PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya ketunanetraan pada seorang anak akan menyebabkan adanya 3
(tiga) keterbatasan pokok yaitu: Keterbatasan dalam konsep,keterbatasan
interaksi dengan lingkungan dan keterbatasan dalam mobilitas. Ketiga
keterbatasan ini merupakan hal yang harus diatasi, bila tidak tunanetra akan
mengalami ketidakmampuan mengembangkan diri di berbagai bidang
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup. Untuk itu
tunanetra membutuhkan keterampilan kompensatoris yaitu keterampilan yang
mampu mengkompensasi keterbatasan yang dimiliki. Keterampilan
kompensatoris mengandung tiga hal yang saling mendukung dan melengkapi
yaitu “Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi (OMSK)“
Bagaimana hubungan ketiga keterbatasan tunanetra tersebut dengan
keterampilan kompensatoris, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman.
Penglihatan seseorang memegang peranan penting dalam mendapatkan
informasi dari lingkungan. Apabila penglihatan seseorang hilang maka
saluran utama di dalam memperoleh informasi dari lingkungan akan hilang.
Hal ini berakibat adanya hambatan di dalam memperoleh pengalaman baru
yang beraneka ragam.
Dengan hilangnya penglihatan, tunanetra dalam memperoleh informasi
menggantungkan pada indera lain yang masih berfungsi. Indera
pendengaran, perabaan, penciuman, pengecap dan pengalaman kinestesis
adalah saluran keindraan yang cukup penting, akan tetapi indera di luar
penglihatan ini sering tidak dapat mengamati dan memahami sesuatu objek
di luar jangkauanfisiknya. Dengan kata lain objek yang beradadi luar
jangkauannya secara fisik tidak akan berarti bagi tunanetra.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan
Penguasaan diri dan lingkungan, akan lebih efektif melalui penglihatan bila
dibandingkan dengan indera lainnya baik secara sendiri maupun dengan
gabungan dari beberapa indera. Adanya ke-tunanetraan pada seseorang
menyebabkan adanya keterpisahan seseorang dengan lingkungan fisik, dan
lingkungan sosial dalam batas-batas tertentu.
1
Keterpisahan dengan lingkungan fisik maupun sosial menyebabkan adanya
kepasifan pada tunanetra. Gerakan yang sebagaimana dilakukan oleh orang
awas sejak kecil dalam mendekatkan diri dengan lingkungannya, tidak terjadi
pada tunanetra.
Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan untuk
mendekatkan diri dengan lingkungan, yang pada gilirannya akan
menyebabkan pula hilangnya keinginan untuk berinteraksi dengan
lingkungan.
Di dunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan meniru.
Meniru akan lebih efektif dikuasai dengan melihat.Tiadanya penglihatan pada
seseorang maka banyak aktivitas yang tidak bisa dilakukan dan
menyebabkan tunanetra frustasi. Untuk itu tunanetra membutuhkan
keterampilan kompensatoris pengembangan OMSK. Untuk anak awas
keterampilan OMSK bisa dipelajari secara tidak disengaja (insidentil) dengan
cara meniru. Tetapi OMSK untuk tunanetra membutuhkan pembelajaran
yang dirancang dengan sengaja dan terstruktur.
B. Landasan
1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
2
6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71
Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman Guru Dikdas.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan Dasar.
C. Tujuan
Penyusunan buku ini bertujuan untuk:
1. Membantu memberikan pemahaman pentingnya orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi bagi tunanetra.
2. Pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi.
3. Memberikan layanan yang optimal kepada tunanetra.
D.Ruang Lingkup
Dalam buku pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial dan komunikasi berisi:
1. Pendahuluanberisi tentang latar belakang, tujuan, landasan,dan ruang
lingkup
2. Pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi berisi tentang
pengertian, tujuan, ruang lingkup, prinsip rambu-rambu.
3. Kemampuan dan indikatorberisi tentang uraian kompetensi dan indikator.
3
4. Pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan
komunikasi, berisi tentang langkah-langkah program pengembangan OMSK.
5. Penilaian
6. Penutup.
4
BAB II
PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS,SOSIAL DAN KOMUNIKASI (OMSK)
PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA
A. PengembanganOrientasi Mobilitas
1. Pengertian
Pengembangan kemampuan orientasi mobilitas adalah merupakan satu
kemampuan, kesiapan dan mudahnya bergerak dari satu posisi/tempat ke
satu posisi/tempat lain yang dikehendaki dengan baik, tepat, efektif, dan
selamat.
2. Tujuan
Tujuan Pengembangan Orientasi Mobilitas bagi peserta didik adalah
mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal maupun tidak dikenal
dengan efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan orang lain.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program pengembangan kemampuan orientasi mobilitas
diarahkan pada rangkaian aktifitas yang harus dilalui tunanetra sebagai
berikut:
a. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas.
b. Prinsip dan komponen orientasi
c. Pengembangan motorik kasar
d. Kesadaran ruang
e. Pengembangan Konsep tubuh
f. Keterampilan teknik pra tongkat
g. Keterampilan teknik tongkat
h. Bepergian dengan mandiri di lingkungan yang dikenal dan tidak
dikenal
B. Pengembangan Sosial
1. Pengertian
Kemampuan sosial merupakan gambaran hubungan antar manusia
5
dan lingkungannya serta perilaku manusia dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari secara mandiri tanpa banyak dibantu orang lain.
2. Tujuan
Tujuan akhir dari pengembangan kemampuan sosial adalah
tunanetra mampu melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari
sehingga peserta didik mampu berinteraksi, beradaptasi dan berpartisipasi
aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di lingkungan keluarga di sekolah
dan masyarakat luas.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan kemampuan sosial diarahkan pada
keterampilan beraktifitas sehari-hari yang terdiri dari:
a. Aktifitas dan fungsi aktifitas kehidupan sehari-hari.
b. Berintegrasi secara sosial.
c. Hubungan pribadi dan keluarga yang sehat.
d. Mengatur diri dan rumah secara logis.
e. Menyadari pentingnya keselamatan dalam rumah.
f. Mengurangi ketergantungan pada orang lain.
g. Pengembangkan citra diri yang positif.
C. Pengembangan Komunikasi
1. Pengertian
Pengembangan komunikasi pada tunanetra menekankan pada
bagaimana tunanetra dapat mengkomunikasikan secara lisan pikiran dan
maksudnya dengan ekspresif dan menarik kepada orang lain. Banyak
tunanetra mengkomunikasikan pikiran dan maksudnya tidak ekspresi dan
tidak menarik. Hal ini bukan berarti tunanetra tidak bisa melakukannya,
tetapi tidak mendapatkan latihan contoh dari lingkungannya karena
ketunanetraannya.
2. Tujuan
Tujuan akhir dari pengembangan komunikasi adalah mampu bersikap
baik dan benar dalam berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat secara
ekspresif menyenangkan baik menggunakan alat komunikasi manual
maupun elektronik.
6
3.Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan komunikasi untuk peserta didik
tunanetra ditujukan sebagai berikut:
a. Prinsip komunikasi lisan bagi tunanetra
b. Komunikasi tulisan bagi tunanetra
c. Komunikasi isyarat bagi tunanetra
d. Alat bantu komunikasi elektronik dan manual
1. Gambaran tubuh
8
Menunjukkan lokasi bau-bauan
Merespon terhadap bau-bauan
2.9Melakukan gerakan Melakukan gerakan jalan sempurna
berjalan
2.10Melakukan gerakan lari Melakukan gerakanlari dengan bimbingan guru
Melakukan gerakanlari tanpa bimbingan guru
Melakukan gerakanlari dengan pengarah
2.11 Melakukan gerakan Melakukan gerakan Jongkok sempurna
jongkok Melakukan gerakanjongkok sempurna dan
lompat ke depan
Melakukan gerakanjongkok sempurna dan
melompat ke belakang
2.12Melakukan gerakan Melakukan gerakanloncat dari atas ke bawah
meloncat dengan bimbingan guru
Melakukan gerakanloncat dari atas ke bawah
tanpa bimbingan guru
Melakukan gerakanloncat dari bawah ke atas
2.13Melakukan gerakan Melakukan gerakanmelompat sempurna
melompat Melakukan gerakanmelompat dengan satu
kaki
Melakukan gerakanmelompat menirukan katak
2.14 Melakukan gerakan Melakukan gerakanmenendang bola
koordinasi Melakukan gerakanmemukul
Melakukan gerakanmenarik
Melakukan gerakanmengambil
Melakukan gerakanmenangkap
2.15Melakukan Melakukan gerakanberjalan dengan satu kaki
gerakanKeseimbangan Melakukan gerakanberjalan dengan jarai kaki
Melakukan gerakanberjalan di atas papan
titian
2.16Melakukan Melakukan gerakanmengelillingi ruangan
gerakandengan Melakukan gerakanmencari objek di ruang
mengeksplorasi lingkungan atau di lingkungan
Melakukan gerakanmengikuti sumber bunyi
Melakukan gerakanmengambil objek
3. Konsep dasar orientasi dan Menjelaskan arti orientasi
mobilitas Menjelaskan arti mobilitas
Menjelaskan manfaat O&M
4. Prinsip dan komponen
keterampilan orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri Menetapkan dimana dirinya
dengan menggunakan Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
indera yang masih Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai
berfunsi ke tujuan
4.2Menggunakan Menemukan landmark
komponen Menemukan clue
keterampilan orientasi Menggunakan kompas
Menetapkan sistem penomoran
Menetapkan sistem pengukuran
5. Tehnik pra tongkat
5.1Melakukan bepergian Melakukan gerakan dasar pendampingan
9
denganteknik pendaping awas
awas di lingkungan dekat Melakukan teknik jalan sempit
sekolah Melakukan teknik melewati pintu:
Pintu terbuka kanan mendekat
Pintu terbuka ke arah kanan menjauh
Pintu membuka ke kiri mendekat
Pintu membuka ke kiri menjauh.
Pintu terbuka otomatis digeser
Melakukan teknik pindah pegangan
Melakukan teknik berbalik arah
Melakukan teknik cara duduk
Duduk di kursi dengan meja
Duduk di kursi tanpa meja
Melakukan teknik naik turun tangga
Melakukan teknik escalator dan elevator
Melakukan teknik masuk dan keluar mobil
Melakukan teknik menerima dan menolak
ajakan
Melakukan teknik penggunaan kamar kecil
5.2 Bepergian dengan Melakukan teknik menyilang tangan di
teknik melindungi diri di atas(upper hand)
lingkungan sekolah Melakukan teknik menyilang tangan ke
bawah(lower hand)
Melakukan teknik merambat(trailling)
Melakukan teknik tegak lurus dengan benda
(squaring off)
Teknik mencari benda jatuh(drop objek)
5.3Melakukan orientasi Melakukan gerakanmengelilingi ruangan
ruang Melakukan gerakanmenjelajahi ruangan
Menemutunjukkan letak benda di ruangan
6. Tehnik Tongkat
6.1 Penggunaan tehnik Menjelaskan tentang tongkat.
tongkat di lingkungan Menggunakan tongkat ada saat berjalan
terbatas dengan pendamping awas
Menyimpan tongkat waktu tidak dipergunakan
Menggunakan teknik tongkat
Menggunakan teknik tongkat waktu turun-naik
tangga
Menggunakan teknik trailling dengan tongkat
Menggunakan teknik mendeteksi objek-
rintangan
Menggunakan teknik sentuhan (touch)
Menggunakan teknik dua sentuhan (two
touch)
Menggunakan teknik dua sentuhan waktu
menelusuri shore line/garis pengarah
Menggunakan teknik dorong (Pussing Slide
Technique)
6.2 Tehnik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan bagian jalan
lingkungan sekitar sekolah Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
Berjalan di antara blok di lingkungan sekolah
Melakukan bepergian di daerah dengan
10
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
Membaca dan membuat peta lingkungan
Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum
6.3 Tehnik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan bagian jalandi
lingkungan perumahan lingkungan perumahan
Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
Berjalan di antara blok di lingkungan
perumahan
Membaca dan membuat peta lingkungannya
Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
Menyeberang jalan di lampu penyeberangan
Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum
6.4 Penggunaan teknik Menggunakantehnik meminta bantuan
tongkat dilingkungan Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
perkotaan Melakukan berjalan di antara blok di
perumahan
Melakukan bepergian di daerah dengan
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
Membaca dan membuat peta lingkungannya
Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
Melakukan (drop off) diturunkan dalam satu
tempat dan kembali ke rumah/tujuan yang
telah ditentukan
6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik meminta bantuan
tongkat di pusat kepada orang lain
perbelanjaan Menggunakan tehnik tongkat saat
berkendaraan umum
Menggunakan tehnik tongkat di saat
menyeberang jalan
Menggunakan tehnik tongkat di pusat
perbelanjaan/ mall
Menggunakan tehnik tongkat di pasar
tradisional
Membaca dan membuat peta lingkungan
pusat perbelanjaan
Menemutunjukkan toko dan nomor toko
sebagai tujuan
1.4 Menulis cetak awas pada Memodifikasi menulis cetak awas pada anak
anak tertentu tertentu
Memodifikasi penggunaan alat bantu tanda
tangan
2. Komunikasi
2.1 Menggunakan alat Menggunakan alat komunikasi manual
komunikasi yang ada Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat (majalah Braille)
Menggunakan alat komunikasi elektronik
2.2 Melakukan komunikasi antar Memperkenalkan diri dengan ekspresif
personal dengan baik dan Mengenal orang dengan ekspresif
ekspresif. Bermain peran
Melakukan Simulasi
Melakukan ekspresi komunikasi formal
Melakukan ekspresi komunikasi non formal
2.3 Bergaul dengan etika yang MenunjukkanEtika bertamu
benar Menunjukkan etika berbicara dengan orang
yang lebih muda, sebaya, dan lebih tua
Menunjukkan etika menyapa orang
Menunjukkan etika menengok orang sakit
Menunjukkan etika meminta bantuan
Menunjukkan etika memperkenalkan diri
2.4 Melakukan kunjungan Melakukan kunjunganke lembaga sosial
lembaga sosial masyarakat dan masyarakat (Karang Taruna, Remaja
pusat layanan masyarakat Masjid)
Melakukan kunjunganke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)
14
E. Sarana dan Prasarana
15
6 Talking compass Alat ini akan memberikan
informasii arah mata angin
yang diinginkan oleh
tunanetra dengan cara
mengarahkannya pada arah
tertentu memijit tombol yang
tersedia dan alat ini akan
memberikan informasi arah
tersebut
7 Jam Braille Dipergunakan dalam aktifitas
sehari-hari dengan cara
meraba simbol-simbol braille
yang ada pada jam braille
16
10 Alat latihan Diraba
perabaan: kain
perca, amplas, pasir,
tanah, dll
17
14 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari
perabaan berbagai tekstur dan
ketebalan diberikan pada
alat bentuk
anak dan anak membeda-
pembelajaran dan
bedakannya melalui
alat assesmen
perabaan
`
17 Reglette & pena Kertas dijepit dengan reglet,
kemudian huruf ditulis
(alat pembelajaran)
dengan cara menusukkan
stylush/pena pada lubang
yang ada di reglet
18
20 Papan Hitung Dadu bersimbol braille
diletakkan di papan sesuai
Alat bantu
dengan kotak yang ada. Titik
pembelajaran
1 untuk angka 1, titik 1 dan 2
matematika
untuk angka 2, titik 1 dan 6
untuk angka 3, dsb.
19
25 Busur derajat Braille Dalam pembelajaran alat ini
dipergunakan untuk
mempelajari berbagai ukuran
sudut
21
36 Talking calculator Dipergunakan dalam
(kalkulator bicara) berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan operasi
hitung. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol lain, serta hasil
operasionalnya
22
42 Model -model benda Dipergunakan dalam
pembelajaran untuk
memperjelas konsep-konsep
yang diterangkan oleh guru
23
48 CCTV Bahan bacaan diletakan di
tas papan baca yang berada
di bawah monitor. Huruf ata
gambar akan muncul pada
layar monitor yang
kekontrasan dan ukurannya
dapat disesuaikan dengan
kondisi penglihatan.
Pengaturan tersebut
dilakukan dengan
mengoperasikan perangkat
yang ada pada CCTV.
25
58 Braille Playing Card Dipergunakan pada saat
pengembangan konsep
braille serta sosialisasi
melalui permainan kartu
26
63 Static Bycicle Dapat untuk melakukan
program Ergocycling,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan bagi
Tunanetra
64 Treadmill Jogger Dapat untuk melakukan
program Ergojogging,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan bagi
Tunanetra
65 Power Rider
27
69 Ruang dapur Belajar memasak
28
75 Piring, Diajarkan cara menggunakan
mangkok,cangkir atau table manner/menata
dan perawatannya
29
BAB III
A. Prinsip Pelaksanaan
Pengembangan program OMSK pada tunanetra harus didasarkanpada
prinsip sebagai berikut:
1. Kekongkritan
Pelaksanaan latihan pada tunanetra dikatagorikan kongkrit
apabilamateri latihan, tempat atau lokasi latihan, waktu suasana harus
kongkrit. Untuk mengkongkritkan materi maka perlu dilengkapi dengan
peraga pendukung yang bersifat kongkrit. Kongkrit bisa berarti bentuk
aslinya atau modelnya. Penggunaan peraga model dilakukan bila
penggunaan peraga asli tidak memungkinkan. Ketidakmungkinan
penggunaan peraga asli bisa karena alasan etika, berbahaya atau
membahayakan peserta didik, dan atau susah menemukan aslinya.
Karena itu sejak dari rencana pembelajaran harus sudah dipikirkan
bagaimana perencanaan latihan pengembangan orientasi mobilitas,
sosial dan komunikasi bisa dilaksanakan kongkrit.
2. Melakukan
Dalam melakukan latihan pengembangan orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi dilatihkan dengan cara peserta didik melakukan sesuai
dengan peraga yang diberikan. Tunanetra harus diijinkan untuk
mendatangi guru, meraba peraga serta mencoba melakukan sesuai
dengan yang diragakan guru secara kongkrit. Penjelasan verbal tidak
akan dapat membuat pembelajaran bermakna bagi tunanetra. Dengan
demikian pembelajaran pada tunanetra khususnya keterampilan OMSK
harus berbasis aktif dan praktek langsung.
3. Prinsip Keterpaduan
Prinsip terpadu mengandung arti bahwa guru dalam menjelaskan, dan
menunjukkan peragaan harus secara sistimatis dan menyeluruh. Hal ini
didasarkan cara tunanetra dalam mempelajari dan mengamati
sesuatu.Peserta didik awas dalam mempelajari dan mengamati sesuatu
dimulai dari mengamati secara utuh atau keseluruhan setelah itu bagian-
30
bagiannya. Tunanetra denganhambatan penglihatan yang dimilikinya
tidak dapat mengamati, mempelajari objek maupun peraga secara utuh
dalam satu waktu. Tunanetra mempelajari dan mengamati objek dan
peraga dari bagian-bagiannya, selanjutnya menyatukan kembali bagian
objek dan peraga yang dipelajarinya menjadi sesuatu yang utuh dan
terpadu.
B. Rambu-rambu Pelaksanaan
Rambu-rambu pelaksanaan pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi bagi peserta didik tunanetra sebagai berikut:
1. Pengembangan orientasimobilitas, sosial dan komunikasi disusun
tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan dan tingkatan kelas
2. Metoda, alat pembelajaran dan evaluasi disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan.
3. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek
motorik dan psikomotor.
31
4. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara
berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan.
5. Guru yang bertanggung jawab menyampaikan pembelajaran OMSK
hendaknya mereka yang sudah pernah mendapatkan pelatihan OM
6. Guru dan pelatih OMSK hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai media dan sarana sumber latihan.
7. Sistem penilaian program pengembangan OMSK dapat menggunakan
penilaian kualitatif, ukuran keberhasilan program pengembangan
OMSK adalah pada kompetensi, keterampilan dan kecakapan dalam
melakukan aktifitas.
8. Bentuk latihan OMSK sebaiknya bervariasi, menarik minat,
merangsang emosi, serta menuntun ke arah kesanggupan diri untuk
melakukan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan dari pengembangan orientasimobilitassosial dan
komunikasi diperlukan langkah-langkahsebagai berikut:
1. Asesmen
Dalam kontek Pengembangan OMSK asesmen adalah metode yang
sistimatis untuk mengetahui tentang:
a. Apa yang sudah dikuasai
b. Apa yang belum dikuasai
c. Apa yang dibutuhkan
Materi pengembangan yang sudah diketahui dan materi yang belum
diketahui, tapi tidak dibutuhkan maka materi tersebut tidak perlu
diprogramkan dan materi yang belum dikuasai dan dibutuhkan itu saja
yang perlu diprogramkan untuk dilatihkanpada tunanetra.
2. Menetapkan prioritas materi latihan
Berdasarkan hasil asesmen, materi yang belum diketahui mungkin
lebih dari satu maka guru harus memilih materi yang mana yang perlu
lebih dulu untuk dilatihkan.
3. Menetapkan tujuan latihan
Setelah ditetapkannya materi yang akan dilatihkan, maka guru
menyusun dan menetapkan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan harus memiliki unsur:
32
A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan
B=Behavioradalah prilaku yang harus ditunjukkan
C=Conditionpada saat kondisi apa perilaku itu ditampilkan/ditunjukkan
oleh (audiens)
D=Degree (Derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang
ditampilan (performance behavior) menerangkan telah berhasil
menguasai pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.
Misalnya berapa kali ia harus melakukan praktek salah satu teknik
dengan benar, sebelum dinyatakan ia berhasil menguasai teknik
tersebut.
Contoh penetapan unsur tujuan:
Format ABDC
Tiap dapat (A) mempraktekan teknik menyilang tubuh (B) tiga kali
berturut-turut tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)
Format ACBD
Semua (A) pada saat berbicara (C) dapat menunjukkan ekspresinya
(B) tanpa kesalahan (D)
Format ABCD
Ahmad (A) dapat mendemonstrasikan teknik mencari benda jatuh (B)
didepan teman sekelasnya (C) tanpa ada kesalahan (D)
Format ABDC
Tiap dapat (A) teknik menyilang tubuh (B) tiga kali berturut-turut
tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)
5. Menetapkan metode
Dalam pengajaran keterampilan OMSK mengenal 3 (tiga)
cara yaitu:
a. Pengajaran dengan cara verbal
Instruktur memberikan instruksi dengan verbal dan peserta
didik melaksanakan instruksi verbal tersebut. Cara ini dapat
berjalan apabila menghadapi tunanetra yang mempunyai
kekayaan konsep yang cukup memadai. Bagaimana ia akan
mengerti dengan apa yang dimaksud apabila tunanetra belum
mempunyai konsep yang tepat tentang isi instruksi tersebut.
34
b. Pengajaran dengan cara demonstrasi
Guru memberikan contoh bagaimana teknik dan
keterampilanitu dilaksanakan. Peserta didik tunanetra mengamati
dengan meraba dari gerakan yang dicontohkan oleh instruktur.
Setelah itu baru peserta didik mempraktekan dan meniru yang
dicontohkan oleh instruktur.
c. Pengajaran Dengan Bantuan Fisik
Instruktur menyentuh langsung peserta didik tunanetra dan
mencontohkan secara langsung kepada tunanetra. Kelemahan
dari cara ini adalah adanya kontak langsung yang terlalu sering
dengan peserta didik dan dapat berakibat tidak enak pada
tunanetra, terutama yang telah dewasa. Instruktur dalam
mengajarkan sesuatu teknik dalam mobilitas sering
menggunakan ketiganya yaitu cara verbal, demonstrasi dan
bantuan atau kontak fisik. Makin tiggi kemampuan tunanetra
menerima pelajaran makin kurang penggunaan atau kontak fisik
dalam proses belajarnya.
ASESMEN
Kompetensi PROFIL
PERKEMBANGAN
KOMPETENSI
MERENCANAKAN
KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK
PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK
LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK
37
D. Program Pelaksanaan Pengembangan OMSK
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Gambaran tubuh
1.1 Menjelaskan nama-nama Menyebut nama-nama bagian tubuh
bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki
Menyebutkan nama-nama bagian
tubuh depan dan belakang
Menyebutkan bagian-bagian sisi
tubuh
Langkah-langkah pembelajaran
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
1. Menemutunjukkan nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung
kaki.
2. Menemutunjukkan nama-nama tubuh bagian depan dan bagian belakang.
3. Menemutunjukkan bagian sisi tubuh.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Lokasi bagian-bagian tubuh Menemutunjukkan tiap-tiap bagian
tubuh
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kepala
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di badan
Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kaki
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
1. Menunjukkan tiap-tiap bagian tubuh.
2. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di kepala.
3. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di badan.
4. Menunjukkan bagian tubuh ada di kaki.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Melakukan gerakan bagian- Melakukan gerakan kepala dan
bagian tubuh leher
Melakukan gerakan lengan siku
Melakukan gerakan jari dan
pergelangan
Melakukan gerakan pinggul
Melakukan gerakan paha
38
Melakukan gerakan lutut
Melakukan gerakan kaki
Melakukan gerakan pergelangan
kaki
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui kegiatan permainan peserta didik melakukan sebagai berikut:
1. Menggerakkan kepala.
2. Menggerakkan leher.
3. Menggerakkan bahu.
4. Menggerakkan tangan.
5. Menggerakkan pinggang.
6. Menggerakkan lutut.
7. Menggerakkan tumit.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4Menjelaskan fungsi bagian Menjelaskan fungsi tiap bagian
tubuh tubuh dari rambut sampai kaki
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik dapat menjelaskan sebagai berikut:
1. fungsi indra;
2. fungsi tiap bagian kepala;
3. fungsi tubuh bagian depan;
4. fungsi tubuh bagian sisi dan;
5. fungsi tubuh bagian kaki.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Fungsi dan bagian Melakukan aktifitas dengan
tubuh memfungsikan bagian-
bagian tubuh tertentu
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui permainan peserta didik menyentuh bagian tubuh tertentu ke bagian
tubuh yang lain.
1. Menggerakkan tangan untuk menyentuh bagian tubuh yang lain.
2. Menyentuhkan tangan ke bagian tubuh tertentu orang lain.
3. Menggerakkan bagian tubuh tertentu ke objek lain (contoh: sentuhlah
meja dengan tangan kananmu).
4. Meletakkan objek tertentu ke bagian tubuh (contoh: letakkan selendang
di bahumu).
39
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.5Hubungan antara bagian Menghubungkan antar bagain tubuh
tubuh sendiri
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan tubuh orang lain
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan bagian tubuh
binatang
Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan objek-objek di
sekitarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan berpasanganpeserta didik mengikuti perintah guru.
1. Sentuhlah kepalamu.
2. Sentuhlah sikumu.
3. Sentuhlah tangan temanmu dengan tangan kananmu.
4. Sentuhlah bahu kanan temanmu dengan tangan kirimu.
5. Sentuhlah ekor kucing.
6. Sentuhlahkepala ayam.
7. Injak lap pel dengan kaki kananmu.
8. Tendang bola dengan kaki kirimu
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Keterampilan motorik,kesadaran
ruang dan lingkungan.
2.1 Melakukan gerakan tidur Melakukan gerakan tidur terlentang
Melakukan gerakan tidur miring
Melakukan gerakan tidur telungkup
Guru menyiapkan matras/karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Merebahkan diri di lantai, terlentang rileks.
2. Memiringkan badan ke kiri dan ke kanan, posisi tangan dibawah badan.
3. Badan telungkup, posisi kepala menghadap ke kanan atau ke kiri.
40
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Melakukan gerakan gerakan Melakukan gerakan berguling ke kiri
berguling Melakukan gerakan berguling ke
kanan
Melakukan gerakan berguling dari
telentang ke posisi telungkup
Guru menyiapkan matras/ karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Badan terlentang kemudian berguling ke kiri, dan ke kanan posisi tangan
disamping badan.
2. Badan telungkup kemudian berguling ke kiri dan kanan posisi tangan di
samping badan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Melakukan gerakan duduk Melakukan gerakan duduk di lantai
dengan posisi bersila
Melakukan gerakan duduk di lantai
dengan posisi kaki lurus ke depan
(selonjor)
Melakukan gerakan duduk di kursi
bersandar
Guru menyiapkan matras/ karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Duduk di lantai dengan posisi kaki bersila, punggung tegak lurus.
2. Duduk dengan kaki selunjur dengan posisi punggung tegak lurus.
3. Duduk di kursi dengan sandaran, dengan posisi badan tegak membentuk
sudut 90 o..
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Melakukan gerakan Melakukan gerakan posisi merangkak
merangkak Melakukan gerakan merangkak maju
Melakukan gerakan merangkak
mundur
Melakukan gerakan merangkak
menirukan gerak binantang
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan matras/karpet. Melalui permainan peserta didik melakukan
gerakan.
41
1. Posisi merangkak (ke dua lutut dan kedua telapak tangan menyentuh
lantai).
2. Merangkak maju.
3. Merangkak mundur.
4. Merangkak menirukan gerak binatang.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan gerakan Melakukan gerakan berdiri sempurna
berdiri Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki
Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki dan tangan di
angkat/melayang (posisi pesawat
terbang)
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan berikut.
1. Berdiri sempurna (badan tegak, kedua telapak kaki rapat, tangan di
samping, wajah menghadap ke depan)
2. Berdiri dengan satu kaki
3. Berdiri dengan satu kaki dan tangan direntangkan (gerakan pesawat
terbang)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan Membedakan permukaan yang
latihan perabaan berbeda yaitu kasar, halus, lembek,
panas dan dingin
Membedakan berbagai jenis kain
seperti sutera, katun, dan wol
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan berbagai objek permukaan, peserta didik meraba untuk melatih
membedakan permukaan objek benda dan berbagai jenis permukaan
sepserti kain, amplas, tanah liat, platisin dan kain katun.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan Melakukan berjalan diberbagai
latihan perabaan permukaan seperti rumput, aspal,
tanah, karpet, kerikil dsb.
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan alam.
1. Berjalan di permukaan berumput.
42
2. Berjalan di permukaan beraspal.
3. Berjalan dipermukaan bertanah kering.
4. Berjalan dipermukaan bertanah becek.
5. Berjalan di permukaan berkerikil.
6. Membedakan permukaan yang dilalui.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan Membedakan ukuran panjang dan
latihan perabaan pendek.
Membedakan berbagai bentuk
yaitu
lingkaran, segitiga, segiempat
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan benda berbagai ukuran panjang dan berbagai bentuk geometri.
1. Berbagai ukuran panjang (penggaris, lidi)
2. Berbagai bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)
3. Berbagai benda yang berbeda dari bentuk, berat, ukuran permukaan,
jenisnya dll (bola, bata, amplas, kayu dsb)
Teknik latihan perabaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diraba secara
keseluruhan dan diraba bagian perbagian untuk memperoleh informasi secara
keseluruhan suatu objek. Bagi objek/benda kecil yang seluruh permukaanya bisa
diraba sekaligus oleh satu atau dua telapak tangan sehingga akan mengetahui
bentuk benda tersebut secara langsung menyeluruh.Tapi benda yang permukaannya
tidak dapat diraba sekaligus oleh satu maupun dua telapak tangan maka tunanetra
akan meraba di setiap bagian.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakanlatihan Membedakan hubungan dua objek
perabaan atau lebih.
Langkah-langkah pembelajaran.
Membedakan benda berdasarkan jarak, arah dan posisi sehingga
menemukan hubungan dua objek atau lebih yang berbeda. Contoh
permukaan kursi lebih rendah daripada permukaan meja, kursi berada di
sebelah kanan meja, kursi berada di sebelah utara meja.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
43
2.7 Melakukan Latihan Menyebutkan jenis suara
Pendengaran Menyebutkan lokasi suara
Membedakan suara
Merespon terhadap suara
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Diperdengarakan suara (tepuk tangan, bunyi lonceng), peserta didik
menunjukkan lokasi sumber suara
2. Diperdengarakan beberapa suara (tepuk tangan, bunyi lonceng, suara
orang tertawa, suara kendaraan.
3. Peserta didik membedakan suara dengan cara: dipanggil namanya dengan
volume yang berbeda (pelan, sedang, keras, peserta didik memberikan
reaksi dengan cara menolehkan wajah atau mengangkat tangan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.8 Melakukan latihan Membedakan dan menunjukkan
Penciuman jenis bau-bauan
Membedakan jenis bau-bauan
Menunjukkan lokasi bau-bauan
Merespon terhadap bau-bauan
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan berbagai jenis bau-bauan.
1. Dikenalkan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur: bawang, serei,
merica, terasi, kencur).
2. Membedakan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur seperti
bawang, serei, merica, terasi, kencur).
3. Menemutunjukkan tempat-tempat tertentu dari baunya. (tempat sampah,
tukang bakso, tukang sate).
4. Menemutunjukkan makanan tertentu dari baunya. (nangka, jengkol,
kemangi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.9 Melakukan gerakan Melakukan gerakan jalan
berjalan sempurna
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui peragaan dan contoh berjalan, peserta didik.
Berjalan sempurna denganlangkah kaki dan ayunan tangan seirama.
44
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.10 Melakukan gerakan lari Melakukan gerakan lari dengan
bimbingan guru
Melakukan gerakan lari tanpa
bimbingan guru
Melakukan gerakan lari dengan
pengarah
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olahraga.
1. Lapangan dibuat model lintasan lari dengan menggunakan garis
pengarah (tali).
2. Peserta didik lari bergandengan dengan guru.
3. Peserta didik lari sendiri.
4. Peserta didik lari mengikuti tali pengarah.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.11 Melakukan gerakan Melakukan gerakan:
Jongkok Melakukan gerakan jongkok
sempurna
Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan lompat ke depan
Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan melompat ke
belakang
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olah raga, kemudian peserta didik
melakukan gerakan.
1. Jongkok sempurna.
2. Jongkok sempurna sambil lompat ke depan.
3. Jongkok sempurna dan melompat ke belakang.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.12 Melakukan gerakan
meloncat Melakukan gerakan meloncat dari
atas ke bawah dengan bimbingan
guru
Melakukan gerakan meloncat dari
atas ke bawah tanpa bimbingan
45
guru
Melakukan gerakan meloncat dari
bawah ke atas
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan sarana untuk tempat meloncat (bangku, papan titian)
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Meloncat dari atas ke bawah dengan bimbingan guru.
2. Meloncat dari atas ke bawah tanpa bimbingan guru.
3. Meloncat dari bawah ke atas.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.13 Melakukan gerakan Melakukan gerakan melompat
melompat sempurna
Melakukan gerakan melompat
dengan satu kaki
Melakukan gerakan melompat
menirukan katak
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan pendekatan permainan
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Melompat sempurna.
2. Melompat dengan satu kaki.
3. Melompat dengan dua kaki.
4. Melompat menirukan katak.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.14 Melakukan gerakan Melakukan gerakanmenedang bola
koordinasi bagian tubuh Melakukan gerakanmemukul
Melakukan gerakanmenarik
Melakukan gerakanmengambil
Melakukan gerakanmenangkap
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Menendang bola.
2. Memukul dengan alat (kayu) dan tanpa alat.
3. Gerakan menarik tali.
4. Mengambil benda dengan dua jari, lima jari, dan menggenggam.
5. Menangkap bola kecil dan bola besar.
46
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.15 Melakukan gerakan Melakukan gerakanberjalan dengan
gerakan Keseimbangan satu kaki
Melakukan gerakan berjalan dengan
jari kaki
Melakukan gerakanberjalan di atas
papan titian
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan papan titian.
Melalui permainan dan kompetisi peserta didik melakukan gerakan.
1. Berjalan dengan satu kaki
2. Berjalan dengan menggunakan jari kaki (jinjit)
3. Berjalan di atas papan titian
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.16 Melakukan gerakan Melakukan gerakanmengelillingi
dengan mengeksplorasi ruangan
lingkungan Menemukan objek di ruang atau di
lingkungan
Melakukan gerakanmengikuti
sumber bunyi
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan di ruang kelas peserta didik melakukan gerakan:
1. Merambat/menelusuri (Trailling) mengelilingi ruangan, di awali pada fokal
poin (pintu) menuju ke sebelah kanan atau kiri sampai menemukan pintu
kembali.
Gambar 1
Posisi tangan trailling
47
2. Menggunakan garis pengarah (Direction Taking) untuk mengelilingi
ruangan. Penggunaan teknik ini bisa dikombinasikan dengan teknik lain,
seperti, upper hand, trailing dan lower hand.
3. Mengetahui pola ruangan (Search Patterns)
a. Perimeter method (mengelilingi ruangan)
b. Grid system (menjelajahi ruangan)
4. Menemutunjukkan benda-benda ditemukan di ruangan (lemari, kursi)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.16 Gerakan dengan Mengikuti sumber bunyi
mengeksplorasi lingkungan
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik menjelajah ruangan dengan mengikuti sumber bunyi berupa
tepukan tangan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
3. Konsep dasarorientasi dan Menjelaskan arti Orientasi
mobilitas Menjelaskan arti Mobilitas
Menjelaskan Manfaat O&M
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan arti Orientasi, dengan mencontohkan bahwa tunanetra yang
akan melakukan perjalanan memerlukan informasi, baik visual, non visual
maupun verbal, atau indera yang masih berfungsi.
2. Menjelaskan arti mobilitas, dengan mengartikan arti kata mobilitas secara
umum.
3. Menjelaskan manfaat pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi dengan mencontohkan kesulitan yang dihadapi apabila tidak
memanfaatkan teknik pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4. Prinsip dan komponen
Keterampilan Orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri Menetapkan dimana dirinya
dengan menggunakan Menetapkan dimana atau ke mana
indera yang masih tujuannya.
berfungsi
48
Menetapkan bagaimana caranya
untuk sampai ke tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik melalui latihan.
1. Menetapkan posisi dirinya (di mana saya)
2. Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
3. Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan
49
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen Menemukan ciri medan(landmark)
keterampilan orientasi Menemukan petunjuk (clue)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan mencari ciri medan yang sifatnya konstans, permanen, dan tidak
bisa dipindahkan, contoh tiang listrik, jembatan, perempatan jalan
2. Latihan menemukan ciri khas yang membedakan suatu jenis objek
deengan objek yang lain yang mempunyai jenis yang hampir sama, contoh
suara air mengalir, aroma sate.
3. Latihan mengenali melalui indera yang masih berfungsi seperti visual,
taktual, kinestesi, auditori, penciuman atau pengembangan dari semua itu.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen Menggunakan arah mata angin
keterampilan orientasi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan konsep posisi yang berlawanan: kanan kiri, depan belakang, dsb.
2. Latihan memutar badanke arah 900 , 1800, 2700 dan 3600
3. Latihan konsep arah mata angin.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen Menetapkan sistem penomeran
keterampilan orientasi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Jelaskan secara verbal sistem penomoran, terutama ketika
mempergunakan peta timbul, menemukan penomoran rumah,
menemukan penomoran kamar hotel
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen Menetapkan sistem pengukuran
keterampilan orientasi
Langkah-langkah pembelajaran.
50
1. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai
benda dengan mempergunakan alat ukur standar seperti penggaris,
meteran.
2. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai
benda atau jalan dengan mempergunakan alat ukur tidak standar seperti
jengkal, langkah.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Teknik pratongkat
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik jalan sempit
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
51
1. Pendamping menarik lengannya yang dipegang ke belakang ke, dengan
memberi aba-aba kepada peserta didik merespons dengan meluruskan
lengannya yang memegang pendamping, sehingga posisi nya berada
tepat di belakang badan pendamping dengan jarak satu langkah penuh.
2. Setelah melewati jalan sempit, tangan pendamping awas kembali ke posisi
semula, dan peserta didik kembali pada posisi semula.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik melewati pintu:
denganteknik pendamping pintu terbuka kanan mendekat;
awas dilingkungan dekat pintu terbuka ke arah kanan
sekolah menjauh;
pintu membuka ke kiri
mendekat;
pintu membuka ke kiri menjauh;
pintu terbuka otomatis digeser
` Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping dan peserta didik berdiri di depan pintu, pendamping
menginformasikan tentang posisi pintu.
2. Posisi pintu terbuka ke kanan mendekat ke arah kita,posisi peserta didik
berada di sebelah kanan pendamping, Tangan kanan pendamping
membuka pegangan pintu dan tangan bebas peserta didik menelusuri
kemudian memegang pegangan pintu, setelah pintu terbuka pendamping
bergerak maju dan melepaskan pegangan pintu dan menyerahkan
kepada peserta didik untuk menutupnya.
52
Gambar peserta didik dengan pendamping melewati pintu
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik pindah pegangan
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik ketika hendak melakukan pindah pegangan harus diketahui
oleh pendamping.
1. Tangan yang bebas memegang lengan pendamping, sehingga tangan
kanan kiri bersatu pada lengan pendamping.
2. Tangan peserta didik yang pertama memegang lengan pendamping
dilepaskan, sambil menggeser ke arah dalam pendamping, tangan
yang dilepaskan selanjutnya mencari lengan pendamping yang bebas
sehingga posisi tepat di belakang pendamping dengan posisi tangan
kanan memegang lengan kanan pendamping dan tangan kiri
memegang lengan kiri pendamping.
3. Tangan yang kedua memegang lengan pendamping dilepaskan sambil
menggeser ke arah luar pendamping tangan kedua memegang lengan
pendamping pertama sehingga kedua tangan bersatu pada lengan
pendamping.
4. Setelah kedua tangan bersatu pada lengan pendamping, melepaskan
tangan yang sebelah luar dari lengan pendamping, sehingga terjadilah
perpindahan pegangan posisi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
53
5.1 Melakukan bepergian Berbalik arah
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
Berbalik arah harus diketahui pendamping dan peserta didik.
1. Pendamping berhenti sejenak, kemudian pendamping dan peserta didik
keduanya berputar 450 ke arah dalam (ke arah dimana lengan pendamping
dipegang).
2. Lengan peserta didik dibengkokkan sehingga membentuk siku 900 (lengan yang
bebas).
3. Lengan yang bebas digerakkan ke arah dalam untuk mencari lengan
pendamping yang bebas dan memegangnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik duduk
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat Duduk di kursi dengan meja
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi sehingga berjarak
setengah langkah.
2. Pendamping memegang salah satu tangan peserta didik dan tangan tersebut
dipegangkan pada pinggiran meja dan pendamping memegang tangan yang
satu lagi dan dipegangkan pada sandaran kursi. Cara pendamping
memegangkan tangan peserta didik tidak harus ke pinggiran meja terlebih
dahulu, tetapi tergantung dari posisi dan pendamping hubungannya dengan
letak meja dan kursi.
54
3. Tangan peserta didik yang memegang sandaran kursi menarik kursi ke luar dari
bawah meja sehingga ada jarak yang cukup dengan meja.
4. Tangan yang memegang sandaran kursi menelusuri kursi dan mengecek tempat
duduk yang akan diduduki untuk mengetahui apakah tempat duduk tersebut
kosong dari benda-benda atau keadaannya baik untuk diduduki. Dalam
mengecek tempat duduk tersebut tidak boleh melepaskan tangan yang
memegang pinggiran meja, karena hal ini akan mengakibatkan kehilangan
kontrol posisi dirinya dengan meja, sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang
tidak dikehendaki.
5. Setelah mengontrol tempat duduk, tanpa melepaskan kontak tangan dengan
pinggiran meja dan kursi langsung duduk.
6. Setelah duduk, maka mengecek posisi duduknya apakah sudah dengan meja
atau belum.
Caranya ialah dengan mengedepankan kedua tangannya dan keduanya
memegang pinggiran meja. Dengan cara demikian akan mengetahui posisi
duduknya dengan meja.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik duduk
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat Duduk di kursi tanpa meja
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi jika pendamping datang
dari depan kursi, maka dekatkan sehingga tulang keringnya menyentuh kursi.
2. Peganglah salah satu tangan peserta didik ke sandaran kursi dan setelah itu
biarkan sendiri melakukan langkah selanjutnya.
55
3. Tanpa melepaskan tangan yang memegang sandaran kursi peserta didik
memeriksa kursi terutama bagian yang akan diduduki, hal ini menjaga
kemungkinan terdapat binatang atau benda-benda yang berbahaya.
4. Tanpa melepaskan kontak dengan kursi, peserta didik menempatkan dirinya di
depan kursi dengan paha menyentuh bagian depan kursi.
5. Setelah terasa lurus posisi badannya dengan kursi maka peserta didik duduk.
Dengan meraba tangan kursi dan pinggiran kursi, maka peserta didik akan
mengerti hubungan berat badan dengan keadaan kursi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan naik-turun tangga
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati pinggiran tangga sambil menjelaskan pada peserta didik
bahwa akan naik tangga.
2. Setelah mendekati tangga dan kaki pendamping menyentuh pinggiran tangga
pendamping berhenti. Posisi peserta didik tetap berada setengah langkah di
belakang pendamping.
56
Gambar Naik tangga dengan pendamping
3. Salah satu kaki pendamping naik menginjak anak tangga pertama, badan
peserta didik tertarik ke depan sehingga kaki maju setengah langkah dan
diharapkan menemukan pinggiran tangga.
4. Setelah pendamping mengetahui dan yakin peserta didik telah menyentuh
pinggiran tangga pertama maka selanjutnya pendamping melangkahkan kaki
berikutnya ke tangga berikutnya dan diikuti oleh peserta didik melangkahkan
satu kakinya ke tangga pertama. Demikian seterusnya, dan posisi peserta didik
tetap berada satu tangga di belakang pendamping.
5. Setelah pendamping berada di puncak tangga, maka pendamping berhenti
sejenak dan mengatakan bahwa tangga sudah habis. Hal ini untuk menjaga
adanya salah langkah bagi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik turun tangga
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati tangga dan menjelaskan pada bahwa akan menuruni
tangga. Setelah dekat dengan bibir tangga pendamping berhenti. Jika ada hal
yang khusus dari tangga tersebut pendamping perlu menjelaskan pada. Posisi
tetap berada setengah langkah di belakang pendamping.
2. Setelah berhenti di pinggir tangga pendamping menarik lengan yang dipegang
suiswa ke depan sehingga ketarik setengah langkah dan posisinya sejajar
dengan pendamping. Pada saat itu juga pendamping menunjukan kepada bibir
tangga.
57
3. Setelah pendamping yakin bahwa peserta didik sudah merasakan pingggiran
tangga, maka pendamping melangkah menuruni tangga. Langkah pertama dari
pendamping, peserta didik masih belum boleh melangkah, baru setelah
pendamping melangkahkan kakinya yang kedua peserta didik ikut melangkahkan
kakinya untuk menuruni tangga.
4. Sewaktu dalam proses menuruni tangga peserta didik tetap berada satu tangga
di belakang pendamping.
5. Peserta didik harus menjaga posisi tegak dari badan dengan titik pusat berat
badan jatuh pada tumit.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik naik dan turun
denganteknik pendamping eskalator
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati eskalator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa
akan menaiki eskalator, posisi pendamping pada saat menaiki eskalator berada
di belakang, pada saat turun posisi pendamping di depan peserta didik. Dengan
tidak membantu peserta didik, pendamping mengenalkan bentuk pegangan
eskalator.
2. Kaki peserta didik melangkah pada tangga eskalator dengan posisi salah satu
kaki berada satu tingkat diatasnya, dengan posisi telapak kaki depan sedikit
membuka.
3. Pada saat menuruni eskalator, posisi kaki berada dalam satu anak tangga,
dengan telapak kaki sedikit membuka.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik naik-turun elevator
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati elevator dan menjelaskan pada peserta didik
bahwa akan menaiki elevator dan mengenalkan tombol-tombol.
58
2. Setelah pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah masuk, dan
dikenalkan pada tombol yang berada di dalam elevator.
3. Setelah bel berbunyi dan pintu terbuka, pendamping dan peserta didik
melangkah keluar.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik masuk/keluar
denganteknik pendamping mobil
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Setelah sampai di depan pintu mobil, pendamping menjelaskan bagaimana
posisi pintu dan ke arah mana pintu itu akan membuka, apakah ke kiri atau
ke kanan dari posisi.
2. Pendamping menunjukan pada peserta didik pintu mobil.
3. Setelah pintu terbuka pendamping mengambil tangan peserta didik yang
bebas dan dipegangkan pada pinggirin pintu terutama bagian atas pintu bagi
mobil kecil, hal ini untuk menghindari terjadinya benturan kepala dengan
pinggiran pintu mobil
4. Setelah tahu posisi masing-masing masuk ke mobil dan pendamping
mengikutinya dari belakang.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik menerima dan
denganteknik pendamping menolak ajakan
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Cara menerima ajakan:
Peserta didik melepaskan tangan orang awas dengan bebasnya.
Kemudian tangan peserta didik yang dipegang oleh orang awas tersebut
memegang lengan orang awas di atas siku sesuai dengan teknik yang
benar.
2. Cara menolak ajakan:
59
Peserta didik melepaskan pegangan tangan orang awas dengan tangan
bebasnya sambil disertai dorongan ke depan.
Sambil melepaskan pegangan tangan orang awas, peserta didik
menjelaskan bahwa ia tidak memerlukan pertolongan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik ke kamar kecil
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan beberapa jenis toilet.
2. Menemutunjukkan peralatan yang dipergunakan sesuai dengan jenis
toiletnya.
3. Menjelaskan cara menggunakan toilet sesuai dengan jenisnya.
4. Untuk di tempat umum, toilet untuk pria dan wanita berbeda tempat. sehingga
kita perlu bertanya mana tempat toilet yang kita butuhkan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.2. Bepergian dengan teknik Melakukan teknik menyilang tangan
melindungi diri lingkungan di atas(upper hand)
sekolah Melakukan teknik menyilang tangan
ke bawah(lower hand)
Melakukan teknik merambat(trailling)
Melakukan teknik tegak lurus
dengan benda (squaring off)
Teknik mencari benda jatuh(drop
objek)
60
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Teknik tangan menyilang ke atas (upper hand and for arm)
Tangan kanan atau kiri diangkat ke depan setinggi bahu menyilang badan
dengan posisi sikut kira-kira 1200 dan telapak tangan menghadap ke depan .
61
Gambar teknik mencari benda jatuh
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.3. Melakukan orientasi Melakukan gerakanmengelilingi
ruang ruangan
Melakukan gerakanmenjelajahi
ruangan
Menemutunjukkan letak benda di
ruangan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Trailling (merambat/menelusuri)
Teknik ini dilakukan ketika berjalan dengan cara menelusuri dinding,pinggiran
meja dan sebagainya untuk dijadikan sebagai pedoman arah.
63
Grid system (menjelajahi ruangan)
Setelah mengelilingi ruangan kemudian seluruh ruangan kita dapat
mengetahui keadaan tersebut secara menyeluruh.
Caranya:
Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain.
Berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain
sehingga seluruh ruangan kita jelajahi
Bila ruangan yang kita jelajahi itu luas maka kita dapat melakukan
sebagian-sebagian.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6. Teknik Tongkat
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Mengenal Tongkat
Disediakan berbagai jenis tongkat. Melalui ceramah peserta didik:
a. Menjelaskan fungsi tongkat sebagai alat bantu yang paling aman, praktis
dan ekonomis.
b. Mengenalkan macam tongkat dengan memperhatiakan kelebihan dan
kekurangannya.
64
c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi keadaan
tongkat tersebut.
d. Menemutunjukkan bagian-bagian tongkat: pegangan, tip, reflektor, cruk,
tali tongkat serta menjelaskan fungsi bagian-bagian tongkat tersebut.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik Menggunakan tongkat pada saat
tongkat di lingkungan berjalan dengan pendamping awas
terbatas Menyimpan tongkat saat tidak
dipergunakan
Menggunakan teknik tongkat
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyimpan tongkat
1. Apabila kita berjalan bersama pendamping awas, maka tongkat dipegang
oleh tangan bebas kita di badan bagian samping.
2. Peserta didik membawa tongkat lipat, apabila sedang tidak dipergunakan
maka tongkat dilipat, dan masukkan dalam tempatnya.
3. Tongkat panjang apabila sedang tidak dipergunakan cukup disandarkan
dengan posisi tip di bawah, apabila sedang dalam perjalanan dengan
menggunakan kendaraan, tongkat panjang dijepit diantara kedua paha.
Cara memegang tongkat
1. Tinggi tongkat yang sesuai adalah setinggi dada orang yang menggunakan.
2. Pegang tongkat dengan posisi seperti orang sedang menunjuk, jari-jari
menggenggam tongkat sementara posisi telunjuk ssejajar dengan tongkat.
65
Gambar cara memegang tongkat
3. Posisikan tongkat di samping tubuh dengan tangan lurus ke bawah.
4. Geserkan tongkat ke bagian tengah badan dengan pangkal tongkat berada di
dekat pusar dengan jarak antara pangkal tongkat dengan pusar sekepalan
tangan.
5. Gerakan pergelangan tangan ke kanan dan ke kiri membentuk pola busur.
Usahakan posisi sikut berada di pinggang dan ketiak tidak terbuka ketika
sedang mengayunkan tongkat.
6. Langkahkan kaki kanan bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kiri, dan
langkahkan kaki kiri bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kanan.
7. Tinggi ayunan tongkat diusahakan tidak lebih dari 5 cm dari permukaan jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik tongkat waktu
tongkat di lingkungan turun/naik tangga
terbatas
Naik Tangga
Langkah-langkah pembelajaran :
Cara:
1. Temukan tepian anak tangga dengan tongkat.
2. Lalu dekati tepian tangga.
3. Lakukan squaring off (posisi anak mendekat ke tepian anak tangga) lalu
ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi tongkat
menyilang.
5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga berikutnya.
66
6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan tip
mengenai tepi anak tangga.
7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi anak
tangga berikutnya.
Turun Tangga
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara:
1. Temukan tepi anak tangga, Lalu dekati tepian anak tangga.
2. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak tangga)
lalu ekspolarasi tinggi dan lebar permukaan anak tangga.
3. Pastikan peserta didik memegang tongkat secara menyilang dan ujung
tongkat diangkat sedikit agar tidak menyentuh anak tangga ketika melangkah.
4. Ketika tip sudah menyentuh permukaan tandanya tidak ada lagi anak tangga
berikutnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknik trailling
tongkat di lingkungan dengan tongkat
terbatas
Langkah-langkah pembelajaran.
Trailling dengan tongkat
Cara :
1. Pastikan tongkat dipegang dengan teknik silang yang benar.
2. Posisi tip menempel pada sudut pertemuan antara dinding dan lantai.
3. Pada saat berjalan ujung tongkat menelusuri sudut pertemuan antara
dinding dan lantai.
67
Gambar teknik trailling
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat Menggunakan teknik untuk
di lingkungan terbatas mendeteksi objek/rintangan
Teknik ini digunakan di tempat yang sudah dikenal agar mampu berjalan secara
mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Posisi tongkat menyilang tubuh, dengan ujung tip berada di ujung kaki.
2. Pada saat mendeteksi objek atau rintangan, kita menggunakan ujung tip.
68
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1Penggunaan teknik tongkat Menggunakan teknik sentuhan
di lingkungan terbatas Menggunakan teknik dua sentuhan
Menggunakan teknik dua sentuhan
waktu menelusuri shore line/garis
pengarah
Langkah-langkah pembelajaran.
Teknik ini digunakan untuk berjalan mandiri di luar ruangan yang belum dikenal
dengan aman.
1. Teknik Sentuh (touch tehnique)
Cara menggunakan:
a. Pastikan peserta didik memegang dan memposisikan tongkat dengan benar.
b. Posisi pergelangan tetap di tengah badan.
c. Perhatikan irama ayunan tongkat.
d. Sentuhkan tip pada permukaan jalan dan bukan diketukkan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat Menggunakan teknik dua
di lingkungan terbatas sentuhanwaktu menelusuri garis
pengarah (shore line)
69
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik Menggunakan teknikdorong
tongkat di lingkungan (Pussing Slide Technique)
terbatas
Pembelajaran dikondisikan di daerah pertanian atau pedesaan
Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik yang dipergunakan di
daerah pedesaan dengan kondisi jalannya tidak lebar atau jalan setapak
dan teknik ini tidak dianjurkan ditempat yang ramai atau banyak orang.
Tujuan dari teknik ini untuk mendeteksi permukaan jalan setapak.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Cara memegang tongkat sama dengan teknik two touch.
2. Ujung tongkat disentuhkan kepermukaan yang satu lalu didorong sambil
digeser ke kiri atau ke kanan dan posisi tip tetap menyentuh permukaan jalan.
70
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di Menetapkan posisi jalan dan
lingkungan sekitar bagiannya
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua
arah jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan.
2. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,
median strip, boulevard, trotoar).
3. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2Teknik tongkat di lingkungan Menyeberang jalan dengan teknik
sekitar sekolah tongkat
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan
penyeberangan.
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang
Jalan satu arah:
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
2. Setelah aman baru menyeberang.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi jalan.
Jalan dua arah
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan
2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara
kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka
peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk melanjutkan
menyebrang jalan.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi di seberang jalan
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan Berjalan di antara blok di
sekitar sekolah lingkungan sekolah
Disiapkan model perumahan di lingkungan sekolah, dengan model jalan
sistem blok.
71
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan Melakukan bepergian di daerah
sekitar sekolah dengan kondisi jalan, dan letak
rumah yang tidak teratur
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menentukan vokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan
lingkungan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan Membaca dan membuat peta
sekitar sekolah lingkungannya
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal.
2. Menentukan arah mata angin pada peta.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
4. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
5. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan Menemukan rumah dan nomor
sekitar sekolah rumah sebagai tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya.
5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
72
6.2 Teknik tongkat di lingkungan Bepergian dengan kendaraan
sekitar sekolah umum
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar
sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot,
bis)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat Menetapkan posisi jalan dan
di lingkungan perumahan bagiannya
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua arah
jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan
1. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,
median strip, boulevard, trotoar).
2. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat Menyeberang jalan dengan teknik
di lingkungan perumahan tongkat
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan
penyeberangan,
73
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang
Jalan satu arah:
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
2. Setelah aman baru menyeberang.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi jalan.
Jalan dua arah
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan.
2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara
kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka
peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk melanjutkan
menyebrang jalan.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi di seberang jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat Berjalan di antara blok di
di lingkungan perumahan lingkungan perumahan
Disiapkan model perumahan di lingkungan perumahan, dengan model
jalan sistem blok.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat Membaca dan membuat peta
di lingkungan perumahan lingkungannya
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan
Melalui peragaan peserta didik:
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.
74
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat Menemukan rumah dan nomor
di lingkungan perumahan rumah sebagai tujuan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah di lingkungan perumahan.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran
objek.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Teknik tongkat di lingkungan Menyeberang jalan di lampu
perumahan penyeberangan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.
Peserta didik melalui kegiatan latihan.
1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
Posisi squaring off
Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan
jalan
Posisi tongkat menyilang tubuh (cross body tehnique)
2. Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan
3. Bila sudah tidak terdengar suara kendaraan, siap untuk menyebrang
jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Teknik tongkat di lingkungan Bepergian dengan kendaraan
perumahan umum
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di lingkungan
perumahan, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek,
angkot, bis)
Langkah-langkah Pembelajaran.
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan umum.
a. Cara menyetop kendaraan;
75
b. Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. Cara naik kendaraan umum;
d. Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran
jenis mobil);
e. Cara duduk di kendaraan umum;
f. Cara turun dari kendaraan umum; dan
g. Cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju
suatu tempat yang telah ditentukan.
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta d menuju
tempat yang telah ditentukan.idik
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik Menggunakantehnik meminta bantuan
tongkat dilingkungan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk bertanya
pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:
Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara;
Mendekat kepada sumber suara;
Menyampaikan kata maaf sebelum;
Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau untuk
mencari sasaran;
Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita
sudah dipahami; dan
Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik Menyeberang jalan dengan teknik
tongkat dilingkungan tongkat
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.
1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
Posisi squaring off
76
Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan
jalan.
Posisi tongkat teknik menyilang tubuh.
Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan.
Bila sudah sepi suara kendaraan, siap untuk menyebrang
jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik Memahami konsep blok dan berjalan di
tongkat dilingkungan antara blok di perumahan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Disiapkan model perumahan di perkotaan, dengan model jalan sistem blok
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menemutunjukkan jalan di antara blok di lingkungan perkotaan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik Bepergian di daerah yang tidak teratur
tongkat dilingkungan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan
lingkungan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik tongkat Membaca dan membuat peta
dilingkungan perkotaan lingkungannya
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal peserta didik:
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan perkotaan.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik tongkat Menemukan rumah dan nomor
77
dilingkungan perkotaan rumah sebagai tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendrop di satu tempat yang telah dikenalnya.
5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik Menggunakanteknik tongkat saat
tongkat dilingkungan memasuki mobil
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di lingkungan
perkotaan.
disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum
sebagai berikut:
a. cara menyetop kendaraan;
b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. cara naik kendaraan kendaraan umum;
d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk
kendaaran jenis mobil);
e. cara duduk di kendaraan umum;
f. cara turun dari kendaraan umum; dan
g. cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu
tempat yang telah ditentukan.
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju
tempat yang telah ditentukan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik Teknik meminta bantuan
tongkat dipusat
perbelanjaan
78
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Di saat tidak dapat menemukan objek atau tidak dapat melakukan
suatu kegiatan, maka disarankan untuk meminta bantuan pada orang
lain dengan memperhatikan beberapa hal:
Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
Mendekat kepada sumber suara.
Menyampaikan kata maaf sebelum meminta bantuan.
Menyampaikan maksud meminta bantuan.
Menyampaikan ucapan terimakasih bila permohonannya dipenuhi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik tongkat saat
tongkat dipusat berkendaraan umum
perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar
sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot,
bis)
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum
sebagai berikut:
a. cara menyetop kendaraan;
b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. cara naik kendaraan kendaraan umum;
d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran
jenis mobil);
e. cara duduk di kendaraan umum;
f. cara turun dari kendaraan umum; dan
g. cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju
suatu tempat yang telah ditentukan
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju
tempat yang telah ditentukan
NO KOMPETENSI INDIKATOR
79
perbelanjaan
80
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat Menggunakan tehnik tongkat di
dipusat perbelanjaan pusat perbelanjaan/ mall
Menggunakan tehnik tongkat di
pasar tradisional
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di pusat perbelanjaan atau mall dan pasar
tradisonal.
1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menetapkan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat
perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.
3. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat
perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat Membaca dan membuat peta
dipusat perbelanjaan lingkungan pusat perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul pusat perbelanjaan
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat Menemutunjukkan toko dan nomor
dipusat perbelanjaan toko sebagai tujuan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran toko di lingkungan pusat
perbelanjaan.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek toko.
3. Menemutunjukkan objek toko yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran
objek.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
81
6.6 Penggunaan teknik
Menggunakan tehnik tongkat di
tongkatdidaerah jalan setapak
perkampungan/pertanian Menggunakan tehnik tongkat di
jembatan sempit
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perkampungan pertanian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menggunakan teknik tongkat pussing slide
2. menggunakan teknik menyilang tubuh untuk jembatan sempit
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.6 Penggunaan teknik Menggunakan tehnik meminta
tongkatdidaerah bantuan kepada orang lain
perkampungan/pertanian
Langkah-langkah pembelajaran
1. Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk
bertanya pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:
Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
Mendekat kepada sumber suara.
Menyampaikan kata maaf sebelum.
Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau
untuk mencari sasaran.
Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita
sudah dipahami.
Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.6 Penggunaan teknik Membaca dan membuat peta
tongkatdidaerah lingkungan
perkampungan/pertanian perkampungan/pertanian
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan.
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. 1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mencuci dan
pribadi mengeringkan tangan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan tangan.
2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan tangan.
3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan tangan.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan
mengeringkan tangan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mencuci dan
pribadi mengeringkan kaki
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan kaki.
2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan kaki.
3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan kaki.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan
mengeringkan kaki.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Menggosok gigi.
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan alat-alat menggosok gigi.
2. Menjelaskan fungsi alat-alat menggosok gigi.
3. Menyebutkan tata menggosok gigi.
83
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggosok gigi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Menggunakan deodoran
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
a. Menyebutkan jenis deodoran (spray, stik, powder).
b. menyebutkan cara menggunakan deodoran.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggunakan
deodoran.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Memotong kuku
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat pemotong kuku.
2. Menyebutkan tata cara memotong kuku.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memotong kuku.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Mencuci rambut dan menyisir
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
a. Menyebutkan alat-alat mencuci dan menyisir rambut.
b. Menyebutkan tata cara mencuci dan menyisir rambut.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci dan menyisir
rambut.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Merias diri (make up)
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat berdandan (make up).
2. Menjelaskan fungsi alat-alat berdandan (make up).
3. Menyebutkan tata cara berdandan (make up) seperti:
membersihkan muka, berbedak, berlipstik, bercukur janggut dan
kumis.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara berdandan (make
up).
84
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Memakai sepatu dan sandal
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis alas kaki.
2. Menyebutkan cara memakai sepatu dan sandal yang benar.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memakai sepatu
dan sendal.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara Mencuci dengan cara manual
pakaian. Mencuci dengan menggunakan mesin
cuci
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menjelaskan langkah-langkah mencuci secara manual atau
tradisional.
2. Menjelaskan langkah-langkah mencuci penggunaan mesin cuci.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci secara
manual dan atau dengan menggunakan mesin cuci.
KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara Menyetrika
pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan strika listrik atau arang.
2. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika kemeja.
3. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika celana/ rok.
4. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika gaun.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyetrika pakaian.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara Melipat pakaian
pakaian. Menyetrika pakaian
Menyimpan pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat kemeja.
2. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat celana/ rok.
3. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat pakaian.
85
4. Dengan bimbingan guru mempraktekkan cara melipat pakaian.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menyimpan pakaian
yang dilipat.
6. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyimpan pakaian
dengan menggunakan hanger.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara Memilih baju yang tepat
pakaian Menandai baju
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis pakaian sesuai dengan fungsinya.
2. Dengan bimbingan guru, mencocokan stelan pakaian yang serasi.
3. Memilih baju sesuai dengan fungsinya.
4. Dengan bimbingan guru, menandai baju tertentu.
(dapat menggunakan kancing yang dipasangkan ditempat tertentu,
misalnya di bawah tengah kerah, atau ujung bawah kemeja, jahitan
benang yang dibuat bendulan kecil, atau tanda lain)
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor menyalakan kompor (minyak, gas,
(minyak, gas, kayu bakar, kayu bakar, arang, briket)
arang, briket) Merawat kompor
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah menyalakan kompor.
2. Menjelaskan cara menggunakan kompor.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyalakan
kompor.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menggunakan
kompor.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara
merawat/membersihkan kompor.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Memilih bahan makanan yang sehat
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan ciri-ciri bahan makanan yang sehat seperti: ikan, daging,
86
sayur, buah, makanan kemasan, dan lain-lain.
2. Menunjukkan bahan-bahan makanan yang sehat.
3. Memilih bahan makanan yang sehat.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Memotong bahan makanan
Mengupas bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan alat-alat memotong/ mengupas beberapa jenis bahan
makanan.
2. Menjelaskan cara mengupas bahan makanan.
3. Menjelaskan cara memotong bahan makanan.
4. Dengan bimbingan guru, memotong bahan makanan.
5. Dengan bimbingan guru, mengupas beberapa jenis bahan makanan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Menggoreng bahan makanan
Mengontrol kematangan makanan
Memasak bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan peralatan memasak.
2. Menjelaskan cara menggoreng bahan makanan.
3. Menjelaskan cara mengontrol kematangan makanan.
4. Menjelaskan cara membalikkan makanan.
5. Dengan bimbingan guru, menggoreng beberapa jenis bahan
makanan.
6. Dengan bimbingan guru, mengontrol kematangan makanan.
7. Dengan bimbingan guru, memasak beberapa bahan makanan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Menghidangkan makanan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan peranti makan sesuai dengan jenis makanan.
2. Menjelaskan fungsi peranti makan yang sesuai dengan jenis
makanan.
3. Menjelaskan cara menghidangkan makanan sesuai dengan jenis
87
makanan.
4. Dengan bimbingan guru menghidangkan makanan sesuai dengan
jenis makanan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Menyimpan makanan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan tempat untuk menyimpan makanan
(piring, mangkok, box, rantang, microwave, kulkas).
2. Menjelaskan cara menyimpan jenis makanan sesuai dengan
tempatnya, misal kue kering disimpan di toples, kue basah disimpan di
piring saji, sayur disimpan di panci atau di mangkok, makanan yang
dapat disimpan dan diawetkan dalam kulkas.
3. Dengan bimbingan guru menyimpan makanan sesuai dengan
kebutuhan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Melakukan cara duduk
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran.
Untuk indikator ini disesuaikan dengan teknik duduk pada
keterampilan OM, hanya jarak tubuh dengan meja lebih dekat
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di menggunakan dan menyimpan serbet
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan jenis serbet.
2. Menjelaskan cara menggunakan serbet.
3. Menjelaskan teknik menyimpan serbet.
4. Dengan bimbingan guru menggunakan dan menyimpan serbet.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
88
2.3 Menggunakan etika di Menggunakan peralatan di meja
meja makan makan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan peralatan makan di meja makan.
2. Menjelaskan fungsi peralatan makan di meja makan, misal sendok,
garpu, pisau, sumpit.
3. Dengan bimbingan guru, menggunakan perlatan makan di meja
makan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Mengorientasi meja makan
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menjelaskan teknik mengorientasi benda yang ada di meja makan
(teknik mendeteksi meja dengan menggunakan punggung tangan, dan
menyapukan dengan sangat hati-hati dan perlahan)
2. Dengan bimbingan guru, mengorientasi meja makan
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Menggunakan etika di meja makan
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan etika di meja makan (berpakaian, cara makan).
2. Dengan bimbingan guru melakukan praktek makan dengan
menggunakan etika di meja makan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Menuang air ke dalam gelas
meja makan
89
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan cara menuangkan air dari teko, botol, dan dispenser ke
dalam gelas.
2. Dengan bimbingan guru, menuang air ke dalam gelas .
(tidak disarankan peserta didik untuk mencelupkan ujung jarinya untuk
mengukur tingkat kepenuhan gelas.
3. Dengan bimbingan guru, menuangkan air ke dalam gelas dari
berbagai media.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Menata makanan di meja makan.
meja makan Menyiapkan hidangan untuk
tamu/keluarga
Menyajikan makanan dan minuman
Melakukan cara makan dan minum
Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru, menata makanan.
1. Dengan bimbingan guru, menyiapkan hidangan untuk tamu dan
keluarga.
2. Dengan bimbingan guru, menyajikan makanan dan minuman untuk
diri sendiri, keluarga dan tamu.
3. Mengenalkan cara menyimpan makanan di dalam piring dengan
menggunakan sistem jam-jaman.
4. Dengan bimbingan guru melakukan cara makan dengan
menggunakan tangan, sendok, dan garpu
5. Dengan bimbingan guru melakukan cara minum dengan
menggunakan gelas, dan botol kemasan
6. Perlu evaluasi dan pengulangan kegiatan untuk menanamkan konsep
cara makan dengan menggunakan tangan, sendok, dan garpu. yang
benar.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di Melakukan cara makan dan minum di
meja makan tempat pesta
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan macam-macam teknik penyajian hidangan di tempat
pesta, misal parasmanan, party.
90
2. Menjelaskan tata cara dan etika makan dan minum di tempat pesta.
3. Dengan bimbingan guru melalui peragaan, melakukan makan dan
minum di tempat pesta.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Membersihkan dan Menggunakan lampu
merawat perabot rumah Membersihkan perabot rumah tangga
tangga Membersihkan langit-langit
Membersihkan kaca jendela dan pintu
Menyapu lantai.
Mengepel lantai
Menata mebeler
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan cara
memasang dan menyalakan lampu (lampu listrik, lampu minyak,
lampu petromak).
2. Menyebutkan jenis perabotan rumah tangga.
3. Menyebutkan jenis peralatan untuk membersihkan perabotan rumah
tangga.
4. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan perabotan
rumah tangga.
5. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan langit-langit
6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyapu lantai menggunakan
sapu dan atau vacum cleaner
7. Dengan bimbingan guru, peserta didik mengepel lantai
8. Dengan bimbingan guru, peserta didik menata mebeler
NO KOMPETENSI INDIKATOR
91
2.5 Membersihkan dan Membersihkan halaman.
merawat halaman rumah Merawat tanaman
Merawat alat-alat berkebun
Merawat hewan peliharaan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan halaman
(menyapu, membersikan rumput, menata pot dll).
2. Menyebutkan jenis-jenis tanaman yang sering ditanam di halaman
rumah.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat tanaman (menyiram,
membuang daun kering, memberi pupuk, mengganti media tanah,
menyetek dll).
4. Menyebutkan alat-alat berkebun.
5. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat dan menyimpan alat-
alat berkebun.
6. Menyebutkan jenis-jenis hewan peliharaan.
7. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat hewan peliharaan
(cara memberi makan, membersihkan kotorannya).
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Memperbaiki pakaian Mamasukan benang ke jarum
sederhana Memperbaiki pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan peralatan untuk perbaikan pakaian sederhana (jarum,
benang, kancing, peniti, dan alat untuk memasukkan benang ke
dalam jarum).
2. Dengan bimbingan guru, peserta didik memasukkan benang ke
jarum.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik menjahitkan kancing.
4. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan perbaikan
pakaian (menisik, mengelim, menjelujur).
NO KOMPETENSI INDIKATOR
92
2.7 Mengelolaan keuangan Mengidentifikasi uang kertas dan
uang logam
Melipat uang kertas
Menyimpan uang ke dalam dompet
atau tas
Membelanjakan uang
Menyimpan uang di Bank
Mengatur uang untuk keperluan
keluarga (tlp, listrik dll)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis-jenis uang (logam dan kertas).
2. Menyebutkan ciri-ciri setiap nilai uang kertas dan uang logam.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik melipat uang kertas
berdasarkan nominalnya.
KOMPETENSI INDIKATOR
3. Dunia kerja
Langkah-langkah pembelajaran
Dengan melalui pendekatan ceramah dan penugasan.
1. Menjelaskan arti kerja.
2. Menyebutkan macam-macam pekerjaan.
3. Menyebutkan aturan kerja.
4. Menunjukkan beberapa sikap dalam bekerja.
5. Menyimpan alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
6. Memelihara alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
7. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsi dan jenis pekerjaan
NO KOMPETENSI INDIKATOR
3.2 Menggunakan waktu Menggunakan waktu efektif dan
waktu senggang
Langkah-langkah pembelajaran.
Kondisi pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas.
1. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur pembagian
waktu sehari-hari seperti untuk belajar, bermain, beribadah,
beristirahat dll.
2. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur waktu
senggang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat.
3. Peserta didik membiasakan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan bersama orang awas seperti Karang taruna,
Remaja masjid, Komunitas Seni dll.
No KOMPETENSI INDIKATOR
4. Reproduksi Manusia
94
4.1 Reproduksi manusia Menjelaskan perbedaan tanda-tanda
fisik bayi sampai dewasa, baik laki
dan perempuan dengan
menggunakan model boneka
Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan melalui peragaan model peserta didik menyebutkan ciri-ciri fisik
laki-laki dan perempuan dari bayi sampai dewasa.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.1 Reproduksi manusia Menjelaskan perbedaan alat
reproduksi laki-laki dan perempuan
dengan menggunakan model boneka
Langkah=langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru melalui media model boneka reproduksi peserta
didik menjelaskan alat reproduksi laki-laki dan perempuan
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.1 Reproduksi manusia Memahami masalah kewanitaan
Datang bulan
Kehamilan
Merawat bayi
Keluarga berencana
Membesarkan anak
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan
tanda-tanda datang bulan.
2. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan
cara memelihara kebersihan alat reproduksi ketika datang bulan
3. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan
tanda-tanda kehamilan.
4. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan
cara merawat bayi.
5. Menjelaskan manfaat keluarga berencana.
6. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menyebutkan alat
kontrasepsi KB.
7. Dengan bimbingan guru melalui media menjelaskan cara
membesarkan anak.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
95
4.1 Reproduksi manusia Menanamkan nilai-nilai moral dan agama
yang berhubungan dengan kewanitaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru, menjelaskan nilai-nilai moral dan agama yang
berhubungan dengan kewanitaan seperti haid, nipas, kehamilan dll.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menelusuri garis pengarah (labirin) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
2. Mnelusuri garis pengarah (labirin) dari atas ke bawah atau
sebaliknya.
3. Melakukan latihan menelusuri garis titik-titik Braille dari kiri ke kanan
atau sebaliknya.
4. Latihan membedakan titik-titik Braille (titik 1-4) (titik 1-2-4-5) (titik 1-5)
(titik 2-4) (titik 1-2-5) (titik 2-4-5) (titik1-2-4) dsb
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1Menunjukkan kesiapan Mengenal bentuk geometri dengan
untuk belajar perabaan
membaca dan menulis
Braille
96
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Bermain membedakan bentuk geometri.
2. Mencari benda-benda geometri yang berada di lingkungan kelas.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memiliki sikap membaca dan Posisi duduk sewaktu membaca
menulis yang baik dan benar Posisi tangan sewaktu membaca
Posisi kertas waktu membaca
Gerakan tangan sewaktu membaca
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan posisi duduk yang benar pada saat membaca.
2. Latihan posisi tangan yang benar pada saat membaca.
3. Latihan menelusuri titik-titik Braille dari kiri ke kanan.
4. Latihan memposisikan kertas/buku pada waktu membaca.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memiliki sikap membaca dan Memasang kertas pada alat tulis riglet
menulis yang baik dan benar Menggunakan pen riglet waktu menulis
Braille
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan memasang kertas pada reglet dengan posisi reglet yang
benar.
2. Latihan memindahkan posisi reglet untuk baris berikutnya.
3. Latihan membuat titik-titik Braille.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Menggunakan media Menggunakan media baca tulis awas
baca-tulis awas bagi bagi peserta didik low vision
peserta didik low vision Menggunakan media baca tulis
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media baca tulis (scanner, komputer bicara)
1. peserta didik latihan menggunakan scaner, dan komputer bicara.
2. peserta didik latihan membaca dengan menggunakan scaner dan
komputer bicara.
3. peserta didik latihan menulis dengan 10 jari pada keyboard komputer.
4. peserta didik latihan baca tulis menggunakan media kumputer bicara
(Jaws atau NVDA).
97
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Menggunakan media Menggunakan media baca tulis awas
baca-tulis awas bagi bagi peserta didik low vision
peserta didik low vision Menggunakan media baca tulis
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media baca-tulis dengan ukuran yang disesuaikan
dengan kondisi penglihatan, pencahayaan dan kekontrasan, jenis dan
ukuran huruf
1. Latihan menulis dengan menggunakan media spidol.
2. Latihan menulis 10 jari dengan menggunakan komputer.
3. Latihan membaca tulisan dengan ukuran yang disesuaikan dengan
kemampuan penglihatan.
4. Latihan membaca dengan menggunakan kaca pembesar yang sesuai.
5. Latihan membaca dengan menggunakan CCTV.
6. Latihan membaca komputer dengan ukuran, pencahayaan,
kekontrasan huruf yang disesuaikan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Menulis cetak awas pada Memodifikasi menulis cetak awas pada
anak tertentu anak tertentu
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan menulis huruf cetak kapital awas yang dimodivikasi dengan
menggunakan Reglet untuk tunanetra total dan low vision.
2. Latihan membaca huruf cetak awas yang dimodifikasi (bentuk dan
ukuran huruf) untuk low vision.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Menulis cetak awas pada Memodifikasi penggunaan alat bantu
anak tertentu tanda tangan
Langkah-langkah pembelajaran.
98
Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek ukuran
KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan dibuat).
Latihan membuat tanda tangan dengan menggunakan cetakan media
kartu.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Komunikasi
2.1 Menggunakan alat Menggunakan alat komunikasi manual
komunikasi yang ada Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat (majalah Braille)
Menggunakan alat komunikasi
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mempersiapkan alat komunikasi manual, cetak dan elektronik
1. Mengidentifikasi alat komunikasi manual (kentongan, beduk).
2. Menggunakan alat komunikasi manual.
3. Mengidentifikasi alat komunikasi cetak (koran, majalah).
4. Menggunakan alat komunikasi cetak.
5. Mengidentifikasi alat komunikasi elektronik.
6. Latihan menggunakan alat komunikasi elektronik (radio, televisi,
internet, handphone).
7. Terampil menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Melakukan komunikasi Memperkenalkan diri dengan ekspresif
antar personal dengan Mengenal orang dengan ekspresif
baik dan ekspresif. Bermain peran
Melakukan Simulasi
Melakukan ekspresi komunikasi formal
Melakukan ekspresi komunikasi non
formal
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan untuk bermain peran
1. Menjelaskan etika berkomunikasi.
2. (sikap tubuh, ketinggian suara, wajah harus menghadap kepada lawan
bicara, tidak memotong pembicaraan, tidak memonopoli
pembicaraan).
3. Memperkenalkan identitas diri dengan ekspresif di depan teman dan
99
guru. (Perhatikan sikap tubuh, mimik dan intonasi suara).
4. Bermain peran berkenalan dengan orang baru.
5. Bermain peran tentang cara berkomunikasiyang ekspresif dengan
teman sebaya.
6. Bermain peran cara berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
7. Bermain peran berbicara di depan umum dengan ekspresif.
(Mengurangi blindisme, tidak menampilkan sikap tubuh yang
berlebihan).
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika Menunjukkanetika bertamu
yang benar
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukan etika mengucapkan salam ketika bertamu.
(mengucapkan salam dan mengetuk pintu hanya 3 kali, bila sudah 3
kali tidak ada jawaban, dimungkinkan tuan rumah sedang tidak ada,
atau sedang tidak berkenan menerima tamu, maka kita segera
meninggalkan rumah tersebut dengan tertib
2. Menunjukkan etika masuk rumah yang dikunjungi.
(menanggalkan alas kaki, masuk ke dalam ruangan dan duduk
dengan tertib jika sudah dipersilakan).
3. Menunjukkan etika cara menyampaikan tujuan kunjungan.
4. Menunjukkan etika cara mencicipi hidangan.
5. Menunjukkan etika cara berpamitan pada tuan rumah.
6. Menunjukkan etika cara meninggalkan rumah.
KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika Menunjukkan etika berbicara dengan
yang benar orang yang lebih muda, sebaya, dan
lebih tua
Menunjukkan etika menyapa orang
Menunjukkan etika menengok orang
sakit
Menunjukkan etika meminta bantuan
Menunjukkan etika memperkenalkan
diri
Langkah-langkah pembelajaran.
100
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih tua
(menurunkan volume suara, lemah kembut, tidak memotong
pembicaraan).
2. Menunjukkan etika cara menyapa orang lain.
3. Menunjukkan etika cara menengok orang sakit.
4. Menunjukkan etika cara memperkenalkan diri dan bersalaman.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan kunjungan Melakukan kunjunganke lembaga
lembaga sosial sosial masyarakat (Karang Taruna,
masyarakat dan pusat Remaja Masjid)
layanan masyarakat Melakukan kunjunganke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan dengan lingkungan yang sebenarnya
1. Menjelaskan tata cara mengunjungi lembaga sosial masyarakat.
2. Dengan bimbingan guru mengunjungi lembaga sosial masyarakat
yang terdekat.
3. Melakukan tanya jawab dengan petugas lembaga sosial masyarat
tentang layanan yang diberikan.
4. Dengan menggunakan teknik OM mempraktekkan tatacara
mengunjungi dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keuangan,
dan LSM lainnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan kunjungan Melakukan kunjunganke pusat layanan
lembaga sosial masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN).
masyarakat dan pusat
layanan masyarakat
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis-jenis layanan masyarakat.
(Rumah sakit, Bank, ATM, Supermarket, pasar tradisional dll).
2. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
3. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan kesehatan.
4. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
5. Menjelaskan cara mengunjungi lembaga layanan keuangan.
101
6. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
7. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan kesehatan.
8. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
9. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan keuangan.
102
BAB IV
A. Pengertian Penilaian
Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial Komunikasi (OMSK)
merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan peserta didik tunanetra
dalam melakukan pengembangan OMSK. Program pengembangan OMSK
merupakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunanetra dalam hal
konsep dan pengalaman baru, interaksi dengan lingkungan dan mobilitas.
Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra dalam
pencapaian hasil program pengembangan OMSK maka perlu dilaksanakan
penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra pada program
pengembangan OMSK. Penilaian program pengembangan OMSK oleh
instruktur atau guru yang dilakukan secara berkesinambunganbertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik tunanetra sertauntuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pengembangan OMSK peserta
didik tunanetra.
Penilaian pada program pengembangan OMSK dilakukan dengan
mengacupada indikator dari kompetensi. Hasil penilaian oleh guru dianalisis
lebih lanjut untuk mengetahuikemajuan dan kesulitan yang dihadapi peserta
didik tunanetra dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK.
Penilaian program pengembangan OMSK sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasiuntuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
tunanetra, antara lain mencakup penilaianotentik, dan penilaian unjupenk kerja
dan penilaian proses. Dalam program pengembangan OMSK, guru
melaksanakan penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensifuntuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran
(output) program pengembangan OMSK.
105
tersebut dapat berbentuk tindakan nyatayang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
106
BAB V
PENUTUP
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia
Nya, penulisan buku Pedomam Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial
dan Komunikasi dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan buku ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk kesempurnaan di masa yang akan datang sangat diperlukan
kritik dan saran yang membangun, oleh karena itu segala masukan, kritikan, selalu
diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan buku ini.
GLOSARIUM
108
16. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan kompetensi.
17. Upper hand: teknik menyilang tubuh bagian atas
109
LAMPIRAN 1
Pekerjaan : …………………………………………..………
TTL : …………………………………………..………
Pendidikan : …………………………………………..………
TTL : …………………………………………..………
Pekerjaan : …………………………………………..………
Pendidikan : …………………………………………..………
Alamat : …………………………………………..………
Calon siswa pernah menjalani terapi (beri tanda V pada terapi yang
(pernah/sedang) dijalani :
Sensori integrasi
Fisio terapi
Okupasi terapi
Terapi bicara
Intervensi paedagogi
Telah menjalani tes : beri tanda √ pada tes yang pernah dilakukan :
110
Tes Intelegensi pada tanggal ……..…..……… bulan
…..…..………tahu…..….
Lainnya sebutkan :
111
Data Observasi
A. Identitas Anak :
Nama Anak : …………………………………
Tempat Tanggal Lahir : ………………………………...
Anak ke : ……………………………….
Jenis Kelamin : …………………………………
Agama : .…………………………………
B. Keadaan mata
a Bagaimana bentuk mata?
1) seperti juling
2) salah satu bola mata lebih besar
3) merah dengan kotoran mata
4) keluar cairan terus-menerus
b Apakah anak dapat melihat pada jarak 6 meter? Ya/tidak
c Apakah anak tidak dapat melihat orang pada jarak 6 meter? Ya/tidak
d Apakah sering meraba-raba/tersandung bila berjalan? Ya/tidak
e Apakah anak sering mengeluh atau cepat lelah bila belajar? Ya/tidak
f Apakah anak kesulitan melihat benda agak jauh? Ya/tidak
112
113
Asesmen Aspek Motorik
Alamat : ……………………………………
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
12 Merayap
114
13 Lompat tali
14 Memanjat
MOTORIK HALUS
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
Merobek kertas
3 Mengacungkan jempol
4 Mengacingkan baju
8 Menyusun balok
9 Menempel bentuk
11 Meniup balon
115
12 Menggunakan pen
Keterangan:
M : Mampu
TM : Tidak mampu
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...
116
Asesmen Aspek Komunikasi dan Bahasa
Alamat : ……………………………………
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
117
14 Menceritakan pengalamannya
Keterangan:
M : Mampu
TM : Tidak mampu
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
118
Asesmen Aspek Kognitif
Alamat : ……………………………………
PERSEPSI
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
7 Memori
119
11 Hafal nama temannya (minimal 5 nama)
Keterangan:
M : Mampu
TM : Tidak mampu
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
120
…………………………………………………………………………………
121
Asesmen Aspek Sensori
Alamat : ……………………………………
Penglihatan
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
Pendengaran
122
11 Memalingkan kepala kearah suara mainan
Taktil
Keterangan:
M : Mampu
TM : Tidak mampu
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
123
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Asesmen
124
Aspek Sosialisasi
Alamat : ..…………………………………
Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM
6 Menyapa temannya
125
14 Membedakan mainan anak laki-laki dan
perempuan
Keterangan:
M : Mampu
TM : Tidak mampu
....................................................................................................................
.....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Alamat : ..………………………………
126
2 Menjenguk teman yang sakit
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
127
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
.................................................................................................................
...
128
Lampiran
2
I. Kompetensi
Mampu menjelaskan nama-nama bagian tubuh
II. Indikator
Menyebut nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai ke
ujung kaki
Menyebutkan nama-nama bagian tubuh depan dan belakang
Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh
III. Tujuan
Peserta didik mampu menyebut nama-nama bagian tubuh dari
rambut sampai ke ujung kaki
Peserta didik mampu menyebutkan nama-nama bagian tubuh
depan dan belakang
Peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh
V.Materi
Nama-nama bagian tubuh
C. Kegiatan penutup
Guru mengadakan refleksi seluruh aktifitas
pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran.
VIII. Penilaian
LEMBAR PENILAIAN
Rubrik Penilaian
Jika peserta didik mampu menemutunjukkan sesuai dengan perintah, diberikan
tanda cek (√) pada kolom mampu atau sebaliknya.
130
LAMPIRAN 3
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
4.
1 Mengucapkan salam
2 Memasuki rumah yang dikunjungi
3 Menyampaikan maksud kunjungan
4 Melakukan komunikasi dengan tuan
rumah
5 Mencicipi hidangan tamu
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor 1 setiap jawaban yang benar
Skor diperoleh X 2 = skor akhir
Skor maksimal
Kriteria penilaian
No Aspek Uraian Skor
1. Memegang tongkat dengan tepat 3
132
Menggunakan teknik kurang tepat 2
4. Jurnal
Nama Peserta Didik Tunanetra : ...............................................................
Kelas : ...............................................................
Semester : ...............................................................
Tahun Pelajaran : ...............................................................
Nama gan
6. Penilaian Proyek
Kelompok : ……………………....................................................
Kelas : ……………………......................................................
Tema : ....................................................................................
No Aspek Penilaian Skor Keterangan
134
C Pelaporan : Masing-masing sub
aspek menggunakan
1. Estetika
skala 1 - 3
2. Bahasa
3. Isi laporan
Rata-rata Skor
Analisis Tugas
Dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK, guru
melaksanakan anaalisis tugas.
Contoh analisis tugas untuk kompetensi enggunaan teknik tongkat di
lingkungan terbatas dan indikator: penggunaan teknik touch, two touch dan
cross body , sebagai berikut.
Kemampuan
Dapat
No Aspek yang dianalisis Tidak Ket.
Dapat dengan
dapat
bantuan
1 menentukan land mark di suatu
lokasi
Deskripsi :
.......................................................................................
Tindak Lanjut :
........................................................................................
135
136