Anda di halaman 1dari 9

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori

Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang diperoleh dari
pohon karet. Yang termasuk bahan olah karet adalah lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan
lump segar yang dibagi berdasarkan pengolahannya. Lateks kebun merupakan cairan getah yang
dihasilkan dari proses penyadapan pohon karet dan belum mengalami pengolahan sama sekali.
Lateks kebun yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Disaring dengan saringan berukuran 40 mesh.


b. Tidak terdapat kotoran atau benda-benda lain seperti daun atau kayu.
c. Tidak bercampur dengan bubur lateks, air ataupun serum lateks.
d. Warna putih dan berbau karet segar.
e. Lateks kebun mutu I mempunyai kadar karet kering 28% dan lateks kebun mutu 2
mempunyai kadar karet kering 20%.

Mutu bahan olah karet rakyat (bokar) sangat menentukan daya saing karet alam
Indonesia dipasar International. Dengan mutu bokar yang baik akan terjamin permintaan pasar
jangkan panjang. Mutu bokar yang baik dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) dan
tingkat kebersihan yang tinggi. Upaya perbaikan mutu bokar harus dimulai sejak penanganan
lateks di kebun sampai dengan tahap pengolahan akhir. Dalam rangka perbaikan mutu bokar,
pemerintah telah menetapkan SNI – Bokar No.06 – 2047 – 2002 tanggal 17 oktober 20 dengan
kriteria nilai KKK, kebersihan, ketebalanS, dan jenis bahan bekuan.

 Bokar yang bermu tu tinggi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yaitu:
a. Tidak ditambahkan bahan – bahan Non karet.
b. Dibekukan dengan asam format/semut atau bahan lain yang dianjurkan dengan dosis
yang tepat
c. Segera digiling dalam keadaan segar
d. Disimpan ditem pat yang teduh dan terlindung
e. Tidak direndam dalam air.

Dalam rangka perbaikan mutu bokar, pemerintah telah menetapkan SNI – Bokar No.06–
2047 – 2002 tanggal 17 oktober 20 dengan kriteria nilai KKK, kebersihan, ketebalan, dan jenis
bahan bekuan. Bokar yang bermutu tinggi harus memenuhi beberapa persyaratan teknis yaitu:

a. Tidak ditambahkan bahan – bahan Non karet


b. Dibekukan dengan asam format/semut atau bahan lain yang dianjurkan dengan dosis
yang tepat
c. Segera digiling dalam keadaan segar
d. Disimpan ditempat yang teduh dan terlindung
e. Tidak direndam dalam air.
 Bahan olah karet rakyat :
1. Lum Mangkuk : adalah lateks kebun yang dibiarkan membeku secara alamiah dalam
mangkuk, pada musim penghujan untuk mempercepat proses pembekuan lateks
ditambahkan asam format/semut atau bahan lainnya.
2. Lum Bambu : adalah sistem pembekuan lateks dengan menggunakan tabung bambu
dengan penambahan asam format/semut atau bahan lainnya.
3. Sleb/Lum Deurob ( Asap Cair ) : lateks ditambahkan pembeku Deorub dengan
perbandingan 1 0 : 1 , pembeku deorub telah ditemukan oleh balai penelitian
sembawa yang berfungsi sebagai pembeku lateks , mencegah, dan menutup bau
busuk pada bekuan, mempertahankan nilai Po & PRI, memberikan aroma asap yang
khas serta bewarna cokelat.
4. Sleb Tipis dan Sleb Giling : Bahan olah karet rakyat pada umumnya dalam bentuk
Sleb tipis dan giling cara pembuatan yang umum dilakukan adalah dengan
mencampurkan lateks dengan lum mangkok kemudian dibekukan dengan asam
format atau semut didalam bak pembeku yang berukuran 6 0cm x 40 cm x 6 cm tanpa
perlakuan penggilingan, bahan olahan ini lebih disukai karena mutu yang dihasilkan
seragam dengan Kadar Karet Kering (KKK) sekitar 50%, tidak ada resiko penurunan
mutu serta muda didalam pengangkutan.
5. Blanket : Sleb tipis dapat diolah menjadi blanket melalui penggilingan dengan mesin
mini Creper, proses penggilingan dilakukan sebanyak 4 – 6 kali sambil disemprot air
untuk menghilangkan kotoran yang terdapat didalam sleb, Blanket mempunyai
Ketebalan sekitar 0,6cm – 1cm, dengan KKK sekitar 65% – 75%.
6. Sit Angin (Unsmoked sheet/USS : Sit angin adalah lembaran karet hasil bekuan lateks
yang digiling dan dikering anginkan sehingga memiliki KKK 90 – 95 % proses
pembuatn sit angin terdiri dari penerimaan dan penyaringan lateks, pengenceran,
pembekuan, pemeraman, penggilingan, pencucian, penirisan, dan pengiringan.
7. Sit Asap ( Ribbed Smoked Sheet/RSS ) : Proses pengolahan Sit Asap dengan
pembeku asam format/semut hamper sama dengansit angin, bedanya terletak pada
proses pengeringan, yaitu pada sit asap dilakukan pengasapan pada suhu yang
bertahap antara 40 derajat – 60 derajat celcius selama 4 hari . Klasifikasi Sit Asap
menjadi RSS 1, RSS 2, RSS 3, dan cutting dilakukan setelah proses pengeringan,
keuntungan yang diperoleh RSS dapat langsung diekspor atau sebagai bahan baku
industri barang jadi karet, mutu produk seragam dan konsisten, harga paling tinggi
dibandingkan jenis bokar yang lain.
8. Lateks Pekat : Lateks Pekat adalah lateks kebun yang dipekatkan dengan cara
pusingan atau didadihkan dari KKK 28%30 % menjadi KKK 60 % – 64 % ,
pengolahan lateks pekat melalui beberapa tahap yaitu penerimaan dan penyaringan
lateks kebun,pembuatan larutan.
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :

1. Mahasiswa diharap mengetahui standarisasi mutu bokar yang bagus.


2. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi jenis kotoran yang ada pada bokar.
3. Mahasiswa diharapkan tahu bagaimana cara memisahkan bokar dengan sampah/kotoran
yang masih menempel.
BAB II. METODE KERJA

2.1. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Selasa, 17 September 2019

Waktu : 09.00 – 10.45

Tempat : Laboratorium Rekayasa

2.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Pisau
2. Wadah
3. Timbangan (Kg)
4. Timbangan elektronik (g)
5. Kertas HVS

Bahan yang digunakan :

- Lateks yang sudah menggumpal/Lump


2.3. Prosedur Kerja

Siapkan alat dan bahan

Ambil lump yang telah di rendam dalam air

Iris lump pada beberapa bagian

Amati bagian yang telah di iris adanya kotoran dan


bagian yang bersih

Bentuk kotoran berupa kayu pasir,kadar besi,tanah serta sampah dedaunan,


pisahkan kotoran dari lump. Catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel
kemudian timbang kotoran dan jumlahkan dalam tabel hasil
pengamatan/lakukan perhitungan dengan rumus yang sudah diberikan oleh
dosen/teknisi.
BAB III. TABEL HASIL PENGAMATAN

3.1.Tabel Hasil Pengamatan


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒
No Bokar Kotoran % %= = 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
1 Lump Daun 0,04
2 Ranting 0,4 Dik : Berat Lump = 5 ons →500 gram
3 Pasir 0,02
4 Batu 0,01
5 Tanah 0
6 Kulit Batang 0,2

3.2. Perhitungan

0,22
1. Daun = × 100% = 0,0004 × 100% = 0,04%
500
0,02
2. Ranting = × 100% = 0,004 × 100% = 0,4%
500
1,14
3. Kulit Batang = × 100% = 0,002 × 100% = 0,2%
500
0,12
4. Pasir = × 100% = 0,0002 × 100% = 0,02%
500
0,09
5. Batu = × 100% = 0,0001 × 100% = 0,01%
500
BAB IV. PEMBAHASAN

Bokar atau bahan olah karet merupakan proses pengolahan pembuat lateks kebun atau
cairan getah secara alami tanpa ada pengolahan sama sekali seperti tidak ada penambahan
koagulan kimia seperti asam semut dan koagulan yang alami dan tingkat kebersihan yang tinggi
dengan dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) sebagai Mutu bokar yang baik. Yang
termasuk bahan olah karet adalah lateks kebun, sheet angin, slab tipis dan lump segar yang
dibagi berdasarkan pengolahannya. Pada praktikum kita ditujukan untuk menentukan ada
tidaknya kotoran yang terdapat dalam bokar akibat perlakuan yang disengajakan oleh para petani
karet atau tidak disengaja akibat seperti dipengaruhi angin. Penentuan pengujian ini supaya pada
proses pengolahan pembuatan SIR murni menggunakan bokar yang berasal dari karet, tidak
adanya tercampur sampah yang dapat menurunkan kwalitas pengolahan SIR.

Pada pengujian yang telah dilakukan yaitu cara fisik yaitu dengan membelah sebagian
bokar dan melihat serta menghitung kotoran yang terdapat dalam bokar. Kemudian kotoran yang
terkandung kedalam bokar yakni tanah, daun, kerikil, kayu, pasir, serta rambut. Terdapatnya
kotoran ini mungkin diberi perlakuan sengaja oleh petani karet agar mendapatkan berat yang
begitu besar. Adanya ini akibat penjualan harga bokar begitu murah jika dengan bentuk lainya.
Sehingga dengan penambahan kotoran para petani mendapat keuntungan yang besar. Akan tetapi
pada pengusaha dengan menggunakan cara ini sangatlah tidak diinginkan karena dapat merusak
kwalitas dalam proses pembuatan SIR dan proses selanjutnya seperti pembuatan produk berupa
ban mobil, motor, sepeda dan produk lainnya.
BAB V. PENUTUP

KESIMPULAN

1. Bokar atau bahan olah karet merupakan proses pengolahan pembuat lateks kebun atau
cairan getah secara alami tanpa ada pengolahan sama sekali untuk mendapatkan tingkat
kebersihan yang tinggi dengan dicerminkan oleh Kadar Kering Karet (KKK) sebagai
Mutu bokar yang baik.
2. Bahan-bahan yang terdapat dalam bokar yang rusak berupa pasir, tanah, kayu, kerikil dan
lain-lain.
3. Terdapatnya kandungan kotoran dalam bokar adanya perlakuan sengaja para petani karet
agar mendapatkan keuntungan dan akibat pengaruh alam seperti hembusan angina
4. Perlakuan yang sengaja diberikan petani dengan menambahkan kotoran pada bokar untuk
mendapatkan keuntungan yang besar karena harga jual bokar amat keci atau murah.
5. Adanya kotoran yang terdapat dalam bokar dapat merusak kwalitas dalam pengolahan
SIR dan proses selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2009. Pengolahan Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar).


http://www.antakowisena.com/artikel/pengolahan-bahan-olahan-karet-rakyat-bokar.html. diakses
pada tanggal 16 desember 2011

Anonim, 2010. Bahan olah karet. http://www.tekno-perta.com/doc /2010/ ketentuan-bahan-olah-


karet.html diakses 16 desember 2011

Kaban, jamaran. 2002. Diklat teknologi pengolahan karet, universitas sumatera utara. FMIPA.
Medan.

Sunarti, 2008. http://nhart-sunarti-php-yahoo.com.blogspot./doc/2010/16/ mutu-bahan-olah-


karet.html diakses 16 desember 2011

Syakir, M., S. Damanik, M. Tasma dan Siswanto. 2010. Budidaya Dan Pasca Panen Karet.
Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Telaumbanua, Z. 2013. Pemanfaatan Asap Cair Dari Tempurung Kelapa Sebagai Koagulan
Komersial Karet Alam Nias Utara. [Tesis]. Magister Sains Program Studi Ilmu Kimia Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Wahyudi, F. 2008. Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat
Konsistensi Plastisitas Retension Indeks (PRI) Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera
Rubber Estate Dolok Merangir. [Karya Ilmiah Program Studi D-3]. Kimia Industri Departemen
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Anda mungkin juga menyukai