Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LENGKAP HASIL

PENELITIAN

PENGARUH AI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA


Diusulkan oleh:
Diagy Muhammad Hafiz
140110190065
Nurhaliza Rahmadini
140110190060
Tyrenia Rahmawati
140110190055

HEXAGON 2019
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
PENGARUH AI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Diagy Muhammad Hafiz⁽1⁾, Nurhaliza Rahmadini(2), Tyrenia Rahmawati(3)


diagymhafiz@gmail.com, nurhaliza.rahmadini.nr@gmail.com, tyreniarahmawati@yahoo.com
Matematika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Indonesia

ABSTRAK
Saat ini dunia telah memasuki masa Revolusi Industri 4.0 dimana sudah tidak asing
dengan istilah Artificial Intelligence (AI). Informasi AI mencakup segala hal yang luas dan
berkaitan dengan informasi-informasi lainnya. Kehadiran AI akan membuat pekerjaan manusia
menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya AI, akan terjamin kualitas pekerjaan yang
lebih baik dan lebih bermanfaat untuk khalayak. Hal ini akan berpengaruh pada lapangan
pekerjaan untuk manusia yang lambat laun akan berkurang akibat digantikan oleh AI melalui
robot-robot yang diciptakan. Dengan demikian, akan muncul pengangguran dan rendahnya
kualitas manusia. Akan tetapi, melalui penelitian terkait AI dan manusia, tidak semua
kemampuan manusia dapat ditaklukan oleh AI. Sebuah AI hanya mampu di bidang kecepatan
dan kekuatan dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan manusia dapat unggul di bidang
pengetahuan, pemikiran, dan akal sehat atau common sense. Tidak semua kelebihan AI dapat
mengalahkan kelebihan manusia. Manusia perlu membuat strategi dalam menciptakan
perubahan dan mengembangkan kemampuan, minat bakat, dan kreativitasnya untuk
disumbangkan dalam kompetisi masa Revolusi Industri 4.0 dengan terus mengembangkan AI
untuk keperluan khalayak dan tidak tergerus oleh teknologi.

Kata Kunci: Pengaruh, kualitas, dan lapangan pekerjaan.


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kita sedang memasuki Revolusi Industri 4.0 yang memperkenalkan tren
otomasisasi, seperti pertukaran data, Internet of Things (IoT) sampai kecerdasan buatan
atau Artificial Intelligence (AI) dengan komputer dan robot sebagai dasarnya. Revolusi
ini pertama kali dikemukakan dipublik pada tahun 2011 oleh pemeran industri Hannover
Messe di Hannover Fair, Jerman dalam proyek strategi teknologi canggih pemerintah
Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Industri 4.0 ini menitikberatkan
kemajuan yang pesat dari teknologi dan informasi.
Perkembangan teknologi pada Industri 4.0 ini sangat pesat dan menakjubkan.
Perkembangan teknologi ini disambut hangat oleh berbagai kalangan terutama oleh
generasi zero dan generasi milenial. Dari internet yang bisa dimanfaatkan untuk
komunikasi jarak jauh, berbelanja online, hingga untuk memesan ojek dan taksi online.
Akan tetapi, itu hanya sepersekian dari banyaknya perkembangan yang kita temukan dari
Industri 4.0 ini. Pada Industri 4.0, teknologi ini hadir dengan menerapkan kecerdasan
buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan robot dapat melakukan
seluruh pekerjaan manusia bahkan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari manusia. Akan
tetapi, banyak hal-hal yang dikhawatirkan masyarakat dari dampak perkembangan
robotik di Indonesia, seperti menambahnya pengangguran karena SDM sudah digantikan
oleh para robot, meningkatnya angka kemalasan, hidup konsumtif, dan kurang terasahnya
keahlian masyarakat yang memungkinkan menurunkan tenaga kerja dan keadaan
ekonomi masyarakat di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dipaparkan sesuai dengan latar belakang yang telah
dijelaskan adalah:
1. Bagaimana perbedaan kualitas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dan
Artificial Intelligence (AI)?
2. Bagaimana antisipasi manusia terhadap kecerdasan buatan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini yang pertama adalah untuk mengetahui
pengaruh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terhadap pekerjaan manusia.
Kedua, adalah untuk menyusun strategi antisipasi manusia terhadap kecerdasan buatan
itu sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Mengenal Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri adalah suatu fenomena dimana produksi sebuah barang oleh
manusia akan digantikan dengan mesin tidak secara langsung tetapi secara
bertahap/progresif dalam waktu yang cepat. Di masa sekarang, telah dikenal revolusi
industri 4.0 dengan ciri khas cyber-physical system, algoritma berbasis komputer yang
mengontrol segala kegiatan benda-benda fisik dan erat kaitannya dengan paham Internet
of Things. Hal ini akan mempengaruhi kehidupan sosial dan kebudayaan yang ada dalam
kehidupan sehingga dalam proses revolusi industri 4.0 akan terjadi juga revolusi mental
manusia di seluruh dunia (Suwardana, 2017).
Perkembangan teknologi pada masa revolusi industri 4.0 akan membantu manusia
dalam melaukan semua pekerjaannya. Ini akan berpengaruh pada jumlah lapangan
pekerjaan yang ada karena kegiatan yang dilakukan manusia akan digantikan oleh robot.
Selain itu, perkembangan teknologi juga akan lebih baik jika pemanfaatannya dilakukan
dengan benar. Pada masa sekarang, penggunaan gawai/gadget tidak hanya sekedar
memudahkan dalam mencari informasi dan sosialisasi, tetapi juga dalam hal-hal yang
tidak semestinya dilakukan. Ada pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan
gadget untuk meretas (hacking) aplikasi yang digunakan untuk umum, penyebab timbul
aksi kekerasan dan terorisme, dan pengedar narkoba dan pornografi. Inilah ketika
kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan emosional dan spiritual.
Revolusi industri 4.0 seharusnya digunakan sebagai media penghasil ide-ide brilian yang
manfaatnya bukan hanya untuk sang pembuat, melainkan juga dapat dirasakan bagi
khalayak sebagai penggunanya.
Pada kenyataannya, Indonesia merupakan salah satu dari 52% negara yang belum
siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan dan
pemahaman terhadap ilmu matematika dan sains serta kurangnya wawasan terhadap
perkembangan teknologi. Padahal, Menteri Perindustrian Indonesia telah menetapkan visi
besar nasional yang salah satu isinya adalah membawa Indonesia menjadi 10 besar
ekonomi pada tahun 2030. Revolusi industri 4.0 dapat digunakan sebagai ajang untuk
mewujudkannya (Rosyadi, 2018).

2. Mengenal Artificial Intelligence (AI)


Pada hakikatnya, artificial intelligence (AI) atau lebih jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia yaitu kecerdasan buatan adalah simulasi kecerdasan manusia dalam
mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakannya. Istilah ini
dapat diterapkan oleh mesin apapun sehingga mesin tersebut berkerja layaknya seorang
manusia (Farras, 2019). Ada dua kategori AI, yaitu kategori kuat yang memiliki
kemampuan kognitif seperti manusia dan kategori lemah yang hanya mampu
mengerjakan tugas tertentu. Dalam penerapannya, ada empat jenis AI, yaitu sebagai
berikut:
a. Mesin Reaktif
Contohnya, Deep Blue, program catur IBM yang mengalahkan Garry
Kasparov pada 1990-an. Deep Blue dapat mengidentifikasi bagian-bagian di
papan catur dan membuat prediksi, tetapi ia tidak memiliki ingatan dan tidak
dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk memberi tahu langkah
berikutnya. Ini menganalisis kemungkinan langkah lawan dan dirinya sendiri
serta memilih langkah paling strategis. Deep Blue dan GoogleGOGO
dirancang untuk tujuan yang sempit dan tidak dapat dengan mudah diterapkan
pada situasi lain.
b. Memori Terbatas
Sistem AI ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk
menginformasikan keputusan masa depan. Beberapa fungsi pengambilan
keputusan dalam mobil self-driving dirancang dengan cara ini. Pengamatan
menginformasikan tindakan yang terjadi di masa depan yang tidak terlalu
jauh, seperti jalur penggantian mobil. Pengamatan ini tidak disimpan secara
permanen.
c. Teori Pikiran
Sistem AI ini dapat menggunakan pengalaman masa lalu untuk
menginformasikan keputusan masa depan. Beberapa fungsi pengambilan
keputusan dalam mobil self-driving dirancang dengan cara ini. Pengamatan
menginformasikan tindakan yang terjadi di masa depan yang tidak terlalu
jauh, seperti jalur penggantian mobil. Pengamatan ini tidak disimpan secara
permanen.
d. Kesadaran Diri
Dalam kategori ini, sistem AI memiliki rasa diri, memiliki kesadaran.
Mesin dengan kesadaran diri memahami keadaan mereka saat ini dan dapat
menggunakan informasi untuk menyimpulkan apa yang orang lain rasakan. AI
jenis ini belum ada sampai saat ini.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari educba dan lyceum
mengenai perbandingan kualitas pekerjaan Artificial Intelligence dan manusia.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Menganalisis data tentang kelebihan dan kekurangan manusia dan Artificial Intelligence.
2. Kekhawatiran akan ancaman Artificial Intelligence terhadap pekerjaan manusia di masa
mendatang.

C. Hasil dan Pembahasan


1. Kelebihan dan Kekurangan dari Artificial Intelligence

Kelebihan Kekurangan
24/7 Availability
 Tidak membutuhkan istirahat.
 Dapat bekerja hingga berjam-jam dan Kecerdasan tergantung pada apa yang sudah
secara terus menerus tanpa merasa diinput oleh programmer alias terbatas.
lelah atau bosan.
 Hasil sesuai harapan.
Handling Repetitive
 Berpikir lebih cepat dibanding
manusia dan dapat melakukan multi-
Hanya dapat memroses dan menganalisis
tasking dengan hasil terbaik.
data tanpa memiliki common sense atau
 Dapat melakukan pekerjaan yang pemahaman akan data tersebut.
berbahaya dan dapat menyebabkan
cedera apabila dilakukan oleh
manusia.
Hazardous Exploration
 Dapat menyimpan volume data yang
Tidak memiliki kemampuan untuk
sangat besar dan memrosesnya.
mengembangkan pengetahuan tanpa bantuan
 Dapat melakukan tugas-tugas sulit programmer.
dan pekerjaan yang akurat dengan
tanggung jawab yang lebih besar.
Reduction Error
 Mengurangi kesalahan dan
meningkatkan peluang mencapai
akurasi yang lebih tinggi dengan
tingkat presisi yang lebih tinggi.
 Mudah beradaptasi.
 Pembuatan data lebih cepat dan tepat.
2. Kelebihan dan Kekurangan Manusia

Kelebihan Kekurangan
Bekerja secara lambat dan hasil
Penyimpanan memori tidak
multitasking yang tidak
terbatas.
maksimal.
Memiliki common sense. Bisa merasakan lelah dan sakit.
Dapat mengaplikasikan ilmu atau
Peluang kesalahan dalam bekerja
pengalaman yang menghasilkan
sangat besar.
jutaan fungsi dalam hidupnya.
Pengetahuan lebih luas dan dapat
dikembangkan oleh diri mereka Bergantung pada manusia lain.
sendiri.

D. Perbedaan Otak Manusia dan Komputer

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence dan manusia
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang mana kekurangan manusia
dapat ditutupi oleh kemampuan AI dan vice versa. Dalam beberapa aspek AI unggul
lebih banyak daripada manusia, terutama dalam cara AI menyelesaikan suatu pekerjaan
yang jauh lebih cepat dan tepat dibanding yang dilakukan manusia. Sedangkan
kecerdasan manusia lebih luas dan dapat dikembangkan oleh sendirinya walaupun tidak
memungkinkan untuk menciptakan manusia yang unggul, tetapi hal ini menjadi dasar
dari ketidakmungkinan sumber daya manusia dapat tergantikan. Karena bagaimanapun
juga, AI tetap membutuhkan penciptanya untuk mengembangkannya dan cara bekerja
yang sangat terbatas hanya sesuai input yang diperintahkan yang berarti AI hanya dapat
melakukan tugas tertentu saja sesuai programnya.
E. Peluang dan Ancaman
Pemanfaatan Artificial Intelligence atau ada kecerdasan buatan telah hadir pada
berbagai lini kehidupan. Namun, kecerdasan buatan ini seringkali disebut sebagai
ancaman baru bagi manusia karena penggunaannya sendiri ditujukan untuk
memungkinkan mesin meniru kecerdasan manusia. Akan ada banyak lapangan pekerjaan
yang hilang karena sudah bisa ditangani oleh AI.
Kemutakhiran AI juga menimbulkan kecemasan karena proses komputerisasinya
yang berada pada tingkat di luar nalar manusia. Tidak sedikit para perintis dari ahli
teknologi, peneliti hingga aktivis yang menyerukan kekhawatiran mereka atas laju
perkembangan teknologi yang tak terbendung ini. Contohnya, penggunaan AI pada
perangkat sederhana, seperti Google Ads dan translator online, sudah memiliki sistem
pemrograman yang bahkan pendesainnya tidak bisa menjelaskan secara rinci.
Meskipun ada beberapa sisi negatif, anggapan bahwa AI bisa menjadi ancaman
baru tidak sepenuhnya benar. Kehadiran AI banyak membantu pekerjaan manusia.
Optimalisasi penggunaan AI dapat membawa penyelesaian pada masalah-masalah besar
di dunia dengan diiringi tanggung jawab yang mendalam, kepedulian, dan kerendahan
hati. Sebagai contoh, AI memiliki kemampuan untuk membuat prediksi yang lebih baik,
mulai dari memprediksi penjualan barang tertentu di pasar hingga memprediksi epidemi
dan malapetaka alam. Hal ini memungkinkan manusia untuk dapat menyusun strategi
lebih awal dan lebih efisien dalam berbagai sektor.
Ada beberapa pekerjaan yang diambil alih oleh AI, namun ada lebih banyak
peluang kerja baru yang diciptakan oleh AI. Agar tidak menjadi bagian dari orang yang
tergerus perkembangan teknologi, peningkatan keahlian sesuai dengan revolusi harus
terus dilakukan. AI sendiri pun sejatinya masih dangkal dan lemah, yang artinya masih
akan terus berkembang untuk membantu memudahkan kerja manusia. Manusia menjadi
faktor utama dalam memperkuat kemampuan AI untuk memberikan hasil yang
diharapkan.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Dari data yang telah dilampirkan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa antara
Artificial Intelligence (AI) dan manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Keduanya tidak dapat disetarakan nilai-nilainya antara satu sama lain, tetapi antara keduanya
saling berhubungan. Sebuah AI tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa adanya kecerdasan
manusia. Kecerdasan manusia ini mampu memberikan berbagai kreasi dan inovasi yang
bermanfaat dalam kehidupan meliputi kesempurnaan, efektivitas, dan efisiensi pekerjaan. AI
dapat dibilang unggul dalam hal kecepatan bekerja, penyimpanan data, dan stamina. Sedangkan
manusia unggul dalam hal pemikiran, pengetahuan, dan emosi.
DAFTAR PUSTAKA
Educba.com. Advantages of Artificial Intelligence. Retrieved on October 15, 2019 from Educba:
https://www.educba.com/advantages-of-artificial-intelligence/
Educba.com. Artificial Intelligence vs Human Intelligence. Retrieved on October 15, 2019 from
Educba: https://www.educba.com/artificial-intelligence-vs-human-intelligence/
Farras, Bernhart. (May 13, 2019). Mengenal Artificial Intelligence dan Cara Kerjanya. Retrieved
on October 15, 2019 from CNBC Indonesia:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190513130056-37-72069/mengenal-artificial-
intelligence-dan-cara-kerjanya
Imranosofi. (November 11, 2017). Pengertian serta Kelebihan dan Kekurangan Artificial
Intelligence (AI). Retrieved on October 15, 2019 from Lyceum:
https://www.lyceum.id/artificial-intelligence/
Saefudin, Agus. Implementasi Robot Cerdas dalam Kehidupan Manusia: Menuju Kesejahteraan
dan Kehancuran. Retrieved October 7, 2019 from
http://www.academia.edu/download/37148900/Agus_Saefudin_0102514057_Robot_Cer
das.pdf
Satya, VE. Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Retrieved October 7,
2019 from https://bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-
Singkat-X-9-I-P3DI-Mei-2018-249.pdf
Suwardana, H. Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental. Retrieved
October 7, 2019, from http://ojs.unik-
kediri.ac.id/index.php/jatiunik/article/view/117

Anda mungkin juga menyukai