Anda di halaman 1dari 14

Bab. 1.

Hakikat Fisika dan Pengukuran


A. Hakikat Fisika
Ali dan Amir menggelindingkan bola kelereng dan bola pingpong pada sebuah
bidang miring secara bersamaan. Mereka ingin mengetahui bola mana yang
lebih dahulu mencapai ujung bawah bidang miring.
1. Bola manakah yang sampai lebih dulu?
2. Peralatan apakah yang diperlukan dalam percobaan?
3. Besaran apa sajakah yang harus diukur?
4. Rancanglah tabel pengamatannya
Bagaimana jawaban anda ? Jawaban pada :
nomor 1 merupakan suatu hipotesis dalam percobaan tersebut.
nomor 2 adalah proses mengidentifikasi peralatan dan bahan yang digunakan.
Nomor 3 adalah proses mengidentifikasi variabel yang harus diukur
Nomor 4 adalah mengumpulkan dan menganalisis data
Setelah memahami penjelasan di atas. Selanjutnya tuliskan prosedur ilmiah yang lengkap.

Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen,
dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains merupakan ilmu pengetahuan yang
memepelajari materi dan energi serta interaksi antara keduanya. Hakikat fisika adalah Fisika
sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thingking), dan proses (a way of
investigating).
1. Fisika sebagai Produk
Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta,
konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.
2. Fisika sebagai Proses
Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan
materi,energy dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi langkah-
langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, analisis
data, dan penarikan kesimpulan.
3. Fisika sebagai Sikap
Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin
tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain.

B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu
adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dan dikatakan ilmiah
adalah sebagai berikut :
1. Objektik, artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
2. Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan
dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
4. Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya diamati oleh seseorang atau beberapa
orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memeproleh hasil
yang sama pula.

Langkah Operasional Metode Ilmiah


Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang
mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah yang disebut langkah-langkah operasional
metode ilmiah, yaitu sebagai berikut :
1) Melakukan Pengamatan atau Observasi

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 1 MGMP Fisika MA Kedu


Langkah awal yang harus dilalukan dalam sebuah penelitian adalah melakukan pengamatan
atau observasi untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif.
Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah satu sumber pemanfaatan energi untuk
pembangkit listrik yang karakteristknya perlu diketahui agar tepat guna.
2) Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau bagaimana tentang
objek yang diteliti yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya.
Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama pemanasan zat cair
tersebut
3) Mengumpulkan Data atau Informasi
Informasi atau data dapat diperoleh dari literatur, buku atauinformasi yang ada di internet
yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian.
Contoh: Zat cair dapat menyerap kalor secara spesifik bergantung dari jenis dan susunan
partikelnya.
4) Membuat Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan sementara tentang masalah yang
diselidiki. Jika setelah diuji hipotesis tidakditerima, kita harus mengubah hipotesis tersebut
sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Contoh: Semakin lama dilakukan pemanasan, semakin tinggi kenaikan suhu dari zat cair
5) Melakukan percobaan atau Eksperimen
Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Percobaan
biasanya dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan. Ada tiga jenis variabel
yang perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah bebas
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti dan perubahannya bergantung pada variabel
bebas.
c. Variabel kontrol, yaitu variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.
6) Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data dapat disajikan di dalam tabel,
matriks, atau grafik. Data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik dan nonstatistik.
Tampilan data dapat berupa grafik batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.
7) Menarik Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan dapat
diterima atau ditolak. Apabaila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung
hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat
cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima
kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi syarat
keilmuan, yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah
sebelumnya dan telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan
secara pragmatis. Artinya, bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan
sebaliknya.

C. Peran Fisika dalam Kehidupan


Sebagai cabang dari sains, Fisika memiliki peran yang besar dalam perkembangan teknologi yang
dapat dimanfaatkan manusia. Seiring perkembangan teori Fisika, berikut beberapa contoh
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari :
1. Pengembangan pembangkit listrik dengan berbagai sumber energi, seperti PLTU, PLTA,
PLTS, dan PLTN.
2. Kereta super cepat magiev dengan aplikasi superkonduktor.
3. Perkembangan gadget, seperti handphone, laptop, kamera digital, MP3/MP4, dan tablet PC.
4. Ultrasonografi, MRI, dan rontgen dalam bidang kedokteran.
5. Pesawat ulang-alik untuk melakukan perjalanan ke angkasa luar.

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 2 MGMP Fisika MA Kedu


D. Keselamatan Kerja di Laboratorium
Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisiska, kita terkadang diharuskan bekerja di
laboratorium. Banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri
saat bekerja di laboratorium. Syarat laboratorium yang baik adalah :
1. Kelengkapan alat keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis).
2. Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk uData
yang stabil, sirkulasi uData segar yang masuk dan keluar ruangan harus diperhatikan dengan
baik. Semakin banyak sirkulasi uData, maka kondisi laboratorium juga akan sehat.
3. Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi, penempatan bahan kimia dan peralatan
percobaan harus ditata dengan rapi supaya mudah untuk mencarinya. Bila perlu, berikan
denah atau panduan penempatan bahan kimia di rak supaya semakin memudahkan untuk
mencari bahan kimia tersebut.
4. Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.
5. Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki 2
pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
6. Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan dipisahkan dua bahan
kimia yang menimbulkan ledakan bila bereaksi.

TUGAS DISKUSI KELOMPOK


Dalam laboratorium terdapat gambar-gambar berikut. Jelaskan arti lambang-lambang tersebut !

E. Besaran dan Satuan


1. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur atau dihitung dan dinyatakan dengan angka-angka.
Besaran terdiri atas besaran pokok dan besaran turunan.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan cara
pengukurannya tidak bergantung pada besaran-besaran lain. Di SMP/MTs sudah pernah
disampaikan.
Lengkapi tabel besaran pokok berikut !
Besaran pokok Satuan Lambang satuan

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 3 MGMP Fisika MA Kedu


Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Suhu kelvin K
Kuat Arus amper A
Intensitas Cahaya candela Cd
Jumlah Zat mol Mol
Untuk memudahkan mengingat disingkat SMPJIWA (Suhu,Massa,Panjang,Jumlah
zat,Intensitas cahaya,Waktu,kuat Arus listrik)

b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Lengkapi tabel besaran turunan berikut !
Besaran turunan Satuan Lambang satuan
Luas meter persegi m2
Volume meter kubik m3
Massa Jenis kilogram per meter kubik kg.m-3
Kecepatan meter per sekon m.s-1
Percepatan meter per sekon kuadrat m.s-2
Gaya newton N
Usaha newton.meter N.m
Tekanan Pascal Pa
Energi joule J
Daya watt watt

c. Satuan
Satuan adalah ukuran atau pembanding suatu besaran. Satuan terdiri dari dua sistem.
Sistem satuan pertama dikenal dengan sistem MKS (meter-kilogram-sekon). Sistem satuan
ini bersama empat satuan besaran pokok (kelvin, ampere, candela, mol) ditetapkan sebagai
sistem Satuan Internasional (SI). Sistem satuan kedua dikenal dengan sistem CGS
(centimeter-gram-sekon).
Penulisan pada sistem satuan dapat ditambahkan awalan kata di depannya. Awalan ini
menyatakan besarnya faktor pengali pada satuan. Berikut ini tabel faktor pengali yang
mewakili nama awalan satuan.
No Faktor pengali Nama awalan Lambang
1 10-15 femto f
2 10-12 piko p
3 10-9 nano n
4 10-6 mikro µ
5 10-3 mili m
6 103 kilo kg
7 106 mega M
8 109 giga G
9 1012 tera T

Di samping faktor pengali juga terdapat konversi antara kedua sistem satuan. Misalnya :
 1 dyne = 10-5 newton
 1 erg = 10-7 joule
 1 kalori = 0,24 joule
 1 kWh = 3,6 x 106 joule
 1 liter = 10-3 m3 = 1 dm3
 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
 1 atm = 1,013 x 105 pascal

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 4 MGMP Fisika MA Kedu


 1 gauss = 10-4 tesla

d. Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan lambang-lambang
besaran pokok. Dimensi dituliskan dengan lambang tertentu yang diberi tanda kurung
persegi. Dimensi memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
 untuk mengungkapkan adanya kesetaraan, misalnya energi kinetik memiliki dimensi
yang sama dengan usaha. Dengan demikian, terdapat kesetaraan antara energi kinetik
dan usaha;
 untuk menyatakan ketepatan atau ketidaktepatan suatu persamaan.
No Besaran Pokok satuan Dimensi
1 Panjang meter [L]
2 Massa kilogram [M]
3 Waktu sekon [T]
4 Suhu kelvin [θ]
5 Kuat Arus amper [I]
6 Intensitas Cahaya candela [J]
7 Jumlah Zat mol [N]

Lengkapi tabel dimensi berikut !

LATIHAN SOAL

1. Kakak sedang mengendarai motornya dengan kelajuan 72 km/jam. Konversikan satuan kelajuan
kendaraan Kakak dalam satuan m/s ?
2. Sebongkah Es dapat terapung dipermukaan air karena massa jenis es lebih kecil dari air. Es
bermassa jenis 0,8 gr/cm3 dan air 1 gr / cm3. Konversikan satuan massa jenis es dan air dalam
satuan kg/m3 ?
3. Adik sedang sakit batuk. Ibu memberinya obat sehari 3X1 sendok makan. 1 Sendok makan sama
dengan 5 ml. Nyatakan satuannya dalam cc, liter, dm3 dan m3 ?
4. Konversikan satuan – satuan berikut ini !
a. 1 cm = …….m e. 10 gr = ….. Mg = …..g = …..Kg

b. 3 km = …….Mm f. 3 ons = ……gr = ………Kg

c. 254 cm = …….inci g. 30 ms = …….menit =……….jam

d. 3 feet = …….cm h. 0,5 hm = …….µm =.. ……..pm

E. Angka Penting

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 5 MGMP Fisika MA Kedu


Ketika kamu mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur yang berbeda tentu hasil
pengukurannya berbeda pula. Misalnya mengukur tebal buku dengan mistar penggaris didapat
hasilnya 1,7 cm sedangkan dengan jangka sorong sebesar 1,75 cm. Tentu saja pengukuran dengan
jangka sorong lebih teliti dibandingkan dengan mistar penggaris.
Pada hasil pengukuran dengan mistar nilainya 1,7. Angka 7 dibelakang koma merupakan
angka taksiran (angka ragu), karena angka ini diperoleh dari menaksir angka 7 dan 8. Angka 1
merupakan angka pasti (eksak). Jika menggunakan jangka sorong kita peroleh hasil pengukuran 1,75.
Angka 5 merupakan angka taksiran sedangkan angka 1 dan 7 adalah angka pasti. Angka taksiran
(angka ragu) dan angka pasti merupakan angka penting dalam pengukuran.
Angka penting (angka berarti atau angka benar) adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran, yang terdiri atas satu atau lebih angka pasti (eksak) dan satu angka terakhir yang ditaksir
atau diragukan.

1. Aturan Penulisan Angka Penting.


a. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 141,5 m memiliki 4 angka penting
27,3 gr memiliki 3 angka penting
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh : 340,41 kg memiliki 5 angka penting
5,007 m memiliki 4 angka penting
c. Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa desimal tidak termasuk angka
penting, kecuali diberi tanda khusus garis mendatar atas atau bawah termasuk angka penting
Contoh : 53000 kg memiliki 2 angka penting
530000 kg memiliki 5 angka penting
d. Semua angka nol di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka penting.
Contoh : 0,00053 kg memiliki 2 angka penting
0,000703 kg memiliki 3 angka penting
e. Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi dibelakang tanda desimal
adalah angka penting.
Contoh : 7,0500 m memiliki 5 angka penting
70,5000 memiliki 5 angka penting
f. Untuk penulisan notasi ilmiah. Misalnya 2,5 x 103 , dimana 103 disebut orde. Sedangkan 2,5
merupakan mantis. Jumlah angka penting dilihat dari mantisnya dalam hal ini memiliki 2
angka penting.
Contoh lain 2,34 x 102 memiliki 3 angka penting

2. Pembulatan Bilangan Penting.


Bilangan dibulatkan sampai mengandung sejumlah angka penting yang diinginkan dengan
menghilangkan satu atau lebih angka di sebelah kanan tanda koma desimal.
a. Bila angka itu lebih besar daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus
dinaikkan 1.
Contoh: 34,46 dibulatkan menjadi 34,5
Bila angka itu lebih kecil daripada 5, maka angka terakhir yang dipertahankan tidak berubah.
b. Contoh: 34,64 dibulatkan menjadi 34,6
Bila angka itu tepat 5, maka angka terakhir yang dipertahankan harus dinaikkan 1 jika angka
itu tadinya angka ganjil, dan tidak berubah jika angka terakhir yang dipertahankan itu tadinya
angka genap.
Contoh: 34,75 dibulatkan menjadi 34,8
34,65 dibulatkan menjadi 34,6

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 6 MGMP Fisika MA Kedu


3. Operasi Angka Penting
a. Penjumlahan dan pengurangan dua angka penting atau lebih akan menghasilkan angka
penting yang hanya memiliki satu angka taksiran atau ragu.
Contoh : 3,2514 3,2515
0,215 + 0,215 _
3,4664  3,466 3,0365  3,036
b. Hasil perkalian atau pembagian mempunyai angka penting yang sama dengan banyaknya
angka penting dari faktor angka pentingnya paling sedikit.
Contoh : 3,14 (3 angka penting) 28,68 (4 angka penting)
2 x (1 angka penting) 1,3 : (2 angka penting)
6,28  6 ( 1 angka penting ) 22,0615  22 (2 angka penting )
c. Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti (tidak diragukan nilainya), diperoleh dengan
membilang.
Contoh : Banyaknya siswa dalam kelas 40 orang
40 orang adalah bilangan eksak
d. Perkalian bilangan eksak dengan angka hasil pengukuran menghasilkan angka yang jumlah
angka pentingnya sama dengan jumlah angka penting dari angka hasil pengukuran.
Contoh : 2,34 (3 angka penting) x 4 (eksak) = 9,36  9,36 (3 angka penting)
e. Hasil pengukuran yang dipangkatkan maka hasilnya adalah bilangan yang mempunyai angka
periting sebanyak angka penting bilangan yang dipangkatkan.
Contoh : (9,2)2 (2 angka penting) = 84,64  85 (2 angka penting)
f. Akar dari angka hasil pengukuran memiliki angka yang sama banyak dengan angka penting
bilangan yang ditarik akarnya.
Contoh : 75 (2 angka penting) = 8,660254  8,7 ( 2 angka penting )
F. Pengukuran

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada eksperimen. Dalam eksperimen tersebut
dilakukan pengamatan, pengukuran, menganalisis dan membuat laporan hasil eksperimen. Untuk
memperoleh data yang akurat dalam eksperimen diperlukan pengukuran dan penulisan hasil
pengukuran dalam satuan yang benar serta seuai dengan aturan penulisan amgka penting.

Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran dengan suatu satuan. Misalnya kamu
mengukur panjang meja guru dengan mistar, didapat panjang meja 121,2 cm. Panjang meja
merupakan besaran, 121,2 adalah nilai dari pengukuran dan cm satuan dengan menggunakan mistar.
Untuk mendapatkan pengukuran yang akurat, maka kamu perlu memperhatikan beberapa aspek
pengukuran dan disamping itu pentingnya untuk memilih instrument yang sesuai. Beberapa aspek
dalam pengukuran adalah Ketepatan , Kalibrasi Alat, Ketelitian , dan Kepekaan.

1. Mengukur Panjang dengan Alat Ukur Mistar, Jangka Sorong, dan Mikrometer Sekrup

Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai satuan yang
baku. Satuan Panjang dalam SI adalah meter. Untuk mengukur panjang suatu benda haruslah
dipilih alat ukur yang sesuai dengan panjang benda yang diukur. Perhatikan tabel beberapa alat
ukur panjang di bawah ini.

Batas ukur alat Nama alat ukur Batas Ketelitian


Beberapa meter Meteran pita 0,1 cm
Beberapa cm sampai 1 m Mistar 0,1 cm
Diantara 1 cm sampai 10 cm Jangka Sorong 0,01 cm
Kurang dari 2 cm Mikrometer sekrup 0,001 cm
a. Mistar

Mistar mempunyai ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Bagian skala terkecil mistar
adalah 1mm. Untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran
akibat paralaks (beda kemiringan dalam melihat ), maka ketika membaca

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 7 MGMP Fisika MA Kedu


mata harus melihat tegak lurus terhadap skala.

Tentukan panjang karet penghapus A dan B ?

Jawab ; Panjang karet penghapus A


Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm lebih 3mm. Jadi panjangnya 2,3 cm.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0.01
cm. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter kelereng dan diameter bagian
dalam pipa. Jangka sorong mempunyai 2 bagian penting.
 Bagian tetap (rahang tetap), skala tetap terkecil 1mm atau 0,1 cm.
 Bagian yang dapat digeser (rahang geser). Pada rahang geser ini dilengkapi skala nonius.
Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 0,1mm.
Contoh Pengukuran dengan jangka sorong.

c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang paling teliti disbanding dengan jangka
sorong dan mistar, dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan
untuk mengukur ketebalan plat alumunium, diameter kawat yang kecil dan benda yang
mempunyai ukuran kecil dan tipis.
Bagian-bagian skala mikrometer sekrup :
 Skala utama
 Skala terkecil dari skala utama adalah 0,1 mm.
 Skala putar

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 8 MGMP Fisika MA Kedu


Skala terkecil dari skala putar 0,01 mm, dengan batas ukur dari 0,01 mm – 0,50 mm

Contoh Pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup.

2. Mengukur Massa Benda


Untuk mengukur masssa benda dapat digunakan alat ukur timbangan dacin, timbangan pasar,
neraca Ohauss dua lengan dan tiga lengan, timbangan berat badan serta neraca digital.

Pengukuran Massa benda dengan neraca Ohauss tiga lengan

Bagian – bagian Neraca Ohauss tiga lengan


 Lengan depan memiliki anting logam yang
dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3,
4,…..10gr, terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.
 Lengan tengah, dengan anting lengan dapat
digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari
0, 100, 200, ………500 gr.
 Lengan belakang, anting lengan dapat
digeser dengan tiap skala 10 gram, dari
skala 0, 10, 20 , ……..100 gr.

3. Pengukuran Tunggal dan Pengukuran Berulang


Biasanya pengukuran hanya dilakukan satu kali dan disebut dengan penukuran tunggal sudah
dapat memperoleh hasil pengukuran. Setiap hasil pengukuran pasti mengandung kesalahan, baik
kesalahan acak maupun sistematis. Kesalahan acak dapat dikurangi dengan mengulang-ulang
pengukuran. Jadi pengukuran terhadap satu obyek dilakukan beberapa kali pengambilan
datanya. Jika kesalahan acaknya kecil maka dapat dikatakan pengukurannya teliti. Kesalahan
sistematis dapat terjadi terus menerus sepanjang alat ukur dan atau orang yang mengukur sama
Sumber kesalahan sistematis adalah kesalahan alat dan kesalahan perorangan. Kesalahan alat
misalnya kesalahan titik nol, kesalahan komponen. Kesalahan perorangan misalnya cacat alat
indera, kebiasaan salah.
Penulisan hasil pengukuran
 
 x 
x= x ∆x atau x= x   .100% 
 x 
Pengukuran tunggal dilakukan satu kali pengambilan data dengan ketidakpastian sebesar ∆ x
= ½ . skala terkecil

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 9 MGMP Fisika MA Kedu


Sedangkan pengukuran berulang dilakukan beberapa kali pengambilan data (N kali) dengan
1 Nx i  (x i ) 2
ketidakpastian sebesar ∆x=
N N -1

Latihan Soal
1. Berikut ini hasil pengukuran panjang dua batang kayu. Tentukan jumlah panjang kedua
batang dan selisih kedua panjang batang kayu tersebut sesuai dengan aturan angka
penting. Dimana semua pengukuran dalam satuan meter.
5,678 0,6343 5,678 7,998
1,1108 + 1,887 + 3,23 - 2,0434 –
……… ……… …….. ………
3,1 6,978 3,3333 6,28
0,11 x 0,23 x 0,33 : 0,314 :
…… ……… …….. ………

2. Edi akan membuat sebuah bingkai berbentuk bujur sangkar. Kebetulan mempunyai
sepotong kayu. Setelah diukur panjangnya 2,43 m. Dengan menggunakan aturan angka
penting bisakah Kamu membantu Edi menentukan panjang masing-masing sisi bingkai.

3. Suatu taman bunga kecil berbentuk bujur sangkar dihitung luasnya 81 m2 . Hitunglah
panjang sisi-sisi taman tersebut. Jika sisi-sisi taman diperkecil menjadi 2,5 m Tentukan
luas taman tersebut sekarang.
4. Tentukan dimensi besaran gaya sentripetal jika
v2
FS = m = massa x (kecepatan)2 / jari-jari.
r
5. Panjang sisi persegi panjang adalah 12 m dan 5,55 m. Dengan aturan angka penting ,
tentukan keliling dan luas persegi panjang tersebut!

35 dan 67 m2.

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 10 MGMP Fisika MA Kedu


UJI KOMPETENSI

1. Keingintahuan manusia dengan melakukan E. Mengelapnya dengan lap basah


kegiatan kreatif melalui pengamatan, 7. Berikut langkah-langkah dalam melakukan
pengukuran,penyelidikan, dan percobaan penelitian.
untuk mendapatkan hasil atau tujuan (1) Menarik kesimpulan
merupakan defenisi fisika sebagai ... (2) Membuat hipotesis
A. Sikap (3) Melakukan observasi
B. Proses (4) Merumuskan masalah
C. Produk (5) Menganalisis data
D. Kegiatan (6) Melakukan eksperimen
E. Hasil (7) Mengumpulkan data
2. Ketrampilan proses dalam ilmu fisika adalah Berdasarkan langkah-langkah tersebut, urutan
ketrampilan yang dilakukan oleh para ilmuan, yang tepat dalam metode ilmiah adalah …
diantaranya dalam mengobservasi, A. 2-3-4-5-6-7-1
memprediksi, melakukan interpretasi, B. 3-4-5-2-7-6-1
merancang dan melakukan ekperimen, C. 3-4-7-2-6-5-1
mengendalikan variable, merumuskan D. 4-5-6-2-3-7-1
hipotesis, serta menarik kesimpulan. E. 4-5-6-2-7-3-1
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka hakikat 8. Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini:
fisika dapat dipandang sebagai… 1) gaya Archimedes berbanding lurus dengan
A. Produk volume zat cair yang terdesak
B. Proses 2) bagaimana pengaruh luas penampang
C. Sikap ilmiah terhadap hambatan pada kawat?
D. Metodologi 3) Percepatan berbanding lurus dengan gaya
E. Ilmu yang bekerja
3. Urutan metode ilmiah setelah merumuskan 4) Mengukur perubahan suhu air dalam gelas
masalah adalah ... kimia
A. Menyusun hipotesis Kalimat yang merupakan rumusan hipotesis
B. Melakukan eksperimen adalah…
C. Pengumpulan data A. 1 dan 3
D. Menarik kesimpulan B. 1, 2 dan 3
E. Melaporkan data C. 2 dan 4
4. Berikut ini yang bukan merupakan sikap yang D. 2, 3 dan 4
diharapkan dari seorang ilmuan adalah . . . E. 3 dan 4
A. Berusaha keras 9. Peran fisika dalam teknologi memberikan
B. Teliti dalam mencatat pengamatan banyak keuntungan. Namun, disamping itu
C. Menghargai pendapat orang lain juga memberikan dampak negatif yang
D. Langsung melompat ke kesimpulan merugikan manusia diantaranya adalah ...
E. Jujur dan terbuka A. Membantu Astronaut untuk melakukan
5. Urutan langkah-langkah dalam metode ilmiah perjalan keluar angkasa dengan pesawat
yang tepat adalah . . ulang alik
A. Hipotesis – Merumuskan masalah – B. Terjadi pencemaran udara akibat gas
eksperimen – kesimpulan buang, seperti gas carbon mono oksida
B. Hipotesis – eksperimen – merumuskan C. Munculnya inovasi transportasi modern
masalah – kesimpulan yang menggunakan listrik dan
C. Eksperimen – hipotesis – merumuskan elektromagnetik
masalah – kesimpulan D. Berkembangnya sistem jaringan listrik
D. Merumuskan masalah – eksperimen – dengan alternatif sumber energi bagi
hipotesis – kesimpulan pembangkit listrik
E. Merumuskan masalah – hipotesis – E. Berkembangnya Gadget dan
eksperimen – kesimpulan penggunanya.
6. Endang tanpa sengaja menumpahkan sejumlah 10. Dalam melakukan eksperimen, ada tiga jenis
zat kimia ketangannya, hal pertama yang harus variabel yang perlu diperhatikan, yaitu ...
ia lakukan adalah... A. Tetap, Bebas, dan Berubah
A. Berteriak ke guru B. Terikat, Tetap dan kontrol
B. Membersihkan dengan sehelai kain C. Terikat, Kontrol dan Berubah
C. Mencuci tangannya dengan air yang D. Bebas, Terikat, dan Kontrol
mengalir E. Bebas, Berubah, dan Terikat
D. Segera membersihkan sejumlah krim 11. Massa jenis diturunkan dari besaran pokok …

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 11 MGMP Fisika MA Kedu


A. massa dan volume B. 71,54 mm
B. massa dan panjang C. 71,5 mm
C. panjang dan waktu D. 72,54 mm
D. massa dan waktu E. 72,5 mm
E. berat dan volume 19. Apabila gaya tarik-menarik F antara dua
12. Alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,01 mm massa m dan M yang berjarak r satu terhadap
yaitu… yang lain dinyatakan dengan rumus
A. neraca
B. mikrometer sekrup
C. jangka sorong Dengan G tetapan gravitasi,
D. mistar maka dimensi dari G adalah ....
E. meteran pita A. [ M–1L3T–2 ]
13. Massa Jenis benda 4 gr/cm3 setara dengan B. [ ML2T2 ]
….kg/m3 C. [ ML–2T2 ]
A. 4000 D. [ ML–2T2 ]
B. 400 E. [ M–1 L T–2 ]
C. 40 20. Gambar berikut menunjukkan hasil
D. 0,4 pembacaan pengukuran diameter bola dengan
E. 0,004 mengguna-kan mikrometer sekrup.
14. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa
digunakan …
A. mikrometer
B. mistar Hasil pengukurannya adalah... mm.
C. neraca A. 6,93
D. jangka sorong B. 6,94
E. meteran kain C. 6,95
D. 6,96
15. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan E. 6,97
besaran skalar adalah … 21. Gambar berikut adalah pengukuran massa
A. Perpindahan, kecepatan, percepatan benda dengan menggunakan neraca Ohauss
B. Jarak, waktu, kelajuan lengan tiga. Hasil pengukuran massa benda
C. Kelajuan, percepatan, perpindahan yang benar adalah ....
D. Gaya, waktu, percepatan
E. Panjang, masa, kecepatan
16. Hasil operasi penjumlahan : 23,756 m + 5,2 m
dinyatakan dengan angka penting adalah …
A. 28,956 m
B. 28,96 m
C. 28,9 m
D. 29,0 m
E. 29 m
17. Yang merupakan dimensi usaha adalah …
A. MLT-2
B. ML2T-3
C. ML2T-1 A. 350 gram
D. MLT-1 B. 321,5 gram
E. ML2T-2 C. 240 gram
18. Hasil pengukuran panjang dan lebar sebuah D. 173 gram
plat berbentuk persegi panjang diperlihat oleh E. 170,3 gram
gambar berikut. 22. Seseorang melakukan peng-ukuran ruang
dengan mempergunakan jangka sorong. Hasil
pengukurannya adalah 52,4 mm. Dengan
memperhitungkan kesalahan mutlak, maka
pembacaan dari hasil pengukuran mutlak,
maka pembacaan dari hasil pengukuran
tersebut dapat ditulis menjadi ....
Hasil perhitungan keliling plat tersebut A. (52,4 ± 0,05) mm
berdasarkan aturan angka B. (52,5 ± 0,01) mm
penting adalah …. C. (52,4 ± 0,5) mm
A. 21,42 mm D. (52,5 ± 0,1) mm
E. (52,4 ± 1) mm

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 12 MGMP Fisika MA Kedu


23. Dari pengukuran besaran-besaran fisik, B. 0,6 mm
diperoleh hasil-hasil sebagai berikut; C. 0,7 mm
A. 0,00230 m D. 0,8 mm
B. 24,5 gram E. 1,7 mm
C. 1,00 x 104 gram 29. Pengukuran panjang,lebar dan tinggi balok
D. 225 volt dengan menggunakan jangka sorong terukur
Yang memiliki tiga angka penting adalah .... sebagai berikut.
A. hanya 4 saja
B. hanya 1 dan 3
C. hanya 2 dan 4
D. hanya 1, 2 dan 4
E. semuanya
24. Seorang siswa mengukur diameter sebuah
lingkaran hasilnya adalah 8,50 cm. Keliling
lingkarannya dituliskan menurut aturan angka
penting adalah … (π = 3,14).
A. 267 cm
B. 26,7 cm
C. 2,67 cm Menggunakan aturan angka penting volume
D. 0,267 cm balok tersebut adalah ...
E. 0,0267 cm A.
33,781365 cm3
25. Notasi ilmiah dari bilangan 0,000.000.022.348 B. 33,78137 cm3
adalah .... C. 33,7814 cm3
A. 22,348 x 10-9 D. 33,781 cm3
B. 22,348 x 10-10 E. 33,8 cm3
C. 2,23 x 10-8 30. Hasil pengukuran massa balok logam
D. 2,2348 x 10-8 ditunjunjukkan pada gambar berikut !
E. 2,2348 x 10-9
26. Pada rangkaian tersebut, beda potensial
rangkaian adalah...V

Sedangkan hasil pengukuran volumenya


A. 2 sebagai berikut :
B. 4
C. 10
D. 20
E. 40
27. Pasangan besaran berikut yang mempunyai
dimensi sama adalah ….
A. massa dan berat
B. energi dan daya
C. energi dan usaha
D. kecepatan dan percepatan Tinggi
E. momentum dan gaya
28. Dua buah pelat besi diukur dengan
menggunakan jangka sorong sebagai berikut Menggunakan aturan angka penting massa jenis
balok tersebut adalah
A. 6,675278 gram/cm3
B. 6,67528 gram/cm3
C. 6,6753 gram/cm3
D. 6,675 gram/cm3
E. 6,68 gram/cm3

Selisih tebal kedua pelai besi tersebut adalah


….
A. 0,3 mm

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 13 MGMP Fisika MA Kedu


Jawablah dengan singkat dan jelas !
8. Persamaan gas ideal dinyatakan dengan p V = n
1. Pada alat speedometer seorang sopir dapat R T, dimana p adalah tekanan, V adalah
membaca besaran yang diinginkan. Besaran volume, n merupakan jumlah zat, R adalah
apakah yang dimaksud, besaran skalar atau konstanta gas umum, dan T adalah suhu mutlak
vektor, berikan alasanmu ? Kelvin. Carilah dimensi dari R !
2. Lengkapilah sistem konversi berikut ini. 9. Pengukuran dengan menggunakan jangka
a. 4000 angstrom = ............... m sorong panjang sebuah balok terukur sebagai
b. 6 ons = ...............gram berikut :
c. 36 km/jam = ...............m/s
d. 40 liter = …...........m3
e. 2,5 nm = ..............meter
3. Seorang Bapak sedang merenungkan tentang
tegangan listrik, arus listrik, dan hambatan
listrik, apakah diantaranya ada yang besaran
pokok atau besaran turunan, Bantulah Bapak
tersebut menjawabnya.
4. Tentukan perhitungan dari hasil pengukuran
berikut ini sesuai aturan angka penting!
a. 3,432 x 4,025 =
b. 7,33 : 5,21 =
c. 2,543 + 3,123 =
d. (8,20)2 =
5. Sebuah bola kasti bermassa m, mula-mula diam
kemudian dipukul dengan sebuah stik (tongkat)
dengan gaya sebesar F dan lama kontak sentuh Menggunakan aturan angka penting , hitung
bola dengan stik sebesar  t. Akibat volume balok tersebut !
pemukulan tersebut bola kasti bergerak dengan
kecepatan v dan momentum yang dimilikinya 10. Sebuah benda ketebalannya diukur dengan
sebesar p, dimana p = m.v. Sedangkan Impuls mikrometer sekrup seperti gambar. Berapa
yang dialami bola kasti sebesar I, dengan I = F . hasil pengukuran ketebalan benda ?
 t. Berdasarkan analisis dimensi buktikan
bahwa momentum dan impuls merupakan
besaran yang sama !
6. Dengan menggunakan dimensi, Tentukan
kebenaran rumus gerak lurus berikut :
vt2 = vo2 + 2 a s
dimana vo = kecepatan awal t = waktu
vt = kecepatan akhir s = Jarak
a = percepatan
7. Tahukah kamu mengapa semua benda disekitar
bumi kalau jatuh menuju ke tanah. Tentu kamu
tahu bukan ?. Karena ada gaya gravitasi bumi,
yaitu gaya tarik-menarik antara dua benda yang
bermassa, yaitu benda yang jatuh dengan bumi.
Besarnya gaya tersebut sebanding dengan
massa kedua benda (m1,m2) dan konstanta
gravitasi G, berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak pisah kedua benda (r2). Dengan rumus
m1 .m 2
F=G
r2
Berdasarkan rumus di atas didapat konstanta
gravitasi G
F . r2
G=
m1 . m2
Berdasarkan analisis dimensional tentukan
satuan konstanta gravitasi G.

Fisika Klas.X.MIPA Semester Gasal 14 MGMP Fisika MA Kedu

Anda mungkin juga menyukai