Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STATISTIK PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Dr. Sudarti, M.Kes
Drs. Subiki, M.Kes

Oleh :
Salis Af’idah
180210102100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa
belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya,
kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka
(data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti
penting dan kegunaan yang besar bagi suatu Negara. Namun, pada perkembangan
selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi pada kumpulan bahan keterangan yang
berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak berwujud angka (data kualitatif).

Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau kegiatan
persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang
tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistic mencakup 4 hal,
yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan
(4) analisis data.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apakah pengertian analisis komparasi?
1.2.2 Apa sajakah jenis analisis komparasi?
1.2.3 Bagaimanakah rumusan hipotesis analisis t-test?
1.2.4 Bagaimanakah langkah-langkah analisis t-test dengan SPSS?
1.2.5 Bagaimanakah contoh aplikasi analisis t-test dalam penelitian (No.3) ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian analisis komparasi.
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui jenis analisis komparasi.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui rumusan hipotesis analisis t-test.
1.3.4 Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah analisis t-test dengan SPSS.
1.3.5 Mahasiswa dapat mengetahui contoh aplikasi analisis t-test dalam penelitian (No.3).
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian analisis komparatif

Analisis komparatif atau analisis komparasi atau anlisis perbandingan adalah bentuk
analisis variable (data) untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok data variable
atau lebih. Teknik statistic yang digunakan dalam analisis komparatif ini adalah uji statistic,
yaitu pengujian hipotesis komparatif . analisis komparatif atau uji perbedaan ini sering
disebut uji signifikansi.

2.2 Jenis analisis komparatif

Terdapat dua jenis komparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dan komparatif k
sampel. Kemudian setiap model komparatif sampel dibagi menjadi dua jenis,yaitu sampel
yang berkorelasi (terkait) dan sampel yang tidak berkorelasi (imdependen). Sampel-sampel
yang berkorelasi (terkait) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain tidak terpisah
secara tegas,artinya anggota sampel yang satu ada yang menjadi anggota sampel lainnya.
Sampel-sampel yang berkorelasi ini erjadi karena tiga hal, yaitu

1. Sejumlah snggota sampel diukur pada dua periode atau lebih.


2. Dijodohkan (disatukan) atas dasar individu
3. Dijodohkan (disatukan) atas dasar kelompok.

Sampel sampel dikatakan independen saling lepas apabila sampel-sampel tersebut satu sama
lain terpisah secara tegas., artinya anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel
lainnya. Adapun Jenis analisis komparatif ialah sebagai berikut.

1. Analisis komparatif dua sampel berkorelasi


1. Anlisis komparatif dua sampel berkorelasi untuk data nominal
Untuk data nominal yang berkorelasi, analisis komparatifnya menggunakan uji
mcnemer
Prosedur ujinya adalah sebagai beriut :
Ho : tidak terdapat perbedaan sebelum atau sesudah perlakuan.
H1 : terdapat perbedaan sebelum dan sesudah ada perlakuan.
a. Menentukan taraf nyata dan kai kuadrat tabel
b. Menentukan kriteria pengujian
c. Menentukan nilai uji statistic
d. Kesimpulan
2. Analisis komparatif dua sampel berkorelasi untuk data ordinal
Untuk sampel berkorelasi ordinal, analisis komparatifya menggunakan uji statistic, yaitu
uji tanda dan uji Wilcoxon matched paires
a. Uji tanda
Nilai uji tanda merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel (lihat tabel probabilitas
binominal dengan n, r tertentu, da p=0,5) r= jumlah tanda kecil.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesisnya
Ho : probabilitas terjadinya tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda
negative.
Hi : probabilitas terjadiny tanda positif dan probabilitas terjadinya tanda negative
adalah berbeda.
2. Menentukan taraf nyata
Taraf nyata yang biasa digunakan adalah 5% (0,05) atau 1% (0,01).
Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua isi.
3. Menentukan kriteria pengujian
1. Pengujian satu sisi
H0 diterima apabila α ≤ probabilitas hasil sampel.
H0 ditolak apabila α > probabilitas hasil sampel.
2. Pengujian dua sisi
H0 diterima apabila α ≤ 2 kali probabilitas hasil sampel.
H0 ditolak apabila α > 2 kali probabilitas hasil sampel.
4. Menentukan nilai uji statistic
Merupakan nilai dari probabilitas hasil sampel.
5. Membuat kesimpulan
Menyimoulkan H0 diterima atau ditolak.
b. Uji Wilcoxon matched pairs
Merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Pada uji ini, disamping memperhatikan
tanda perbedaan (positif dan negatif) juga memperlihatkan besarnya beda dalam
menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dar
sampel.
Uji statistiknya adalah T0 = nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan tanda
jenjang.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan fomulasi hipotesisnya
H0: jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah sama.
H1: jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negative adalah
berbeda.
2. Menentukan taraf nyata (α) dengan T tabelnya
Pengujiannya dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi.
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila T0 ≥ T
H0 ditolak apabila T0 < T
4. Menentukan nilai uji statistic (nilai T0)
Tahap-tahap penentuan nilai uji statistiknya adalah sebagai berikut.
a. Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data.
b. Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang.
1. Angka 1 untuk beda terkecil, dan seterusnya.
2. Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-rata.
3. Beda nol tidak diperhatikan.
c. Memisahkan tanda beda positif dan negative atau tanda jenjang.
d. Menjumlahkan semua angka positif dan angka negative.
e. Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0
5. Membuat kesimpulan
6. Menyimpulkan H0 diterma atau ditolak.

3. Analisis komparatif dua sampel berkorelasi untuk data interval / rasio


Untuk sampel berkorelasi data interval atau dat rasio, analisis komparatif nya
menggunakan ui statistic t dua sampel
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai beriut.
a. Menentukan formulasi hipotesis
b. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
c. Menetukan kriteria pengujian
d. Menetukan nilai uji statistik (nilai t0)
e. Membuat kesimpulan

2. Analisis komparatif dua sampel independen


Untuk analisis komparatif dua sampel independen, uji statistiknya,adalah sebagai berikut.
1. Analisis komparatif dua sampel independen untuk data nominal
Untuk data nominal yang independen, analisi komparasinya meggunakan uji fisher
exact dan kai kuadrat dua sampel.
a. Uji fisher exact probabikity
Uji fisher exact probability merupakan pengujian komparatif untuk data nominal
dari dua sampel yang independen.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai p)
5. Membuat kesimpulan
b. Uji kai kuadrat dua sampel
Kai kuadrat dua sampel digunakan untuk analisis komperatif dua sampel, apabila
datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai x02)
5. Membuat kesimpulan
2. Analisis komparatif dua sampel independen untuk data ordinal
Untuk data ordinal yang independen, analisis komparatifnya menggunakan median test, u
test, kolmogorof,-smirnov, dan wald Wolfowitz
a. Uji median
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai x02)
5. Membuat kesimpulan
b. Uji mann-whitney, u test
Uji mann-whitney, u test digunakan pada analisis komparatif untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang independen untuk data ordinal. Uji mann-whitney
digunakan untuk menguji rata-rata dari dua data yang berukuran tidak sama.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
3. Menetukan kriteria pengujia
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai U)
5. Membuat kesimpulan
c. Uji kolmograv-smirnov
Uji kolmograv-smirnov yang digunakan pada analisis komparatif adalah untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang independen dari data ordinal. Data
untuk uji ini harus tersusun dalam bentuk tabel distribusi frekensi kumulatif dengan
menggunakan kelas0kelas interval.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan t tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai U)
5. Membuat kesimpulan
d. Uji wald-wolfowitz (uji run)
Uji wald-wolfowitz digunakan pada analisis komparatif untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang independen untuk data ordinal. Data untuk uji ini harus
tersususn dalam bentuk run. Oleh karena itu, sebelum data dianalisis disusun terlebih
dahulu kedalam bentuk ranking, setelah itu dalam bentuk run.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan nilai run (r) tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai r hitung)
5. Membuat kesimpulan
3. Analisis komparatif dua sampel independen untuk data interval/rasio
Untuk data interval atau rasio yang independen, analisis komparatifnya menggunakan t
test dua sampel.
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan formulasi hipotesis
2. Menetukan taraf nyata (α) dan nilai tabel
3. Menetukan kriteria pengujian
4. Menetukan nilai uji statistik (nilai t0)
5. Membuat kesimpulan

3. Analisis komparatif k sampel berkorelasi


Untuk analisis ini Untuk analisis komparatif k sampel berkorelasi, uji statistiknya adalah
sebagai berikut.
1. Analisis Komparatif k Sampel Independen untuk Data Nominal
Untuk data nominal independen yang terdiri dari k sampel, analisis komparatifnya
menggunakan uji Kai Kuadrat k sampel.
2. Analisis Komparatif k Sampel Independen untuk Data Ordinal
Untuk data ordinal yang independen yang terdiri dari k sampel, analisis
komparatifnya menggunakan uji Median Extension dan uji Kruskal Walls.
a. Uji Median Extension
Uji Median Extension (perluasan median) merupakan pengujian hipotesis
komparatif untuk data ordinal dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang
independen.
b. Uji Kruskal-Walls
Uji Kruskal-Walls,disebut juga sebagai uji H merupakan pengujian hipotesis
komparatif untuk data ordinal dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang
independen dengan satu faktor yang berpengaruh sehingga merupakan alternatif
dari analisis varians satu arah. Uji ini merupakan pengembangan dari uji Mann-
Whitney. Jika dalam pengukuran ditemukan data berbentuk interval atau rasio
maka perlu diubah dalam bentuk data ordinal.
3. Analisis Komparatif k sampel Independen untuk Data Interval/Rasio
Untuk data interval atau rasio independen yang terdiri dari k sampel, analisis
komparatifnya menggunakan Uji One Way Anova dan Two Way Anova.
a. One Way Anova untuk k Sampel Independen
One Way Anova merupakan pengujian hipotesis komparatif untuk data interval
atau rasio dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang berkorelasi dengan satu
faktor yang berpengaruh. One Way Anova dapat dibedakan atas dua, yaitu One
Way Anova dengan sampel yang sama banyaknya dan One Way Anova dengan
sampel yang tidak sama banyaknya.
1. One Way Anova dengan sampel yang sama banyaknya
One Way Anova dengan sampel yang sama banyaknya adalah One Way
Anova dimana setiap kelompoknya memiliki jumlah atau ukuran sampel yang
sama banyaknya.
2. One Way Anova dengan Sampel yang tidak sama banyaknya
One Way Anova dengan sampel yang tidak sama banyaknya adalah One Way
Anova dimana setiap kelompoknya memiliki jumlah atau ukuran sampel yang
tidak sama banyaknya.
b. Two Way Anova untuk k Sampel Independen
Two Way Anova merupakan pengujian hipotesis komparatif untuk k sampel
(lebih dari dua sampel) yang independen dengan dua faktor yang berpengaruh.
Two Way Anova untuk k sampel independen dapat dibedakan atas dua, yaitu Two
Way Anova tanpa interaksi dan Two Way Anova dengan interaksi.
1) Two Way Anova Tanpa Interaksi
Two Way Anova Tanpa Interaksi merupakan pengujian hipotesis komparatif
untuk data interval atau rasio dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang
independen dengan dua faktor yang berpengaruh sedangkan interaksi anatara
kedua faktor tersebut ditiadakan (tidak dihitung).
2) Two Way Anova dengan Interaksi
Two Way Anova dengan Interaksi merupakan pengujian hipotesis komparatif
untuk data interval atau rasio dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang
berkorelasi dengan dua faktor yang berpengaruh sedangkan interaksi antara
kedua faktor tersebut diperhitungkan.

2.3 Rumusan Hipotesis Analisis T-Test


1.Tipe 1 Ho : X = Y (Tidak terdapat perbedaan antara X dengan Y)
Hi : X > Y (X lebih besar daripada Y)
2.Tipe 2 Ho : X = Y (Tidak terdapat perbedaan antara X dengan Y)
Hi : X < Y (X lebih kecil daripada Y)
3. Tipe 3 Ho : X = Y (Tidak terdapat perbedaan antara X dengan Y)
Hi : X ≠ Y (Terdapat perbedaan antara X dengan Y)

2.4 Langkah-Langkah Analisis t-Test dengan SPSS


1) Hipotesis statistik
Ho : tidak ada pengaruh antara model X dengan hasil belajar fisika
Hi : ada pengaruh antara model X dengan hasil belajar fisika
2) Kriteria pengujian
Ho diterima (Hi ditolak) apabila nilai signifikan > 0,05
Hi diterima (Ho ditolak) apabila nilai signifikan < 0,05
3) Uji normalitas
4) Uji independent
Langkah langkah
a) Buka lembar kerja SPSS lalu klik variable view, selanjutnya pada kolom name untuk
baris pertama tulis ‘metode’, baris kedua ‘hasil belajar fisika’
b) Pada kolom values isi label 1 dengan 11 IPA1 (denganX), dan label 2 dengan 11 IPA
4 ( tanpaX)
c) Klik Data View. Pada tampilan Data view terlihat ada dua buah variabel yakni
variabel metode dan hasil . selanjutnya tuliskan atau masukan data penelitian untuk
masing masing variabel.
d) Jika data sudah diinput selanjutnya klik menu Analyze > compare means >
independent sample test
e) Jika sudah muncul kotak dialog “independent sample T test” kemudian masukan
variable hasil ke kotak test variable dan variable metode ke kotak grouping variable
kemudian klik define group, dan isi group 1 angka 1 dan group 2 angka 2
f) Terakhir klik Ok maka akan muncul hasil seperti berikut.
g) Hasil dan Analisa

2.5 Contoh Aplikasi Analisis t-Test dalam Penelitian (No.3)


Seorang mahasiswa melakukan penelitian di SMAN 1 Jember pada semester 2 tahun
pembelajaran 2018-2019. Sebagai sampel adalah 2 kelas siswa kelas 11 IPA 1 dan Kelas 11
IPA 4 sebagai kontrol dengan pembelajaran tanpa model X (pembelajaran seperti apa
adanya di sekolah).
Pengumpulan data meliputi minat belajar siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian juga
mengumpulkan data nilai matematika dari rapor siswa.
Selanjutnya sesuai saran dosen pembimbing, rumusan masalah yang harus di buktikan
adalah :
1) Apakah ada hubungan minat belajar dengan hasil belajar Fisika siwa SMAN 1 Jember?
2) Apakah kemampuan matematika siswa berpengaruh terhadap hasil pelajar fisika siswa
SMAN 1 Jember?
3) Apakah model X berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMAN 1 Jember?
Data
HASIL HASIL
NO KELAS BELAJAR NO KELAS BELAJAR

1 11-IPA-1 50 1 11-IPA-4 40

2 52 2 42

3 54 3 44

4 56 4 46

5 58 5 48

6 60 6 50
7 62 7 52

8 64 8 54

9 66 9 54

10 68 10 56

11 70 11 58

12 72 12 60

13 74 13 62

14 76 14 64

15 78 15 66

16 80 16 68

17 82 17 70

18 84 18 70

19 86 19 72

20 88 20 64

21 90 21 66

22 90 22 70

23 92 23 74

24 92 24 76

25 94 25 78

26 94 26 80

27 96 27 82

28 98 28 84

29 100 29 86

30 100 30 88
Apakah Model X berpengaruh terhadap Hasil belajar Siswa SMAN 1 Jember?

1) Formulasi Hipotesis
Ho : x 1 = x 2tidak ada perbedaan pengaruh model X terhadap hasil belajar siswa SMAN
1 Jember.
Ha : x 1 > x 2 ada perbedaan pengaruh model X terhadap hasil belajar siswa SMAN 1
Jember.
2) Kriteria Pengujian
 Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
 Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
3) Uji Distribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

IPA1 IPA4

N 30 29

Normal Parametersa,b Mean 77,53 63,31

Std.
15,710 13,074
Deviation

Most Extreme Absolute ,120 ,075


Differences
Positive ,076 ,072

Negative -,120 -,075

Test Statistic ,120 ,075

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Karena Asymp.Sig menunjukkan nilai > 0,05 maka data berdistribusi normal
4) Analisis Statistik yang sesuai
Analisis statistik yang sesuai adalah komparasi independent sampel T test. Adapun
langkah kerja analisisnya adalah:
 Buka aplikasi SPSS lalu klik variable view, selanjutnya pada kolom name untuk baris
pertama ditulis Hasil Belaljar, baris kedua Kelas. Pada variable view bagian kolom
values untuk variabel Jenis kelamin maka klik kolom None baris kedua hingga muncul
kotak dialog “Value Label” kemudian pada kotak value isikan 1 dan kotak Label
isikan 11 IPA 1, lalu Add. Selanjutnya isi kembali kotak value dengan 2 dan kotak
Label ketikan 11 IPA 4, lalu klik Add dan Ok.

 Untuk hasil belajar ubah measure menjadi scale dan untuk kelas ubah measure
menjadi nominal.


 Klik data view kemudian untuk variabel hasil belajar masukkan. Selanjutnya untuk
variabel kelas isikan kode 11 IPA 1 diikuti 11 IPA 4 dibawahnya.
 Klik Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test

 Muncul kotak dialog “Independent Sample T Test” kemudian masukkan variabel hasil
belajar ke kotak Test variable(s) lalu masukkan variabel kelas ke kotak Grouping
variable
 Klik Define Groups pada kotak Groups 1 isikan 1 dan pada kotak Groups 2 isikan 2
lalu klik Continue dan klik Ok
 Output SPSS

5) Hasil

Group Statistics

Std. Std. Error


KELAS N Mean Deviation Mean

HASILBELAJ 11 IPA
30 77,53 15,710 2,868
AR 1

11 IPA
30 64,13 13,615 2,486
4

Pada dialog group statistic terdapat rata-rata, jumlah data, strandar deviasi dan standar
kesalahan.

a. Pada hasil belajar 11 IPA 1 diketahui nilai rata-rata sebesar 77,53 dengan jumlah data 30
dan standard deviasi 15,710 serta standard kesalahan 2,868.
b. Pada hasil belajar 11 IPA 4 diketahui nilai rata-rata sebesar 64,13 dengan jumlah data 30
dan standard deviasi 13,615 serta standard kesalahan 2,486.
Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Sig. Std. Interval of the
(2- Mean Error Difference
taile Differe Diffe
F Sig. t df d) nce rence Lower Upper

HAS Equal variances assumed 1,497 ,226 3,531 58 ,001 13,400 3,795 5,803 20,997
ILBE
LAJ Equal variances not 56,85
3,531 ,001 13,400 3,795 5,799 21,001
AR assumed 1

Pada independent samples test dapat dianalisis :

a. Berdasarkan output di atas diketahui nilai sig. levene’s test for equality of variances
adalah sebesar 0,226 > 0,05 maka dapat diartikan bahwa varians data hasil belajar antara
kelas 11 IPA 1 DAN 11 IPA 4 adalah hemogen atau sama.
b. Berdasarkan output bagian equal variances assumed diketahui nilai sig (2-tailed) sebesar
0,001 < 0,05 (Ho ditolak dan Ha diterima).

6) Kesimpulan
Jadi rata- rata hasil belajar 11 IPA 1 > daripada 11 IPA 4.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penelitian komparatif adalah penelitia yang bersifat membandingkan. Penelitian ini


dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atu lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu . pada penelitian ini
sampelnya mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Adapaun desain dasar penelitian komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang
berbeda pada variable bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variable terikat.
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal, H. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Indra, J. 2019. Penelitiaan Statistika untuk Penelitian Pendidikan. Jakarta : Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai