Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Ainun Nisa

NIM : 1177040053
TUGAS MKPP KATALIS

IDENTIFIKASI MEKANISME FOTOKATALITIK PADA DEGRADASI


ZAT WARNA AZO REACTIVE BLACK 5 MENGGUNAKAN KATALIS
MIKROPARTIKEL TiO2

Fotokatalisis

Fotokatalis, secara umum didefinisikan sebagai proses reaksi kimia yang dibantu oleh
-
cahaya dan katalis padat. Dimana dalam langkah reaksinya melibatkan pasangan electron-hole (e
+
dan h ). Definisi umum tersebut mempunyai implikasi bahwa beberapa langkah-langkah
- +
fotokatalis adalah merupakan reaksi redoks yang melibatkan pasangan e dan h.
Secara umum, fenomena fotokatalisis pada permukaan TiO2 dapat dijelaskan sebagai

berikut. Jika suatu semikonduktor tipe n dikenai cahaya (hv) dengan energi yang sesuai, maka
-
elektron (e ) pada pita valensi akan pindah ke pita konduksi, dan meninggalkan lubang positif
- +
(hole) pada pita valensi. Sebagaian besar pasangan e dan h ini akan berekombinasi kembali, baik
- +
di permukaan ataupun di dalam bulk partikel. Sedangkan sebagian lain dari pasangan e dan h
+
dapat bertahan sampai pada permukaan semikonduktor, dimana pada akhirnya, h dapat
-
menginisiasi reaksi oksidasi dan dilain pihak e akan menginisiasi reaksi reduksi zat kimia yang
ada disekitar permukaan semikonduktor. Dalam hal ini semikonduktor tersebut adalah titanium
dioksida (TiO2).

Pada prinsipnya, reaksi oksidasi pada permukaan semikonduktor dapat berlangsung


+ +
melalui donasi electron dari substrat ke h. Apabila potensi oksidasi yang dimilikioleh h pada pita
valensi ini cukup besar untuk mengoksidasi air pada permukaan partikel, maka akan dihasilkan
gugus hidroksil. Radikal hidroksil merupakan spesi pengoksidasi kuat dan memiliki potensial
redoks sebesar 2,8 Volt. Potensial sebesar ini cukup kuat untuk mengoksidasi sebagian besar zat
organik menjadi air, asam mineral dan karbon dioksida.

Proses degradasi zat warna berlangsung melalui fotoinduksi senyawa oksida katalis yang
menghasilkan spesies-spesies oksidatif yang mampu mendestruksi zat warna.
Secara umum persamaan (1) sampai (9) menggambarkan mekanisme dari proses
fotokatalisis:
TiO2 + UV → TiO2 (e−CB +h+VB) (1)
TiO2(h+VB) + H2O → TiO2 +H+ +OH• (2)
TiO2 (h+VB) + OH − → TiO2 +OH• (3)
O2 + e−CB → O2−• (4)
O2−• + H2O → H2O2 (5)
H2O2 → 2OH• (6)
Zat warna + OH• → produk degradasi (7)
Zat warna + h+VB → produk oksidasi (8)
Zat warna + e-CB → produk reduksi (9)
Reaksi fotokatalitik diaktivasi oleh
Absorpsi foton dengan level energi yang sama atau lebih tinggi dari energi celah pita
(band-gap) pada katalis. Reaksi tersebut diinisiasi oleh pemisahan muatan yang dihasilkan oleh
promosi elektron (e−)dari pita valensi ke pita konduksi pada katalis, yang menghasilkan lubang
(h+) pada pita valensi. Elektron yang dihasilkan mampu mereduksi warna atau bereaksi dengan
akseptor elektron seperti O2 yang teradsorpsi pada permukaan katalis atau terlarut dalam air, untuk
membentuk anion radikal superoksida (O2−•). Lubang yang dihasilkan mampu mengoksidasi
molekul organik atau bereaksi dengan OH− atau H2O untuk memproduksi OH•, O2−• and OH•
adalah spesies yang sangat kuat yang mampu mendegradasi hampir seluruh zat warna azo menjadi
produk-produk akhir mineral.

Mekanisme pemutusan struktur molekul RB5 oleh degradasi fotokatalitik


Tahapan mekanisme degradasi fotokatalitik RB5 pada pH 11 diperkirakan mengikuti
skema seperti pada Gambar 7. Proses degradasi zat warna diawali dengan terbentuknya radikal-
radikal seperti O2•−, HOO• and OH•. Saat katalis terkena radiasi UV dengan energi lebih tinggi
dari energi band gap (3,14 eV), elektron akan berpromosi dari pita valensi ke pita konduksi dan
membentuk pasangan elektron dan lubang (eCB- dan hVB+). Dimana eCB- dan hVB+ masing-masing
adalah elektron pada pita konduksi dan lubang pada pita valensi. Mengingat bahwa proses
dekolorisasi berlangsung relatif cepat, maka molekul RB5 pada tahap awal terdekolorisasi pada
larutan melalui mekanisme fotolisis dan/atau O2•−.
Pecahan yang terbentuk akibat pemutusan ikatan azo pada molekul warna RB5
kemungkinan besar adalah senyawa antara utama. Setelah proses dekolorisasi yang berlangsung
dalam larutan, proses kemudian beralih menuju reaksi permukaan dengan reaksi pemutusan cincin
naftalen dan benzen. Senyawa antara utama yang terbentuk dari pemutusan ikatan azo akan
teradsorpsi pada permukaan katalis dan akan mengalami pemutusan lebih lanjut. Molekul warna
yang teradsorpsi di permukaan katalis akan tereksitasi oleh hVB+, sementara eCB- yang dihasilkan
akan terperangkap dalam molekul oksigen atau air, membentuk radikal seperti O2•−, HOO• and
OH•. Radikal-radikal bebas dengan potensial oksidasi yang tinggi ini merupakan spesies
predominan dalam proses degradasi RB5.
Pemutusan ikatan azo yang terjadi pada tahap awal proses fotokatalitik menyebabkan
pembentukan produk A dan B. Senyawa turunan naftalen (A dan B) mengalami serangan oleh OH•
dan teroksidasi menjadi senyawa turunan benzen (C) melalui pemutusan cincin aromatik. Di sisi
lain, produk B terputus melalui mekanisme hVB+ dan reaksi OH• membentuk turunan benzen (E).
Senyawa turunan benzen (C dan E) terdegradasi menjadi asam organik dengan molekul lebih kecil
seperti asam benzoat (D) dan asam oksalat (F) melalui reaksi lebih lanjut. Pada tahap akhir, produk
asam-asam aromatik dan alifatik tersebut termineralisasi menjadi CO2 and H2O.
Pathway degradasi RB5 selengkapnya dari proses fotokatalitik dengan menggunakan
katalis TiO2 secara singkat dapat disimpulkan sebagai berikut:
Zat warna → intermediate A-D → asam alifatik dan aromatik (→ CO2, H2O: proses
mineralisasi bersifat teoritis).
Kemungkinan mekanisme degradasi zat warna azo melalui proses fotokatalitik
sebagaimana dipaparkan di atas secara garis besar terdiri dari dua mekanisme utama, yaitu
mekanisme pemutusan reduktif ikatan azo pada zat warna yang menyebabkan penghilangan warna
pada spektrum absorbansi warna tampak, dilanjutkan dengan mekanisme oksidasi lebih lanjut
terhadap senyawa antara amina aromatik yang menghasilkan produk degradasi lebihsederhana
berupa asam-asam aromatik dan alifatik yang pada akhirnya akan termineralisasi.

Anda mungkin juga menyukai