Anda di halaman 1dari 136

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya ketunanetraan pada seorang anak akan menyebabkan adanya 3
(tiga) keterbatasan pokok yaitu: Keterbatasan dalam konsep,keterbatasan
interaksi dengan lingkungan dan keterbatasan dalam mobilitas. Ketiga
keterbatasan ini merupakan hal yang harus diatasi, bila tidak tunanetra akan
mengalami ketidakmampuan mengembangkan diri di berbagai bidang
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup. Untuk itu
tunanetra membutuhkan keterampilan kompensatoris yaitu keterampilan yang
mampu mengkompensasi keterbatasan yang dimiliki. Keterampilan
kompensatoris mengandung tiga hal yang saling mendukung dan melengkapi
yaitu “Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial dan Komunikasi (OMSK)“
Bagaimana hubungan ketiga keterbatasan tunanetra tersebut dengan
keterampilan kompensatoris, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Keterbatasan di dalam lingkup keanekaragaman pengalaman.
Penglihatan seseorang memegang peranan penting dalam mendapatkan
informasi dari lingkungan. Apabila penglihatan seseorang hilang maka
saluran utama di dalam memperoleh informasi dari lingkungan akan hilang.
Hal ini berakibat adanya hambatan di dalam memperoleh pengalaman baru
yang beraneka ragam.
Dengan hilangnya penglihatan, tunanetra dalam memperoleh informasi
menggantungkan pada indera lain yang masih berfungsi. Indera
pendengaran, perabaan, penciuman, pengecap dan pengalaman kinestesis
adalah saluran keindraan yang cukup penting, akan tetapi indera di luar
penglihatan ini sering tidak dapat mengamati dan memahami sesuatu objek
di luar jangkauanfisiknya. Dengan kata lain objek yang beradadi luar
jangkauannya secara fisik tidak akan berarti bagi tunanetra.
2. Keterbatasan dalam berinteraksi dengan lingkungan
Penguasaan diri dan lingkungan, akan lebih efektif melalui penglihatan bila
dibandingkan dengan indera lainnya baik secara sendiri maupun dengan
gabungan dari beberapa indera. Adanya ke-tunanetraan pada seseorang
menyebabkan adanya keterpisahan seseorang dengan lingkungan fisik, dan
lingkungan sosial dalam batas-batas tertentu.

1
Keterpisahan dengan lingkungan fisik maupun sosial menyebabkan adanya
kepasifan pada tunanetra. Gerakan yang sebagaimana dilakukan oleh orang
awas sejak kecil dalam mendekatkan diri dengan lingkungannya, tidak terjadi
pada tunanetra.
Hilangnya rangsangan visual menyebabkan hilangnya rangsangan untuk
mendekatkan diri dengan lingkungan, yang pada gilirannya akan
menyebabkan pula hilangnya keinginan untuk berinteraksi dengan
lingkungan.
Di dunia ini banyak sekali kegiatan yang dapat dikuasai dengan meniru.
Meniru akan lebih efektif dikuasai dengan melihat.Tiadanya penglihatan pada
seseorang maka banyak aktivitas yang tidak bisa dilakukan dan
menyebabkan tunanetra frustasi. Untuk itu tunanetra membutuhkan
keterampilan kompensatoris pengembangan OMSK. Untuk anak awas
keterampilan OMSK bisa dipelajari secara tidak disengaja (insidentil) dengan
cara meniru. Tetapi OMSK untuk tunanetra membutuhkan pembelajaran
yang dirancang dengan sengaja dan terstruktur.

3. Keterbatasan dalam berpindah-pindah tempat (Mobilitas)


Keterbatasan dalam berpindah tempat bagi tunanetra merupakan akibat
langsung dari ketunanetraan itu sendiri.
Keanekaragaman informasi dan keanekaragaman pengalaman akan
diperoleh bila seseorang dapat berpergian dengan bebas dan mandiri.
Untuk terciptanya interaksi dengan lingkungan fisik maupun sosial dibutuhkan
adanya kemampuan berpindah-pindah tempat. Semakin mampu dan terampil
seorang tunanetra melakukan mobilitas semakin berkurang hambatan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Dengan uraian keterbatasan yang dimiliki tunanetra diatas maka jelaslah
bagaimana pentingnya pengembangan OMSK bagi tunanetra.

B. Landasan
1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

2
6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71
Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman Guru Dikdas.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72
Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan Dasar.

C. Tujuan
Penyusunan buku ini bertujuan untuk:
1. Membantu memberikan pemahaman pentingnya orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi bagi tunanetra.
2. Pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi.
3. Memberikan layanan yang optimal kepada tunanetra.

D.Ruang Lingkup
Dalam buku pedoman pelaksanaan program pengembangan orientasi,
mobilitas, sosial dan komunikasi berisi:
1. Pendahuluanberisi tentang latar belakang, tujuan, landasan,dan ruang
lingkup
2. Pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan komunikasi berisi tentang
pengertian, tujuan, ruang lingkup, prinsip rambu-rambu.
3. Kemampuan dan indikatorberisi tentang uraian kompetensi dan indikator.

3
4. Pelaksanaan program pengembangan orientasi mobilitas, sosial dan
komunikasi, berisi tentang langkah-langkah program pengembangan OMSK.
5. Penilaian
6. Penutup.

4
BAB II
PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS,SOSIAL DAN KOMUNIKASI (OMSK)
PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA

Pengembangan OMSK adalah sejumlah keterampilan yang dibutuhkan tunanetra


untuk menutupi atau mengganti keterbatasan sebagai akibat langsung dari adanya
hambatan penglihatan. Pengembangan OMSK adalah keterampilan yang dibutuhkan
setiap orang untuk bisa akses dan berinteraksi dengan lingkungannya.

A. PengembanganOrientasi Mobilitas
1. Pengertian
Pengembangan kemampuan orientasi mobilitas adalah merupakan satu
kemampuan, kesiapan dan mudahnya bergerak dari satu posisi/tempat ke
satu posisi/tempat lain yang dikehendaki dengan baik, tepat, efektif, dan
selamat.
2. Tujuan
Tujuan Pengembangan Orientasi Mobilitas bagi peserta didik adalah
mampu memasuki setiap lingkungan yang dikenal maupun tidak dikenal
dengan efektif, aman, dan baik, tanpa banyak meminta bantuan orang lain.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup program pengembangan kemampuan orientasi mobilitas
diarahkan pada rangkaian aktifitas yang harus dilalui tunanetra sebagai
berikut:
a. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas.
b. Prinsip dan komponen orientasi
c. Pengembangan motorik kasar
d. Kesadaran ruang
e. Pengembangan Konsep tubuh
f. Keterampilan teknik pra tongkat
g. Keterampilan teknik tongkat
h. Bepergian dengan mandiri di lingkungan yang dikenal dan tidak
dikenal

B. Pengembangan Sosial
1. Pengertian
Kemampuan sosial merupakan gambaran hubungan antar manusia
5
dan lingkungannya serta perilaku manusia dalam melaksanakan
aktivitasnya sehari-hari secara mandiri tanpa banyak dibantu orang lain.

2. Tujuan
Tujuan akhir dari pengembangan kemampuan sosial adalah
tunanetra mampu melakukan aktifitas dalam kehidupan sehari-hari
sehingga peserta didik mampu berinteraksi, beradaptasi dan berpartisipasi
aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di lingkungan keluarga di sekolah
dan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan kemampuan sosial diarahkan pada
keterampilan beraktifitas sehari-hari yang terdiri dari:
a. Aktifitas dan fungsi aktifitas kehidupan sehari-hari.
b. Berintegrasi secara sosial.
c. Hubungan pribadi dan keluarga yang sehat.
d. Mengatur diri dan rumah secara logis.
e. Menyadari pentingnya keselamatan dalam rumah.
f. Mengurangi ketergantungan pada orang lain.
g. Pengembangkan citra diri yang positif.

C. Pengembangan Komunikasi
1. Pengertian
Pengembangan komunikasi pada tunanetra menekankan pada
bagaimana tunanetra dapat mengkomunikasikan secara lisan pikiran dan
maksudnya dengan ekspresif dan menarik kepada orang lain. Banyak
tunanetra mengkomunikasikan pikiran dan maksudnya tidak ekspresi dan
tidak menarik. Hal ini bukan berarti tunanetra tidak bisa melakukannya,
tetapi tidak mendapatkan latihan contoh dari lingkungannya karena
ketunanetraannya.

2. Tujuan
Tujuan akhir dari pengembangan komunikasi adalah mampu bersikap
baik dan benar dalam berkomunikasi lisan, tulisan dan isyarat secara
ekspresif menyenangkan baik menggunakan alat komunikasi manual
maupun elektronik.
6
3.Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan komunikasi untuk peserta didik
tunanetra ditujukan sebagai berikut:
a. Prinsip komunikasi lisan bagi tunanetra
b. Komunikasi tulisan bagi tunanetra
c. Komunikasi isyarat bagi tunanetra
d. Alat bantu komunikasi elektronik dan manual

D. Kompetensi dan Indikator


1. Pengembangan Orientasi dan Mobilitas untuk Tunanetra
NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. Gambaran tubuh

1.1 Menjelaskan nama-  Menyebut nama-nama bagian tubuh dari


nama bagian tubuh rambut sampai ke ujung kaki
 Menyebutkan nama-nama bagian tubuh
depan dan belakang.
 Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

1.2 Menunjukkan Lokasi  Menemutunjukkantiap-tiap bagian tubuh


bagian-bagian tubuh  Menemutunjukkanbagian tubuh yang ada di
kepala
 Menemutunjukkanbagian tubuh yang ada di
badan
 Menemutunjukkanbagian tubuh yang ada di
kaki
1.3 Melakukan gerakan  Melakukan gerakkankepala dan leher
bagian-bagian tubuh  Melakukan gerakkanlengan siku
 Melakukan gerakkanjari dan pergelangan
tangan
 Melakukan gerakkanpinggul
 Melakukan gerakkanpaha
 Melakukan gerakkanlutut
 Melakukan gerakkankaki
 Melakukan gerakkanpergelangan kaki
1.4Menjelaskan fungsi dan  Menjelaskan fungsi tiap bagian tubuh dari
bagian tubuh rambut sampai kaki
 Malakukan aktifitas dengan memfungsikan
bagian-bagian tubuh tertentu
1.5Menghubungkanantar  Menghubungkan antar bagian tubuh sendiri
bagian-bagian tubuh  Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
tubuh orang lain
7
 Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
bagian tubuh binatang
 Menghubungkan bagian tubuh sendiri dengan
objek-objek di sekitarnya.
2. Keterampilan motorik,
kesadaran ruang dan
lingkungan.
2.1Melakukan gerakan tidur Melakukan gerakan:
 Melakukan gerakantidur terlentang
 Melakukan gerakantidur miring
 Melakukan gerakantidur telungkup
2.2Melakukan gerakan  Melakukan gerakanberguling ke kiri
berguling  Melakukan gerakanberguling ke kanan
 Melakukan gerakanberguling dari telentang
 Melakukan gerakanberguling dari posisi
telungkup ke telungkup
 Melakukan gerakanberguling dari posisi miring
ke posisi miring
2.3Melakukan gerakan  Melakukan gerakanduduk di lantai
duduk  Melakukan gerakanduduk di kursi
 Melakukan gerakanduduk dengan posisi
bersila
 Melakukan gerakanduduk dengan kaki lurus ke
depan (selonjor)
2.4 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanposisi merangkak
merangkak  Melakukan gerakanmerangkak maju
 Melakukan gerakanmerangkak mundur
 Melakukan gerakanmerangkak menirukan
gerakanbinatang
2.5 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanberdiri sempurna
berdiri  Melakukan gerakanberdiri dengan satu kaki
 Melakukan gerakanberdiri dengan kaki dan
tangan di angkat (posisi pesawat terbang)
2.6Melakukan latihan  Membedakan permukaan yang berbeda yaitu
perabaan kasar, halus, lembek, panas dan dingin
 Membedakanberbagai bahan yaitu sutera,
katun, dan wol.
 Membedakanberjalan diberbagai permukaan
seperti rumput, aspal, tanah, kerikil
 Membedakanukuran yaitu panjang dan
pendek.
 Membedakanbentuk yaitu lingkaran, segitiga,
segiempat dsb.
 Membedakanhubungan dua objek atau lebih.
2.7 Melakukan latihan  Menyebutkanjenis suara
pendengaran  Menyebutkanlokasi suara
 Membedakan suara
 Merespon terhadap suara
2.8Melakukan latihan Membedakan dan menunjukkan
Penciuman  Menunjukkan jenis bau-bauan
 Membedakanjenis bau-bauan

8
 Menunjukkan lokasi bau-bauan
 Merespon terhadap bau-bauan
2.9Melakukan gerakan  Melakukan gerakan jalan sempurna
berjalan
2.10Melakukan gerakan lari  Melakukan gerakanlari dengan bimbingan guru
 Melakukan gerakanlari tanpa bimbingan guru
 Melakukan gerakanlari dengan pengarah
2.11 Melakukan gerakan  Melakukan gerakan Jongkok sempurna
jongkok  Melakukan gerakanjongkok sempurna dan
lompat ke depan
 Melakukan gerakanjongkok sempurna dan
melompat ke belakang
2.12Melakukan gerakan  Melakukan gerakanloncat dari atas ke bawah
meloncat dengan bimbingan guru
 Melakukan gerakanloncat dari atas ke bawah
tanpa bimbingan guru
 Melakukan gerakanloncat dari bawah ke atas
2.13Melakukan gerakan  Melakukan gerakanmelompat sempurna
melompat  Melakukan gerakanmelompat dengan satu
kaki
 Melakukan gerakanmelompat menirukan katak
2.14 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanmenendang bola
koordinasi  Melakukan gerakanmemukul
 Melakukan gerakanmenarik
 Melakukan gerakanmengambil
 Melakukan gerakanmenangkap
2.15Melakukan  Melakukan gerakanberjalan dengan satu kaki
gerakanKeseimbangan  Melakukan gerakanberjalan dengan jarai kaki
 Melakukan gerakanberjalan di atas papan
titian
2.16Melakukan  Melakukan gerakanmengelillingi ruangan
gerakandengan  Melakukan gerakanmencari objek di ruang
mengeksplorasi lingkungan atau di lingkungan
 Melakukan gerakanmengikuti sumber bunyi
 Melakukan gerakanmengambil objek
3. Konsep dasar orientasi dan  Menjelaskan arti orientasi
mobilitas  Menjelaskan arti mobilitas
 Menjelaskan manfaat O&M
4. Prinsip dan komponen
keterampilan orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri  Menetapkan dimana dirinya
dengan menggunakan  Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
indera yang masih  Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai
berfunsi ke tujuan
4.2Menggunakan  Menemukan landmark
komponen  Menemukan clue
keterampilan orientasi  Menggunakan kompas
 Menetapkan sistem penomoran
 Menetapkan sistem pengukuran
5. Tehnik pra tongkat
5.1Melakukan bepergian  Melakukan gerakan dasar pendampingan
9
denganteknik pendaping awas
awas di lingkungan dekat  Melakukan teknik jalan sempit
sekolah  Melakukan teknik melewati pintu:
 Pintu terbuka kanan mendekat
 Pintu terbuka ke arah kanan menjauh
 Pintu membuka ke kiri mendekat
 Pintu membuka ke kiri menjauh.
 Pintu terbuka otomatis digeser
 Melakukan teknik pindah pegangan
 Melakukan teknik berbalik arah
 Melakukan teknik cara duduk
 Duduk di kursi dengan meja
 Duduk di kursi tanpa meja
 Melakukan teknik naik turun tangga
 Melakukan teknik escalator dan elevator
 Melakukan teknik masuk dan keluar mobil
 Melakukan teknik menerima dan menolak
ajakan
 Melakukan teknik penggunaan kamar kecil
5.2 Bepergian dengan  Melakukan teknik menyilang tangan di
teknik melindungi diri di atas(upper hand)
lingkungan sekolah  Melakukan teknik menyilang tangan ke
bawah(lower hand)
 Melakukan teknik merambat(trailling)
 Melakukan teknik tegak lurus dengan benda
(squaring off)
 Teknik mencari benda jatuh(drop objek)
5.3Melakukan orientasi  Melakukan gerakanmengelilingi ruangan
ruang  Melakukan gerakanmenjelajahi ruangan
 Menemutunjukkan letak benda di ruangan
6. Tehnik Tongkat
6.1 Penggunaan tehnik  Menjelaskan tentang tongkat.
tongkat di lingkungan  Menggunakan tongkat ada saat berjalan
terbatas dengan pendamping awas
 Menyimpan tongkat waktu tidak dipergunakan
 Menggunakan teknik tongkat
 Menggunakan teknik tongkat waktu turun-naik
tangga
 Menggunakan teknik trailling dengan tongkat
 Menggunakan teknik mendeteksi objek-
rintangan
 Menggunakan teknik sentuhan (touch)
 Menggunakan teknik dua sentuhan (two
touch)
 Menggunakan teknik dua sentuhan waktu
menelusuri shore line/garis pengarah
 Menggunakan teknik dorong (Pussing Slide
Technique)
6.2 Tehnik tongkat di  Menetapkan posisi jalan dan bagian jalan
lingkungan sekitar sekolah  Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
 Berjalan di antara blok di lingkungan sekolah
 Melakukan bepergian di daerah dengan
10
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
 Membaca dan membuat peta lingkungan
 Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
 Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum
6.3 Tehnik tongkat di  Menetapkan posisi jalan dan bagian jalandi
lingkungan perumahan lingkungan perumahan
 Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
 Berjalan di antara blok di lingkungan
perumahan
 Membaca dan membuat peta lingkungannya
 Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
 Menyeberang jalan di lampu penyeberangan
 Melakukan bepergian dengan menggunakan
kendaraan umum
6.4 Penggunaan teknik  Menggunakantehnik meminta bantuan
tongkat dilingkungan  Menyeberang jalan dengan teknik tongkat
perkotaan  Melakukan berjalan di antara blok di
perumahan
 Melakukan bepergian di daerah dengan
kondisi jalan, dan letak rumah yang tidak
teratur
 Membaca dan membuat peta lingkungannya
 Menemukan rumah dan nomor rumah sebagai
tujuan
 Melakukan (drop off) diturunkan dalam satu
tempat dan kembali ke rumah/tujuan yang
telah ditentukan
6.5 Penggunaan teknik  Menggunakan tehnik meminta bantuan
tongkat di pusat kepada orang lain
perbelanjaan  Menggunakan tehnik tongkat saat
berkendaraan umum
 Menggunakan tehnik tongkat di saat
menyeberang jalan
 Menggunakan tehnik tongkat di pusat
perbelanjaan/ mall
 Menggunakan tehnik tongkat di pasar
tradisional
 Membaca dan membuat peta lingkungan
pusat perbelanjaan
 Menemutunjukkan toko dan nomor toko
sebagai tujuan

2. Pengembangan Sosial Untuk Tunanetra


NO KOMPETENSI INDIKTOR
1. Kesehatan Pribadi
1.1 Memelihara kesehatan  Melakukan mandi sendiri
pribadi  Mencuci dan mengeringkan tangan
 Mencuci dan mengeringkan kaki
11
 Menggosok gigi
 Menggunakan kamar mandi (toilet)
 Menggunakan deodoran
 Memakai sepatu dan sandal
 Memotong kuku
 Mencuci rambut dan menyisir
 Merias diri (make up)
1.2 Merawat dan memelihara  Mencuci dengan cara manual
pakaian.  Mencuci dengan menggunakan mesin cuci.
 Melipat pakaian
 Menyetrika pakaian
 Menyimpan pakaian
 Memilih pakaian yang tepat
 Menandai pakaian
2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor  Menyalakan kompor (minyak, gas, kayu bakar,
(minyak, gas, kayu bakar, arang, arang, briket)
briket)  Merawat kompor
2.2 Menyiapkan makanan  Memilih bahan makanan yang sehat
 Memotong bahan makanan
 Mengupas bahan makanan
 Memasak bahan makanan
 Menggoreng bahan makanan
 Mengontrol kematangan makanan
 Menghidangkan makanan
 Menyimpan makanan.
2.3 Menggunakan etika di meja  Melakukan cara duduk
makan  Menyimpan dan menggunakan serbet
 Menggunakan peralatan di meja makan
 Mengorientasi meja makan
 Menggunakan etika di meja makan
 Menuangkanair kedalam gelas
 Menata makanan di meja makan.
 Menyiapkan hidangan utuk tamu/keluarga
 Menyajikan makanan dan minuman
 Melakukan cara makan dan minum
 Makan dengan tangan
 Makan dengan sendok dan garpu
 Minum dengan gelas
 Minum dengan botol
 Melakukan tata cara makan di tempat pesta
2.4 Membersihkan dan merawat  Menggunakan lampu (listrik, petromak,
perabot rumah tangga lampu minyak)
 Membersihkan perabot rumah tangga
 Membersihkan langit-langit
 Membersihkan kaca jendela dan pintu
 Menyapu lantai.
 Mengepel lantai
 Menata mebel
2.5 Membersihkan dan merawat  Membersihkan halaman.
halaman rumah  Merawat tanaman
12
 Merawat alat-alat berkebun
 Merawat hewan peliharaan
2.6 Memperbaiki pakaian  Mamasukan benang ke jarum
sederhana  Memperbaiki pakaian

2.7 Mengelolaan keuangan  Mengenali uang kertas dan uang logam


 Melipat uang kertas
 Menyimpan uang ke dalam dompet/ tas
 Membelanjakan uang
 Menyimpan uang di Bank
 Mengatur uang untuk keperluan keluarga
(telp, listrik dll)
3. Dunia kerja
3.1 Manajemen kerja  Menjelaskan arti kerja.
 Menyebutkan aturan kerja
 Menunjukkan sikap dalam bekerja.
 Menyimpan alat kerja
 Memelihara alat kerja.
 Menggunakan alat kerja.
3.2 Menggunakan waktu  Menggunakan waktu efektif dan waktu
senggang
4. Reproduksi Manusia
4.1 Reproduksi manusia  Menjelaskan perbedaan tanda-tanda fisik
bayi sampai dewasa laki dan perempuan
dengan menggunakan model boneka
 Menjelaskan perbedaan alat reproduksi laki-
laki dan perempuan dengan menggunakan
model boneka
 Memahami masalah kewanitaan
 Datang bulan
 Kehamilan
 Merawat bayi
 Keluarga berencana
 Membesarkan anak
 Menanamkan nilai-nilai moral dan agama
yang berhubungan dengan kewanitaan

3. Pengembangan Komunikasi untuk Tunanetra


NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Baca Tulis Braille
1.1 Menunjukkan kesiapan untuk  Mengembangkan perabaan untuk membaca
belajar membaca dan menulis braille
Braille  Mengekplorasi benda dengan perabaan
 Mengenal bentuk geometri dengan
perabaan
 Menemukan perbedaan titik Braille
 Mengenal perbedaan titik Braille
1.2 Memperagakan posisi  Memperagakan posisi duduk saat membaca
membaca dan menulis Braille  Memperagakan posisi tangansaat membaca
yang baik dan benar  Memperagakan posisi kertas saat membaca
 Memperagakan gerakan tangan saat
membaca
13
 Memperagakan sikap membaca yang baik
 Memperagakan cara memasang kertas
pada mesin ketik Braille
 Memperagakan menekan tombol mesin
ketik Braille
 Memperagakan memasang kertas pada alat
tulis riglet
 Menggunakan penriglet waktu menulis
Braille
1.3 Menggunakan media baca-  Menggunakan media baca tulis awas bagi
tulis awas bagi peserta didik low peserta didik low vision
vision  Menggunakan media baca tulis elektronik

1.4 Menulis cetak awas pada  Memodifikasi menulis cetak awas pada anak
anak tertentu tertentu
 Memodifikasi penggunaan alat bantu tanda
tangan
2. Komunikasi
2.1 Menggunakan alat  Menggunakan alat komunikasi manual
komunikasi yang ada  Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat (majalah Braille)
 Menggunakan alat komunikasi elektronik
2.2 Melakukan komunikasi antar  Memperkenalkan diri dengan ekspresif
personal dengan baik dan  Mengenal orang dengan ekspresif
ekspresif.  Bermain peran
 Melakukan Simulasi
 Melakukan ekspresi komunikasi formal
 Melakukan ekspresi komunikasi non formal
2.3 Bergaul dengan etika yang  MenunjukkanEtika bertamu
benar  Menunjukkan etika berbicara dengan orang
yang lebih muda, sebaya, dan lebih tua
 Menunjukkan etika menyapa orang
 Menunjukkan etika menengok orang sakit
 Menunjukkan etika meminta bantuan
 Menunjukkan etika memperkenalkan diri
2.4 Melakukan kunjungan  Melakukan kunjunganke lembaga sosial
lembaga sosial masyarakat dan masyarakat (Karang Taruna, Remaja
pusat layanan masyarakat Masjid)
 Melakukan kunjunganke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)

14
E. Sarana dan Prasarana

No Nama Cara Penggunaan Gambar

1 Tongkat panjang Dipergunakan di dalam


Alat bantu ruangan (indoor) atau di luar
pembelajaran OM ruangan (outdoor) dan
dilatihkan kepada tunanetra
oleh guru yang mempunyai
kualifikasi khusus

2 Tongkat lipat Dipergunakan di dalam


ruangan (indoor) atau di luar
ruangan (outdoor) dan
dilatihkan kepada tunanetra
oleh guru yang mempunyai
kualifikasi khusus

3 Perangkat latihan Beberapa benda yang


penciuman memiliki bau yang berbeda-
bedadimasukan ke dalam
suatu tempat yang berbeda,
kemudian anak disuruh
menditeksi dengan
penciumannya dan disuruh
menebak nama bbenda ang
diciumnya.

4 Perangkat latihan Beberapa benda yang


pengecapan memiliki rasa yang berbeda-
beda dimasukan ke dalam
suatu tempat yang berbeda,
kemudian anak disuruh
menditeksi dengan
pengecapan dan disuruh
menebak nama benda yang
dirasakannya

5 Kompas Braille Alat ini dipergunakan untuk


mengetahui arah-arah mata
angin yang dinginkan oleh
tunanetra dengan cara
menyimpan kompas braille
pada tempat yang datar,
menunggunya beberapa saat
menguncinya kemudian
membuka untuk diraba tanda
utara pada kompas tersebut.

15
6 Talking compass Alat ini akan memberikan
informasii arah mata angin
yang diinginkan oleh
tunanetra dengan cara
mengarahkannya pada arah
tertentu memijit tombol yang
tersedia dan alat ini akan
memberikan informasi arah
tersebut
7 Jam Braille Dipergunakan dalam aktifitas
sehari-hari dengan cara
meraba simbol-simbol braille
yang ada pada jam braille

8 Blindfold Tunanetra low vision


biasanya lincah bergerak
pada siang hari dan kesulitan
untuk bergerak pada malam
hari. Untuk terbiasa bergerak
tanpa penglihatan, maka
blindfold dipergunakan ketika
melatih O&M. Kalau pada
Blindfold yang hanya memiliki
satu tali, maka tali tersebut
dipasangkan melingkar
kepada dengan tali tidak
menekan telinga. jika ada
dua, maka tali yang satu di
atas telinga dan satunya lagi
di bawah telinga. Bantalan
ditempatkan di bagian bawah
dalam blindfold.
9 Guidance Block Dipasang pada jalan yang
Garis pengarah strategis sebagai garis
pengarah pejalan kaki
tunanetra

16
10 Alat latihan Diraba
perabaan: kain
perca, amplas, pasir,
tanah, dll

11 Silinder Anak diminta menyusun


silender tersebut dari yang
berukuran paling panjang
sampai yang pendek.

12 Menara Bangun Anak diminta menyusun


Datar bangun datar tersebut dari
yang berukuran paling besar
sampai paling kecil sehingga
membentuk menara.

13 Bangun-bangun Pengembangan konsep


geometri bangun geometri baik dalam
bentuk 2 dimensi maupun 3
dimensi melalui mengenal ,
membedakan-bedakan,
mengelompokan, dan
menyusun bentuk

17
14 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari
perabaan berbagai tekstur dan
ketebalan diberikan pada
alat bentuk
anak dan anak membeda-
pembelajaran dan
bedakannya melalui
alat assesmen
perabaan

15 Rangka Bangun Terdiri dari rusuk-rusuk


Ruang bangun ruang.
Guru juga dapat membuat
sendiri rangka bangun ruang
ini dengan bahan dasar kayu,
bambu atau kawat kecil

16 Model -model benda Dipergunakan dalam


pembelajaran untuk
memperjelas konsep-konsep
yang diterangkan oleh guru

`
17 Reglette & pena Kertas dijepit dengan reglet,
kemudian huruf ditulis
(alat pembelajaran)
dengan cara menusukkan
stylush/pena pada lubang
yang ada di reglet

18 Braille lego (Latihan Dipergunakan untuk


baca tulis) mengenalkan huruf Braille
melalui aktifitas baca tulis
(alat bantu
dengan cara memasukan
pembelajaran
dan melepaskan balok-balok
bahasa/
ke dalam papan yang
diperuntukannya

19 Abakus Menggeser-geserkan manik-


manik yang ada pada abakus
Alat bantu
sesuai dengan kaidah-kaidah
pembelajaran
penggunaan abakus standar
matematika

18
20 Papan Hitung Dadu bersimbol braille
diletakkan di papan sesuai
Alat bantu
dengan kotak yang ada. Titik
pembelajaran
1 untuk angka 1, titik 1 dan 2
matematika
untuk angka 2, titik 1 dan 6
untuk angka 3, dsb.

21 Papan paku Mengkombinasikan antara


karet dan paku menjadi
bangun yang diinginkan

22 Pantule/papan baca Papan dan paku disimpan


secara terpisah. Ketika
(alat bantu
mengenalkan titik 1, ambil
pembelajaran
satu paku kemudian
bahasa
masukkan ke lubang ke satu
pada kolom ke satu di papan.
Titik 2, ambil satu paku dan
simpan di lubang 2. Dan
seterusnya dilakukan sesuai
dengan petunjuk penulisan
titik baille.

23 Pantule/papan baca Papan dan paku disimpan


secara terpisah. Ketika
(alat bantu
mengenalkan huruf a, ambil
pembelajaran
satu paku kemudian
bahasa
masukkan ke lubang ke satu
pada kolom ke satu di papan.
Huruf b, ambil dua paku dan
simpan di lubang 1 dan 2.
Huruf l, ambil tiga paku dan
simpan di lubang 1, 2, 3.
Seterusnya dilakukan sesuai
dengan petunjuk penulisan
huruf baille.
24 Mistar Taktual/ Penggaris diletakkan pada
penggaris objek yang akan diukur dan
tunanetra meraba simbol
braille yang ada pada
penggaris untuk menentukan
ukuran yang tepat sesuai
dengan objek yang
diukurnya.

19
25 Busur derajat Braille Dalam pembelajaran alat ini
dipergunakan untuk
mempelajari berbagai ukuran
sudut

26 Papan Geometri Alat ini dipergunakan pada


mata pelajaran matematika
dengan cara mengaitkan
karet gelang atau sejenisnya
pada paku untuk bentuk
geometri yang diinginkan

27 Meteran Braille Dalam pembelajaran alat ini


dipergunakan untuk
memperoleh informasi
tentang ukuran panjang dari
suatu objek atau jarak

28 Letter Write Kertas dijepit dalam letter


writer dan tunanetra
menuliskan huruf awas pada
kolom yang ada pada alat
tersebut, sehingga
menghasilkan tulisan yang
lurus

29 Rader dan sponge Alat ini dipergunakan dalam


pelajaran matematika, OM,
IPS, dan lainnya yang
berkaitan dengan
bentuk.Penggunaan alat ini
dengan cara meletaskkan
kertas di atas sponge,
menggambar bentuk gambar
geometri dengan
menggunakan rader. Hasil
yang akan diperoleh dari
menggambar dengan alat ini
adalah berupa garis titik-titik
yang bisa diraba.

30 Mesin Ketik Braille Kertas dimasukan pada


bagian penggulung lalu putar
masuk.
20
Ketik huruf Braille dengan
menggunakan keenam tuts.

31 Bahan bacaan Dibaca dengan cara diraba


Braille

32 Braille display Dikoneksikan dengan dengan


CPU

33 Notetaker Dipergunakan dalam


berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan baca tulis.
Alat ini akan membunyikan
angka dan simbol.

34 Embosser (Printer Embosser dikoneksikan


Braille) dengan cpu yang telah
tersedia software translator
Braille

35 Thermoform Master gambar yang timbul


diletakan pada screen,
kemudian kertas braillon atau
plastik mika ukuran 80 mg
diletakan di atas master
gambar. Ditutup lalu
hidupkan tombol pemanas
sekitar 1 menit.

21
36 Talking calculator Dipergunakan dalam
(kalkulator bicara) berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan operasi
hitung. Alat ini akan
membunyikan angka dan
simbol lain, serta hasil
operasionalnya

37 Perangkat komputer Alat ini dipergunakan dalam


berbagai aktifitas dengan
(PC)
memanfaatkan perangkat
keras atau lunak yang secara
khusus diperuntukan bagi
tunanetra.
38 Laptop, notebook Sama dengan cara
penggunaan PC, tetapi lebih
fleksibel.

39 Scanner Alat ini dipergunakan untuk


memvisualisasikan gambar
dalam bentuk hardcopy ke
dalam bentuk auditori.

40 Bangun-bangun Pengembangan konsep


geometri bangun geometri baik dalam
bentuk 2 dimensi maupun 3
dimensi melalui mengenal ,
membedakan-bedakan,
mengelompokan, dan
menyusun bentuk

41 Peta timbul Alat ini dipergunakan dalam


pembelajaran IPS dengan
cara meraba peta yang
berbentuk dua dimensi. Peta
ini bisa berbentuk peta yang
standar maupun buatan guru
sesuai dengan kebutuhan.

22
42 Model -model benda Dipergunakan dalam
pembelajaran untuk
memperjelas konsep-konsep
yang diterangkan oleh guru

43 Jam bicara Dipergunakan dalam aktifitas


sehari-hari dengan cara
mendengarkan suara yang
direproduksi oleh jam setelah
tombol tertentu ditekan.

44 Alphabet Braille Alat ini dipajang di dinding


kelas, ruang guru, ruang
sumber, dan perpustakaan
untuk memberikan informasi
tentang simbol Braille.

45 Perangkat latihan Objek yang terdiri dari


perabaan berbagai tekstur dan
ketebalan diberikan pada
anak dan anak membeda-
bedakannya melalui
perabaan

46 Perangkat Latihan Membunyikan alat mulai dari


pendengaran suara keras-lemah atau
tinggi-rendah. Dipergunakan
untuk mengembangkan
kemampuan anak dalam
mengidentifikasi,
membedakan, serta
melokalisasi sumber bunyi
47 Magnifier Magnifier dipegang dengan
cara didekatkan atau
dijauhkan dari huruf sampai
huruf terlihat dengan jelas

23
48 CCTV Bahan bacaan diletakan di
tas papan baca yang berada
di bawah monitor. Huruf ata
gambar akan muncul pada
layar monitor yang
kekontrasan dan ukurannya
dapat disesuaikan dengan
kondisi penglihatan.
Pengaturan tersebut
dilakukan dengan
mengoperasikan perangkat
yang ada pada CCTV.

49 Alat rekam audio Dalam pembelajaran


dipergunakan untuk
merekam penjelelasan yang
diberikan oleh guru untuk
diputar ulang.

50 Talking book Dipergunakan pada saat


membaca buku dalam bentuk
audio yang kecepatan,
intonasi dan tinggi rendahnya
suara dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.

51 Screen reader Software diinstall ke cpu


software yang dilengkapi audio

52 Braille Translater Alat ini dipergunakan untuk


aktifitas membaca sehari-hari
dengan cara
mengkomversikan ke dalam
bentuk braille. Alat ini dalam
pengoperasiannya dinstal
terlebih dahulu pada
perangkat komputer.
24
53 Open book Alat ini dipergunakan dalam
(software) kegiatan sehari-hari dalam
aktifitas membaca dengan
cara menyalin teks dalam
bentuk hardcopy ke bentuk
teks dan atau audio r dalam
format softcopy.

54 Kamus elektronik Dipergunakan dalam


pembelajaran bahasa asing
di sekolah

55 Papan catur Aturan sama dengan


tunanetra permainan catur pada
umumnya. Hubungannya
dengan pembelajaran, yaitu
dalam pengembangan
konsep, sosialisasi, dan
pengisian waktu luang yang
positif

56 Bola bunyi Bola ditendang, dilempar,


atau dupukul seuai dengan
permainan yang dilakukan

57 Perangkat tenis Bola dipukul melalui bawah


meja Tunanetra net ke daerah lawan dan
lawan main memukul balik.
Aturan main disesuaikan
dengan aturan tenis meja
tunanetra.

25
58 Braille Playing Card Dipergunakan pada saat
pengembangan konsep
braille serta sosialisasi
melalui permainan kartu

59 Bola Besar Anak tetap berada pada


posisi tengkurap sambil
badan atau kaki dipegang
oleh kita lalu digoyang atau
digeser geser

60 Matras o Posisi tidur terlentang


o Latihan miring, tengkurap
dan berguling
o Latihan peguatan otot
dengan posisi tidur dan
duduk

61 Sepeda statis/ static pedalnya dikayuh


bycicle

62 The equilibirator Anak berjalan diatas papan


dengan tetap berpegang

26
63 Static Bycicle Dapat untuk melakukan
program Ergocycling,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan bagi
Tunanetra
64 Treadmill Jogger Dapat untuk melakukan
program Ergojogging,
keamanan lebih terjamin,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan bagi
Tunanetra

65 Power Rider

66 Body slander Sangat baik untuk melatih


otot betis, otot paha, melatih
koordinasi anggota tubuh,
pengawasan tidak terlalu
sulit, mudah dilakukan bagi
Tunanetra

67 Ruang Makan anak diajarkan untuk menata


meja atau menyajikan menu
bila ada tamu sambil
mengenalkan fungsi dari
kegiatan makan itu sendiri

68 Ruang tamu Role playing atau bermain


peran

27
69 Ruang dapur Belajar memasak

70 Kamar mandi Orientasi cara mandi , cara


buka kran panas dan dingin

71 Toilet Orientasi cara buang hajat


dan cara untuk
membersihkan

72 Setrika,juicer,toaster Diajarkan cara


penggunaannya kealiran
listrik

73 Rice cooker Diajarkan cara


penggunaannya kealiran
listrik

74 Kompor gas Diajarkan cara menyalakan ,


mematikan dan
perawatannya

28
75 Piring, Diajarkan cara menggunakan
mangkok,cangkir atau table manner/menata
dan perawatannya

76 Hanger/gantungan Diajarkan cara


pakaian menggunakannya

77 Ember tertutup Air dimasukkan keember dan


ditutup

78 Lap tangan Setelah tangan dicuci


gunakan lap tangan

79 Sikat gigi Cara Penggunaan


Anak diminta memasang
pasta gigi pada sikat gigi,
kemudian melakukan
menggosok/menyikat gigi.

80 Software Translator Diinstall ke dalam computer


music Braille kemudian dioperasikan
sesuai kebutuhan

81 Software perekaman Diinstall ke dalam computer


music (CakeTalking kemudian dioperasikan
SONAR) sesuai kebutuhan

29
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN ORIENTASI MOBILITAS,


SOSIAL, DAN KOMUNIKASI PADA PESERTA DIDIK TUNANETRA

A. Prinsip Pelaksanaan
Pengembangan program OMSK pada tunanetra harus didasarkanpada
prinsip sebagai berikut:
1. Kekongkritan
Pelaksanaan latihan pada tunanetra dikatagorikan kongkrit
apabilamateri latihan, tempat atau lokasi latihan, waktu suasana harus
kongkrit. Untuk mengkongkritkan materi maka perlu dilengkapi dengan
peraga pendukung yang bersifat kongkrit. Kongkrit bisa berarti bentuk
aslinya atau modelnya. Penggunaan peraga model dilakukan bila
penggunaan peraga asli tidak memungkinkan. Ketidakmungkinan
penggunaan peraga asli bisa karena alasan etika, berbahaya atau
membahayakan peserta didik, dan atau susah menemukan aslinya.
Karena itu sejak dari rencana pembelajaran harus sudah dipikirkan
bagaimana perencanaan latihan pengembangan orientasi mobilitas,
sosial dan komunikasi bisa dilaksanakan kongkrit.

2. Melakukan
Dalam melakukan latihan pengembangan orientasi mobilitas, sosial
dan komunikasi dilatihkan dengan cara peserta didik melakukan sesuai
dengan peraga yang diberikan. Tunanetra harus diijinkan untuk
mendatangi guru, meraba peraga serta mencoba melakukan sesuai
dengan yang diragakan guru secara kongkrit. Penjelasan verbal tidak
akan dapat membuat pembelajaran bermakna bagi tunanetra. Dengan
demikian pembelajaran pada tunanetra khususnya keterampilan OMSK
harus berbasis aktif dan praktek langsung.

3. Prinsip Keterpaduan
Prinsip terpadu mengandung arti bahwa guru dalam menjelaskan, dan
menunjukkan peragaan harus secara sistimatis dan menyeluruh. Hal ini
didasarkan cara tunanetra dalam mempelajari dan mengamati
sesuatu.Peserta didik awas dalam mempelajari dan mengamati sesuatu
dimulai dari mengamati secara utuh atau keseluruhan setelah itu bagian-
30
bagiannya. Tunanetra denganhambatan penglihatan yang dimilikinya
tidak dapat mengamati, mempelajari objek maupun peraga secara utuh
dalam satu waktu. Tunanetra mempelajari dan mengamati objek dan
peraga dari bagian-bagiannya, selanjutnya menyatukan kembali bagian
objek dan peraga yang dipelajarinya menjadi sesuatu yang utuh dan
terpadu.

Untuk pengembangan OMSK pada tunanetra harus menggunakan pendekatan


pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada (student centered
approach). Ini berarti bahwa apapun yang akan dilakukan terhadap tunanetra
dalam kontek pengembangan OMSK harus didasarkan kepada kepentingan
dan kebutuhan tunanetra.
Mengingat sangat pentingnya program pengembangan OMSK dalam
kehidupan tunanetra dan banyaknyawaktu yang dibutuhkan, maka perlu
menggunakan berbagai strategi sebagai:
1. Pembelajaran terpadu, artinya sebagian materi pengembangan
OMSK masuk kedalam mata pelajaran untuk dikembangkan.
2. Pembelajaran tersendiri, artinya guru penanggung jawab
keterampilan kekhususan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran secara langsung dan tersendiri, yang disesuaikan
dengan umur perkembangan dan kebutuhannya.
3. Pembelajaran prioritas, yaitu strategi ini dilaksanakan karena alasan
tertentu yang ada pada tunanetra, misalnya karena peserta didik
akan segera masuk di sekolah inklusiatau alasan kebutuhan yang
mendesak maka perlu diprioritaskan untuk dilakukan pembelajaran
secara individual sampai kebutuhannya terpenuhi.

B. Rambu-rambu Pelaksanaan
Rambu-rambu pelaksanaan pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi bagi peserta didik tunanetra sebagai berikut:
1. Pengembangan orientasimobilitas, sosial dan komunikasi disusun
tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan dan tingkatan kelas
2. Metoda, alat pembelajaran dan evaluasi disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan.
3. Proses pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan aspek
motorik dan psikomotor.
31
4. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan secara
berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan.
5. Guru yang bertanggung jawab menyampaikan pembelajaran OMSK
hendaknya mereka yang sudah pernah mendapatkan pelatihan OM
6. Guru dan pelatih OMSK hendaknya memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai media dan sarana sumber latihan.
7. Sistem penilaian program pengembangan OMSK dapat menggunakan
penilaian kualitatif, ukuran keberhasilan program pengembangan
OMSK adalah pada kompetensi, keterampilan dan kecakapan dalam
melakukan aktifitas.
8. Bentuk latihan OMSK sebaiknya bervariasi, menarik minat,
merangsang emosi, serta menuntun ke arah kesanggupan diri untuk
melakukan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan dari pengembangan orientasimobilitassosial dan
komunikasi diperlukan langkah-langkahsebagai berikut:
1. Asesmen
Dalam kontek Pengembangan OMSK asesmen adalah metode yang
sistimatis untuk mengetahui tentang:
a. Apa yang sudah dikuasai
b. Apa yang belum dikuasai
c. Apa yang dibutuhkan
Materi pengembangan yang sudah diketahui dan materi yang belum
diketahui, tapi tidak dibutuhkan maka materi tersebut tidak perlu
diprogramkan dan materi yang belum dikuasai dan dibutuhkan itu saja
yang perlu diprogramkan untuk dilatihkanpada tunanetra.
2. Menetapkan prioritas materi latihan
Berdasarkan hasil asesmen, materi yang belum diketahui mungkin
lebih dari satu maka guru harus memilih materi yang mana yang perlu
lebih dulu untuk dilatihkan.
3. Menetapkan tujuan latihan
Setelah ditetapkannya materi yang akan dilatihkan, maka guru
menyusun dan menetapkan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan harus memiliki unsur:
32
A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan
B=Behavioradalah prilaku yang harus ditunjukkan
C=Conditionpada saat kondisi apa perilaku itu ditampilkan/ditunjukkan
oleh (audiens)
D=Degree (Derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang
ditampilan (performance behavior) menerangkan telah berhasil
menguasai pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.
Misalnya berapa kali ia harus melakukan praktek salah satu teknik
dengan benar, sebelum dinyatakan ia berhasil menguasai teknik
tersebut.
Contoh penetapan unsur tujuan:
Format ABDC
Tiap dapat (A) mempraktekan teknik menyilang tubuh (B) tiga kali
berturut-turut tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)
Format ACBD
Semua (A) pada saat berbicara (C) dapat menunjukkan ekspresinya
(B) tanpa kesalahan (D)
Format ABCD
Ahmad (A) dapat mendemonstrasikan teknik mencari benda jatuh (B)
didepan teman sekelasnya (C) tanpa ada kesalahan (D)
Format ABDC
Tiap dapat (A) teknik menyilang tubuh (B) tiga kali berturut-turut
tanpa kesalahan (D) pada saat menuruni tangga (C)

4. Menganalisa kegiatan materi latihan


Apabila tujuan telah ditetapkan dengan jelas maka langkah
selanjutnya menganalisa atau menguraikan tujuan tersebut menjadi
bagian-bagian kecil yang dapat diajarkan. Makin tinggi kemampuan
peserta didik dalam menerima pelajaran maka langkah dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan makin besar. Berarti jumlah
langakah dan tahap yang harus dilalui semakin sedikit.
Banyaknya langkah kegiatan juga tergantung dari kekomplekan bahan
tugas yang akan diajarkan.
Dari analisa tujuan menjadi langkah lebih kecil maka instruktur
dapat menerapkan dari mana harus memulai latihan tersebut.
Memulai mengajarkan atau melatihkan tidak harus dari awal, bisa saja
33
untuk seorang peserta dimulai dari langkah pertama tetapi bagi
peserta didik yang lainnya cukup mulai dari langkah pertengahan.
Dengan analisa kegiatan program ini dan bahan yang akan diberikan
lebih fleksibel. Juga akan lebih mudah menemukan hambatan-
hambatan yang terjadi dalam proses pengajarannya.
Analisa kegiatan memegang peranan dalam mendorong
motivasi peserta didik dalam berlatih dan belajar. Sebab analisa
tugas dari kegiatan ini memungkinkan peserta didik berhasil dan
mampu melaksanakannnya.
Contoh:
Misalnya Tujuan yang ditetapkan adalah ”peserta didik mampu
berpergian mandiri dengan kendaraan bus dari rumah ke sekolah”.
Bahan dan tujuan ini dianalisa seperti berikut:
a. Pergi dari rumah ke tempat pemberhentian bus pada watu yang
tepat.
b. Menuggu bus datang
c. Mengenal bus dengan tepat
d. Menaiki bus dengan tepat.
e. Membayar ongkos bus dan meminta karcis.
f. Bertanya untuk ganti bus apabila diperlukan.
g. Menemukan ciri medan (landmark) yang tepat untuk berhenti.
h. Menekan bel untuk berhenti apabila sudah menemukan tanda
untuk berhenti.
i. Keluar dari bus pada pemberhentian yang tepat.
j. Berjalan dari pemberhentian bus ke sekolah.

5. Menetapkan metode
Dalam pengajaran keterampilan OMSK mengenal 3 (tiga)
cara yaitu:
a. Pengajaran dengan cara verbal
Instruktur memberikan instruksi dengan verbal dan peserta
didik melaksanakan instruksi verbal tersebut. Cara ini dapat
berjalan apabila menghadapi tunanetra yang mempunyai
kekayaan konsep yang cukup memadai. Bagaimana ia akan
mengerti dengan apa yang dimaksud apabila tunanetra belum
mempunyai konsep yang tepat tentang isi instruksi tersebut.
34
b. Pengajaran dengan cara demonstrasi
Guru memberikan contoh bagaimana teknik dan
keterampilanitu dilaksanakan. Peserta didik tunanetra mengamati
dengan meraba dari gerakan yang dicontohkan oleh instruktur.
Setelah itu baru peserta didik mempraktekan dan meniru yang
dicontohkan oleh instruktur.
c. Pengajaran Dengan Bantuan Fisik
Instruktur menyentuh langsung peserta didik tunanetra dan
mencontohkan secara langsung kepada tunanetra. Kelemahan
dari cara ini adalah adanya kontak langsung yang terlalu sering
dengan peserta didik dan dapat berakibat tidak enak pada
tunanetra, terutama yang telah dewasa. Instruktur dalam
mengajarkan sesuatu teknik dalam mobilitas sering
menggunakan ketiganya yaitu cara verbal, demonstrasi dan
bantuan atau kontak fisik. Makin tiggi kemampuan tunanetra
menerima pelajaran makin kurang penggunaan atau kontak fisik
dalam proses belajarnya.

6. Menetapkan kriteria keberhasilan latihan


Dalam evaluasi diperlukan kriteria. Kriteria dimaksudkan untuk
dapat menetapkan apakah penampilan yang ditunjukan dalam
evaluasi tersebut sudah memenuhi syarat untuk dikategorikan
berhasil. Kita telah mengetahui bahwa evaluasi dalam Orintasi dan
Mobilitas ditekankan pada evaluasi dalam bentuk kegiatan

7. Menetapkan langkah tindak lanjut


Evaluasi dalam Orientasi dan Mobilitas ditekankan pada
evaluasi penampilan dan perbuatan. Ukuran keberhasilan dalam
evaluasi ditetapkan berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Jadi cara
mengevaluasi peserta didik tunanetra dalam melakukan OMSK
adalah melihat langsung sewaktu peserta didik melakukan kegiatan
tersebut. Keberhasilan ditetapkan apabila peserta didik dapat
mempraktekan keterampilan OMSK dalam situasi yang sebenarnya.
35
36
PESERTA DIDIK Asesmen

ASESMEN
Kompetensi PROFIL

PERKEMBANGAN
KOMPETENSI

MERENCANAKAN
KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

PENILAIAN DAN EVALUASI


KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN OMSK

37
D. Program Pelaksanaan Pengembangan OMSK

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Gambaran tubuh
1.1 Menjelaskan nama-nama  Menyebut nama-nama bagian tubuh
bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki
 Menyebutkan nama-nama bagian
tubuh depan dan belakang
 Menyebutkan bagian-bagian sisi
tubuh

Langkah-langkah pembelajaran
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
1. Menemutunjukkan nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai ke ujung
kaki.
2. Menemutunjukkan nama-nama tubuh bagian depan dan bagian belakang.
3. Menemutunjukkan bagian sisi tubuh.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Lokasi bagian-bagian tubuh  Menemutunjukkan tiap-tiap bagian
tubuh
 Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kepala
 Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di badan
 Menemutunjukkanbagian tubuh
yang ada di kaki
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menggunakan tubuh peserta didik sebagai media.
1. Menunjukkan tiap-tiap bagian tubuh.
2. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di kepala.
3. Menunjukkan bagian tubuh yang ada di badan.
4. Menunjukkan bagian tubuh ada di kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Melakukan gerakan bagian-  Melakukan gerakan kepala dan
bagian tubuh leher
 Melakukan gerakan lengan siku
 Melakukan gerakan jari dan
pergelangan
 Melakukan gerakan pinggul
 Melakukan gerakan paha
38
 Melakukan gerakan lutut
 Melakukan gerakan kaki
 Melakukan gerakan pergelangan
kaki
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui kegiatan permainan peserta didik melakukan sebagai berikut:
1. Menggerakkan kepala.
2. Menggerakkan leher.
3. Menggerakkan bahu.
4. Menggerakkan tangan.
5. Menggerakkan pinggang.
6. Menggerakkan lutut.
7. Menggerakkan tumit.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4Menjelaskan fungsi bagian  Menjelaskan fungsi tiap bagian
tubuh tubuh dari rambut sampai kaki
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik dapat menjelaskan sebagai berikut:
1. fungsi indra;
2. fungsi tiap bagian kepala;
3. fungsi tubuh bagian depan;
4. fungsi tubuh bagian sisi dan;
5. fungsi tubuh bagian kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Fungsi dan bagian Melakukan aktifitas dengan
tubuh memfungsikan bagian-
bagian tubuh tertentu
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui permainan peserta didik menyentuh bagian tubuh tertentu ke bagian
tubuh yang lain.
1. Menggerakkan tangan untuk menyentuh bagian tubuh yang lain.
2. Menyentuhkan tangan ke bagian tubuh tertentu orang lain.
3. Menggerakkan bagian tubuh tertentu ke objek lain (contoh: sentuhlah
meja dengan tangan kananmu).
4. Meletakkan objek tertentu ke bagian tubuh (contoh: letakkan selendang
di bahumu).

39
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.5Hubungan antara bagian  Menghubungkan antar bagain tubuh
tubuh sendiri
 Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan tubuh orang lain
 Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan bagian tubuh
binatang
 Menghubungkan bagian tubuh
sendiri dengan objek-objek di
sekitarnya.

Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan berpasanganpeserta didik mengikuti perintah guru.
1. Sentuhlah kepalamu.
2. Sentuhlah sikumu.
3. Sentuhlah tangan temanmu dengan tangan kananmu.
4. Sentuhlah bahu kanan temanmu dengan tangan kirimu.
5. Sentuhlah ekor kucing.
6. Sentuhlahkepala ayam.
7. Injak lap pel dengan kaki kananmu.
8. Tendang bola dengan kaki kirimu

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Keterampilan motorik,kesadaran
ruang dan lingkungan.
2.1 Melakukan gerakan tidur  Melakukan gerakan tidur terlentang
 Melakukan gerakan tidur miring
 Melakukan gerakan tidur telungkup
Guru menyiapkan matras/karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Merebahkan diri di lantai, terlentang rileks.
2. Memiringkan badan ke kiri dan ke kanan, posisi tangan dibawah badan.
3. Badan telungkup, posisi kepala menghadap ke kanan atau ke kiri.

40
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Melakukan gerakan gerakan  Melakukan gerakan berguling ke kiri
berguling  Melakukan gerakan berguling ke
kanan
 Melakukan gerakan berguling dari
telentang ke posisi telungkup
Guru menyiapkan matras/ karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Badan terlentang kemudian berguling ke kiri, dan ke kanan posisi tangan
disamping badan.
2. Badan telungkup kemudian berguling ke kiri dan kanan posisi tangan di
samping badan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Melakukan gerakan duduk  Melakukan gerakan duduk di lantai
dengan posisi bersila
 Melakukan gerakan duduk di lantai
dengan posisi kaki lurus ke depan
(selonjor)
 Melakukan gerakan duduk di kursi
bersandar
Guru menyiapkan matras/ karpet.
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Duduk di lantai dengan posisi kaki bersila, punggung tegak lurus.
2. Duduk dengan kaki selunjur dengan posisi punggung tegak lurus.
3. Duduk di kursi dengan sandaran, dengan posisi badan tegak membentuk
sudut 90 o..

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Melakukan gerakan  Melakukan gerakan posisi merangkak
merangkak  Melakukan gerakan merangkak maju
 Melakukan gerakan merangkak
mundur
 Melakukan gerakan merangkak
menirukan gerak binantang
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan matras/karpet. Melalui permainan peserta didik melakukan
gerakan.

41
1. Posisi merangkak (ke dua lutut dan kedua telapak tangan menyentuh
lantai).
2. Merangkak maju.
3. Merangkak mundur.
4. Merangkak menirukan gerak binatang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan gerakan  Melakukan gerakan berdiri sempurna
berdiri  Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki
 Melakukan gerakan berdiri dengan
satu kaki dan tangan di
angkat/melayang (posisi pesawat
terbang)
Langkah-langkah pembelajaran
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan berikut.
1. Berdiri sempurna (badan tegak, kedua telapak kaki rapat, tangan di
samping, wajah menghadap ke depan)
2. Berdiri dengan satu kaki
3. Berdiri dengan satu kaki dan tangan direntangkan (gerakan pesawat
terbang)

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan  Membedakan permukaan yang
latihan perabaan berbeda yaitu kasar, halus, lembek,
panas dan dingin
 Membedakan berbagai jenis kain
seperti sutera, katun, dan wol
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan berbagai objek permukaan, peserta didik meraba untuk melatih
membedakan permukaan objek benda dan berbagai jenis permukaan
sepserti kain, amplas, tanah liat, platisin dan kain katun.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan  Melakukan berjalan diberbagai
latihan perabaan permukaan seperti rumput, aspal,
tanah, karpet, kerikil dsb.

Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan alam.
1. Berjalan di permukaan berumput.
42
2. Berjalan di permukaan beraspal.
3. Berjalan dipermukaan bertanah kering.
4. Berjalan dipermukaan bertanah becek.
5. Berjalan di permukaan berkerikil.
6. Membedakan permukaan yang dilalui.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakan  Membedakan ukuran panjang dan
latihan perabaan pendek.
 Membedakan berbagai bentuk
yaitu
lingkaran, segitiga, segiempat
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan benda berbagai ukuran panjang dan berbagai bentuk geometri.
1. Berbagai ukuran panjang (penggaris, lidi)
2. Berbagai bentuk geometri (lingkaran, segitiga, segiempat)
3. Berbagai benda yang berbeda dari bentuk, berat, ukuran permukaan,
jenisnya dll (bola, bata, amplas, kayu dsb)

Teknik latihan perabaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diraba secara
keseluruhan dan diraba bagian perbagian untuk memperoleh informasi secara
keseluruhan suatu objek. Bagi objek/benda kecil yang seluruh permukaanya bisa
diraba sekaligus oleh satu atau dua telapak tangan sehingga akan mengetahui
bentuk benda tersebut secara langsung menyeluruh.Tapi benda yang permukaannya
tidak dapat diraba sekaligus oleh satu maupun dua telapak tangan maka tunanetra
akan meraba di setiap bagian.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Melakukan gerakanlatihan  Membedakan hubungan dua objek
perabaan atau lebih.

Langkah-langkah pembelajaran.
Membedakan benda berdasarkan jarak, arah dan posisi sehingga
menemukan hubungan dua objek atau lebih yang berbeda. Contoh
permukaan kursi lebih rendah daripada permukaan meja, kursi berada di
sebelah kanan meja, kursi berada di sebelah utara meja.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
43
2.7 Melakukan Latihan  Menyebutkan jenis suara
Pendengaran  Menyebutkan lokasi suara
 Membedakan suara
 Merespon terhadap suara

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Diperdengarakan suara (tepuk tangan, bunyi lonceng), peserta didik
menunjukkan lokasi sumber suara
2. Diperdengarakan beberapa suara (tepuk tangan, bunyi lonceng, suara
orang tertawa, suara kendaraan.
3. Peserta didik membedakan suara dengan cara: dipanggil namanya dengan
volume yang berbeda (pelan, sedang, keras, peserta didik memberikan
reaksi dengan cara menolehkan wajah atau mengangkat tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.8 Melakukan latihan  Membedakan dan menunjukkan
Penciuman jenis bau-bauan
 Membedakan jenis bau-bauan
 Menunjukkan lokasi bau-bauan
 Merespon terhadap bau-bauan

Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan berbagai jenis bau-bauan.
1. Dikenalkan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur: bawang, serei,
merica, terasi, kencur).
2. Membedakan berbagai macam bau-bauan (bumbu dapur seperti
bawang, serei, merica, terasi, kencur).
3. Menemutunjukkan tempat-tempat tertentu dari baunya. (tempat sampah,
tukang bakso, tukang sate).
4. Menemutunjukkan makanan tertentu dari baunya. (nangka, jengkol,
kemangi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.9 Melakukan gerakan  Melakukan gerakan jalan
berjalan sempurna

Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui peragaan dan contoh berjalan, peserta didik.
Berjalan sempurna denganlangkah kaki dan ayunan tangan seirama.

44
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.10 Melakukan gerakan lari  Melakukan gerakan lari dengan
bimbingan guru
 Melakukan gerakan lari tanpa
bimbingan guru
 Melakukan gerakan lari dengan
pengarah

Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olahraga.
1. Lapangan dibuat model lintasan lari dengan menggunakan garis
pengarah (tali).
2. Peserta didik lari bergandengan dengan guru.
3. Peserta didik lari sendiri.
4. Peserta didik lari mengikuti tali pengarah.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.11 Melakukan gerakan Melakukan gerakan:
Jongkok  Melakukan gerakan jongkok
sempurna
 Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan lompat ke depan
 Melakukan gerakan jongkok
sempurna dan melompat ke
belakang

Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lapangan olah raga, kemudian peserta didik
melakukan gerakan.
1. Jongkok sempurna.
2. Jongkok sempurna sambil lompat ke depan.
3. Jongkok sempurna dan melompat ke belakang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.12 Melakukan gerakan
meloncat  Melakukan gerakan meloncat dari
atas ke bawah dengan bimbingan
guru
 Melakukan gerakan meloncat dari
atas ke bawah tanpa bimbingan
45
guru
 Melakukan gerakan meloncat dari
bawah ke atas
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan sarana untuk tempat meloncat (bangku, papan titian)
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Meloncat dari atas ke bawah dengan bimbingan guru.
2. Meloncat dari atas ke bawah tanpa bimbingan guru.
3. Meloncat dari bawah ke atas.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.13 Melakukan gerakan  Melakukan gerakan melompat
melompat sempurna
 Melakukan gerakan melompat
dengan satu kaki
 Melakukan gerakan melompat
menirukan katak
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan di luar kelas dengan pendekatan permainan
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Melompat sempurna.
2. Melompat dengan satu kaki.
3. Melompat dengan dua kaki.
4. Melompat menirukan katak.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.14 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanmenedang bola
koordinasi bagian tubuh  Melakukan gerakanmemukul
 Melakukan gerakanmenarik
 Melakukan gerakanmengambil
 Melakukan gerakanmenangkap
Langkah-langkah pembelajaran.
Melalui permainan peserta didik melakukan gerakan.
1. Menendang bola.
2. Memukul dengan alat (kayu) dan tanpa alat.
3. Gerakan menarik tali.
4. Mengambil benda dengan dua jari, lima jari, dan menggenggam.
5. Menangkap bola kecil dan bola besar.

46
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.15 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanberjalan dengan
gerakan Keseimbangan satu kaki
 Melakukan gerakan berjalan dengan
jari kaki
 Melakukan gerakanberjalan di atas
papan titian
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan papan titian.
Melalui permainan dan kompetisi peserta didik melakukan gerakan.
1. Berjalan dengan satu kaki
2. Berjalan dengan menggunakan jari kaki (jinjit)
3. Berjalan di atas papan titian

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.16 Melakukan gerakan  Melakukan gerakanmengelillingi
dengan mengeksplorasi ruangan
lingkungan  Menemukan objek di ruang atau di
lingkungan
 Melakukan gerakanmengikuti
sumber bunyi

Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilakukan di ruang kelas peserta didik melakukan gerakan:
1. Merambat/menelusuri (Trailling) mengelilingi ruangan, di awali pada fokal
poin (pintu) menuju ke sebelah kanan atau kiri sampai menemukan pintu
kembali.

Gambar 1
Posisi tangan trailling

47
2. Menggunakan garis pengarah (Direction Taking) untuk mengelilingi
ruangan. Penggunaan teknik ini bisa dikombinasikan dengan teknik lain,
seperti, upper hand, trailing dan lower hand.
3. Mengetahui pola ruangan (Search Patterns)
a. Perimeter method (mengelilingi ruangan)
b. Grid system (menjelajahi ruangan)
4. Menemutunjukkan benda-benda ditemukan di ruangan (lemari, kursi)

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.16 Gerakan dengan  Mengikuti sumber bunyi
mengeksplorasi lingkungan

Langkah-langkah pembelajaran.
 Peserta didik menjelajah ruangan dengan mengikuti sumber bunyi berupa
tepukan tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3. Konsep dasarorientasi dan  Menjelaskan arti Orientasi
mobilitas  Menjelaskan arti Mobilitas
 Menjelaskan Manfaat O&M
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan arti Orientasi, dengan mencontohkan bahwa tunanetra yang
akan melakukan perjalanan memerlukan informasi, baik visual, non visual
maupun verbal, atau indera yang masih berfungsi.
2. Menjelaskan arti mobilitas, dengan mengartikan arti kata mobilitas secara
umum.
3. Menjelaskan manfaat pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi dengan mencontohkan kesulitan yang dihadapi apabila tidak
memanfaatkan teknik pengembangan orientasimobilitas sosial dan
komunikasi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4. Prinsip dan komponen
Keterampilan Orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri  Menetapkan dimana dirinya
dengan menggunakan  Menetapkan dimana atau ke mana
indera yang masih tujuannya.
berfungsi
48
 Menetapkan bagaimana caranya
untuk sampai ke tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik melalui latihan.
1. Menetapkan posisi dirinya (di mana saya)
2. Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
3. Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan

49
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen  Menemukan ciri medan(landmark)
keterampilan orientasi  Menemukan petunjuk (clue)

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan mencari ciri medan yang sifatnya konstans, permanen, dan tidak
bisa dipindahkan, contoh tiang listrik, jembatan, perempatan jalan
2. Latihan menemukan ciri khas yang membedakan suatu jenis objek
deengan objek yang lain yang mempunyai jenis yang hampir sama, contoh
suara air mengalir, aroma sate.
3. Latihan mengenali melalui indera yang masih berfungsi seperti visual,
taktual, kinestesi, auditori, penciuman atau pengembangan dari semua itu.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen  Menggunakan arah mata angin
keterampilan orientasi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan konsep posisi yang berlawanan: kanan kiri, depan belakang, dsb.
2. Latihan memutar badanke arah 900 , 1800, 2700 dan 3600
3. Latihan konsep arah mata angin.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen  Menetapkan sistem penomeran
keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Jelaskan secara verbal sistem penomoran, terutama ketika
mempergunakan peta timbul, menemukan penomoran rumah,
menemukan penomoran kamar hotel

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen  Menetapkan sistem pengukuran
keterampilan orientasi

Langkah-langkah pembelajaran.

50
1. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai
benda dengan mempergunakan alat ukur standar seperti penggaris,
meteran.
2. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai
benda atau jalan dengan mempergunakan alat ukur tidak standar seperti
jengkal, langkah.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Teknik pratongkat

5.1 Melakukan bepergian  Melakukan gerakan dasar


denganteknik pendamping pendampingawas(Sighted Guide)
awas dilingkungan dekat
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Peserta didik memegang tangan pendamping awas posisi pegangan
di atas siku tangan pendamping awas.
2. Posisi setengah langkah di belakang pendamping.
3. Posisi tangan peserta didik membentuk siku 900.
4. Jika peserta didik postur badannya lebih pendek dapat memegang
pergelangan tangan pendamping.

Gambar 2 Teknik dasar pendamping awas

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik jalan sempit
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.

51
1. Pendamping menarik lengannya yang dipegang ke belakang ke, dengan
memberi aba-aba kepada peserta didik merespons dengan meluruskan
lengannya yang memegang pendamping, sehingga posisi nya berada
tepat di belakang badan pendamping dengan jarak satu langkah penuh.
2. Setelah melewati jalan sempit, tangan pendamping awas kembali ke posisi
semula, dan peserta didik kembali pada posisi semula.

Gambar 4 Teknik jalan sempit

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik melewati pintu:
denganteknik pendamping  pintu terbuka kanan mendekat;
awas dilingkungan dekat  pintu terbuka ke arah kanan
sekolah menjauh;
 pintu membuka ke kiri
mendekat;
 pintu membuka ke kiri menjauh;
 pintu terbuka otomatis digeser

` Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping dan peserta didik berdiri di depan pintu, pendamping
menginformasikan tentang posisi pintu.
2. Posisi pintu terbuka ke kanan mendekat ke arah kita,posisi peserta didik
berada di sebelah kanan pendamping, Tangan kanan pendamping
membuka pegangan pintu dan tangan bebas peserta didik menelusuri
kemudian memegang pegangan pintu, setelah pintu terbuka pendamping
bergerak maju dan melepaskan pegangan pintu dan menyerahkan
kepada peserta didik untuk menutupnya.

52
Gambar peserta didik dengan pendamping melewati pintu

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik pindah pegangan
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik ketika hendak melakukan pindah pegangan harus diketahui
oleh pendamping.
1. Tangan yang bebas memegang lengan pendamping, sehingga tangan
kanan kiri bersatu pada lengan pendamping.
2. Tangan peserta didik yang pertama memegang lengan pendamping
dilepaskan, sambil menggeser ke arah dalam pendamping, tangan
yang dilepaskan selanjutnya mencari lengan pendamping yang bebas
sehingga posisi tepat di belakang pendamping dengan posisi tangan
kanan memegang lengan kanan pendamping dan tangan kiri
memegang lengan kiri pendamping.
3. Tangan yang kedua memegang lengan pendamping dilepaskan sambil
menggeser ke arah luar pendamping tangan kedua memegang lengan
pendamping pertama sehingga kedua tangan bersatu pada lengan
pendamping.
4. Setelah kedua tangan bersatu pada lengan pendamping, melepaskan
tangan yang sebelah luar dari lengan pendamping, sehingga terjadilah
perpindahan pegangan posisi.

Gambar Pindah Pegangan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

53
5.1 Melakukan bepergian  Berbalik arah
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
Berbalik arah harus diketahui pendamping dan peserta didik.
1. Pendamping berhenti sejenak, kemudian pendamping dan peserta didik
keduanya berputar 450 ke arah dalam (ke arah dimana lengan pendamping
dipegang).
2. Lengan peserta didik dibengkokkan sehingga membentuk siku 900 (lengan yang
bebas).
3. Lengan yang bebas digerakkan ke arah dalam untuk mencari lengan
pendamping yang bebas dan memegangnya.

Gambar Berbalik arah


4. Sambil pendamping melangkah ke arah yang berlawanan dengan arah
semula, maka peserta didik melepaskan tangan yang pertama yang
memegang lengan pendamping.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik duduk
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat  Duduk di kursi dengan meja
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi sehingga berjarak
setengah langkah.
2. Pendamping memegang salah satu tangan peserta didik dan tangan tersebut
dipegangkan pada pinggiran meja dan pendamping memegang tangan yang
satu lagi dan dipegangkan pada sandaran kursi. Cara pendamping
memegangkan tangan peserta didik tidak harus ke pinggiran meja terlebih
dahulu, tetapi tergantung dari posisi dan pendamping hubungannya dengan
letak meja dan kursi.
54
3. Tangan peserta didik yang memegang sandaran kursi menarik kursi ke luar dari
bawah meja sehingga ada jarak yang cukup dengan meja.
4. Tangan yang memegang sandaran kursi menelusuri kursi dan mengecek tempat
duduk yang akan diduduki untuk mengetahui apakah tempat duduk tersebut
kosong dari benda-benda atau keadaannya baik untuk diduduki. Dalam
mengecek tempat duduk tersebut tidak boleh melepaskan tangan yang
memegang pinggiran meja, karena hal ini akan mengakibatkan kehilangan
kontrol posisi dirinya dengan meja, sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang
tidak dikehendaki.
5. Setelah mengontrol tempat duduk, tanpa melepaskan kontak tangan dengan
pinggiran meja dan kursi langsung duduk.
6. Setelah duduk, maka mengecek posisi duduknya apakah sudah dengan meja
atau belum.
Caranya ialah dengan mengedepankan kedua tangannya dan keduanya
memegang pinggiran meja. Dengan cara demikian akan mengetahui posisi
duduknya dengan meja.

Gambar teknik duduk di kursi

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik duduk
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat  Duduk di kursi tanpa meja
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi jika pendamping datang
dari depan kursi, maka dekatkan sehingga tulang keringnya menyentuh kursi.
2. Peganglah salah satu tangan peserta didik ke sandaran kursi dan setelah itu
biarkan sendiri melakukan langkah selanjutnya.

55
3. Tanpa melepaskan tangan yang memegang sandaran kursi peserta didik
memeriksa kursi terutama bagian yang akan diduduki, hal ini menjaga
kemungkinan terdapat binatang atau benda-benda yang berbahaya.
4. Tanpa melepaskan kontak dengan kursi, peserta didik menempatkan dirinya di
depan kursi dengan paha menyentuh bagian depan kursi.
5. Setelah terasa lurus posisi badannya dengan kursi maka peserta didik duduk.
Dengan meraba tangan kursi dan pinggiran kursi, maka peserta didik akan
mengerti hubungan berat badan dengan keadaan kursi.

Gambar duduk di kursi tanpa meja

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan naik-turun tangga
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati pinggiran tangga sambil menjelaskan pada peserta didik
bahwa akan naik tangga.
2. Setelah mendekati tangga dan kaki pendamping menyentuh pinggiran tangga
pendamping berhenti. Posisi peserta didik tetap berada setengah langkah di
belakang pendamping.

56
Gambar Naik tangga dengan pendamping
3. Salah satu kaki pendamping naik menginjak anak tangga pertama, badan
peserta didik tertarik ke depan sehingga kaki maju setengah langkah dan
diharapkan menemukan pinggiran tangga.
4. Setelah pendamping mengetahui dan yakin peserta didik telah menyentuh
pinggiran tangga pertama maka selanjutnya pendamping melangkahkan kaki
berikutnya ke tangga berikutnya dan diikuti oleh peserta didik melangkahkan
satu kakinya ke tangga pertama. Demikian seterusnya, dan posisi peserta didik
tetap berada satu tangga di belakang pendamping.
5. Setelah pendamping berada di puncak tangga, maka pendamping berhenti
sejenak dan mengatakan bahwa tangga sudah habis. Hal ini untuk menjaga
adanya salah langkah bagi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian Melakukan teknik turun tangga
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati tangga dan menjelaskan pada bahwa akan menuruni
tangga. Setelah dekat dengan bibir tangga pendamping berhenti. Jika ada hal
yang khusus dari tangga tersebut pendamping perlu menjelaskan pada. Posisi
tetap berada setengah langkah di belakang pendamping.
2. Setelah berhenti di pinggir tangga pendamping menarik lengan yang dipegang
suiswa ke depan sehingga ketarik setengah langkah dan posisinya sejajar
dengan pendamping. Pada saat itu juga pendamping menunjukan kepada bibir
tangga.

Gambar turun tangga dengan pendamping

57
3. Setelah pendamping yakin bahwa peserta didik sudah merasakan pingggiran
tangga, maka pendamping melangkah menuruni tangga. Langkah pertama dari
pendamping, peserta didik masih belum boleh melangkah, baru setelah
pendamping melangkahkan kakinya yang kedua peserta didik ikut melangkahkan
kakinya untuk menuruni tangga.
4. Sewaktu dalam proses menuruni tangga peserta didik tetap berada satu tangga
di belakang pendamping.
5. Peserta didik harus menjaga posisi tegak dari badan dengan titik pusat berat
badan jatuh pada tumit.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik naik dan turun
denganteknik pendamping eskalator
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati eskalator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa
akan menaiki eskalator, posisi pendamping pada saat menaiki eskalator berada
di belakang, pada saat turun posisi pendamping di depan peserta didik. Dengan
tidak membantu peserta didik, pendamping mengenalkan bentuk pegangan
eskalator.
2. Kaki peserta didik melangkah pada tangga eskalator dengan posisi salah satu
kaki berada satu tingkat diatasnya, dengan posisi telapak kaki depan sedikit
membuka.
3. Pada saat menuruni eskalator, posisi kaki berada dalam satu anak tangga,
dengan telapak kaki sedikit membuka.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik naik-turun elevator
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati elevator dan menjelaskan pada peserta didik
bahwa akan menaiki elevator dan mengenalkan tombol-tombol.
58
2. Setelah pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah masuk, dan
dikenalkan pada tombol yang berada di dalam elevator.
3. Setelah bel berbunyi dan pintu terbuka, pendamping dan peserta didik
melangkah keluar.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik masuk/keluar
denganteknik pendamping mobil
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Setelah sampai di depan pintu mobil, pendamping menjelaskan bagaimana
posisi pintu dan ke arah mana pintu itu akan membuka, apakah ke kiri atau
ke kanan dari posisi.
2. Pendamping menunjukan pada peserta didik pintu mobil.
3. Setelah pintu terbuka pendamping mengambil tangan peserta didik yang
bebas dan dipegangkan pada pinggirin pintu terutama bagian atas pintu bagi
mobil kecil, hal ini untuk menghindari terjadinya benturan kepala dengan
pinggiran pintu mobil
4. Setelah tahu posisi masing-masing masuk ke mobil dan pendamping
mengikutinya dari belakang.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik menerima dan
denganteknik pendamping menolak ajakan
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Cara menerima ajakan:
 Peserta didik melepaskan tangan orang awas dengan bebasnya.
 Kemudian tangan peserta didik yang dipegang oleh orang awas tersebut
memegang lengan orang awas di atas siku sesuai dengan teknik yang
benar.
2. Cara menolak ajakan:

59
 Peserta didik melepaskan pegangan tangan orang awas dengan tangan
bebasnya sambil disertai dorongan ke depan.
 Sambil melepaskan pegangan tangan orang awas, peserta didik
menjelaskan bahwa ia tidak memerlukan pertolongan.

Gambar cara menolak ajakan

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian  Melakukan teknik ke kamar kecil
denganteknik pendamping
awas dilingkungan dekat
sekolah

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan beberapa jenis toilet.
2. Menemutunjukkan peralatan yang dipergunakan sesuai dengan jenis
toiletnya.
3. Menjelaskan cara menggunakan toilet sesuai dengan jenisnya.
4. Untuk di tempat umum, toilet untuk pria dan wanita berbeda tempat. sehingga
kita perlu bertanya mana tempat toilet yang kita butuhkan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.2. Bepergian dengan teknik  Melakukan teknik menyilang tangan
melindungi diri lingkungan di atas(upper hand)
sekolah  Melakukan teknik menyilang tangan
ke bawah(lower hand)
 Melakukan teknik merambat(trailling)
 Melakukan teknik tegak lurus
dengan benda (squaring off)
 Teknik mencari benda jatuh(drop
objek)

60
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Teknik tangan menyilang ke atas (upper hand and for arm)
Tangan kanan atau kiri diangkat ke depan setinggi bahu menyilang badan
dengan posisi sikut kira-kira 1200 dan telapak tangan menghadap ke depan .

Gambar teknik tangan menyilang ke atas


2. Teknik tangan menyilang badan kearah bawah (lower hand and fore arm).
Teknik ini dapat melindungi tubuh bagian bawah yaitu daerah perut dan
selangkangan.Tangan kanan atau kiri disilangkan dimuka badan mengarah
ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke badan.

Gambar teknik tangan menyilang bawah


3. Teknik squaring off adalah teknik menetapkan posisi diri sebelum melakukan
mobilitas dengan cara posisi tegak lurus dengan dinding atau daun pintu,
dengan maksud untuk meluruskan arah berjalan kita.
4. Teknik mencari benda jatuh(drop objek), dilakukan dengan cara mendekati
lokasi benda itu jatuh, apabila jatuhnya di tempat yang banyak benda-benda,
maka posisi badan kita jongkok dengan tidak membungkukkan badan, dan
tangan menggunakan teknik upper hand yang dimodifikasi, lalu menyapukan
tangan kita ke lantai di mulai dari tempat yang dekat dengan badan kita, lalu
melebar menjauh dari badan.

61
Gambar teknik mencari benda jatuh

NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.3. Melakukan orientasi  Melakukan gerakanmengelilingi
ruang ruangan
 Melakukan gerakanmenjelajahi
ruangan
 Menemutunjukkan letak benda di
ruangan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Trailling (merambat/menelusuri)
Teknik ini dilakukan ketika berjalan dengan cara menelusuri dinding,pinggiran
meja dan sebagainya untuk dijadikan sebagai pedoman arah.

Gambar teknik trailling


Lengan kanan atau kiri diangkat ke depan kira-kira 450 mendekati dinding lalu
belakang jari kelingking dan jari manis menempel pada dinding.
Yang harus diperhatikan ketika praktek adalah keadaan permukaan dinding,
pastikan bahwa dinding tersebut tidak membahayakan.

2. Direction Taking (menggunakan garis pengarah)


Tujuan dari teknik ini untuk menuju ke suatu sasaran secara tepat dengan
memanfaatkan pinggiran meja,pinggir tempat tidur dan sebagainya sebagai
garis pengarah.
Penggunaan teknik bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti, upper
hand, trailing dan lower hand.
Cara:
berdiri sejajar dengan benda sebagai garis pengarah yang mengarah ke
tujuan/sasaran lalu menelusuri pinggiran benda tersebut.

3. Search Patterns (mengetahui pola ruangan)


62
Tujuan dari teknik ini untuk mengetahui keadaan suatu ruangan secara
lengkap baik itu, luasnya, bentuk, desain, pola penyimpanan meubeler dan
lain-lain.
Cara: mengelilingi ruangan baik dari sisi ruangan maupun secara diagonal.

4. Perimeter method (mengelilingi ruangan)


Untuk mengetahui barapa kira-kira luas ruangan. Pertama kita tentukan dulu
titik tolak(vocal point), misalnya: pintu, setelah itu kita berdiri di titik tolak
kemudian trailling mengelilingi ruangan mengikuti arah jarum jam sampai
kembali lagi ke vocal point.

63
Grid system (menjelajahi ruangan)
Setelah mengelilingi ruangan kemudian seluruh ruangan kita dapat
mengetahui keadaan tersebut secara menyeluruh.

Caranya:
 Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain.
 Berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain
sehingga seluruh ruangan kita jelajahi
 Bila ruangan yang kita jelajahi itu luas maka kita dapat melakukan
sebagian-sebagian.

5. Pengenalan ruang dan objek


Dalam pengenalan ruang dan objek, penting sekali untuk menentukan atau
menetapkan titik tolak (vocal point). Titik tolak yang dianggap paling tepat
dalam sebuah ruangan ialah pintu karena pintu tidak akan berubah tempat.
Tunanetra harus berdiri dengan sikap yang sempurna untuk menentukan
tujuan atau arah yang pasti dengan melakukan teknik squaring off di depan
pintu.
Apa itu squaring off, adalah sikap berdiri lurus membelakangi tembok/objek
sehingga badan tegak lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding
dengan tujuan agar kaki kita siap melangkah lurus ke depan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6. Teknik Tongkat

2.10 Penggunaan teknik  Menjelaskan tentang tongkat


tongkat di lingkungan
terbatas

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Mengenal Tongkat
Disediakan berbagai jenis tongkat. Melalui ceramah peserta didik:
a. Menjelaskan fungsi tongkat sebagai alat bantu yang paling aman, praktis
dan ekonomis.
b. Mengenalkan macam tongkat dengan memperhatiakan kelebihan dan
kekurangannya.
64
c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi keadaan
tongkat tersebut.
d. Menemutunjukkan bagian-bagian tongkat: pegangan, tip, reflektor, cruk,
tali tongkat serta menjelaskan fungsi bagian-bagian tongkat tersebut.

2. Cara merawat tongkat


Tongkat lipat lebih banyak membutuhkan perawatan dibandingkan dengan
tongkat panjang. Bagian yang perlu diperhatikan adalah tali elastis yang
merupakan penyambung antar bagian tongkat, jangan sampai tali tersebut
ditarik terlalu lepas.
Bagian lain adalah tip, karena aus ketika dipergunakan, penggantian tip
dilakukan apabila bagian almuniumnya sudah terlihat, dan apabila tidak ganti
ini akan mengurangi daya informasi deteksi

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik  Menggunakan tongkat pada saat
tongkat di lingkungan berjalan dengan pendamping awas
terbatas  Menyimpan tongkat saat tidak
dipergunakan
 Menggunakan teknik tongkat
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyimpan tongkat
1. Apabila kita berjalan bersama pendamping awas, maka tongkat dipegang
oleh tangan bebas kita di badan bagian samping.
2. Peserta didik membawa tongkat lipat, apabila sedang tidak dipergunakan
maka tongkat dilipat, dan masukkan dalam tempatnya.
3. Tongkat panjang apabila sedang tidak dipergunakan cukup disandarkan
dengan posisi tip di bawah, apabila sedang dalam perjalanan dengan
menggunakan kendaraan, tongkat panjang dijepit diantara kedua paha.
Cara memegang tongkat
1. Tinggi tongkat yang sesuai adalah setinggi dada orang yang menggunakan.
2. Pegang tongkat dengan posisi seperti orang sedang menunjuk, jari-jari
menggenggam tongkat sementara posisi telunjuk ssejajar dengan tongkat.

65
Gambar cara memegang tongkat
3. Posisikan tongkat di samping tubuh dengan tangan lurus ke bawah.
4. Geserkan tongkat ke bagian tengah badan dengan pangkal tongkat berada di
dekat pusar dengan jarak antara pangkal tongkat dengan pusar sekepalan
tangan.
5. Gerakan pergelangan tangan ke kanan dan ke kiri membentuk pola busur.
Usahakan posisi sikut berada di pinggang dan ketiak tidak terbuka ketika
sedang mengayunkan tongkat.
6. Langkahkan kaki kanan bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kiri, dan
langkahkan kaki kiri bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kanan.
7. Tinggi ayunan tongkat diusahakan tidak lebih dari 5 cm dari permukaan jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik  Menggunakan teknik tongkat waktu
tongkat di lingkungan turun/naik tangga
terbatas

Naik Tangga
Langkah-langkah pembelajaran :
Cara:
1. Temukan tepian anak tangga dengan tongkat.
2. Lalu dekati tepian tangga.
3. Lakukan squaring off (posisi anak mendekat ke tepian anak tangga) lalu
ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi tongkat
menyilang.
5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga berikutnya.

Gambar teknik naik tangga

66
6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan tip
mengenai tepi anak tangga.
7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi anak
tangga berikutnya.

Turun Tangga
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara:
1. Temukan tepi anak tangga, Lalu dekati tepian anak tangga.
2. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak tangga)
lalu ekspolarasi tinggi dan lebar permukaan anak tangga.
3. Pastikan peserta didik memegang tongkat secara menyilang dan ujung
tongkat diangkat sedikit agar tidak menyentuh anak tangga ketika melangkah.
4. Ketika tip sudah menyentuh permukaan tandanya tidak ada lagi anak tangga
berikutnya.

Gambar turun tangga

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik  Menggunakan teknik trailling
tongkat di lingkungan dengan tongkat
terbatas

Langkah-langkah pembelajaran.
Trailling dengan tongkat
Cara :
1. Pastikan tongkat dipegang dengan teknik silang yang benar.
2. Posisi tip menempel pada sudut pertemuan antara dinding dan lantai.
3. Pada saat berjalan ujung tongkat menelusuri sudut pertemuan antara
dinding dan lantai.

67
Gambar teknik trailling

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat  Menggunakan teknik untuk
di lingkungan terbatas mendeteksi objek/rintangan

Teknik ini digunakan di tempat yang sudah dikenal agar mampu berjalan secara
mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Posisi tongkat menyilang tubuh, dengan ujung tip berada di ujung kaki.
2. Pada saat mendeteksi objek atau rintangan, kita menggunakan ujung tip.

68
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1Penggunaan teknik tongkat  Menggunakan teknik sentuhan
di lingkungan terbatas  Menggunakan teknik dua sentuhan
 Menggunakan teknik dua sentuhan
waktu menelusuri shore line/garis
pengarah
Langkah-langkah pembelajaran.
Teknik ini digunakan untuk berjalan mandiri di luar ruangan yang belum dikenal
dengan aman.
1. Teknik Sentuh (touch tehnique)
Cara menggunakan:
a. Pastikan peserta didik memegang dan memposisikan tongkat dengan benar.
b. Posisi pergelangan tetap di tengah badan.
c. Perhatikan irama ayunan tongkat.
d. Sentuhkan tip pada permukaan jalan dan bukan diketukkan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat  Menggunakan teknik dua
di lingkungan terbatas sentuhanwaktu menelusuri garis
pengarah (shore line)

Pembelajaran dikondisikan daerah pertokoan, trotoar, dan koridor.


Tujuan teknik ini untuk menemukan belokan pada satu jalan yang sedang dilalui.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Perhatikan teknik memegang tongkat sama dengan teknik touch.
2. Posisi tubuh searah dengan garis pengarah(misal pinggir jalan, pinggir
selokan).
3. Bidang busur ayunan tongkat lebih lebar ke arah garis pengarah dan garis
pengarah harus tersentuh.

Gambar teknik dua sentuhan

69
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik  Menggunakan teknikdorong
tongkat di lingkungan (Pussing Slide Technique)
terbatas
Pembelajaran dikondisikan di daerah pertanian atau pedesaan
 Teknik ini merupakan gabungan dari dua teknik yang dipergunakan di
daerah pedesaan dengan kondisi jalannya tidak lebar atau jalan setapak
dan teknik ini tidak dianjurkan ditempat yang ramai atau banyak orang.
 Tujuan dari teknik ini untuk mendeteksi permukaan jalan setapak.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Cara memegang tongkat sama dengan teknik two touch.
2. Ujung tongkat disentuhkan kepermukaan yang satu lalu didorong sambil
digeser ke kiri atau ke kanan dan posisi tip tetap menyentuh permukaan jalan.

Gambar teknik dorong geser


NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di  Melakukan teknik tongkat saat
lingkungan sekitar memasuki mobil
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Sebelum mengenalkan cara memasuki mobil terlebih dahulu
dikenalkan bagian mobil, baik bagian dalam maupun bagian luar,
beserta fungsinya, hal ini penting sekali untuk menentukan atau
menetapkan titik tolak (vocal point). Tunanetra harus mengelilingi
untuk menemukan pintu mobil, dan menentukan jenis pintu.
2. Membuka pintu mobil menggunakan tangan kiri. kemudian tangan
kanan mendeteksi kusen pintu mobil, dan mulai duduk setelah
dipastikan jok tersebut aman.
3. Tongkat dipergunakan hanya untuk mendeteksi disaat turun dari
mobil.

70
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di  Menetapkan posisi jalan dan
lingkungan sekitar bagiannya
sekolah
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua
arah jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan.
2. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,
median strip, boulevard, trotoar).
3. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2Teknik tongkat di lingkungan  Menyeberang jalan dengan teknik
sekitar sekolah tongkat
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan
penyeberangan.
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang
Jalan satu arah:
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
2. Setelah aman baru menyeberang.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi jalan.
Jalan dua arah
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan
2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara
kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka
peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk melanjutkan
menyebrang jalan.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi di seberang jalan

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan  Berjalan di antara blok di
sekitar sekolah lingkungan sekolah
Disiapkan model perumahan di lingkungan sekolah, dengan model jalan
sistem blok.

71
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan  Melakukan bepergian di daerah
sekitar sekolah dengan kondisi jalan, dan letak
rumah yang tidak teratur
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menentukan vokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan
lingkungan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan  Membaca dan membuat peta
sekitar sekolah lingkungannya

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal.
2. Menentukan arah mata angin pada peta.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
4. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
5. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.2 Teknik tongkat di lingkungan  Menemukan rumah dan nomor
sekitar sekolah rumah sebagai tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya.
5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
72
6.2 Teknik tongkat di lingkungan  Bepergian dengan kendaraan
sekitar sekolah umum
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar
sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot,
bis)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum.

Cara menyetop kendaraan


a. Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
b. Cara naik kendaraan umum;
c. Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk
kendaaran jenis mobil);
d. Cara duduk di kendaraan umum;
e. Cara turun dari kendaraan umum; dan
f. Cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju
suatu tempat yang telah ditentukan.
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju
tempat yang telah ditentukan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat  Menetapkan posisi jalan dan
di lingkungan perumahan bagiannya

Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di jalan raya yang memiliki satu atau dua arah
jalur kendaraan, trotoar serta bahu jalan
1. Menemutunjukkan bagian-bagian jalan (bahu jalan, badan jalan,
median strip, boulevard, trotoar).
2. Membedakan jalan satu atau dua arah jalur kendaraan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat  Menyeberang jalan dengan teknik
di lingkungan perumahan tongkat
Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan
penyeberangan,

73
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang
Jalan satu arah:
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
2. Setelah aman baru menyeberang.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi jalan.
Jalan dua arah
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan.
2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara
kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka
peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk melanjutkan
menyebrang jalan.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi di seberang jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat  Berjalan di antara blok di
di lingkungan perumahan lingkungan perumahan
Disiapkan model perumahan di lingkungan perumahan, dengan model
jalan sistem blok.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menelusuri jalan di antara blok dalam model perumahan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat  Membaca dan membuat peta
di lingkungan perumahan lingkungannya
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan
Melalui peragaan peserta didik:
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

74
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Menggunakan teknik tongkat  Menemukan rumah dan nomor
di lingkungan perumahan rumah sebagai tujuan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah di lingkungan perumahan.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran
objek.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Teknik tongkat di lingkungan  Menyeberang jalan di lampu
perumahan penyeberangan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.
Peserta didik melalui kegiatan latihan.
1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
 Posisi squaring off
 Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan
jalan
 Posisi tongkat menyilang tubuh (cross body tehnique)
2. Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan
3. Bila sudah tidak terdengar suara kendaraan, siap untuk menyebrang
jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.3 Teknik tongkat di lingkungan  Bepergian dengan kendaraan
perumahan umum
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di lingkungan
perumahan, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek,
angkot, bis)
Langkah-langkah Pembelajaran.
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan umum.
a. Cara menyetop kendaraan;

75
b. Cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. Cara naik kendaraan umum;
d. Cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran
jenis mobil);
e. Cara duduk di kendaraan umum;
f. Cara turun dari kendaraan umum; dan
g. Cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju
suatu tempat yang telah ditentukan.
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta d menuju
tempat yang telah ditentukan.idik

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik  Menggunakantehnik meminta bantuan
tongkat dilingkungan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk bertanya
pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:
 Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara;
 Mendekat kepada sumber suara;
 Menyampaikan kata maaf sebelum;
 Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau untuk
mencari sasaran;
 Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita
sudah dipahami; dan
 Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik  Menyeberang jalan dengan teknik
tongkat dilingkungan tongkat
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perumahan.
1. Menggunakan teknik tongkat untuk menyebrang jalan dengan
memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
 Posisi squaring off

76
 Perhatikan posisi kaki harus sejajar lulus menghadap badan
jalan.
 Posisi tongkat teknik menyilang tubuh.
 Mendengarkan arah datangnya suara kendaraan.
 Bila sudah sepi suara kendaraan, siap untuk menyebrang
jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik  Memahami konsep blok dan berjalan di
tongkat dilingkungan antara blok di perumahan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Disiapkan model perumahan di perkotaan, dengan model jalan sistem blok
1. Menemutunjukkan jalan di antara blok dalam model perumahan.
2. Menemutunjukkan jalan di antara blok di lingkungan perkotaan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik  Bepergian di daerah yang tidak teratur
tongkat dilingkungan
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan dan
lingkungan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik tongkat  Membaca dan membuat peta
dilingkungan perkotaan lingkungannya
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan yang sudah dikenal peserta didik:
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan perkotaan.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik tongkat  Menemukan rumah dan nomor

77
dilingkungan perkotaan rumah sebagai tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran rumah.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek (rumah).
3. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendrop di satu tempat yang telah dikenalnya.
5. Menemutunjukkan objek rumah yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.4 Penggunaan teknik  Menggunakanteknik tongkat saat
tongkat dilingkungan memasuki mobil
perkotaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di lingkungan
perkotaan.
disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot, bis)
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum
sebagai berikut:
a. cara menyetop kendaraan;
b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. cara naik kendaraan kendaraan umum;
d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk
kendaaran jenis mobil);
e. cara duduk di kendaraan umum;
f. cara turun dari kendaraan umum; dan
g. cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju suatu
tempat yang telah ditentukan.
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju
tempat yang telah ditentukan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik  Teknik meminta bantuan
tongkat dipusat
perbelanjaan

78
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Di saat tidak dapat menemukan objek atau tidak dapat melakukan
suatu kegiatan, maka disarankan untuk meminta bantuan pada orang
lain dengan memperhatikan beberapa hal:
 Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
 Mendekat kepada sumber suara.
 Menyampaikan kata maaf sebelum meminta bantuan.
 Menyampaikan maksud meminta bantuan.
 Menyampaikan ucapan terimakasih bila permohonannya dipenuhi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik  Menggunakan tehnik tongkat saat
tongkat dipusat berkendaraan umum
perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan yang sebenarnya di sekitar
sekolah, disiapkan untuk menggunakan kendaraan umum (ojek, angkot,
bis)
1. Menjelaskan teknik menggunakan kendaraan kendaraan umum
sebagai berikut:
a. cara menyetop kendaraan;
b. cara menyebutkan tujuan/ sasaran objek;
c. cara naik kendaraan kendaraan umum;
d. cara mendeteksi tempat duduk yang kosong (untuk kendaaran
jenis mobil);
e. cara duduk di kendaraan umum;
f. cara turun dari kendaraan umum; dan
g. cara membayar ongkos kendaraan umum.
2. Menemutunjukkan kendaraan umum yang sesuai untuk menuju
suatu tempat yang telah ditentukan
3. Dengan teknik penggunaan kendaraan umum peserta didik menuju
tempat yang telah ditentukan

NO KOMPETENSI INDIKATOR

6.5 Penggunaan teknik  Menggunakan tehnik tongkat di


tongkat dipusat saat menyeberang jalan

79
perbelanjaan

Pembelajaran dikondisikan di tempat penyebrangan jalan dan jembatan


penyeberangan.
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyeberang
Jalan satu arah:
1. Squaring off, kemudian perhatikan arah datangnya suara kendaraan.
2. Setelah aman baru menyeberang.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi jalan.
Jalan dua arah
1. Squaring off, kemudian perhatikan suara kendaraan dari arah kanan
2. Setelah aman baru menyeberang sambil memperhatikan suara
kendaraan dari arah kiri, jika ada kendaraan dari arah kiri, maka
peserta didik berhenti di tengah jalan, sampai aman untuk melanjutkan
menyebrang jalan.
3. Berjalan dengan langkah yang tetap dan tenang sampai menemukan
trotoar atau batas tepi di seberang jalan

Naik dan turun tangga jembatan penyebrangan


Langkah-langkah pembelajaran.
Cara:
1. Temukan tepian anak tangga jembatan dengan tongkat
2. Lalu dekati tepian tangga
3. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak
tangga) lalu ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi
tongkat menyilang
5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga
berikutnya
6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan
tip mengenai tepi anak tangga
7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi
anak tangga berikutnya

80
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat  Menggunakan tehnik tongkat di
dipusat perbelanjaan pusat perbelanjaan/ mall
 Menggunakan tehnik tongkat di
pasar tradisional
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan di pusat perbelanjaan atau mall dan pasar
tradisonal.
1. Menentukan fokal poin dan menentukan tujuan.
2. Menetapkan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat
perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.
3. Menggunakan teknik tongkat yang sesuai untuk lingkungan pusat
perbelanjaan/mal dan pasar tradisional.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat  Membaca dan membuat peta
dipusat perbelanjaan lingkungan pusat perbelanjaan
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul pusat perbelanjaan
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.5 Penggunaan teknik tongkat  Menemutunjukkan toko dan nomor
dipusat perbelanjaan toko sebagai tujuan
Pembelajaran dilaksanakan di lingkungan sebenarnya.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Memperkenalkan model penomoran toko di lingkungan pusat
perbelanjaan.
2. Menentukan landmark untuk menemukan objek toko.
3. Menemutunjukkan objek toko yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik tongkat yang sesuai dengan kondisi jalan.
4. Mendropdi satu tempat yang telah dikenalnya dan kembali ke sasaran
objek.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

81
6.6 Penggunaan teknik 
Menggunakan tehnik tongkat di
tongkatdidaerah jalan setapak
perkampungan/pertanian  Menggunakan tehnik tongkat di
jembatan sempit
Pembelajaran dikondisikan di lingkungan perkampungan pertanian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menggunakan teknik tongkat pussing slide
2. menggunakan teknik menyilang tubuh untuk jembatan sempit

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.6 Penggunaan teknik  Menggunakan tehnik meminta
tongkatdidaerah bantuan kepada orang lain
perkampungan/pertanian
Langkah-langkah pembelajaran
1. Di saat kehilangan objek atau sasaran, maka disarankan untuk
bertanya pada orang lain dengan memperhatikan beberapa hal:
 Mendengarkan sumber suara orang yang sedang berbicara.
 Mendekat kepada sumber suara.
 Menyampaikan kata maaf sebelum.
 Menyampaikan maksud dan tujuan menuju suatu lokasi atau
untuk mencari sasaran.
 Menyampaikan ucapan terimakasih bila maksud dan tujuan kita
sudah dipahami.
 Pamit kepada orang yang telah dimintai tolong.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.6 Penggunaan teknik  Membaca dan membuat peta
tongkatdidaerah lingkungan
perkampungan/pertanian perkampungan/pertanian
Langkah-langkah pembelajaran.
Disediakan peta timbul lingkungan perumahan.
1. Menentukan arah mata angin pada peta.
2. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada peta timbul.
3. Menemutunjukkan lokasi yang dituju pada lingkungan sebenarnya.
4. Dengan bimbingan guru membuat peta lingkungan sederhana.

B. KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK TUNANETRA


NO KOMPETENSI INDIKATOR
82
1. Kesehatan Pribadi
1.1 Memelihara kesehatan Melakukan mandi sendiri
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan alat-alat mandi.
2. Menjelaskan fungsi alat-alat mandi.
3. Menyebutkan tata cara mandi.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mandi sendiri.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. 1.1 Memelihara kesehatan  Melakukan mencuci dan
pribadi mengeringkan tangan

Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan tangan.
2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan tangan.
3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan tangan.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan
mengeringkan tangan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan  Melakukan mencuci dan
pribadi mengeringkan kaki

Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat mencuci dan mengeringkan kaki.
2. Menjelaskan fungsi alat mencuci dan mengeringkan kaki.
3. Menyebutkan tata cara mencuci dan mengeringkan kaki.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan tata cara mencuci dan
mengeringkan kaki.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan  Menggosok gigi.
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan alat-alat menggosok gigi.
2. Menjelaskan fungsi alat-alat menggosok gigi.
3. Menyebutkan tata menggosok gigi.

83
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggosok gigi.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan  Menggunakan deodoran
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran.
a. Menyebutkan jenis deodoran (spray, stik, powder).
b. menyebutkan cara menggunakan deodoran.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menggunakan
deodoran.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan  Memotong kuku
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat pemotong kuku.
2. Menyebutkan tata cara memotong kuku.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memotong kuku.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Mencuci rambut dan menyisir
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
a. Menyebutkan alat-alat mencuci dan menyisir rambut.
b. Menyebutkan tata cara mencuci dan menyisir rambut.
c. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci dan menyisir
rambut.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Merias diri (make up)
pribadi
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan alat-alat berdandan (make up).
2. Menjelaskan fungsi alat-alat berdandan (make up).
3. Menyebutkan tata cara berdandan (make up) seperti:
membersihkan muka, berbedak, berlipstik, bercukur janggut dan
kumis.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara berdandan (make
up).
84
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Memelihara kesehatan Memakai sepatu dan sandal
pribadi

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis alas kaki.
2. Menyebutkan cara memakai sepatu dan sandal yang benar.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara memakai sepatu
dan sendal.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara  Mencuci dengan cara manual
pakaian.  Mencuci dengan menggunakan mesin
cuci
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menjelaskan langkah-langkah mencuci secara manual atau
tradisional.
2. Menjelaskan langkah-langkah mencuci penggunaan mesin cuci.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara mencuci secara
manual dan atau dengan menggunakan mesin cuci.
KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara  Menyetrika
pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah penggunaan strika listrik atau arang.
2. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika kemeja.
3. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika celana/ rok.
4. Menjelaskan langkah-langkah menyetrika gaun.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyetrika pakaian.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara  Melipat pakaian
pakaian.  Menyetrika pakaian
 Menyimpan pakaian
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat kemeja.
2. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat celana/ rok.
3. Menjelaskan langkah-langkah cara melipat pakaian.

85
4. Dengan bimbingan guru mempraktekkan cara melipat pakaian.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menyimpan pakaian
yang dilipat.
6. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyimpan pakaian
dengan menggunakan hanger.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.2 Merawat dan memelihara  Memilih baju yang tepat
pakaian  Menandai baju
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis pakaian sesuai dengan fungsinya.
2. Dengan bimbingan guru, mencocokan stelan pakaian yang serasi.
3. Memilih baju sesuai dengan fungsinya.
4. Dengan bimbingan guru, menandai baju tertentu.
(dapat menggunakan kancing yang dipasangkan ditempat tertentu,
misalnya di bawah tengah kerah, atau ujung bawah kemeja, jahitan
benang yang dibuat bendulan kecil, atau tanda lain)

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Aktifitas sehari-hari
2.1 Menggunakan kompor  menyalakan kompor (minyak, gas,
(minyak, gas, kayu bakar, kayu bakar, arang, briket)
arang, briket)  Merawat kompor
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan langkah-langkah menyalakan kompor.
2. Menjelaskan cara menggunakan kompor.
3. Dengan bimbingan guru, mempraktekan cara menyalakan
kompor.
4. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara menggunakan
kompor.
5. Dengan bimbingan guru, mempraktekkan cara
merawat/membersihkan kompor.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan  Memilih bahan makanan yang sehat

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan ciri-ciri bahan makanan yang sehat seperti: ikan, daging,
86
sayur, buah, makanan kemasan, dan lain-lain.
2. Menunjukkan bahan-bahan makanan yang sehat.
3. Memilih bahan makanan yang sehat.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan  Memotong bahan makanan
 Mengupas bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan alat-alat memotong/ mengupas beberapa jenis bahan
makanan.
2. Menjelaskan cara mengupas bahan makanan.
3. Menjelaskan cara memotong bahan makanan.
4. Dengan bimbingan guru, memotong bahan makanan.
5. Dengan bimbingan guru, mengupas beberapa jenis bahan makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan  Menggoreng bahan makanan
 Mengontrol kematangan makanan
 Memasak bahan makanan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan peralatan memasak.
2. Menjelaskan cara menggoreng bahan makanan.
3. Menjelaskan cara mengontrol kematangan makanan.
4. Menjelaskan cara membalikkan makanan.
5. Dengan bimbingan guru, menggoreng beberapa jenis bahan
makanan.
6. Dengan bimbingan guru, mengontrol kematangan makanan.
7. Dengan bimbingan guru, memasak beberapa bahan makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Menghidangkan makanan

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan peranti makan sesuai dengan jenis makanan.
2. Menjelaskan fungsi peranti makan yang sesuai dengan jenis
makanan.
3. Menjelaskan cara menghidangkan makanan sesuai dengan jenis

87
makanan.
4. Dengan bimbingan guru menghidangkan makanan sesuai dengan
jenis makanan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Menyiapkan makanan Menyimpan makanan

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan tempat untuk menyimpan makanan
(piring, mangkok, box, rantang, microwave, kulkas).
2. Menjelaskan cara menyimpan jenis makanan sesuai dengan
tempatnya, misal kue kering disimpan di toples, kue basah disimpan di
piring saji, sayur disimpan di panci atau di mangkok, makanan yang
dapat disimpan dan diawetkan dalam kulkas.
3. Dengan bimbingan guru menyimpan makanan sesuai dengan
kebutuhan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Melakukan cara duduk
meja makan

Langkah-langkah pembelajaran.
Untuk indikator ini disesuaikan dengan teknik duduk pada
keterampilan OM, hanya jarak tubuh dengan meja lebih dekat

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  menggunakan dan menyimpan serbet
meja makan

Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan jenis serbet.
2. Menjelaskan cara menggunakan serbet.
3. Menjelaskan teknik menyimpan serbet.
4. Dengan bimbingan guru menggunakan dan menyimpan serbet.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

88
2.3 Menggunakan etika di  Menggunakan peralatan di meja
meja makan makan

Langkah-langkah pembelajaran
1. Menyebutkan peralatan makan di meja makan.
2. Menjelaskan fungsi peralatan makan di meja makan, misal sendok,
garpu, pisau, sumpit.
3. Dengan bimbingan guru, menggunakan perlatan makan di meja
makan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Mengorientasi meja makan
meja makan
Langkah-langkah pembelajaran
1. Menjelaskan teknik mengorientasi benda yang ada di meja makan
(teknik mendeteksi meja dengan menggunakan punggung tangan, dan
menyapukan dengan sangat hati-hati dan perlahan)
2. Dengan bimbingan guru, mengorientasi meja makan

Gambar mengorientasi meja

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Menggunakan etika di meja makan
meja makan

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan etika di meja makan (berpakaian, cara makan).
2. Dengan bimbingan guru melakukan praktek makan dengan
menggunakan etika di meja makan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Menuang air ke dalam gelas
meja makan

89
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan cara menuangkan air dari teko, botol, dan dispenser ke
dalam gelas.
2. Dengan bimbingan guru, menuang air ke dalam gelas .
(tidak disarankan peserta didik untuk mencelupkan ujung jarinya untuk
mengukur tingkat kepenuhan gelas.
3. Dengan bimbingan guru, menuangkan air ke dalam gelas dari
berbagai media.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Menata makanan di meja makan.
meja makan  Menyiapkan hidangan untuk
tamu/keluarga
 Menyajikan makanan dan minuman
 Melakukan cara makan dan minum

Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru, menata makanan.
1. Dengan bimbingan guru, menyiapkan hidangan untuk tamu dan
keluarga.
2. Dengan bimbingan guru, menyajikan makanan dan minuman untuk
diri sendiri, keluarga dan tamu.
3. Mengenalkan cara menyimpan makanan di dalam piring dengan
menggunakan sistem jam-jaman.
4. Dengan bimbingan guru melakukan cara makan dengan
menggunakan tangan, sendok, dan garpu
5. Dengan bimbingan guru melakukan cara minum dengan
menggunakan gelas, dan botol kemasan
6. Perlu evaluasi dan pengulangan kegiatan untuk menanamkan konsep
cara makan dengan menggunakan tangan, sendok, dan garpu. yang
benar.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.3 Menggunakan etika di  Melakukan cara makan dan minum di
meja makan tempat pesta
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan macam-macam teknik penyajian hidangan di tempat
pesta, misal parasmanan, party.
90
2. Menjelaskan tata cara dan etika makan dan minum di tempat pesta.
3. Dengan bimbingan guru melalui peragaan, melakukan makan dan
minum di tempat pesta.

Gambar suasana antri di tempat pesta.

Tunanetra ikut antri mengambil makanan


dengan didampingi pendamping

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Membersihkan dan  Menggunakan lampu
merawat perabot rumah  Membersihkan perabot rumah tangga
tangga  Membersihkan langit-langit
 Membersihkan kaca jendela dan pintu
 Menyapu lantai.
 Mengepel lantai
 Menata mebeler
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan cara
memasang dan menyalakan lampu (lampu listrik, lampu minyak,
lampu petromak).
2. Menyebutkan jenis perabotan rumah tangga.
3. Menyebutkan jenis peralatan untuk membersihkan perabotan rumah
tangga.
4. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan perabotan
rumah tangga.
5. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan langit-langit
6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyapu lantai menggunakan
sapu dan atau vacum cleaner
7. Dengan bimbingan guru, peserta didik mengepel lantai
8. Dengan bimbingan guru, peserta didik menata mebeler

NO KOMPETENSI INDIKATOR

91
2.5 Membersihkan dan  Membersihkan halaman.
merawat halaman rumah  Merawat tanaman
 Merawat alat-alat berkebun
 Merawat hewan peliharaan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik membersihkan halaman
(menyapu, membersikan rumput, menata pot dll).
2. Menyebutkan jenis-jenis tanaman yang sering ditanam di halaman
rumah.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat tanaman (menyiram,
membuang daun kering, memberi pupuk, mengganti media tanah,
menyetek dll).
4. Menyebutkan alat-alat berkebun.
5. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat dan menyimpan alat-
alat berkebun.
6. Menyebutkan jenis-jenis hewan peliharaan.
7. Dengan bimbingan guru, peserta didik merawat hewan peliharaan
(cara memberi makan, membersihkan kotorannya).

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.6 Memperbaiki pakaian  Mamasukan benang ke jarum
sederhana  Memperbaiki pakaian

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan peralatan untuk perbaikan pakaian sederhana (jarum,
benang, kancing, peniti, dan alat untuk memasukkan benang ke
dalam jarum).
2. Dengan bimbingan guru, peserta didik memasukkan benang ke
jarum.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik menjahitkan kancing.
4. Dengan bimbingan guru, peserta didik mempraktekkan perbaikan
pakaian (menisik, mengelim, menjelujur).

NO KOMPETENSI INDIKATOR

92
2.7 Mengelolaan keuangan  Mengidentifikasi uang kertas dan
uang logam
 Melipat uang kertas
 Menyimpan uang ke dalam dompet
atau tas
 Membelanjakan uang
 Menyimpan uang di Bank
 Mengatur uang untuk keperluan
keluarga (tlp, listrik dll)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis-jenis uang (logam dan kertas).
2. Menyebutkan ciri-ciri setiap nilai uang kertas dan uang logam.
3. Dengan bimbingan guru, peserta didik melipat uang kertas
berdasarkan nominalnya.

Gambar jenis lipatan uang.

4. Dengan bimbingan guru, peserta didik membelanjakan uang di


warung terdekat.
5. Menghitung jumlah harga pembelian dan menghitung jumlah uang
kembalian belanja.
6. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpan uang di bank.
7. Dengan bimbingan guru, peserta didik menggunakan kartu alat
bantu tanda tangan.

Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek


ukuran KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan
dibuat

8. Menjelaskan pengaturan penggunaan uang


93
Membuat skala prioritas kebutuhan barang yang akan dibeli

KOMPETENSI INDIKATOR
3. Dunia kerja

3.1 Manajemen kerja  Menjelaskan arti kerja.


 Menyebutkan aturan kerja
 Menunjukkan sikap dalam bekerja.
 Menyimpan alat kerja
 Memelihara alat kerja.
 Menggunakan alat kerja.

Langkah-langkah pembelajaran
Dengan melalui pendekatan ceramah dan penugasan.
1. Menjelaskan arti kerja.
2. Menyebutkan macam-macam pekerjaan.
3. Menyebutkan aturan kerja.
4. Menunjukkan beberapa sikap dalam bekerja.
5. Menyimpan alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
6. Memelihara alat kerja sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan.
7. Menggunakan alat kerja sesuai dengan fungsi dan jenis pekerjaan

NO KOMPETENSI INDIKATOR
3.2 Menggunakan waktu  Menggunakan waktu efektif dan
waktu senggang
Langkah-langkah pembelajaran.
Kondisi pembelajaran dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas.
1. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur pembagian
waktu sehari-hari seperti untuk belajar, bermain, beribadah,
beristirahat dll.
2. Dengan membuat daftar kegiatan, peserta didik mengatur waktu
senggang untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat.
3. Peserta didik membiasakan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
kegiatan kemasyarakatan bersama orang awas seperti Karang taruna,
Remaja masjid, Komunitas Seni dll.

No KOMPETENSI INDIKATOR
4. Reproduksi Manusia

94
4.1 Reproduksi manusia  Menjelaskan perbedaan tanda-tanda
fisik bayi sampai dewasa, baik laki
dan perempuan dengan
menggunakan model boneka
Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan melalui peragaan model peserta didik menyebutkan ciri-ciri fisik
laki-laki dan perempuan dari bayi sampai dewasa.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.1 Reproduksi manusia  Menjelaskan perbedaan alat
reproduksi laki-laki dan perempuan
dengan menggunakan model boneka
Langkah=langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru melalui media model boneka reproduksi peserta
didik menjelaskan alat reproduksi laki-laki dan perempuan

NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.1 Reproduksi manusia  Memahami masalah kewanitaan
 Datang bulan
 Kehamilan
 Merawat bayi
 Keluarga berencana
 Membesarkan anak
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan
tanda-tanda datang bulan.
2. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan
cara memelihara kebersihan alat reproduksi ketika datang bulan
3. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menjelaskan
tanda-tanda kehamilan.
4. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik mempraktekkan
cara merawat bayi.
5. Menjelaskan manfaat keluarga berencana.
6. Dengan bimbingan guru melalui media peserta didik menyebutkan alat
kontrasepsi KB.
7. Dengan bimbingan guru melalui media menjelaskan cara
membesarkan anak.

NO KOMPETENSI INDIKATOR

95
4.1 Reproduksi manusia Menanamkan nilai-nilai moral dan agama
yang berhubungan dengan kewanitaan

Langkah-langkah pembelajaran.
Dengan bimbingan guru, menjelaskan nilai-nilai moral dan agama yang
berhubungan dengan kewanitaan seperti haid, nipas, kehamilan dll.

C. Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra


NO KOMPETENSI INDIKATOR
1. Baca Tulis Braille
1.1 Menunjukkan kesiapan  Mengembangkan perabaan untuk
untuk belajar membaca dan membaca
menulis Braille  Mengekplorasi benda dengan
perabaan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Melakukan latihan perabaan dengan bermain membedakan berbagai
jenis permukaan kain.
2. Melakukan latihan perabaan dengan bermain memindahkan biji-bijian
kecil ke dalam wadah lain dengan cara dijimpit satu persatu.
3. Berlatih menyobek kertas bekas menjadi sobekan kecil.
4. Berlatih meremas-remas kertas koran, lilin/plastisin, bola kecil atau
tanah liat.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1 Menunjukkan kesiapan  Menemukan perbedaan titik Braille
untuk belajar membaca dan
menulis Braille

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menelusuri garis pengarah (labirin) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
2. Mnelusuri garis pengarah (labirin) dari atas ke bawah atau
sebaliknya.
3. Melakukan latihan menelusuri garis titik-titik Braille dari kiri ke kanan
atau sebaliknya.
4. Latihan membedakan titik-titik Braille (titik 1-4) (titik 1-2-4-5) (titik 1-5)
(titik 2-4) (titik 1-2-5) (titik 2-4-5) (titik1-2-4) dsb
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.1Menunjukkan kesiapan  Mengenal bentuk geometri dengan
untuk belajar perabaan
membaca dan menulis
Braille

96
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Bermain membedakan bentuk geometri.
2. Mencari benda-benda geometri yang berada di lingkungan kelas.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memiliki sikap membaca dan  Posisi duduk sewaktu membaca
menulis yang baik dan benar  Posisi tangan sewaktu membaca
 Posisi kertas waktu membaca
 Gerakan tangan sewaktu membaca
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan posisi duduk yang benar pada saat membaca.
2. Latihan posisi tangan yang benar pada saat membaca.
3. Latihan menelusuri titik-titik Braille dari kiri ke kanan.
4. Latihan memposisikan kertas/buku pada waktu membaca.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memiliki sikap membaca dan  Memasang kertas pada alat tulis riglet
menulis yang baik dan benar  Menggunakan pen riglet waktu menulis
Braille
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan memasang kertas pada reglet dengan posisi reglet yang
benar.
2. Latihan memindahkan posisi reglet untuk baris berikutnya.
3. Latihan membuat titik-titik Braille.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Menggunakan media  Menggunakan media baca tulis awas
baca-tulis awas bagi bagi peserta didik low vision
peserta didik low vision  Menggunakan media baca tulis
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media baca tulis (scanner, komputer bicara)
1. peserta didik latihan menggunakan scaner, dan komputer bicara.
2. peserta didik latihan membaca dengan menggunakan scaner dan
komputer bicara.
3. peserta didik latihan menulis dengan 10 jari pada keyboard komputer.
4. peserta didik latihan baca tulis menggunakan media kumputer bicara
(Jaws atau NVDA).

97
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.3 Menggunakan media  Menggunakan media baca tulis awas
baca-tulis awas bagi bagi peserta didik low vision
peserta didik low vision  Menggunakan media baca tulis
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media baca-tulis dengan ukuran yang disesuaikan
dengan kondisi penglihatan, pencahayaan dan kekontrasan, jenis dan
ukuran huruf
1. Latihan menulis dengan menggunakan media spidol.
2. Latihan menulis 10 jari dengan menggunakan komputer.
3. Latihan membaca tulisan dengan ukuran yang disesuaikan dengan
kemampuan penglihatan.
4. Latihan membaca dengan menggunakan kaca pembesar yang sesuai.
5. Latihan membaca dengan menggunakan CCTV.
6. Latihan membaca komputer dengan ukuran, pencahayaan,
kekontrasan huruf yang disesuaikan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Menulis cetak awas pada  Memodifikasi menulis cetak awas pada
anak tertentu anak tertentu

Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan menulis huruf cetak kapital awas yang dimodivikasi dengan
menggunakan Reglet untuk tunanetra total dan low vision.
2. Latihan membaca huruf cetak awas yang dimodifikasi (bentuk dan
ukuran huruf) untuk low vision.

Huruf cetak kapital awas

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Menulis cetak awas pada  Memodifikasi penggunaan alat bantu
anak tertentu tanda tangan

Langkah-langkah pembelajaran.

98
Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek ukuran
KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan dibuat).
Latihan membuat tanda tangan dengan menggunakan cetakan media
kartu.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2. Komunikasi
2.1 Menggunakan alat  Menggunakan alat komunikasi manual
komunikasi yang ada  Menggunakan alat komunikasi cetak
dimasyarakat (majalah Braille)
 Menggunakan alat komunikasi
elektronik
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mempersiapkan alat komunikasi manual, cetak dan elektronik
1. Mengidentifikasi alat komunikasi manual (kentongan, beduk).
2. Menggunakan alat komunikasi manual.
3. Mengidentifikasi alat komunikasi cetak (koran, majalah).
4. Menggunakan alat komunikasi cetak.
5. Mengidentifikasi alat komunikasi elektronik.
6. Latihan menggunakan alat komunikasi elektronik (radio, televisi,
internet, handphone).
7. Terampil menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan
kebutuhan.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Melakukan komunikasi  Memperkenalkan diri dengan ekspresif
antar personal dengan  Mengenal orang dengan ekspresif
baik dan ekspresif.  Bermain peran
 Melakukan Simulasi
 Melakukan ekspresi komunikasi formal
 Melakukan ekspresi komunikasi non
formal
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan untuk bermain peran
1. Menjelaskan etika berkomunikasi.
2. (sikap tubuh, ketinggian suara, wajah harus menghadap kepada lawan
bicara, tidak memotong pembicaraan, tidak memonopoli
pembicaraan).
3. Memperkenalkan identitas diri dengan ekspresif di depan teman dan

99
guru. (Perhatikan sikap tubuh, mimik dan intonasi suara).
4. Bermain peran berkenalan dengan orang baru.
5. Bermain peran tentang cara berkomunikasiyang ekspresif dengan
teman sebaya.
6. Bermain peran cara berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
7. Bermain peran berbicara di depan umum dengan ekspresif.
(Mengurangi blindisme, tidak menampilkan sikap tubuh yang
berlebihan).

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika  Menunjukkanetika bertamu
yang benar

Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukan etika mengucapkan salam ketika bertamu.
(mengucapkan salam dan mengetuk pintu hanya 3 kali, bila sudah 3
kali tidak ada jawaban, dimungkinkan tuan rumah sedang tidak ada,
atau sedang tidak berkenan menerima tamu, maka kita segera
meninggalkan rumah tersebut dengan tertib
2. Menunjukkan etika masuk rumah yang dikunjungi.
(menanggalkan alas kaki, masuk ke dalam ruangan dan duduk
dengan tertib jika sudah dipersilakan).
3. Menunjukkan etika cara menyampaikan tujuan kunjungan.
4. Menunjukkan etika cara mencicipi hidangan.
5. Menunjukkan etika cara berpamitan pada tuan rumah.
6. Menunjukkan etika cara meninggalkan rumah.

KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika  Menunjukkan etika berbicara dengan
yang benar orang yang lebih muda, sebaya, dan
lebih tua
 Menunjukkan etika menyapa orang
 Menunjukkan etika menengok orang
sakit
 Menunjukkan etika meminta bantuan
 Menunjukkan etika memperkenalkan
diri
Langkah-langkah pembelajaran.

100
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih tua
(menurunkan volume suara, lemah kembut, tidak memotong
pembicaraan).
2. Menunjukkan etika cara menyapa orang lain.
3. Menunjukkan etika cara menengok orang sakit.
4. Menunjukkan etika cara memperkenalkan diri dan bersalaman.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan kunjungan  Melakukan kunjunganke lembaga
lembaga sosial sosial masyarakat (Karang Taruna,
masyarakat dan pusat Remaja Masjid)
layanan masyarakat  Melakukan kunjunganke pusat layanan
masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan dengan lingkungan yang sebenarnya
1. Menjelaskan tata cara mengunjungi lembaga sosial masyarakat.
2. Dengan bimbingan guru mengunjungi lembaga sosial masyarakat
yang terdekat.
3. Melakukan tanya jawab dengan petugas lembaga sosial masyarat
tentang layanan yang diberikan.
4. Dengan menggunakan teknik OM mempraktekkan tatacara
mengunjungi dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keuangan,
dan LSM lainnya.

NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan kunjungan  Melakukan kunjunganke pusat layanan
lembaga sosial masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN).
masyarakat dan pusat
layanan masyarakat
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis-jenis layanan masyarakat.
(Rumah sakit, Bank, ATM, Supermarket, pasar tradisional dll).
2. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
3. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan kesehatan.
4. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
5. Menjelaskan cara mengunjungi lembaga layanan keuangan.

101
6. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
7. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan kesehatan.
8. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
9. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan keuangan.

Untuk mengimplementasikan program pelaksanaan pembelajaran yang


sesuai dengan prosedure di atas ke dalam RPP dapat diihat pada contoh lampiran 2

102
BAB IV

PENILAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN OMSK

A. Pengertian Penilaian
Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial Komunikasi (OMSK)
merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan peserta didik tunanetra
dalam melakukan pengembangan OMSK. Program pengembangan OMSK
merupakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunanetra dalam hal
konsep dan pengalaman baru, interaksi dengan lingkungan dan mobilitas.
Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra dalam
pencapaian hasil program pengembangan OMSK maka perlu dilaksanakan
penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra pada program
pengembangan OMSK. Penilaian program pengembangan OMSK oleh
instruktur atau guru yang dilakukan secara berkesinambunganbertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik tunanetra sertauntuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pengembangan OMSK peserta
didik tunanetra.
Penilaian pada program pengembangan OMSK dilakukan dengan
mengacupada indikator dari kompetensi. Hasil penilaian oleh guru dianalisis
lebih lanjut untuk mengetahuikemajuan dan kesulitan yang dihadapi peserta
didik tunanetra dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK.
Penilaian program pengembangan OMSK sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasiuntuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
tunanetra, antara lain mencakup penilaianotentik, dan penilaian unjupenk kerja
dan penilaian proses. Dalam program pengembangan OMSK, guru
melaksanakan penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensifuntuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran
(output) program pengembangan OMSK.

B. Ruang Lingkup Penilaian


Penilaian hasil program pengembangan OMSK untuk peserta didik
tunanetra mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang
dilakukan disesuaikan dengan aspek, kompetensi dan indikator sehingga dapat
digunakanuntuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar
103
yangtelah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi
atau aspek,kompetensi, indikator , danproses program pengembangan OMSK.

C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian


1. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik tunanetra didasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktorsubjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh instruktur/pendidik dilakukan secara
terencana, secara khusus atau menyatudengan kegiatan pembelajaran,
dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasarpengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihakinternal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,
dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
2. Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria
(PAK). PAKmerupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan
belajar minimalyang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi yang akan dicapai, daya
dukung, dan karakteristik peserta didik tunanetra.

D. Teknik dan Instrumen Penilaian


Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap,pengetahuan, dan keterampilan pada program pengembangan OMSK
sebagai sebagai berikut.
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Insruktur/guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh pesertadidik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, dan penilaian antar peserta didik
104
adalah daftar cek atau skala penilaian(rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan guru.
a. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
secaraberkesinambungan dengan menggunakan indera, baik
secaralangsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedomanobservasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan
carameminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaiankompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaianantar peserta didik.
c. Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yangberisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahanpeserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui tes lisan danpenugasan.
a. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
b. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yangdikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristiktugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitupenilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatukompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek,
danpenilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atauskala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan
kompetensi.
b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputikegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulismaupun lisan
dalam waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan caramenilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentuyang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat,perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalamkurun waktu tertentu. Karya

105
tersebut dapat berbentuk tindakan nyatayang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.

106
BAB V
PENUTUP

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia
Nya, penulisan buku Pedomam Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial
dan Komunikasi dapat diselesaikan.

Buku Pedoman Program Khusus Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial


dan Komunikasi diharapkan dapat membantu dan memberi arahan serta acuan
kepada guru, penyelenggara pendidikan peserta didik tunanetra atau berbagai pihak
yang peduli kepada peserta didik tunanetra.

Buku pedoman Program Khusus Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial


dan Komunikasi dimaksudkan untuk memberikan layanan pembinaan, pengarahan
dan latihan kepada peserta didik yang mengalami hambatan penglihatan agar
memiliki kepribadian yang utuh, mandiri, berkarakter, dan berbudi luhur, sehingga
mereka dapat menjalani kehidupan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dalam penyusunan buku ini tentu tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Untuk kesempurnaan di masa yang akan datang sangat diperlukan
kritik dan saran yang membangun, oleh karena itu segala masukan, kritikan, selalu
diharapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan buku ini.

GLOSARIUM

1. Asesmen: proses pengumpulan informasi yang dilakukan untuk mengetahui


kemampuan awal yang dimiliki peserta didik berkebutuhan khusus sebagai
baseline sebelum merencanakan pembelajaran. Pengertian lainnya asesmen
107
merupakan suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan berbagai
informasitentang perkembangan peserta didik, baik perkembangan dalam
berbagai tugasperkembangan maupun perkembangan dibidang akademik.
2. Clue:petunjuk berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori, dan kinestetik
yang ada dalam lingkungan.
3. Cross body technique: tehnik menyilang tubuh dengan menggunakan tongkat.
4. Identifikasi: proses menemukan dan mengenali peserta didik yang diindikasikan
memerlukan layanan pendidikan khusus.
5. Independen travel: bepergian sendiri tanpa menggunakan pendamping awas.
6. Landmark: ciri medan berupa informasi tactual, visual, olfactory, auditori, dan
kinestetik yang mudah dikenali, mempunyai ciri khas, dan bersifat menetap
dalam lingkungan.
7. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secaraberkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secaralangsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan pedomanobservasi yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati.
8. Pendidikan Inklusif adalah pendidikan bagi semua anak atau peserta didik tanpa
terkecuali, termasuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK).
9. Pendidikan Khusus adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kalainan phisik,
emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
10. Personal living skills adalah keterampilan melakukan aktifitas dalam kehidupan
sehari-hari seperti keterampilan makan, minum, berpakaian dan kebersihan diri.
11. Self familiarization adalah proses pengakraban diri terhadap lingkungan
sekitarnya dengan menggabungkan berbagai komponen orientasi.
12. Social living skills adalah ketrampilan sosial seperti keterampilan menggunakan
uang, bepergian ke tempat-tempat yang sudah dikenal dan berinteraksi dengan
orang lain.
13. Squaring off:sikap berdiri lurus membelakangi tembok/objek sehingga badan
tegak lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding dengan tujuan agar
kaki kita siap melangkah lurus ke depan.
14. Student centered approach: pendekatan berpusat pada siswa.
15. Teknik two touch adalah teknik tongkat untuk menyentuh dua permukaan jalan
yang berbeda.

108
16. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan kompetensi.
17. Upper hand: teknik menyilang tubuh bagian atas

109
LAMPIRAN 1

Formulir Observasi dan Asesmen

Nama Anak : …………………………………………....……

Jenis Kelamin : …………………………………….……………

Tanggal Lahir : …………………………………………..………

Nama Ayah : …………………………………………..………

Pekerjaan : …………………………………………..………

TTL : …………………………………………..………

Pendidikan : …………………………………………..………

Nama Ibu : …………………………………………..………

TTL : …………………………………………..………

Pekerjaan : …………………………………………..………

Pendidikan : …………………………………………..………

Alamat : …………………………………………..………

No. Telepon : …………………………………………..………

Tanggal Asesmen : …………………………………………..………

Calon siswa pernah menjalani terapi (beri tanda V pada terapi yang
(pernah/sedang) dijalani :

 Sensori integrasi
 Fisio terapi
 Okupasi terapi
 Terapi bicara
 Intervensi paedagogi

Telah menjalani tes : beri tanda √ pada tes yang pernah dilakukan :

erkembangan pada tanggal ……..…..……… bulan …..…..……… tahun


..……

110
Tes Intelegensi pada tanggal ……..…..……… bulan
…..…..………tahu…..….

Lainnya sebutkan :

………………….………… Pada tanggal ……….. bulan ………..


tahun.... …….……….…...………… Pada tanggal …...….. .bulan
.………. tahun....

…………..……...………… Pada tanggal ……….. bulan ………..


tahun.....

111
Data Observasi

A. Identitas Anak :
 Nama Anak : …………………………………
 Tempat Tanggal Lahir : ………………………………...
 Anak ke : ……………………………….
 Jenis Kelamin : …………………………………
 Agama : .…………………………………

B. Keadaan mata
a Bagaimana bentuk mata?
1) seperti juling
2) salah satu bola mata lebih besar
3) merah dengan kotoran mata
4) keluar cairan terus-menerus
b Apakah anak dapat melihat pada jarak 6 meter? Ya/tidak
c Apakah anak tidak dapat melihat orang pada jarak 6 meter? Ya/tidak
d Apakah sering meraba-raba/tersandung bila berjalan? Ya/tidak
e Apakah anak sering mengeluh atau cepat lelah bila belajar? Ya/tidak
f Apakah anak kesulitan melihat benda agak jauh? Ya/tidak

112
113
Asesmen Aspek Motorik

Nama Anak : ……………………………………

Jenis Kelamin : …………………………………...

Tanggal Lahir : ……………………………………..

Nama Orang Tua : ……………………………………

Alamat : ……………………………………

Tanggal Asesmen : ..…………………………………

MOTORIK KASAR DAN KESEIMBANGAN

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Berdiri jingkat selama 5 detik

2 Berjingkat dengan bertumpu pada satu


kaki

3 Berjalan biasa berbelok-belok tanpa


gerakan tangan

4 Berjalan jingkat lurus, berbelok kiri kanan,


mundur dan maju

5 Berjalan diatas papan titian

6 Lari biasa lurus ke arah kiri kanan,


berbelok-belok

7 Jongkok lalu melompat sejauh 30 cm

8 Berbaring dan berguling ke arah kanan/kiri

9 Menangkap bola besar

10 Melempar bola besar

11 Mendorong dan menarik beban

12 Merayap

114
13 Lompat tali

14 Memanjat

15 Sikap posisi jongkok dan melompat sejauh


50 cm

16 Berdiri dengan satu kaki tegak

17 Berdiri dengan satu kaki tegak berjingkat

18 Menari mengikuti gerakan

19 Melompat dengan satu kaki

20 Berputar ketika telungkup

21 Memutar dan mendongkak kepala

MOTORIK HALUS

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Membuka dan menutup jari

Merobek kertas

2 Meremas kertas dengan jari dalam air

3 Mengacungkan jempol

4 Mengacingkan baju

5 Melipat kertas sesuai pola

6 Menggunting sesuai garis

7 Membuat bentuk dengan tanah liat/


playdoh

8 Menyusun balok

9 Menempel bentuk

10 Memegang pen/pensil dengan baik

11 Meniup balon

115
12 Menggunakan pen

13 Menghubungkan satu titik ke titik lain


dengan garis

14 Mengelompokkan bola sesuai warna

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………...

116
Asesmen Aspek Komunikasi dan Bahasa

Nama Anak : ……………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………

Tanggal Lahir : ……………………………………

Nama Orang Tua : ……………………………………

Alamat : ……………………………………

Tanggal Asesmen : ……………………………………

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Menggunakan kosa kata ekspresif

2 Menyebutkan 10 kata kerja

3 Menyebutkan 10 kata benda

4 Menyebutkan huruf-huruf abjad secara urut

5 Menyebutkan kata ganti orang

6 Memberi reaksi terhadap perkataan orang


lain

7 Mengerti perintah sederhana. “ Ayo duduk


nak !”

8 Menyebutkan 10 nama benda di kelasnya

9 Menuliskan namanya sendiri

10 Membedakan suara orang-orang di


sekitarnya

11 Menyanyikan rangkaian kata/sebagian


kalimat lagu

12 Menirukan suara-suara di sekitarnya

13 Menyuruh orang lain untuk menyampaikan


pesan sederhana

117
14 Menceritakan pengalamannya

15 Berbicara melalui telepon

16 Menjawab pertanyaan ( siapa?, dimana?)

17 Memberi nama pada benda


kesayangannya

18 Menyebutkan 10 alat rumah tangga yang di


tunjukkan

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

118
Asesmen Aspek Kognitif

Nama Anak : ……………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………

Tanggal Lahir : ……………………………………

Nama Orang Tua : ……………………………………

Alamat : ……………………………………

Tanggal Asesmen : ……………………………………

PERSEPSI

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Membedakan benda yang besar dan kecil

2 Membedakan benda yang panjang dan


pendek

3 Membedakan teman laki-laki dan perempuan

4 Membedakan warna (merah, kuning, dan


hijau)

5 Mengelompokkan benda sesuai dengan


ukuran besar atau kecil

6 Mengetahui mana posisi pertama dan


terakhir

7 Memori

8 Menceritakan kembali cerita pendek setelah


15 detik

9 Menyebutkan kembali 10 angka secara acak

10 Mampu menyampaikan pesan singkat ke


orang lain

119
11 Hafal nama temannya (minimal 5 nama)

12 Hafal nama gurunya (minimal 3)

13 Mampu mengulang materi pelajaran yang


telah dipelajari

14 Menceritakan pengalaman liburanya

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
120
…………………………………………………………………………………

121
Asesmen Aspek Sensori

Nama Anak : ……………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………

Tanggal Lahir : ……………………………………

Nama Orang Tua : ……………………………………

Alamat : ……………………………………

Tanggal Asesmen : ……………………………………

Penglihatan

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Mengikuti gerak benda

2 Menyebutkan benda yang diletakkan


dengan jarak 1 meter

3 Melihat orang yang lewat pada jarak 1 meter

Pendengaran

4 Terkejut karena suara/bunyi

5 Mendengarkan bel yang dibunyikan orang


lain

6 Menirukan bunyi yang diperintahkan

7 Mengikuti suara/bunyi dengan gerak kepala

8 Menunjukan respon terhadap suara orang


dewasa

9 Ada reaksi terhadap suara yang di dengar

10 Memalingkan kepala ke arah suara bel

122
11 Memalingkan kepala kearah suara mainan

12 Mencari bunyi dengan memalingkan kepala

13 Membedakan suara kuat- lemah

Taktil

14 Membedakan permukaan halus dan kasar

15 Membedakan bentuk segitiga, persegi dan


lingkaran dengan taktilnya

16 Membedakan padat dan cair

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

123
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Asesmen

124
Aspek Sosialisasi

Nama Anak : …………………………………

Jenis Kelamin : ……………………………………

Tanggal Lahir : …………………………………

Nama Orang Tua : ……………………………………

Alamat : ..…………………………………

Tanggal Asesmen : ……………………………………

Penilaian
Kode/No Pernyataan/Pertanyaan
M MB TM

1 Mengenal nama-nama temannya

2 Membalas senyuman orang lain

3 Meminjamkan mainan kepada temanya

4 Mengenal anggota keluarganya selain


bapak dan ibu

5 Menonton anak-anak lain yang sedang


bermain

6 Menyapa temannya

7 Membuat mainan sesuai petunjuk

8 Mengikuti permainan sesuai aturan,


misalnya: menunggu giliran

9 Mengikuti permainan bola sesuai aturan

10 Menujukkan barang miliknya kepada orang


lain

11 Menyebutkan mainan kepunyaan sendiri

12 Menyebutkan mainan kepunyaan temannya

13 Mengembalikan barang yang dipinjam

125
14 Membedakan mainan anak laki-laki dan
perempuan

15 Mengenal alamat rumahnya

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM : Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

....................................................................................................................

.....................................................................................................................

....................................................................................................................
....................................................................................................................
....................................................................................................................

Asesmen Aspek Emosi

Nama Anak : …………………………………

Jenis Kelamin : …………………………………

Tanggal Lahir : ....………………………………

Nama Orang Tua : …………………………………

Alamat : ..………………………………

Tanggal Asesmen :.…………………………………

Kode/No Pernyataan/Pertanyaan Ya Tidak

1 Menolong teman yang kesusahan

126
2 Menjenguk teman yang sakit

3 Mengucapkan selamat pada teman yang


berprestasi atau yang berulang tahun

4 Membagi makanan kepada teman

5 Mengerjakan tugas pada waktunya

6 Memiliki semangat dalam belajar

7 Pesimis dan merasa tidak berguna

8 Bersembunyi jika ada seseorang yang


ditakuti

9 Menunjukkan sikap takut pada rangsangan


yang asing

10 Tersinggung jika dibicarakan masalah


ketidakmampuannya

11 Marah jika mainanya diambil

12 Gembira jika diberi hadiah

13 Tertawa jika mendengar hal yang lucu

Catatan dan Rekomendasi Program Pengajaran Individual :

.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

127
.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

.................................................................................................................
...

128
Lampiran
2

Program Pengembangan Orientasi Mobilitas

Satuan Pendidikan : SDLB


Bidang Pengembangan : Orientasi Mobilitas
Waktu : 2 x 35 menit

I. Kompetensi
 Mampu menjelaskan nama-nama bagian tubuh

II. Indikator
 Menyebut nama-nama bagian tubuh dari rambut sampai ke
ujung kaki
 Menyebutkan nama-nama bagian tubuh depan dan belakang
 Menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

III. Tujuan
 Peserta didik mampu menyebut nama-nama bagian tubuh dari
rambut sampai ke ujung kaki
 Peserta didik mampu menyebutkan nama-nama bagian tubuh
depan dan belakang
 Peserta didik mampu menyebutkan bagian-bagian sisi tubuh

IV. Pendekatan, Strategi, Metode


A. Pendekatan : Individual, kontekstual
B. Strategi : Pembelajaran langsung
C. Metoda : penugasan

V.Materi
 Nama-nama bagian tubuh

VI. Sumber dan Media/Alat


A. Sumber :
B. Media/ Alat : model tubuh (torso), tubuh peserta
didik

VII. Pelaksanaan Program


A. Kegiatan awal
1. Mengkondisikan peserta didik untuk bermain mengenali
tubuhnya masing-masing
2. Melalui permainan guru menggunakan tubuh peserta
didik sebagai media
B. Kegiatan inti
 Peserta didik menemutunjukkan nama-nama bagian
tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki.
 Guru mengamati kegiatan siswa.
 Peserta didik menemutunjukkan nama-nama tubuh
bagian depan dan bagian belakang.
129
 Peserta didik menemutunjukkan bagian sisi tubuh.
 Guru memberikan reward kepada peserta didik yang
aktif.
 Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang
belum mampu menemutunjukkan bagian tubuh.

C. Kegiatan penutup
 Guru mengadakan refleksi seluruh aktifitas
pembelajaran yang telah dilakukan.
 Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran.

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas kegiatan yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah disiapkan.

LEMBAR PENILAIAN

Nama Anak : ............................................... Kelas :


............................
Sekolah : ............................................... Guru :
............................

No Materi Mampu Tidak Mampu Ket


1. Menemutunjukkan
nama-nama bagian
tubuh dari rambut
sampai ke ujung kaki
2. Menemutunjukkan
nama-nama tubuh
bagian depan dan
bagian belakang.
3. Menemutunjukkan
nama-nama tubuh
bagian sisi.

Rubrik Penilaian
Jika peserta didik mampu menemutunjukkan sesuai dengan perintah, diberikan
tanda cek (√) pada kolom mampu atau sebaliknya.

130
LAMPIRAN 3

Contoh Instrumen Penilaian Program pengembangan OMSK


1. Format Penilaian Kompetensi Sikap
Kriteria penilaian
4= Selalu melakukan sesuai pernyataan
3= Sering melakukan sesuai pernyataan
2= Kadang-kadang,
1= Tidak pernah

Nama Peserta Didik : …..........................................................


Kelas : …..........................................................
Tanggal Pengamatan : …..........................................................
Kompetensi : Bergaul dengan etika yang benar.
Indikator : Menunjukkan etika bertamu

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
4.
1 Mengucapkan salam
2 Memasuki rumah yang dikunjungi
3 Menyampaikan maksud kunjungan
4 Melakukan komunikasi dengan tuan
rumah
5 Mencicipi hidangan tamu

Jumlah Skor

2. Format Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Nama Peserta Didik yang Dinilai : ………………….......................


Kelas : ………………............................
131
Tanggal penilaian : ………………….........................
Materi Pokok : Pengertian Orientasi dan mobilitas

No Aspek yang dinilai Skor


1. Menjelaskan pengertian Orientasi
2. Menjelaskan pengertian mobilitas
3. Menyebutkan 3 komponen orientasi
4. Menyebutkan 3 teknik pra tongkat
5. Menyebutkan 3 teknik tongkat

Petunjuk Penskoran :
Skor 1 setiap jawaban yang benar
Skor diperoleh X 2 = skor akhir
Skor maksimal

3. Format Penilaian Kompetensi Keterampilan


Nama Peserta Didik : ………………….......................
Kelas : ………………............................
Tanggal penilaian : ………………….........................
Materi Pokok : Penggunaan teknik dua sentuhan

No Aspek yang Dinilai Skor Ideal Skor Perolehan


Cara memegang tongkat
1. Penggunaan teknik tongkat yang 3
tepat
2. Menemukan ciri medan
3. Menemukan objek
4. Gait dan postur tubuh

Kriteria penilaian
No Aspek Uraian Skor
1. Memegang tongkat dengan tepat 3

Memegang tongkat kurang tepat 2

Memegang tongkat tidak tepat 1

2. Menggunakan teknik dengan tepat 3

132
Menggunakan teknik kurang tepat 2

Menggunakan teknik tidak tepat 1

3. Menemukan cirri medan dengan tepat 3

Menemukan cirri medan kurang tepat 2

Menemukan cirri medan tidak tepat 1

4. Menemukan objek dengan tepat 3

Menemukan objek kurang tepat 2

Menemukan objek tidak tepat 1

5. Menampilkan postur yang baik 3

Menampilkan postur yang kurang baik 2

Menampilkan postur yang tidak baik 1

4. Jurnal
Nama Peserta Didik Tunanetra : ...............................................................
Kelas : ...............................................................
Semester : ...............................................................
Tahun Pelajaran : ...............................................................

No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan

5. Lembar Pengamatan Sikap


Kelas : ………………….............................................
Hari, Tanggal : …………………..............................................
133
Materi Pokok : …………………...............................................
Sikap Keteran

Nama gan

No peserta Jujur Disiplin Tanggu Toleran Gotong Santun


Didik ng si Royon
Jawab g

6. Penilaian Proyek
Kelompok : ……………………....................................................
Kelas : ……………………......................................................
Tema : ....................................................................................
No Aspek Penilaian Skor Keterangan

A Perencanaan : 1. Apabila projek


kurang sesuai tema
1. Kesesuaian Tema
2. Pembagian Tugas 2. Apabila projek cukup
sesuai tema

3. Apabila projek sudah


sesuai tema

B Pelaksanaan : Masing-masing sub


aspek menggunakan
1. Kerjasama
skala 1 - 3
2. Kesesuaian dengan
rencana
3. Partisipasi anggota

134
C Pelaporan : Masing-masing sub
aspek menggunakan
1. Estetika
skala 1 - 3
2. Bahasa
3. Isi laporan
Rata-rata Skor

Analisis Tugas
Dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK, guru
melaksanakan anaalisis tugas.
Contoh analisis tugas untuk kompetensi enggunaan teknik tongkat di
lingkungan terbatas dan indikator: penggunaan teknik touch, two touch dan
cross body , sebagai berikut.

Kemampuan
Dapat
No Aspek yang dianalisis Tidak Ket.
Dapat dengan
dapat
bantuan
1 menentukan land mark di suatu
lokasi

2 menentukan clue di suatu lokasi

3 menggunakan teknik touch dengan


tepat

4 Menggunakan teknik two touch


dengan tepat

5 Menggunakan teknik cross body


dengan tepat

Deskripsi :
.......................................................................................
Tindak Lanjut :
........................................................................................

135
136

Anda mungkin juga menyukai