Anda di halaman 1dari 18

TUGAS CRITICAL

JOURNAL REVIEW

MATA KULIAH
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

PRODI S1 PTO –FT

(CJR)
CRITICAL JOURNAL REVIEW

Ir. FIRDAUS M, Kes


DANIEL R SIHOMBING
5183122020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEI 2019

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga
kami mampu menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini yang berjudul
“Impact Of Occupational Health And Safety On Worker Productivity: A Case Of
Zimbabwe Food Industry”. Tugas Critical Journal Review (CJR) ini di buat untuk
memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu ”Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)”.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya
mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa
yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat
menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat
menyempurnakan tugas Critical Journal Review ini.

Akhir kata saya berharap semoga tugas Critical Journal Review ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa
maupun waktu yang akan datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2019

DANIEL R SIHOMBING

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................... 1
C. Manfaat ................................................................................................................. 1
D. Identitas Jurnal yang Dilaporkan .......................................................................... 2

BAB II ISI JURNAL


A. Abstrak .................................................................................................................. 3
B. Pengantar............................................................................................................... 3
C. Metodologi Penelitian ........................................................................................... 5
D. Hasil dan Diskusi .................................................................................................. 5
E. Rekomendasi ......................................................................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan Isi Jurnal (Pembandingan Jurnal) ................................................... 10
B. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................................... 11

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pentingnya Critical Journal Review bagi mahasiswa yang baru belajar tentang mengkritik
jurnal agar lebih mengerti atau memahami apa isi jurnal yang dibacanya, dan tidak hanya dibaca
saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana
caranya berpikir kritis.

B. Tujuan

Alasan dibuatnya Critical Journal Review yaitu untuk:


 Penyelesaian tugas : Critical Journal Review yang membandingkan beberapa
jurnal yang akan kita baca.
 Menambah : Pengetahuan dan wawasan mengenai jurnal yang akan
dikritik.
 Meningkatkan : Ketelitian dan pemahaman dari jurnal yang kita kritik
dengan cara meneliti isi jurnal lalu meringkas pembahasan
jurnal tersebut.
 Menguatkan : Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi jurnal yang
kita baca dan melakukan perbandingan dengan jurnal yang
lainnya.

4
C. Manfaat

Manfaat dari tugas ini sangat banyak terutama bagi mahasiswa, karena CJR tidak
sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri, seperti CJR ini. Manfaatnya
tidak bisa kita sebutkan satu persatu , kita hanya akan membahas yang penting saja yaitu untuk
memahami dan mengerti isi jurnal.
D. Identitas Jurnal yang Dilaporkan

Jurnal Utama:
 Judul : Impact Of Occupational Health And Safety On
Worker Productivity: A Case Of Zimbabwe Food
Industry
 Penulis : P. Katsuro, C. T. Gadzirayi, Taruwona M, & Suzanna
Mupararano
 Volume & Nomor : 4 & 13
 Halaman : 2645 - 2651
 Penerbit & Tahun Terbit : African Journal of Business Management & 2010
 ISSN : 1993-8233

Jurnal Pembanding 1:
 Judul : Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada Pt. Buran Nusa Respati di
Kecamatan Anggana Kabupaten Kukar
 Penulis : Andri Saputra
 Volume & Nomor :2&3
 Halaman : 3059 - 3069
 Penerbit & Tahun Terbit : eJournal Ilmu Pemerintahan & 2014
 ISSN : 2338-3651

5
Jurnal Pembanding 2:
 Judul : Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
 Penulis : Muhammad Busyairi, La Ode Ahmad Safar
Tosungku, & Ayu Oktaviani
 Volume & Nomor : 13 & 2
 Halaman : 2645 - 2651
 Penerbit & Tahun Terbit : African Journal of Business Management & 2014
 ISSN : 1412-6869

6
BAB II
ISI JURNAL

A. Abstrak

Penelitian ini berusaha untuk menilai dampak keselamatan kesehatan kerja pada
produktivitas di industri makanan komersial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengeksplorasi masalah Keselamatan dan Kesehatan pada pekerjaan yang berbeda daerah dan
dampaknya terhadap produktivitas. Penelitian ditargetkan untuk supervisor produksi, lantai toko
karyawan dan perawat klinik industri. Kuesioner, wawancara dan observasi digunakan sebagai
instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. Studi ini menemukan bahwa masalah yang
berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja negatif mempengaruhi kapasitas produktif
pekerja di industri makanan menghasilkan output pekerja berkurang. Pekerja mengembangkan
sikap negatif dan moral rendah terhadap pekerjaan. insiden yang tinggi dari kecelakaan kerja
juga terjadi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa pabrik - pabrik industri makanan harus
memperbaharui ataupun meningkatkan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja mereka
melalui program pelatihan dan menggunakan peralatan yang terbaru.

Kata kunci: kesehatan kerja, keselamatan, pabrik makanan, produktivitas.

B. Pengantar

Sebagian besar industri makanan bertujuan produktivitas maksimum dari tenaga kerja dan
peralatan mereka. Namun ada, sebuah jumlah infeksi kerja dan cedera yang mempengaruhi staf
di departemen produksi di pabrik makanan di Zimbabwe, yang menyebabkan penurunan
produktivitas karyawan. Beberapa tugas-tugas yang dilakukan secara manual harus dilakukan
mekanis. Sebagian besar wilayah kerja dalam makanan Zimbabwe industri gelap, berdebu,
panas, licin dan berisik. Pakaian pelindung di muka pun tidak terlalu diperhatikan. Tingginya
tingkat ketidakhadiran dan kesehatan yang buruk karena kurangnya prosedur kesehatan dan

7
keselamatan kerja. Lebih dari lima karyawan pergi cuti karena sakit setiap bulan pada tingkat
yang lebih tinggi daripada dua hari kerja di kebanyakan pabrik-pabrik makanan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis masalah kesehatan pada
karyawan melalui jenis pekerjaan merek, menguji dampak standar rendah pada produktivitas
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, menilai sikap manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
terhadap karyawan, dan untuk mengembangkan paket Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
cocok untuk karyawan yang bekerja di pabrik makanan.

Muchemedzi dan Charamba (2006) mendefinisikan pekerjaan kesehatan sebagai ilmu yang
bersangkutan dengan kesehatan dalam hubungannya untuk bekerja atau lingkungan kerja.
Menurut Oxenburgh et al. (2004), kesehatan dan keselamatan semua karyawan adalah
berhubungan erat dengan produktivitas perusahaan di semua tempat kerja.

Dalam kebanyakan kasus pada keselamatan dan kesehatan kerja sebagian besar diukur
dengan hasil negatif seperti cedera di tempat kerja dan penyakit, tetapi langkah-langkah ini
memiliki kekurangan, misalnya, insiden cedera rendah bukan berarti bahwa sistem keselamatan
tersebut memadai dan terkendali di tempat (Kesehatan dan Keselamatan Eksekutif, 2006).

Muchemedzi dan Charamba (2006) menjelaskan bahwa kecelakaan tidak timbul dari satu
penyebab saja, tetapi dari kombinasi faktor yang bertindak secara bersamaan. Koopman (2001)
menyatakan bahwa kecelakaan membawa rasa sakit dan penderitaan pekerja dan keluarganya.
Ketika hal itu membuat cacat permanen, konsekuensinya adalah malapetaka untuk kedua korban
dan perusahaan.

Hukum Zimbabwe menetapkan bahwa tidak ada pekerja yang harus terkena tingkat
kebisingan lebih dari 90 dB di hari 8 jam. Banyak negara-negara lain melarang eksposur di atas
85 dB di 8 jam. Namun, beberapa pekerja masih mengalami gangguan pendengaran bahkan pada
75 dB. Ini menandakan bahwa bos karyawan harus menyadari intensitas kebisingan yang
dihasilkan selama operasi pabrik dan harus melindungi karyawan dari kebisingan. Sebagian
besar pekerja di pabrik makanan tidak dilindungi dari kebisingan itu. Paparan suara keras itupun
menurunkan semangat kerja dan produktivitas karyawan.

8
C. Metodologi Penelitian

Sebuah tindakan strategi penelitian yang melibatkan situasi pembelajaran saat ini untuk
menentukan masalah kesehatan dan keselamatan dan menemukan cara yang paling cocok untuk
memecahkan masalah yang dipekerjakan ini. Desain penelitian studi kasus dipilih karena
difokuskan pada kasus tipikal yang mengalami terkait masalah kesehatan dan keselamatan kerja.

Kerangka Penelitian sampel terdiri dari lantai karyawan 73 toko, 1 industri klinik perawat
dan 50 karyawan tidak tetap. Responden atau sampel untuk penelitian dipilih secara acak dari
kelompok produksi pengawas, komite keselamatan kesehatan dan anggota, pekerja di
departemen pemeliharaan dan perawat klinik industri.

Para peneliti mengumpulkan data primer dan sekunder berdasarkan pada tujuan dari
penelitian ini. Kuesioner yang dibagikan dengan bantuan supervisor produksi. Supervisor
membantu dalam distribusi kuesioner karena mereka cepat terletak responden di berbagai
workstation mereka. Para responden juga mengambil latihan serius karena keterlibatan sesama
teman kerja. Pengamatan pada infrastruktur kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan
membantu dari pengendali kualitas karena mereka memiliki pengetahuan di bidang operasi
produksi. Kualitas pengendali juga membantu dalam datang dengan panduan observasi yang
objektif. Wawancara juga dilakukan dalam rangka tanggapan cek silang disediakan dalam
kuesioner sehingga meningkatkan validitas dan reliabilitas data.

D. Hasil dan Diskusi

Ditemukan bahwa karyawan di berbagai workstation dihadapkan dengan berbagai jenis


bahaya karena output yang dihasilkan berbeda pada setiap tahap produksi. Hal ini ditemukan
pada pengamatan bahwa setiap jenis bahaya lebih dominan di beberapa daerah pabrik dari pada
orang lain. Pabrik popcorn sangat bising dan panas, sementara potongan kedelai pabrik berdebu
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.

9
Tabel 1 menggambarkan bahwa 65% dari debu dan uap di pabrik mempengaruhi
Pengekstrusi. Pengekstrusi juga menghadapi 40% dari panas dan uap di pabrik. Loader
menghadapi jumlah terbesar dari bahaya muskuloskeletal (65%). Penembak, di sisi lain,
menghadapi risiko kesehatan terbesar dari tingkat kebisingan yang tinggi di pabrik popcorn.
mixer dan listrik menghadapi setidaknya dari bahaya di pabrik tapi ini menunjukkan praktek
OHS negatif karena sedikit debu dan kebisingan yang mereka hadapi adalah hasil dari proses di
bagian lain dari pabrik. Hal ini dapat dilihat dari ini Temuan bahwa ada didefinisikan dengan
baik OHS bahaya yang membahayakan kesehatan karyawan di pabrik-pabrik makanan.

Para peneliti menemukan bahwa pekerja benar-benar terinfeksi oleh penyakit akibat kerja
karena sifat tugas mereka. Jumlah pekerja yang menderita masalah OHS berbeda ditunjukkan
pada Gambar 1.

Dari seluruh tenaga kerja, hanya 25% diklaim bebas dari setiap penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan mereka pada waktu tertentu. Sisanya 75% menderita dari satu atau lebih jenis
penyakit. Perawat industri menegaskan bahwa sebagian besar pekerja memiliki penyakit
pernapasan.

Ditemukan bahwa dari semua pekerja di pabrik, loader datang untuk bekerja sementara
sakit lebih dari sekelompok karyawan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.

10
Loader khusus disebut nyeri pada leher, punggung dan bahu. Ini masalah kesehatan
diklasifikasikan muskuloskeletal gangguan. Pembuat boiler dan operator pabrik Drotsky juga
mengaku datang untuk bekerja kesakitan tetapi prevalensi ini lebih rendah dari loader. pembuat
boiler mengaku menderita sakit kepala sementara operator pabrik Drotsky menderita penyakit
saluran pernapasan atas seperti tenggorokan dan sinus. Mereka juga mengaku menderita penyakit
pernapasan bawah seperti TBC, asma dan radang paru-paru tapi masih datang ke kerja. Operator
Drotsky telah ditemukan menderita lebih penyakit pernapasan dibandingkan dengan durasi yang
lebih pendek di kerja. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mereka memburuk dengan waktu.
Penembak dan pengepakan juga mengaku mengalami sakit kepala karena paparan suara keras
tapi mereka datang untuk bekerja di negara itu karena mereka tidak dapat melarikan diri karena
“Sakit kepala sederhana”. Mixer dan pengepakan mengklaim bahwa mereka tugas melibatkan
tidak ada rasa sakit yang serius dan mereka memiliki sangat sedikit catatan cuti sakit. Temuan ini
mengungkapkan bahwa pekerja mungkin hadir secara fisik pada pekerjaan mereka tetapi mereka
Pengalaman di bawah kualitas kerja normal dan produktivitas karena sakit. Hal ini dikenal
sebagai presentisme.

Banyak suara dilepaskan dalam produksi popcorn seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Semua pekerja di pabrik popcorn kata mereka dipengaruhi oleh kebisingan di produksi popcorn.
Para pekerja ini adalah 25 yang bekerja di popcorn kemasan dan 6 yang bekerja pada senjata.
Hal ini ditemukan pada pengamatan bahwa tidak ada pengukuran kebisingan diproduksi di
pabrik ini karena perusahaan tidak memiliki instrumen untuk menentukan intensitas kebisingan.

11
Didirikan bahwa karyawan perempuan di popcorn samar pabrik pada tingkat tinggi selama
musim panas ketika produksi tinggi (73%). Target dari popcorn kemasan telah diamati tak
terjangkau di sebagian besar pabrik-pabrik. Klinik perawat mengungkapkan bahwa pengemasan
popcorn pada perempuan umumnya menderita panas saring, stroke panas dan kram karena suhu
tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pekerja diberikan alasan kekurangan uang ketika
mereka meminta manajemen tentang pakaian pelindung dan peralatan. Perawat industri
melaporkan bahwa operator pabrik drotsky menderita pneumonia kerja dari debu yang mereka
terpapar selama bekerja. Pekerja di pabrik popcorn tidak memiliki perangkat perlindungan
telinga untuk melindungi diri mereka sendiri dari suara keras.

Manajemen perusahaan memberikan alasan kendala keuangan ketika datang untuk


meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Para pekerja pun menyadari hal ini dan mereka
menjadi kurang suka terhadap sikap manajemen. Hal ini akan mengurangi semangat kerja
karyawan dan kemauan pekerja untuk bekerja, sehingga mengurangi produktivitas kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pabrik makanan tidak aman untuk bekerja
dikarenakan ada banyak bahaya di dalam. Jagung meletus dalam produksi popcorn menghasilkan
banyak suara yang tidak diukur seperti yang dipersyaratkan oleh hukum industri. Lantai di
sebagian besar pabrik makanan Zimbabwe yang tidak merata, terkelupas dan licin membuat para
pekerja rentan untuk jatuh. Pabrik-pabrik yang berdebu dan panas sehingga mengurangi
kekuatan karyawan dan produktivitas.

Studi ini menemukan bahwa mesin berkarat dan tua digunakan di sebagian besar pabrik-
pabrik. Ini sangat berbahaya karena mereka mungkin berhenti berjalan tiba-tiba dan
menyebabkan mesin mati dan operatornya cedera. Mesin-mesin juga mengeluarkan banyak debu
dan suara keras. Mesin tua ini banyak menghasilkan bahaya keselamatan kesehatan kerja yang
lebih sulit untuk dikendalikan daripada mesin yang baru.

Kecelakaan tidak dilaporkan atau direkam, oleh karena itu, mereka tidak diketahui
manajemen. Hasilnya yaitu bahwa kecelakaan tidak dicegah sama sekali, sehingga kesehatan
para pekerja menjadi berisiko. Pekerja menyadari bahwa mereka tidak aman selama bekerja dan
moral mereka rendah. Hal ini akan mengurangi produktivitas pekerja.

12
Ditemukan bahwa sebagian besar pabrik makanan tidak melaksanakan induksi latihan
kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar. Sebagian besar karyawan tidak tetap, terungkap
bahwa pelatihan induksi pada kesehatan dan keselamatan kerja sangat rendah bagi mereka.
Moral pekerja kontrak berkurang karena tampaknya manajemen tidak mengakui mereka penting
bagi organisasi atau keselamatan mereka di tempat kerja. moral rendah mengurangi produktivitas
karena para pekerja menjadi tidak suka terhadap manajemen dan mereka tidak bekerja untuk
yang terbaik dari kemampuan mereka. Efisiensi produksi menurun sehingga mengurangi
produktivitas.

E. Rekomendasi

Penelitian ini merekomendasikan sebagai berikut untuk makanan pabrik:


1. Mesin harus digunakan untuk memuat dan mematikan truk beban untuk menghilangkan
bahaya muskuloskeletal bahwa risiko kesehatan loader.
2. Bahaya harus dikontrol pada sumber untuk menghindari menginfeksi pekerja.
3. Gangguan psikologis harus dikurangi dengan menghindari memberikan pekerjaan
menantang yang memberikan kesempatan belajar atau pilihan karir untuk pengepakan dan
mixer.
4. Regular pemeriksaan medis sehingga untuk menentukan pekerja keadaan kesehatan harus
dilakukan.
5. Pekerja harus dilantik pada isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku untuk
workstation mereka dan perusahaan secara keseluruhan.
6. Kecelakaan statistik dari workstation kosong harus diungkapkan kepada seorang pekerja
baru sehingga dia menjadi lebih hati - hati saat bekerja dan dengan demikian mengurangi
kecelakaan.
7. Semua pekerja harus dilihat dan diperlakukan sebagai sama di mata manajemen.
8. Tingkatkan pabrik dengan memasang mesin baru yang bebas dari bahaya kerja.
9. Perusahaan harus cukup protektif menyediakan pakaian hanya sebagai tindakan
perlindungan yang terakhir.
10. Daftar semua kecelakaan dan yang nyaris celaka harus disimpan di tempat kerja.

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal (Pembandingan Jurnal)

Menurut jurnal “Impact Of Occupational Health And Safety On Worker Productivity: A


Case Of Zimbabwe Food Industry” oleh P. Katsuro, C. T. Gadzirayi, Taruwona M & Suzanna
Mupararano :
- “Produktivitas kerja dapat ditingkatkan apabila pekerja harus melakukan tugas-tugas berat
dan bekerja lebih lama jam dalam rangka meningkatkan produktivitas. Tetapi hal ini juga
dapat mengakibatkan gangguan stres kerja terkait dan berotot-skeletal

- (Oxenburg et al., 2004).”


- “Hasil penelitian di pabrik makanan di Zimbabwe ditemukan bahwa sebagian besar pabrik
makanan tidak melaksanakan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar.
Sebagian besar karyawan tidak tetap mengungkapkan bahwa pelatihan induksi pada
kesehatan dan keselamatan kerja sangat rendah bagi mereka.”

Sedangkan dalam jurnal “Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja


Karyawan Pada Pt. Buran Nusa Respati di Kecamatan Anggana Kabupaten Kukar” oleh Andri
Saputra :
- “Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta
tenaga kerja per satuan waktu (Kusriyanto, 2000 : 2).”
- “Hasil penelitian di PT. Buran Nusa Respati, dari segi keselamatan kerja secara umum sudah
baik, yang dibuktikan dari jawaban responden pada indikator keselamatan kerja. Hanya saja
menurut beberapa karyawan pada faktor lingkungan masih ada yang kurang optimal, yaitu
pada pewarnaan dinding di tempat kerja, karenanya sebagian besar karyawan menjawab
tidak setuju kalau pewarnaan dinding sudah baik,.”

14
Sedangkan dalam jurnal “Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan” oleh Muhammad Busyairi, La Ode Ahmad Safar Tosungku, &
Ayu Oktaviani :

- “Produktivitas kerja dapat diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber - sumber


ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau perbandingan antara pengorbanan (Input) dengan
penghasilan (Output) yang tidak terlepas dengan efisiensi dan efektivitas Teguh dan Rosidah
(2003:199).”
- “Hasil penelitian di PT. XYZ menyatakan bahwa karyawan tidak begitu mengerti cara
menggunakan alat kerja. Terlihat bahwa ada pola perekrutan yang kurang memenuhi standar
penerimaan sebagai mana mestinya. Sehingga walaupun variabel keselamatan dinilai cukup
bagus namun kecelakaan kerja sering saja terjadi, karena rata - rata karyawan di bidang
produksi belum sepenuhnya mampu mengoperasikan alat kerja yang digunakan, di tambah
dengan penerangan yang tidak begitu baik pada malam hari saat bekerja.”

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal

 Jurnal “Impact Of Occupational Health And Safety On Worker Productivity: A Case Of


Zimbabwe Food Industry” oleh P. Katsuro, C. T. Gadzirayi, Taruwona M & Suzanna
Mupararano :
Menurut saya kelebihan dari jurnal ini yaitu memiliki huruf tulisan yang pas untuk dilihat
sehingga tidak mengganggu penglihatan para pembaca pada saat membaca.
Sedangkan kekurangannya menurut saya jurnal ini terlalu banyak menjabarkan penjelasan
kata-kata dalam suatu materi, sehingga terkadang sulit untuk memahami materi tersebut.
 Jurnal “Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt.
Buran Nusa Respati di Kecamatan Anggana Kabupaten Kukar” oleh Andri Saputra :
Menurut saya kelebihan dari jurnal ini yaitu mampu mengupas ataupun menjelaskan
materinya secara singkat, jelas dan padat mengenai apa – apa saja yang perlu dipelajari dalam
profesi kependidikan tersebut.
Sedangkan kekurangannya menurut saya jurnal ini kurang disertai gambar atau grafik atau
diagram untuk menunjang kelengkapan materi pembelajaran.

15
 Jurnal “Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan” oleh Muhammad Busyairi, La Ode Ahmad Safar Tosungku, & Ayu Oktaviani :
Menurut saya kelebihan dari jurnal ini yaitu mampu menjelaskan semua materi mengenai
pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja disertai dengan gambar yang membuat para pembaca
merasa tertarik.
Sedangkan kekurangannya menurut saya model yang terdapat dalam buku ini kurang
menarik karena di dalam isi jurnal tersebut terlalu banyak membuat rumus – rumus ataupun
perhitungan angka – angka yang membuat sulit dipahami oleh pembaca.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Studi ini menemukan bahwa keselamatan kesehatan kerja praktek di pabrik-pabrik makanan
sangat buruk sehingga mengurangi pekerja kinerja, yang mengarah ke penurunan produktivitas.
Sebuah pekerja yang menderita penyakit akibat kerja lebih lambat dan lebih lemah. Dengan
demikian, target yang telah ditetapkan pun menjadi hilang. Moral pekerja di industri makanan
pun sangat rendah. Sikap umum dari manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
sebagian besar negatif karena sedikit memperhatikan program untuk pelatihan keselamatan
kesehatan kerja.

B. Saran

Dalam penulisan sebaiknya kata - katanya diketik dalam bahasa yang mudah dan langsung
dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan pemilihan kata dalam
suatu materi.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academicjournals.org/article/article1380720540_Katsuro%20et%20al.pdf

http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2014/09/eJournal%20Andri%20Saputra%20(PDF)%20(09-12-14-12-12-59).pdf

http://journals.ums.ac.id

18

Anda mungkin juga menyukai