Anda di halaman 1dari 15

PDF Compressor Pro

KAJIAN PENGGUNAAN DAGING IKAN MAS (Cyprinus Carpio Linn) TERHADAP


TEKSTUR DAN CITA RASA BAKSO DAGING SAPI

THE STUDY OF CARP FISH MEAT (Cyprinus Carpio Linn) USE ON THE TEXTURE
AND THE TASTE OF BEEF MEATBALLS

Endah Hasrati dan Rini Rusnawati


STIP Farming Semarang

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan daging ikan mas


terhadap tekstur dan cita rasa bakso daging sapi. Rancangan Acak Lengkap digunakan
dalam penelitian ini dengan lima perlakuan, yaitu:T0 = 100% daging sapi + 0% daging ikan
mas ;T1 = 87,5% daging sapi + 12,5% daging ikan mas; T2 = 75% daging sapi + 25%
daging ikan mas; T3 = 62,5% daging sapi + 37,5% daging ikan mas dan T4 = 50% daging
sapi + 50% daging ikan mas, yang masing-masing perlakuan dinilai oleh 25 panelistsis
berdasarkan Scoring Test dari tekstur (kekenyalan), aroma dan rasa bakso daging sapi.
Uji organoleptik yang dilakukan meliputi Uji Perbedaan dan Uji Kesukaan terhadap
tekstur, aroma dan rasa.Data yang diperoleh, diolah dengan analisis sidik ragam
(ANOVA) dan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan dilakukan
dengan prosedur Tukey (Uji Beda Nyata Jujur) pada taraf : 0,05. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa:(1) Penggunaan daging ikan mas lebih dari 12,5 % dalam
adonan bakso, dapat mempengaruhi tekstur bakso daging sapi, namun tekstur bakso
yang dicampur daging ikan mas sampai level 37,5 %, masih disukai panelis (2)
Penggunaan daging ikan mas dalam adonan bakso dapat mempengaruhi aroma, namun
panelis masih menyukainya, dan (3) Bakso daging sapi yang dicampur dengan daging
ikan mas sebanyak 12,5 % hingga 50 % tidak mempengaruhi selera dan cita rasa panelis.

Kata kunci : Sapi, Daging Ikan Mas, Bakso, Tekstur, Cita Rasa.

ABSTRACT

The research aimed to determine the effect of carp fish meat use on the texture
and the taste of beef meatballs. Completely Randomized Design was used on the
research with five treatments i.e. T0 = 100% beef meat + 0% carp fish meat; T1 = 87,5%
beef meat + 12,5% carp fish meat; T2 = 75% beef meat + 25% carp fish meat; T3 = 62,5%
beef meat + 37,5% carp fish meat and T4 = 50% beef meat + 50% carp fish meat. Each
treatment was assessed by 25 panelistsists with Scoring Test on the basis of texture,
flavour and taste of beef meatballs. The analysis had been doing are organoleptic
analysis, include Difference Test and Preference Test toward texture, flavor and
taste.Obtained data were then processed with Analysis of Variance (ANOVA). Tukey
procedure (Honestly Significant Difference) was used to find out the significance of
differences among treatments on the level of : 0,05.
Concluded from the results of the research were:(1) Carp fish meat use on more
than 12,5 % of the meatballs dough could affect the texture of the beef meatballs, but
meatballs texture which is mixed with carp fish meat until 37,5 %, still preferences by the
panelists (2) Carp fish meat use on meatball dough could affect the flavor, but the panelists

17 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

still preferences it, and (3) Beef meatballs mixed with carp fish meat as much as 12.5% -
50% did not affect the preferences and tastes of the panelists.

Keywords: beef meat, carp fish meat, meatballs, texture, taste.

TINJAUAN PUSTAKA daging segar yang dilayukan, didinginkan,


kemudian dibekukan (daging beku); (4)
1. Daging Sapi daging masak; (5) daging asap dan (6)
Daging sapi merupakan produk daging olahan (Soeparno, 1992).
makanan yang digemari dan hampir tidak Variasi kualitas daging sapi dapat
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. terjadi karena adanya variasi umur dan
Disamping kandungan gizinya lengkap, kedewasaannya. Daging dari sapi yang
p rod uk h ew a ni ini m em i lik i nil ai dipotong pada umur sangat muda (antara
organoleptik spesifik, sehingga cocok 3 – 14 minggu) disebut Veal, yang
untuk masakan dan produk olahan berwarna sangat terang. Daging yang
tertentu. Daging sapi dapat diolah dengan berasal dari sapi yang berumur antara 14 –
berbagai cara, yaitu dengan cara dimasak, 52 minggu disebut Calf, dimana tipe
digoreng, diasap, dipanggang, disate atau daging ini masih disebut Veal, walaupun
diolah menjadi produk lain yang menarik kualitasnya tidak sebaik Veal. Sedangkan
selera, antara lain : daging korned daging yang diperoleh dari sapi yang
(corned-beef ), sosis, dendeng, abon, berumur lebih dari satu tahun disebut
daging asap (smoke-beef ), bakso ( Beef. Berdasarkan umur, jenis kelamin
Wibowo, 1997 ). dan kondisi seksual, daging sapi atau Beef
Daging tersusun dari jaringan ikat, ini dapat dihasilkan dari: (1) steer, yaitu
epitelial, jaringan-jaringan sy araf, sapi jantan yang dikastrasi sebelum
pembuluh darah dan lemak. Jaringan ikat mencapai dewasa kelamin; (2) heifer, sapi
ini berhubungan dengan kealotan daging. betina muda yang belum pernah beranak;
Banyaknya jaringan ikat yang terkandung (3) cow, yaitu sapi betina dewasa yang
di dalam daging akan menentukan tingkat sudah pernah beranak; (4) bull, yaitu sapi
kealotan/kekerasan daging. D a g i n g jantan dewasa, yang bisa digunakan
adalah sekumpulan otot yang melekat sebagai pejantan dan : (5) stag, yaitu sapi
pada kerangka. Istilah daging berbeda jantan yang dikastrasi setelah mencapai
dengan karkas. Daging adalah bagian kedewasaan (Soeparno, 1992).
yang sudah tidak mengandung tulang, Berdasarkan kandungan protein dan
sedangkan karkas berupa daging yang lemaknya, daging sapi digolongkan
belum dipisahkan dari tulang-tulangnya. sebagai “daging merah” (dark or red
Jadi daging adalah komponen utama meat), dimana kandungan lemaknya tinggi
karkas. Dan karkas sapi tersusun dari dengan kandungan proteinnya relatif
lemak jaringan adipose, tulang, tulang rendah, bila dibandingkan dengan daging
rawan, jaringan ikat dan tendo. Kuantitas ikan yang tergolong sebagai “daging putih”
dan kualitas daging sangat ditentukan oleh (light or white meat ), dimana memiliki
komponen-komponen karkas tersebut. kandungan protein yang tinggi dengan
Berdasarkan keadaan fisiknya, daging kandungan lemak yang relatif rendah
dapat dikelompokkan menjadi : (1) daging (Suhardak, 1988).
segar yang dilayukan atau tanpa Perubahan warna merah keunguan
pelayuan; (2) daging segar yang dilayukan menjadi terang pada daging sapi yang
kemudian didinginkan (daging dingin); (3) baru diiris bersifat reversible (dapat balik).

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 18


PDF Compressor Pro

Namun bila daging tersebut terlalu lama 4 Kalsium ( mg ) 11,00


terkena oksigen, warna merah terang 5 Fosfor ( mg ) 170,00
akan berubah menjadi coklat. Mioglobin 6 Besi ( mg ) 2,80
merupakan pigmen berwarna merah 7 Vitamin A ( SI ) 30,00
keunguan yang menentukan warna 8 Vitamin B 1 ( mg ) 0,08
daging segar. Mioglobindapat mengalami 9 Energi (Kkal) 207,00
perubahan bentuk akibat berbagai reaksi
Sumber : Sudarisman dan Elvina (1996).
kimia. Bila terkena udara, pigmen
mioglobin akan teroksidasimenjadi Diantara individu konsumen
oksimioglobin yang menghasilkan warna mempunyai nilai akseptansi yang
merah terang. Bila proses oksidasi berbeda, tergantung pada faktor fisiologis
berlangsung lama, maka oksimioglobin dan sensasi organoleptik. Faktor yang ikut
yang terbentuk akan menghasilkan menentukan kelezatan dan daya terima
pigmen metmioglobin yang berwarna daging yang dikonsumsi, antara lain
coklat. Timbulnya warna coklat ini adalah : warna, daya ikat air oleh protein
menandakan bahwa daging sudah terlalu daging (Water Holding Capacity / WHC),
lama terkena udara bebas, sehingga kadar jus atau cairan daging, tekstur dan
menjadi rusak (Astawan, 1988). keempukan, bau dan cita rasa atau flavor
Protein merupakan komponen bahan dan aroma serta pH. Kesukaan konsumen
kering yang terbesar dari daging. Nilai terhadap daging banyak ditentukan oleh
nutrisi daging yang tinggi ini, disebabkan keempukan dan flavornya.Mutu
adanya kandungan asam-asam amino organoleptik daging sapi didasarkan atas
esensial yang lengkap dan lokasi-lokasi tertentu pada kerangka
seimbang.Asam amino esensial tubuhnya yang dapat diketahui melalui
terpenting di dalam daging segar adalah: bagian-bagian daging sapi (beef) dari
alanin, glisin, asam glutamat dan histidin. potongan primal karkas sapi (beef) pada
Daging sapi mengandung asam amino Gambar 1, yaitu : bagian seperempat
leusin, lisin dan valin lebih tinggi daripada depan yang terdiri dari : bahu (chuck)
babi dan domba (Gaman dan Sherrington, termasuk leher, rusuk (rib), paha depan,
1992). dada (breast), yang terdiri dari : dada
Selain protein, otot mengandung air, depan (brisket) dan dada belakang (plate).
lemak, karbohidrat dan komponen Sedangkan bagian seperempat belakang
anorganik. Keunggulan lain, protein terdiri dari : paha (round) dan paha atas
daging hewani lebih mudah dicerna (rump), loin yang terdiri dari : sirloin dan
dibandingkan dengan protein yang shortloin, flank dan ginjal beserta lemak
berasal dari nabati. (Soeparno, 1992). yang menyelimutinya. (Soeparno, 1992).
Komposisi kimia daging sapi per 100 gram
bahan, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Sapi


dalam 100 gram Bahan

No. Komponen Jumlah


1 Air ( g ) 66,00
2 Protein ( g ) 18,80 Gambar 1. Diagram Potongan Primal
3 Lemak ( g ) 14,00 Karkas Sapi (beef)

19 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

Secara ekonomis, jaringan otot Penilaian dengan organoleptik


rangka merupakan bagian terpenting dan yang juga disebut dengan penilaian
utama dari karkas. Setiap otot rangka organoleptik atau penilaian sensoris,
berbeda dalam panjang, kedalaman dan merupakan peni lai an yang bi asa
ketebalannya. Otot digunakan sebagai diterapkan pada komoditi hasil pertanian
penggerak dan sumber kekuatan. Jadi, yang di dalamnya menyangkut hasil-hasil
semakin sering jaringan otot peternakan, dalam tingkat kesukaan
digerakkan,maka jaringan ototnya konsumen terhadap hasil olahan daging.
semakin banyak dan semakin besar. Ini Pembuatan bakso diharapkan sesuai
menyebabkan bagian daging, seperti : dengan apa yang dikehendaki oleh
betis (shank) memiliki tingkat kekenyalan konsumen. Kesesuaian dengan apa yang
yang tinggi. Sebaliknya, jaringan otot yangdikehendaki oleh konsumen, meliputi : bau
terletak pada bagian yang jarang (aroma), rasa dan tekstur.
digerakkan , seperti bagian punggung Bau (aroma) merupakan sesuatu
(loin), maka tingkat keempukannya tinggi. yang diamati dengan indera penciuman.
Menurut Soeparno (1992), otot dari karkas Aroma dan rasa bakso daging sapi
bagian seperempat depan, pada cenderung berasal dari kandungan lemak
umumnya mengandung jaringan ikat yang daging dari bahan penyusun bakso
lebih besar daripada otot-otot karkas tersebut. Rasa, dinilai dengan indera
bagian seperempat belakang, sehingga pengecap yang pada dasarnya dibagi
cenderung menghasilkan daging yang menjadi empat kriteria rasa, meliputi : rasa
relatif kenyal atau sedikit keras. asin, rasa pahit, rasa asam dan rasa
manis. Penentuan rasa bakso daging sapi
2. Sifat Organoleptik Bakso merupakan gabungan dari berbagai rasa
Cara yang paling mudah untuk bahan penyusun secara terpadu yang
menilai mutu bakso adalah dengan menilai menjadi ciri khas bakso daging sapi.
mutu organoleptik. Parameter sensoris (Kartika, et al, 1988). Dan menurut
utama yang perlu dinilai , yaitu : Desrosier (1988) bau (aroma) dan rasa
kenampakan warna, bau, rasa dan tekstur, tersebut merupakan komponen cita rasa.
yang oleh Wibowo (1997) mutu sensoris Tekstur merupakan sensasi
bakso daging sapi ditentukan seperti yang tekanan yang diamati dengan gigi pada
tertera pada Tabel 2. saat menggigit, mengunyah dan menekan
Tabel 2. Kriteria Mutu Sensoris Bakso Daging Sapi
P a ra m e te r K e te r a n g a n
Ke nam pak an B e n tu k b u l a t, h a lu s , b e r u k u r a n s e r a g a m , b e rs ih d a n c e m e r l a n g ,tid a k
k u s a m , s e d ik itp u n tid a k b e r ja m u r d a n tid a k b e r le n d ir .

W a r n a C o kl a t m u d a c e ra h / se d i ki t a g a k k e m e r a h a n / c o kl a t m u d a h i n g g a
c o k la t m u d a a g a k k e p u tih -p u tih a n / a b u - a b u . D a n w a r n a te rs e b u t
m e r a ta ta n p a wa r n a la in ya n g m e n g g a n g g u .

B a u /A r o m a B a u k h a s d a g in g s e g a r r e b u s d o m i n a n ,ta n p a b a u te n g ik /m a s a m /
b a s i/b u su k d a n b a u b u m b u c u ku p ta ja m , ta p i t id a k b e r le b i h a n .

R a s a R a sa le za t, e n a k, ra sa d a g in g s a p i d o m in a n d a n r a sa b u m b u n ya
c u ku p m e n o n j o l, te ta p i tid a k b e rl e b ih a n . T id a k t e rd a p a t r a sa a s in g ,
ya itu s e la i n r a sa d a g in g sa p i ya n g m e n g g a n g g u .
T e k s t u r T e k stu r k o m p a k , e l a sti s,k e n ya l te ta p i ti d a k m e m b a l , tid a k a d a se r a t
d a g in g n ya , t id a k le m b e k, ti d a k b a sa h b e ra ir d a n ti d a k r a p u h

Sumber : Wibowo (1997)

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 20


PDF Compressor Pro

dengan menggunakan perasaan jari daging penutup, tanjung, pendasar,


tangan. Dan oleh Lawrie (1979) yang gandik atau bagian-bagian lain yang
disitasi Soeparno (1992) menyatakan berserat halus.
ba hw a ke s an ke em pu k an s e c ara Jenis daging sapi yang baik untuk
keseluruhan, meliputi tekstur dan pembuatan bakso adalah : daging (beef)
melibatkan tiga aspek penilaian. Pertama, bagian bahu atas maupun bahu bawah
kemudahan awal penetrasi gigi ke dalam atau yang disebut : Sampil (blade) yang
daging; Kedua, mudahnya daging merupakan daging yang tebal dan empuk
dikunyah menjadi fragmen / potongan- yang komposisinya 5,5 % dari bobot
potongan yang lebih kecil dan; Ketiga, karkas sapi.(Anonim, 2008).
jumlah residu yang tertinggal setengah
pengunyahan. 4. Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn)
Ikan Mas atau ikan Karper
3. Peran Daging Sapi dalam Pembuatan (Cyprinus carpio Linn) adalah jenis ikan air
Bakso tawar yang bernilai ekonomis penting dan
Daging dalam pembuatan bakso sudah banyak dibudidayakan serta
mem punyai peranan yang s angat dikembangkan untuk kegiatan bisnis
dominan, karena daging merupakan pondok-pondok pemancingan di lokasi
bahan utamanya. Aroma, rasa dan tekstur wisata. Di Indonesia, ikan mas memiliki
dapat dipengaruhi oleh daging yang beberapa nama kedaerahan, seperti :
digunakan, sehingga sangat menentukan kancra, tikeu, tombro, raja, rayo dan
mutu organoleptik bakso yang dihasilkan. ameh.Ikan mas dapat hidup baik di daerah
D alam pem buata n bakso da ging, dengan ketinggian 150 – 600 meter di atas
kesegaran dan jenis daging sangatlah permukaan laut dan pada suhu antara 25 –
mempengaruhi mutu dari bakso tersebut. 30 0 C.
Kesegaran daging ditandai dengan Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat)
penampakan yang mengkilap dan tidak di perairan tawar yang airnya tidak terlalu
pucat, tidak berbau asam atau busuk. dalam dengan aliran air yang tidak terlalu
Teksturnya elastis atau sedikit kaku (tidak deras, seperti di pinggiran-pinggiran
lembek), yaitu basah tapi tidak lengket di sungai atau danau.Oleh sebab itu ikan
tangan. Disamping itu dipilih daging yang Mas jbanyak diusahakan oleh para petani
tebal dan tidak banyak lemak dan tidak sebagai usaha sampingannya. Disamping
berserat, sehingga rendemennya tinggi. itu , karena harga jualnya yang relatif
(Wibowo,1997). murah memberikan prospek pemasaran
Oleh Widyaningsih dan Murtini (2006) yang cukup baik, sehingga ikan mas
dikatakan bahwa daging yang digunakan merupakan ikan air tawar utama , selain
harus daging segar dari ternak yang baru ik a n m u ja ir, l ele , nil a d an
d ip oto n g. D an s e ba i knya j an g an gurami.(Khairuman, et al, 2008).
m en gg un akan da gin g y an g te lah Secara morfologis, ikan mas
dilayukan, yaitu daging yang telah mempunyai bentuk tubuh agak
mengalami proses aging atau penuaan, memanjang dan memipih tegak. Mulut
karena bila menggunakan daging yang terletak di ujung tengah dan dapat
telah layu, tekstur bakso yang dihasilkan disembulkan. Bagian anterior mulut
menjadi kurang kenyal. Daging yang terdapat dua pasang sungut berukuran
digunakan harus yang bebas lemak dan pendek. Secara umum, hampir seluruh
jaringan ikat. Sebaiknya berasal dari tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik
bagian paha belakang, paha depan, berukuran besar dengan tipe sisik sikloid,

21 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

Tabel 3. Kandungan Zat Gizi pada Ikan Mas, Ikan Kakap dan Ikan Kembung
Zat Gizi Jenis Ikan
(dalam 100 gr
bahan) Mas Kakap Kembung
Air (g) 80,0 77,0 76,0
Protein ( g ) 16,0 20,0 22,0
Energi (kkal) 86,0 92,0 103,0
Lemak ( g ) 2,0 0,7 1,0
Kalsium ( mg ) 20,0 20,0 20,0
Besi ( mg ) 2,0 1,0 1,5
Vitamin A (SI) 150,0 30,0 30,0
Sumber : Wibowo (1997)
Kandungan zat gizi ikan mas Jenis-jenis ikan mas secara umum
dibandingkan dengan ikan kakap dan ikan dapat digolongkan menjadi dua kelompok,
kembung tertera pada Tabel 3. yaitu : ikan mas konsumsi dan ikan mas
Saat ini, banyak sekali jenis ikan hias. Jenis ikan mas konsumsi, di
mas yang beredar di kalangan petani, baik antaranya adalah : Ikan Mas Punten, Ikan
jenis yang berkualitas tidak terlalu tinggi Mas Sinyonya (Putri Yogya), Ikan Mas
hingga jenis yang unggul. Setiap daerah Taiwan , Ikan Mas Merah, Ikan Mas
memiliki jenis ikan mas favorit, misalnya di Majalaya, Ikan Mas Yamato dan Ikan Mas
Jawa Barat, ikan mas yang paling digemari Lokal. Sedangkan jenis ikan mas hias di
adalah ikan mas Majalaya. Di daerah lain , antaranya adalah : Ikan Mas Kumpay, Ikan
jenis ini belum tentu disukai, begitu juga Mas Kancra Domas, Ikan Mas Kaca, Ikan
sebaiknya. Perbedaan tersebut biasanya Mas Fancy dan Ikan Mas Koi.(Rochdianto,
dipengaruhi oleh selera masyarakat dan 2005).

Tabel 4. Tanda-tanda Ikan Segar Bermutu Tinggi


N o. Param eter T an da-ta nda
1 Kenam p akan Ik an c em erla ng d an m engki lap s esuai d engan jeni sny a.
Bada n Ik an utuh, tak rusak fi si k / tak patah . Bagi an perut
m as ih ut uh li at se rta lubang anus tertut up.
2 M a ta M ata cerah (terang), s elap ut m at a jerni h, pupi l hitam dan
m eno njol .
3 Insang W arna m erah cerah/ aga k k ecok la tan, tak berlendi r
4 B a u Bau segar, s pesi fik dari j enis nya / se dik it berbau a m is .
5 Lendir Sel aput l endir di perm ukaa n tubuh ti pis , encer, beni ng,
m engk il ap cerah, tak le ngket , be rbau agak a m is , t ak
berbau bu suk .
6 Tek stu r, d aging Ik an kak u, atau m as ih lem as deng an dagin g pejal , jik a
dit ekan dengan j ari ta ngan, be sarnya aka n cepa t pul ih
k em bali . S is ik ti dak m udah lep as. Ji ka dagi ng di say at,
tam p ak j ari ngan a ntar daging m as ih k uat dan kom p ak,
sa yatan cem erl ang de ngan m e nam pi lka n w arna dag ing
ik an as li .

Sumber : Sudarisman dan Elvina (1996)

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 22


PDF Compressor Pro

Cara penilaian kesegaran ikan 6. Bahan Pengisi Bakso Daging


yang paling mudah dan praktis, yaitu Bahan pengisi yang digunakan
dengan pengamatan visual terhadap dalam pembuatan bakso adalah tepung
penampilan ikan, melalui “metoda 4 M “ ( tapioka, telur, bawang putih (Allium cepa ),
melihat, meraba, menekan dan mencium garam dapur (NaCl), merica bubuk, Mono
). Pedoman penilaian ikan segar Sodium Glutamat (MSG) dan es batu.
didasarkan atas enam parameter seperti
tertera pada Tabel 4. 6.1. Tepung Tapioka
Tepung tapioka yang disebut juga
5. Daging Ikan sebagai Bahan pati ubikayu (Manihot utilissima )
Campuran Alternatif Bakso Daging merupakan granula dari karbohidrat,
Sapi berwarna putih, tidak mempunyai rasa
Berbeda dengan daging sapi, manis dan tidak berbau. Tepung tapioka
daging ikan mempunyai lebih sedikit diperoleh dari hasil ekstraksi dari umbi
jaringan ikat serta tidak mengandung lebih ketela pohon melalui proses pengupasan,
banyak air dibanding dengan daging sapi. pencucian, penggilingan, pemerasan ,
Perbedaan jaringan ikat antara daging p e ny a r i n ga n , p e n ge n d a pa n d a n
i k an d e ng a n da g i n g s a pi a k a n pengeringan. (Ciptadi, 1978). Dalam
mempengaruhi tekstur dari masing- pembuatan bakso, tepung tapioka ini
masing daging. Daging ikan akan berfungsi untuk memperbaiki dan
memberikan tekstur bakso yang lebih menstabilkan emulsi, meningkatkan daya
lembek, halus dan tidak berserat ikat air, memperkecil penyusutan,
dibanding dengan daging sapi, namun menambah volume dan memperbaiki
karena daging ikan banyak mengandung tekstur bakso. Dan karena harganya yang
protein aktin dan myosin, maka daging relatif murah, bila digunakan sebagai
ikan menjadi kompak dan bakso mudah bahan pengisi bakso, dapat menekan
dibentuk. Flavor atau aroma daging ikan biaya produksi. Dibandingkan dengan
akan memberikan kesan bau amis pada tepung jagung, kentang dan gandum,
bakso, karena kandungan protein dan komposisi zat gizi tepung tapioka cukup
urea dalam daging cukup tinggi. baik.(Suprapti, 2005). Komposisi kimia
Sedangkan pada daging sapi bau amis tepung tapioka dapat dilihat pada Tabel 5.
dipengaruhi oleh darah, garam mineral
Tabel 5.Komposisi Kimia Tepung Tapioka
dan substansi lemak dalam daging.(
Soeparno, 1992 ).
Kesan jus daging (juiciness) dari
daging sapi berbeda dengan kesan jus
daging dari daging ikan. Pada daging sapi
akan mengikat air lebih sedikit dibanding
dengan daging ikan, karena lemak dalam
daging sapi lebih banyak, maka air yang Sumber : Luthana (2009)
terikat dalam daging sapi lebih sedikit.
Te p u n g t a p i o k a m e m i l i k i
Sedangkan pada daging ikan, air yang
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi,
terikat lebih banyak, karena lemak dalam
yang tersusun dari 20 % amilosa dan 80 %
daging ikan tidak banyak, yakni antara 1 –
aminopektin, sehingga peranannya
2 %. Juiciness ini merupakan salah satu
sangat penting dalam menentukan tekstur
pertimbangan konsumen dal am
bakso. Granula pati dan air, bila
menentukan kualitas bakso daging.

23 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

dipanaskan akan membentuk gel granula 6.5. Merica Bubuk


pati yang telah berubah bentuk menjadi Merica, merupakan salah satu
gel yang bersifat irreversible, dimana bahan bumbu untuk memberikan kesan
molekul-molekul patinya saling melekat rasa pedas pada produk pangan serta
membentuk suatu gumpalan, sehingga dapat memperbaiki rasa dan aroma.
viskositasnya semakin meningkat. Manfaat lain adalah untuk meningkatkan
(Luthana, 2009). nafsu makan, karena efek stimulasi dalam
saluran usus, sehingga memberikan
6.2. Telur reaksi rasa pedas dari pengaruh non
Sifat fungsional telur yang penting volatil ether extract yang terkandung
ant ara lain adalah kem am puan dalam merica. (Desrosier, 1988).
membentuk buih pada saat dikocok serta
terjadinya penggumpalan (koagulasi) 6.6. Mono Sodium Glutamat (MSG)
protein pada saat dipanaskan dan sifat Menurut Winarno (1993), bahan
emulsi pada produk yang diolah, sehingga penyedap rasa yang sering digunakan
dapat mempengaruhi tekstur dan rasa. sebagai penguat rasa produk pangan
Telur membuat adonan bakso menjadi adalah Mono Sodium Glutamat (MSG),
lebih halus dan rasanya lebih gurih. atau yang sering disebut sebagai “moto”
(Winarno, 1993). atau “vetsin”. MSG ini adalah garam
natrium dari asam glutamat, yang
6.3. Bawang Putih merupakan senyawa cita rasa.
Bawang putih atau garlic (Allium
cepa ) merupakan salah satu bumbu yang 6.7. Es Batu
diperlukan untuk pengolahan bahan Es batu disini menggantikan
pangan, karena bawang putih ini akan fungsi air sebagai fase pendispersi dalam
memberikan rasa, bau spesifik atau olahan bakso secara manual.
perangsang untuk dapat menimbulkan Penggunaan es batu ini sangat penting
selera makan. Di antara beberapa dalam pembentukan tekstur bakso.
komponen bioaktif yang terdapat pada Dengan adanya es batu ini, suhu selama
bawang putih, senyawa sulfida adalah proses penggilingan dapat dipertahankan
senyawa yang terbanyak jumlahnya. tetap rendah, sehingga protein daging
Senyawa-senyawa tersebut antara lain tidak terdenaturasi dan ekstra ksi
adalah dialil sulfida atau dalam bentuk proteinnya akan berjalan dengan baik.
teroksidasi disebut dengan alisin. Sama Selain itu es batu juga berfungsi untuk
seperti senyawa fenolik lainnya, alisin meningkatkan kandungan air dan
mempunyai fungsi fisiologis yang sangat rendemen adonan bakso, sehingga tidak
luas, termasuk diantaranya adalah anti menjadi kering selama proses
oksidan, anti kanker, anti trombotik, anti penggilingan maupun selama perebusan
radang, penurunan tekanan darah dan . Untuk keperluan tersebut, dianjurkan
dapat menurunkan kolesterol darah. penggunaan es batu sebanyak 10 – 15 %
(Wibowo, 1997). dari berat daging atau bahkan dapat
digunakan 30 % dari berat daging. Hal ini
6.4. Garam Dapur dimaksudkan agar selama penggilingan,
Garam dapur (NaCl) ditambahkan daya elastisitas daging tetap terjaga,
pada bahan olahan dapat berperan untuk sehingga bakso yang dihasilkan akan
menghasilkan rasa asin, aroma dan bertekstur kenyal ( Wibowo, 1997 )
sekaligus sebagai bahan pengawet.

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 24


PDF Compressor Pro

MATERI DAN METODE kompor gas, panci, peniris dan baskom.


Alat pengujian organoleptik, meliputi :
Penelitian ini di lakukan di kuesioner, piring cawan tempat sampel
Laboratorium Pasca Panen Sekolah dan alat tulis.
Tinggi Ilmu Pertanian Farming Semarang. Metode yang diterapkan adalah
Materi yang digunakan adalah: 2 Rancangan Acak Lengkap (Completely
kg daging sapi bagian sampil (blade), 1 kg Randomized Design) dengan 5 perlakuan
daging ikan mas dalam bentuk trimming berdasarkan aras substitusi daging sapi
(potongan fillet produksi “ Aqua Farm “ dengan d agi ng i kan m as u ntuk
Tambakaji, Semarang), 1 kg tepung pembuatan bakso daging. Perlakuan-
tapioka, 5 butir telur ayam (@ 50 g), 25 g perlakuan yang diterapkan sebagai
merica bubuk, 750 g es batu, 150 g berikut :T0 = 100 % daging sapi + 0 %
bawang putih, 150 g garam dapur dan 25 daging ikan mas.; T1 = 87,5 % daging
g MSG (Ajinomoto).. Alat-alat yang sapi + 12,5 % daging ikan mas;T2 = 75 %
digunakan meliputi : Meat separator, daging sapi + 25 % daging ikan mas; T3 =
blender, telenan pisau, sendok makan, 62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan

25 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

Pelaksanaan penelitian diawali Berdasarkan data pada Tabel 6,


dengan pembuatan sampel bakso untuk 5 ditunjukkan bahwa tekstur bakso daging
perlakuan Pembuatan bakso dilakukan sapi yang dicampur dengan 12,5 %
berdasarkan prosedur dari Widyaningsih daging ikan mas tidak menunjukkan
dan Murtini (2006) seperti terlihat pada perbedaan yang signifikan (P > 0,05)
Gambar 2. Selanjutnya sampel bakso dengan tekstur bakso 100 % daging sapi,
dinilai oleh 25 panelistsis agak terlatih yaitu sama-sama menunjukkan tekstur
dengan melakukan uji perbedaan skor sangat kenyal sekali. Hal ini sangat
terhadap tekstur, aroma dan rasa serta uji dimungkinkan terjadi karena penggunaan
kesukaan (preference tests) berdasarkan daging ikan mas dalam bakso daging sapi
5 skala hedonik dengan 5 skala belum begitu banyak jumlahnya (12,5 %),
numeriknya masing-masing.(Soekarto, sehingga kadar air pada ikan mas belum
1985). begitu dominan mempengaruhi
Dengan Uji Mutu Hedonik (5 skala kekenyalan bakso.
hedonik) dan Uji Kesukaan ( 5 skala Sesuai dengan pendapat
hedonik) dari 5 perlakuan produk bakso Sudarisman dan Elvina (1996), bahwa
terhadap Tekstur, aroma dan rasa oleh 25 kadar air dalam ikan cukup tinggi, yaitu
panelistsis agak terlatih. Data yang antara 60 % sampai dengan 80 %, maka
diperoleh selanjutnya diolah dengan semakin meningkat jumlah pencampuran
analisis sidik ragam (ANOVA), dan daging ikan m as, maka semak in
dilakukan Uji F. Apabila terjadi perbedaan meningkat pula kadar air dalam bakso
perlakuan, dilanjutkan dengan prosedur daging sapi, sehingga mempengaruhi
Tukey (Uji Beda Nyata Jujur) pada taraf : teksturnya. Hal ini dapat dibuktikan
0,05, untuk mengetahui signifikansi adanya penurunan skor dari tekstur bakso
perbedaan antar perlakuannya. daging sapi yang dicampur 25 %, 37 %
(Sastrosupadi, 1995). dan 50 % daging ikan mas, yang masing-
masing menunjukkan perbedaan tekstur
HASIL DAN PEMBAHASAN yang signifikan (P < 0,05).
Jadi dengan pencampuran daging
Berdasarkan hasil uji organoleptik ikan mas lebih dari 12,5 % dapat
terhadap bakso daging sapi dengan menurunkan nilai kekenyalan bakso
perlakuan yang berbeda, diperoleh data daging sapi. Selain karena pengaruh
pada tabel-tabel berikut. kadar air, daging ikan sedikit sekali

Tabel 6. Tekstur Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang Berbeda


Perlakuan Rerata Tekstur
100 % daging sapi + 0 % daging ikan mas (T0) 3,64 a Sangat kenyal sekali

87,5 % daging sapi + 12,5 % daging ikan mas (T1) 3,68 a Sangat kenyal sekali

75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T2) 3,16 b Sangat kenyal

62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan mas (T3) 3,44 c Kenyal

50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T4) 2,84 d Kurang kenyal


Keterangan : Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P< 0,05)

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 26


PDF Compressor Pro

Tabel 7. Tingkat Kesukaan pada Tekstur Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang Berbeda
Perlakuan Rerata Tingkat Kesukaan
a
100 % daging sapi + 0 % daging ikan mas (T0 ) 3,40 Suka sekali
87,5 % daging sapi + 12,5 % daging ikan mas (T 1) 3,30 a Suka sekali
75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T2) 3,28 a Suka
62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan mas (T 3) 3,17 a Suka
50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T4) 2,82 b Tidak begitu suka
Keterangan: Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P< 0,05)

mengandung jaringan ikat, sehingga Hal ini sangat dipengaruhi oleh


sangat mudah dicerna oleh enzim kesan jus daging (juiciness) dari daging
autolisis yang menyebabkan daging ikan yang mempunyai kemampuan
menjadi sangat lunak. Hal inilah yang mengikat air (Water –Holding Capacity)
menyebabkan tekstur bakso menjadi lebih tinggi dibanding daging sapi, karena
kurang kenyal / lunak. kandungan lemaknya rendah dengan
Berdasarkan data yang disajikan kandungan protein yang
pada Tabel 7, menunjukkan bahwa tinggi.(Soeparno, 1992) Jadi semakin
panelistsis lebih menyukai tekstur bakso banyak penggunaan daging ikan mas
yang dicampur daging ikan mas kurang dalam adonan bakso, semakin lembek
dari 50 %. Hal ini disebabkan adanya tekstur bakso daging sapi, sehingga
tekstur bakso dengan penggunaan daging kurang disukai panelistsis. Untuk tujuan
ikan mas dari 12,5 % sampai dengan 37,5 bisnis, bakso daging sapi yang dicampur
% dalam adonan bakso daging sapi masih dengan daging ikan mas dengan proses
memiliki kekenyalan bakso daging sapi dan bahan tambahan yang sama
tanpa pencampuran daging ikan mas, cenderung meningkatkan volume bakso
sehingga tidak menunjukkan perbedaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang signifikan (P > 0,05) diantara tiga bakso daging sapi tanpa campuran
perlakuan tersebut (T0, T1, T2 dan T3). daging ikan mas.
Tekstur, merupakan sensasi tekanan yang Semakin banyak daging ikan mas
diamati dengan digigit, dikunyah dan yang digunakan, semakin tinggi pula
ditelan atau penekanan dengan jari peningkatan volum e produksiny a.
(Kartika, et al, 1988). Daging ikan mas Peningkatan volume bakso daging sapi
tergolong daging putih yang tanpa daging ikan mas (0 %) sebesar
berkandungan lemak medium (2 % - 5 %) 14,07 %, dengan daging ikan mas 12,5 %
dengan kandungan protein sekitar 20 % sebesar 16,29 %, dengan daging ikan
dan karena pengaruh kandungan aktin mas 25 % sebesar 20,74 %, dengan
dan miosin yang cukup tin ggi daging ikan mas 37,5 % sebesar 23,70 %
menyebabkan tekstur bakso yang dan dengan daging ikan mas 50 %
dihasilkan bagus. Selain itu ikan memiliki sebesar 25,92 %. Berarti semakin banyak
tenunan pengikat yang terendah, yaitu 1-3 penggunaan daging ikan mas dalam
% dibanding daging sapi yang memiliki pembuatan bakso daging sapi, akan
tenunan pengikat 10-17 %.(Winarno, semakin menguntungkan dari segi
1993). Namun penggunaan 50 % daging kuantitas.
ikan mas dalam adonan bakso daging Berdasarkan data pada Tabel 8,
sapi, akan menghasilkan produk bakso ditunjukkan bahwa pada perlakuan yang
yang kurang kenyal atau lunak. menggunakan daging ikan mas dapat

27 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

Tabel 8. Aroma Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang Berbeda


Perlakuan Rerata Aroma
a
100% daging sapi + 0% daging ikan mas (T 0) 4,88 Bau khas daging sapi
b
87,5% daging sapi+12,5 % daging ikan mas (T1) 3,58 Bau daging sapi dan sedikit
bau daging ikan mas
b
75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T 2) 3,52 Bau daging ikan mas dan
sedikit bau daging sapi
b
62,5% daging sapi+37,5% daging ikan mas (T 3) 3,46 Bau daging sapi dan bau
daging ikan mas
b
50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T4) 3,40 Bau daging ikan mas dan
sedikit bau daging sapi.
Keterangan : Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P < 0,05).
terdeteksi secara jelas adanya bau khas ikan laut yang memiliki kandungan protein
da gi ng ikan m as , seh in gg a a da dan lemak yang relatif lebih tinggi. Bahan
perbedaan yang signifikan (P < 0,05) baku substitusi daging sapi dalam
antara bau bakso yang murni daging sapi pembuatan bakso yang digunakan untuk
dengan bau bakso daging sapi yang penelitian ini adalah daging ikan mas
dicampur daging ikan mas. Hal ini (Cyprinus carpio Linn) yang tergolong ikan
menurut Desrosier (1988) dikatakan air tawar bersirip (fin fish) yang berdaging
bahwa indera pembau manusia warna putih dengan kandungan lemak
kepekaannya 25.000 kali lebih besar medium (2-5 %), sehingga bila digunakan
daripada indera perasa, termasuk bau untuk pembuatan bakso, flavornya tidak
ikan. Bau ikan yang khas adalah bau amis sejelas bakso yang terbuat dari daging
yang disebabkan oleh kandungan protein ikan kakap, tengiri, udang dan jenis ikan
dan ureanya yang tinggi. Namun, aroma laut lainnya.
atau bau bakso pada perlakuan daging Berdasarkan data yang tertera
ikan mas dari persentase terendah (12,5 pada Tabel 9 tampak adanya kesukaan
%) hingga yang tertinggi (50 %), tidak panelistsis pada aroma bakso daging sapi
menunjukkan perbedaan yang signifikan tanpa campuran daging ikan mas dengan
(P > 0,05). skor tertinggi, yaitu 3,87 dengan penilaian
Sesuai dengan pendapat Winarno “suka sekali” dibandingkan dengan
(1993) bahwa jenis ikan air tawar yang perlakuan daging ikan mas dan secara
memiliki kandungan lemak rendah analisis statistik menghasilkan perbedaan
karakter bau dan rasanya tidak sejelas yang signifikan (P< 0,05). Seperti pada
Tabel 9. Tingkat Kesukaan pada Aroma Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang
Berbeda.
Perlakuan Rerata Aroma
100 % daging sapi + 0 % daging ikan mas (T0) 3,87 a Suka sekali
87,5 % daging sapi + 12,5 % daging ikan mas (T1) 3,16 b Agak suka
75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T2) 3,20 b Suka
62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan mas (T3) 3,36 b Suka
50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T4) 3,25 b Suka
Keterangan: Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P< 0,05)

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 28


PDF Compressor Pro

Tabel 10. Rasa Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang Berbeda

Perlakuan Rerata Rasa


100 % daging sapi + 0 % daging ikan mas (T 0) 3,44 a Rasa khas daging sapi
87,5 % daging sapi + 12,5 % daging ikan mas (T1) 3,32 a Rasa khas daging sapi
a
75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T 2) 3,22 Rasa daging ikan mas +
sedikit rasa daging sapi
62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan mas (T3) 3,36 a Rasa daging sapi dan
rasa daging ikan mas.
50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T 4) 3,19 a Rasa daging sapi dan
rasa daging ikan mas
Keterangan: Superskip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P< 0,05).
uraian terdahulu, hal ini disebabkan dengan rasa bakso daging sapi yang
adanya kepekaan panelistsis dalam dicampur dengan 12,5 %, 25 % , 37,5 %
menilai flavor bakso yang terbuat dari dan 50 % daging ikan mas. (P > 0,05). Hal
daging ikan, akibat bau amis yang khas ini disebabkan adanya karakter rasa yang
pada daging ikan, namun panelistsis tidak begitu mencolok dari daging ikan
mengalami kesulitan dalam membedakan mas bila dibandingkan dengan daging
aroma pada masing-masing perlakuan yang berasal dari ikan laut. Karena
penggunaan daging ikan mas. menurut Winarno (1993) dikatakan bahwa
Sehingga berdasarkan analisis statistik ikan yang berasal dari air yang bersih,
perlakuan bakso dengan daging ikan mas dingin dan dalam biasanya memiliki rasa
tidak menunjukkan perbedaan yang dan mutu yang sangat tinggi dibanding
signifikan terhadap aroma bakso daging dengan ikan-ikan yang berasal dari air
sapi (P > 0,05). Panelistsis memberi skor yang hangat, berlumpur dan dangkal,
yang lebih rendah dibanding bakso daging seperti layaknya i kan- ik an yang
sapi tanpa campuran daging ikan mas. dibudidayakan di air tawar. Karakter rasa
Dengan demikian produk bakso daging yang kur ang jelas inilah yang
sapi yang dicampur dengan daging ikan mengakibatkan tidak terdeteksinya
mas masih disukai dan dapat diterima secara jelas sensasi rasa dari sampel
oleh konsumen sampai batas maksimal bakso daging sapi yang dicampur dengan
pencampuran. daging ikan mas tersebut.
Pada Tabel 10 ditunjukkan bahwa Pada Tabel 11 ditunjukkan bahwa
rasa bakso daging sapi murni (tanpa ada kecenderungan penurunan skor
dicampur daging ikan mas) tidak berbeda karakter rasa dari bakso daging sapi yang

Tabel 11. Tingkat Kesukaan pada Rasa Bakso Daging Sapi dengan Perlakuan yang Berbeda.
Perlakuan Rerata Rasa
a
100 % daging sapi + 0 % daging ikan mas (T0) 3,28 Sangat suka sekali
87,5 % daging sapi + 12,5 % daging ikan mas (T1) 3,12 a Suka sekali
75 % daging sapi + 25 % daging ikan mas (T2) 2,88 a Suka
62,5 % daging sapi + 37,5 % daging ikan mas (T3) 2,76 a Agak suka
50 % daging sapi + 50 % daging ikan mas (T4) 2,64 a Tidak begitu suka

Keterangan:Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan (P< 0,05

29 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011


PDF Compressor Pro

dicampur dengan daging ikan mas. organoleptik aroma bakso daging sapi,
Semakin tinggi aras substitusinya, namun di antara perlakuan dengan daging
semakin kurang disukai oleh panelistsis, ikan mas tidak menunjukkan perbedaan
walaupun secara analisis statistik tidak yang signifikan dan panelistsis masih
ditemukakan perbedaan yang signifikan menyukainya; (3) Penggunaan daging
(P > 0,05). Penurunan skor sensasi rasa ikan mas sampai dengan 50 % tidak
ini dimungkinkan adanya kesan dari menunjukkan perbedaan yang signifikan
aroma sampel bakso yang menggunakan terhadap rasa bakso daging sapi,
daging ikan mas. Karena menurut sehingga masih bisa diterima dan disukai
Desrosier (1988), kesan cita rasa dari oleh panelistsis.
suatu bahan pangan dibentuk dari dua Saran yang dapat disampaikan
komponen, yaitu : aroma (bau) dan rasa. adalah agar sebelum dilakukan proses
Seperti data rata-rata hasil uji panelistsis pembuatan bakso kombinasi antara
terhadap tingkat kesukaan aroma sampel daging sapi dengan daging ikan mas,
bakso yang dicampur daging ikan mas perlu upaya pencucian fillet daging ikan
pada Tabel 9, lebih rendah skornya mas dengan air tawar atau dengan larutan
dibanding dengan sampel bakso tanpa asam (jeruk nipis atau cuka), lalu dibilas
dagi ng ikan mas, sehingga ada dan di per as/ di sent r if uge untuk
kecenderungan kurang menyukai m engu r angi p engar u h ur ea d an
karakter rasa dari bakso daging sapi yang kandungan airnya. Dengan demikian
dicampur dengan daging ikan mas pada pengaruh bau amis dari ikan dapat
Tabel 11. Perbedaan yang tidak signifikan dikurangi serta tekstur dan rasanya dapat
dari selera panelistsis terhadap rasa ditingkatkan. Mengingat tingginya
sampel bakso perlakuan, sangat peningkatan dari kuantitas produksi yang
dimungkinkan adanya kandungan protein dihasilkan dari penggunaan daging ikan
daging ikan yang memiliki nilai gizi tinggi, mas sebagai bahan campuran bakso
mirip dengan daging sapi. Dan karena daging sapi, sehingga akan
daging ikan diproses dengan bahan- m e nd at a ng k an k eu nt un g an b a gi
bahan tambahan , berupa tepung tapioka, produsen bakso daging sapi.
telur, bawang putih, merica, garam dan
penyedap rasa, maka dapat menganulir DAFTAR PUSTAKA
rendahnya kandungan lemak dan
karbohidrat dari daging ikan mas, Anonim,2008.Mengenal Daging Sapi,
sehingga dapat meningkatkan cita rasa Wikipedia.http;//dapurmlandhing.
dari produk baksonya. dagdigdug.com/2008/04/11/meng
enal-daging-sapi-2/
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian Astawan, M.W dan M. Astawan, 1988.
da pa t d i s i m p ul k a n ba hw a : ( 1) Teknologi Pengolahan Pangan
Penggunaan daging ikan mas lebih dari Hewani Tepat Guna. Edisi I,
12,5 % dalam adonan bakso, dapat Cetakan I, C.V. Akademika
mempengaruhi kekenyalan bakso daging Pressindo, Jakarta.
sapi. Namun penggunaan daging ikan
mas sampai level 37,5 % masih Ciptadi, W., 1978. Pengolahan Umbi
menghasilkan kekenyalan bakso yang Ketela Pohon. Bagian Teknologi
disukai oleh panelistsis; (2) Penggunaan Hasil Pertanian, Bogor.
daging ikan mas terbukti menurunkan sifat

Sri Budi Wahyuningsih dan Haslina; Kajian Degradasi Asam Sianida 30


PDF Compressor Pro

31 ,Vol. 29, No. 1 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai