Anda di halaman 1dari 5

TOR

INHOUSE TRAINING
KOMUNIKASI EFEKTIF

2019
1. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Akreditasi RS merupakan upaya Kementerian Kesehatan menyediakan suatu
perangkat yang mendorong RS senantiasa meningkatkan mutu & keamanan
pelayanan. Setiap rumah sakit di Indonesia harus terakreditasi KARS versi 2012.

Dalam Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah
sakit menyusun cara komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dapat dipahami penerima. Hal itu untuk mengurangi kesalahan dan menghasilkan
perbaikan keselamatan pasien. Enam unsur sasaran keselamatan pasien yang utama dari
layanan asuhan ke pasien adalah komunikasi efektif. Menghindari risiko kesalahan
dalam pemberian asuhan keperawatan pasien dan meningkatkan kesinambungan
perawat dan pengobatan maka diharuskan menerapkan komunikasi efektif.

Komunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran keselamatan pasien karena
komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety).
Komunikasi di antara petugas maupun antara petugas dengan pasien dan keluarganya
yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima
mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Maka dalam komunikasi
efektif harus dibangun aspek kejelasan, ketepatan, sesuai dengan konteks baik bahasa dan
informasi, alur yang sistematis, dan budaya. diterima

Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan
dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
pasien.

Perawat sebagai tenaga kesehatan terbanyak di RS, memiliki peran yang sangat
vital untuk memenuhi SETIAP standar akreditasi nasional maupun internasional.
Perawat juga sebagai profesi yang paling sering dan paling lama kontak dengan pasien.
Oleh karena itu profesi perawat yang paling banyak melakukan komunikasi dengan
pasien dan keluarganya.

Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit adalah komunikasi


SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation), metode komunikasi ini
digunakan pada saat perawat melakukan handover ke pasien. Komunikasi SBAR adalah
kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam
menyampaikan kondisi pasien.

SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi


penting yang membutuhkan perhatian segera dan tindakan berkontribusi terhadap
eskalasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien. SBAR juga dapat digunakan
secara efektif untuk meningkatkan serah terima antara shift atau antara staf di daerah
klinis yang sama atau berbeda. Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk
memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk memberikan rekomendasi.
SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim
kesehatan lainnya. Penerapan metode SBAR juga harus diikuti dengan teknik TBaK
(Tulis Baca Kembali, Konfirmasi) agar tidak terjadi kesalahan informasi.

Pelatihan ini sangat berguna karena komunikasi merupakan salah satu hal yang
mendasar dan penting sebagai pedoman dalam melakukan edukasi kesehatan. Dengan
adanya pelatihan ini dimaksudkan agar health educator di setiap rumah sakit lebih
memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di rumah sakit.
Sehingga edukasi kesehatan (penkes) dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur yang ada.

2. TUJUAN KEGIATAN
1. Memahami pentingnya komunikasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari
2. Mampu melaksanakan komunikasi efektif dengan baik dalam pelaksanaan
tugasnya sebagai perawat dan bidan dan petugas rumah sakit
3. Mampu memberikan edukasi kesehatan pada pasien & keluarga secara
efektif
4. Mampu menerapkan metode SBAR dan TBAK

3. RENCANA KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
Inhouse Training Komunikasi Efektif
B. Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada
Tanggal : Rabu-Sabtu, 28-31 Agustus 2019
Pukul : 08.00 WIB- Selesai
Tempat : Gedung Utama lantai 4
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan
C. Peserta
Peserta Inhouse Training Komunikasi Efektif adalah sebagian besar dari karyawan
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

D. Jadwal Kegiatan
Sehubungan dengan pentingnya Inhouse Training Komunikasi Efektif ini dan
semua pihak yang terkait supaya bisa mengikuti pelatihan.

A. Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan dari Pelatihan Pelatihan EWS (Early Warning System) adalah
sebagai berikut :

Pembina : Dr. Nunuk Kristiani, Sp. Rad

Penanggung Jawab : Siti Hotijah, S.ST MM.Kes

Ketua Panitia : drg. Metaria Susan H

Sekretaris : Andriana Dwi S, S.Psi M.Psi

Sie. Acara : Nurul Insani, Amd. Keb

Konsumsi : Rofie Agustanti, S.Psi M.Psi

 MC : Andriana Dwi S, S.Psi M.Psi


 Sie. Perlengkapan : Aziz

ANGGARAN BIAYA

Nama Pengeluaran Biaya

A. Kesekretariatan

Sertifikat 800 lembar @ Rp. 10.000,00 Rp. 8.000.000,00

B. Konsumsi

Snack 1 hari x 800 orang @Rp. 10.000 (Snack pagi & sore) Rp. 8.000.000,00

Aqua botol 600 ml 5 dus (@24 botol) x 4 hari x Rp. 45.000,00 Rp. 900.000,00

C. Honor Pembicara

1 Orang Rp. 8.000.000,00

TOTAL Rp. 24.900.000,00

4. PENUTUP
Demikian kerangka acuan Peserta Inhouse Training Komunikasi Efektif ini kami
susun. Atas nama Panitia, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan
kerjasama Bapak/Ibu.

Bangkalan, 22 Juli 2019

Mengetahui, Hormat Kami,


Ketua Komite Diklat Ketua Panitia

Siti Hotijah, S.ST MM.Kes drg. Metaria Susan H


NIP. 196812311989112004 NIP. 198111152009032000

Plt. Direktur
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Kabupaten Bangkalan

dr. Nunuk Kristiani, Sp.Rad


Pembina TK I
NIP. 197010302002122003

Anda mungkin juga menyukai