EKIVALEN
EKIVALEN
•Dengan konsep tersebut, maka kerusakan struktur pada saat gempa kuat
berlangsung harus di desain pada tempat-tempat tertentu sehingga mudah
diperbaiki setelah gempa kuat selesai. Mekanisme keruntuhan dengan
desain kerusakan harus direncanakan sehingga struktur dapat rusak pada
level desain tanpa keruntuhan. Lokasi kerusakan di desain pada balok dan
kolom dasar yang disebut dengan sendi plastis.
•Sendi plastis ini harus mampu berdeformasi secara in-elastik
dengan cara memindahkan energi gempa secara baik melalui proses
pembentukan sendi plastis.
•Proses pembentukan ini dapat terjadi dengan baik bila plastisitas di
desain melalui kelelehan tulangan lentur atau tulangan longitudinal.
•Plastisitas pada tulangan lentur merupakan perlemahan struktur, oleh
sebab itu komponen struktur lainnya harus didesain lebih kuat dari
tulangan lentur pada sendi plastis. Karena sendi plastis potensial dapat
terbentuk dalam jumlah yang besar maka diharapkan mekanisme
keruntuhan yang daktail (tidak getas) dapat terbentuk dengan suatu
kinerja struktur yang baik.
•Mekanisme ini dikenal dengan istilah “beam-sway mechanisms”
dengan konsep balok lemah kolom kuat (strong column weak beam)
seperti yang terlihat pada Gambar 1(a). Mekanisme “column-sway”
seperti pada Gambar 1(b) harus dihindarkan karena keruntuhan
struktur akan bersifat getas (brittle)*
Gambar 1 (a) Beam Sway Mechanism ; (b) Column Sway Mechanisms
k ,1 k ,2 k ,3 k,4
2,1 2, 2 2,3 2, 4
n1
k
2
1
x 0 ( t ) Vb
B
Tetapi kalau ada tonjolan pada denah gedung tersebut yang tidak bisa
dihindari, maka syarat tonjolan tidak boleh melebihi 25% A atau 25% B.
Syarat-syarat Statik ekivalen
Untuk gedung-gedung yang mempunyai loncatan bidang muka, dalam
masing – masing arah paling sedikit 75% dari ukuran terbesar pada
bagian bawahnya. > 75% B
B
Gaya Geser Dasar
Gaya Geser V
V C.I .K .Wt
V = Gaya geser dasar
C = Koefisien gempa dasar
I = Faktor keutamaan
K = Daktilitas struktur
Wt = Beban mati + beban hidup (reduksi)
V
2. Rumus Rayleigh
T 6.3
W d
i i
2 Keterangan :
T = waktu getar (detik)
g F d i i Wi = berat lantai taraf ke i (kg)
Di = simpangan horizontal (mm)
Fi = Gaya gempa pada taraf ke i ( kg)
g = Percepatan gravitasi, 981 (mm/det2)
Beban Gempa Horisontal
Wi hi
Fi 0.80V
Wi hi