PENDAHULUAN
Praktek Kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
bagi mahasiswa program studi Diploma III Teknik Sipil PPV UHO. Hal ini
mahasiswa yang telah menempuh semester VI, dan merupakan salah satu
kinerja. Dengan demikian akan menumbuhkan sikap mandiri dan kritis dalam
kreatifitasnya dilapangan.
plat lantai.
setelah pengecoran.
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
penulisan.
lantai
Tenggara.
BAB V. Penutup
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan dan
berisikan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kelompokkan menjadi :
2. Tanah bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk
angka 4 UU Rusun).
3. Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara
3. Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan
susun).
Rumah Susun).
bekerja dalam satu arah atau bekerja dalam dua arah (Nawy, 2009).
akibat beban.
2.3.2 Jenis-jenis Plat Lantai
Plat lantai kayu ini terbuat dari bahan kayu, yang dirangkai dan
ini bisa diletakkan diatas pasangan 1 batu bata ataupun diatas balok.
Plat lantai beton ini umumnya bertulang dan dicor ditempat bersama
baja. Pada tahap ini plat lantai baja digunakan pada bangunan semi
lain-lain
4. Plat Lantai Yumen
lantai ini terbuat dari potongan kayu kecil yang dicampur dengan
semen dan dibuat dengan ukuran 90 x 80 cm. Plat lantai ini termasuk
bila bentang tidak besar dan intensitas beban tidak terlalu berat,
sendiri pelat dan dapat didesain sebagai Flat Slab atau pelat dua arah,
tergantung konfigurasinya.
antar lantai.
Sistem ini terdiri dari lantai (slab) menerus yang ditumpu balok-
Plat satu arah adalah pelat yang ditumpu hanya pada kedua sisi yang
Plat dua arah adalah plat yang ditumpu keempat sisinya sehingga
terdapat aksi dari pelat dua arah (Winter dan Nilson, 1993).
bersama.
yang diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS), Bestek, dan
Berita Acara.
dibutuhkan diperoleh.
2.4.4 Kontraktor/Pemborong
dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat), dan memberi laporan kemajuan
sebagai berikut:
GAMBARAN UMUM
Tenggara, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Dalam
manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu
proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa
tercapai
telah ditargetkan.
Menurut Hidayat (2011) beberapa hal yang dapat ditinjau dalam
bidangnya.
3.3.6 Pengendalian K3
Pelaksana (contractor).
Adapun tugas dari pemilik proyek menurut Ahadi (2010) antara lain :
pekerjaan proyek
manajemen konstruksi
direncanakan
3.4.2 Konsultan
Sulawesi Tenggara.
Membuat RAB
desain
desain terwujud.
pelaksanaan proyek
pekerjaan
pembangunan proyek
3.4.3 Kontraktor
disepakati.
perjanjian pemborongan.
menyimpang dari bestek yang ada, baik secara lisan maupun tulisan
OWNER
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Dirjen Penyediaan Perumahan
Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Prov.
Sulawesi Tenggara
KONTRAKTOR KONSULTAN
dan terikat dalam kontrak. Oleh karena itu seluruh pihak harus
ditawarkan.
yang digunakan dalam proses Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Namun dalam hal
ini kami selaku mahasiswa yang melaksanakan PKL selama kurang lebih 45 hari
.
STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SULAWESI TENGGARA
PROJECT MANEJER
AKHMAD IKHLAS WARIS,ST
SITE MANAGER
MUHAMMAD DEGANI,ST
TINJAUAN KHUSUS
setiap pekerjaan dari awal hingga akhir pekerjaan. Hal ini berfungsi untuk
menentukan rencana kerja, tenaga kerja dan alat-alat yang digunakan, sehingga
menghasilkan mutu pekerjaan dan waktu pekerjaan sesuai dengan kontrak yang
waktu, bahan dan mutu sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
4.1.1. Mobilisasi
1. Pengertian Mobilisasi
Excavator 80 – 140 Hp
25
Generator set
Water Tanker
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper
Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor
Tenaga harian
4.1.2. Demobilisasi
1. Pengertian
27
Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh
Acara Pematokan.
ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis
28
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang
rapat kerja.
tanah.
29
d. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.
lokasi.
4.1.3 Pengukuran/Survey
pekerjaan
30
Alat Yang digunakan : theodolit dan meter/alat ukur
1. Shop Drawing
efektif antara design dan pelaksanaan. Oleh karna itu gambar shop
31
pelaksanaan pembangunan, kriteria tersebut diantaranya adalah
Bentuk peulisan Kop pada sisi bagian kanan berisi judul gambar,
2. As Built Drawing
dan lokasi yang aktual atas semua elemen proyek. Tujuan gambar
konsultan pengawas.
32
untuk dasar membangun yang dituntut harus detil. spek penting
tersebut.
itu hanya tentang dimensi atau identifikasi jenis material, maka itu
ada item pekerjaan yang sebenarnya harus ada secara sistem tapi
perencana,
33
itu shop drawing dapat berfungsi untuk memperjelas, mana yang
saya,apa sich pengertian dan maksud dari shop drawing dan apa
built drawing ini sering sekali saya praktekan akan tetapi saya tidak
Drawing, yang kalau kita amati terlihat sekilas tidak ada perbedaan
34
dan hampir mirip. Sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan
perencana/disainer.
35
kontraktor-sub kontraktor, supplier-supplier, dll yang andil
proyek bangunan.
drawing tadi.
36
Setelah mendapatkan data ukur kemudian dituangkan
pelaksanaan
pekerjaan
Plat lantai adalah bagian dari eleman gedung yang berfungsi sebagai
dengan perencanaan balok, kolom, dan pondasi. Pelat lantai yang tidak
direncanakan dengan baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran saat ada
37
Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan
a. Air
Indonesia 1971).
b. Semen
). Salah satu sifat semen yang dapat dilihat dan layak dipakai
digunakan pada proyek ini adalah semen portland tipe I merek Tiga
Roda.
c. Pasir
jenis pasir yang digunakan yaitu pasir pasang dan pasir beton.
38
spesi, pasangan bata merah, plesteran tembok dan memasang lantai
campuran beton sebagai pengisi beton kolom, balok, pelat lantai dan
pondasi.
Gambar pasir
harus dicuci.
39
Harder). Pasir yang tidak memenuhi percoban warna ini
4. Kerikil
40
Kerikil harus bergradasi baik, apabila diayak harus
98% berat.
dari cetakan, 1/3 tebal pelat, atau 3/4 jarak bersih minimum
5. Baja Tulangan
Mpa)
7. Kayu
42
diagunakan sebagai pembuatan gudang penyimpanan bahan
43
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
44
pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan
sementara.
tabung logam.
45
Gambar 4.3 Bekisting/formwork
didapatkan dari hasil kerja sama antara beton dan tulangan, maka
besi tulangan.
46
tulangan bawah lapis 1 diatas beton decking dengan ketebalan 2 cm.
tulangan bawah lapis 2 diatas lapis 1 dengan arah tegak lurus lapis 1
kawat beton.
47
Dalam pekerjaan pengecoran ini terdapat beberapa tahap
pengecoran yaitu:
kekuatan ikatan,
sekop,
melekat.
berdekatan dicor.
6. Beton tidak boleh dicor di dalam air tanpa izin jelas dan tertulis
dari pengawas.
b. Pengadukan
48
Pengadukan beton dilakukan dengan menggunakan
c. Pengangkutan
49
Gambar 4.5 Pengecoran Plat
pelaksanaannya.
50
kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran
awal,
retak-retak.
51
Untuk mencegah hal tersebut, maka dilakukan
jumlah alat yang digunakan disesuaikan dengan berbagai faktor yang ada di
1. Lokasi pekerjaan,
2. Keadaan lapangan,
3. Jenis pekerjaan,
52
4. Volume pekerjaan,
1. Kondisi alat harus dalam keadaan baik dan layak dioperasikan. Sebelum
a. Sendok Semen
d. Truck mixer
53
Gambar 4.7 Truck Mixer
e. Concrete Pump
Alat ini berfungsi untuk memompa beton dari truck mixer ke tempat
54
Gambar 4.8 Concrete Pump
f. Concrete Vibrator
2. Batang penggetar.
3. Jarum penggetar.
55
Gambar 4.10 Mesin Concrete Vibrator
sebagai berikut:
56
Alat yang digunakan untuk memotong besi tulangan pada
proyek ini ada dua macam, yaitu mesin pemotong besi untuk
besar adalah volume beton dan volume besi beton. Perhitungan ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan beton dan besi beton yang
yaitu perhitungan volume beton plat lantai 1, lantai 2, dan lantai3. Pada
laporan ini akan diambil contoh perhitungan volume pekerjaan beton pada
57
Volume pada plat no. 1, 2, 41, 42
V=(p × l × t ) × Jumlah Plat yang sama
p = 4250 mm = 4.25 m
l = 3000 mm = 3 m
t = 130 mm = 0.13 m
Jumlah Plat yang sama = 4 buah
V =( 4.25 x 3 x 0.13 ) x 4
= 6.63 m3
Volume pada plat no. 3 sampai 40
V=(p × l × t ) × Jumlah Plat yang sama
p = 4250 mm = 4.25 m
l = 4250 mm = 4.25 m
t = 130 mm = 0.13 m
Jumlah Plat yang sama = 38 buah
V =( 4.25 x 4.25 x 0.13 ) x 38
= 89.229 m3
58
Dari perhitungan volume beton, didapat hasil volume beton
sebagai berikut:
4. Total volume beton untuk pekerjaan plat lantai adalah 272,2 m3.
yaitu plat lantai 1, plat lantai 2, dan plat lantai 3. Pada perhitungan ini, akan
Tulangan Bawah
Panjang tulangan bawah arah X
Besi tulangan bawah arah x pada grid row A-B-C kolom 1-16
digunakan Ø10-200
Lebar plat = 8500 m = 8.5 m
Jarak tulangan = 200 mm = 0.2 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 8.5 : 0.2
= 42.5 buah ~ 43 buah
Panjang tulangan grid row A-B-C dari kolom 1-16
= 61250 mm
= 61.25 m
Total panjang tulangan
= Jumlah tulangan x panjang
59
tulangan
= 43 x 61.25
= 2634 m
Besi tulangan bawah arah x pada grid row C-D kolom 2-8
digunakan Ø10-200
Lebar plat = 4250 m = 4.25 m
Jarak tulangan = 200 mm = 0.2 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 4.25 : 0.2
= 21.25 buah ~ 22 buah
Panjang tulangan grid row C-D dari kolom 2-7
= 25500 mm
= 25.5 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 22 x 25.5
= 561 m
Besi tulangan bawah arah x pada grid row C-D kolom 9-15
digunakan Ø10-200
Lebar plat = 4250 m = 4.25 m
Jarak tulangan = 200 mm = 0.2 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 4.25 : 0.2
= 21.25 buah ~ 22 buah
Panjang tulangan grid row C-D dari kolom 9-15
= 25500 mm
= 25.5 m
60
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 22 x 25.5
= 561 m
Total Panjang tulangan bawah arah x
= 2634 + 561 + 561
= 3756 m
Besi tulangan bawah arah Y pada grid kolom 15-16 row A-C
digunakan Ø10-200
Lebar plat = 3000 m = 3 m
Jarak tulangan = 200 mm = 0.2 m
62
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 3 : 0.2
= 15 buah ~ 15 buah
Panjang tulangan grid row A-B-C dari kolom 14-15
= 8500 mm
= 8.5 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 15 x 8.5
= 127.5 m
Total Panjang tulangan bawah arah Y
= 127.5 + 1632 + 1632 + 128
= 3519 m
Tulangan
Atas
Panjang tulangan atas arah X
Besi tulangan atas arah x pada grid row A-B-C kolom 1-16
digunakan Ø10-150
Lebar plat = 8500 m = 8.5 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 8.5 : 0.15
= 56.667 buah ~ 57 buah
63
Panjang tulangan grid row A-B-C dari kolom 1-16
= 61250 mm
= 61.25 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 57 x 61.25
= 3491 m
Besi tulangan atas arah x pada grid row C-D kolom 2-8 digunakan
Ø10-150
Lebar plat = 4250 m = 4.25 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 4.25 : 0.15
= 28.333 buah ~ 29 buah
Panjang tulangan grid row C-D dari kolom 2-7
= 25500 mm
= 25.5 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 29 x 25.5
= 739.5 m
Besi tulangan atas arah x pada grid row C-D kolom 9-15 digunakan
Ø10-150
Lebar plat = 4250 m = 4.25 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 4.25 : 0.15
64
= 28.333 buah ~ 29 buah
Panjang tulangan grid row C-D dari kolom 9-15
= 25500 mm
= 25.5 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 29 x 25.5
= 739.5 m
Total Panjang tulangan bawah arah x
= 3491 + 739.5 + 739.5
= 4970 m
65
Besi tulangan atas arah Y pada grid kolom 2-8 rowA-D digunakan
Ø10-150
Lebar plat = 25500 m = 25.5 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 25.5 : 0.15
= 170 buah ~ 170 buah
Panjang tulangan grid row C-D dari kolom 2-8
= 12750 mm
= 12.75 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 170 x 12.75
= 2168 m
Besi tulangan atas arah Y pada grid kolom 9-15 rowA-D digunakan
Ø10-150
Lebar plat = 25500 m = 25.5 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 25.5 : 0.15
= 170 buah ~ 170 buah
Panjang tulangan grid row A-D dari kolom 8-14
= 12750 mm
= 12.75 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 170 x 12.75
= 2168 m
66
Besi tulangan atas arah Y pada grid kolom 15-16 row A-C
digunakan Ø10-150
Lebar plat = 3000 m = 3 m
Jarak tulangan = 150 mm = 0.15 m
Jumlah
tulangan = Lebar plat : Jarak Tulangan
= 3 : 0.15
= 20 buah ~ 20 buah
Panjang tulangan grid row A-B-C dari kolom 14-15
= 8500 mm
= 8.5 m
Total panjang tulangan
Jumlah tulangan x panjang
= tulangan
= 20 x 8.5
= 170 m
Total Panjang tulangan bawah arah Y
= 170 + 2167.5 + 2168 + 170
= 4675 m
berikut:
diketahui daftar konversi berat besi beton. Daftar berat besi beton polos
1 6 mm 12 m
2,66 kg 0,22 kg
2 8 mm 12 m
4,47 kg 0,37 kg
3 9 mm 12 m
6,00 kg 0,50 kg
4 10 mm 12 m
7,40 kg 0,62 kg
5 12 mm 12 m
10,66 kg 0,89 kg
6 13 mm 12 m
12,48 kg 1,04 kg
7 16 mm 12 m 18,96 kg 1,58 kg
8 12 m
19 mm 26,76 kg 2,23 kg
9 12 m
22 mm 35,76 kg 2,98 kg
10 12 m
25 mm 46,20 kg 3,85 kg
11 12 m
28 mm 57,96 kg 4,83 kg
12 12 m
32 mm 75,72 kg 6,31 kg
13 12 m
36 mm 95,88 kg 7,99 kg
68
Dari tabel di atas, maka diketahui berat besi polos diameter 10
dibutuhkan di proyek ini yaitu 26307 meter. Maka, total berat besi
= 61,25 m x 12,75 m
= 780,9375 meter2
= 737,375 meter2
standar kualitas yang direncanakan, baik mutu, waktu, dan biaya. Oleh
karena itu perlu diperhatikan pengendalian proyek agar tercapai standar yang
69
pengendalian mutu material yang digunakan, mutu peralatan, waktu yang
yang baik dan dilaporkan secara berkala agar diketahui hasil dan
hal berikut :
1. Penentuan Standar
Merupakan tolak ukur dalam menilai hasil pekerjaan, baik dalam hal
2. Pemeriksaan
3. Perbandingan
dihentikan.
4. Koreksi
70
berupa penyesuaian, modifikasi rencana, perbaikan syarat-syarat
yang optimal sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ada. Dengan
demikian efektifitas dan efisiensi waktu, mutu, serta biaya dapat tercapai.
Suatu keadaan yang menyimpang dari standar dan spesifikasi yang ada harus
sebagai berikut :
pelaksanaan pekerjaan.
3. Lebih mudah dalam memilih metode terbaik dan yang sesuai untuk
semula.
Jadwal ini dibuat oleh tim pelaksana dan disetujui oleh pemilik proyek.
71
Dalam kaitannya dengan pengendalian waktu, time schedule
Dengan time schedule, tiap bobot pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan
berapa besar ketinggalan yang harus dikejar sampai batas waktu yang
ditentukan dapat diketahui. Dari time schedule juga dapat diketahui kapan
dalam bentuk grafik. Dalam kurva S dimuat semua yang ada dalam time
72
Gambar 4.13 Kurva S
direncanakan.
biaya suatu bangunan yaitu faktor teknis dan faktor non teknis. Faktor teknis
upah kerja.
73
4.8 Perkembangan Pekerjaan Proyek Selama PKL
tanggal 27 oktober 2018 sampai tanggal 11 november 2018, Di tiap hari Senin-
1. Minggu Pertama
Pada minggu ini, perancah dan bekisting sudah terpasang dan pekerjaan
2. Minggu Kedua
plat lantai. Hal tersebut dimaksudkan agar beton tidak mengalami crack
atau retak.
3. Minggu Ketiga
4. Minggu Keempat
74
pengecekan oleh semua pihak terkait quality. Serta dilakukannya
5. Minggu Kelima
6. Minggu Keenam
dan bekisting lantai 2. Pada minggu ini, perancah dan bekisting sudah
75
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pekerjaan tersebut.
5.2. Saran
berikut :
76
2. Pada saat pelaksanaan pekerjaan perlu di perhatikan Sistem manajemen
77
78
Gambar 3.1SiteLokasi Pekerjaan
79
Gambar 4.3.4 Pekerjaan perakitan tulangan pondasi
80
Gambar 4.3.6 Pekerjaan penyambungan tulangan kolom terhadap
tulangan pondasi
81
Gambar4.3.8 Pekerjaan pengecoran pondasi poor plat
82
Gambar 4.3.10 Pekerjaan timbunan galian pondasi
83
Gambar 4.4.2 Pekerjaan bekisting sloof
1 6 mm 12 m 2,66 kg 0,22 kg
2 8 mm 12 m 4,47 kg 0,37 kg
3 9 mm 12 m 6,00 kg 0,50 kg
4 10 mm 12 m 7,40 kg 0,62 kg
5 12 mm 12 m 10,66 kg 0,89 kg
6 13 mm 12 m 12,48 kg 1,04 kg
7 16 mm 12 m 18,96 kg 1,58 kg
8 19 mm 12 m 26,76 kg 2,23 kg
9 22 mm 12 m 35,762,9
kg 2,98 kg
10 25 mm 12 m 46,20 kg 3,85 kg
84
11 28 mm 12 m 57,96 kg 4,83 kg
12 32 mm 12 m 75,72 kg 6,31 kg
13 36 mm 12 m 95,88 kg 7,99 kg
1 10 mm 12 m 7,40 kg 0,62 kg
2 13 mm 12 m 12,48 kg 1,04 kg
3 16 mm 12 m 18,96 kg 1,58 kg
4 19 mm 12 m 26,76 kg 2,23 kg
5 22 mm 12 m 35,76 kg 2,98 kg
6 25 mm 12 m 46,20 kg 3,85 kg
7 29 mm 12 m 62,28 kg 5,19 kg
8 32 mm 12 m 75,72 kg 6,31 kg
9 36 mm 12 m 95,88 kg 7,99 kg
Ket :
85