BAB I
PENDAHULUAN
Nematoda merupakan salah satu hewan mikroseluler yang paling banyak dan
mudah ditemukan. Banyak spesies nematoda yang diketahui hidup di tanaman dan
mencapai 100%. Hal ini akan menyebabkan tanaman puso dan petani gagal panen.
didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah bagian luar akar dan batang
didalam tanah bahkan ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap
munculnya gejala pada akar dan juga pada bagian tumbuhan di atas permukaan
tanah. Gejala pada akar mungkin terlihat seperti puru akar (root knot atau root gall),
luka akar, akar bercabang lebih lebat, ujung akar rusak dan akar membusuk apabila
infeksi nematoda disertai oleh bakteri dan jamur patogenik-tumbuhan atau saprofit
tanaman mati. Selain itu serangan nematoda dapat menyebabkan tanaman lebih
mudah terserang patogen atau OPT lainnya seperti jamur, bakteri dan virus. Akibat
ekonomi dan gagal panen sekitar 5% dari total keuntungan yang di dapat.
banyak ditemukan dan nematoda paling eksis di daerah tropis dan subtropis. Dua
pertiga sampel nematoda puru akar yang diperoleh dari sejumlah negara tropis
adalah dari spesies Meloidogyne incognita (Sasser, 1979). Di India, 232 genus
1985). Nematoda ini parasit di berbagai tanaman, khususnya pada tanaman yang
dapat hidup di tanah berpasir yang memiliki temperature hangat (Munshid, et al.,
2013). Nematoda ini memiliki jangkauan inang yang sangat beragam, sehingga
merupakan nematoda yang berkembang sangat cepat dan mempunyai daya tekan
tinggi terhadap pertumbuhan tanaman dengan gejala khas terlihat pada akar, yaitu
berupa bintil-bintil yang disebut dengan puru akar (Whitehead, 1998 dalam
Prasasti, 2012). Terbentuknya gall atau puru dikarenakan infeksi nematoda yang
jaringan akar tanaman serta pembelahan sel dan pembesaran sel secara berlebihan
pada jaringan perisikel tanaman (Shipton, 1997 dalam Istiqomah, 2015). Selain
terbentuknya gall atau puru pada sistem perakarannya, tanaman yang terserang
mengalami klorosis, layu dan banyak yang gugur, tanaman kerdil, akar lebih
sedikit, dan bila tanaman yang terserang hebat atau parah maka tanaman yang
3
terserang akan mati (Taylor and Sasser, 1978). Gejala terjadi akibat terhambatnya
saluran pengangkut air dan nutrisi. Penyakit Puru akar di lapangan sangat sulit
dikendalikan, hal ini disebabkan nematoda ini mempunyai inang yang banyak
sehingga ia dapat terus bertahan hidup (Liestiany & Pramudi, 2010). Beberapa
tanaman perkebunan, seperti jahe, kenaf, kopi, lada, nilam, cengkeh, tebu, teh,
tembakau, lengkuas, temulawak, dan kapulaga tidak luput dari serangan nematoda
Salah satu tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi adalah tembakau.
jika daunnya sehat dan bebas penyakit (Agustina, dkk., 2013). Pada budidaya
tanaman tersebut berbagai hama dan penyakit dapat menyerang tanaman ini.
litura, semut api, Thripstabacina, ulat Plusiana signata, ulat pupus dan walang
merupakan salah satu dari sekian banyak jasad pengganggu tanaman tembakau.
mengendalikan NPA biasanya berupa fumigan dan non-fumigan (Luc et al., 1990
untuk mendapatkan bahan yang memiliki efek nematisida cukup tinggi namun efek
dalam mata pelajaran biologi SMA kelas X yang terdapat dalam KD (Kompetensi
materi tersebut. Sumber belajar meliputi apa saja dan siapa saja yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar. Setiap sumber belajar harus memuat
5
pesan pembelajaran dan harus ada interaksi timbal balik antara peserta didik dengan
media cetak seperti buku, leaflet dan booklet. Menurut Simamoro (2009) booklet
adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30 lembar
bolak-balik yang berisi tentang tulisan dan gambar-gambar. Istilah booklet berasal
dari buku dan leaflet artinya media booklet merupakan perpaduan antara leaflet dan
buku dengan format (ukuran) yang kecil seperti leaflet. Pemilihan media berbentuk
booklet ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi “Bakteri
dan Peranannya” dan siswa bisa mendapatkan gambaran secara nyata tentang
incognita juga telah dilaporkan oleh beberapa peneliti melaporkan bakteri endofit
Bacillus pumilus dan B. mycoides dapat menekan populasi dan jumlah puru
Meloidogyne incognita pada tanaman kopi sebesar 33% dan 39%. Dawar, et al
javanica dalam berbagai tahapan. Penggunaan B. cereus memiliki efek paling baik
untuk mengurangi jumlah penetasan telur M. javanica. Harni dan Munif (2012)
incognita pada tanaman lada. Bacillus sp. terbukti mempunyai aktivitas enzim
kitinase, serta mampu menekan tingkat kerusakan akar (Manan et al., 2015). Enzim
kitin dan antibiotik lainnya diproduksi oleh Bacillus yang dapat digunakan untuk
6
Dawar, et al., 2008). Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk
berikut:
berikut:
tabacum) dan juga dapat sebagai terapan keilmuan pada mata kuliah
1.5.1 Bakteri yang digunakan adalah bakteri Bacillus sp. yang diambil dari
1.5.2 Akar tembakau yang digunakan adalah akar tembakau yang menderita
tembakau.
1.5.4 Indikator yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah telur
1.5.5 Sumber belajar yang dibuat adalah booklet untuk SMA/MA kelas X
1.6.2 Puru akar merupakan gejala awal yang bersosiasi dengan infeksi
(Walker, 1975 dalam Liestiany, 2010), bunga dan buah berkurang atau
1.6.4 Bacilus sp. adalah bakteri antagonis penghasil atau memproduksi enzim
1.6.5 Booklet adalah buku berukuran kecil (setengah kuarto) dan tipis, tidak
lebih dari 30 lembar bolak-balik yang berisi tentang tulisan dan gambar-
gambar. Istilah booklet berasal dari buku dan leaflet artinya media