Anda di halaman 1dari 4

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang

mengalami gangguan sehingga menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Padahal


seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang
membahayakan tubuh.

Dari segi bahasa auto artinya diri sendiri, dan imun artinya sistem pertahanan
tubuh, jadi pengertian autoimun adalah sistem pertahanan tubuh mengalami
gangguan sehingga menyerang sel-sel tubuh itu sendiri.

Sistem kekebalan tubuh adalah kumpulan sel-sel khusus dan zat kimia yang
berfungsi melawan agen penyebab infeksi seperti bakteri dan virus serta
membersihkan sel-sel tubuh yang menyimpang (non-self) misalnya pada
kanker.

Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang keliru


menyerang jaringan tubuh sendiri. Gangguan autoimun dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu organ spesifik dan non-organ spesifik. Organ-
spesifik berarti satu organ tertentu yang terkena, sedangkan non-organ
spesifik artinya sistem imun menyerang beberapa organ atau sistem tubuh
yang lebih luas.

Ada sekitar 80 gangguan autoimun yang berbeda mulai dari yang ringan
sampai yang berat, tergantung pada sistem tubuh mana yang diserang dan
seberapa besar fungsinya bagi tubuh. Belum diketahui secara pasti, kenapa
perempuan lebih rentan daripada laki-laki, terutama selama usia reproduktif.
Diperkirakan bahwa hormon seks memiliki pengaruh yang kuat.
Gejala dan Jenis-Jenis Penyakit Autoimun
Gangguan autoimun dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem
tubuh. Beberapa gangguan autoimun meliputi:

 Diabetes Melitus (Tipe I) - mempengaruhi pankreas. Gejala termasuk haus,


sering buang air kecil, berat badan turun dan lebih rentan terhadap infeksi.
 Penyakit Graves - mempengaruhi kelenjar tiroid. Gejala termasuk
penurunan berat badan, detak jantung meningkat, kecemasan dan diare.
 Penyakit radang usus - termasuk ulcerative colitis dan mungkin, penyakit
Crohn. Gejalanya meliputi diare dan sakit perut.
 Multiple sclerosis - mempengaruhi sistem saraf. Tergantung pada bagian
mana dari sistem saraf yang dipengaruhi, gejala dapat termasuk mati rasa,
kelumpuhan dan gangguan penglihatan.
 Psoriasis - mempengaruhi kulit. Fitur termasuk pengembangan, sisik kulit
memerah tebal.
 Rheumatoid arthritis atau Rematik - mempengaruhi sendi. Gejala termasuk
sendi bengkak dan sakit. Mata, paru-paru dan jantung juga dapat terlibat.
 Scleroderma - mempengaruhi kulit dan struktur lainnya, menyebabkan
terbentuknya jaringan parut. Fitur termasuk penebalan kulit, borok kulit dan
sendi kaku.
 Sistemik lupus eritematosus atau SLE (Penyakit Lupus) - mempengaruhi
jaringan ikat dan dapat menyerang sistem organ tubuh. Gejala termasuk
peradangan sendi, demam, penurunan berat badan dan ruam wajah yang khas.

Faktor risiko dan Penyebab Autoimun


Penyebab pasti gangguan autoimun tidak diketahui, namun ada sejumlah
faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena:
 Genetika - kecenderungan penyakit autoimun terjadi dalam keluarga atau
faktor keturunan. Namun genetik saja tidak cukup karena ada faktor
lingkungan juga yang mempengaruhi.
 Faktor-faktor lingkungan - termasuk gaya hidup yang tidak sehat.
 Jenis kelamin perempuan lebih rentan dibandingkan laki-laki
 Hormon seks - seperti estrogen dan progesteron terbukti gangguan autoimun
cenderung menyerang selama usia reproduktif.
 Infeksi - beberapa penyakit autoimun tampaknya dipicu atau diperburuk oleh
infeksi tertentu.

Pengobatan Penyakit Autoimun


Gangguan autoimun pada umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejala
yang menimbulkan penderitaan sebagian besar dapat dikendalikan dengan
perawatan sebagai berikut:

 Obat anti-inflamasi - untuk mengurangi peradangan dan nyeri


 Kortikosteroid - untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem imun
 Obat imunosupresan - untuk menghambat aktivitas sistem kekebalan tubuh
 Terapi fisik - untuk mendorong mobilitas
 Terapi sulih - misalnya, suntikan insulin dalam kasus diabetes melitus.
 Operasi - misalnya, untuk mengobati penyumbatan usus pada kasus penyakit
Crohn
Dengan menekan sistem imun atau pertahanan tubuh, maka gejala penyakit
autoimun dapat ditekan sehingga memberikan kenyamanan, namun
sayangnya belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan
gangguan imun ini.

Anda mungkin juga menyukai