Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ARTHOPODA

(ENTOMOSTRACA DAN MALACOSTRACA)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Avertebrata Air

Disusun Oleh :
Nena Herdiani 230310190007
Ristisah 230310190026
Agus Abdul Ghani 230310190031

Universitas Padjadjaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prodi Perikanan PSDKU Pangandaran
2019

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الر حيم‬


Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunianya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah “Arthropoda
(Entomostraca dan Malacostraca)” dengan baik dan tepat waktu. Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Avertebrata Air.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu baik secara moril maupun material, kepada Orang Tua, teman-teman se-
FPIK UNPAD PSDKU Pangandaran, dan kepada bapak Drs. Herman Hamdani,
M.Si selaku dosen Avertebrata Air yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa laporan yang penulis buat masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga
laporan yang penulis buat dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis
sendiri.
‫لحمد هلل رب العلمين‬

Pangandaran, 10 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4
BAB II MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI ................................................................. 5
2.1 Morfologi .................................................................................................................. 5
2.2 Klasifikasi ................................................................................................................. 5
BAB III PERAN ENTOMOSTRACA DAN MALACOSTRACA ............................. 13
3.1 Peran Entomostraca bagi manusia .......................................................................... 13
3.2 Peran Malacostraca bagi manusia ........................................................................... 13
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14
4.2 Saran ....................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Binatang/bi-na-tang/n makhluk bernyawa yang mampu bergerak
(berpindah tempat) dan mampu bereaksi terhadap rangsangan, tetapi tidak
berakal budi (Kemendikbud, 2012). Keanekaragaman hewan menunjukkan
berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lainnya
di suatu daerah. Dunia hewan dibagi dalam 10 filum, dan kemudian terbagi-bagi
menjadi kelas-kelas. (Suroso).
Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata
filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain.
Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang
terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya
yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran
yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub.
(Kesumawati, 2010).
Entomostraca dan Malacostraca merupakan Crustacea berdasarkan ukuran
tubuhnya. Crustacea adalah salah satu filum Arthropoda. Entomostraca adalah
udang tingkat rendah, sementara Malacostraca adalah udang tingkat tinggi
(Malacostraca, 1997).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan
di bahas dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Apa itu Arthropoda?
b. Apa Entomostraca dan Malacostraca?
c. Bagaimana Spesifikasi berupa Morfologi dan Klasifikasi ?
d. Apa manfaatnya bagi kehidupan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu arthropoda,
entomostraca dan malacostraca. Selain itu, bagaimana morfologi, klasifikasi
dan fisiologinya. Juga untuk mengetahui apa manfaatnya bagi perairan.

4
BAB II

MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI

2.1 Morfologi
Morfologi/mor-fo-lo-gi/n cabang linguistik tentang morfem dan
kombinasinya; (Kemendikbud, 2012)
a. Entomostraca (Udang tingkat rendah)
Entomostraca berasal dari kata entoma = serangga dan ostrakon =
cangkang , jadi Entomostraca adalah kelompok serangga bercangkang atau
udang udangan rendah. Pada umumnya Entomostraca adalah penyusun
zooplankton di perairan. Zooplankton adalah hewan-hewan kecil yang
melayang-layang di dalam air dan merupakan bahan makanan bagi ikan atau
organisme air yang lebih besar, Entomostraca banyak di temukan hidup di
perairan laut ataupun di air tawar .
Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton
yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini
biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo
Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda.
b. Malacostraca (Udang tingkat tinggi)
Subkelas ini merupakan hewan-hewan yang paling banyak dari kelas
Crustacea kira-kira ¾nya termasuk ke dalam Malacostraca. Umumnya
bertubuh besar, terdiri atas segmen-segmen. 4 segmen di bagian kepala. 8
segmen di bagian dada, dan 6 segmen di bagian perut. Hewan ini
kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri
atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan
Decapoda.

2.2 Klasifikasi
Klasifikasi/kla-si-fi-ka-si/n penyusunan bersistem dalam kelompok atau
golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan;

5
a. Entomostraca
Entromostraca memiliki beberapa ordo , di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. Ordo Branchiopoda

Merupakan berbagai kelompok crustacean kecil yang umumnya


berukuranbeberapa milliliter, terkecil 250 mikron dan terbesar 10 cm.
Mudah dikenal daribentuk apendik badan yang lebar dan pipih berfungsi
seperti insang sehinggadinamakan brandchiopoda, disamping itu juga untuk
menyaring makanan atausebagai alat renang.
Kelas Branchiopoda dibagi menjadi 4 ordo yaitu Anostraca,
Notostraca,Conchostraca dan Cladocera atas dasar bentuk tubuh, karapas,
mata majemuk,ruas-ruas tubuh dengan apendiknya. Branchiopoda berbeda
dengan crustacean lainkarena tidak mempunyai cephalothorax, artinya tidak
ada ruas badan yang tumbuh menyatu dengan kepala.
1) Morfologi

Ruas badan (trunk) yang pertama adalah ruas yang mempunyai


sepasangkaki pertama. Secara morfologis semua ruas badan bentuknya
sama. Batas antarathorax dan abdomen tidak jelas, adakalanya letak
gonopore digunakan sebagaibatas. Ruas-ruas di anterior gonopore adalah
“thorax” dan yang di posteriornyaadalah “abdomen”.

6
Hampir semua branchiopoda hidup diperairan tawar, dan hanya
beberapaspesies dari Cladocera terdapat di laut. Dari keempat ordo tersebut
hanyaCladocera yang penyebarannya luas, terdapat di sungai, kolam besar,
dan danau.Sedangkan anostraca dan notostraca merupakan organisme yang
khas dilingkungan perairan yang tidak lazim seperti kolam kecil, genangan
air sementarapada musim hujan dan danau garam. Hal ini disebabkan oleh
kemampuanorganisme tersebut untuk menghasilkan telur dorman (resting
eggs) yangmemerlukan waktu istirahat dan dapat bertahan pada suhu tinggi
dan kekeringanbahkan ada yang dapat bertahan sampai 10 tahun.
Ordo Anostraca, Notostraca dan Conchostraca seringkali
dikelompokkansebagai divisi Eubranchiopoda atau Phyllopoda karena
bentuk apendiknya yanglebar dan lembut. Semua anggotanya mempunyai
ruas-ruas tubuh yang jelasdengan jumlah apendik antara 10 sampai 71
pasang. Di ujung posterior terdapatsepasang cercopoda (caudal rami, furca).
Dalam lingkungan yang sesuaipopulasinya kebanyakan betina, jantan
sedikit atau jarang.
Anostraca disebut juga huhurangan atau fairy shrimps mempunyai
matabertangkai; biasanya terdapat 20 ruas badan atau lebih dengan 11
sampai 19pasang kaki renang; tidak mempunyai karapas; antena pertama
kecil, uniramusdan tidak beruas-ruas; antena kedua pada jantan besar dan
berfungsi untukmemegang betina pada waktu kopulasi.

Notostraca mempunyai karapas lebar seperti tameng yang menutup


hampirseluruh tubuh, sehingga dari dorsal tampak seperti berudu katak
sedangkan dariventral seperti udang, sehingga dinamakan tadpole shrimps.
Notostracamempunyai 35 sampai 71 pasang kaki; mata majemuk sessile;
jumlah ruas badandan jumlah kaki dalam satu spesies tidak tetap; antena

7
kedua kecil sekali atautidak ada; pada satu atau dua pasang kaki pertama
terdapat beberapa helai ramiseperti benang diduga sebagai alat peraba; kaki
ke sebelas pada betina mengalamimodifikasi menjadi semacam kantung
untuk mengerami telur.

Conchostraca mempunyai tubuh yang pipih secara leteral dan


tertutup dua keping cangkang yang terbuka dibagian ventral mirip kerang
atau remis kecilsehingga disebut clam shrimp; terdapat sepasang mata
majumuk bertangkai; kaki10 sampai 32 pasang; antenna; antena kedua
panjang, biramus dengan banyaksetae; satu atau dua pasang kaki pertama
pada jantan berfungsi seperti tangan danberkait; betina mengerami telur
dibagian dorsal antara tubuh dan karapas.

2) Reproduksi
Reproduksi aseksual tidak ada. Umumnya berkembang biak
secaraparthenogenesis. Namun bagi spesies tertentu pada saat bersamaan
terjadi baikreproduksi secara parthenogenesis maupun singamik terjadi
kopulasi dan pembuahan di dalam. Telur yang telah dibuahi dan telur
parthenogenesis dieramioleh betina selama beberapa hari. Beberapa jenis
phyllopoda menghasilkan duamacam telur, bercangkang tipis yang secara
meretas dan telur dorman bercangkang tebal yang tahan panas, dingin

8
maupun kekeringan. Kedua macam telur tersebut dapat terjadi baik ada
jantan maupun tanpa jantan dalam populasi.Perkembangan embrio dalam
telur mulai terjadi selama waktu pengeraman,kemudian dilepas ke air
kelompok demi kelompok dengan selang waktu 2 sampai6 hari. Telur
menetas menjadi larva nauplius atau metanauplius tergantung spesiesnya.
3) Sistem Peredaran Darah
Jantung terletak dibelakang kepala, pada bagian dorsal. Darah keluar
darijantung melalui bukaan di bagian anterior menuju hemocoel, dan
kembali kejantung melalui 2 buah ostia lateral. Jadi termasuk sistem
peredaran darah terbuka.Plasma darah biasanya tidak berwarna atau sedikit
kekuning-kuningan dan berisibutir-butir darah tidak berwarna. Beberapa
spesies cladocera kadang-kadangberwarna kemerahan karena adanya
hemoglobin terlarut dalam plasma darah yangterbentuk apabila kandungan
oksigen terlarut dalam air rendah. Pertukaran gasterjadi secara difusi
melalui permukaan tubuh, terutama pada bagian ventral diantara karapas
dan pada permukaan kaki yang lebar dan pipih.
Kelenjar cangkang yang terletak di anterior karapas diduga juga
berfungsisebagai alat ekskresi. Sistem saraf terdiri atas sepasang benang
saraf ventraldengan sedikit ganglia dan sebuah otak yang terletak tepat di
anterior (dorsal)esofagus. Indera penciuman terdapat pada setae di tepi
cangkang, antenul dandaerah sekitar mulut. Indera peraba terutama pada
setae abdominal dan bulu-bulupada pangkal ruas antena kedua. Mata dan
ocellus berfungsi sebagai fotoreseptor,bukan alat penglihatan.
b. Ordo Ostracoda

Hewan ini berukuran satu sampai beberapa millimeter dan hidup di laut
sebagai zooplankton. Alat geraknya berupa antenna. Anggota Ostracoda
yang sudah dikenal ± 200 jenis, misalnya Gammarus sp.

9
semua ostracoda berukuran kecil, umumnya kurang dari 1 mm, meskipun
ada yang hampir 2 cm. Bentuk tubuh bulat sampai lonjong. Seluruh tubuh
tertutup karapas yang berbentuk 2 keping cangkang dan adakalanya
mengandung zat kapur dan keras. Tiap kali molting, cangkang terkelupas
dan diganti yang baru.
1) Morfologi Ostracoda

Umumnya berukuran 1 mm atau lebih; tubuh bulat sampai lonjong, agak


pipih, tubuh tertutup 2 keping cangkang (karapas) biasanya mengandung zat
kapur , ruas tubuhtidak jelas, terdapat 2000 spesieshidup, umumnya di
laut,sebagian di air tawar; 10.000 spesies fosil.
Ruas-ruas tubuh tidak tampak jelas. Terdapat 6 atau 7 pasang apendik
yang beruas ruas yaitu antena pertama, antena kedua, mandibel, maksila
pertama, maksila kedua, apendik thorax dan caudal furca. Dibagian anterior
terdapat sebuah mata nauplius. Mata majemuk hanya ada pada ordo
Myodocopida. Antena kedua panjang berfungsi sebagai alat renang.
2) Fisiologi Ostracoda
Berbagai cara makan ada pada ostracoda. Jenis herbivora memakan
ganggang, jenis karnivora memakan crustacea kecil, siput kecil dan anelida;
jenis scavengers memakan bangkai dan detritus organik; jenis filter feeder
menyaring makanan. Gigantocypris selain memakan crustacea, dapat
menangkap ikan kecil dengan antenanya. Kecuali beberapa jenis, umumnya
ostracoda bernapas dengan permukaan tubuh Luminescence terdapat pada 3
jenis Ostracoda laut, yaitu Cypridina, Vargula dan Conchoecia. Cahaya
kebiruan dipancarkan sekejap-kejap selama 1 sampai 2 detik.
Reproduksi seksual, dioecious, terjadi kopulasi, pembuahan di dalam.
Telur yang telah dibuahi dierami di bawah karapas atau dilekatkan pada
subtrat atau tumbuhan air, satu per satu atau berkelompok. Telur menetas

10
menjadi larva nauplius yang juga mempunyai 2 keping cangkang seperti
induknya. Cypridae air tawar biasanya berkembang biak secara
partenogenesis, dan pada beberapa spesies tidak pernah terdapat jantan.
Ostracoda kurang disukai ikan hias. (358490422-KELOMPOK-5-
ENTOMOSTRACA-docx, n.d.)

b. Malakostraca
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
a) Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama. Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
b) Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan
mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks.
Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata
dan antena.
c) Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini
mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat
penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan
sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah
udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu
(cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang
kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup
di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
- Udang
1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan
banyak dibudidayakan.

11
2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air
tawar dan payau.
3. Cambarus virilis (udang air tawar)
4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki
kaki catut.
5. Palaemon carcinus (udang sotong)
- Ketam
1. Portunus sexdentatus (kepiting)
2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3. Parathelpusa maculata (yuyu)
4. Scylla serrata (kepiting)

12
BAB III
PERAN ENTOMOSTRACA DAN MALACOSTRACA

3.1 Peran Entomostraca bagi manusia


a) Peran yang menguntungkan
1. Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
2. Entomostraca juga bisa di gunakan sebagai umpan untuk memancing .
b) Peran yang merugikan
1. Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota
Cirripedia dan Copepoda.
` 2. Entomostraca juga sebagai parasit tumbuhan padi oleh Apus (notostraca).

3.2 Peran Malacostraca bagi manusia


a) Peran yang menguntungkan
1. Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
2. Entomostraca juga bisa di gunakan sebagai umpan untuk memancing .
b) Peran yang merugikan
1. Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota
Cirripedia dan Copepoda.
` 2. Entomostraca juga sebagai parasit tumbuhan padi oleh Apus (notostraca).

13
BAB IV

PENUTUP’

4.1 Kesimpulan
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan
podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas.
Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku.
Entomostraca berasal dari kata entoma = serangga dan ostrakon = cangkang,
jadi Entomostraca adalah kelompok serangga bercangkang atau udang udangan
rendah. Malacostraca adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Crustacea. Tubuh Malacostraca pada
umumnya terdiri atas 14 segmen.
a) Peran Entomostraca
1. Entomostraca yang berperan sebagai zooplankton menjadi sumber makanan ikan,
misalnya anggota Branchiopoda, Ostracoda, dan Copepoda.
2. Entomostraca juga bisa di gunakan sebagai umpan untuk memancing.
b) Peran yang Malacostraca
1. Parasit pada ikan, kura-kura, dan sebagainya, misalnya anggota Cirripedia dan
Copepoda.
2. Entomostraca juga sebagai parasit tumbuhan padi oleh Apus (notostraca).

4.2 Saran
Agar mahasiswa dapat lebih memahami tentang pendeskripsian,
pengidentifikasian dan pengklasifikasian, baiknya mahasiswa dapat melakukan
kegiatan-kegiatan yang mencangkup atau yang berhubungan dengan mata kuliah
Avertebrata Air (khususnya Arthropoda) di luar jam kuliah, mencoba melakukan
penelusuran-penelusuran sendiri atau bersama siapa saja, mengamati setiap yang
ada di lingkungan tempat tinggal maupun di tempat yang dikunjungi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2012). KBBI. Jakarta: Hak Cipta Badan Pengembangan dan


Pembinaan Bahasa, Kemdikbud.
Kesumawati, U. H. (2010). Pengenalan Arthopoda dan Biologi Serangga. Bogor:
http://upikke.staff.ipb.ac.id.
Suroso, A. Y. (n.d.). Keanekaragaman Hewan. Bandung: upi.edu.
358490422-KELOMPOK-5-ENTOMOSTRACA-docx. (n.d.).
Malacostraca, C. (1997). Атлас-определитель высших ракообразных
(Crustacea Malacostraca) пресных и солоноватых вол острова Сахалин.

15

Anda mungkin juga menyukai