Anda di halaman 1dari 5

NAMA: ISHLAH MUTAMAKKIN

JURUSAN: Ekonomi Syariah

NIM: 11160860000048

 Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu
lama atau keadaan yang menyatakan nilai uang menurun.
 Deflasi adalah Proses menurunnya harga-harga secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu
lama atau keadaan yang menyatakan nilai uang meningkat.
 Jenis-jenis Inflasi:
1. Berdasarkan asalnya: Inflasi berasal dalam Negeri (contohnya: deficit anggaran ,bencana) dan
Inflasi berasal dari luar negeri Kenaikan harga minyak dunia, Biaya produksi di luar negeri dan
tarif impor tinggi.
2. Berdasarkan cakupan pengaruh tingkat harga terdiri dari Inflasi tertutup (kenaikan harga
beberapa barang tertentu), Inflasi terbuka (kenaikan harga secara keseluruhan) dan Inflasi yang
tak terkendali (inflasi yang sangat hebat dan terjadi kenaikan harga secara terus-menerus)
3. Berdasarkan parah tidaknya inflasi yakni Inflasi ringan (<10% setahun), Inflasi sedang (10%-30%
setahun), Inflasi berat (30%-100% setahun) dan Inflasi tidak terkendali (>100% setahun)
 Penyebab Inflasi:
Permintaan yang lebih besar daripada supply (tarikan permintaan), Kenaikan bahan baku, maupun
biaya produksi (desakan biaya), Tekanan permintaan + dorongan ongkos (inflasi struktural), Peredaran
uang kartal yang tak terkendali, Kekacauan politik dan ekonomi, dan Tuntutan kenaikan upah.
 Teori-Teori Infasi
1. Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu: Jumlah uang yang beredar, Psikologi (harapan) masyarakat
mengenai kenaikan harga di masa mendatang.
2. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena: Keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya, dan
adanya perebutan rezeki antarkelompok
3. Teori Strukturalis
Inflasi terjadi karena: Kekakuan penerima ekspor, Kekakuan penawaran bahan makanan
 Solusi Inflasi :
1. Kebijakan Moneter
Politik Diskonto: Kebijakan Bank Sentral untuk Menaikan atau menurunkan suku Bunga
Politik Pasar Terbuka: Kebijakan untuk membeli atau Menjual surat berharga
Pengawasan kredit secara selektif: Seleksi pemberian kredit secara ketat
Politik Persediaan Kas: Politik Menaikkan atau menurunkan cadangan kas dari Bank
2. Kebijakan Fiskal: Pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN), Peningkatan tarif/pajak.
3. Kebijakan Non Moneter: Peningkatan produksi, Kebijakan upah, dan Pengawasan harga.
 Dampak Inflasi
-Bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap: Pemilik pendapatan tetap dirugikan
Pemilik pendapatan tidak tetap bisa diuntungkan
-Bagi penabung: Penabung dirugikan karena nilai uang semakin menurun
- Bagi debitur dan kreditur: Bagi debitur, inflasi
menguntungkan karena saat pembayaran utang, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Bagi kreditur, mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan saat peminjaman.
- Bagi produsen: Bagi pengusaha besar, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi.
-Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya produksi dapat merugikan sehingga enggan untuk meneruskan
produksinya.
-Bagi perekonomian nasional: Investasi berkurang, Mendorong tingkat bunga, Mendorong penanam
modal yang bersifat spekulatif, Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan
datang, Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
 Index Harga: Untuk mengukur perubahan level harga historis dari komoditi tertentu perlu dihitung
Index harga atau price index. Price index adalah suatu perbandingan antara harga dari beberapa
komoditi atau jasa pada beberapa titik waktu dengan harga pada beberapa titik waktu sebelumnya
(base year)
 Jenis-jenis Index Harga:
1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan perbandingan perubahan harga
barang dan jasa yang dihitung dianggap mewakili belanja konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh
produsen pada waktu tertentu,
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga barang-barang yang dibayar
oleh petani baik untuk biaya hidup maupun untuk biaya proses produksi.
 Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung
indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%
 Metode penghitungan Indeks Harga
1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang
Pn X 100%
Po
2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang
a. Metode Laspeyres adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan
menggunakan faktor penimbang kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo)
Rumus = Pn.Qo X 100%
Po.Qo
b. Metode Paasche atau GNP Deflator adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang
dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun tertentu (Qn)
Rumus = Pn.Qn X 100%
Po.Qn
1. Hitung indeks harga tidak tertimbang

2. Hitung Indeks Harga Tertimbang(Laspeyres)!


3. Hitung Indeks Harga Paasche/GNP deflator!

Anda mungkin juga menyukai