Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. A DENGAN POST PARTUM


DI RUANG ANISSA RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun Oleh :
1. Umi Salam Ade (1820206025)
2. Inge Velysta Resly (1820206004)
3. Sandra Puspita Ningrum (1820206005)
4. Nia Wahyu Marlina (1820206021)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

Definisi :

Masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan sampai
kepada keadaan sebelum hamil, dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira- kira
6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum
kehamilan dalam waktu 3 bulan. Batasan waktu yang paling singkat tidak ada batas
waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu relative pendek darah sudah keluar
sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari.

Manifestasi Klinis :

1. Peningkatan perdarahan : bekuan darah dan


keluarnya jaringan
2. Keluar darah segar terus menerus setelah persalinan
POST 3. Nyeri yang hebat
PARTUM 4. Peningkatan suhu
5. Perasaan kandung kemih yang penuh dan
ketidakmampuan mengosongkan
6. Perluasan hematoma
7. Muka pucat, dingin, kulit lembab, peningkatan HR,
chest pain, batuk.

Adaptasi Fisiologi dan Psikologi :

1. Adaptasi Fisiologi
a. Involusi rahim
b. Inovasi tempat plasenta
c. Terbentuk sel-sel otot baru pada serviks
d. Vagina yang teregang pada waktu persalinan karena kontraksi dan retraksi
kembali ke ukuran yang normal.
e. Pembuluh darah rahim mengecil
f. Dinding perut yang longgar karena teregang selama hamil pulih kembali
dalam 6 minggu.
g. Dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi
dan menyebabkan retensi urine, dilatasi ureter dan pyelum kembali normal
dalam 2 minggu.
h. Buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.
2. Adaptasi Psikologi
a. Periode Taking In, terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan. Dalam masa ini
terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu dan bayi.
b. Periode Taking Hold, berlangsung pada hari ke 3-4 post partum. Ibu berusaha
bertanggung jawab terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai
ketrampilan perawatan bayi.
c. Periode Letting Go, terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu
mengambil tanggung jawab terhadap bayi.
Klasifikasi : Komplikasi :

1. Puerperium dini (immediate 1. Pembengkakan payudara


puerperium), terjadi pada waktu 2. Perdarahan post partum
0-24 jam post partum, dimana ibu 3. Mastitis (peradangan pada
telah diperbolehkan berdiri dan payudara)
berjalan-jalan. 4. Endometritis (peradangan pada
2. Intermediate puerperium, terjadi endometrium)
pada waktu 1-7 hari post partum, 5. Thrombophlebitis (penjalaran
yaitu pulihnya alat-alat genitalia infeksi melalui vena
yang lamanya 6-8 minggu. 6. Post partum blues
3. Remote puerperium, terjadi pada 7. Infeksi puerperalis ditandai
waktu 1-6 minggu, yaitu waktu dengan pembengkakan, rasa
yang diperlukn untuk pulih dn nyeri, kemerahan pada jaringan
sehat sempurna terinfeksi atau pengeluran
cairan berbau dari jalan lahir
selam persalinan atau sesudah
persalinan.

POST Pemeriksaan Penunjang :


PARTUM
1. Darah lengkap : Hb, Ht, leukosit,
trombosit
2. Urine lengkap : makroskopik (glukosa,
protein, bilirubin, urobilinogen,
keasaman, keton.

Penatalaksanaan :

a. Asuhan masa nifas normal


1. Kebersihan diri, khususnya daerah kelamin.
2. Istirahat yang cukup, kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan
3. Latihan-latihan untuk mengembalikan otot-otot perut dan panggul
4. Gizi untuk ibu menyusui
5. Perawatan payudara
6. Hubungan perkawinan atau rumah tangga
7. Keluarga berencana
b. Penatalaksanaan post SC
1. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
2. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
3. Hari ke 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar
dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
4. Hari ke 2 : mulai latihan duduk
5. Hari ke 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
Pengkajian :

a. Fisik
1. Riwayat kesehatan sebelumnya
2. Tanda-tanda Vital
3. Mamae: gumpalan, kemerahan, nyeri, perawatan payudara, management
engorgement, kondisi putting, pengeluaran ASI.
4. Abdomen: palpasi RDA, tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, striae.
5. Perineum: lochea, tanda-tanda REEDA.
6. Ekstremitas: varices, tanda-tanda Homan.
7. Rektum: hemoroid, dll.
8. Aktivitas sehari-hari.
b. Psikologis
1. Umum: status emosi, gambaran diri dan tingkat kepercayaan
2. Spesifik: depresi post partum.
3. Seksualitas: siklus menstruasi, pengeluaran ASI dan penurunan libido.

Diagnosa Keperawatan :

1. Nyeri b.d involusi uterus


RENCANA 2. Resiko infeksi b.d laserasi dan proses persalinan.
ASUHAN 3. Ketidakefektifan dinamika menyusui bayi b.d kurang
KEPERAWATAN pengetahuan tentang metode yang tepat memberi
POST PARTUM makan bayi.
4. Gangguan pola eliminasi bowel b.d konstipasi.
5. Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d
kehilangan darah dan intake ke oral.

KETIDAKEFEKTIFAN
NYERI RESIKO INFEKSI
DINAMIKA MENYUSUI BAYI
NOC: Infection severity, NOC: Breastfeeding
NOC : Pain Level, Pain Control,
knowledge: infection Establishment, Knowledge :
Comfort Level
management Breastfeeding
NIC: Pain Management NIC: Infection Control NIC: Breastfeeding Assistance
1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Pantau: vital sign, 1. Fasilitasi kontak ibu dengan
komprehensif termasuk lokasi, tanda infeksi. bayi sedini mungkin
karakteristik, durasi, frekuensi, 2. Kaji pengeluaran (maksimal 2 jam setelah lahir)
kualitas dan faktor presipitasi lochea, warna, bau 2. Monitor kemampuan bayi
(PQRST) untuk menghisap
dan jumlah.
2. Observasi reaksi nonverbal dari 3. Sediakan kenyamanan dan
3. Kaji luka
ketidaknyamanan privasi selama menyusui
perineum, keadaan 4. Dorong ibu untuk tidak
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
jahitan. membatasi bayi menyusu
pengalaman nyeri pasien 4. Anjurkan pasien 5. Monitor integritas kulit sekitar
4. Ajarkan tentang teknik non membasuh vulva putting
farmakologi setiap habis 6. Instruksikan perawatan putting
5. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri berkemih dengan untuk mencegah kecet
6. Motivasi untuk meningkatkan cara yang benar 7. Diskusikan penggunaan
asupan nutrisi yang bergizi. pompa ASI jika bayi tidak
7. Tingkatkan istirahat dan mengganti mampu menyusu
8. Latih mobilisasi miring kanan PAD setiap 3 kali 8. Jelaskan penggunaan susu
miring kiri jika kondisi klien perhari atau setiap formula hanya jika diperlukan
mulai membaik kali pengeluaran 9. Instruksikan ibu untuk makan
9. Kaji kontraksi uterus, proses makanan bergizi selama
lochea banyak.
involusi uteri. menyusui
5. Pertahnakan teknik
10. Anjurkan pasien untuk 10. Dorong ibu untuk menghindari
membasahi perineum dengan air
septik aseptik penggunaan rokok dan pil KB
hangat sebelum berkemih. dalam merawat selama menyusu
11. Anjurkan dan latih pasien cara pasien (merawat 11. Anjurkan ibu untuk memakai
merawat payudara secara teratur. luka perineum, bra yang nyaman
12. Jelaskan pada ibu tetang teknik merawat payudara,
merawat luka perineum dan merawat bayi).
mengganti PAD secara teratur
setiap 3 kali sehari atau setiap
kali lochea keluar banyak.
13. Kolaborasi dokter tentang
pemberian analgesik
Pathway

POST PARTUM

Letting go Psikologis Adaptasi post partum Fisiologis Involusi Anestesi MOW

Laktasi Pelepasan Bed rest Insisi MK: Risiko


Taking in Taking hold desi dua Infeksi

Prolektin Penurunan MK: Nyeri


meningkat Kontraksi peristaltik
Akut
meningkat
Belajar Kondisi
mengenal tubuh Produksi Obstipasi
perawatan mengalami ASI Lochea MK:
diri dan bayi perubahan meningkat Gangguan
Pola Tidur
MK:
Konstipasi
Butuh MK: Defisiensi Involusi dan refensi
informasi Pengetahuan darah di pembuluh
payudara
MK:
Ketidakefektifan
Bengkak dan Dinamika
ASI tidak
penyempitan Menyusui Bayi
keluar
duktus intiverus
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. 2011. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Gosyen Publishing


https://perawatkitasatu.com/2017/10/ketidakefektifan-pola-makan-bayi-
nanda?m=1 (14 Oktober 2019)
indraswuri, Novita. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dan Ny. S Yang
Mengalami Post Partum Spontan Dengan Nyeri Akut Di Ruang
Flamboyan 1 RSUD Salatiga. KTI online diakses di
digilib.stikeskusumahusada.ac.id (14 Oktober 2014).
Keliat, Budi Ana., Mediani, Henny Suzana dan Tahlil, Teuku., 2017. NANDA-I
Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Ed. 11
(Terjemahan). Jakarta: EGC
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Nurjannah, Intansari dan Tumanggor, Roxsana Devi. 2016. Terjemahan Nursing


Outcom Clasification (NOC), Ed. 5. Yogyakarta: CV. Mocomedia
. 2016. Terjemahan
Nursing Interventions Clasification (NIC), Ed. 5. Yogyakarta: CV.
Mocomedi
Retno Setyo, Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta:
Gosyen Publishing
Sukarni, I., dan Wahyu (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai