Nama Kelompok: Aya Sophia, Herla Eka, Imania, Jihan Sabila, Putri Ayu
Menurut Erik Erikson, fase pekembangan individu secara psikologi dimulai dari masa
bayi (infancy) mutualitas, kemudian masa kanak-kanak awal (early childhood) masa pembedaan
baik dan buruk, usia bermain (play age) perkembangan dramatis atau emosional, usia sekolah
(school age) masa ketentuan prestasi dan mengidentifikasi tugas, masa remaja (adoloscence)
masa kepercayaan akan diri sendiri dan orang lain, orang dewasa (adult) masa kematangan
psikologi yang lebih kompleks.
Menurut Deswita, secara tersirat menggolongkan fase perkembangan individu sebagai
berkut:
1. Fase anak-anak adalah sejak berumur 3 tahun sampai 11 tahun dan masa remaja
antara 12 tahun sampai 20 tahun. Dalam pembahasan masalah anak-anak, ia
membahas tentang pola tidur dan bangun, pola makan dan minum, pola buang air,
keterampilan motorik kasar, keterampilan motorik halus, perkembangan sensor,
pengecapan, penciuman, pendengaran, penglihatan dan perkembangan otak. Adapun
pembahasan perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak memaparkan tentang
perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget, yang membagi tahap
perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu:
a. Tahap Early Refleks (0-1 tahun); dengan karakteristik kepercayaan atas refleks
bawaan sejak lahir untuk mengetahui lingkungan, asimilasi dari semua
pengalaman refleks, menelan, menyusui.
b. Tahap Primary Circular Reactions (1-4 tahun) dengan karakteristik
akomodasi (modifikasi) refleks untuk menyesuaikan objek dan pengaman
baru ; bayi mengulangi reaksi yang bersifat sederhana seperti membuka dan
menutup mata, menarik selimut untuk mendapatkan kesenangan.
c. Tahap Secondary Circular Reactions (4-8 tahun), karakteristiknya berupa
tindakan yang diulang sudah terfokus pada objek, tindakan digunakan untuk
mencapai tujuan; tetapi secara sembrono, perhatian terhadap benda-benda
bergerak, mengayunkan lengan dan kakinya semata-mata untuk mencapai
kemenangan.
d. Tahap terakhir Combined Secondary Circular Reactions (8-12 tahun)
karakteristik yang berkembang berupa sudah dapat menguasai sistem respond
dan mengkombinasikan tindakan dengan tindakan yang telah diperoleh
sebelumnya.
2. Fase remaja terdapat dua tahap yaitu:
a. Tahap pertama Tertiary Circular Reactions (12-18) dengan karakteristik anak
mulai aktif menggunakan reaksi yang bersifat “trial and error” untuk
mempelajari obyek-obyek disekitarnya. Kegiatan coba-coba yang
dilakukannya mulai bisa mengubah gerak-geriknya untuk mencapai suatu
tujuan yang lebih jelas. Tahap ini menandai titik awal perkembangan
keingintahuan dan minat pada sesuatu yang baru.
b. Tahap kedua The First Symbol (18-24) dengan dengan karakteristik fungsi
mental berubah dan suatu taraf sensorik-motorik murni menjadi taraf simbolis
dan mulai mengembang kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol
primitif.
Robert Havighurst (1953) membagi perkembangan individu menjadi empat tahap, yaitu:
1. Periode Pranatal: dari konsepsi hingga lahir. Periode ini berlangsung kurang lebih
sembilan bulan di dalam kandungan. Pada periode ini, perkembangan berlangsung paling
cepat, diawali dari satu sel organisme hingga berkembang menjadi janin dengan kapasitas-
kapasitas yang penting untuk menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.
2. Periode bayi dan toddler: dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan. Periode bayi adalah masa
ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan
kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan afeksi. Pada masa ini
ikatan yang erat dengan orang lain terbentuk untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung
kurang lebih selama satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut sebagai
rentang periode toddler. Pada periode ini, seorang anak mulai mengembangkan otonomi
sejalan dengan kemampuannya untuk berbicara dan melakukan mobilitas. Bagaimanapun
mereka tetap membutuhkan orang tua dan pengasuh untuk menyediakan lingkungan yang
aman bagi mereka dalam melakukan berbagai hal.
3. Periode kanak-kanak awal: berlangsung sekitar usia 2 hingga 6 tahun. Periode kanak-
kanak awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah. Pada periode ini tubuh
menjadi lebih panjang dan lebih ramping. Keterampilan motor juga menjadi lebih baik.
Anak-anak pada periode ini lebih mampu mengontrol diri dan mengurus dirinya sendiri.
Mereka juga mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (seperti kemampuan
mengikuti instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan banyak waktunya untuk bermain
bersama teman. Hal tersebut didukung pula oleh perkembangan berpikir dan bahasa yang
luar biasa pada masa ini.
4. Periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6 hingga 11 tahun. Pada periode ini anak-
anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan menguasai tanggung jawab baru yang
menyerupai tanggung jawab orang dewasa. Keutamaan dari periode ini adalah
meningkatnya kemampuan atletik, partisipasi dalam permainan yang memiliki aturan,
proses berpikir yang lebih logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan hubungan persahabatan.
5. Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11 hingga 18 tahun. Periode ini mengawali
transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh orang dewasa dan
kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat. Berpikir menjadi lebih abstrak
dan idealis. Sekolah mengarah pada persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia
kerja. Remaja juga mulai membangun kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan
nilai-nilai dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah
pencapaian identitas.
Yang digolongkan dalam penahapan berdasarkan didaktis atau intruksional, antara lain pendapat
dari Johan Amos Comenius dan pendapat JJ. Rousseau sebagai berikut.
Pada sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang
sesuai dengan perkembangan anak didik dan harus digunakan metode penyampaian
yang sesuai dengan perkembangannya.
2. JJ. Rousseau
Penahapan perkembangan menurut JJ. Rousseau adalah sebagai berikut :
a. Tahap I : 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan
b. Tahap II : 2,0 sampai 12,0 tahun, masa pendidikan jasmani latihan panca indera
c. Tahap III : 12,0 sampai 15,0 tahun, periode pendidikan akal
d. Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 tahun periode pendidikan watak dan pendidikan
agama.
Sumber:
Hildayani, Rini dkk. 2014. Psikologi Perkembangan Anak. In: Perkembangan Manusia. Jakarta:
Universitas Terbuka. pp. 1-34. (Online). http://repository.ut.ac.id/4693/, diakses pada 26
Agustus 2019 pukul 20.46
____. (Online). http://langitsorebulanjuli.blogspot.com/2017/06/fase-fase-perkembangan-
psikologi.html?m=1, diakses pada 26 Agustus 2019 pukul 14.21.
Pratama, Dinar. Perkembangan Manusia (Human Development). (Online).
https://dinarpratama.wordpress.com/2011/01/10/perkembangan-manusia-human-
development/, diakses pada 26 Agustus 2019 pukul 14.21
____. (Online). http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/tahap-dan-tugas-perkembangan-
individu.html?m=1, diakses pada 26 Agustus 2019 pukul 14.25