Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

( Hari Pertama Praktek )

1. KASUS ( Masalah Utama)


Ganggguan Persepsi sensori: Halusinasi

2. PROSES TERJADINYA MASALAH


a. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
kenyataan seperti melihat bayangan atau suara suara yang sebenarnya tidak ada.(Yudi
hartono;2012;107)
b. Rentang respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif


Menyendiri Kesendirian Manipulasi Otonomi
Menarik Impulsif Kebersamaan Ketergantungan
Narsisme Keadaan Saling tergantung
(Yudi hartono;2012;107)

c. Faktor predisposisi
Factor predisposisi menurut Yosep (2011) :
1. Factor perkembangan
Perkembangan klien yang tergnggu misalnya kurangnya mengontrol emosi dan
keharmonisan klien tidak mampu mandiri sejak kecil,mudah frustasi hilang percaya
diri.
2. Factor socialkultural

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 1


Seseorang yang merasa tidak terima di lingkungan sejak bayi akan membekas di
ingatannya sampai dewasa dan ia akan merasa di singkirkan, kesepian dan tidak
percaya pada lingkungannya.
3. Factor biokimia
Adanya stress yang berlebihan yang dialami oleh seseorang maka di dalam tubuhnya
akan di hasilkan suatu zat yang dapat bersifat halusinogenik neurokimia sehingga
menjadi ketidakseimbangan asetil kolin dan dopamine.
4. Faktor psikologis
Tipe kepribadian yang lemah tidakbertanggung jawab akan mudah kejerumus pada
penyelah guna zat adaptif.klien lebih memilh kesenangan sesaat dan lari alam nyata
menuju alam nyata.
5. Pola genetik dan pola asuh
Hasil studi menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat
berpengaruh pada penyakit ini.
d. Faktor presifitasi
Factor presipitasi halusinasi dapat di lihat dari lima dimensi menurut (Yosep,2011).
1. Dimensi fisik
Halusinasi yang dapat di timbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang
luar biasa, penggunaan obat-obatan,demam hingga delirium, intoksikasi alkohol dan
kesulitan waktu tidur dalam waktu yang lama.
2. Dimensi emosional
Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat di atasi
merupakan penyebab halusinasi itu terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa perintah
memaksa dan menakutkan. Klien tidak sanggup lagi menentang perintah tersebut
sehingga dengan kondisi tersebut klien berbuat sesuatu terhadap ketakutan.
3. Dimensi intelektual
Dalam dimensi intelektual ini merangsang bahwa individu dengan halusinasi akan
memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego. Pada awalnya halusinasi merupakan
usaha dari ego sendiri untuk melawan implus yang menekan, namun merupakan suatu
hal yang menimbulkan kewaspadaan yang dapat mengambil seluruh perhatian klien
dan tidak jarang akan mengontrol semua perilaku klien.

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 2


4. Dimensi sosial
Klien menganggap bahwa hidup bersosialisasi di alam nyata itu sangatlah
membahayakan,klien asik dengan halusinasnya. Seolah-olah dia merupakan tempat
akan memenuhi kebutuhan akan interaksi sosial, kontrol diri dan harga diri yang tidak
di dapatkan dalam dunia nyata.isi halusinasi di jadikan system control oleh individu
tersebut, sehingga jika sistem halusinansi berupa ancaman, dirinya maupun orang
lain.oleh karena itu, aspek penting dalam melakukan intervensi keperawatan klien
dengan mengupayakan suatu proses interaksi yang menimbulkan pengalaman
interpersonal yang memuaskan, serta menguasakan klien tidak menyendiri sehingga
klien selalu berinteraksi dengan lingkungan dan halusinasi tidak langsung.
5. Dimensi spiritual
Klien mulai dengan kemampuan hidup, rutinitas tidak bermakna, hilangnya aktifitas
ibadah dan jarang berupaya secara spiritual untuk menyucikan diri. Ia sering memaki
takdir tetapi lemah dalam upaya menjemput rejeki, menyalahkan ligkungan dan orang
lain yang menyebabkan takdirnya memburuk.

e. Tanda dan gejala


Menurut (Yosep, 2011) tanda dan gejala halusinasi adalah :
1. Melihat bayangan yang menyuruh melakukan sesuatu berbahaya.
2. Melihat seseorang yang sudah meninggal.
3. Melihat orang yang mengancam diri klien atau orang lain
4. Bicara atau tertawa sendiri.
5. Marah-marah tanpa sebab.
6. Menutup mata.
7. Mulut komat-kamit
8. Ada gerakan tangan
9. Tersenyum
10. Gelisah
11. Menyendiri, melamun

3. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 3


DS :

 Halusinasi pendengaran
Mendengar sesuatu menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya
Mendengar suara atau bunyi
Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap
 Halusinasi penglihatan
Melihat orang yang sudah meninggal
Melihat makhluk tertentu
Melihat bayangan
 Halusinasi penghidu
Klien mengatakan seringmencium bau sesuatu
Mencium sesuatu seperti bau mayat, darah, bayi fase, bau masakan, dan parfum yang
sangat menyengat.
 Halusinasi peraba
Merasa ada sesuatu ditubuhnya
Merasakan sangat panas, atau dingin
Merasakan tersengat aliran listrik
 Halusinasi pengecap
Merasakan seperti sedang makan sesatu
Merasakan ada yang dikunyah di mulutnya
 Halusinasi chenesthetic dan kinestetik
Klien menatapdan melihat tubuhnya tidak ada fungsinya
Merasakan tidak ada denyut jantungnya

DO :

 Halusinasi pendengaran
Mengarahakan telinga pada sumber suara
Bicara atau tertawasendiri

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 4


Marah marah tanpa sebab
 Halusinasi penglihatan
Tatapan mata pada tempat tertentu
Menunjuk kearah tertentu
Ketakutan pada objekyang dilihat
 Halusinasi penghidu
Ekspresi wajah seperti sedang mencium
Adanya gerakan cuping hidung
Mengarahkan hidung pada tempat tertentu
 Halusinasi peraba
Mengusap dan menggaruk kulit
Meraba permukaan kulit
Menggerak gerakan badannya
 Halusinasi pengecap
Seperti mengecap sesuatu
Mulutnya seperti mengunyah
Meludah atau muntah
 Halusinasi chenesthetic dan kinestetik
Klien menatap dan melihati tubuhnya sendiri
Klien memegangi tubuhnya sendiri

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan persepsi sensori ; halusinasi pendengaran
b. Kerusakan interaksi sosial ; menarik diri
c. Resiko tinggi melakukan kekerasan sehubungan dengan halusinasi pendengaran

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 5


5. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TG PERENCANAAN
DIAGNOSA
L
KEPERAWAT
TUJUAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
AN
EVALUASI
1 2 3 4 5
Perubahan TUM:  Ekspresi Bina hubungan Kepercayaan
persepsi Klien tidak wajah saling percaya dari klien
sensori: mencederai bersahabat, dengan merupakan hal
halusinasi diri sendiri, menunjukk mengemukakan yang mutlak
dengar orang lain, an rasa prinsip komunikasi serta akan
(auditori) dan senang, terapeutik : memudahkan
lingkungan. adakontak a. Sapa klien dalam
TUM: mata,mau dengan melakukan
 Klien berjabat ramah baik pendekatan
dapat tangan, mau verbal keperawatan
membina menyebutka ataupun non terhadap klien
hubunga n nama,mau verbal
n saling menjawab b. Perkenalkan
percaya. salam, klien diri dengan
mau duduk sopan,
berdamping c. Tanyakan
an dengan nama
perawat, lengkap
mau klien dan
mengutarak nama
an masalah panggilan
yang yang disukai
dihadapinya klien
. d. Jelaskan

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 6


tujuan
pertemuan.
e. Tunjukan
rasa empati
dan
menerima
klien apa
adanya
f. Beri
perhatian
kepada klien
dan
perhatian
kebutuhan
dasar klien.
 Klien  Klien dapat a. Adakan a. Dengan
dapat menyebutka kontak kontak
mengenal n waktu, isi, sering dan yang
halusinas dan singkat sering
inya. frekuensi secara pasien
timbulnya bertahap dapat
halusinasi. b. Observasi terhindar
 Klien dapat tingkah laku dari
mengungka klien yang halusinasin
pkan terkait ya.
bagaimana dengan b. Dengan
perasaanny halusinasiny mengobser
a terhadap a: bicara vasi pasien
halusinasi dengan akan
tersebut. tertawa memudahk
tanpa an dalam

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 7


stimulus dan mencari
memandang data
ke kiri/ tentang
kanan/ halusinasi
kedepan yang
seolah olah terjadi
ada teman pada
bicara. pasien.
Kerusakan TUM : klien dapat 1. diskusikan 1.
interaksi sosial ; klien mampu menyebutkan dengan klien Mengidentifik
menarik diri b/d berhubungan kemampuan kelebihan yang asi hal-hal
harga diri dengan yang ada pada dimilikinya positif yang
rendah orang lain diri setelah 1 2. diskusikan masih dimiliki
tanpa merasa x kelemahan yang klien
rendah diri pertemuan dimilikinya 2.
TUK 1 : 2. klien dapat 3. beritahu klien Mengingatkan
klien dapat menyebutkan bahwa tidak ada klien bahwa
memperkuat kelemahan manusi yang klien manusia
kesadaran yang dimiliki sempurna, semua biasa yang
diri dan tidak memiliki mempunyai
menjadi kelebihan dan kekurangan
halangan kekurangan 3.
dalam 4. beritahu klien Menghadirkan
mencapai bahwa kekurangan realita pada
keberhasilan bisa dimiliki dengan klien
kelebihan yang 4.
dimiliki Memberikan
5. anjurkan klien garapan pada
untuk lebih klien
meningkatkan 5.
kelebihan yang Memberikan

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 8


dimiliki kesempatan
6. beritahu klien berhasil lebih
bahwa ada hikmah tinggi
dibalik kekurangan 6. Agar klien
yang dimiliki tidak merasa
putus asa

TUK 2 Klien dapat 1. Diskusikan denga 1. Untuk


Klien dapat menyebutkan klien ideal dirinya mengetahui
menyelidiki cita-cita dan apa harapan selama sampai
dirinya harapan yang di RS dimana
sesuai dengan 2. Bantu klien reaalistis dan
kemampuan mengembangkan harapan klien
setelah 1 x antara keinginan 2. Membantu
pertemuan dan kemampuan klien
yang membentuk
dimilikinya harapan yang
3. Beri kesempatan realistis
klien untuk berhasil 3.
4. Beri meningkatkan
Reinforcement percaya diri
positif terhadap klien
keberhasilan yang 4. memberi
telah dicapai penghargaan
terhadap
perilaku yang
positif

Resiko tinggi TUM : Klien dapat 1. bina hubungan 1. hubunagn


terhadap klien dapat mengungkapk saling percaya saling percaya
tindakan mengendalik an perasaan salam terafentik, seagai dasar
Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 9
kekerasan yang an dan perkenalan diri, interaksi yang
diarahkan alusinasinya keadaannya jelaskan tujuan terapeutik
kepada orang TUK 1: saat ini secara interaksi, perawat klien
lain klien dapat verbal. ciptakan lingkungan 2. ungkapan
pada diri membina yang tenang, buat perasaan klien
sendiri dan hubungan kontrak y6ang jelas, terhadap
lingkungan b/d saling tepati waktu. perawat
alusinasi percaya. 2. dorong dan beri sebagai bukti
pendengaran. kesempatan klien bahwa klien
mengungkapkan mulai
perasaannya. mempercayai
3. dengarkan perawat
ungkapan klien 3. rasa empati
dengan empati akan
meningkatkan
hubungan
saling percaya.

TUK 2 : 1. klien dapat 1. identifikasi 1. tindakan


klien dapat menyebutkan bersama klien yang bisa
mengontrol tindakan yang tindakan apa yang dilakukan
halusinasiny bila sedang dilakukan bila klien
a berhalusinasi sedang merupakan
setelah 3 x berhalusinasi upaya
pertemuan 2. beri pujian mengatasi
2. klien dapat terhadap ungkapan halusinasi
menyebutkan klien tentang 2. memberikan
3 dari 4 cara tindakannya hal yang
memutuskan 3. diskusikan cara positif atau
halusinasi memutuskan pengakuan
halusinasi akan
4. dorong klien meningkatkan
untuk menyebutkan harga diri
kembali cara klien
memutuskan 3. dengn
halusinasi halusinsi yang
5. beri pujian atas terkontrol
upaya klien untuk klien
maka waham
curiga tidak
terjadi
4.
pengulangan
hasil diskusi
yang dapat
dilakukan
Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 10
klien
merupakan
suatu tanda
konsentrasi
pikir dapat
difokuskan
5. pujian
meruoakan
pengakuan
yang dapat
meningkatkan
motivasi dan
harga
diri klien

6. REFERENSI

Panduan Praktek Belajar Klinik Keperawatan Jiwa 11

Anda mungkin juga menyukai