Anda di halaman 1dari 3

FOCAL INFEKSI

Gigi Sebagai Sumber Infeksi (Focal infection)


Pengertian Fokal infeksi gigi, adalah penyakit gigi merupakan/ sebagai sumber suatu
penyakit umum yang dapat diderita oleh pasien.
Sumber (fokus infeksi) yaitu pusat atau suatu daerah didalam tubuh dari mana
kuman atau basil – basil dari kuman tersebut dapat menyebar jauh ketempat lain dalam
tubuh dan bisa menyebabkan penyakit. Jadi apabila dikatakan gigi sebagi sumber (fokus)
infeksi berarti bahwa pusat atau sumber infeksi dari salah satu organ tubuh berasal dari
gigi. Adapun salah satu jalan penjalaran kuman dari pusat infeksi sampai keorgan tubuh
tersebut, dibawa melalui aliran darah / limfe atau dapat pula secara kontaminasi.
Fokal infeksi merupakan suatu tempat yang dinyatakan sebagai pusat penyebaran
suatu infeksi yang dapat mempengaruhi / mengganggu organ lain dalam tubuh bila kondisi
jaringan setempat memungkinkan. Hipotesa fokal infeksi dan infeksi lokal sampai saat ini
masih bersifat kontrofersial. Sebab tinjauan laboratorium masih belum dapat menunjukkan
hasil yang memuaskan akan tetapi pengalaman klinis maupun pengamatan klinis sering kali
mendukung dugaan tersebut.
Teori fokal infeksi pada dasarnya tidak lepas dari adanya patogenik mikrobial yang
berkembang biak disatu tempat yang pada akhirnya menyebar kebagian tubuh lainnya
apabila kondisi memungkinkan. Infeksi mikroba ini dari jenis stretococcus terutama s.
viridans dan hemoloticus. Pusat penyebaran infeksi terletak pada satu jaringan yang berisi
bakteri patogen yang ada umumnya tidak menunjukkan manifestrasi klinik, sedangkan bila
fokus infeksi terletak pada rongga mulut maka perhatian kita ditujukan pada jaringan pula
yang mengalami kematian dan jeringan periodontal beserta deposit oral terutama plak gigi
yang penuh dengan koloni bakteria.
Jumlah bakteri di rongga mulut mencapai ratusan juta. Xiajing Li dkk (2000) dalam
Kusumawardani (2011) mencatat lebih dari 1011 bakteri dalam setiap miligram plak gigi.
Memang tidak semua bakteri rongga mulut membahayakan. Sebagian besar justru
dibutuhkan sebagai flora normal mulut. Bakteri yang potensial menimbulkan penyakit gigi,
dan banyak pula dijumpai pada penyakit sistemik.
Rongga mulut merupakan cermin dari tubuh kita sehingga setiap perubahan
didalamnya dapat dipakai sebagai indikator akan kesehatan tubuh kita. Rongga mulut dan
isinya sangat mudah terpengaruh oleh tekanan mekanis, chemis dan mikrobakterium
beserta produknya sehingga kelainan yang timbul didalam mulut mungkin dapat berasal dari
gangguan di dalam mulut sendiri ataupun akibat manifestasi metastatik dari gangguan
organ didalam tubuh.
Rongga mulut yang selalu basah oleh saliva merupakan media yang cukup layak
untuk perkembangbiakan mikroba didalamnya. Semenjak manusia lahir mikroba telah
terdapat didalam mulut seseorang, sekitar 30 spesies dapat diisoler dari mulut, dan pada
umumnya merupakan flora mulut yag apatogen. Bakateri streptokokus viridans paling
mendominir didalam mulut dan banyak dikaitkan dengan penyebab infeksi dalam rongga
mulut dan saluran pernafasan (Sabiston, 1976). Organisme didalam mulut dapat tinggal
didalamnya karena terikat oleh suatu ikatan yang dapat berupa ikatan mekanis, khemic yang
berasal dari polimer saliva ataupun produk dari jaringan setempat, adesi antar bakteri yang
berbeda spesies, sedang mikroba yang berafinitas rendah terhadap struktur jaringan mulut
pada umumnya bersifat mobile dan dapat ikut tertelan bersama air ludah dan bolus
makanan. Mikroba yang ikut tertelan apakah dapat berkembangbiak didalam lambung
merupakan masalah tersendiri karena seperti telah kita ketahui asam lambung merupakan
barier pertama terhadap aktifitas mikrobakterium.
Sumber (fokus) infeksi dalam rongga mulut, terutama yang berhubungan erat
dengan gigi dapat berada di jaringan – jaringan, sebagai berikut:
1. Periodontium, yaitu jaringan untuk mengikat gigi didalam tulang alveolus, kalau
serabut periodontium ini rusak, gigi akan goyang, dan kuman - kuman akan lebih
mudah mencapai daerah ujung akar gigi dan masuk saluran darah. Keadaan ini
yang biasa disebut pyorhoea yaitu gejala keluarnya nanah dari saku gusi yang
berasal dari peradangan karena rusaknya periodontium.
2. Periapikal, yaitu ujung akar gigi
3. Pulpa gigi. Bahkan dapat berasal dari kuman – kuman penyakit didaerah gusi,
juga sisa – sisa fragmen gigi yang tertinggal, gigi dan lubang – lubang baru
setelah pencabutan, bekas akar gigi (socket) dapat pula merupakan fokus
infeksi. Cara dari kuman – kuman tersebut dapat menembus masuk kedalam
aliran darah, haruslah melalui lubang / perlukaan pada pembuluh darah atau
kelenjar limfe (getah bening), yaitu melalui lesi (kerusakan) yang ditimbulkan
oleh trauma mekanis, misalnya pada tindakan pencabutan gigi, gerakan
mengunyah pada gigi yang rusak dan goyang, sehingga pada keadaan ini selain
terjadi trauma mekanis juga timbul gerakan memompa yang dengan sendirinya
akan mempermudah penularan dengan memompakan kuman – kuman dari
sekeliling akar gigi ke dalam aliran darah dan kelenjar getah bening melalui
pembuluh darah.
Penyakit umum yang disebut – sebut disebabkan fokal infeksi dari gigi, diantaranya :
1. Demam rheumatik
2. Rheumatoid arthritis (rematik pada persendian)
3. Poly arthritis, ini empunyai gejala ngilu gi banyak persediaan, sehingga sering
dikacaukan dengan syphilis stadium kedua yang mempunyai gejala sama.
4. Sub-acute bacterial endocarditis (infeksi pada katup jantung).
5. Penyakit tertentu pada saluran pencernaan.
6. Beberapa penyakit mata.
Meskipun penyakit – penyakit tersebut belum tentu sebab utamanya adalah dari
gigi. Salah satu akibat yang berat dari fokus infeksi gigi yang telah banyak diselidiki dan
diketahui bahwa kuman – kuman dari gigi infeksi dapat menjadi sumber infeksinya, yaitu
penyakit infeksi katup jantung (sub-acute bacterial endocarditis), biasanya penyakit ini
terjadi karena didalam rongga mulut ada gigi yang busuk atau terinfeksi sehingga kuman -
kumannya tersebar melalui aliran darah.
Biasanya kuman yang sering terdapat pada penyakit ini adalah streptoccocus
viridans, disamping beberapa macam lainnya yang tumbuh subur dalam rongga mulut.
Penyakit endocarditis ini merupakan suatu infeksi yang cukup berbahaya dengan angka
kematian yang tinggi meskipun telah mendapat pengobatan yang cukup, terutama bila
menyerang penderia dalam usia lanjut. Pada orang yang kena penyakit jantung bawaan
mempunyai resiko yang tinggi untuk terkena penyakit endocarditis ini dan selain diberi
pengobatan haruslah pusat infeksinya diberantas juga.
Penyakit lain yang dapat disebabkan karena fokus infeksi dari gigi, yaitu sinusitis –
maxillaris (peradangan dari rongga tulang rahang atas). Ini biasanya merupakan akibat dari
pembusukkan atau infeksi dari gigi rahang atas, dan ini disebabkan karena sinus maxillaris
ini letaknya sangat dekat dengan ujung akar gigi atas, terutama akar dari gigi molar
(geraham) pertama dan premolar kedua yang berada tepat dibawah dasar dari sinus
maxillaris. B ila rongga ini kecil, tulang antara akar gigi dan dasar rongga cukup tebal, tidak
mudah tertembus infeksi, tetapi kadang – kadang rongga ini besar sekali, sehingga akar gigi
menonjol mendesak kedalam rongga tersebut, dimana tulang yang membatasi rongga
tersebut tipis sekali, bahkan kadang – kadang tidak ada tulang sama sekali, dengan demikian
sangat mudah terjadi peradangan sinus yang berasal dari gigi yang busuk. Disamping itu
pembuluh balik dari rongga tulang rahang atas ini ada hubungan dengan rongga – rongga
lain dari tengkorak sehingga ada bahaya bahwa infeksi tersebut menjalar kerongga – rongga
lain dari tengkorak. Infeksi gigi dapat menyebabkan pembengkakan dari daerah ujung akar
gigi ke tulang rahang dan bisa meluas sampai ke peradangan tulang sumsum atau
osteomyelitis atau ke daerah leher dan bila sampai terjadi pembengkakan di daerah leher
akan terjadi penyumbatan kerongkongan, sehingga orang susah bernapas.
Kuman – kuman penyakit dari infeksi yang ikut aliran darah dapat sampai ke alat -
alat dalam tubuh yang lain, misalnya ginjal menyebabkan radang ginjal. Pernah pula terjadi
pada pembusukan dan peradangan gigi – gigi atas menyebabkan gangguan dan kebutaan
pada mata, mulai dari kabur sampai tidak dapat melihat dan penyakit ini berangsur - angsur
sembuh setelah gigi yang menjadi focus infeksi dicabut.
Belum dapat dibuktikan secara mutlak kalau setiap penyakit umum disebabkan oleh gigi,
tetapi perlu juga diperhatikan bahwa gigi dapat menjadi penyebab dari penyakit umum
lainnya.
Kemajuan dalam klasifikasi dan identifikasi kuman rongga mulut dan bidang
imunologi, semakin meyakinkan adanya peran penting infeksi gigi terdapat berbagai
penyakit sistemik seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru, penyakit
gula, stroke, kanker dsb. Juga menjadi semakin jelas gigi dan rongga mulut dapat menjadi
tempat asal bagi desiminasi mekroorganisme penyebab penyakit kebagian tubuh lain.
Radang gusi dan jaringan pendukung gigi merupakan suatu faktor resiko bagi penyakit
sistemik.

Anda mungkin juga menyukai