Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Frisca Evelyn Rosandre (201810220311093)
2. M Reza Sukma Dika (201810220311106)
3. Atri Yuliasari (201810220311108)
4. Khairani Permatasari (201810220311110)
5. Riska Anggraeni Tri Utami (201810220311112)
6. Erisa yulis maulina (201810220311122)
7.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
8. Sterilisasi
Kaleng-kaleng yang telah diletakkan pada keranjang retort, akan dimasukkan ke dalam
retort. Sterilisasi retort menggunakan suhu 117oC selama 60-75 menit dengan tekanan 0,8 atm.
Proses pemanasan yang diperlukan untuk sterilisasi makanan kaleng tergantung pada pH produk
yang akan diproses. Ikan yang termasuk makanan berasam rendah dengan pH di atas 4,5
memerlukan proses pemanasan lebih kuat, dibanding makanan berasam tinggi. Sterilisasi untuk
ikan biasanya menggunakan suhu 1160 C atau 1210 C, dengan waktu proses yang bergantung
pada cepat lambatnya perambatan panas untuk mencapai titik terdingin makanan dalam kaleng.
9. Pendinginan
Kaleng dikeluarkan dari retort setelah proses dan segera didinginkan. Jika tidak segera
didinginkan, kemungkinan besar akan terjadi over cooking yang menyebabkan hangusnya
daging. Pendinginan dilakukan dengan memasukkan keranjang berisi kaleng panas ke dalam bak
yang sudah diisi air. Cara lain adalah dengan memasukkan air dingin ke dalam retort setelah
proses selesai. Hal ini dapat dilakukan jika retort yang digunakan bertipe tegak atau vertikal.
Sebelum proses dimasukkan ke dalam air dingin, terkadang kaleng dicuci dengan air sabun yang
hangat. Selain pendinginan dengan air, ada juga pendinginan udara yaitu dengan membiarkan
tumpukan kaleng di lantai sampai kering sendiri.
10. Pemeraman dan Pengepakan
Pemeraman dilakukan setelah pendinginan selama satu minggu dengan cara
menempatkan kaleng dalam posisi terbalik pada suhu kamar (25o – 30oC) untuk mengetahui
kebocoran kaleng (SNI 01-3548-1994). Kebocoran yang terjadi tidak hanya berakibat pada satu
kaleng yang bocor, tetapi akan mempengaruhi kaleng – kaleng lain di sekitarnya. Pengepakan
dilakukan setelah pengeraman. Kaleng diletakkan dalam master karton double wall dan disusun
posisi tegak. Pada tahap ini dilakukan inspeksi akhir untuk melihat mutu produk.
2.3 ALAT DAN MESIN PADA PROSES PENGALENGAN IKAN
Peralatan atau mesin yang digunakan dalam proses pengalengan ikan yaitu:
1. Steam Blancher
Alat ini berfungsi untuk pemasakan pendahuluan dan juga untuk mengurangi jumlah
mikroorganisme. Steam blancher mempunyai kapasistas 800-1000kg/jam, dengan
panjang 3,5meter, lebar 0,75meter, serta tinggi 1meter. Alat ini beroperasi secara batch
dengan motor penggerak 2 Hp 380 V/50 Hz, tekanan uap 5-7 kg/cm2, suhu 89-1000oC.
2. Granding Machine
Merupakan mesin yang terbuat dari bahan kontruksi stainless steel berfungsi untuk
memisahkan ikan berdasarkan ukurannya. Alat ini mempunyai kapasitas 1000kg/jam,
dengan motor penggerak 2 Hp 380 KV/50Hz serta memiliki ukuran panjang 5meter,
tinggi 2,5meter, dan diameter grader 0,85meter. Granding machine ini beroperasi secara
bath.
3. Cooling Shaker
Mempunyai fungsi sebagai alat pendingin setelah ikan keluar dari proses blanching.
4. Washing Shaker
Berfungsi untuk membersihkan dan mencuci ikan yang telah melewati proses inspention
dan sortasi. Alat ini mempunyai kapasitas 1200kg/jam, dengan ukuran panjang 2 meter,
lebar 0,5meter dan tinggi 1,6meter serta mempunyai motor penggerak 1 Hp 380V/ 50 Hz.
5. Exhaust Box
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada pada jaringan ikan sehingga didapat
kondisi vakum pada kaleng yang akan digunakan. Mempunyai kapasitas 30kg/menit,
dengan ukuran panjang 8,5 meter, lebar 0,85 meter dan tinggi 1,3 meter. Alat ini bekerja
secara kontinyu dengan motor penggerak berdaya 2 Hp 380 V/ 50 Hz.
6. Seamer
Merupakan alat yang bekerja secara kontinyu, fungsinya untuk menutup kaleng yang
telah berisi ikan. Mempunyai kapasitas 20 kaleng/ menit untuk kaleng ukuran 68 oz, 50
kaleng untuk ukuran 8 oz. Alat ini mempunyai ukuran panjang 1 meter, lebar 0,7 meter.
7. Coding Machine
Berfungsi untuk pemberian kode produksi pada tutup kaleng. Mempunyai panjang 0,75
meter, lebar 0,50 meter dan tinggi 1 meter dan berkapasitas sebanyak 150 lid/ menit.
8. Retort
Berfungsi untuk sterilisasi ikan yang telah dikalengkan untuk mencegah mikroorganisme.
Alat ini berdiameter 1,4 meter, tinggi 4,5 meter dan beroperasi secara batch dengan daya
motor 284 Kw, dimana setiap retort dapat menampung 3 keranjang kaleng. Waktu dari
proses sterilisasi tergantung dari masing-masing kaleng, kaleng yang berukuran 8 oz
disterilisasikan selama 30 menit dan kaleng yang berukuran 68 Oz disterilisasikan selama
50 menit. Proses sterilisasi akan selesai dengan menutup kran uap dan membuka udara
dengan tekanan 1,5 – 1,7 kg/cm2.
9. Boiler
Merupakan alat yang beroperasi secara kontinyu berfungsi untuk menghasilkan uap
dengan tekanan 6 kg / cm2 dengan ukuran panjang 6 meter, tinggi 2,75 meter dan
diameter 3 meter.
17. Timbangan
Fungsinya untuk menimbang ikan yang baru datang dari nelayan. Alat tesebut berkasitas
100 kg. Bahan kontruksinya terbuat dari stainless steel dan baja. Timbangan tersebut
mempunyai ukuran panjang 0,75 meter, lebar 0,5 meter dan tingginya 1,25 meter.