5

BAB II

PROFIL UMUM PERUSAHAAN

2.1. Latar Belakang Perusahaan

Bmw Miracle adalah sebagai salah satu bengkel mobil yang menekankan segi
kualitas dengan motto utama perusahaan, Bengkel Bmw Miracle berkomitmen
untuk memberikan layanan dan solusi terbaik bagi pelanggan. Komitmen itu
tercemin dalam visi dan misi perusahaan untuk menjadi bengkel otomotif terbaik
di Indonesia.

2.2. Visi dan Misi

2.2.1 Visi

Untuk menjadi bengkel mobil terbaik di Indonesia yang mengutamakan pada

kepuasan pelanggan didukung dengan peralatan canggih dan tenaga ahli yang
berkompeten dalam memberikan pelayanan jasa bengkel kepada pelanggan,
mitra usaha, pegawai, pemegang saham dan masyarakat.

2.2.2 Misi

Membangun bengkel yang sehat dan terpecaya dengan :

1. Memberikan jasa bengkel yang unggul berdasarkan nilai-nilai kejujuran,

keadilan dan kehati-hatian.
2. Memberikan layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas.
3. Memberikan solusi tepat dan cepat mulai dari saat pelanggan ingin
memperbaiki mobil, proses menunggu sampai dengan mobil selesai
diperbaiki
4. Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis bengkel.
5. Membangun hubungan saling menguntungkan dengan mitra bisnis.
 6

6. Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan lingkungan kerja

yang kondusif.
7. Menjamin kesejahteraan pegawai.
8. Memastikan nilai premium bagi pemegang saham dengan pengelolaan
modal dan jasa bengkel secara efisien dan menguntungkan.
9. Meningkatkan hubungan komunitas melalui program tangung jawab sosial.

2.3. Sejarah Pembentukan

Bmw Miracle didirikan pada tahun 2014 dengan berawalkan 3 orang

karyawan. Bmw Miracle pada awalnya hanya menjual sparepart mobil saja, setelah
lama berjalan, Bmw Miracle mengembangkan sayapnya untuk membuka
pelayanan jasa perbaikan mobil yang berlokasikan di Jakarta Pusat yang selalu
mengandalkan kepuadan pada pelanggan dari perbaikan tersebut dan juga selalu
menyediakan suku cadang yang dibutuhkan saat perbaikan mobil tersebut.

2.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukan seluruh

kegiatan dari organisasi, seperti hubungan antar divisi atau fungsi, wewenang serta
tanggung jawab setiap elemen dalam organisasi tersebut dalam hal ini berarti
perusahaan. Suatu perusahaan pasti mempunyai departemen-departemen dengan
tugas yang berbeda-beda sehingga menunjang kelancaran berjalan dan
berkembangnya perusahaan tersebut. Demikian dengan Bmw Miracle, instansi ini
pun membagi tubuh organisasinya dalam departemen-departemen berbeda.
Walaupun tiap-tiap departemen mempunyai tugas yang berbeda-beda, namun satu
sama lain harus terjalin hubungan yang erat karena adanya keterkaitan pekerjaan
didalamnya.
 7

OWNER

Rizky Scorpio Tanur

MANAGER

Tiffany Elisabeth G

TEKNIK PARTS ADMINISTRASI

KEPALA MEKANIK STAFF GUDANG FRONT DESK

Kasmuri Maureen Maurijke Nurul Oktaviani

SERVICE ADVISOR STAFF TOKO KASIR

Muhammad Rahmady Agus Sumaryono Peng Rinawati

MEKANIK KURIR

Then Chun Cing 1. Surohman

2. Rian

ASISTEN MEKANIK

Mukhammad Nurwakhid

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bmw Miracle

 8

Berikut ini adalah uraian singkat mengenai struktur organisasi Bmw Miracle
beserta tugas dan kewajibannya.

a. Owner

Owner atau Pemilik adalah seseorang atau instansi yang memiliki

pekerjaan dan memberikan nya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakannya sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.

b. Manager

Sebagai seorang yang capable untuk mengarahkan, memimpin,

memanage, serta melakukan pengembangan terhadap organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan.

c. Kepala Mekanik

Seseorang yang bertanggung jawab untuk memberikan tugas kerja kepada

mekanik atas dasar keahlian, hasil kerja dan azas keadilan serta
bertanggung jawab atas hasil kerja mekanik dan melakukan fungsi
kontrol

d. Service Advisor
Bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan
keluar bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan
tentang kerusakan kendaraan, membuat PKB dan estimasi waktu serta
biaya untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjaga kerapian
data-data kendaraan pelanggan
e. Mekanik

Melaksanakan tugas yang diberikan oleh staff maintenance, melakukan

perawatan kendaraan sesuai job order, melaporkan hasil kegiatan kepada
staff maintenance

f. Bidang Diseminasi
 9

Bidang diseminasi memiliki tugas yang kurang lebih untuk membuat dan
merumuskan proyek yang akan dibuat kedepannya berdasarkan proyek
yang telah dibuat sebelumya.

g. Bidang Program Dan Fasilitas

Subbagian ini memiliki tanggung jawab untuk mengaplikasikan program

yag telah dirumuskan dan menyediakan fasilitas yang akan dibutuhkan
selama proyek berjalan.
h. Bidang Administrasi

Bidang administrasi bertanggung jawab atas segala keperluan perihal

yang menyangkut administratif baik dalam kegiatan sehari-hari maupun
ketika akan mengerjakan sebuah proyek.

i. Subbagian Sumber Daya Manusia Dan Tata Usaha

Subbagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol, mengawasi, dan
menyeleksi sumberdaya manusia baik sebelum maupun pada saat
menjalankan proyek.
j. Subbagian Keuangan Dan Barang Milik Negara
Subbagian ini bertanggung jawab penuh tehadap segala pengeluaran dan
mencatat barang yang sudah tedaftar dan berada di wilayah jangkauan
Pusteksat Lapan.

2.5. Pengembangan Teknologi Dirgantara

Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan LAPAN meliputi roket

pendorong ‘Sonda’, satelit, pesawat Transport, pesawat pengamat tak berawak
(LAPAN Surveillance UAV), dan LAPAN Surveillance Aircraft (LSA).

2.4.1.Roket Pendorong Sonda

Disebut sebagai RX (Roket Experimental), dipersiapkan untuk

peluncuran satelit secara mandiri pada tahun 2014 dan pengembangan Satelite
Launch Vehicle (SLV) yang ditargetkan LAPAN dapat rampung pada tahun
 10

2024. Semua Roket RX diujicobakan di Pangkalan Ujicoba Roket

Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. Diantaranya :

a. RX-250
b. RX-320
c. RX-420
d. RX-520
e. RX-550

2.4.2.Satelit

Proyek pengembangan satelit yang dilaksanakan oleh LAPAN dimulai

sejak tahun 2000. Satelit yang dibuat oleh LAPAN digunakan untuk
pengembalian citra bumi, mitigasi bencana, komunikasi radio, dan pengaturan
lalu lintas laut.

a. Indonesian Nano Satelite (INASAT-1)

Gambar 2.2 Satelit INASAT-1

INASAT-1 merupakan satelit berbentuk Nano Hexagonal, yang

dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya.
INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret
cuaca buatan LAPAN. Proyek ini dimulai pada tahun 2000 bekerjasama
dengan Dirgantara Indonesia (PTDI). INASAT-1 sukses diluncurkan
pada tahun 2006.
 11

b. LAPAN – Technische Universitat Berlin Satelit (LAPAN-TUBSAT /

LAPAN A-1)

Gambar 2.3 Satelit LAPAN-TUBSAT

Proyek LAPAN-TUBSAT dilaksanakan LAPAN atas kerjasama

dengan Universitas Teknik Berlin (TUB) untuk mempelajari basis
pembuatan satelit dari Berlin. Pembuatan satelit ini juga dilakukan
sepenuhnya di Jerman, karena LAPAN belum memiliki peralatan yang
memadai dan masih mempelajari cara pembuatan satelit. Dengan
dimensi 45x45x27 cm3, misi satelit ini adalah pengamatan citra bumi
dari ketinggian.
 12

c. LAPAN – Organisasi Amatir Radio Indonesia (LAPAN-ORARI /

LAPAN A-2)

Gambar 2.4 Satelit LAPAN A-2

Proyek LAPAN A-2 dilaksanakan sepenuhnya di Pusat Teknologi

Satelit, Rancabungur, Bogor, Jawa Barat. Dengan dimensi 50x47x38
cm3 dan bobot 70 Kg, LAPA A-2 dihaapkan dapat berputar terhadap
bumi setiap 20 menit dengan pola orbit geostationer di atas khatulistiwa
dan memiliki radius deteksi lebih dari 100 Km. Pada 5 November 2008,
LAPAN sepakat untuk bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio
Indonesia (ORARI) dalam pemanfaatan satelit LAPAN A-2. Satelit ini
akan dilengkapi dengan transponder UHF/VHF berfrekuensi 145.880
Mhz dan 435.880 Mhz serta digipeater APRS berfrekuensi 145.825 Mhz.
Satelit ini diluncurkan pada tahun 2013, dengan menggunakan roket
pengangkut satelit milik India.
 13

d. LAPAN – Institut Pertanian Bogor (LAPAN-IPB / LAPAN A-3)

Satelit LAPAN A-3 memiliki dimensi 50x50x70 cm3 dengan berat
120 Kg. Akan dilengkapi dengan pemotret luar angkasa digital, Sistem
Identifikasi Otomatis (AIS) untuk lalu lintas perairan, peralatan radio
amatir dan repeater, serta pemotret citra permukaan bumi (multispetral
imager) dengan resolusi tinggi dan pengiriman data berkecepatan 105
Mbps. LAPAN turut bekerjasama dengan IPB dalam pemanfaatan
multispectral imager untuk kepentingan program pangan nasional.
Satelit ini masih dalam proses penyempurnaan. Satelit ini diluncurkan
pada bulan Juni 2016

e. Pesawat Transportasi
Pengembangan pesawat transportasi yang dilakukan di PT Dirgantara
Indonesia bekerjasama dengan LAPAN anatara lain pada pesawat
N-219, N-245, dan N-270.

f. LAPAN Surveillance UAV (LSU)

LSU merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan
mengangkut beban 10 Kg, dilaksanakan sebagai tahap awal realisasi
pesawat tanpa awak untuk keperluan Airbone Remote Sensing. LSU
digunakan untuk keperluan mitigasi bencana, serta pengembalian data
satelit. Tipe LSU yang saat ini beropeerasi adalah tipe LSU-02 dan
LSU-03.

g. LAPAN Surveillance Aircraft (LSA)

LSA merupakan hasil kerjasama antara LAPAN dengan PTDI
dengan bantuan teknis dari Universitas Teknik Berlin (TUB) pada tahun
2012. LSA merupakan sebuah armada pesawat pengamat yang dapat
diisi oleh 2 orang. Tipe awal, LSA-01, sedang dirancang dan
 14

diujicobakan di Jerman. LSA-01 merupakan pesawat yang dapat

mendarat di darat maupun di perairan.

2.6. Fasilitas LAPAN

LAPAN memiliki beberapa fasilitas penting yang tersebar di seluruh

Indonesia, untuk mendukung aktivitasnya. Beberapa fasilitas lainnya yakni :

a. Pusat Pengkajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan.

b. Pusat Penginderaan Jauh Pekayon.
c. Pusat Antariksa Bandung.
d. Pusat Teknologi Penerbangan dan Roket Rumpin.
e. Pusat Teknologi Satelit Rancabungur.
f. Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut.
g. Lapangan Eksperimen Tenaga Angin.
h. Loka Pengamatan Dirgantara Sumedang.
i. Balai Pengematan Bumi Watukosek.
j. Loka Pengamatan Dirgantara Kototabang.
k. Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak.
l. Balai Penginderaan Jauh Parepare.
m. Stasiun Pengamat Dirgantara Manado.
n. Stasiun Pengamat Dirgantara Kupang.
o. Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak.