Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Disusun Oleh :

Nama : 1. Aisyah PO.71.24.2.16.001


2. Ajeng Rizky P PO.71.24.2.16.002
3. Andini Siska Putri U PO.71.24.2.16.003
4. Annisa Muthmainna L PO.71.24.2.16.004
5. Bella Oktaviani PO.71.24.2.16.005
Kelompok : I (SATU)
Dosen Pembimbing : Asri Noviyanti, SST ,M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kasih dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada
penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Makalah ini berjudul “Memahami Konsep Dasar Informasi”. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis banyak menghadapi kesulitan namun berkat
bantuan dan bimbingan yang diberikan semua pihak kepada penulis kesulitan
tersebut dapat dilalui sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih ada kekurangan-
kekurangan dan kekhilafan dalam penyusunan maupun penulisanya, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 05 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 2

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................... 2


2.1.1 Pengertian Sistem .......................................................... 2
2.1.2 Karakteristik Sistem ...................................................... 3
2.1.3 Klasifikasi Sistem ........................................................... 4
2.2 Konsep Dasar Informasi ...................................................... 5
2.2.1 Pengertian Informasi ..................................................... 5
2.2.2 Fungsi dan Siklus Informasi .......................................... 6
2.2.3 Nilai dan Kualitas Informasi .......................................... 7
2.2.4 Transformasi Informasi .................................................. 8
2.2.5 Pemakaian Informasi ...................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................... 10

3.2 Saran ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh


manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat


bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut
terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar sistem
informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru agar konsep dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah


berkaitan dengan :

1) Konsep Dasar Sistem


2) Konsep Dasar Informasi

1.3 Tujuan Penulisan

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan


2) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep dasar system.
3) Untuk mengetahui konsep dasar informasi .

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


2.1.1 Pengertian Sistem
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi
meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada
bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem
harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara
elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus
mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau
elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem
disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :
• Mulyadi (2016) :
“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu unuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
• Romney dan Steinbart (2015) :
“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
• Gordon B. Davis :
“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.
• Raymond Mcleod :
“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu “.

2
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
➢ Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :
• Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem
komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan
manusia.
• Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila
perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat
I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem
komputer.
➢ Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
➢ Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan
luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem .
➢ Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input
untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

3
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
➢ Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
➢ Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
➢ Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku
dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
➢ Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem


1. Sistem Abstrak Dan Fisik ( Physical System )
Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara Fisik. Misalnya : sistem agama.
Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik.
Misalnya : perusahaan, komputer.
2. Sistem Alamiah Dan Buatan ( Human Made System )

4
Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui proses
alami. Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.
Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh manusia
yang melibatkan interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem produksi di
pabrik.
3. Sistem Tertentu Dan Tidak Tertentu ( Probabilistic System )
Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya
sudah dapat diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi dengan
pasti dan outputnya dapat diramalkan. Misalnya : pengolahan data
(komputer) .
Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan pasti
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup Dan Terbuka ( Open System )
Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis).
Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif tertutup.
Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan ouput untuk subsistem yang lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi


2.2.1 Pengertian Informasi
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang
memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang
menerimanya.

5
1. Menurut Raymond Mcleod, :
“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang ”
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.

2.2.2 Fungsi dan Siklus Informasi


➢ Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :
− Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
− Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan
pemakai
− Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

➢ Siklus Informasi

Data yang diolah melalui proses (transformasi) akan menghasilkan


informasi, kemudian informasi dapat dipakai oleh pengguna untuk
mendukung pembuatan suatu keputusan atau mengambil suatu tindakan yang
kemudian menghasilkan data-data yang baru. Proses ini disebut dengan
siklus informasi.
Dalam siklus informasi ini, informasi dihasilkan dari proses yang
memerlukan input yang dibutuhkan, yaitu data, dan informasi yang
dihasilkan dapat juga menjadi input (sebagai data) bagi proses berikutnya
dalam menghasilkan informasi lainnya.
Siklus informasi :
− Input (data) yang diolah melalui suatu model (process) menjadi output
(informasi)
− Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan
(decision) dan melakukan tindakan (action)

6
− Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan
ditangkap (captured) sebagai input dan diproses kembali melalui model
dst membentuk suatu siklus
− Siklus tsb disebut sebagai information cycle atau data processing cycle

2.2.3 Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari 2 hal yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh
lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Keuntungan dari
sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang, tatapi dapat
dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan
analisis cost effectiviness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat
yaitu sebagai berikut:
1. Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi.
Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam.
2. Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai
volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan
yaitu kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permitaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak
berguna.
5. Ketepatan Waktu

7
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus
untuk mendapatkan informasi.
6. Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbebas
dari istilah-istilah yang tidak jelas.
7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk
membuat lebih dari satu keputusan. Tetapi juga apakah dapat digunakan untuk
lebih dari seorang pengambil keputusan.
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa
pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi
tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal

➢ Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :


a) Akurat (accurate) : Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas.
b) Tepat waktu (timelines) : Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
c) cRelevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti
berbeda.

2.2.4 Transformasi Informasi

Transformasi informasi adalah komponen proses dalam pengelolaan sistem


informasi yang berfungsi memproses data menjadi informasi sehingga dapat
diperoleh produk informasi yang diperlukan. Pengelolaan suatu sistem informasi

8
perlu memiliki kemampuan dalam pelaksanaan mekanisme transformasi karena
kegiatan-kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah disusunnya suatu
perencanaan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi sambil
mengacu ke depan untuk menghasilkan produk informasi yang bedaya guna dan
berhasil guna. Transformasi dalam upaya mencapai tujuan tersebut memfokuskan
pada hal antara lain : pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisis
data dan informasi, penyajian dan penyebarluasan data dan informasi, serta
penataan dokumentasi dan perpustakaan.

2.2.5 Pemakaian Informasi

Pemakaian informasi merupakan suatu komponen yang tak dapat


dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi karena disinilah sesungguhnya
produk informasi didayagunakan sesuai dengan kebutuhannya. Produk informasi
dinyatakan bermanfaat bila informasi itu memenuhi kebutuhan pemakainya.
Sebaliknya jika produk informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakainya ,
maka penyediaan informasi tersebut dapat dikatakan sia-sia belaka. Dengan kata
lain pengelolaan informasi tidak menghasilkan perangkat informasi yang berdaya
guna dan berhasil guna.

Pemakaian informasi merupakan suatu proses pendayagunaan informasi


oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhanya sesuai
dengan jabatan atau pekerjaannya. Proses pendayagunaan itu dimulai sejak
menerima informasi kemudian diolah atau diproses dalam dirinya, dan pada
akhirnya melakukan tindakan atau terjadinya perubahan prilaku yang dapat
mempengaruhi orang atau kelompok lainya.Bidang-bidang pekerjaan yang
membutuhkan produk informasi ternyata sangat laus, meliputi semua sektor
kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, agama, kondisi
psikologis dalam keluarga, lingkungan, pariwisata, transfortasi, telekomunikasi dan
sebagainya.

9
10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk


mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Jerry FithGerald, Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang


memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses -
output.

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk


mengumpulkan, memasukkan, mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang
diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena


keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.

10

Anda mungkin juga menyukai