Anda di halaman 1dari 23

PANDUAN DOKTER PENANGGT]NG JAWAB PASIEN

(DPJP)

[I[IT

rrf,
ffiI[[

RS PKU MUHAMMADTYAH Y(rcYAKARTA

2015
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JI. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Far. (0274) 566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll : Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax : (0274) 6499727 IGD : (0274) 64991 1 I E-mail : pkujogja@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


RS PKU MUHAMMADTYAH YOGYAKARTA
Nomor z ZZg I lSK.3.zwll2Ol1

Tentang :

PANDUAN PELAKSAIIAAN DPJP


RS PKU MUHAMMADfYAH YOGYAKARTA

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Menimbang a. Bahwa Rumah Sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan kesehatan


yang aman ,bermutu, anti diskrimasi dan efektif mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit ;
b. Bahwa Rumah Sakit membuat, melaksanakan, dan menjaga mutu panduan
pelaksanaan DPJP
c. Bahwa Rumah Sakit wajib menyusun panduan pelaksanaan DPJP

engingat Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor :233lKEPll.0lDl20l3 tanggal 9


Shafar 1435 Wl2 Desember 2013 tentang penetapan Direktur Utama dan
Direktur Bidang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta masa jabatan 2013 -
2017.

Memperhatikan 1. UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/\4enKes/PerllXl20l0 tentang
standar pelayanan kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor ll65.A/MenKes/SK.D?2004
Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PANDUAN
PELAKSANAAN DPJP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA

Pertama Panduan pelaksanaan DPJP RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana


terlampir bersama surat keputusan ini.
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274)512653 Fax. (0274)566129, IGD : (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT ll : Jl. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274)6499704, Fax : (0274) U99727 IGD : (0274)6499118 E-mail : pkujogja@yahoo.co.id

,ii;t;1\AtA.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal :
Direktur Utama,

&'I^.r^!r"i-
^^, dr. H. Joko Murdiyanto. Sp An.
fl^.NBr\,rJ6arl,
KATA PENGAI\TTAR

Dokter Paunggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang Manggung
jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasieqsesuai dengan Undang
Undang RI nomor 39 tahun 2009 tentang Kesehaan dan Undang-Undang RI nomor 44 tentang
Rumah Sakit. Pelayanan medis merupakan inti kinerja berdasarkan evidence base medicine
(kedokteran berbasis bukti). Dalam proses ini, DPJP melakukan pelayanan sesuai dengan
keahliannya, bila kasus nya kebidanan maka DPJP yang kompeten untuk kasus kebidanan adalah
dokter kebidanan begitu juga dengan spesialis lainnya-.
Dalam era saat ini, pelayanan medis harus sesuai dengrr kuederrinya Berkaitan dengan
hal tersebut diatas, maka masing-masing SMF menetapkan dan mengatur DPJP nya ,bila
melal<ukan rawat bersama maka ditetapkan salah seorang dokter sebagai Ketua Tim yang
mengkoordinasikan kegiatan, sekaligus menjamin komunikasi dan kadcmt arr professicrnl
piarDokter Spesialis wajib bertanggunglawab pada pelayanan dan
>rurg nreqirnin keselenffii
pengelolaan asuhan medis seorang pasien yang dirawatnya. Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta memiliki beberapa dokter umum yang dilatih untuk
jumlah
melakukan pelayanan medis dibawah pengawasan dokter spesialis, mengingat tenaga
jumlahnya
dokter spesialis unnrk beberapajenis pelayanan spesialis kurang memadai.
Semoga dengan Panduan Pelaksanaan Dokter Penanggung Jawab (DPJP) ini dapat
menjadi panduan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam melayani pasien-pasien lebih
professional .
DAtr-TAR ISI

Kata Pengantar I

BAB I Definisi 2

BABtr Ruang Lingkup 7

BAB III Kewenangan Klinis dan Evaluasi Kinet'a t


BAB IV Penunjuk DPJP dan Pengelompokan DPJP 9

BABV Tata Laksana DPJP 1


0

BAB VI Dokumentasi
1
2
Kepustakaan
l3
Standar Op€rasional Prosedur (SPO) Dokterr Penanggung Jawab Pasien
BAB I
DEFINISI

A. Definisi
1. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) adalah seorang dokter, sesuai
dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan
medis lengkap (paket) kepada satu pasien dengan satu patologi/penyakit,
dari awal sampai dengan akhir perawatan di rumah sakit, baik pada
pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Asuhan medis lengkap artinya

melakukan asesmen medis sampai dengan implementasi rencana serta


tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
2. Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP
sesuai kewenangan klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau
terintegrasi.
Contoh : pasien denganDiabetes Mellitus, Katarak dan Stroke, dikelola oleh
lebih dari satu DPJP :Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis
Mata dan Dokter Spesialis Saraf.
3. DPJP Utama : bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka asuhan
medis tersebut dilakukan secara terintegrasi atau secara tim diketuai oleh
seorang DPJP Utama.
Peran DPJP Utama adalah sebagai koordinatorproses pengelolaan asuhan

medis bagi pasien yang bersangkutan ("Kapten Tim"), dengan tugas


menjaga terlaksananya asuhan medis komprehensif - terpadu - efektif,
keselamatan pasien, komunikasi efektif, membangun sinergisme, mencegah
duplikasi.
4. Dokter yang memberikan pelayanan interpretatif, misalnya memberikan
uraian/data tentang hasil laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah
DPJP, karena tidak memberikan asuhan medis yang lengkap.

5. Asuhan pasien (patient care) diberlkan dengan pola Pelayanan Berfokus


(feam
pada Pasien (Pdtient Centered Care), dan DPJP merupakan Kelua
Leader) dari tim yang terdiri dari para professional pemberi asuhan
yang
pasien/staf klinis dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai,
Page 1
Panduan Pelaksanaan DPJ P
antara lain terdiri dari :dokter, perawat, ahli gizi, farmasi klinis, fisioterapis,
dan sebagainya.
6. Manajer Pelayanan Pasien adalah professional di rumah sakit yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien, yaitu proses kolaboratif
dan
mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi asuhan, evaluasi
dan
advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien
keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumber dayayang
tersedia sehingga memberi hasil (outcome) yang bermutu dengan biaya-

efektif.

7. Pelayanan kesehatan di rumah sakit : dalam UU 44/2009 pasal 5 huruf b,


dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan
medis.
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
Pada penjelasan pasal 5 huruf b, disebutkan : yang dimaksud dengan
pelayanan kesehatan paripuma tingkat kedua adalah upaya kesehatan
dan
perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan
teknologi kesehatan spesialistik. Yang dimaksud dengan pelayanan
perorangan
kesehatan paripuma tingkat ketiga adalah upaya kesehatan
tingkat lanj ut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi
pasien
kesehatan sub spesialistik. Dengan demikian asuhan medis kepada
diberikan oleh dokter spesialis.
(Patient
8. Asuhan pasien dalam konteks Pelayanan Fokus pada Pasien
antara
Centered Care), dilakukan oleh semua professional pemberi asuhan,

lain : dokter, perawat, ahli gizi, farmasi ktinis, dan lain sebagainya, disebut
sebagai Tim interdisiPlin.

Asuhan pasien yang dilakukan oleh masing-masing pemberi asuhan, terdiri


dari 2 blok kegiatan : Asesmen pasien dan Implementasi rencana
l. Asesmen pasien terdiri dari 3 langkah :

fisik,
a. Pengumpulan informasi, a.1. anamnesa, pemeriksaan
pemeriksaan penunjang, dsb
kondisi,
b. Analisis informasi menghasilkan diagnosis, masalah atau
pasien
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan

Page 2
Panduan Pelaksonaan DPI P
c. Menyusun rcncarta (care plan) pelayanm dan pengobatan, untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan pasien

2. Implementasi rencana dan monitor


Asuhan medis di rumah sakit diberikan oleh dokter spesialis, disebut
sebagai DPJP.

Di instalasi gawat darurat, dokter jaga yang telah menjalani pelatihan-


bersertifikat kegawat-daruratan, antara lain :ATLS, ACLS, PPGD, menjadi
pasien
DPJP pada saat asuhan awal pasien gawatdarurat. Saat
tersebut
dikonsulkarVdirujuk ke dokter spesialis dan dokter spesialis
pasien
memberikan asuhan medis, maka dokter spesialis menjadi DPJP
tersebut menggantikan DPJP sebelumnya'

Pemberian asuhan medis di rumah sakit agar mengacu kepada Buku


(Kep no
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia KKI
18/I(KyKEP/DU2006).Penerapan panduan ini selain menj aga mutu asuhan

dan keselamatan pasien, juga dapat menghindari pelanggaran disiplin.


Asas, Dasar, Kaidah dan Tujuan Praktik Kedokteran di Indonesia intinya
adalah sebagai berikut :

a) Asas : nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan,


serta perlindungan dan keselamatan pasien
b) Kaidah dasar moral :
o Menghormati martabat manusia (respect for person)'

o Berbuat baik
(beneficence).
o Tidak berbuat yang mer,uglkar. (non-maleficence).
o Keadilan (justice).

c) Tujuan:
o memberikan perlindungan kepada pasien.

o medic'
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
o memberikan kepastian hukum kepada masyarakat,
dokter,
dan dokter gigi.

Page 3
Panduan Pelaksanoon DPI P
Dasar

1. UU no 44l2}0g tentang Rumah Sakit pasal 5 : Rumah Sakit


mempunyai
perorangan
fungsi : huruf b. pemeliharaarl dan peningkatan kesehatan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
Sakit
2. UU no 44l2OO9 tentang Rumah Sakit pasal 29 Setiap Rumah
mempunyai kewajiban : huruf r. menyusun dan melaksanakan
peraturan
intemal Rumatr Sakit (hospital by laws).
intemal
Penjelasan Pasal 29 huruf r: Yang dimaksud dengan peraturan
Rumah Sakit
Rumah Sakit (hosprtat bytaws) adalah peraturan organisasi
(medical
(corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit staff
kelola
bylaw) yang disusun dalam rangka menyelenggarakan tata
kelola klinis
perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata
medis Rumah
yang baik (good clinical governance). Dalam peraturan staf
(Clinical
Sakit (medical staff bytaw) antara lain diatur kewenangan klinis
Privilege).
praktik
3. UU no 29l2OO4 tentang Praktik Kedokteran pasal 3 Pengaturan
kedokteran bertujuan untuk :

1) memberikan perlindungan kepada pasien;


2)mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang
diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan
dan dokter
3) memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter
gigi.

4. UU no 44l2OO9 tentang Rumatr Sakit pasal 43 menyatakan rumah


sakit Pasien'
wajib menerapkan Standar Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
5.Permenkes 169112011 tentang Keselamatan
6.Pasal 7 Permenkes 169112011 mengatur hal berikut :

a. Setiap Rumah Sakit wajib menerapkan Standar Keselamatan Pasien'


b. Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
- Hak pasien;
- Mendidik pasien dan keluarga;
Page 4
PJ
P ondu an P elaksanaa n D P
- Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;

- Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi


dan program peningkatan keselamatan pasien;

- pasien;
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
-
Mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
-
Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
Hak
7. Pada Lampiran Permenkes 1691/2011 pengaturan tentang Standar I.
pasien, sebagai berikut :
Standar:Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan


terjadinya insiden.
Kriteria:
1) Harus ada dokter penanggung jawab pasien.
2) Dokter penanggung jawab pasienwajib membuat rencana pelayanan.
3) Dokter penanggung jawab pasienwajib memberikan penjelasan secara
jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terj adinya insiden.
8. Permenkes 75512011 tentang penyelenggataat Komite Medik di Rumah
Sakit.
g. Permenkes 143812010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
10. Standar Akreditasi Rumatr Sakit versi 2012, Komisi Akreditasi
Rumah

Sakit.
11. Kode Etik Kedokteran Indonesia, PB IDl,20l2.
Penerapan
12. SK Pengurus Besar IDI no 111/PB/A.410212013 tentang
Kode
Etik Kedokteran Indonesia.

13. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no 21AlKKlll<EPllXl2006


tentang

pengesahan Standar Kompetensi Dokter dan Keputusan Konsil Kedokteran


Standar
Indonesia no z3lKKlll<EPlXIl2OO6 tentang Pengesahan
Kompetensi Dokter Gigi'
Page 5
P and ua n P elqksan a an D PJ P
14. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no 18/KKI/KEP/IX/2006 tentang
Buku Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia.

15. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia no 4 Tahun 2011 tentang Disiplin


Profesional Dokter dan Dokter Gigi.

Page 6
Panduan Pelaksanoan DPJ P
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi : Instalasi
Bedah
Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Sentral (IBS), Instalasi Perawatan Intensif, Instalasi Labotatorium, Instalasi
Radiologi.

Page 7
Panduan Pelaksanaan DPJ P
BAB III
KEWENANGAN KLINIS DAN EVALUASI KINERJA

1. Setiap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan medis,
termasuk pelayanan interpretatif (antara lain : dokter spesialis patologi klinik,
dokter spesialis patologi anatomi, dokter spesialis radiologi, dan sebagainya)
harus memiliki SK dari DirekturRumah Sakit berupa Surat Penugasan

Klinrs/SPK(Clinical appointment)dengan lampiranRincian Kewenangan


Klinis/RKK(C/i nical P r ivile ge).
Penerbitan SPK dan RKK tersebut harus melalui proses kedensial dan
rekedensial yang mengacu kepada Permenkes 755/2011 tentang
penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
Regulasi tentang evaluasi kinerjaprofesional DPJP ditetapkan Direktur dengan
mengacu ke Permenkes 75512011 tentang penyelenggaraan Komite Medik di

Rumah Sakit dan Standar Akeditasi Rumah Sakit versi 2012, khususnya Bab
KPS (Kualifrkasi dan Pendidikan Sta|.

Page 8
Pand uan Peloksanaan DPJ P
BAB IV
PENUNJUKAN DPJP DAN PENGELOMPOKAN DPJP

1. Regulasi tentang penunjukan seorang DPJP untuk mengelola seorang pasien,


pergantian DPJP, selesainya DPJP karena asuhan medisnya telah
tuntas,ditetapkan DirekturRumah Sakit.
Penunjukan seorang DPJPdapat antara lain berdasarkan :
a. permintaan pasien,
b. jadwal praktek,
c. jadwal jaga,
d. konsul/rujukan langsung.
Pergantian DPJP perlu pengaturan rinci tentang alih tanggung jawabnya.
Tidak dibenarkan pergantian DPJP yang rutin, contoh : pasien A ditangani
setiap minggu dengan pola hari Senin DrSp PD X, hari Rabu DrSp PD Y, hari
Sabtu Dr. Sp PD Y.

2. Regulasi tentang pelaksanaan asuhan medis oleh lebih dari satu DPJP
danpenunjukan DPJP Utama, tugas dan kewenangannya ditetapkan DirekturRumah
Sakit.
3. Kriteria penunjukan DPJP Utama untuk seorang pasien dapat digunakan butir-
butir sebagai berikut :
a. DPJP Utama dapat merupakan DPJP yang pertama kali mengelola pasien
pada awal perawatan.

b. DPJP Utama dapat merupakan DPJP yang mengelola pasien dengan


penyakit dalam kondisi (relatif) terparah.
c. DPJP Utama dapat ditentukan melalui kesepakatan antar para DPJP terkait.
d. DPJP Utama dapat merupakan pilihan dari pasien.
4. Pengaturan tentang pengelompokan DPJP ditetapkan oleh Direktur sesuai
kebutuhan. Pengelompokan dapat dilakukan per disiplin (Kelompok Staf Medis

Bedah, Mata, dan sebagainya).

9
Panduon Pelaksanaan DPJ P Page
BAB V
TATA LAKSANA DPJP

jalan
1. Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakitbaik rawat
maupun rawat inap harus memilikiDPJP
2. Di Instalasi Gawat Darurat, dokter jaga menjadi DPJP pada pemberian asuhan
medis awaVpenanganan kegawat-daruratan. Kemudian selanjutnya saat
dikonsulkan/dirujuk ditempat (on-site)atat lisan ke dokter spesialis, dan dokter
spesialis tersebut memberikan asuhan medis (termasuk instruksi secara lisan)
maka dokter spesialis tersebut tetah menjadi DPJP pasien yang bersangkutan,

sehingga DPJPberganti.
harus
3. Apabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DPJP, maka
ditunjuk DPJP Utama yang berasal dari para DPJP pasien tersebut. Kesemua
DPJP
DPJP beke{a secara tim dalam tugas mandiri maupun kolaboratif. Peran
bagi
Utama adalah sebagai koordinatorproses pengelolaan asuhan medis
pasienyang bersangkutan (sebagai "Kapten Tim"), dengan tugas menjaga
keselamatan
terlaksananya asuhan medis komprehensif - terpadu - efektil
pasien, komunikasi efektif, membangun sinergisme, mencegah duplikasi.
keluarga
4. Setiap penunjukan DPJP harus diberitahu kepada pasien dan/atau
pasien.
dan
5. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dilakukan secara lisan
lertulis sesuai kebutuhan. Bila ada pergantian DPJP pencatatan di rekam medis
harus jelas tentang alih tanggung jawabnya.
spesialis
6. Dilnstalasi Perawatan Intensif (IPI), DPJP Utama tidak harus dokter
tergantung
anestesi. Koordinasi dan tingkatan keikut-sertaan para DPJP terkait,
Yogyakarta
kepada sistem yang ditetapkan lPl di RS PKU Muhammadiyah
ada
menggunakan sistem semi terbuka sehingga penentuan DPJP harus
kesepakatan anatara DPJP.
saat
7, Di kamar operasi, DPJP Bedah adalah ketua dalam seluruh kegiatan pada
di kamar operasi tersebut.
g. Pada keadaan khusus misalnya : seperti konsul saat diatas meja operasi/sedang

dioperasi, maka dokter yarLg dikonsulkan tersebut melakukan


Page 10
Panduan Pelaksonadn DPI P
juga pasien
tindakan/memberikan instruksi, maka otomatis menjadi DPJP bagi

tersebut.
DPJP dibantu oleh
o Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila
yang
dokter lain (antara lain :dokter jaga ruangan), maka DPJP bersangkutan harus
pemberian
memberikan supervisi, dan melakukan validasi berupa
medis'
paraf/tandatangan pada setiap catatan kegiatan tersebut di rekam
yang bekerja
10. Asuhan pasien dilaksanakan oleh para profesional pemberi asuhan
(Patient
secara tim interdisiplin sesuai konsep Pelayanan Fokus pada Pasien
CenteredCare),DPJPsebagaiketuatirn(IeamLeader)harusproaktif
pasien, serta
melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan
tim.
berkomunikasi intensif dan efektif dalam
11. DPJPharusaktifdanintensifdalampemberianedukasi/informasikepada
Pelayanan Fokus
pasien karena merupakan elemen yang penting dalam konteks
juga kompetensi dokter
pada Pasien (Patient Centered Care), selain merupakan

dalam area kompetensi ke 3 (Standar Kompetensi Dokter Indonesia,KK[2012;


Indonesia, KKI 2006)'
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di
profesional pemberi
12. Pada kasus tertentu DPJP sebagai ketua tim dari para asuhan
(Hospital Case
bekerjasama erat dengan Manajer Pelayanan Pasien
Pelayanan Pasien'agar
Manager), sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Manajer
terjaga kontinuitas PelaYanan.
DPJP'dalam satu
13. Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan tentang
yaitu nama dan gelar
formulir yang diisi secara periodik sesuai kebutuhan, setiap
pasien'DPJP Utama nama
DPJP, tanggal mulai dan akhir penanganan dan gelar,
Daftar ini bukan
tanggal mulai dan akhir sebagai DPJP Utama'
berfungsi sebagai daftar hadir'
Pathway'setiap DPJP
14. Keterkaitan DPJP dengan Alur Perjalanan Klinis/Clinical
(baik asuhan medis
bertanggung jawab mengupayakan proses asuhan pasien
yang diberikan kepada
maupun asuhan keperawatan atau asuhan lainnya) pasien
yang telah
patuh pada Alur Perjalanan Klinis/Clinical Pathway ditetapkanoleh
pada Alur Perjalanan
rumah sakit. Tingkat kepatuhan
Klinis dan Audit Medis
KlinislClinical Pathway ini akan menjadi objek Audit

Page 11
P
Panduan Pelaksanaan DPJ
BAB VI
DOKUMENTASI

medis harus
I. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DPJP di rekam
tersebut
mencantumkan nama dan parafitandatangan. Pendokumentasian
perkembangan
dilakukan antara lain di lembar asesmen awal medis, catatan
anestesi/sedasi,
pasien terintegras TICPPT (lntegrated note),lembar asesmen pra
lembar rencana pasca bedah, formulir edukasi pasien dan keluarga terintegrasi,
juga
informed consent, dan sebagainya. Termasuk pendokumentasian
kelompok
keputusan hasil pembahasan tim medis, hasil ronde bersama multi
staf medis, dan sebagainYa.
satu
Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan tentang DPJP, dalam
gelar
formulir yang diisi secara periodik sesuai kebutuhan, yaitu nama dan
DPJP Utama nama
setiap DPJP, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien,
bukan
dan gelar, tanggal mulai dan akhir sebagai DPJP Utama'Daftar ini
bcrfungsi sebagai daftar hadir.

Page 1,2
Panduan Pelaksanaon DPI P
KEPUSTAKAAN

tetiang
Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no 2IAIKKVKEP11X12006
Kedokteran
Pengesahan Standar Kompetensi Dokter dan Keputusan Konsil
Kompetensi
Indonesia no 23IKKI/KEP |XU2OO6 tentang Pengesahan standar
Dokter Gigi.
tentang Buku
Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia no 1 8/KKI/KEP lIXl2006

Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik di Indonesia'


Kode Etik Kedokteran Indonesia, PB IDI, 2012.
Disiplin
peraturan Konsil Kedokteran Indonesia no 4 Tahun 2011 tentang
Profesional Dokter dan Dokter Gigi'
Rumah
Permenkes 755l2}ll tentang penyelenggaraan Komite Medik di
Sakit'
Permenkes I 438/20 1 O tentang Standar Pelayanan Kedokteran'
Pasien Rumah Sakit'
Permenkes 169112}ll pasal 7 tentang Keselamatan
Rumah sakit.
Standar Akeditasi Rumah sakit versi 2012, Komisi Akreditasi
pasal
\Jll no 44/2009 tentang Rumah Sakit 5. IJU no 4412009 tentang Rumah
pasal 29.
Sakit
pasal
IltJ no 2912004 tentang Praktik Kedokteran 3 '
43.
tJrJ rc 4412009 tentang Rumah Sakit pasal
SKPengurusBesarIDInolll/PB/A.4/o2l2o|3tentangPenerapanKodeEtik
Kedokteran Indonesia'

Page 13
DPI P
Panduan Pelaksanaan
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN
(DPJP)

RSPKU
MT]UAMMADTYAH No Dokumen : No Revisi : Halaman:
YOGYAKARTA 0 rt3
2292tPS.t.2tvltn0ls

Ditetapkan
Tanggal Terbit
STAI\DAR
PROSEDTJR 2292tPSt-2rVfinots
OPERASIONAL dr. H. Joko Murdivanto. Sp.An
NBM: 867.919
Pengertian l. DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) adalah seorang dotter,
sesuai dengan kewenangan klinisnya te*ait penyakit pasierl
memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada satu pasien
dengan satu patologilpenyakit, dari awal sampai dengan akhir
jalan
perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat dan
rawat inap
DPJP Utama : bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka
asuhan medis tersebut dilakukan seoara terintegrasi atau secam tim
diketuai oleh seorang DPJP Utama.
Dokter yang memberikan pelayanan interPretatif, misalnya
memberikfl uraian/data tentarg hasil laboratorium atau radiologi,
tidak dipakai istilah DPJP, karena tidak memberikan asuhan medis
yang lengkap.

Tujuan
- memberikan perlindungan kepada pasien.
- mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medic-
- memberikan kepastian hukum kepada masyaraka! dokter'dan
dokter gigi.

Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik rawat
Kebijakrn jalan maupun rawat inap harus memiliki DPJP

1. Di Instalasi Gawat Darurat :


Prosedur
- dokter jaga menjadi DPJP pada pemberian asuhan medis
awaVpenanganan kegawatdaruratan
(on-site) atzu
- selanjutnya saat dikonsulkan/dirujuk ditempat
lisan ke dokter spesialis, dan dokter spesialis tersebut
memberikan asuhan medis (termasuk instruksi secara lisan)
pasien yang
maka dokter spesialis tersebut telah menjadi DPJP
bersangkutan, sehingga DPJP berganti.
- Apabila pasien mendapat asuhan medip.!9b!!-1larig4ltu p!!l
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN
(DPJP)

RS PKU
MTJHAMMADTYAH No Dokumen : No Revisi : Halarnan :
YOGYAKARTA 0 2/3
2292tPS1.2rvlJnols

maka harus ditunjuk DPJP Utama yang berasal dari para DPJP
pasieD tersebut. Kesemua DPJP bekda secara tim dalam
tugas mandiri maupun kolaboratif
- DPJP Utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan
(sebagat
asuhan medis bagi pasien yang bersangkutan "I(apten
Tim*),
- Koordinasi dan transfer infomrasi antar DPJP dilakukan secara
lisan dan tertulis sesuai kebutuhan. Bila ada pergantian DPJP
pencatatan di rckam medis harus jelas tentang alih tanggung
jawabnya
Di Instalasi Perawatan Intensif (IPI)
(-oordinasi
- DPJP Ut4!tt4 tidak harus dokter cpesialis arlqstesi.
dan tingkatan keikut-sertaan para DPJP terkait, tergantung
kepada sistern yang ditetapkan. IPI di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan sistem semi
terbuka sehingga penentuan DPJP harus ada kesepakatan
anatara DPJP.

3. Di kamar operasi, DPJP Bedah adalah ketua dalam seluruh


kegiatan pada saat di kamar operasi tersebut.
- Padra keadaan khusus misalnya : seperti konsul saat diaas
meja operasi/sedang dioperasi, maka dokter yang dikonsulkan
tersebut melakukan tindakan/mernberikan insruksi'maka
juga
otomatis menjadi DPJP bagi pasien tersebut
DPJP
4. Dalam petaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila dibantu olch
jaga
dokter lain (antara lain : dokter ruangan)'maka
DPJP yang bersangkutan harus memberikan supervisi, dan
pada
melakukan validasi berupa pemberian parafltandatangan
setiap catatan kegiatan tersebut di rekam medis.
5. DPJP sebagai ketua tim (Ieam Leader) harus proaktif melakukan
koordinasi dan mengintegrasikan*rlaasuhanpasien,
berkomunikasi intensif dan efektif dalam tim.
DPJP aktif dan intensif dalam pemberian edukasi/informasi
kepada pasien
pemberi asuhan
7. DPJP sebagai ketua tim dari para profesional
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN
(DPJP)

RSPKU
MT,HAMMADTYAH No f),okumen : No Revisi : Halaman:
YOGYAKARTA 0 5t )
2292nst.2rvlJn015

bekerjasama erat dengan Manajer Pelayanan Pasien (Hospital


Case Manager)
8. setiap rekam medis harus ada pencatatan tenung DPJP, dalam
satu formulir yang diisi secara periodik sesuai kebunrhan, yaitu
n4ma dan gelar setiap DPJP, tanggal mulai dan akhir penanganan
pasien, DPJP Utama nama dan gelar, tanggal mulai dan akhir
sebagai DPJP Ut"ma
9. setiap DPJP bertanggung jawab mengupayakan proses asuhan
pasien sesuai pada Alur Perjalanan KlintdClinical Patlway yang
telah ditetapkan oleh rumah sakit
10. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DPJP di rekam medis
harus mencanhrmkan narna den parafltandatangan.
Staf Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Unit Terkait
Keperawatan
Instalasi Rawat Jalan
lnstalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Radiologi
Instalasi laboratorium
Rev 00.10-2015 RM. 33. m

No. RM : __________________
RUMAH SAKIT
Nama : __________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : __________________

FORMULIR KEINGINAN PASIEN MEMILIH DPJP (DOKTER


PENANGGUNG JAWAB PASIEN) RAWAT INAP
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : .......................................................................................................................................

Alamat : .......................................................................................................................................

Umur : .......................................................................................................................................

Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan

Selaku diri sendiri / suami / istri / orang tua / anak / kakak / adik / teman / kerabat ( ..................................... )

Atas pasien dengan identitas sebagai berikut :

Nama : .......................................................................................................................................

TTL : .......................................................................................................................................

No. RM : .......................................................................................................................................

Umur : .......................................................................................................................................

Jenis kelamin : Laki–laki Perempuan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Telah menerima dan memahami informasi mengenai dokter penanggung jawab pasien selama dirawat

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Berdasarkan hal tersebut diatas saya memilih dokter ..............................................................................

sebagai dokter penanggung jawab.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk diketahui dan digunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, ….....................................20……

Saksi

Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan

(....................................) (........................................) (......................................)


Tanda tangan dan nama lengkap Tanda tangan dan nama lengkap Tanda tangan dan nama lengkap
Rekam Medis Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai