Laporan
Laporan
PENDAHULUAN
Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang diperoleh dari
pohon karet. Yang termasuk bahan olah karet adalah lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan
lump segar yang dibagi berdasarkan pengolahannya. Lateks kebun merupakan cairan getah yang
dihasilkan dari proses penyadapan pohon karet dan belum mengalami pengolahan sama sekali.
Lateks kebun yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sangat menentukan daya saing karet alam
Indonesia dipasar International. Dengan mutu bokar yang baik akan terjamin permintaan pasar
jangkan panjang. Mutu bokar yang baik dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) dan
tingkat kebersihan yang tinggi. Upaya perbaikan mutu bokar harus dimulai sejak penanganan
lateks di kebun sampai dengan tahap pengolahan akhir. Dalam rangka perbaikan mutu bokar,
pemerintah telah menetapkan SNI – Bokar No.06 – 2047 – 2002 tanggal 17 oktober 20 dengan
kriteria nilai KKK, kebersihan, ketebalanS, dan jenis bahan bekuan.
Bokar yang bermu tu tinggi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yaitu:
a. Tidak ditambahkan bahan – bahan Non karet.
b. Dibekukan dengan asam format/semut atau bahan lain yang dianjurkan dengan dosis
yang tepat
c. Segera digiling dalam keadaan segar
d. Disimpan ditem pat yang teduh dan terlindung
e. Tidak direndam dalam air.
Dalam rangka perbaikan mutu bokar, pemerintah telah menetapkan SNI – Bokar No.06–
2047 – 2002 tanggal 17 oktober 20 dengan kriteria nilai KKK, kebersihan, ketebalan, dan jenis
bahan bekuan. Bokar yang bermutu tinggi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yaitu:
1. Pisau
2. Wadah
3. Timbangan (Kg)
4. Timbangan elektronik (g)
5. Kertas HVS
3.2. Perhitungan
0,22
1. Daun = × 100% = 0,0004 × 100% = 0,04%
500
0,02
2. Ranting = × 100% = 0,004 × 100% = 0,4%
500
1,14
3. Kulit Batang = × 100% = 0,002 × 100% = 0,2%
500
0,12
4. Pasir = × 100% = 0,0002 × 100% = 0,02%
500
0,09
5. Batu = × 100% = 0,0001 × 100% = 0,01%
500
BAB IV. PEMBAHASAN
Bokar atau bahan olah karet merupakan proses pengolahan pembuat lateks kebun atau
cairan getah secara alami tanpa ada pengolahan sama sekali seperti tidak ada penambahan
koagulan kimia seperti asam semut dan koagulan yang alami dan tingkat kebersihan yang tinggi
dengan dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) sebagai Mutu bokar yang baik. Yang
termasuk bahan olah karet adalah lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan lump segar yang
dibagi berdasarkan pengolahannya. Pada praktikum kita ditujukan untuk menentukan ada
tidaknya kotoran yang terdapat dalam bokar akibat perlakuan yang disengajakan oleh para petani
karet atau tidak disengaja akibat seperti dipengaruhi angin. Penentuan pengujian ini supaya pada
proses pengolahan pembuatan SIR murni menggunakan bokar yang berasal dari karet, tidak
adanya tercampur sampah yang dapat menurunkan kwalitas pengolahan SIR.
Pada pengujian yang telah dilakukan yaitu cara fisik yaitu dengan membelah sebagian
bokar dan melihat serta menghitung kotoran yang terdapat dalam bokar. Kemudian kotoran yang
terkandung kedalam bokar yakni tanah, daun, kerikil, kayu, pasir, serta rambut. Terdapatnya
kotoran ini mungkin diberi perlakuan sengaja oleh petani karet agar mendapatkan berat yang
begitu besar. Adanya ini akibat penjualan harga bokar begitu murah jika dengan bentuk lainya.
Sehingga dengan penambahan kotoran para petani mendapat keuntungan yang besar. Akan tetapi
pada pengusaha dengan menggunakan cara ini sangatlah tidak diinginkan karena dapat merusak
kwalitas dalam proses pembuatan SIR dan proses selanjutnya seperti pembuatan produk berupa
ban mobil, motor, sepeda dan produk lainnya.
BAB V. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Bokar atau bahan olah karet merupakan proses pengolahan pembuat lateks kebun atau
cairan getah secara alami tanpa ada pengolahan sama sekali untuk mendapatkan tingkat
kebersihan yang tinggi dengan dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) sebagai
Mutu bokar yang baik.
2. Bahan-bahan yang terdapat dalam bokar yang rusak berupa pasir, tanah, kayu, kerikil dan
lain-lain.
3. Terdapatnya kandungan kotoran dalam bokar adanya perlakuan sengaja para petani karet
agar mendapatkan keuntungan dan akibat pengaruh alam seperti hembusan angina
4. Perlakuan yang sengaja diberikan petani dengan menambahkan kotoran pada bokar untuk
mendapatkan keuntungan yang besar karena harga jual bokar amat keci atau murah.
5. Adanya kotoran yang terdapat dalam bokar dapat merusak kwalitas dalam pengolahan
SIR dan proses selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kaban, jamaran. 2002. Diklat teknologi pengolahan karet, universitas sumatera utara. FMIPA.
Medan.
Syakir, M., S. Damanik, M. Tasma dan Siswanto. 2010. Budidaya Dan Pasca Panen Karet.
Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.
Telaumbanua, Z. 2013. Pemanfaatan Asap Cair Dari Tempurung Kelapa Sebagai Koagulan
Komersial Karet Alam Nias Utara. [Tesis]. Magister Sains Program Studi Ilmu Kimia Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Wahyudi, F. 2008. Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat
Konsistensi Plastisitas Retension Indeks (PRI) Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera
Rubber Estate Dolok Merangir. [Karya Ilmiah Program Studi D-3]. Kimia Industri Departemen
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan.