Anda di halaman 1dari 3

ENERGI IONISASI

Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi terendah yang dibutuhkan sebuah atom
untuk dapat melepaskan elektron valensinya. Hasil eksperimen untuk energi ionisasi yang
dilakukan pada unsur-unsur golongan IA menunjukkan bahwa energi ionisasi dari logam
Litium (Li) sampai dengan Cesium (Cs) menurun. Sedangkan energi ionisasi dari unsur-unsur
dalam satu periode, ditunjukkan pada periode ke tiga yaitu dari unsur Boron (B) sampai
dengan Flor (F) menunjukkan adanya peningkatan.

Untuk unsur dalam satu golongan, semakin ke bawah jumlah kulit semakin banyak dan
elektron semakin jauh dari inti. Hal ini menyebabkan elektron semakin mudah dilepaskan,
dan dapat disimpulkan bahwa energi ionisasi dalam satu golongan semakin kecil dari atas ke
bawah.

Unsur-unsur dalam tabel periodik disusun berdasarkan kenaikan nomor atom sehingga
jumlah elektron semakin besar dari kiri ke kanan dan semakin sulit melepaskan karena
memerlukan energi yang cukup besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa energi ionisasi
dalam satu periode dari kiri kekanan semakin besar.

Energi untuk mengeluarkan satu elektron pertama (dari atom netralnya) disebut sebagai
energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke dua disebut energi ionisasi
kedua, dan begitu seterusnya untuk pengeluaran satu elektron berikutnya. Mudah dipahami
bahwa mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya akan lebih mudah daripada
mengeluarkan satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang bersangkutan karena
pengaruh muatan inti menjadi semakin lebih efektif terhadap elektron yang semakin
berkurang jumlahnya.

Perhatikan contoh berikut ini :


Li (g) —> Li+ (g) + e Ei(1) = 520 kJ mol-1
+
Li (g) —> Li2+ (g) + e Ei(1) = 7298 kJ mol-1
Li2+ (g) —> Li3+ (g) + e Ei(1) = 11815kJ mol-1

Jadi pada proses tersebut, Ei(1) < Ei(2) < Ei(n)

Betapapun lemahnya, pasti ada interaksi ikatan antara elektron valensi dengan inti atom,
sehingga untuk mengeluarkan selalu diperlukan energi ; dengan demikian, energi ionisasi
selalu berharga positif. Energi ionisasi ini dapat ditentukan secara eksperimen dengan
menempatkan spesies gas di dalam tabung. Kemudian tegangan (voltase) dalam tabung
dinaikkan secara perlahan, praktis tidak ada arus listrik sampai dengan harga voltase tertentu
pada saat sebuah elektron dilepas oleh spesies yang bersangkutan. Harga voltase pada saat
mulai terjadinya arus listrik inilah yang didefinisikan sebagai energi ionisasi; oleh karena itu,
energi ionisasi biasanya dinyatakan dalam satuan SI, elektron volt, eV (1 eV = 1,60 x 10-19 J
= 96,485 kJ mol -1, dan sering pula disebut sebagai potensial ionisasi.

Dengan batasan tersebut berarti bahwa energi ionisasi bergantung pada seberapa kuat
elektron terikat oleh atomnya atau seberapa kuat muatan inti efektif Zef berpengaruh terhadap
elektron terluar yang akan dikeluarkan. Dengan demikian, energi ionisasi bervariasi seiring
dengan bervariasinya gaya tarik elektrostatik Coulomb, yaitu mempunyai harga terendah
untuk Zef terkecil dan r (jari-jari atom) terbesar.
Faktor yang mempengaruhi energi ionisasi
Energi ionisasi merupakan ukuran energi yang diperlukan untuk menarik elektron
tertentu dari tarikan inti. Energi ionisasi yang tinggi menunjukkan tarikan antara elektron dan
inti yang kuat.

Besarnya tarikan dipengaruhi oleh:

1. Muatan inti

Makin banyak proton dalam inti, makin positif muatan inti, dan makin kuat tarikannya
terhadap elektron.

2. Jarak elektron dari inti

Jarak dapat mengurangi tarikan inti dengan cepat. Elektron yang dekat dengan inti akan
ditarik lebih kuat daripada yang lebih jauh.

3. Jumlah elektron yang berada diantara elektron terluar dan inti

Perhatikan atom natrium, dengan struktur elektron 2, 8, 1 (tak ada alasan mengapa anda
tak dapat menggunakan notasi ini jika ini sangat membantu!)

Jika elektron terluar mengarah ke inti, tidak akan terlihat oleh inti dengan jelas. Antara
elektron terluar dan inti ada dua lapis elektron pada tingkat pertama dan kedua. Pengaruh 11
proton pada inti natrium berkurang oleh adanya 10 elektron yang lebih dalam. Oleh karena
itu elektron terluar hanya merasakan tarikan bersih kira-kira 1+ dari pusat. Pengurangan
tarikan inti terhadap elektron yang lebih dalam disebut dengan penyaringan (screening) atau
perlindunga (shielding).

Kecenderungan Energi Ionisasi


Kecenderungan energi ionisasi dalam golongan

Untuk unsur-unsur dalam satu golongan dalam tabel sistem periodik unsur, pengaruh
muatan inti efektif terhadap elekron valensi relatif konstan atau naik sangat sedikit dengan
naiknya nomor atom karena bertambahnya muatan inti diimbangi pula dengan bertambahnya
fungsi perisai elektron (screening / shielding effect) sedangkan jari-jari atom bertambah
secara tajam dengan bertambahnya kulit elektron utama. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa secara umum energi ionisasi menurun dengan bertambahnya nomor atom.

Kecenderungan energi ionisasi dalam periode

Untuk unsur-unsur dalam satu periode dalam tabel periodik unsur, dengan naiknya
nomor muatan inti efektif semakin membesar secara kontinu, yaitu naik kira-kira sebesar 0,65
satuan untuk setiap tambahan satu elektron, yang berakibat jari-jari atom semakin pendek.
Dengan demikian, elekton terluar semakin sukar dikeluarkan yang berarti energi ionisasi
semakin besar. Jadi, unsur-unsur alkali mempunyai energi ionisasi terendah sedangkan unsur-
unsur gas mulia mempunyai energi ionisasi tertinggi. Namun demikian, terdapat beberapa
kekecualian yaitu naiknya energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode ternyata tidak
menunjukkan alur yang mulus.

Anda mungkin juga menyukai