Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena atas limpahan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi antropologi dalam praktek keperawatan ” tepat pada waktu yang
ditentukan. Makalah ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan potensi
mahasiswa dibidang akademik, serta untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
“Antropologi”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan dapat
meningkatkan pengetahuan bagi pembaca.
Terima kasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi
pembaca dan kita semua.

Kendari, 28 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................

B. Rumusan Masalah ......................................................................................

C. Tujuan .........................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

A. Pengertian Implementasi ............................................................................

B. Pengertian Antropologi Kesehatan .............................................................

C. Pengertian Praktek keperawatan .................................................................

D. Macam-macam praktek keperawatan .........................................................

E. Implementasi Antropologi Praktek Keperawatan .......................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................

B. Saran ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan / atau
kesehatan dalam kegiatan, program kesehatan harus mengutamakan peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek dan program kesehatan
diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek dan program
kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar
profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mempertimbangkan
dengan sungguh-sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah.
Prospek perawat profesional di masa depan sangat ditentukan oleh banyak
faktor, mulai faktor keadaan kestabilan sosial-ekonomi-politik di Indonesia dan
faktor internal pada diri perawat sendiri.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses
membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara
kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal
yang mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan
lebih sederhana diajukan oleh Green dan para koleganya yang menulis bahwa
pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.
Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat
Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau
perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan
Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranak tirikan' dalam hal
jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.
Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam
manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,
tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Menjadi seorang tenaga kesehatan (perawat) bukanlah hal yang mudah.
Seorang perawat harus siap fisik maupun mental, karena tugas seorang perawat
sangatlah berat. Di Indonesia ini jumlah perawat memang tidak sedikit, tetapi
untuk di pelosok daerah masih banyak masyarakat yang belum paham akan arti
dari profesi tenaga medis. perawat yang siap mengabdi di kawasan pedesaan,
artinya ia juga harus siap dengan konsekuensi yang akan terjadi. Tak mudah
mengubah pola pikir ataupun kebiasaan masyarakat. Apalagi, masalah proses
pertolongan atau penyembuhan. Kehadiran tenaga medis dengan spesialisasi
melayani masyarakat di beberapa daerah terpencil merupakan hal yang baru dan
tidak mudah untuk beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan masyarakat.
Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan yang
sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Kesempatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan tepat waktu
tidak boleh memandang perbedaan ras, golongan, agama dan status sosial
ekonomi seorang individu, keluarga atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban-based harus terus
diimbangi dengan upaya-upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan,
bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian,
pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong-kantong penduduk risiko
tinggi yang merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan kematian.
Kelompok-kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih membutuhkan
pertolongan karena selain lebih rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar
mereka jauh lebih sedikit.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Implementasi?
2. Apakah Pengertian Antropologi Kesehatan?
3. Pengertian Praktek keperawatan?
4. Macam-macam praktek keperawatan?
5. Implementasi Antropologi Kesehatan Dalam Praktek Keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Tentang Pengertian Implementasi
2. Mengetahui Tentang Pengertian Antropologi Kesehatan
3. Mengetahui Pengertian Praktek keperawatan
4. Mengetahui Macam-macam praktek keperawatan
5.Mengetahui Implementasi Antropologi Kesehatan Dalam Praktek
Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Secara umum Impelementasi terdiri dari mengerjakan, mendelegasikan, dan
pencatatan. Perawat melakukan tindakan sesuai dengan instruksi keperawatan
yang dibuat, kemudian mengakhiri langkah implementasi dengan mencatat
aktifitas yang dilakukan serta respons klien yang dihasilkan.
Proses implementasi terdiri dari : mengkaji klien kembali, menentukan kebutuhan
bantuan perawat lain, mengimplementasikan strategi keperawatan dan
mengkomunisasikan tindakan-tindakan keperawatan.
- Mengkaji Klien Kembali :
Sebelum melakukan imlementasi, perawat harus mengkaji ulang apakah
intervensi tersebut masih diperlukan. Meskipun ada intruksi tertulis pada
perencanaan keperawatan, situasi dan kondisi pasien bisa berubah, sehinggah
masih di perlukan data tambahan, karena data baru dapat berubah perioritas
keperawatan atau strategi keperawatan.
- Menentukan kebutuhan bantuan perawat lain
Pada waktu melakukan tindakan perawat terkadang memerlukan
bantuan,seperti: membantu perawat untuk memiringkan pasien karena terlalu
gemuk, perawat kurang pengetahuan mengimplementasikan kegiatan khusus yang
kurang femilier misalnya model pengontrol infuse yang baru.
- Mengimplementasikan strategi keperawatan
Setelah mengkaji ulang klien serta menentukan kebutuhan bantuan,
perawat mrngimplementasikan strategi yang direncanakan. Aktivitas yang
dilakukan mencakup komunikasi, melakukan pertolongan sesuai kebutuhan,
melakukan edukasi/konseling, bertindak sebagai advokat, memimpin dan
mengelolah. Selain itu juga melakukan aktivitas yang terkait dengan pemberian
tugas.
- Mengkomunikasikan tindakan-tindakan keperawatan
Setelah melakukan tindakan pada pasien, perawat harus mencatat apa yang
telah dilakukan serta respon pasien terhadap tindakan tersebut. Perawat tidak
boleh menuliskan tindakan yang belum dilakukan, karena kemungkinan setalah
pengkajian ulang tindakan yang telah direncanakan tidak jadi dilakukan. Beberapa
kegiatan yang harus segera ditulis biasanya terkait dengan pemberian obat dan
tritmen, karena data yang dicatat tentang klien harus up to date, akurat dan
tersedia untuk perawat serta tim kesehatan lain.
Tindakan keperawatan di komunikasikan secara verbal dan tertulis. Jika
keadaan klien berubah cepat, maka kepala ruangan dan dokter harus segera
diberitahu secara verbal. Laporan verbal juga diberikan kepada perawat lain pada
waktu terjadi pertukaran dinas atau pasien dipindahkan keruangan lain.

B. Pengertian Antropologi Kesehatan


Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-
karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser dan
Tapp, 1970;245) Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya
pendekatan budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota
masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan
emosinya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural,
atau Tuhan serta lingkungan alamnya.

Pandangan para ahli tentang Antropologi Kesehatan :

· Menurut Weaver ( Weaver, 1968;1) Antropologi Kesehatan adalah cabang


dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan
penyakit.

· Menurut Hasan dan Prasad ( 1959;21-22) Antropologi Kesehatan adalah


cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan
kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk
memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum
kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-sosial) dan masalah-
masalah kesehatan manusia.

Dari definisi yang dibuat para ahli, dapat disimpulkan bahwa antropologi
kesehatan mencangkup :

a. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah


tentang hubungan timbal balik biobudaya, antar tingkah laku manusia dimasalalu
dan masakini dengan derajat kesehatan dan penyakit tanpa mengutamakan
perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut

b. Partisifasi professional mereka dalam program yang bertujuan memperbaiki


derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara
gejala bio-sosio-budaya dengan kesehatan serta melalui perubahan tingkah laku
sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik

C. Pengertian Praktek keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan. Didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan


system klien dan tenaga kesehatan lain dalam membrikan asuhan keperawatan
sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok
Tujuan Praktik keperawatn

Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:

a) memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima dan


pemberi jasa pelayanan keperawatan.
b) Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.

Lingkup praktik keperawatan

a. Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok


dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana
dan kompleks.
b. Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat,
konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan
sistem klien
c. Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan tatanan
lainnya.
d. Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB,
imunisasi, pertolongan persalinan normal dan menulis permintaan
obat/resep.
e. Melaksanakan program pengobatan secara tertulis dari dokter
f. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 KEPMENKES
NO.1239/2001:
D. Macam-macam Praktek Keperawatan

1. Memasang cateter
merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukan kateter
kedalam kandung kemih melalui uretera yang bertujuan membantu
memenuhi kebutuhan eliminasi
2. Penyuntikan IV
merupakan pemberian obat dengan cara memasukan obat kedalam
pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
3. Pemasangan infuse
adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh melalui sebuah
jarum kedalam pembuluh vena untuk menggantiakn cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh.
4. Pemasangan oksigen
adalah pemberian oksigen kedalam paru-paru melalui saluran
pernapasan dengan menggunakan alat bantu dan oksigen. Pemberian
oksigen pada klien dapat melalui kanula nasal dan masker oksigen.
5. Anamnesis
adalah suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu
percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau
dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk
mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.
Tujuan pertama anamnesis adalah memperoleh data atau informasi tentang
permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien. Apabila
anamnesis dilakukan dengan cermat maka informasi yang didapatkan akan
sangat berharga bagi penegakan diagnosis, bahkan tidak jarang hanya dari
anamnesis saja seorang dokter sudah dapat menegakkan diagnosis. Secara
umum sekitar 60-70% kemungkinan diagnosis yang benar sudah dapat
ditegakkan hanya dengan anamnesis yang benar.
E. Implementasi antropologi kesehatan terhadap praktik keperawatan

1. Antropologi kesehatan dan ekologi keperawatan

Para antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja dibidang
kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat dirumah sakit, dan
departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas umum.
Mereka melakukan penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi, pediatric,
epidemiologi, kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat, definisi mengenai sehat dan
penyakit, layihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan
rumah sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system
kesehatan tradisional.

2. Konsep-konsep penting dalam antropologi kesehatan dan ekologi


keperawatan

a) System adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan


oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit
yang berbedayang dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau
bergerak dalam suatu kesatuan
b) System sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral
dalam interaksi antar manusia

c) Ekosistem adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa


dalam lingkungan non hidup mereka (hardesty 1977;289) Hubungan antropologi
kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan . hubungan manusia
dengan lingkungan , dengan tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana
penyakitnya dan tingkahlakunya mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu
melalui proses umpan balik. Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi
tentang masalah-masalah epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu
dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang
berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda.. contoh : semakin maju suatu
bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru berkembang.
penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC dll pada
umumnya terdapat pada Negara yang berrkembang, sedangkan penyakit-penyakit
non infeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada
Negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda
pada kedua kelompok tersebut.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang profesi
sangat diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang professional. Didalam
bidang kesehatan itu sendiri khususnya perawat berbagai ilmu ilmu yang
mencangkup bidangnya sangat penting untuk dikuasai dan dipahami salah satunya
yaitu antropologi kesehatan. Hubungan antara budaya dengan kesehatan sangatlah
erat hubungannya. Seringkali sulit untuk membedakan antara antropologi
kesehatan dan sosiologi bagi ilmuan yang kurang berkecimpung dalam
memahami ilmu sosial. Objek material kedua ilmu itu memang memiliki
kesamaan yaitu antropologi dan sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari fan
memahami manusia sebagai bagian dari suatu kelompok atau masyarakat
demikian pula dengan data dan model atau teori bias saling meminjam. Artinya
bias sendiri ataupun bersama-sama digunakan dalam bahasan antropologi
kesehatan ataupun sosiologi kesehatan .
Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan fenomena konsep sehat
sakit dapat dilihat dari factor berikut :

1. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati


pertumbuhan dan perkembangan manusia maupun penyakit dalam evolusi
ekologis. Kajian ini didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi,
biokimia

2. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku
sakit pada pasien, mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan
profesionalisme, hubungan perawat-dokter-petugas farmasi. Kajian ini didukung
ilmu seperti psikologi, sosiologi, administrasi, poloyik, komunikasi, bahasa,
kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan.


hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah lakunya, dengan
penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya mempengaruhi evolusi
atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik. Pendekatan Ekologis
Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah epidemiologi.cara-cara
dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan
timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda..

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Koerjaningrat. 1990 antropologi sosial . Jakarta:PT.dia rakyat

http// keperwatan semester1.co.id/2011/04/perkembangan antropologi kesehatan.


html

Anda mungkin juga menyukai