Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENGANTAR TEKNIK MESIN


MEMPRODUKSI MINYAK KELAPA SAWIT

NAMA DOSEN : DANNY SETIAWAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1.Tirta Ardian Samudra (26419374)

2.Danu Adi Pradana (27419271)

3.Made Suardane (23419500)

4.Supriyono (26419201)

5. Warsa (26419571)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2019
Mengenal Prinsip Kerja Turbin Uap Kelapa Sawit

Di dalam suatu industri pabrik kelapa sawit, memang dibutuhkan suatu alat seperti
steam sebanyak 700 kg per ton TBS untuk melakukan suatu perebusan dari tandan buah
segar. Dengan demikian kapasitas sterilizer ini sendiri 60 ton per jamnya membutuhkan
steam sebanyak 42.000kg steam per jamnya. Oleh karena itulah di dalam suatu pabrik kelapa
sawit menggunakan suatu pembangkit listrik yang mana menggunakan siklus tertutup. Boiler
sendiri berfungsi untuk memanaskan air untuk bisa membangkitkan listrik dengan cara
menggunakan turbine kelapa sawit. Kemudian untuk steam yang merupakan sisa dari turbin
dimanfaatkan sebagai proses perebusan pada sterilizer. Kemudian untuk steam dari sisa
sterilizer tersebut nantinya akan dibuang. Dengan demikian kebutuhan air yang dibutuhkan
memang sangat banyak. Pemakaian air di pabrik kelapa sawit secara normal sendiri adalah 1
m3 per kg nya.

Prinsip Kerja Turbin Uap Kelapa Sawit

Turbin uap kelapa sawit sendiri pada dasarnya adalah suatu mesin penggerak yang
mana mengubah energi yang terkandung di dalam uap secara langsung menjadi gerak putar di
poros. Uap tersebut nantinya setelah melalui proses yang dikehendaki, maka uap yang sudah
dihasilkan dari proses tersebut bisa digunakan untuk memutar alat turbin tersebut melalui alat
pemancar dengan kecepatan yang relatif. Kecepatan relatif tersebut nantinya akan membentur
sudu penggerak, dengan demikian bisa menghasilkan suatu putaran. Uap yang keluar
memancar dari nosel tersebut kemudian diarahkan ke sudu – sudu turbin yang memiliki
bentuk seperti lengkungan dan juga dipasang pada sekeliling roda dari turbin. Uap tersebut
nantinya akan mengalir melalui banyak celah yang terdapat di antara bagian sudu turbin
tersebut kemudian dibelokkan ke arah yang mengikuti lengkungan sudu turbin. Perubahan
dari kecepatan uap tersebut menimbulkan gaya yang mendorong kemudian memutar roda dan
juga poros. Jika uap tersebut masih memiliki kecepatan pada saat lewat pada sudu turbin, itu
berarti hanya sebagian yang memiliki energi sintetis dari uap yang mana diambil oleh sudu –
sudu turbin yang sedang berjalan. Agar energi kinetis yang masih ada pada saat
meninggalkan bagian sudu turbin dapat dimanfaatkan, maka pada turbin tersebut dipasang
lebih dari sebaris sudu untuk gerak. Namun sebelum memasuki baris kedua dari sudu gerak,
maka di antara baris pertama dan juga baris kedua dari sudu gerak tersebut akan dipasang
satu baris sudu tetap yang memiliki fungsi untuk bisa merubah arah dari kecepatan uap. Hal

1
tersebut bertujuan agar uap tersebut bisa masuk ke dalam baris kedua sudu gerak dengan arah
yang lebih tepat. Kecepatan dari uap tersebut pada saat meninggalkan bagian sudu gerak yang
terakhir tentu saja harus bisa dibuat sekecil mungkin, dengan tujuan energi kinetis yang ada
bisa dimanfaatkan dengan baik. Dengan demikian tentu saja efisiensi dari turbin sawit akan
menjadi lebih tinggi yang disebabkan oleh kehilangan energi yang relatif kecil.

Berbicara mengenai turbin kelapa sawit, mesin tersebut juga memiliki beberapa jenis yang
mana dibedakan dari beberapa kategori. Contohnya saja seperti berdasarkan transformasi dari
energi, kemudian juga berdasarkan tekanan uap yang keluar dari turbin, lalu berdasarkan
tekanan uap yang masuk dari turbin, berdasarkan pengaturan uap yang masuk ke dalam
turbin, lalu berdasarkan aliran uap, berdasarkan pemakaian pada bidang industri dan juga
berdasarkan tipenya. Sedangkan untuk harga turbin kelapa sawit, tentu saja tergantung dari
jenis, merk dan juga kualitasnya. Semakin bagus kualitasnya tentu saja akan semakin mahal.
Namun biasanya harganya sendiri dibanderol ratusan juta rupiah sampai milyaran rupiah.

EPDM Rubber Packing, Salah Satu Jenis Gasket yang Memiliki Banyak Keunggulan

EPDM packing adalah salah satu jenis gasket yang memiliki banyak keunggulan.
Adapun gasket sendiri adalah lapisan yang digunakan untuk melapisi sambungan antar flange
pada proses penyambungan pipa ataupun yang berkaitan dengan mesin. Gasket secara general
memiliki fungsi sebagai penghambat kebocoran yang tidak kita inginkan yang terdapat pada
sambungan yang berada di bawah lokasi yang memiliki tekanan tinggi. Lebih jauh lagi
mengenai gasket, gasket adalah material yang dipasang diantara dua benda dimana dalam
benda tersebut terdapat fluida. Dua benda tersebut perlu disambungkan dengan material
antara yang akan mencegah dari kebocoran. Dan komponen antara inilah yang disebut
dengan gasket.

Ada cukup banyak material gasket, beberapa yang umum diantaranya adalah Viton Gasket
yang gasket yang dipakai untuk menyambungkan dua bahan yang didalamnya terdapat asam
atau basa, PTFE yang multifungsi dan tahan bahan kimia, graphite gasket yang tahan
terhadap cuaca panas, dan EPDM rubber packing yang tahan terhadap bahan kimia, minyak
alami, sinar UV dan juga ozon.

2
Serba-serbi Packing EPDM

EPDM adalah kepanjangan dari Ethylene Propylene Diene Monomer yang banyak
yang banyak diproduksi oleh produsen rubber sheet. EPDM adalah satu dari sekian jenis
rubber yang banyak diproduksi sebagai gasket, yaitu viton dan NR atau SBR Rubber
Sheet.Packing karet EPDM merupakan elestomer buatan yang fungsi utamanya adalah untuk
general purpose packing. EPDM juga biasa ditandai dengan simbol M-class yang merupakan
indikasi bahwa rubber ini adalah spesifikasi dari standar ASTM D-1418.

Karakteristik EPDM

Packing karet EPDM dengan kualitas terbaik akan menunjukkan kemampuanya untuk
menahan sambungan dari kebocoran akibat cairan hidrolik, senyawa keton, air dingin, air
panas, dan juga larutan alkali. Adapun sifat unggul dari packing EPDM ini adalah pada sifat
karetnya yang tahan akan panas, cuaca, dan juga lapisan ozone sehingga akan mampu
mengontrol benda tersebut dari kebocoran yang disebabkan oleh beberapa hal itu. EPDM
dbanyak dipilih sebagai medium penyambung karena awet.

Kelebihan dari EPDM rubber sheet

EPDM rubber sheet banyak dipilih sebagai medium penyambung oleh karena
memiliki cukup banyak kelebihan, diantaranya adalah:

1. Sifat dari EPDM rubber sheet ini tetap terjaga meski banyak berinteraksi dengan perubahan
cuaca yang ekstrim ataupun bahan kimia berbahaya. Biasanya, bahan gasket lain tidak sekuat
dari material ini sehingga tidak heran jika EPDM rubber sheet banyak dijadikan pilihan.

2. Costumer bisa memesan EPDM rubber sheet dalam berbagai ukuran sesuai dengan
kebutuhan d3an juga pesanan.

3. Beberapa pihak yang memproduksi EPDM rubber sheet juga akan melengkapi serta
menyempurnakan produk yang dihasilkan dengan melakukan pengujian atas produk yang
telah diproduksi untuk memastikan kualitas dari produk tersebut. Untuk itu, dapatkan EPDM

3
packing yang diproduksi oleh produsen yang menyediakan layanan tersebut untuk
mendapatkan kualitas terbaik.

4. EPDM yang bermutu tentunya didapatkan dari rubber yang bagus dan diolah dengan cara
yang canggih pula. Ini dilakukan untuk mendapatkan produk yang tidak gampang robek, dan
memiliki sifat seperti yang diharapkan seperti tahan terhadap cuaca panas, tahan ozone dan
UV serta tahan bahan kimia.

5. Secara lebih spesifik, karet EPDM sebagai bahan dasar dari gasket EPDM ini dipilih dengan
berbagai kualitas, diantaranya adalah:

 Memiliki umur yang panjang atau tahan lama saat digunakan

 Memiliki daya tahan yang baik terhadap suhu tinggi maupun suhu rendah

 Tahan terhadap ozone, oksigen, dan juga cuaca.

 Tahan terhadap berbagai material bahan kimia

 Tahan terhadap suhu yang tinggi maupun suhu yang rendah.

Jual packing pintu rebusan akan menyediakan EPDM dengan kualitas unggul dimana karet
EPDM biasanya digunakan untuk seal otomotif, belt, mesin cuci, sistem rem hidrolik, barang-
barang karet mechanis, tubing dan masih banyak lagi. Packing pintu rebusan dengan bahan
karet EPDM akan memberikan banyak kenyamanan bagi Anda sebab bahannya yang awet
dan juga sifat-sifat baik yang dimiliki oleh EPDM packing yang menunjang fungsi utamanya
sebagai gasket atau material penyambung anti bocor.

Pengolahan Buah Kelapa Sawit

Kelapa sawit menjadi salah satu aset yang dimiliki oleh Indonesia sebagai penghasil
yang menjanjikan keuntungan, namun tentunya buah dari kelapa sawit tersebut harus melalui
proses pengolahan sehingga membutuhkan mesin di pabrik kelapa sawit. Proses dari
pengolahan tersebut juga umumnya memiliki langkah-langkah yang cukup panjang. Selain

4
itu juga, setiap langkah untuk menghasilkan minyak dari kelapa sawit membutuhkan beragam
jenis mesin yang bekerja sesuai dengan fungsi dan tahapan dari proses pengolahan kelapa
sawit tersebut.

Indonesia sendiri memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup luas. Sehingga menjadi salah
satu bahan industri yang memiliki hasil olahan yang diperlukan untuk kehidupan manusia
sehari-hari. Mulai dari minyak kelapa sawit yang dibutuhkan untuk memasak makanan
hingga sebagai biodiesel untuk kendaraan bermotor misalnya. Sehingga kelapa sawit
memiliki industri yang cukup berkembang khususnya di Indonesia sendiri.

Mengolah kelapa sawit dengan mesin pengolah

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, untuk memproduksi kelapa sawit menjadi
bahan yang dibutuhkan untuk sehari-hari maka buahnya membutuhkan proses pengolahan.
tentunya, proses pengolahan tersebut tidak akan terlepas dari mesin yang digunakan karena
memang membutuhkan mesin industri kelapa sawit untuk memiliki hasilnya. Adapun
langkah-langkah atau tahapan untuk memproses kelapa sawit misalnya menjadi minyak
kelapa sawit dengan menggunakan mesin di pabrik sawit secara singkatnya yaitu sebagai
berikut;

1. Menerima buah; yang biasanya melalui jembatan timbang dengan ukuran besar. Jembatan
timbang ini juga memiliki sebuah alat yang berguna untuk mencatat timbangan. Selain itu
juga membutuhkan alat penimbun dari tandan yang memiliki sekat sebanyak dua belas kamar
dan dapat menampung sepuluh ton tiap kamarnya. Adapun keranjang buah dan juga alat
lainnya yang dapat menarik buah kelapa dengan mencapai satu setengah ton.

2. Memasuki stasiun rebusan; yang memiliki dua bagian yaitu ketel rebusan dan blowd off
slincer. Ketel rebusan tentunya berfungsi untuk merebus buah kelapa sawit sedangkan blowd
off sendiri merupakan bagian pengurasan atau pembuangan udara saat proses tersebut
berlangsung.

3. Memasuki stasiun bantingan; di mana terdapat hoisting crane di mana keranjang yang telah di
isi dari tandan yang telah direbus tersebut kemudian memasuki ke mesin bantingan. Di

5
sinilah buah kelapa sawit yang telah direbus melewati proses bantingan di mana terdapat
pemisahan dengan tandan atau bagian yang harus dibuang dan juga diambil melalui proses
atau mesin ini.

4. Stasiun presan; ada bagian mesin yang harus dilewati selanjutnya oleh kelapa sawo. Biasanya
terdapat pembagian dari buah kelapa sawit di dalam ketel aduk. Di bagian mesin ini juga
hasil olahan dari kelapa sawit yang berupa minyak dipisahkan antara minyak kotor dan juga
minyak murni. Sehingga di mesin inilah dilakukan penyaringan dari minyak kelapa sawit
tersebut.

5. Stasiun klarifikasi; di mana terdapat dua buah tangka yang menampung hasil olahan dari
kelapa sawit. Selain itu juga terdapat perlengkapan lainnya yang mendukung proses
pengolahan tersebut.

Mesin mesin pabrik kelapa sawit sebenarnya masih banyak lagi dan juga beragam. Selain itu
juga, setiap mesin tentunya memiliki nilai masing-masing yang sesuai fungsinya. Dan
meskipun seperti mesin-mesin yang berbeda satu sama lain, namun tentunya setiap mesin
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Hal ini dikarenakan setiap melewati satu mesin
olahan maka harus melewati mesin olahan lainnya agar menghasilkan kualitas yang baik dari
olahan kelapa sawit tersebut. Itulah sekilas dari beragam jenis mesin pengolah hingga mesin
digester pabrik kelapa sawit.

Mengenal Beragam Jenis Mesin Pengolah Kelapa Sawit

Mengenali beragam jenis mesin yang digunakan untuk mengolah kelapa sawit
tentunya menjadi hal yang penting bagi para produsen kelapa sawit, mulai dari harga hingga
merk mesin pabrik kelapa sawit akan menjadi hal yang di pertimbangkan. Selain itu juga,
mengenali beragam jenis dari mesin untuk mengolah kelapa sawit juga adalah salah satu cara
untuk menganalisis kebutuhan dari proses pengolahan agar dapat mengefektifkan tahapan-
tahapan dari proses tersebut dari berbagai segi. Mulai dari segi waktu hingga hasil dan juga
kualitas yang nantinya didapatkan.

6
Beragam jenis mesin yang dibutuhkan untuk mengolah kelapa sawit

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mesin untuk membuat atau mengolah
kelapa sawit terdiri dari berbagai jenis atau bagian-bagian yang memiliki fungsi tersendiri.
Tentunya, beberapa jenis atau bagian dari mesin tersebut memiliki harga yang cukup tinggi.
Sehingga tak jarang jual mesin pabrik kelapa sawit juga menjadi salah satu peluang bisnis
yang dilakukan.

Kisaran harga dari mulai mesin untuk menghancurkan hingga mesin boiler pabrik kelapa
sawit tentunya seharga jutaan hingga puluhan juta. Namun yang terpenting sebelum benar-
benar membeli mesin untuk mengolah kelapa sawit, hal yang juga tak kalah penting adalah
mengetahui beberapa dari bagian mesin yang harus dimiliki untuk melakukan pengolahan
tersebut, atau memproduksi minyak dari kelapa sawit tersebut. Berikut beberapa fungsi dari
mesin untuk pengolah kelapa sawit yang dibutuhkan di antaranya yaitu;

1. Mesin yang digunakan sebagai tahap pertama dari penerimaan buah kelapa sawit. Dalam
tahap ini, beberapa mesin yang dibutuhkan seperti halnya jembatan untuk timbang yang
memiliki kapasitas hingga tiga puluh ton.

7
2. Mesin yang digunakan untuk merebus sebagai bagian dari proses untuk perebusan
dari kelapa sawit dengan tujuan mudah terlepas dari tandannya.

3. Mesin yang disebut dengan hoisting crane di mana mesin ini digunakan sebagai
bantingan untuk tandan kosong.

4. Mesin yang digunakan sebagai stasiun presan yang pada bagiannya juga terdapat ketel
aduk hingga bagian untuk memompa kelapa sawit.

8
5. Selanjutnya adalah mesin dari klarifikasi stasiun yang merupakan proses dari tahapan di
mana mesin tersebut memiliki bagian sebuah tangka di mana sebagai penampung
untuk sisa air. Selain itu juga sebagai penampung dari sisa minyak hingga untuk
menampung minyak murni.

6. Mesin tangka timbun yang membutuhkan dua tangka dengan ukuran yang berbeda.
tangka pertama biasanya berukuran hingga dua ribu ton, sedangkan tangki yang kedua
dengan ukuran lima ratus ton. Tentunya kedua tangki tersebut digunakan sesuai
dengan kebutuhan dan juga fungsinya

9
7. Mesin depericarper merpakan mesin yang digunakan untuk bagian khusus dari kelapa
sawit yaitu bagian dari ampasnya.

8. Mesin sebagai stasiun biji yang diantaranya memiliki fungsi mulai dari pembagi biji,
pemisah hingga pemecah dari biji. Selain itu juga terdapat beberapa bagian lain yang
juga berfungsi dalam tahapan pengolahan kelapa sawit tersebut.

Beberapa mesin yang disebutkan di atas, baik fungsi atau kegunaannya tersebut
biasanya di pabrik telah ditempatkan pada kamar mesin pabrik kelapa sawit.
Mempertimbangkan penggunaan dari mesin untuk melakukan pengolahan kelapa
sawit juga bukan hanya mempertimbangkan soal kualitas mesin juga, tetapi juga
pertimbangan dari lingkungan sekitar. pabrik atau tempat produksi. Meskipun harga
mesin untuk pengolahan kelapa sawit cukup tinggi, namun tentunya jual mesin pabrik
sawit juga menjadi salah satu peluang yang digunakan oleh para pengusaha.

10
Kemudahan Pengolahan Kelapa Sawit dengan Mesin Canggih

Berkembangnya teknologi bukan hanya soal koneksi ataupun smartphone, tetapi juga
teknologi yang berkaitan dengan teknologi industri yang salah satunya adalah beragam jenis
mesin pabrik kelapa sawit. Mesin yang berguna sebagai pengolah dari kelapa sawit sendiri
telah menjadi berkembang dan juga lebih inovatif yang tentunya memiliki tujuan agar
menghasilkan kualitas yang lebih baik.

Pemilihan untuk mesin-mesin yang digunakan sebagai pengolah untuk kelapa sawit agar
menjadi minyak ataupun bahan yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari. Namun tentunya,
untuk menentukan mesin-mesin pengolah kelapa sawit para kontraktor pabrik maupun juga
produsen dari kelapa sawit tersebut membutuhkan banyak analisis yang digunakan sebagai
penentu untuk memilih mesin-mesin pengolahan kelapa sawit yang tentunya canggih karena
merupakan suatu teknologi terkini.

Kelapa sawit sendiri merupakan salah satu bahan industri yang bukan hanya dikenal sebagai
bahan untuk minyak memasak, akan tetapi juga sebagai biodiesel yang digunakan untuk
kendaraan bermotor. Sehingga bisnis dari perkebunan hingga pengolahan kelapa sawit
menjadikan sebuah usaha yang sangat menjanjikan. Harga mesin pabrik kelapa sawit sendiri
memang cukup tinggi namun tentunya akan sebanding dengan hasil yang nantinya
didapatkan, dalam hal ini tentunya sebuah keuntungan yang besar dalam hal bisnis.

Proses pengolahan kelapa sawit menjadi bahan yang berguna

Pentingnya menggunakan pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan mesin yang


canggih tentunya memiliki tujuan tertentu meskipun harga mesin pabrik kelapa sawit mini
bahkan tergolong cukup tinggi. Namun yang terpenting adalah proses dari pengolahan jika
menggunakan mesin yang canggih akan menjadi lebih efektif dari berbagai segi, mulai dari
segi waktu, hingga segi kualitas yang tentunya akan menjadi lebih maksimal jika
menggunakan mesin saat proses pengolahan tersebut.

Adapun proses dari pengolahan kelapa sawit sebenarnya cukup sederhana untuk dilakukan,
atau bahkan bisa dibilang sangat sederhana. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari
pengolahan kelapa sawit yaitu mengambil minyak yang ada di dalam tandan yang ada pada

11
buah kelapa sawit tersebut. Minyak yang didapatkan kelak akan digunakan menjadi beragam
jenis bahan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan atau tujuan utama dari produsen
kelapa sawit tersebut.

Namun yang pasti, tahapan-tahapannya-lah yang membuat pengolahan dari kelapa sawit
menjadi cukup panjang dan terkesan sulit. Sehingga untuk melewati proses dari tahapan-
tahapan tersebut lebih baik memiliki dukungan dari beragam jenis mesin agar lebih mudah
dalam mencacah tandan kelapa sawit sehingga menjadi lebih praktis dan juga cepat.

Mulai dari pengumpulan dari buah kelapa sawit, hingga memasukannya ke dalam mesin
pencampur dan kemudian melakukan pemerasan agar mengeluarkan minyak. Tahapan-
tahapan yang singkat tersebut sedikitnya menjadi gambaran dari proses pengolahan kelapa
sawit tersebut. Kemudian hal yang harus dilakukan juga pendidihan dari minyak kelapa sawit
yang telah didapatkan tersebut.

Menggunakan mesin untuk mengolah kelapa sawit juga bukan hanya diperhitungkan dapat
mengolah dengan lebih banyak dan efektif hasilnya. Akan tetapi juga harus di pertimbangkan
dari segi ramah lingkungannya. Hal ini agar metode pengolahan dapat dilakukan dengan baik
dan juga diterima oleh semua elemen masyarakat. Misalnya saja pembuangan dari limbah
agar tetap menjaga lingkungan sekitar tetap dalam keadaan bersih sehingga tidak sampai
tercemar dan merugikan.

Adapun harga mesin pabrik sawit tentunya beragam sesuai dengan jenis dan juga fungsi dari
mesin tersebut. Karena tiap-tiap mesin memiliki tugas masing-masing yang mendukung
setiap tahapan dari proses pengolahan tersebut. Baik harga mesin pabrik mini minyak goreng
sawit misalnya, berkisar antara sembilan hingga puluhan juta namun memberikan kemudahan
dalam memproduksi atau mengolah kelapa sawit tentunya.

12
Pengolahan Kelapa Sawit dengan Menggunakan Mesin

Sebagai salah satu bahan dari bagian industri, kelapa sawit menjadi bahan yang
dibutuhkan sehingga harus melewati proses yang membutuhkan mesin dari distributor mesin
pabrik kelapa sawit. Tentunya, proses tersebut dibutuhkan agar kelapa sawit dapat
dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja dengan
bahan kelapa sawit, dapat menghasilkan minyak untuk memasak, minyak untuk kebutuhan
industri, hingga berupa biodiesel atau bahan bakar yang tentunya akan sangat berguna.
Indonesia sendiri memiliki penyebaran dari tumbuhan kelapa sawit yang cukup besar. Hal ini
juga dikarenakan banyak hutan dan juga kebun yang diubah menjadi kebun dari kelapa sawit
tersebut.

Kebutuhan mesin untuk pengolahan kelapa sawit

Mengolah kelapa sawit tentunya membutuhkan alat untuk memudahkan segala


macam pekerjaan tersebut khususnya agar kelapa sawit bermanfaat. Tentunya, dengan mesin
pengolah untuk kelapa sawit akan memberikan kemudahan khususnya bagi pihak produsen,
baik soal kualitas juga soal waktu. Setiap bagian-bagian mesin pabrik kelapa sawit harus
menjadi hal yang paling diketahui sehingga dalam proses pengolahannya tidak terdapat
hambatan.

Hampir semua produsen yang memproduksi minyak kelapa sawit misalnya menggunakan
beragam jenis mesin yang canggih sebagai kemudahan dari proses pengolahan tersebut.
Tentunya, hal ini didasari dengan proses dari pembuatan kelapa sawit tersebut. Beberapa
proses yang bisa dirangkum dalam pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan mesin di
antaranya yaitu;

1. Dimulai dengan penerimaan dari buah kelapa sawit tersebut.

2. Kemudian pengolahan yang menggunakan mesin juga termasuk dengan menggunakan mesin
rebusan dari buah kelapa sawit tersebut.

13
3. Kelapa sawit yang telah melewati tahap rebusan kemudian akan diproses oleh mesin
bantingan agar menjadi minyak yang didapatkan dari inti sawit.

4. Setelah itu mengolahnya menjadi minyak dengan bantuan mesin untuk melakukan pressing
atau memisahkan yang padat yang ada di dalam minyak kasar. Biasanya mesin melakukan
ayakan.

5. Mesin lainnya berfungsi untuk memisahkan menjadi minyak murni yang menggunakan
sistem dari injeksi uap.

6. Tahap selanjutnya yaitu di mana menggunakan tangka timbun yang umumnya dua buah
dengan masing-masing ukuran yang berbeda. Yang satu sekitar dua ribu ton sedangkan yang
lainnya sekitar lima ratus ton.

7. Selanjutnya yaitu mesin yang digunakan khusus untuk mengatasi ampas dari kelapa sawit.
Mesin ini juga merupakan salah satu bagian dari mesin untuk pengolahan dari kelapa sawit
tersebut.

8. Lalu mesin untuk pemecah biji yang berfungsi sebagai pemisah dari campuran khususnya
kelapa sawit yang pecah.

Meskipun tidak dijelaskan secara panjang, namun beberapa fungsi mesin pabrik
kelapa sawit di atas bisa menjadi gambaran dari proses pengolahan kelapa sawit hingga
menjadi bahan yang bermanfaat. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut foto mesin pabrik sawit,
yaitu;

Beberapa dari mesin yang digunakan sebagai pengolah untuk kelapa sawit yang terbaru
adalah bagian dari tahapan untuk pembuatan atau pengolahan kelapa sawit menjadi minyak
ataupun bahan lainnya yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya untuk
manusia. Karena pada dasarnya banyak jenis-jenis dari mesin untuk pengolahan kelapa sawit
tersebut yang tentunya canggih dan penting untuk dimiliki oleh setiap produsen atau pabrik.

14
Jenis-jenis dari mesin untuk pengolah kelapa sawit tersebut juga dijual dengan harga yang
cukup tinggi namun tak akan sebanding dengan hasil dari pengolahan kelapa sawit yang akan
didapatkan. Gambar mesin pabrik kelapa sawit di atas sendiri dapat menjadi acuan dalam
memilih mesin untuk mengolah kelapa sawit.

Tahap Pengolahan Minyak Sawit

Industri penghasil minyak masak, minyak industri dan bahkan bahan bakar
(Biodiesel) tidak lain kebanyakan berasal dari kelapa sawit atau (Elaeis), tumbuhan ini sangat
penting di berbagai industri, selain itu, perkebunan kelapa sawit menghasilkan keuntungan
yang besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama di konversi atau dirubah menjadi
perkebunan kelapa sawit. setelah Malaysia, Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa
sawit di dunia.

Ada banyak sekali pabrik yang terdapat di Indonesia, salah satunya yaitu pabrik kelapa sawit
medan, Meskipun seperti itu apakah anda tahu pengertian pabrik kelapa sawit, PKS atau
pabrik kelapa sawit adalah tempat yang digunakan untuk mengolah kelapa sawit menjadi
berbagai macam turunan dan hasilnya.

 karena keunggulan dan sifat yang dimilikinya, minyak sawit dapat digunakan untuk berbagai
macam kegunaan, minyak sawit memiliki sifat tahan oksidasi dengan tekanan tinggi, bahan
kimia yang tidak larut pun dapat terlarutkan oleh minyak sawit, dan efeknya untuk tubuh pun
tidak menimbulkan efek iritasi pada tubuh karena mempunyai daya lapis yang tinggi dalam
bidang kosmetik, selain kedua itu, bagian yang paling berguna yaitu buahnya, Bagian daging
buah ini dapat menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang dapat diolah menjadi bahan
baku minyak dan berbagai jenis turunannya, selain dengan keunggulannya minyak kelapa
sawit memiliki harga yang relatif murah dan rendah kolesterol, kandungan karoten tinggi dan
merupakan bahan baku margarin.

15
Terdapat juga Diagram alir proses pengolahan kelapa sawit yaitu seperti contoh berikut ini;

16
Tahap Pengolahan

TBS atau Tandan Buah Segar yang dipanen dimasukkan ke dalam Loading Ramp dan
diangkut ke lokasi pabrik minyak sawit dengan menggunakan truk. setelah itu ditimbang
pada jembatan penimbangan (Weighing Bridge).

Kualitas minyak yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi buah (TBS) yang diolah
dalam pabrik. Proses pengolahan di pabrik hanya digunakan untuk menekan kehilangan
dalam pengolahan minyak, sehingga TBS yang masuk bukan semata – mata hal yang dapat
mempengaruhi kualitas hasilnya.

Perebusan

Tandan Buah Segar (TBS) yang ditimbang kemudian dimasukan ke dalam lori
rebusan yang terbuat dari plat baja yang berlubang – lubang atau cage dan akan dimasukan
dalam sterilizer untuk proses selanjutnya yaitu proses perebusan, sterilizer menggunakan uap
air dan proses perebusan ini dilakukan untuk mengilangkan enzim yang dapat mempengaruhi
kualitas minyak sawit.

Agar memudahkan pemisahan cangkang dan buah lalu untuk mengeluarkan inti dengan
keluarnya biji, maka proses pun dilakukan selama 90 menit dengan menggunakan uap air,
dari proses ini dihasilkan kondensat yang mengandung 0.5% yaitu minyak ikatan pada
temperature tinggi.

Fat pit menjadi sebuah tempat untuk menyimpan kondensat, TBS yang direbus dimasukkan
dalam thresher dengan menggunakan hoisting Crane.

17
Perontokan Buah Tandan

Buah yang masih melekat pada tandannya akan di pisahkan dengan menggunakan
prinsip bantingan hingga buah yang terlepas kemudian ditampung dan dibawa oleh Fit
Conveyor ke digester.

Alat yang digunakan yaitu Threser dengan alat yang berbentuk drum berputar tujuan dari
proses ini yaitu untuk memisahkan (Fruitlet) dari tangkai tandan, hasil pemisahan tidak 100%
tetapi untuk mengatasi hal ini, dilakukanlah sebuah proses yang dinamakan dengan Double
Threshing, sehingga buah tandan yang belum sepenuhnya mengelupas dimasukkan kembali
ke dalam Thresher kedua dan dibawa ke tempat pembakaran dimanfaatkan sebagai produk
sampingan.

Itulah beberapa proses pengolahan minyak kelapa sawit yang dapat dilakukan, meskipun
terlihat merepotkan, tetapi hal yang dihasilkan sangat menguntungkan, karena itu dengan
menggunakan teknologi terbaru pabrik kelapa sawit.

Istimewanya Bahan Karet untuk Sehari-hari

Karet Merupakan salah satu bahan polimer hidrokarbon yang terkandung dalam
beberapa jenis tumbuhan khususnya bagian Lateks, biasanya bahan karet ini berasal dari
sebuah pohon yaitu pohon karet yang diolah menjadi beragam bentuk, seperti misalnya saja
karet seal rebusan.

Karet ter\bagi menjadi 2 yaitu karet alam dan karet sintetis, karet alam adalah senyawa
hidrokarbon yang merupakan polimer alam hari hasil penggumpalan makromolekul
polisoprena (C5H8), sedangkan karet sintetis merupakan karet yang berasal dari bahan baku
yang berasal dari minyak batu bara, minyak gas alam dan acetylene, Ada beragam jenis karet
sintetis yaitu;

1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber)


2. CR (Chloroprene Rubber)
3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber)

18
Kelebihan karet alam dibandingkan dengan karet sintetis yaitu dengan daya kekuatan
elastisnya, selain itu pengolahan dari karet juga membuat karet memiliki elastisitas yang
sangat baik jika dibandingkan dengan bahan mentah lainnya. pengolahan karet juga mudah.
Selebihnya lagi, karet tidak mudah terjadinya aus atau gesekan yang menyebabkan massa
menjadi habis.

Salah satu keunggulan lainnya yang membuat karet juga banyak dimanfaatkan kegunaannya
yaitu tidak mudah panas dan juga memiliki daya tahan yang tinggi dari soal keretakan. Hal
ini dikarenakan daya elastisitasnya yang tinggi sehingga sifatnya pun tahan lama. Namun
karet juga memiliki daya yang mudah lengket pada setiap bahan. Memanfaatkan fungsi karet
salah satunya yaitu disebut sebagai karet gasket rebusan.

Beberapa hal yang harus diketahui dari bahan karet pertama yaitu karet sintetis dengan daya
tahan yang cukup tinggi terhadap panas dan juga suhu, pengaruh dari udara, kedap gas dan
juga dari minyak. Jenis lain dari karet yang disebut dengan singkatannya yaitu NBR yaitu
memiliki ketahanan yang juga sangat tinggi pada minyak dan umumnya digunakan sebagai
pipa berbahan karet. Fungsinya untuk minyak, bensin dan juga seal atau membrane maupun
juga rubber packing rebusan.

Karet CR sendiri merupakan karet yang memiliki ciri tahan pada api sehingga biasanya
digunakan sebagai pipa dari karet, seal, dan juga pembungkus kabel, hingga sabuk
pengangkut karena ketahanannya tersebut.

Sedangkan untuk IIR memiliki kemampuan untuk membuat kedap terhadap air sehingga
lebih seringkali digunakan sebagai ban untuk motor, membalut kabel untuk listrik dan juga
pelapis pada tangka hingga penyimpanan minyak maupun juga lemak.

19
Sekilas mengenai gasket

Gasket merupakan sebutan untuk karet yang dibuat atau diproduksi di Indonesia. Beragam
ukuran maupun juga bentuk dari gasket sendiri ditentukan dan juga disediakan oleh
perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan juga fungsinya, khususnya bagi para
pelanggan yang membutuhkannya. Gasket sendiri merupakan rubber seal rebusan yang
membantu dalam mengisi celah agar cairan ataupun gas tidak keluar dari tempat yang
seharusnya. Sehingga dapat dipastikan jika setiap ukuran dari gasket telah ditentukan.

Perbedaan dari gasket dengan seal karet yang biasanya terdapat pada bentuk dan juga
ukurannya sehingga mudah untuk dikenal.

Adapun fungsi dari rubber seal rebusan sangat penting khususnya untuk keamanan dari
mesin. Terutama dalam soal desainnya yang sangat pas agar dapat cukup di pasang di antara
dua bagian yang biasanya ada pada mesin. Posisi dari gasket sendiri yaitu bisa ditekan di
antara dua benda tersebut yang ada di dalam mesin. Celah tersebut biasanya akan sangat
kecil. Namun jika menggunakan gasket, maka dapat dipastikan celah tersebut akan tertutup.
Demikian sekilas mengenai karet hingga channel gasket.

Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)

1. LOADING RAMP

Setelah buah disortir pihak sortasi, buah dimasukkan kedalam ramp cage yang berada
diatas rel lori. Ramp cage mempunyai 30 pintu yang dibuka tutup dengan sistem hidrolik,
terdiri dari 2 line sebelah kiri dan kanan.

Pada saat pintu dibuka lori yang berada dibawah cage akan terisi dengan TBS.

Setelah terisi, lori ditarik dengan capstand ke transfer carriage, dimana transfer carriage dapat
memuat 3 lori yang masing – masing mempunyai berat rata-rata 3,3 – 3,5 ton.
Dengan transfer carriage lori diarahkan ke rel sterilizer yang diinginkan.

Kemudian diserikan sebanyak 12 lori untuk dimasukan kedalam sterilizer. Pemasukan lori ke
dalam sterilizer menggunakan loader.

20
2. STERILIZER

Sterilisasi adalah proses perebusan dalam suatu bejana yang disebut dengan sterilizer.
Adapun fungsi dari perebusan adalah sebagai berikut:

1. Mematikan enzyme.

2. Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan.

3. Mengurangi kadar air dalam buah.

4. Melunakkan mesocarp sehingga memudahkan proses pelumatan dan

pengepressan.

5. Memudahkan lepasnya kernel dari cangkangnya.

Proses perebusan dilakukan selama 85 -95 menit. Untuk media pemanas dipakai
steam dari BVP (Back Pressure Vessel) yang bertekanan 2,8-3 bar.

Perebusan dilakukan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertama tekanan
sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 dan puncak ketiga tekanan
sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.

Berikut proses perebusan sistem tiga peak :

Deaeration dilakukan 2 menit, dimana posisi condensate terbuka.

Memasukkan uap untuk peak pertama yang dicapai dalam waktu 10 menit. Biasanya tekanan
mencapai 1,2 bar.

Uap dan kondensat dibuang sampai tekanan menjadi 0 bar dalam waktu 5 menit.

Uap dimasukkan selama 15 menit untuk mencapai tekanan 2 bar.

Uap kondensat dibuang lagi selama 3 menit.

Kemudian steam dimasukkan lagi untuk mencapai peak ke-3 dalam waktu 15 – 20 menit.

Setalah peak ketiga tercapai maka dilakukan penahanan selama 40 – 50 menit.

Uap kondensat dibuang selama 5 – 7 menit sampai tekanan 0

21
3. THRESSER

Setelah perebusan TBS yang telah masak diangkut ke thresser dengan mengggunakan
hoisting crane yang mempunyai daya angkat 5 ton. Lori diangkat dan dibalikkan
diatas hopper thresser (auto feeder).

Pada stasiun ini tandan buah segar yang telah direbus siap untuk dipisahkan antara
berondolan dan tandannya. Sebelum masuk kedalam thresser TBS yang telah direbus diatur
pemasukannya dengan menggunakan auto feeder. Dengan menggunakan putaran TBS
dibanting sehingga berondolan lepas dari tandannya dan jatuh ke conveyor dan elevator untuk
didistribusikan ke rethresser untuk pembantingan kedua kalinya. Thresser mempunyai
kecepatan putaran 22 – 25 rpm. Pada bagian dalam thresser, dipasang batang-batang besi
perantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan berondolan keluar dari thresser.
Untuk tandan kosong sendiri didistribusikan dengan empty bunch conveyor untuk
didistribusikan ke penampungan empty bunch.

4. STASIUN PRESS

Berondolan yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut


dengan fruit elevator ke top cross conveyor yang mendistribusikan berondolan ke distributing
conveyor untuk dimasukkan dalam tiap-tiap digester. Digester adalah tangki silinder tegak
yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk dengan kecepatan putaran 25-26 rpm, sehingga
brondolan dapat dicacah di dalam tangki ini. Bila tiap-tiap digester telah terisi penuh maka
brondolan menuju ke conveyor recycling, diteruskan ke elevator untuk dikembalikan
ke digester. Tujuan pelumatan adalah agar daging buah terlepas dari biji sehingga mudah di-
press. Untuk memudahkan pelumatan buah, pada digester di-inject steam bersuhu sekitar 90
– 95 °C.

Berondolan yang telah lumat masuk ke dalam screw press untuk diperas sehingga dihasilkan
minyak (crude oil). Pada proses ini dilakukan penyemprotan air panas agar minyak yang
keluar tidak terlalu kental (penurunan viscositas) supaya pori-pori silinder tidak tersumbat,
sehingga kerja screw press tidak terlalu berat. Penyemprotan air dilakukan melalui nozzle-
nozzle pada pipa berlubang yang dipasang pada screw press. Kapasitas mesin press adalah 15
ton per jam.

22
Tekanan mesin press harus diatur, karena bila tekanan terlalu tinggi dapat menyebabkan inti
pecah dan screw press mudah aus. Sebaliknya, jika tekanan mesin press terlalu rendah
maka oil losses di ampas tinggi.

Minyak hasil mesin press kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil lain
adalah ampas (terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake
breaker conveyor (CBC).

5. STASIUN PEMURNIAN

Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotoran-kotoran
yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air dan lain-lain. Untuk mendapatkan minyak
yang memenuhi standar, maka perlu dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada
stasiun ini terdiri dari beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang
meliputi : Sand Trap Tank, Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling
Tank (CST), Oil Tank, Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating
Screen, Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.

a. Sand Trap Tank

Minyak hasil mesin press merupakan minyak mentah yang masih banyak
mengandung kotoran-kotoran. Minyak tersebut masuk ke sand trap tank untuk
mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi. Sand trap tank adalah
sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.

b. Vibrating Screen

Minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat dan sedikit
kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibrating screen). Proses penyaringan memakai vibrating
screen bertujuan untuk memisahkan padatan, seperti : serabut, pasir, tanah dan kotoran-
kotoran lain yang masih terbawa dari sand trap tank. Vibrating yang digunakan adalah
double deck vibrating screen, dimana screen pertama berukuran 30 mesh dan screen kedua
40 mesh. Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan
ke digester melalui conveyor, sedangkan minyak dipompakan ke crude oil tank.

23
c. Crude Oil Tank (COT)

Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke crude oil tank untuk ditampung
sementara. Pada crude oil tank ini minyak dipanaskan dengan steam melalui sistem pipa
pemanas, dan suhu dipertahankan 90-95°C. Dari sini minyak dipompakan ke CST
(Continuous Settling Tank).

d. Continous Settling Tank (CST)

Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya dilewatkan ke buffer


tank agar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu kencang. CST bertujuan untuk
mengendapkan lumpur (sudge) berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Di CST suhu
dipertahankan 86-90 oC. Minyak pada bagian atas CST dikutip dengan
bantuan skimmer menuju oil tank, sedangkan sludge (yang masih mengandung minyak) pada
bagian bawah dialirkan secara underflow ke sludge vibrating screen sebelum ke sludge oil
tank. Sludge dan pasir yang mengendap didasar CST di-blowdown untuk dibawa ke sludge
drain tank .

e. Oil Tank

Minyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu, sebelum
dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan
untuk mengurangi kadar air.

f. Purifier

Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air
yang terdapat pada minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya
sentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki
densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak
yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu
untuk dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke
saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.

g. Vacuum Drier

Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk mengurangi
kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di sini minyak disemprot dengan
menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan

24
mempermudah pemisahan air dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap
lebih rendah dari air akan turun ke bawah dan kemudian dipompakan ke storage tank.

h. Sludge Tank

Untuk overflow dari tangki ini di alirkan ke drain tank sedangkan under flownya
dialirkan ke vibrating screen dan brush strainer atau langsung ke bak transit untuk
dipompakan ke sand cyclone. Untuk mempercepat pengendapan lumpur, sludge dipanaskan
(80-90oC) dengan menggunakan uap yang dialirkan melalui coil pemanas. Sehingga densitas
minyak menjadi lebih rendah dan lumpur halus yang melekat pada minyak akan terlepas dan
mengendap pada dasar tangki.

Dari sand cyclone atau brush strainer sludge dialirkan ke balance tank sebagai umpan untuk
decanter atau sludge centrifuge.

i. Sludge centrifuge

Sludge centrifuge untuk mengolah sludge. Sludge Centrifuge adalah alat yang
digunakan untuk memisahkan minyak yang masih terkandung di dalam sludge, dengan cara
pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal. Didalam sludge centrifuge ini terdapat bowl yang
berputar 1450 rpm, bowl ini berbentuk bintang yang diujungnya terdapat nozzle dengan
diameter lubang tertentu dan nozzle ini dapat diganti sesuai keinginan.

Prinsip kerjanya adalah nozzle separator berputar dengan gaya centifugal dimana
pemisahannya, fraksi berat ( lumpur, kotoran ) terlempar ke dinding bowl dan fraksi ringan
(air dan minyak) akan ketengah. Minyak yang mempunyai densitas lebih kecil akan menuju
poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu (paring disk), dan ditampung di reclaimed tank
sebelum dipompakan oleh reclaimed oil pump untuk alirkan kembali ke CST. Sedangkan
sludge (mengandung air) yang mempuyai densitas lebih besar akan terdorong ke bagian
dinding bowl dan keluar melalui nozzle, kemudian sludge keluar melalui saluran
pembuangan menuju fat pit.

25
j. Sludge drain tank

Lapisan bawah dari CST, dan sludge tank pada selang waktu tertentu didrain menuju
sludge drain tank. Di sludge drain tank minyak mengalir tenang dan dibiarkan overflow untuk
mengalir dan ditampung pada reclaimed tank, dan kemudian dipompakan kembali ke CST
untuk kemudian dimurnikan lagi. Sedangkan kotoran dan air dialirkan menuju fat pit.

k. Fat Pit

Sebelum sludge di buang ke kolam pengolahan limbah, terlebih dahulu ditampung di


fat pit dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah kembali. Di Fat Pit
diinjeksikan uap sebagai pemanas untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan
kotoran. Minyak yang ada pada permukaan dibiarkan melimpah (overflow). Selanjutnya
minyak ditampung pada sebuah bak pada pinggiran kolam fat pit, dan kemudian dipompakan
kembali ke sludge drain tank.

l. Storage Tank

Minyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke storage tank (tangki timbun),
pada suhu simpan 45-55°C. Setiap hari dilakukan pengujian mutu. Minyak yang dihasilkan
dari daging buah berupa minyak yang disebut Crude Palm Oil (CPO).

6. STASIUN KERNEL

Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut dari nut, pemisahan inti dari
cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan yang digunakan di stasiun ini , diantaranya
: Cake Breaker Conveyor (CBC), Depericarper, Nut Silo, Ripple Mill, Claybath, dan Kernel
Silo.

1. Cake Breaker Conveyor (CBC)

Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih menggumpal
masuk ke CBC. CBC merupakan suatu screw conveyor namun screwnya dipasang palt
persegi sebagai pelempar fiber dan nut. CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber
dengan nut dan membawanya ke depericarper.

26
2. Depericarper

Depericarper adalah alat untuk memisahkan fiber dengan nut. Fiber dan nut dari CBC
masuk ke separating column. Disini fraksi ringan yang berupa fiber dihisap dengan fibre
cyclone dan di tampung dalam hopper sebagai bahan bakar pada boiler. Sedangkan fraksi
berat berupa nut turun ke bawah masuk ke polishing drum.

3. Nut Polishing Drum

Nut polishing drum berupa drum berlubang-lubang yang berrputar. Akibat dari
perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih menempel pada nut
terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh, selanjutnya nut diangkut oleh nut conveyor dan
destoner (second depericarper) untuk memisahkan batu dan benda – benda yang lebih berat
dari nut seperti besi. Nut yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di
tampung oleh nut elevator untuk dibawa ke dalam nut silo.

4. Nut Silo

Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan nut, hal ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari cangkangnya.

5. Ripple Mill

Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari
cangkang. Biji yang masuk melalui rotor akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji
keluar dari rotor dan terbanting dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah
dipecahkan inti yang masih bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading
drum.

6. Kernel Grading Drum

Pada kernel grading drum ini di saring antara nut,shell dan kotoran dengan nut yang
belum terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan dibawa ke LTDS.
Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut conveyor.

27
7. Light Tenera Dry Separator (LTDS)

Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana fraksi-fraksi yang lebih ringan akan
dihisap oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi yang ringan di hisap yang terdiri dari cangkang dan
serabut akan di bawa ke shell hopper melalui fibre and shell conveyor. Inti dan sebagian
cangkang yang belum terpisahkan, dipisahkan lagi pada clay bath.

8. Clay Bath

Clay bath adalah alat pemisahan Inti dengan cangkang. Proses pemisahan ini secara
basah yang menggunakan larutan CaCO3 dan air dengan ukuran partikel CaCO3 lolos mesh
400. Clay bath berfungsi sebagai larutan pemisah antara kernel dan cangkang berdasarkan
berat jenis. Berat jenis Kernel basah = 1,07 dan berat jenis cangkang = 1,15 – 1,20, maka
untuk memisah kernel dan cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis = 1,12. Bagian
yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang merupakan
fraksi ringan akan dibawa ke kernel silo untuk disimpan dengan suhu tertentu.

9. Kernel Silo

Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air 7%. Inti yang
berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet kernel conveyor didistribusikan ke dalam
unit kernel silo untuk dilakukan proses pengeringan. Pada kernel silo ini inti akan
dikeringkan dengan menggunakan udara panas dari steam heater yang dihembuskan oleh Fan
kernel silo ke dalam kernel silo. Pengeringan dilakukan pada temperatur 60-80°C selama 4-8
jam. Kernel yang telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry kernel
transport fan.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://kampongpergam.wordpress.com/2010/01/24/proses-pengolahan-minyak-kelapa-sawit-
crude-palm-oil/

https://www.mesinpks.com/

29

Anda mungkin juga menyukai