Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana. 2. Jelaskan jenis-jenis Hukum Pidana! a. Hukum pidana materiil (memuat aturan yang menetapkan dan merumuskan perbuatan apa yang dilarang) dan hukum pidana formil (pidana apa yang dijatuhkan) b. Hukum pidana umum (aturan yang berlaku bagi setiap orang. Contohnya KUHP) dan hukum pidana khusus (aturan yang berlaku pada golongan tertentu dan jenis perbuatan tertentu. Contohnya hukum pidana tentara) c. Hukum pidana yang dikodifikasikan (KUHP dan KUHPT) dan hukum pidana yang tidak dikodifikasikan (diluar KUHP dan tersebar di berbagai undang-undang) d. Hukum pidana umum (berlaku di seluruh negara) dan hukum pidana lokal (berlaku hanya di daerah yang bersangkutan) e. Hukum pidana tertulis dan hukum pidana tidak tertulis (hukum pidana adat) f. Hukum pidana internasional dan hukum pidana nasional 3. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber Hukum Pidana! KUHP dan peraturan diluar KUHP 4. Jelaskan fungsi Hukum Pidana! - Fungsi umum hukum pidana ialah mengatur hidup kemasyarakatan atau menyelenggarakan tata dalam masyarakat - Fungsi khusus hukum pidana ialah melindungi kepentingan hukum terhadap perbuatan yang hendak memperkosanya dengan sanksi yang berupa pidana yang sifatnya lebih tajam jika dibandingkan dengan sanksi yang terdapat pada cabang hukum lainnya. 5. Apa yang dimaksud dengan Ultimum Remidium dan Primum Remidium? - Ultimum Remidium, yakni hukum pidana sebagai “obat terakhir” apabila sanksi pada cabang hukum lainnya dianggap tidak mempan - Primum Remidium, yakni hukum pidana sebagai “obat pertama” dalam suatu perbuatan 6. Jelaskan sumbangan-sumbangan ilmu yang lain terhadap Hukum Pidana! Sumbangan ilmu yang lain terhadap hukum pidana yaitu ilmu Kriminologi, ilmu kedokteran forensic, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu politik, ilmu sejarah,dsb. 7. Sumbangan ilmu apa yang paling dekat dengan Hukum Pidana? Apa fungsinya? Sumbangan ilmu yang paling dekat dengan hukum pidana yakni kriminologi yang berfungsi mempelajari sebab-sebab dari kejahatan dan bagaimana pemberatnasannya. 8. Apa subyek dan obyek Hukum Pidana? Sebutkan contohnya! Subyek hukum pidana adalah orang dan korporasi. Korporasi dibagi menjadi berbadan hukum (contoh : PT,Perum,Persero,Prusda,Koperas dan Yayasan) dan non berbadan hukum (contoh: Perusahaan Perseorangan,Persekutuan Perdata,Firma dan CV) 9. Jelaskan anatomi KUHP dan konsep KUHP! - Anatomi KUHP = Buku I : Ketentuan Umum Buku II : Kejahatan Buku III : Pelanggaran - Konsep KUHP = Buku I : Ketentuan Umum Buku II : Tindak Pidana 10. Apa perbedaan antara Hukum Pidana dengan cabang hukum lain? Hukum Pidana Hukum Perdata Pengertian Hukum pidana adalah hukum tertulis Hukum perdata adalah aturan yang mengatur tentang perbuatan hukum yanf mengatur antara yang dilarang dengan adanya ancaman hubunfan individu dengan individu. sanksi tertentu Kepentingannya personal. Isi Hukum pidana mengatur hubungan- Hukum perdata mengatur hukum antara seorang anggota hubungan-hukum antara masyarakat dengan negara yang perorangan menguasai tata tertibnya Pelaksanaannya Pelanggaran norma hukum pidana Pelanggaran norma hukum perdata oleh pengadilan tanpa adanya oleh pengadilan setelah ada pengaduan pengaduan Menafsirkan Hukum pidana hanya boleh ditafsirkan Hukum perdata memperbolehkan menurut arti kata dalam UU pidana itu untuk mengadakan macam-macam sendiri interpretasi terhadap UU hukum perdata 11. Apa perbedaan kejahatan dan pelanggaran? Kejahatan adalah perbuatan yang dirasakan masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam pidana dalam suatu UU atau tidak. Sedangkan pelanggaran adalah tindak pidana yang karena UU telah menyebutnya sebagai delik dan UU mengancamnya dengan pidana 12. Apa fungsi pasal 103 KUHP? Pasal 103 KUHP berfungsi sebagai pasal jembatan bagi peraturan atau UU yang mengatur hukum pidana diluar KUHP. Pasal ini menjembatani bahwa segala istilah/pengertian yang berada dalam bab I-VIII buku satu KUHP dapat digunakan apabila tidak diatur lain dalam UU atau aturan-aturan yang mengatur tentang hukum pidana diluar KUHP. Dimana lex specialis derogat legi generalis adalah salah satu asas hukum, yang mengandung makna bahwa aturan hukum yang khusus akan mengesampingkan aturan hukum yang umum. 13. Apa yang dimaksud dengan azas nullum delictum? Azas nullum delictum merupakan azas yang penting dalam hukum pidana. Di dalam KUHP azas ini terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : “Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang- undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan.” 14. Jelaskan dan sebutkan berlakunya Hukum Pidana menurut tempat! - Azas Teritorial : aturan pidana dalam UU Indonesia berlaku bagi setiap orang baik itu WNI ataupun WNAyang melakukan sesuatu tindak pidana di wilayah Indonesia - Azas personalitas : peraturan hukum pidana Indonesia berlaku bagi setiap warga negara Indonesia, yang melakukan tindak pidana baik dalam negri, maupun luar negri - Azas pelindungan : peraturan hukum pidana Indonesia berlaku terhadap tindak pidana yang menyerang kepentingan hukum negara Indonesia, baik itu dilakukan oleh warga negara Indonesia atau bukan - Azas universal : peraturan hukum pidana Indonesia berlaku terhadap tindak pidana baik dilakukan di dalam negri maupun di luar negri, dan juga baik dilakukan oleh warga negara sendiri ataupun oleh warga negara asing 15. Apa yang dimaksud dengan tindak pidana? Tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa yang melanggar aturan tersebut. 16. Jelaskan tentang perumusan sanksi pidana! 1. Tahap Formulasi, menetapkan perbuatan suatu tindak pidana untuk penetapan UU. Ada 3 sub tahap : - Tahap Kriminalisasi, tahap penetapan perbuatan yang dulu bukan tindak pidana menjadi tindak pidana diakhiri dengan dikeluarkannya UU. Contoh : Pengendara sepeda motor harus memakai helm. - Tahap Dekriminalisasi, tahap penetapan yang dulunya tindak pidana menjadi bukan tindak pidana. Contoh : dirubahnya delik formil menjadi delik materiil oleh MK. - Depenalisasi, proses penghilangan sanki pidana diganti sanksi selain pidana. 2. Tahap Aplikasi, tahap pelaksanaan UU atau tahap system peradilan pidana dimana menjalankan UU pada suatu kasus. Contoh : adanya BNPT. 3. Tahap Eksekusi, tahap pelaksanaan dari eksekusi pengadilan. 17. Jelaskan jenis-jenis tindak pidana! 1. Kejahatan (perbuatan yang bagi masyarakat bertentangan dengan keadilan terlepat perbuatan itu diancam pidana atau tidak) dan pelanggaran (perbuatan yang diatur UU dan diancam UU) 2. Delik formal (perbuatan yang dilarang) dan Delik materiil (akibat yang tidak dikehendaki) 3. Delik commissionis (pelanggaran terhadap larangan), Delik omissions (pelanggaran terhadap perintah) dan Delik commissionis per omissionem commissa (pelanggaran larangan tetapi dapat dilakukan dengan cara tidak berbuat) 4. Delik dolus (memuat unsur kesengajaan) dan Delik culpa (memuat unsur kealpaan) 5. Delik tunggal (cukup dilakukan dengan perbuatan 1 kali) dan Delik berganda (apabila dilakukan beberapa kali perbuatan) 6. Delik yang berlangsung terus (keadaan terlarang it uterus berlangsung) dan Delik yang tidak berlangsung terus 7. Delik aduan (penuntutannya apabila ada pengaduan) dan bukan delik aduan 8. Delik sederhana dan Delik yang ada pemberatannya (misal : penganiayaan yang menyebabkan luka berat atau matinya orang) 9. Delik ekonomi(tindak pidana ekonomi) dan bukan delik ekonomi 10. Kejahatan ringan 18. Apa yang dimaksud dengan 3 permasalahan pokok dalam pidana? - Perbuatan - Orang/kesalahan - Pidana 19. Jelaskan tentang sanksi pidana! a. Pidana Pokok : 1. Pidana Mati 2. Pidana Penjara 3. Kurungan 4. Denda 5. Tutupan b. Pidana Tambahan : 1. Pencabutan hak-hak tertentu 2. Perampasan barang-barang tertentu 3. Pengumuman putusan hakim 20. Apa yang dimaksud dengan perbuatan pidana? Perbuatan pidana/delik/tindak pidana/peristiwa pidana/strafbaar feit adalah tindakan manusia yang memenuhi rumusan UU yang bersifat melawan hukum dan dilakukan oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan 21. Apakah tidak berbuat di dalam tindak pidana kadang-kadang merupakan tindak pidana? Jika seseorang dengan sengaja tidak melakukan sesuatu padahal mengetahui bahwa sesungguhnya harus melakukan sesuatu perbuatan untuk tidak merugikan orang lain, bahkan enggan melakukan kerugian pada orang lain, maka telah “melawan” tanpa harus menggerakkan badannya. Inilah sifat pasif daripada istilah melawan. Ketentuan dalam Pasal 1365 BW kemudian dipertegas kembali dalam Pasal 1366 BW yaitu: “Setiap orang bertanggung jawab tidak hanya untuk kerugian yang ditimbulkan oleh perbuatannya tetapi juga disebabkan oleh kelalaiannya.” Pasal tersebut di atas menegaskan bahwa perbuatan melawan hukum tidak saja mencakup suatu perbuatan, tetapi juga mencakup tidak berbuat dan merupakan tindak pidana. 22. Apa yang dimaksud sifat melawan hukum materiil dan sifat melawan hukum formil? Berikan contoh! - Sifat melawan hukum formil, suatu perbuatan dapat diancam pidana apabila perbuatan tersebut telah dirumuskan sebagai suatu delik dalam undang-undang. Melawan hukum sama dengan melawan atau bertentangan dengan undang-undang(hukum tertulis). - Sifat melawan hukum materiil, suatu perbuatan melawan hukum atau tidak, tidak hanya yang terdapat dalam peraturan perundangan saja namun juga dari hukum yang tidak tertulis. Melawan hukum sama dengan bertentangan dengan undang-undang(hukum tertulis) dan juga hukum yang tidak tertulis, termasuk susila dan sebagainya. Ajaran sifat melawan hukum yang materiil dalam fungsi yang negatif adalah dengan mengakui kemungkunan adanya hal-hal yang ada diluar undang-undang menghapus sifat melawan hukumnya perbuatan yang memenuhi rumusan undang-undang. Jadi dalam kata lain hal ini sebagai alasan penghapus sifat melawan hukum 23. Apa yang dimaksud dengan teori kausalitas? Teori kausalitas merupakan suatu yang menyatakan tentang hubungan sebab dan akibat 24. Ada berapa teori kausalitas? Sebutkan contohnya! a. Teori ekuevalensi : adalah teori yang menyatakan bahwa setiap syarat adalah sebab, dan semua syarat itu nilainya sama, sebab jika tidak ada satu syarat maka akibatnya akan lain pula. Contoh : seorang ibu yang membunuh bayinya dengan tidak menyusui b. Teori individualisasi : teori ini memilih secara post factum artinya setelah peristiwa konkrit terjadi, dari serentetan faktor yang aktif dan pasif akan dipilih mana yang paling menentukan dari peristiwa tersebut. Sedangkan faktor yang lain hanya sebagai syarat saja. Contoh : si A memukul si B hingga luka, A melarikan diri, sedangkan B naik taxi menuju rumah sakit. Si sopir taxi ngebut dan akhirnya jatuh ke sungai yang dalam airnya. B tenggelam dan meninggal. Menurut teori yang mengindividualisir, yang menjadi sebab meninggalnya si B adalah tenggelam. c. Teori generalisasi : atau disebut juga dengan teori adekwat, teori ini melihat sebelum peristiwa itu terjadi, apakah dari peristiwa tersebut ada serentetan peristiwa yang pada umumnya dapat menimbulkan akibat yang akan terjadi. Contoh : si A mengetahui bahwa si B mengidap penyakit jantung dan dapat menimbulkan kematian jika dipukul oleh sesuatu. Kemudian si A tiba-tiba memukul si B dengan yang berakibat pada kematiannya, maka perbuatan mengejutkan itu dikatakan sebagai sebab. 25. Apa yang dimaksud dengan istilah gengstraaf shoulders cool?
26. Apa unsur kesalahan?
1. Adanya kemampuan bertanggung jawab pada si pembuat 2. Hubungan batin antara si pembuat dengan perbuatannya yang berupa dolus dan culpa 3. Tidak ada alasan penghapus kesalahan 27. Apa yang dimaksud dengan mampu bertanggung jawab? Jika pasal 44 KUHP itu diteliti, maka terlihat 2 hal : a. Penentuan bagaimana keadaan jiwa sipembuat b. Adanya penentuan hubungan kausal antara keadaan jiwa sipembuat dengan perbuatannya 28. Bagaimana apabila terjadi dalam keragu-raguan kemampuan bertanggung jawab? Tidak dapat dimasukkan ke dalam pasal 44 jika cacat kemasyarakatan. Misal keadaan seseorang yang karena kurang pendidikan atau terlantar menjadi liar atau kejam dan keadaan seseorang yang mempunyai watak yang sangat perasa dan mudah tersinggung 29. Apa yang dimaksud dengan kemampuan bertanggung jawab sebagian? Ada beberapa jenis penyakit jiwa, hingga penderitanya bisa disebut tidak mampu bertanggung jawab sebagian. Jenis-jenisnya sebagai berikut : - Kleptomania, penyakit seseorang yang suka mengambil barang orang lain dan tidak sadar perbuatannya dilarang dan barangnya tidak bernilai - Pyromanie, kesukaan untuk membakar tanpa alasan tertentu - Claustrophobia, ketakutan berada di ruang sempit 30. Bagaimana sistem pertanggung jawabannya? Dalam keadaan-keadaan tersebut di atas mereka yang dihinggapi penyakit itu dapat tidak dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, yang ada hubungan dengan penyakit itu. Kalau antara penyakit dan perbuatannya tidak ada hubungannya, maka mereka tetap dapat pidana. 31. Bagaimana cara menentukan hubungan kelainan kejiwaan dan perbuatan tindak pidananya? 32. Apa perbedaan antara mabuk yang dibuat-buat dan mabuk yang tidak disengaja? Dalam hal yang pertama dapat diterima adanya ketidak mampuan bertanggungjawab. Di sini si pembuat yang mabok, melakukan perbuatan yang tidak disadari. Ia dalam keadaan yang bersifat penyakit (pathologisch roes). Tingkat kemabokan sukar ditentukan, oleh karena itu tidak dapat dijadikan ukuran untuk menentukan mampu tidaknya bertanggung jawab. Dalam hal seseorang sengaja memabokkan diri sebelum melakukan sesuatu kejahatan agar menjadi berani (courage drinken), pada hakekatnya hubungan antara kehendak dengan perbuatannya tidak putus. Orang tersebut masih dapat dikatakan menyadari nilai perbuatan beserta akibatnya, oleh karena itu ia dapat dipertanggungjawabkan. 33. Apa yang dimaksud dengan kesengajaan? Sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja menghendaki perbuatan itu dan di samping itu mengetahui atau menyadari tentang apa yang dilakukan itu. 34. Ada berapa teori kesengajaan? Berikan contoh! a. Teori Kehendak (wilstheorie) Inti kesengajaan adalah kehendak untuk mewujudkan unsur-unsur delik dalam rumusan UU. Contoh : A menghendaki kematian si B. la menembak kepala si B dari jarak dekat. Di sini A sungguh-sungguh menghendaki kematian si B. b. Teori Pengetahuan atau Membayangkan (voorstellings-theorie) Sengaja berarti membayangkan akan timbulnya akibat perbuatannya; orang tak bisa menghendaki akibat, melainkan hanya dapat membayangkannya. 35. Apa yang dimaksud dengan corak kesengajaan? Dalam hal seseorang melakukan sesuatu dengan sengaja dapat dibedakan ke dalam 3 (tiga) bentuk sikap batin, yang menunjukkan tingkatan dari kesengajaan sebagai berikut: 1. Kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk) untuk mencapai suatu tujuan (dolus directus). 2. Kesengajaan dengan sadar kepastian (opzet met zekerheidsbewustzijn atau noodzakkelijkheidbewustzijn). 3. Kesengajaan dengan sadar kemungkinan (dolus eventualis atau voorwaardelijk-opzet). 36. Apa yang dimaksud dengan teori apa boleh buat? Dalam teori ini, keadaan batin sipembuat terhadap perbuatannya adalah sebagai berikut : 1. Akibat itu sebenarnya tidak dikehendaki, bahkan ia benci atau takut akan kemungkinan timbulnya akibat itu. 2. Akan tetapi meskipun ia tidak menghendakinya, namun apabila toh keadaan akibat itu timbul, apa boleh buat hal itu diterima juga, ini berarti ia berani memikul risiko. Dengan teori apa boleh buat ini maka sebenarnya tidak perlu lagi membedakan antara kesengajaan dengan sadar kepastian dan kesengajaan dengan sadar kemungkinan. 37. Apa yang dimaksud dengan kesengajaan yang diobyektifkan? Tidak mudah bagi Hakim untuk menentukan bahwa sikap batin yang berupa kesengajaan benar- benar ada pada pembuat. Orang lain tidak dapat secara pasti bagaimana keadaan batinnya pada waktu orang ini berbuat. Kalau tidak dengan jujur menerangkan keadaan batinnya, maka sikap batinnya harus disimpulkan dari keadaan lahir yang tampak luar. Jadi dalam banyak hal hakim harus mengobjektifkan adanya kesengajaan itu. 38. Apa yang dimaksud dengan kesesatan? Macam kesesatan : 1. Kesesatan mengenai hal-hal yang menyangkut peristiwanya Contohnya ayah yang memukul anak yang dikira anaknya sendiri. Disini terdapat error facti adalah kesesatan mengenai peraturan hukum perdata, peraturan-peraturan hukum administrasi, karena hal-hal ini termasuk unsur-unsur/bagian-bagian dari delik. Kesesatan mengenai peristiwa tidak mendatangkan pemidanaan. 2. Kesesatan mengenai hukumnya Kesesatan mengenai hukumnya dibatasi sampai kesesatan mengenai dapat dipidananya perbuatan itu sendiri. Kesesatan ini tidak menghapuskan pemidanaan. Jadi orang dianggap mengetahui UU dan tidak boleh tidak tahu bahwa perbuatan yang ia lakukan dapat dipidana. 39. Apa itu unsur-unsur kesengajaan? Unsur-unsurnya yaitu keharusan adanya kesengajaan pada sipembuat 40. Apa yang dimaksud dengan kealpaan? Kealpaan di suatu pihak berlawanan benar-benar dengan kesengajaan dan di pihak lain dengan hal yang kebetulan. Kealpaan merupakan bentuk kesalahan yang lebih ringan daripada kesengajaan. 41. Apa yang dimaksud dengan kealpaan yang disadari? Di sini sipembuat dapat menyadari tentang apa yang dilakukan beserta akibatnya, akan tetapi ia percaya dan mengharap-harap bahwa akibatnya tidak akan terjadi. 42. Apa yang dimaksud dengan kealpaan yang tidak disadari? Dalam hal ini sipembuat melakukan sesuatu yang tidak menyadari kemungkinan akan timbulnya sesuatu akibat, pada hal seharusnya ia menduga sebelumnya. 43. Apa yang dimaksud dengan alasan penghapus pidana? Alasan penghapus pidana ialah alasan-alasan yang memungkinkan orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi rumusan delik, tidak dipidana. 44. Apa yang dimaksud dengan alasan pemaaf dan pembenar? - Alasan pemaaf, menyangkut pribadi sipembuat dalam arti bahwa orang ini tidak dapat dicela menurut hukum dengan perkataan lain ia tidak bersalah atau tidak dapat dipertanggungjawabkan meskipun perbuatannya melawan hukum. - Alasan pembenar, menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan, meskipun perbuatan ini telah memenuhi rumusan delik dalam UU. Kalau perbuatannya tidak melawan hukum maka tidak mungkin ada pemidanaan.