Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : Senam Nifas pada ibu Post partum


Subpokok Bahasan : Senam Nifas
Hari/tanggal : Selasa / 30 Juli 2019
Waktu : 08.00 WIB (30 menit)
Sasaran : Ibu Hamil
Tempat : Desa Karangsuno
Penyuluh/Pengajar : Stikes Kendal (kelompok 5)

A. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan di Desa Karangsuno
selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat mampu mengerti, memahami
dan menjelaskan kembali tentang senam nifas.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan di Desa Karangsuno
selama 1 x 30 menit diharapkan masyarakat mampu mengerti, memahami
dan menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian senam nifas
2. Tujuan dan manfaat senam nifas
3. Persiapan sebelum senam nifas
4. Kontra Indikasi senam nifas
B. Materi
Terlampir
C. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
D. Media
a. Power Point
b. Laptop
c. Leaflet

1
d. Microphone
E. Proses Kegiatan
Kegiatan
No Tahap Waktu Metode
Penyuluh Audience
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Lisan
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu d. Memperhatikan
e. Apersepsi e. Menjawab
2 Isi 10 menit Menjelaskan Ceramah
1. Pengertian senam a. Memperhatikan
nifas b. Memperhatikan
2. Tujuan dan manfaat
senam nifas c. Memperhatikan
3. Persiapan sebelum d. Memperhatikan
senam nifas e. Memperhatikan,
4. Kontra Indikasi mempraktikan Dokumentasi
senam nifas
Mendemonstrasikan :
Senam Nifas
3 Penutup 15 menit a. Memberi kesempatan a. Bertanya Ceramah dan
bertanya diskusi
b. Menjawab pertanyaan b. Memperhatikan
c. Evaluasi c. Menjawab
d. Menyimpulkan d. Memperhatikan
e. Memberi reward e. Menjawab
f. Memberitahu kontrak f. Memperhatikan
waktu selanjutnya
g. Mengucapkan salam g. menjawab

2
F. Seting Tempat Duduk
Keterangan :

: Penyuluh

: Audiens

G. Evaluasi
a. Standar
1. Leaflet sudah dicetak minimal 1 hari sebelum penyuluhan.
2. Materi sudah diketik rapi minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
3. Rancangan pendidikan kesehatan udah dibuat minimal 2 hari sebelum
penyuluhan.
4. Power point sudah diketik rapi minimal 2 hari sebelum penyuluhan.
5. Audiens duduk sesuai dengan setting tempat duduk yang sudah
ditentukan.
6. Microphone sudah disiapkan minimal 5 menit sebelum penyuluhan.
7. Laptop sudah disiapkan minimal 10 menit sebelum penyuluhan.
b. Proses
1. Masyarakat Desa Karangsuno memperhatikan dan mendengarkan saat
penyuluh saat penyampian pengertian senam nifas dengan cermat.
2. Masyarakat Desa Karangsuno memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat penyampaian tujuan dan manfaat senam nifas dengan
cermat.
3. Masyarakat Desa Karangsuno memperhatikan dan mendengarakan
penyuluh saat penyampaian Persiapan sebelum senam nifas dengan
cermat
4. Masyarakat Desa Karangsuno memperhatikan dan mendengarakan
penyuluh saat penyampaian kontra indikasi senam nifas dengan
cermat

3
c. Hasil
1. Masyarakat Desa Karangsuno mempu memahami dan menjelaskan
kembali pengertian senam nifas dengan 90% benar.
2. Masyarakat Desa Karangsuno mampu memahami dan mejelaskan
kembali tujuan dan manfaat senam nifas dengan 80% benar.
3. Masyarakat Desa Karangsuno mampu memahami dan menjelaskan
kembali persiapan sebelum senam nifas dengan 60% benar.
4. Masyarakat Desa Karangsuno mampu memahami dan menjelaskan
kembali kontra indikasi senam nifas dengan 60% benar.
H. Pertanyaan dan jawaban
a. Apa pengertian senam nifas?
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (marmi 2012)
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama
kehailan dan persalianan dapat kembali pada kondisi normal seperti
semula (maryunani , 2011)
b. Apa saja tujuan dan manfaat senam nifas?
Menurut Waliyani dan Purwoastuti, 2015) tujua dilakukannya senam
nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :
1. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2. Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fusngi alat
kandungan
3. Membantu memulihkan kekuatan dan kekancanga otot-otot panggul
dan perut
4. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan
Manfaat senam nifas secara umum (menurut muryani,2011) adalah
sebagai berikut :
1. Membantu penyembuhan rahim, perut dan otot-otot timbul yang
mengalami trauma seta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut kebentuk normal

4
2. Mempebantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar di
akibatkan kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan
peregangan lebih lanjut
3. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan
menghadapi stress dan bersantai sehngga mengurangi depresi pasca
persalinan
c. Bagaimana persiapan sebelum senam nifas?
Sebelum melakukan senam nifas ada hal hal yang perlu dipersiapkan
sebagai berikut (Maryunani,2011):
1. Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga
2. Persiapkan minum, sebaiknya air putih
3. Siapakan matras,pengalas atau tempat tidur
4. Ibu yang melakukan senam nifas dirumah sebaiknya mengecek denyut
nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya
denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi
yang normal adalah 60-90x/menit,
5. boleh di iringi music yang menyenangkan
6. petunjuk untuk bidan atau tenanga kesehatan yang mendampingi ibu
untuk melakukan senam nifas : perhatikan keadaan umu ibu dan
keluhan keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontrak indikasi
dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya
kondisi ibu yaitu tekanan darah,suhu pernafasan, dan nadi. Peratikan
pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika
tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih jika
diperlukan
d. Apa saja kontra indikasi senam nifas?
Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan
untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik
misalnya hipertensi, pasca kejang dan demam (Handayani, 2011).
Demikian juga ibu yang menderita anemia dan ibu yang mempunyai
riwayat penyakit jantung dan paru-paru seharusnya tidak melakukan
senam nifas ( Proverawati, 2010).

5
Daftar Pustaka
Muryani Anik. (2015). Asuhan Ibu Nifas Dan Asuhan Ibu Menyusui. Bogor :
Media
Reeder Martin Koniak dan Griffin. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan
Wanita, Bayi, & Keluarga Vol 2 Edisi 18. Jakarta : EGC
Dokumen tips. (2016). Satuan Acara Penyuluhan Senam Nifas. Dikutip dari :
https://dokumen.tips/documents/satuan-acara-penyuluhan-senam-nifas.html. Pada
tanggal : 2 Januari 2016
Prawiroharjo,s. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT . Bina Pusaka SP
A Andriyani. (2017). Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus
Uteri Pada Ibu Post Partum. Dikutip dari : http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id. Pada
tanggal :
Sukaryati dan Maryunani. (2011). BAB II Landasan Teori. Dikutip dari :
https://abstrak.ta.uns.ac.id. Pada tahun : 2011

Nurniati, Ermawati dan Evareny. (2014). Pengaruh Senam Nifas terhadap


Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil
Padang. Dikutip dari : http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/111.
T Aryanti. (2015). Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Involusi Uterus
Pada Ibu Nifas Di PBS Sri Jumiati Kecbulus Pesantren Kab Kubumen. Dikutip
dari : http://ejurnal.stikesmukla.ac.id
Y Widiastuti. (2013). Pengaruh senam nifas terhadap kecepatan tinggi fundus
uteri pada postpartum. Dikutip dari : http://digilib.unisayogya.ac.id

6
Lembar Pengesahan
Demikian rancangan pendidikan kesehatan ini disusun sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan tema “senam nifas pada ibu post
partum” semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terkait
yang berpartisipasi dalam kegiatan ini atas partisipasi dan dukungannya kami
haturkan terimakasih.

Kendal, 1 Desember 2017

Mengetahui,

Mahasiswa Pengampu

Kelompok 5 Yuni Puji Wiiastuti, S.Kep., M.Kep., Ns

7
Lampiran
SENAM NIFAS
A. Definisi senam nifas
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan
dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula
(Sukaryati dan Maryunani, 2011).
Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan
jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana fungsinya
adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat
penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot
otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.
B. Tujuan dan manfaat senam nifas
Menurut Walyani dan Purwoastuti (2015), tujuan dilakukannya senam nifas
pada ibu setelah melahirkan adalah:
1. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
2. Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat
kandungan
3. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul,
perut dan perineum terutama otot yang berkaitan selama kehamilan dan
persalinan
4. Memperlancar pengeluaran lochea
5. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan
6. Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
7. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya
emboli, trombosia, dan lain-lain
Manfaat senam nifas
Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani (2011),
adalah sebagai berikut:

8
1. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk
normal
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan peregangan
lebih lanjut
3. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan
menghadapi stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca
persalinan
C. Persiapan sebelum senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu
sebagai beriku (Maryunani,2011) :
1. Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga
2. Persiapkan minum, sebaiknya air putih
3. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur
4. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut
nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya
denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi
yang normal adalah 60-90 kali per menit
5. Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan
6. Petunjuk untuk bidan atau tenaga kesehatan yang mendampingi ibu
untuk melakukan senam nifas: perhatikan keadaan umum ibu dan
keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontra indikasi dan
periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi
ibu yaitu tekanan darah, suhu pernafasan, dan nadi.
7. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam.
8. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan
untuk minum air putih jika diperlukan.
D. Kontra Indikasi Senam nifas
Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk
melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik misalnya
hipertensi, pasca kejang dan demam (Handayani, 2011). Demikian juga ibu

9
yang menderita anemia dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung
dan paru-paru seharusnya tidak melakukan senam nifas ( Proverawati, 2010).
E. Kesimpulan
Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan
jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana fungsinya
adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat
penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot
otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.
Tujuannya dapat membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu,
mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat kandungan,
menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan menghadapi
stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan. Pada Ibu
yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk
melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik misalnya
hipertensi, pasca kejang dan demam (Handayani, 2011).

10
MATERI DEMONSTRASI
TATA CARA SENAM NIFAS
1. Hari pertama
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas perut di bawah
iga-iga. Nafas dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga hitungan ke-
5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding
abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru. Lakukan dalam 5-10
kali hitungan.
2. Hari kedua
Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka
keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan lengan kanan. Pada
waktu bersamaan rilekan kaki kiri dan renggangkan kaki kanan sehingga
ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan 5- 10 kali
gerakan.
3. Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua
telapak kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga
hitungan ke-3 atau ke-5 turunkan pantat keposisi semula dan ulangi
gerakan 5-10 kali.
4. Hari keempat
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ± 450 kemudian salah
satu tangan memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 450 dan ditahan
hingga hitungan ke-3 atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut 5-10 kali.
5. Hari kelima
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ± 450
kemudian angkat tubuh dan tangan yang besebrangan dengan kaki yang
ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara
bergantian dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali.

11
Tahapan Senam Nifas
(Widianti, 2010)

1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area
iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan
melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan
paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.


Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada
regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.

3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik


dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan


otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

12
5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala
dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri.

7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-
lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi
di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah
lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

13
9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari
dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti
gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan
memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis,
lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala.
Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu
bersamaan angkatlah pantat dari kasur dengan melengkungkan badan.
Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama setengah menit

14
13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki
kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama
tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4
detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.

15
Daftar Pustaka
Muryani Anik. (2015). Asuhan Ibu Nifas Dan Asuhan Ibu Menyusui. Bogor :
Media
Reeder Martin Koniak dan Griffin. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan
Wanita, Bayi, & Keluarga Vol 2 Edisi 18. Jakarta : EGC
Dokumen tips. (2016). Satuan Acara Penyuluhan Senam Nifas. Dikutip dari :
https://dokumen.tips/documents/satuan-acara-penyuluhan-senam-nifas.html. Pada
tanggal : 2 Januari 2016
Prawiroharjo,s. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT . Bina Pusaka SP
A Andriyani. (2017). Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus
Uteri Pada Ibu Post Partum. Dikutip dari : http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id. Pada
tanggal :
Sukaryati dan Maryunani. (2011). BAB II Landasan Teori. Dikutip dari :
https://abstrak.ta.uns.ac.id. Pada tahun : 2011

Nurniati, Ermawati dan Evareny. (2014). Pengaruh Senam Nifas terhadap


Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil
Padang. Dikutip dari : http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/111.
T Aryanti. (2015). Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Involusi Uterus
Pada Ibu Nifas Di PBS Sri Jumiati Kecbulus Pesantren Kab Kubumen. Dikutip
dari : http://ejurnal.stikesmukla.ac.id
Y Widiastuti. (2013). Pengaruh senam nifas terhadap kecepatan tinggi fundus
uteri pada postpartum. Dikutip dari : http://digilib.unisayogya.ac.id

16

Anda mungkin juga menyukai