Anda di halaman 1dari 4

MENGUKUR TINGGI BADAN

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-R.I-
09/IX-2015

SOP No.Revisi : 02
Tanggal terbit : 07-09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN SUROSO
UPT DINAS KESEHATAN Nip : 196002241983031005
PUSKESMAS KLAMPIS

Pengertian Mengukur tinggi badan adalah mengetahui atau mengukur tinggi badan dengan
menggunakan meteran

Tujuan 1. Untuk mengetahui Tinggi badan pelanggan


2. Untuk membantu menentukan diagno

Kebijakan Kebijaksanaan Kepala Puskesmas sesuai SK No 445/428/433.106.09/2015


tentang Standart layanan Klinis.
Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Kebutuhan Dasar Manusia oleh Aziz Alimul Hidayat,S.Kp dan Musrifatul
Uliyah,S.Kp EGC 2005

Prosedur/Langkah- Langkah Persiapan pasien :


 Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
 Menyediakan alat pengukur tinggi badan atau centimeter dan penggaris
segitiga siku-siku,kertas,serta alat tulis.
Langkah-langkah pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Pada pasien yang dapat berdiri
3. Pada pasien yang tidak dapat berdiri
4. Perawat mencatat tinggi badan,
5. Perawat membereskan alat.
6. Perawat mencuci tangan.
Sikap :
Teliti, sopan, sabar.
Unit terkait 1.UGD
2.Rawat Inap
3. Poli Umum
4. KIA
5. Pojok gizi
MENGHITUNG NADI

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-R.I-
05/IX-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 05- 09-2015

Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS Nip : 196002241983031005

Pengertian Menghitung nadi adalah tindakan meraba dan menghitung denyut nadi pada
bagian tubuh tertentu.
Tujuan 1. Untuk mengetahui kerja jantung
2. Untuk membantu menentukan diagnosa
3. Untuk menentukan langkah perawatan
Kebijakan Kebijaksanaan Kepala Puskesmas sesuai SK No 445/428/433.106.09/2015
tentang Standart layanan Klinis.
Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Kebutuhan Dasar Manusia oleh Aziz Alimul Hidayat,S.Kp dan Musrifatul
Uliyah,S.Kp EGC 2005
Prosedur/Langkah- Langkah Persiapan :
1. Arloji tangan dengan penunjuk detik
2. Catatan nadi dan pernafasan pelanggan
3. Pelanggan diberi penjelasan.

Pelaksanaan:
1.Perawat menghitung denyut nadi selama 1 menit
2.Perawat melakukan Observasi frekwensi irama dan volume
3.Perawat menghitung pernafasan selama 1 menit.
4.Perawat mencatat hasil tindakan dan respon pasien
5.Perawat membuat grafik atau kurva pada status pasien

Unit terkait 1.UGD


2.Rawat Inap
3. Poli Umum
4. KIA

MEMBERIKAN CAIRAN INFUS

No.Dokumen : SOP-PKM-KLP/P3-R.I-
27/IX-2015
No.Revisi : 02
SOP
Tanggal terbit : 17-09-2015
Halaman : 1/1

PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANGKALAN
UPT DINAS KESEHATAN SUROSO
PUSKESMAS KLAMPIS Nip : 196002241983031005

Pengertian Memberikan cairan infus adalah Memasukkan cairan atau obat langsung ke
dalam pembuluh darah vena secara dalam jumlah banyak dan dalam waktu
yang lama dengan menggunakan infus set
Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolik.
Kebijakan Kebijaksanaan Kepala Puskesmas sesuai SK No 445/298/433.106.09/2015
tentang Pemberian Obat dan/ atau Cairan Intravena.
Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Kebutuhan Dasar Manusia oleh Aziz Alimul Hidayat,S.Kp dan Musrifatul
Uliyah,S.Kp EGC 2005
Prosedur/Langkah-langkah Persiapan alat :
1. Seperangkat Infus set steril.
2. Cairan yang diperlukan.
3. Spuit dan kain kasa steril dalam tempatnya.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya.
5. Plester
6. Gunting perban.
7. Pembalut atau verban.
8. Bengkok ( nierbekhen )
9. Standard infus lengkap dalam gantungan botol.
10. Perlak kecil.
11. Spalk dalam keadaan pakai bila perlu.

Persiapan pasien :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal yang akan dilakukan , jika keadaan
memungkinkan.
2. Memakaikan pasien pada daerah yang akan dipasangkan infus , harus dibuka.

Pelaksanaan :
1. Perawat memasang perlak dan alas di bawah anggota tubuh yang akan
dipasang infus.
2. Perawat menggantung botol cairan pada standard infus.
3. Perawat mendesinfeksi tutup botol cairan dengan kapas alkohol, lalu
menusukan slang saluran infus.
4. Perawat membuka pengatur tetesan dibuka, cairan dialirkan sampai keluar
sehingga udara tidak ada dalam slang saluran infus , selanjutnya dijepit.

Unit terkait 1.UGD


2.Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai