Desa : Jatibaru
Kecamatan : Pagar Merbau
Kabupaten : Deli Serdang
Oleh :
Nama NIM Prodi Fakultas
Aisyah Rahma 4163141004 Pend. Biologi FMIPA
Lisa Putriani 3162122011 Pend. Antropologi FIS
Mailin Sonia Gira 4161141033 Pend.Biologi FMIPA
Marwatun Nazla 5163111026 Pend.Tek Bangunan FT
Nora Sahari Pakpahan 5162111018 Pend.Tek Bangunan FT
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah
sihingga penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNIMED di desa
Jatibaru kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan rangkaian dari kegiatan mahasiswa UNIMED dan
merupakan evaluiasi dari program kerja yang didalamnya disajikan acuan untuk
melalui sejauh mana keterlibatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu dan
pengabdiannya kepada masyrakat. Demikian pula bagaimana dan sikap respon
masyarakat terhadap peserta KKN selama menempati lokasi kuliah kerja nyata
tersebut. Melalui laporan ini kami mengucapapkan banyak terima kasih kepada:
Tema kegiatan ini adalah “Pemanfaatan Lahan Kosong Halaman Kantor Desa Jati
Baru untuk Pembuatan Apotek Hidup dalam Bentuk Vertical Garden Guna
Menambah Estetika Kantor Desa Jati Baru dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh
Masyarakat”.
1.7 Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Peserta KKN Universitas Negeri
Medan Stambuk 2016 Tahun 2019. Mahasiswa KKN berkeliling Desa S-I Jati Baru
untuk mencari beberapa jenis tanaman obat misalnya tanaman kumis kucing lalu
mengambil tanah dan menanam dalam botol bekas yang dijadikan sebagai membuat
tiang sebagai tempat menggantung vertical garden lalu membuat vertical garden.
BAB II
PROGRAM KERJA
Adapun program kerja yang dilaksanakan mahasiswa selama program kuliah
kerja nyata di Desa Jatibaru yaitu “Apotik Hidup”. Program ini dilakukan
sesuaidengan jurusan mahasiswa peserta KKN dan dikolaborasikan dengan jurusan
lain yang menunjang program kerja tersebut. Adapun penjelasan deskripsi program
yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Nama Program : Apotik Hidup (vertical garden)
Tujuan :
1. Memberi informasi kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap
tumbuhan apotik hidup sebagai pengobatan penyakit ringan yang ada.
2. Mengajak masyarakat agar dapat bersama-sama menanam apotik hidup di
Desa Jatibaru yang digunakan sebagai lumbung dari berbagai tanaman obat
yang mudah dijangkau oleh masyarakat desa.
3. Memanfaatkan lahan kosong kantor Desa Jati Baru yang sedang tahap
renovasi.
Sasaran : Masyarakat Desa
Alokasi Waktu: 14 Agustus 2019
Persentase Keberhasilan: 75 %
Penanggung Jawab :
1. Nama : Aisyah Rahma Nasution
Nim : 4163141004
Prodi : Pend.Biologi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sirih yang dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Piper betle, sejak dahulu telah
dimanfaatkan oleh masyarakat terutama dengan mengunyah daun atau
buahnya bersama gambir, pinang, dan kapur. Selain itu, ternyata sirih
mempunyai berbagai khasiat dan manfaat terutama sebagai obat-obatan
herbal.
Tanaman yang di Jawa disebut juga sebagai Suruh atau Sedah
sedangkan di Sunda kerap dinamai Seureuh termasuk jenis tumbuhan
merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman sirih (Piper betle)
panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Tanaman sirih tumbuh tersebar
diberbagai negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain di
Indonesia sirih dijumpai tumbuh pula di India, Bangladesh, Sri Lanka,
Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja bahkan hingga ke Papua New Guinea.
5. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit termasuk kedalam family zingiberaceae. Kunyit umumnya
dapat digunakan sebagai bahan masakan dan obat. Untuk obat, kunyit dapat
berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan lambung, obat anti
gatal, anti-septik, anti kejang, mengurangi pembengkakan selaput lender
mulut serta dapat mengobati kanker.
Kunyit awalnya berasal dari wilayah Asia Tenggara, yang kemudian
mengalami penyebaran hingga ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia,
bahkan Afrika. Tanaman ini diperkirakan ada sejak 77-78 SM. Di Indonesia,
khususnya derah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena
memiliki khasiat membersihkan dan mengeringkan luka, menghilangkan rasa
gatal, serta menyembuhkan kesemutan. Seiring berkembangnya zaman,
tanaman ini mulai digunakan sebagai bumbu masak dan juga bahan kosmetik.
Beragam masakan tradisional khas Indonesia seperti, opor ayam, nasi kuning,
hingga olahan gulai. Semuanya menggunakan kunyit sebagai campuran
bumbu-bumbu. Selain menciptakan aroma yang khas, kunyit sering digunakan
sebagai pewarna alami pada masakan. Tanaman ini memiliki kandungan
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, dan juga dapat mencegah
depresi.
6. Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza)
Temulawak merupakan tanaman obat yang biasa dijadikan bahan
jamu, bentuknya hampir mirip dengan kunyit. Temulawak memiliki
kandungan senyawa kimia yang terdapat pada rimpangnya, antara lain minyak
atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol dan kurkuminoid. Temulawak
dapat bermanfaar bagi kesehatan terutama untuk mengatasi gangguan
pencernaan, meringankan osteoarthritis, mengatasi kanker, dapat dijadikan
sebagai penyembuhan hepatitis, meredakan derita asma dan lain-lain.
Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia khususnya pulau Jawa
yang kaya akan manfaat, mulai dari bahan pangan, pewarna makanan, sampai
bahan kosmetik. Bagian yang digunakan pada temulawak adalah rimpangnya
karena mengandung berbagai senyawa bahan kimia yang bermanfaat.
Meskipun tanaman ini tersebar ke berbagai negara, tapi temulawak Indonesia
lah yang paling dicari. Di Indonesia, kabarnya temulawak yang yang paling
unggul ditanam di Semarang, Jawa Tengah.
7. Cocor bebek (Kalanchoe pinnata)
Cocor bebek merupakana tanaman dari family Crassulaceae
merupakan tanaman yang berdaun tebal, berdaging dan mengandung banyak
air. Cocor bebek memiliki kandungan kimia yaitu zat asam lemon, zat asam
apel, vitamin C, quercetin, diarabinoside, asam malat, damar, zat lender,
magnesium malat, asam formiat, tannin, kaempferol dan glukosida. Daun
pada cocor bebek dapat berkhasiat untuk mengatasi kulit terkelupas, radang
payudara, radang amandel, radang lambung, radang telinga luar, rheumatic,
memar, tulang patah, wasir, diare, disentri, dan luka bakar.
Cocor bebek menjadi tanaman yang umum di daerah iklim tropikal
seperti Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Mkaronesia, Maskarenes,
Galapags, Melanesia, Polinesia dan Hawaii. Tanaman ini dianggap sebagai
spesies yang invasif. Alasan utama penyebarannya yang besar adalah karena
kepopuleran tanaman ini sebagai tanaman hias yang juga memiliki manfaat
sebagai tanaman obat.
2.3 Teknik Pelaksanaan
Meminta izin pada kepala desa Jati Baru
Memberikan pengarahan tentang apotik hidup
Mencari bibit bunga atau tanaman obat yang ada disekitar desa.
Membersihkan perkarangan yang akan digunakan.
Mempersiapkan alat dan bahan yang digunaakan
Membuat vertical garden dengan menggunakan kayu
Menanam beberapa jenis tanaman obat seperti jahe, temulawak, kumis kucing
dan lain-lain.
Menggantungkan tumbuhan obat yang sudah ditanami dipot
Vertical garden yang dibuat berbetuk persegi panjang yang berukuran panjang
2 meter dan tinggi 2,20 meter dengan mengunakan kayu 2/2, pot yang digunakan
untuk menanam tumbuhan yaitu botol aqua bekas untuk memanfaatkan limbah
plastik dan juga meminimalisir biaya. Botol aqua yang digunakan berukuran 2 liter
dengan memotong menjadi dua bagian sehingga satu pot tanaman terbuat dari satu
bagain dari potongan aqua. Kemudian pot yang sudah ditanami tumbuhan apotik
dikat di sisi kiri dan kanannya dengan tali jemuran dan di gantung pada vertical yang
terbuat dari kayu dalam satu gantungan terdapat 3 buah pot berjejer kebawah dengan
jenis tanaman yang berbeda dan setiap gantungan memilik jarak 10 cm sehingga pada
bentang kayu 2 meter terdapat 5 gantungan pot bunga dan kayu pada vertical garden
diberi cat berwarna putih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari program kerja yang telah dilaksanakan dan dipaparkan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa program kerja telah terlaksana dengan baik, namun belum sepenuhnya
maksimal baik hasil akhir maupun pemanfaatannya dikarenakan adanya kendala pada
pengadaan sumber bahan pokok (kayu dan juga tanaman obatnya). Namun daripada itu,
apresiasi masyarakat sangat membantu dalam pengadaan tanaman obat, perangkat desa juga
mendukung baik pelaksanaan program kerja sehingga dapat berlangsung dengan baik.
3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan diantaranya adalah:
1. Sebaiknya pelaksanaan program KKN disesuaikan dengan potensi desa,
kearifan lokal desa, serta hal-hal lain yang dapat mengembangkan potensi desa.
2. Pelaksanaan KKN sebaiknya dilaksanakan dengan jangka waktu lebih dari 1
bulan, karena pelaksanaan setiap program kerja membutuhkan waktu yang
panjang untuk pelaksanaan dan juga untuk pengawasan pemanfaatannya.
3. Mahasiswa KKN sebaiknya menjalin hubungan baik dengan masyarakat
setempat dan juga rekan-rekan mahasiswa KKN, adaptasi dengan lingkungan
masyarakat penting untuk memetakan potensi dan program kerja yang cocok
untuk dilaksanakan.
apotik-hidup_305.htm