Pembelajaran Kewirausahaan 2
Pembelajaran Kewirausahaan 2
MODUL TM 2
SIKAP DAN JIWA KEPEMIMPINAN
Dibimbing oleh B. Doddy Riyadi, SKM., MM
Disusun oleh
Kunthi Sanid P17110173051
Granias Gavin D P17110173066
Reza Lusiana Devi P17110174078
I. Deskripsi Sinngkat
Kewirausahaan adalah kemampuan dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak
tujuan, siasat kiat, dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup, menurut Soemahamidjaja (1997)
dalam Pinem (2013). Seorang wirausahawan adalah
seorang yang memiliki kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi yang terus menerus untuk menemukan
sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakat banyak, menurut Kashmir (2006) dalam
Pinem (2013). Kewirausahaan terdiri atas kata dasar
wirausaha yang mendapatkan awalan ke dan an,
sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-
hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan
wirausaha terdiri dari kata wira yang berarti
keberanian dan usaha yang berarti kegiatan bisnis,
kewirausahaan dapat diartikan sebagai keberanian
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan bisnis
secara mandiri.
Pada dasarnya wirausaha adalah orang yang
berani berusaha secara mandiri dengan cara-
caranya sendiri untuk mengambil resiko dan
menentukan nasibnya sendiri atas segala keputusan
yang diambilnya dengan memanfaatkan sumber
daya yang dimilikinya. Pada dasarnya setiap orang
adalah wirausaha, karena setiap orang memiliki
peluang yang sama untuk melakukan kegiatan
wirausaha. Setiap pelaku usaha atau bisnis juga
memiliki resiko yang sama, resiko untuk rugi
maupun resiko yang sama untuk sukses di masa
depan, semuanya kembali pada tanggung jawabnya
masing-masing dalam mengelola bisnis yang
dijalankan karena kegiatan wirausaha adalah
kegiatan yang mandiri. Disini para pelaku usaha
dituntut untuk selalu bertanggung jawab akan
kehidupan bisnisnya dan yang ada didalamnya.
Wirausaha dituntut untuk memiliki tanggung jawab
yang tinggi karena memang banyak hal yang
bergantung pada pengambilan keputusan seorang
wirausaha. Seorang wirausaha memliki tanggung
jawab yang besar untuk setiap sumber daya yang
dikelola untuk usahanya. Wirausaha menjadi orang
yang penting bagi perekonomian, karena wirausaha
menjadi tumpuan bagi keluarganya sendiri dan juga
orang lain, salah satunya adalah karyawan.
Wirausaha memiliki tanggung jawabnya
memberikan apresiasi yang sesuai untuk kinerja
karyawan yang telah mengabdi kepadanya.
b. Mandiri
c. Optimis
d. Ketekunan
1. Keterampilan dasar.
Pandai berinisiatif
2. Keterampilan khusus
D. Kepemimpinan
Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan
kepemimpinan wirausaha adalah suatu proses yang
menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga
komponen,yaitu pengembangan pribadi individu,
efektifitas kerja sama tim dan perubahaan
organisasi. Keseluruhan butir kepemimpinan
wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang
terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, ingat
bahwa kepemimpinan wirausaha adalah
menanamkan keyakinan untuk berpikir, berprilaku
dan bertindak dengan cara wirausaha dengan
pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang
sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan
yang menguntungkan bagi semua stakeholders
yang terlibat (Pranoto, 2018).
Menurut Antonakis (2007) berikut ini adalah 10
prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan
menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan
mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha
kepada seluruh organisasi.
1. Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk
dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya
pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan,
dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan
kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan
tujuan apa pun.
2. Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya
membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang
dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada
diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi
kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan
mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan
pemahaman yang lebih besar sebagaimana
tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.
4. Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat.
Sesungguhnya tekanan terus-menerus
memborbadir individu dengan maksud bahwa
mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga
penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi,
hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.
5. Coureqeous (keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan
keberanian untuk menjadi diri sendiri dan mengikuti
jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik
merupakan kekuatan sejati yang berkembang
secara alami.
7. Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah
tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit
ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan
kunci dasar dalam membangun maupun
mempertahankan hubungan.ketidak sabaran
merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan
relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda
kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala
sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat
yang tepat.
8. Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam
bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun
jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu
persatu areapertama berkaitan dengan siapa saja
memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan.
Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam
suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu
memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan
pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan
dengan mendengarkan menggunakan suatu cara
hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9. Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling
membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang
akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita akan
mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia
bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan
keyakinan mereka menular kepada yang lain.
(a) Kepemimpinan.
(b) Inovasi.
I. Membuat Keputusan
a. Hakekat Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan pada dasarnya adalah memilih
satu atau beberapa alternatif dari sejumlah alternatif.
Pemilihan alternatif tersebut harus didasarkan pada
prinsip optimalitas, yaitu memilih manfaat (keuntungan)
yang terbesar dengan resiko yang moderat
(diperhitungkan).
berikut :
akan dicapai.
dalam berwirausaha,
N. Simpulan
2) Selalu pespektif
DAFTAR PUSTAKA