MULTIVIBRATOR MONOSTABLE
DISUSUN OLEH
NAMA : RAHMI
NIM : H21113023
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)
ASISTEN : LIAYYIL LIYAUMIL F.
Adapun ruang lingkup mengenai percobaan ini ialah mengetahui prinsip dari
rangkaian multivibrator monostable, dimana rangkaian ini memanfaatkan pengisian
dan pengosongan kapasitor sebagai waktu tundanya, atau dapat dihitung melalui
persamaan time delay. Oleh sebab itu digunakan osiloskop untuk melihat isyarat
gelombangnya.
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1. Alat dan Bahan
III.1.1. Alat beserta fungsinya
1. Papan Rangkaian
2. Kabel Penghubung
3. Kabel Jumper
4. Osiloskop Digital
2. Kapasitor
3. IC 555
Keterangan :
R : Resistor rangkaian (KΩ)
C : Kapasitor rangkaian (µF)
Td : Time delay / Waktu tunda (sekon)
IV.1.2. Pengolahan Data
IV.1.2.1. Secara Praktek
a. Untuk Kapasitor 100 µF
Td1 = Jumlah kotak x 0,25 s
Td1 = 1,4 x 0,25 s
Td1 = 0,35 s
Jadi, secara praktek Td1 = 0,35 Sekon
b. Untuk Kapasitor 47 µF
Td1 = Jumlah kotak x 0,5 s
Td1 = 0,8 x 0,25 s
Td1 = 0,2 s
Jadi, secara praktek Td2 = 2,1 Sekon
Td = 1,1 R.C
a. Untuk Kapasitor 100 µF
Td1 = 1,1 R.C1
Td1 = 1,1 . 15 KΩ . 100 µF
Td1 = 1,1 . 15 x 10 3 Ω . 100 x 10-6 F
Td1 = 1,1 . 15 . 100 x 10-3
Td1 = 165 x 10-4
Td1 = 1,65 Sekon
Jadi, secara teori Td1 = 1,65 Sekon
b. Untuk Kapasitor 47 µF
Td2 = 1,1 R.C2
Td2 = 1,1 . 15 KΩ . 47 µF
Td2 = 1,1 . 15 x 10 3 Ω . 47 x 10-6 F
Td2 = 1,1 . 15 x 103 10-3
Td2 = 0,77 Sekon
Jadi, secara teori Td2 = 0,77 Sekon
IV. 2 Pembahasan
Multvibrator monostable merupakan rangkaian multivibrator yang tegangan
keluarannya tidak berubah ketingkat tegangan yang lain sampai diberikan pemicu
(trigger). Disebut sebagai multivibrator monostable apabila satu tingkat tegangan
keluarannya adalah stabil sedangkan tingkat keluarannya yang lain adalah quasistable.
Rangkaian tersebut akan beristrahat pada saat tingkat tegangan dalam keadaan stabil
sampai dipicu menjadi keadaan quasistable yang telah ditentukan sebelum berubah
kembali ke keadaan stabil. Sebagai catatan bahwa selama periode T1 adalah tetap,
waktu antara pulsa-pulsa tersebut tergantung terhadap pemicu.
Hasil dari percobaan ini di peroleh nilai time delay secara teori dan praktikum
berbeda. Rangkaian multivibrator monostabil menggunakan resistor 15 kΩ dan
kapasitor 100 µF memiliki nilai time delay secara teori adalah 1,65 sekon sedangkan
secara praktikum adalah 0,35 sekon. Perbedaan nilai antara teori dan praktek adalah
1,33 sekon. Sedangkan rangkaian multivibrator monostabil yang menggunakan resistor
15 kΩ dan kapasitor 47 µF mempunyai nilai time delay secara teori adalah 0,77 sekon
dan nilai time delay secara praktikum adalah 0,22 sekon, perbedaan nilai antara teori
dan praktek adalah 0,55 sekon.
Pada percobaan multivibrator monostabel nilai time delay yang di dapat secara
teori lebih besar dibandingkan nilai yang diperoleh secara praktek. Besarnya perbedaan
hasil menunjukkan adanya beberapa kesalahan yang terjadi selama praktikum, baik
diakibatkan oleh kesalahan praktikan maupun ketelitian alat yang digunakan.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpilkan bahwa:
1. Rangkaian multivibrator monostabil dengan IC 555. Mula-mula pewaktu 555
mempunyai tegangan keluaran rendah yang tidak dapat ditentukan. Saat pewaktu
555 menerima picuan (trigger), tegangan keluaran akan berubah dari rendah ke
tinggi. Keluaran tetap akan tinggi untuk sementara waktu, dan akan kembali ke
keadaan rendah setelah waktu tunda (Time Delay). Keluaran akan tetap pada
kondisi rendah sampai terdapat picuan berikutnya.
2. Time delay dapat dihitung secara teori maupun praktek. Secara teori time delay
berbanding lurus hasil kali 1,1 , kapasitor, dan resistor. Sedangkan secara praktek
time delay berbanding lurus dengan hasil kali jumlah kotak pada osiloskop dengan
kecepatan gelombang pada osiloskop.
V.2. Saran
V.2.1. Saran untuk Laboratorium
Kelengkapan alat lebih baik ditambahkan lagi untuk lebih menunjang pratikum saat
melakukan percobaan