Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Didirikan sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

didirikannya perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan atau

memaksimalkan laba sebesar-besarnya, memaksimalkan kekayaan pemegang

saham dapat diartikan memaksimalkan saham (Brigham & Houstan,2001).

Tujuan jangka panjang adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan,

tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik

perusahaan (Aprilia & Arief, 2016:18).

Menurut (Aries, 2011) nilai perusahaan merupakan hasil kinerja

manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari

keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal perusahaan. Tujuan

didirikan perusahaan untuk mendapatkan laba, setiap perusahaan juga

memiliki tujuan yang berbeda antara lain, tujuan jangka pendek dan jangka

panjang. Dalam jangka pendek tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan laba

dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,

sementara tujuan jangka panjang yaitu memakmurkan pemilik perusahaan atau

para pemilik saham yang tercermin dari harga sahamnya (Catur F.U dan Rika

M, 2018:16).
Nilai perusahaan menurut (Tika, 2012:124) adalah tujuan utama

perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan atau kekayaan, terutama bagi

pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya meningkatkan nilai pasar atau

harga saham perusahaan yang bersangkutan. Nilai perusahaan dapat dinilai dari

harga sahamnya yang stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang,

harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan tinggi dengan semakin

tinggi nilai perusahaan mengindifikasikan kemakmuran pemegang saham.

Harga saham dipasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara

permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham merupakan fair

price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan (Fama dalam

Pakpahan 2010:214). Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada

kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi

shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan

keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki (Sukimi,

2012).

Peran manajer perusahaan merupakan kunci kesuksesan suatu

perusahaan, manajer perusahaan dituntut untuk dapat memainkan peranan

yang penting dalam kegiatan operasi, pemasaran, dan pembentukan strategi

perusahaan secara keseluruhan (Dewi M.S & Lena Farida, 2017:2). Manajer

diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

kemakmuran pemilik atau pemegang saham


Beberapa fenomena yang berkaitan dengan perusahaan good and

beverages yang terjadi di Indonesia yaitu MD Pictures gandeng perusahaan

Hong Kong bentuk perusahaan patungan, dengan terbentuknya perjanjian

patungan yang ditanda tangani oleh PT MD Ritel Utama dengan Anyone F&C

Co., Ltd dan XINGKING (Hong Kong) International Investment Limited. Yang

berisikan perseroan berkeinginan menjalin kerjasama non-exclusive dengan

mendirikan dan mengadakan perusahaan patungan di Indonesia tepatnya

diindustri food and beverage. Kehadiran kalaborasi mix one food and beverage

diharapkan dapat memperkaya cita rasa kuliner serta turut mendukung

pertumbuhan industri bisnis makanan dan minuman di Indonesia, praktik

dimana perencanaan perilisan coffe shop diluncurkan pada semester kedua

2019 berlokasi di MD Place, Setiabudi, Jakarta.(www.merdeka.com)

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan , salah

satunya adalah kebijakan hutang berkaitan dengan struktur modal karena

hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal, perusahaan

dinilai berisiko apabila memilki porsi hutang yang besar dalam struktur modal,

namun apabila hutang tersebut dapat keuntungan maka hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan (Hidayat, 2013). ((Modigliani dan militer

(1958) dalam Husnan, 2010)) menunjukkan bahwa sejauh pembayaran bunga

bisa dipergunakan untuk mengurangi pajak, maka penggunaan hutang

memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan. Sebaliknya, pada tituk tertentu


penggunaan hutang tidak menguntungkan bila terjadi kebangkrutan dan

perbedaan personal tax dan hutang. Dengan demikian, peningkatan hutang akan

meningkatkan nilai perusahaan, namun pada titik tertentu juga akan dapat

menurunkan nilai perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai