Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara
(ASN) mempunyai peranan yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun
1945. Berdasarkan UU ASN Nomor 5 tahun 2014, instansi
pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan yang
terintegrasi bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) selama 1 tahun
masa percobaan yang bertujuan untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab dan memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.
Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 25 Tahun 2017 tentang pedoman penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III, untuk dapat menerapkan
nilai-nilai tersebut pada diri ASN, maka diperlukan adanya
penyelenggaraan pelatihan. Kegiatan ini memungkinkan ASN
mampu menginternalisasi, menerapkan, mengaktualisasikan serta
menjadikan kebiasaan atau yang dikenal dengan istilah habituasi
dan merasakan manfaatnya sehingga tertanam di dalam diri
sebagai ASN yang profesional sebagai wujud nyata Bela Negara.

1
Untuk dapat mewujudkan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten, dan
berintegritas yang berkarakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
korupsiyang nantinya akan diterapkandi unit kerja masing-masing,
salah satunya di Rumah Sakit.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan di Rumah
Sakit. Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.Sedangkan Jabatan Fungsional
Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil (Permenpan RB Nomor 25 tahun 2014).Untuk
menjamin perlindungan terhadap masyarakat sebagai penerima
pelayanan keperawatan dan untuk menjamin perlindungan
terhadap perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan secara
komprehensif maka di bentuk undang-undang tentang keperawatan
(Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan).
Perawat merupakan salah satu profesi dalam dunia
kesehatan. Pengertian Perawat menurut Undang Undang no 38
tahun 2014adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan baik di dalam maupun luar negeri yang diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.Sedangkan pengertian pelayanan keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan

2
kiat keperawatan ditujukan kepada individu,keluarga, kelompok,
atau masyarakat,baik sehat maupun sakit.
Dalam wilayah kerja RSUD Palembang BARI saat ini terdapat
beberapa permasalahan dibidang kesehatan, antara lain kurangnya
pengetahuan pasien tentang cara menurunkan tekanan darah
tinggi dengan cara nonfarmakologi. Hipertensi atau yang lebih
sering disebut sebagai tekanan darah tinggi merupakan penyakit
tidak menular. Penyakit ini sering disebut sebagai thesilent disease
karena banyak penderita yang tidak mengetahui jika dirinya
mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya
sehingga banyak masyarakat yang kecolongan dan baru
menyadarinya ketika keadaan tersebut sudah pada keadaan kronis
(Herlambang, 2013). Angka kejadian hipertensi dihampir semua
negara menunjukkan angka yang cukup tinggi. Pada tahun 2010
terdapat 285 juta penderita hipertensi di dunia. Pada tahun 2002
kejadian hipertensi mencapai 639 juta dan diperkirakan pada tahun
2025 akan terdapat 1.15 milyar kasus (Sukarmin, 2013).Prevalensi
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada
umur ≥ 18 tahun sebesar 25.8%, tertinggi di Bangka Belitung
dengan 30.9%. Sedangkan yang memiliki tekanan darah normal
tetapi mengkonsumsi obat hipertensi sebesar 0.7%.
Kesimpulannya, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26.5%
yang didapat dari 25.8% dan 0.7% (Kemenkes, 2013).

Penatalaksanaan hipertensi bertumpu pada pilar


pengobatan standar dan merubah gaya hidup yang meliputi
mengatur pola makan, mengatur koping stres, mengatur pola
aktivitas, menghindari alkohol, dan rokok. Penatalaksanaan
hipertensi dengan obat saat ini memang telah mengalami
kemajuan, tetapi terdapat banyak laporan yang menyampaikan
bahwa penderita yang datang ke RS sakit akan datang lagi dengan

3
keluhan tekanan darahnya tidak mengalami penurunan bermakna
meskipun sudah diobati (Dalimartha, et al, 2011).
Pengobatan non farmakologi pada hipertensi adalah
pengobatan tanpa obat dan bisa dilakukan melalui pola makan
dengandiet seimbang, berhenti merokok, berhenti mengkonsumsi
alkohol, mengendalikan stress, terapi herbal, terapi pijat, senam
yoga, dan olahraga atau aktivitas fisik yang bersifat aerobik seperti
jogging, bersepeda, renang, jalan kaki atau brisk
walking(Dalimartha, 2011). Cara pencegahan yang dapat dilakukan
agar terhindar dari penyakit hipertensi dengan semboyan SEHAT
yaitu seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hindari stress, awasi
tekanan darah dan teratur berolahraga. Teratur berolahraga dapat
dilakukan dengan cara latihan fisik yang sesuai dengan lansia
diantaranya berjalan-jalan, bersepeda, berenang, melakukan
pekerjaan rumah dan senam hipertensi (Maryam dkk,2008).
Latihan fisik seperti senam yang teratur juga membantu
mencegah keadaan–keadaan atau penyakit kronis, seperti tekanan
darah tinggi (hipertensi) (Once, 2011). Senam dapat meningkatkan
aktivitas metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen.
Untuk mengantisipasi hal hal tersebut, diperlukan penyuluhan
dan upaya yang dilakukan oleh perawat agar pasien dapat
mengetahui dan menerapkan senam hipertensi terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi. Terhadap permasalahan ini dan
permasalahan-permasalahan lain yang ada, sebagai calon PNS
yang akan melakukan aktualisasi terkait dengan kewajiban untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Kegiatan aktualisasi ini selanjutnya akan menjadi
kebiasaan (habituasi) di lingkungan kerjanya.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK. 01. 07/MENKES/17/2018,salah satu tugas perawat adalah

4
melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok,
masyarakat. Melalui penyuluhan kesehatan, perawat dapat
memberikan edukasi pada individu maupun masyarakat secara luas
terkait dengan masalah kesehatannya. Melihat permasalahan
tersebut, maka peserta sebagai calon pegawai negeri sipil dan tenaga
kesehatan (perawat) di RSUD Palembang Bari perlu membuat
rancangan aktualisasi mengenai kegiatan senam hipertensi sembari
mengimplementasikan materi yang telah didapatkan selama berada di
tempat pelatihan yaitu nilai-nilai dasar ANEKA.

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari dibuatnya rancangan aktualisasi yang dilakukan
oleh peserta diklat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah
untuk menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi di lingkungan kerja RSUD
Palembang Bari melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
sehingga dapat memperkuat visi dan misi rumah sakit serta
menjalankan tugas dan peran sebagai seorang perawat secara
profesional.

C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
sebagai peserta latihan dasar, antara lain:
1. Manfaat bagi Peserta Latsar CASN
Meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai dasar ANEKA,
meningkatkan kualitas kinerja dan menjadi pegawai yang
berdedikasi serta professional dalam menjalankan tugas.

5
2. Manfaat bagi RSUD Palembang BARI
Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan
perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti korupsi).
3. Manfaat bagi Masyarakat
Dapat memberikan pelayanan yang bermutu, terpercaya, dan
memuaskan bagi masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam laporan aktualisasi ini antara lain peserta
diharapkan mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan
menetapkan isu atau permasalahan yang terjadi pada lingkungan
kerja (RSUD Palembang BARI) dengan mengajukan gagasan
pemecahan isu atau masalah, mendeskripsikan keterkaitan isu
dengan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan nilai-nilai dasar
ASN (ANEKA). Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilakukan di
RSUD Palembang BARI yang dilakukan selama 30 hari kerja dari
tanggal 15 Oktober 2019 sampai dengan 15 November 2019.

6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Berdiri pada tahun 1986 sampai dengan 1994 yang awalnya
merupakan Poliklinik/Puskesmas Panca Usaha, kemudian diresmikan
menjadi RSUD Palembang BARI tanggal 19 Juni 1995 dengan SK
Depkes Nomor 1326/Menkes/SK/XI/1997 dan ditetapkan menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah kelas C pads tanggal 10 November 1997.
Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor: HK/00/06.2.2.4646, RSUD
Palembang BARI memperoleh status Akreditasi penuh tingkat dasar
pada tanggal 7 November 2003 kemudian di tahun berikutnya 2004
dibuat Master Plan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.

Gambar 2.1 Gedung RSUD Palembang Bari

Pembangunan gedung dimulai pada tahun 2005 yakni Gedung


Bedah Central dan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya (2006)
pembangunan Gedung Bank Darah. Pada tahun 2007 dilanjutkan
dengan pembangunan 1 Gedung Administrasi, Gedung Pendaftaran,
Gedung Rekam Medik, Gedung Farmasi, Gedung Laboratorium,
Gedung Radiologi, Gedung Perawatan VIP, dan Cafetaria. Pada
Februari 2008, berdasarkan Kepmenkes RI Nomor:
YM.0l.10/III/334/08 RSUD Palembang BARI memperoleh status
Akreditasi penuh tingkai lanjut. Serta ditetapkan sebagai BLUD-SKPD

7
RSUD Palembang BARI berdasarkan Keputusan Walikota Palembang
No. 9l5.b tahun 2008 penetapan RSUD Palembang BARI sebagai
SKPD Palembang yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
BLUD (PPK-BLUD secara penuh. Adapun pembangunan yang
dilaksanakan pads tahun 2008 meliputi Gedung Poliklinik (3 lantai),
Gedung Instalasi Gawat Darurat, Gedung Instalasi Gizi (Dapur),
Gedung Loundry, Gedung VVIP, Gedung CSSD, Gedung ICU,
Gedung Genset dan IPAL.
Pada tahun 2009 RSUD Palembang BARI di tetapkan sebagai
Rumah Sakit Tipe B berdasarkan Kepmenskes RI Nomor:
241/MENKES/W/2009 tentang peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI milik Pemerintah Kota Palembang Provinsi
Sumatera Selatan tanggal 2 April 2009. Adapun pembangunan
gedung yang berlangsung di tahun 2009 meliputi: Gedung Kebidanan,
Gedung Neonatus, Gedung Rehabilitasi Medik Serta Gedung
Hemodialisa. Selanjutnya pembangunan gedung yang berlangsung di
tahun 2010-2011 meliputi Perawatan Kelas I, II, III, Kamar Jenazah,
Gedung ICCU, Gedung PICU, Workshop dan Musholah.

Fasilitas Pelayanan
Janji Layanan RSUD Palembang BARI
a. Unit gawat darurat
Dalam waktu kurang dari 5 menit, anda sudah mulai kami layani.
b. Unit pendaftaran
Sejak pasien datang sampai dengan dilayani di loket pendaftaran
tidak lebih dari 10 menit.
c. Unit Rawat Jalan
Pasien dilayani paling lambat 30 menit setelah mendaftar di loket.
d. Unit Laboratorium
Pemeriksaan cito dan sederhana, hasil jadi kurang dari 3 jam.
e. Unit Radiologi

8
Pelayanan foto sederhana dilaksanakan kurang dari 3 jam.
f. Unit Farmasi
Obat jadi diserahkan maksimal 30 merit sejak resep diterima. Obat
racikan diserahkan maksimal 60 menit sejak resep diterima.
Pelayanan Rawat Jalan
a. Poliklinik Spesialis Bedah
b. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
c. Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d. Poliklinik Spesialis Terpadu
e. Poliklinik Spesialis Anak
f. Poliklinik Spesialis Mata
g. Poliklinik Spesials THT
h. Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin
i. Poliklinik Spesialis Syaraf
j. Poliklinik Spesialis Jiwa
k. Poliklinik Spesialis Jantung
l. Poliklinik Sub Spesialis Rehabilitasi Medik
m. Poliklinik Sub Spesialis Psikologi
n. Poliklinik Gigi dan Mulut
o. Poliklinik Paru
p. Poliklinik Gizi

Instalasi Gawat Darurat


a. Dokter jaga & Perawat Jaga 24 jam
b. Ambulance 24 jam

Pelayanan Rawat Inap


a. Rawat Inap Kebidanan dan Penyakit Kandungan
b. Rawat Inap Neonatus/NICU
c. Rawat Inap PICU/Pediatric Intensive care unit
d. Rawat Inap Penyakit Anak

9
e. Rawat Inap Bedah
f. Rawat Inap Laki-laki
g. Rawat Inap Perempuan
h. Rawat Inap VIP dan VVIP
i. Rawat Inap Perawatan Kelas I dan Kelas II
j. Rawat Inap Paru
k. Rawat Inap ICCU
l. Rawat Inap ICU

Pelayanan Penunjang
a. Farmasi/Apotek 24 jam
b. Instalasi Laboratorium Klinik
c. Instalasi Radiologi
d. Instalasi Bedah Sentral
e. Instalasi Gizi
f. Instalasi Rehabilitas Medik
g. Intensif Care Unit(ICU)
h. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
i. Instalasi Pemeliharaan Lingkungan
j. Bank Darah
k. Hemodialisa
l. Central Sterilized Supply Department (CSSD)
m. Instalasi Laundry

2. Visi, Misi, Motto dan Nilai-Nilai Organisasi


Seperti halnya dengan rumah sakit lain, Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Palembang BARI juga memiliki visi, misi, motto, dan
nilai-nilai organisasi yaitu sebagai berikut.
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang unggul, amanah dan terpercaya di
Indonesia.

10
b. Misi
 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
berorientasi pada keselamatan dan ketepatan sesuai stander
mutu berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
 Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan.
 Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai rumah sakit
pendidikan dan pelatihan di Indonesia.

c. Motto
Kesembuhanan dan Kepuasan Pelanggan adalah Kebahagiaan
Kami.

d. Nilai Organisasi
RSUD Palembang BARI memiliki nilai-nilai organisasi yaitu,
amanah, dan terpercaya sebagamana dijelaskan sebagai berikut.
1) Unggul
RSUD Palembang BARI selalu melakukan inovasi baik
sarana, prasarana dan sistem sesuai kemajuan teknologi dan
sumber daya manusia yang semakin maju didalamnya. Semua itu
dilakukan demi memberikan pelayanan yang terbaik dan
paripurna, sehingga mencerminkan sebagai rumah sakit yang
dapat dijadikan contoh untuk instansi kesehatan di Indonesia
lainnya.
2) Amanah
Seluruh pegawai dan staff dituntut untuk memberikan
pelayanan yang akuntabel, tanggung jawab, ramah, tidak
diskriminasi dan professional. Untuk membangun kesehatan
masyarakat indonesia, tiap-tiap tenaga kesehatan harus memiliki
nilai-nilai tersebut dalam dirinya.

11
3) Terpercaya
Dalam visinya, RSUD Palembang BARI ingin menunjukkan
pada masyarakat bahwa setiap pelayanan yang diberikan dapat
dipercaya, mengubah pandangan masyarakat tentang
pemerintahan yang KKN, pungli, gratifikasi dan sebagainya. Untuk
itu, di beberapa titik disebutkan bahwa RSUD Palembang BARI
sebagai zona integritas tinggi.
4) Beretika
Beretika merupakan dasar dalam setiap tindakan. Selain
sopan dan santun, RSUD Palembang BARI mengamalkan 3S,
yaitu senyum, salam dan sapa. Bahkan, terdapat simbol salam
yang menjadi ciri khas di lingkungan kerja.
5) Profesionalisme
Dalam pelayanan yang berkualitas sikap profesionalisme
sangat dibutuhkan karena dengan profesionalisme tinggi yang
dimiliki sumber daya manusia di semua unit kerja rumah sakit,
kepuasan pasien akan meningkat.

12
e. Struktur organisasi

13
B. Tugas Pokok Perawat
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang
jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya menjelaskan bahwa
tugas pokok perawat adalah melakukan kegiatan pelayanan
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, pengelolaan
keperawatan dan pengabdian pada masyarakat. Uraian tugas seorang
Perawat Ahli Pertama secara lebih rinci dijelaskan dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.
07/MENKES/17/2018 tentang Jabatan Pelaksanaan Kementerian
Kesehatan, yaitu sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat.
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu,
keluarga.
3) Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu.
4) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif.
5) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif.
6) Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
7) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu.
8) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga,
kelompok, masyarakat.
9) Melakukan manajemen inkontinen urine.
10) Melakukan manajemen inkontinen faecal.
11) Melakukan upaya membuat pasien tidur.
12) Melakukan relaksasi psikologis.
13) Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien
dengan risiko trauma/injury.

14
14) Melakukan manajemen febrile neutropenia.
15) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan.
16) Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual.
17) Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care).
18) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
19) Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, CVP.
20) Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan WSD.
21) Memantau pemberian elektrolit kosentrasi tinggi.
22) Melakukan resusitasi bayi baru lahir.
23) Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan kemoterapi
(pre, intra, post).
24) Melakukan perawatan luka kanker.
25) Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi.
26) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu.
27) Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana.
28) Melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga.
29) Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal.
30) Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian.
31) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu.
32) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
33) Melakukan kegiatan bantuan penanganan bencana dalam sistem
penanganan bencana atau berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan
kesehatan pada masyarakat.
34) Menyusun laporan pelaksanaan tugas.
35) Melakukan tugas kedinasan lain.

15
C. Deskripsi Isu
Pengertian isu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
masalah yg dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal
usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas
desus.Secara umum, isu adalah suatu phenomena/kejadian yang
diartikan sebagai masalah. Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang
mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian dalam menetapkan isu
yang akan diangkat, yaitu kemampuan melakukan:

1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam


organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif,
dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan
substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/
dampak/ manfaat dari sebuah pilihan kebijakan/ program/ kegiatan/
tahapan kegiatan.

Dalam hal ini, isu yang muncul digunakan untuk meningkatkan


kinerja perawat di Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan
yang terbaik. Pelayanan di RSUD Palembang Bari sudah sangat baik,
namun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan pengalaman di tempat kerja dan konsultasi kepada
mentor, situasi problematik yang terjadi di RSUD Palembang BARI
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Penerapan senam hipertensi terhadap tekanan darah pada pasien
hipertensi di RSUD Palembang BARI.
Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa
oleh darah terhambat sampai jaringan yang membutuhkannya.
Insidensi hipertensi dihampir semua negara menunjukkan angka
yang cukup tinggi. Di dunia pada tahun 2010 terdapat 285 juta

16
penderita hipertensi, Pada tahun 2000 kejadian hipertensi
mencapai 639 juta dan tahun 2025 diperkirakan 1,15 milyar kasus
(Armilawaty, Amalia & Amirudin, 2007).
Salah satu penanganan hipertensi nonfarmakologi adalah
dengan senam hipertensi. Senam hipertensi terbukti bisa
menurunkan tekanan darah pasien, Cuma untuk pelaksanaanya
banyak pasien yang tidak tau apa dan cara senam hipertensi.
Kondisi Ideal : Pasien dapat melaksanakan kegiatan senam
hipertensi dan manfaatnya.
2. Upaya peningkatan kepatuhan keluarga pasien dalam pemilahan
limbah infeksius di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD
Palembang BARI.
Limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang
lainnya. Sampah di rumah sakit terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu limbah medis dan nonmedis. Banyak keluarga pasien yang
membuang sampah rumah tangga di kotak sampah medis
walaupun sudah ada keterangan bahwa itu kotak sampah untuk
limbah medis.
Kondisi ideal: keluarga pasien dapat membuang sampah sesuai
jenis kotak sampah.
3. Kurangnya kesadaran keluarga pasien dalam etika batuk di
lingkungan RSUD Palembang Bari.
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar
dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan
baju, sehingga bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular
ke orang lain. Etika batuk hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk
mengendalikan penyebaran infeksi yang terjadi saat batuk.
Kurangnya kesadaran keluarga pasien dalam etika batuk akan
sangat mempengaruhi dalam penyebaran infeksi.

17
Kondisi Ideal : Keluarga pasien mampu menerapkan etika batuk
yang benar di lingkungan RSUD Palembang Bari.
4. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi cuci tangan 6 langkah
pada pasien baru di RSUD Palembang BARI.
Mencuci tangan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cuci tangan
dengan sabun dengan air mengalir dan cuci tangan dengan
antiseptik berbasis alkohol. Kedua macam cara cuci tangan ini
merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk
memutus mata rantai penularan kuman dari dan ke lingkungan
sekitar. Hal ini dikarenakan tangan sering kali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu
orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung maupun kontak
tidak langsung (menggunakan permukaan barang seperti handuk,
gelas dan sebagainya). Belum optimalnya edukasi pada keluarga
tentunya akan sangat mempengaruhi penularan infeksi ke pasien.
Kondisi ideal: meningkatnya edukasi cuci tangan pada keluarga
pasien baik menggunakan sabun dengan air mengalir ataupun
dengan antiseptik berbasis alkohol baik sebelum ataupun sesudah
ke pasien.
5. Kurangnya kesadaran keluarga pasien dalam menjaga kebersihan
lingkungan di RSUD Palembang BARI.
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Banyak pasien dan
keluarga yang mengantungkan bajunya sembarangan padahal itu
bisa berakibat jadi tempat sarang nyamuk dan juga meletakkan
barang yang berantakan padahal setiap tempat tidur pasien
disediakan lemari untuk menyimpan barang pasien.
Kondisi idealnya: meningkatnya kesadaran keluarga pasien dalam
menjaga kebersihan di ruang rawat inap.

18
D. Analisis Isu
Dari deskripsi terkait isu-isu di atas maka diperlukan analisis
lanjutan dari kelima isu tersebut. Analisis digunakan untuk
mendapatkan kualitas isu tertinggi. Selain itu, tidak semua isu
terkategori menjadi isu yang aktual. Sehingga perlu dilakukan kriteria
isu. Alat analisis kriteria isu tersebut yaitu USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Penilaian dengan metode USG melibatkan sistem penilaian
dengan rentang 1-5. Semakin tinggi nilai maka semakin menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera
ditangani.
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,
dianalisisdan ditindak lanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isutersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 2.1 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG


No Masalah Kriteria Jumlah Peringkat
.
U S G
Isu
(1-5) (1-5) (1-5)
1 Penerapan senam 4 5 5 14 1
hipertensi terhadap
tekanan darah pasien
hipertensi di RSUD
Palembang BARI
2 Upaya peningkatan 4 4 4 12 2
kepatuhan keluarga
pasien dalam pemilahan
limbah infeksius di ruang
rawat inap penyakit
dalam RSUD Palembang
BARI.

19
3 Kurangnya kesadaran 3 4 4 11 3
keluarga pasien dalam
etika batuk di lingkungan
RSUD Palembang Bari
4 Belum optimalnya 3 3 4 10 4
pelaksanaan edukasi
cuci tangan 6 langkah
pada pasien baru di
RSUD Palembang BARI

5 Kurangnya kesadaran 3 3 3 9 5
keluarga pasien dalam
menjaga kebersihan
lingkungan di RSUD
Palembang BARI.
Keterangan:
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Serius 5 : Sangat berdampak
4 : Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Serius 3 :Cukup berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Serius 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak Serius Berdampak

E. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Penentuan kualitas isu dengan menggunakan alat USG
mendapatkan hasil bahwa isu dengan total nilai tertinggi dan
merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya
yaitu Penerapan senam hipertensi terhadap tekanan darah
pasien hipertensi RSUD Palembang Bari.

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding


arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut
tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi
saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai
rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa

20
normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah
normal biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2010).
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg
(Potter & Perry, 2010).
Tabel 2.2 Klasifikasi hipertensi menurut JNC

Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan:


a. Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih,
pada usia 18 tahun ke atas dengan penyebab yang tidak di ketahui.
Pengukuran dilakukan 2 kali atau lebih dengan posisi duduk,
kemudian diambil reratanya, pada dua kali atau lebih kunjungan
(Chandra, 2014).
b. Hipertensi sekunder
Merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi
sekunder, yang disefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah
karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit
ginjal atau gangguan tiroid. Faktor pencetus munculnya hipertensi
sekunder antara lain: penggunaan kontrasepsi oral, coarcstation
aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis, ganggua psikiatris),
kehamilan, peningkatan volume intravaskuler, luka bakar, dan stress
(Chandra, 2014).

21
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, hal
ini diibaratkan sebagai bom waktu yang pada awal tidak menunjukkan
tanda dan gejala yang spesifik, sehingga orang seringkali
mengabaikannya. Walaupun menunjukan gejala, biasanya ringan dan
tidak spesifik, seperti pusing,muka merah, sakit kepala, dan keluar
darah dari hidung. Jika muncul gejala bersamaan dan di yakini
berhubungan dengan penyakit hipertensi. Namun gejala tersebut tidak
berkaitan dengan hipertensi. Namun demikian, jika hipertensinya
berat atau sudah berlangsung lama dan tidak mendapat pengobatan,
akan timbul gejala seperti: sakit kepala, kelelahan, mual, muntah,
sesak napas, tereengah-engah, pandangan mata kabur dan
berkunang-kunang. Terjadi pembengkakan pada kaki dan
pergelangan kaki,keluar keringat yang berlebihan, kulit tampak pucat
dan kemerahan, denyut jantung yang kuat, cepat dan tidak teratur.
Kemudian muncul gejala yang menyebabkan gangguan psikologis
seperti: emosional, gelisah dan sulit tidur (Ira, 2014).

Komplikasi akibat hipertensi menurut Anna & Bryan (2007) antara


lain:
a. Jantung
Menyebabkan penyakit gagal jantung, angina, dan serangan
jantung. Penyakit hipertensi menyebabkan gangguan pada
jantung sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh
secara efisien dan kurangnya pasokan oksigen ke dalam
pembuluh darah jantung.
b. Ginjal
Menyebabkan gagal ginjal yang mana disebabkan
kemampuan ginjal yang berkurang dalam membuang zat sisa

22
dan kelebihan air. Jika bertambah buruk maka akan
menyebabkan gagal ginjal kronik.
c. Alat gerak
Menyebabkan penyakit arteri perifer. Timbul jika pembuluh
arteri berada dalam keadaan stress berat akibat peningkatan
tekanan darah dan penyempitan arteri tersebut menyebabkan
aliran darah berkurang. Hal ini akan mengakibatkan nyeri pada
tungkai dan kaki saat berjalan.
d. Otak
Menyebabkan penyakit stroke iskemik dan stroke
hemoragik. Pada stroke iskemik terjadi karena aliran darah yang
membawa oksigen dan nutrisi ke otak terganggu. Stroke
hemoragik terjadi karena pecahnya
Dalam upaya mengendalikan tekanan darah National Heart,
Lung and Blood Institute from United States Department of Health and
Human Services melalui the Seventh Report of the Joint National
Commitee (2012) merekomendasikan beberapa perubahan gaya
hidup dalam mencegah dan menangani tekanan darah tinggi selain
terapi farmakologis diantaranya yaitu perubahan pola makan dengan
mempertahankan diet sehat dan mengurangi konsumsi garam,
menjalani program pengobatan anti hipertensi, mempertahankan
berat badan normal, berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol
dan aktivitas fisik secara teratur.
Senam hipertensi merupakan olah raga yang salah satunya
bertujuan. untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen
kedalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya terhadap otot
jantung. Mahardani (2010) mengatakan dengan senam atau berolah
raga kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat untuk proses
pembentukan energi, sehingga terjadi peningkatan denyut jantung,
sehingga curah jantung dan isi sekuncup bertambah. Dengan
demikian tekanan darah akan meningkat. Setelah berisitirahat

23
pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang, dan aliran darah
akan turun sementara waktu, sekitar 30-120 menit kemudian akan
kembali pada tekanan darah sebelum senam. Jika melakukan
olahraga secara rutin dan terus menerus, maka penurunan tekanan
darah akan berlangsung lebih lama dan pembuluh darah akan lebih
elastis. Mekanisnme penurunan tekanan darah setelah berolah raga
adalah karena olahraga dapat merilekskan pembuluh-pembuluh
darah. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah tekanan darah
akan turun.

F. Nilai-Nilai Dasar, Peran dan Kedudukan ASN


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS bertujuan agar peserta
Pelatihan Dasar mampu mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA).Sedangkan nilai peran dan kedudukan ASN
terdiri dari manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan
Pelayanan Publik.
Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, keduakonsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.

Ada pun nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam


akuntabilitas antara lain:

24
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung jawab (Responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

Aspek-aspek akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship).
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented).
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requires reporting).
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences).
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Makna nasionalisme
secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita–cita dan pendorong bagi suatu bangsa baik
merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun
sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa dan negara. Ciri – ciri nasionalisme adalah:

25
1) Sudah ada persatuan dan kesatuan bangsa
2) Sifat perjuangan bersifat nasional
3) Tujuannya untuk mencapai kemerdekaan agar dapat
mendirikan suatu negara merdeka yang kekuasaannya berada
di tangan rakyat
4) Sudah ada organisasi modern dan bersifat nasional
5) Mengandalkan kekuatan pikiran, dimana pendidikan sangat
berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ada lima indicator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang
harus diperhatkan, yaitu :
1) Sila ke 1 ( Ketuhanan yang Maha Esa)
Nilai Ketuhanan yang Maha Esa mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa religious, bukan bangsa
atheis. Dalam sila pertama memaknai bahwa negara yang
didirikan dalam pelaksanaannya dan penyelenggraaanya harus
dijiwai oleh nilai nilai keagamaan.
2) Sila ke 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan segala sesuatu
sebagaimana mestinya. Dalam sila kemanusiaan terkandung
bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai mahluk beradab, selain itu sila ini mengandung
nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia
dengan didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam
hubungannya dengan norma norma dan kebudayaan pada
umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun
dengan lingkungan disekitar kehidupannya.
3) Sila ke 3 ( Persatuan Indonesia)

26
Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha untuk mencapai
kesatuan antar sesama rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan
Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Negara Indonesia memiliki beraneka ragam perbedaan manusia,
yang diantaranya perbedaan suku, ras, golongan.
Oleh karena itu perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi
konflik dan permusuhan, melainkan diarahkan pada suatu
keadaan yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam
kehidupan yang bersama untuk menwujudkan tujuan bersama
sebagai bangsa.
4) Sila ke 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga perwakilan. Dalam sila ini terkandung
nilai demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam
hidup bernegara, adanya kebebasan yang harus disertai dengan
tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun
secara moralterhadap Tuhan yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, menjamin dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama,serta
mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan
sosal agar tercapai tujuan bersama.
5) Sila ke 5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia)
Nilai yang terkandung dalam sila ke 5 yaitu terkandung nilai nilai
yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup bersama.
Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan
kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan

27
masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia
dengan Tuhan.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Pelayanan publik yang profesional tidak hanya
membutuhkan kompetensi teknik dan leadership, tetapi juga
membutuhkan kompetensi etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli, diskriminatif, terutama
pada kalangan bawah. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan) dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat atau kebaikan orang
lain.Terdapat tiga fokus utama dalam pelayanan publlik, yaitu :
a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
b) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
c) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam
Undang-Undang ASN adalah sebagai berikut :
a) Memegang teguh nilai nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d) Membuat keputusan bedasarka prinsip keadilan
e) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif

28
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
i) Memberikan layanankepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Komitmen mutu adalah
janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan
kepada stakeholder. Komitmen mutu merupaka tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan public.

Indikator nilai nilai komitemen mutu antara lain :


1) Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.

29
2) Efisien yaitu tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya (berdaya guna) dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur.
3) Inovasi yaitu hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan public yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses, lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen atau pengguna. Mutu merupakan
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian
hasil kerja.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus
yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani
corruptio perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental dan umum.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak. Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi,
pemerintah membentuk peraturan yang menjadi landasan hukum
dalam memberantas korupsi yaitu dengan lahirnya UU No. 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

30
Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas
korupsi, maka pemerintah membuat UU. No. 30 Tahun 2002
tentang pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ada sembilan indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang
harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya
kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang
berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun
orang lain.
2) Peduli
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang
mandiri dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya tetapi tidak
untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

4) Disiplin
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi

31
diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi
pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.
5) Tanggung jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu. Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk
melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia.
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan, di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya
kerja, pendirian keberanian. Perbedaan nyata akan jelas terlihat
antara seseorang yang mempunyai etos kerja dengan yang tidak
memiliki etos kerja. Individu beretos kerja akan selalu berupaya
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan
daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan
berkarya dengan sebaik-baiknya.

7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi

32
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah
ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal
yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki
teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.

Peran dan Kedudukan ASN


Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari
kemampuan mereka memahami manajemen ASN, whole of
government (WOG) dan Pelayanan Publik.

33
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa.
Selanjutnya ASN memiliki tugas sebagai berikut.
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Whole Of Government (WOG)
WOG merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas untuk mencapai tujuan pembangunan.
WOG juga dipandang sebagai bentuk kerja sama antara seluruh
sektor, pemerintah dan sebaliknya. Ada 2 alasan dibentuknya
WOG,yaitu:
a) Faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang
baik.
b) Faktor-faktor internal seperti fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar
sektor dalam pembangunan.

34
Pendekatan whole of government dengan pendekatan ke
beberapa sektor dalam beberapa hubungan sebagai berikut.
a) Pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak.
b) Pertukaran informasi.
c) Perencanaan bersama atau kerjasama sementara.
d) Kolaborasi sementara.
e) Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama.
f) Entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integrative.
g) Perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama.
h) Unifikasi resmi
i) Penggabungan dalam struktur baru.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik merupakan rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku bagi setiap warga negara &
penduduk atas barang dan atau jasa serta pelayanan administrasi
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan public menurut UU Nomor 25 Tahun 2009 adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan public. Pelayanan pubik yang baik juga
didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon
berbagai kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi. Prinsip
tersebut adalah sebagai berikut:

35
a) Partisipatif
b) Transparan
c) Responsif
d) Tidak diskriminatif
e) Mudah dan murah
f) Efektif dan efisien
g) Aksesibel
h) Akuntabel
i) Berkeadilan
j) Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan

Unsur penting Pelayanan Publik :


a) Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik.
b) Penerima layanan.
c) Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.

36
G. Matrik Rancangan

MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : RSUD Palembang BARI


Identifikasi Isu :
1. Penerapan senam hipertensi terhadap tekanan darah pasien
hipertensi di RSUD Palembang BARI.
2. Upaya peningkatan kepatuhan keluarga pasien dalam pemilahan
limbah infeksius di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD
Palembang BARI
3. Kurangnya kesadaran keluarga pasien dalam etika batuk di
lingkungan RSUD Palembang Bari.
4. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi cuci tangan 6 langkah pada
pasien baru di RSUD Palembang BARI.
5. Kurangnya kesadaran keluarga pasien dalam menjaga kebersihan
lingkungan di RSUD Palembang BARI.

Isu Yang Diangkat :


“Penerapan senam hipertensi terhadap tekanan darah pasien
hipertensi di RSUD Palembang BARI.”.

Gagasan pemecahan Isu :


1. Pembuatan konsep perencanaan pelaksanaan tahapan-tahapan
aktualisasi di RSUD Palembang BARI.
2. Pencarian referensi tentang materi-materi mengenai hipertensi dan
penerapan senam lansia.
3. Pembuatan satuan acara penyuluhan(SAP).
4. Pembagian undangan dan leaflet untuk kegiatan penyuluhan.

37
5. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan tentang penerapan
senam lansia terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di
RSUD Palembang BARI.
6. Melaksanakan kegiatan senam lansia.
7. Mengevaluasi kegiatan penyuluhan.

38
Tabel 2.3 Matrik Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan substansi Mata Kontribusi Kegiatan Kontribusi
Pelatihan Pencapaian Visi dan Pencapaian
Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Konsultasi 1. Melakukan 1. Catatan hasil Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Sebelum melakukan Kegiatan
dengan konsultasi konsultasi. ASNadalah: suatu kegiatan, perlu ini memperkuat
mentor dengan mentor 2. Dokumentasi Akuntabilitas dilakukan persiapan dan nilai organisasi
terkait tentang kegiatan. Transparan (dalam berkomunikasi perencanaan yang berupa:
aktualisasi kegiatan dengan coach dan mentor, harus matang. Hal ini Amanah
yang akan aktualisasi yang secara terbuka sehingga tidak dimaksudkan untuk (mengerjakan
dilakukan di akan dilakukan. merugikan pihak manapun). memperoleh hasil akhir tugas dengan
lingkungan 2. Mencatat dan Bertanggung jawab (meminta agar mendukung visi dan baik, profesional
kerja RSUD menindak lanjuti persetujuan atasan merupakan misi organisasi. dan bertanggung
Palembang hasil bimbingan. salah satu bentuk tanggung jawab Adapun visi dan misi yang jawab).
BARI. terhadap tugas). dimaksud adalah:
Nasionalisme 1. Visi (Menjadi Rumah
Pada saat melakukan konsultasi Sakit Unggul, Amanah
kepada mentor terjadi musyawarah dan Terpercaya di
sehingga terdapat wujud Indonesia)
pelaksanaan Pancasila sila ke-4 2. Misi (Meningkatkan
yaitu musyawarah dalam mufakat kualitas pelayanan
dalam pelaksanaan aktualisasi. kesehatan yang
Etika Publik berorientasi pada
Dalam melaksanakan konsultasi keselamatan dan
dengan mentor, menunjukkan sikap ketepatan sesuai
sopan santun, terjalin komunikasi standar mutu yang
yang baik, dan kerjasama dalam berdasarkan pada etika
pelaksanaan aktualisasi. dan profesionalisme
Komitmen Mutu serta Menjadikan RSUD
Efektif (Koordinasi dengan atasan Palembang BARI
mengenai kegiatan yang akan sebagai Rumah Sakit
dilakukan agar kegiatan yang akan pendidikan dan

39
dilakukan sesuai dengan sasaran pelatihan di Indonesia)
yang dituju).
Efisien (Koordinasi dengan atasan
dilakukan dengan cepat dan tepat
sehingga dapat terlaksananya
kegiatan).
Anti Korupsi
Jujur (Komunikasi yang dilakukan
pada mentor harus secara terbuka,
terus terang, dan siap menerima
kritik).

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN adalah:
Managemen ASN yaitu
melaksanakan tugas dan fungsi
secara profesional, bertanggung
jawab serta integritas dalam
penyampaian ide.
Pelayanan publik yaitu membuat
rangkaian kegiatan sebagai upaya
untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan.

2 Mengumpu 1. Mencari data 1. Tersedianya data Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Kegiatan yang dilakukan Kegiatan
lkan bahan terkait prevalensi prevalensi Hipertensi ASN adalah: diharapkan dapat ini memperkuat
atau data Hipertensi di di RSUD Palembang Akuntabilitas memperoleh hasil akhir nilai organisasi
terkait RSUD Bari. Transparan (data yang dicari harus yang dapat mendukung berupa:
tentang Palembang Bari. 2.Jurnal-jurnal dilampirkan secara terbuka visi dan misi organisasi. Amanah
Hipertensi 2. Mencari jurnal pendukung tentang sehingga tidak merugikan pihak Adapun visi dan misi Amanah dalam
dan senam terkait Hipertensi Hipertensi dan manapun). yang dimaksud adalah: menerima arahan dan
lansia. dan senam senam lansia Bertanggung jawab (berani 1. Visi (Menjadi Rumah bimbingan serta
lansia. mencantumkan sumber Sakit Unggul, terpercaya dalam
menunjukkan sikap bertanggung Amanah dan mencari referensi data

40
jawab terhadap tugas). Terpercaya di yang benar.
Nasionalisme Indonesia) Terpercaya
Sila ke 2 (kemanusiaan yang adil 2. Misi (Meningkatkan Dengan referensi-
dan beradab) : dimaksudkan kualitas pelayanan referensi yang
agartindakan yang dilakukan kesehatan yang diperoleh dapat
adalah untuk kepentingan berorientasi pada memberikan informasi
perbaikan. keselamatan dan yang akurat dan
Etika Publik ketepatan sesuai terpercaya.
Mempertanggungjawabkan standar mutu yang
tindakan dan kinerjanya kepada berdasarkan pada
publik. etika dan
Komitmen Mutu profesionalisme serta
Mengumpulkan referensi bertujuan meningkatkan mutu
untuk memberikan pelayanan sumber daya kesehatan).
kepada publik secara efektif, efisien
dan akurat berdasarkan sumber
yang ada.
Anti Korupsi
Mencari referensi merupakan
perwujudan sikap jujur,tidak
memanipulasi data,dan
bertanggung jawab dengan data
yang diperoleh.

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN adalah:
Managemen ASN yaitu
Mewujudkan tugas ASN untuk
memberikan pelayanan yang
berkualitas, professional, dan
selaras sesuai dengan
perkembangan jaman.

Pelayanan publik yaitu pencarian

41
referensi untuk materi yang
disampaikan pada saat penyuluhan
agar lebih akurat dan terpercaya
serta transparan karena
berdasarkan sumber yang ada.

3. Membuat 1. Mengumpulkan Desain leaflet Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Kegiatan yang dilakukan Adapun kegiatan ini
konsep bahan untuk ASN adalah: diharapkan dapat memperkuat nilai
untuk dimasukkan ke Akuntabilitas memperoleh hasil akhir organisasi berupa:
penyuluhan dalam leaflet. Membuat konsep yang akan dibuat yang dapat mendukung Amanah
(konsep 2. Membuat merupakan perwujudan nilai visi dan misi organisasi. (mengerjakan tugas
leaflet). desain leaflet. akuntabilitas, yaitu bertanggung Adapun visi dan misi yang dengan baik,
3. Melaporkan jawab dalam pelaksanaan sesuai dimaksud adalah: profesional dan
hasil desain rencana yang telah disepakati dan 1. Visi (Menjadi Rumah bertanggung jawab).
kepada mentor harus konsisten terhadap konsep Sakit Unggul, Amanah Unggul
dan coach. yang akan dibuat. dan Terpercaya di Pembuatan konsep
Nasionalisme Indonesia) yang akan dibuat
Sila ke 2 (kemanusiaan yang adil 2. Misi (Meningkatkan dapat meningkatkan
dan beradab) : dimaksudkan agar kualitas pelayanan nilai organisasi dan
tindakan yang dilakukan adalah kesehatan yang menjadi contoh dalam
untuk kepentingan inovasi, berorientasi pada pemberian penyuluhan
sehingga adanya perubahan di keselamatan dan kesehatan.
kemudian hari. ketepatan sesuai
Etika Publik standar mutu yang
Membuat konsep yang akan dibuat berdasarkan pada
merupakan wujud dari menjalankan etika dan
tugas secara profesional. profesionalisme serta
Komitmen Mutu Menjadikan RSUD
Efektif (kegiatan yang akan Palembang BARI
dilakukan sesuai dengan sasaran sebagai Rumah Sakit
yang dituju) pendidikan dan
Efisien (dilakukan dengan cepat pelatihan di Indonesia)
dan tepat sehingga dapat
terlaksananya kegiatan)

42
Anti Korupsi
Jujur (kegiatan yang akan
dilakukan adalah benar, tidak
mengada-ada)

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN adalah:
Managemen ASN yaitu
Melaksanakan tugas dan fungsi
secara profesional,bertanggung
jawab, serta integritas dalam
pembuatan konsep yang telah di
buat yang merupakan bentuk
pelayanan publik dalam bidang
kesehatan.

Pelayanan Publik
Membuat konsep untuk penyuluhan
kesehatan agar terciptanya
pelaksanaan yang efektif dan
efisien.

4. Merealisasi 1. Mencetak leaflet Realisasi konsep Keterkaitan dengan nilai-nilai Kegiatan yang dilakukan Adapun kegiatan ini
kan konsep yang telah (Cetakan leaflet) dasar ASN adalah: diharapkan dapat memperkuat nilai
yang telah dibuat. Akuntabilitas memperoleh hasil akhir organisasi berupa:
dibuat 2. Menyampaikan Merupakan wujud tanggung jawab yang dapat mendukung Unggul
(mencetak hasil cetakan dari apa yang telah direncanakan visi dan misi organisasi. Dalam pelaksanaan
leaflet). leaflet kepada dan tanggung jawab terhadap Adapun visi dan misi yang kegiatan ini dapat
mentor dan tugas. dimaksud adalah: meningkatkan nilai
coach. Nasionalisme 1. Visi (Menjadi Rumah unggul dengan
Sila ke 2 (kemanusiaan yang adil Sakit Unggul, Amanah menggunakan sarana
dan beradab) : dimaksudkan agar dan Terpercaya di dan prasarana serta
tindakan yang dilakukan adalah Indonesia) kemajuan teknologi

43
untuk kepentingan perbaikan. 2. Misi (Meningkatkan untuk memberikan
Etika Publik kualitas pelayanan pelayanan yang
Merupakan wujud tanggung jawab kesehatan yang optimal.
terhadap tindakan dan berorientasi pada
kinerjasehingga penyuluhan yang keselamatan dan
akan diberikan dapat berhasil guna. ketepatan sesuai
Komitmen Mutu standar mutu yang
Efektif (kegiatan yang akan berdasarkan pada etika
dilakukan sesuai dengan sasaran dan profesionalisme
yang dituju) serta Menjadikan RSUD
Efisien (dilakukan tengan cepat dan Palembang BARI
tepat sehingga dapat terlaksananya sebagai Rumah Sakit
kegiatan) pendidikan dan
Anti Korupsi pelatihan di Indonesia)
Jujur (kegiatan yang akan
dilakukan adalah benar, tidak
mengada-ada)

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN adalah
Pelayanan Publik
Membuatleaflet merupakanbentuk
kegiatan yang dilaksanakan dalam
pemenuhanan kebutuhan
penyuluhan dan pelayanan
kesehatan sehingga masyarakat
atau keluarga pasien lebih
berpartisipasi dalam penyuluhan
kesehatan.

5. Melakukan 1. Meminta izin 1. Persetujuan dan Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Kegiatan yang dilakukan Adapun kegiatan ini
penyuluhan kepada Kepala dukungan Kepala ASN adalah: diharapkan dapat memperkuat nilai
kesehatan Ruangan untuk Ruangan secara Akuntabilitas memperoleh hasil akhir organisasi berupa:
pada melakukan lisan. Transparan (dalam melakukan yang dapat mendukung Terpercaya

44
pasien Penkes. 2. Dokumentasi penkes, harus secara terbuka visi dan misi organisasi. Melaksanakan
tentang 2. Membagikan kegiatan berupa sehingga tidak merugikan pihak Adapun visi dan misi yang kegiatan penyuluhan
kegiatan leaflet. foto atau video. manapun) dimaksud adalah: dapat meningkatkan
senam 3. Melakukan Bertanggung jawab (terhadap 1. Visi (Menjadi Rumah rasa percaya diri
hipertensi penyuluhan informasi yang diberikan pada saat Sakit Unggul, Amanah masyarakat terhadap
kesehatan pada penkes dapat dipertanggung dan Terpercaya di pelayanan yang
pasien. jawabkan kebenaran informasinya) Indonesia) diberikan hingga dapat
Nasionalisme 2. Misi (Meningkatkan meningkatkan nilai
Sila ke 5 : Keadilan Sosial Bagi kualitas pelayanan terpercaya di RSUD
Seluruh Rakyat Indonesia kesehatan yang Palembang BARI.
(dimaksudkan agar tindakan yang berorientasi pada
dilakukan adalah untuk keselamatan dan Unggul
kepentingan perbaikan, sehingga ketepatan sesuai Melaksanakan
tidak membeda-bedakan pasien standar mutu yang kegiatan penyuluhan
yang akan diberikan penkes) berdasarkan pada merupakan wujud dari
Etika Publik etika dan nilai unggul dengan
Sopan dalam penyampaian profesionalisme serta memanfaatkan sarana,
rancangan aktualisasi harus Menjadikan RSUD prasarana serta
memperhatikan etika, tata krama, Palembang BARI kemajuan teknologi
dan sikap, sehingga pesan utama sebagai Rumah Sakit demi memberikan
dapat tersampaikan. pendidikan dan pelayanan yang
Komitmen Mutu pelatihan di Indonesia) terbaik.
Efektif (Koordinasi dengan atasan
mengenai kegiatan yang akan Beretika
dilakukan agar kegiatan yang akan Dalam melaksanakan
dilakukan sesuai dengan sasaran kegiatan penyuluhan
yang dituju) diperlukan sikap 5S
Efisien (Koordinasi dengan atasan yakni senyum, sapa,
dilakukan dengan cepat dan tepat salam, sopan dan
sehingga dapat terlaksananya santun.
kegiatan)
Anti Korupsi
Jujur (Komunikasi yang dilakukan
pada mentor harus secara terbuka,

45
terus terang, dan siap menerima
kritik)

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN:
Manajemen ASN:
Melaksanakan tugas dan fungsi
secara profesional,bertanggung
jawab, serta integritas dalam
menyampaikan ide melalui
penyuluhan kesehatan.

Pelayanan Publik
Penyuluhan kesehatan pada
keluarga pasienagar terwujudnya
pelayanan publik yang baik demi
meningkatkan pengetahuan
keluarga pasien.

Whole of Government
Adanya kerjasama dengan kepala
ruangan dalam memberikan
edukasi kepada masyarakat.

6. Melaksana 1. Menyiapkan Dokumentasi Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Kegiatan yang dilakukan Adapun kegiatan ini
kan perlengkapan kegiatan berupa foto ASN adalah: diharapkan dapat memperkuat nilai
kegiatan yang diperlukan atau video. Akuntabilitas memperoleh hasil akhir organisasi berupa:
senam untuk kegiatan Dimana apa yang kita rencanakan yang dapat mendukung Amanah
hipertensi. senam lansia (alat di aktualisasi benar dikerjakan visi dan misi organisasi. (mengerjakan tugas
untuk sesuai dengan keputusan yang Adapun visi dan misi yang dengan baik,
menghidupkan telah disepakati, memberikan dimaksud adalah: profesional dan
musik, layar dan kejelasan informasi serta menjamin 1. Visi (Menjadi Rumah bertanggung jawab).
proyektor) keefektifan dan efisiensi informasi Sakit Unggul, Amanah Unggul (terus
2. Mengaplikasikan yang akan di terima masyarakat. dan Terpercaya di melakukan inovasi

46
kegiatan senam Nasionalisme Indonesia). untuk kemajuan rumah
hipertensi. Sila ke 3 : merupakan wujud 2. Misi (Meningkatkan sakit).
kerjasama yang baik antar petugas kualitas pelayanan
kesehatan dengan pasien dalam kesehatan yang
pelaksanaan kegiatan. berorientasi pada
Etika Publik keselamatan dan
Memberikan layanan kepada publik ketepatan sesuai
secara jujur, tanggap, cepat, tepat, standar mutu yang
akurat, berdaya guna, berhasil berdasarkan pada etika
guna, dan santun. dan profesionalisme
Komitmen Mutu serta Menjadikan RSUD
Efektif (Koordinasi dengan atasan Palembang BARI
mengenai kegiatan yang akan sebagai Rumah Sakit
dilakukan agar kegiatan yang akan pendidikan dan
dilakukan sesuai dengan sasaran pelatihan di Indonesia)
yang dituju).
Efisien (Koordinasi dengan atasan
dilakukan tengan cepat dan tepat
sehingga dapat terlaksananya
kegiatan).
Anti Korupsi
Melakukan pelaksanaan kegiatan
kepada pasien dengan baik dan
adil sesuai dengan yang telah
direncanakan serta memberikan
informasi dengan jelas kepada
pasien, tidak berbohong dan tidak
memilih pasien dalam pelaksanaan
kegiatan.

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN:
Pelayanan publik yaitu membuat
rangkaian kegiatan sebagai upaya

47
untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan.

7. Melakukan 1. Meminta izin 1. Kuesioner Keterkaitan dengan nilai-nilai dasar Kegiatan yang dilakukan Adapun kegiatan ini
evaluasi kepada kepala 2. Dokumentasi ASN adalah: diharapkan dapat memperkuat nilai
terkait ruangan dalam berupa Akuntabilitas memperoleh hasil akhir organisasi berupa:
penkes melakukan Foto/video Transparan (dalam berkomunikasi yang dapat mendukung Amanah
yang sudah evaluasi. 3. Hasil kuesioner dengan pasien dan keluarga, visi dan misi organisasi. Melakukan evaluasi
dilakukan. 2. Menyiapkan yang sudah diisi informasi pengisian kuesioner Adapun visi dan misi yang kegiatan penyuluhan
lembar oleh pasien. harus dijelaskan secara terbuka dimaksud adalah: merupakan bentuk
kuesioner. sehingga tidak merugikan pihak 1. Visi (Menjadi Rumah tanggung jawab
3. Meminta manapun) Sakit Unggul, Amanah terhadap kinerja yang
persetujuan dari Bertanggung jawab (meminta dan Terpercaya di telah dilakukan apakah
pasien untuk persetujuan pasien dan keluarga Indonesia) berhasil atau tidak.
mengisi sebelum pengisian kuesioner) 2. Misi (Meningkatkan
kuesioner. Nasionalisme kualitas pelayanan Profesionalisme
4. Membagikan Sila ke 4 : Kerakyatan yang kesehatan yang Melakukan evaluasi
kuesioner dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan berorientasi pada kegiatan penyuluhan
kepada pasien. dalam permusyawaratan keselamatan dan dapat meningkatkan
5. Menjelaskan perwakilan ketepatan sesuai profesionalisme dalam
kepada pasien (Adanya tindakan koordinasi standar mutu yang memberikan
cara pengisian dengan pasien dan keluarga berdasarkan pada etika pelayanan.
kuesioner. sebelum mengisi kuesioner dan profesionalisme
6. Mengambil menunjukkan adanya musyawarah serta Menjadikan RSUD
kembali sebelum melakukan seuatu Palembang BARI
kuesioner yang kegiatan) sebagai Rumah Sakit
telah diisi oleh Etika Publik pendidikan dan
pasien. Sopan (dalam penyampaian cara pelatihan di Indonesia).
pengisian kuesioner harus
memperhatikan etika, tata krama,
dan sikap, sehingga pesan utama
dapat tersampaikan)
Komitmen Mutu

48
Efektif (Koordinasi dengan atasan
maupun pihak yang terlibat
mengenai kegiatan yang akan
dilakukan agar kegiatan yang akan
dilakukan sesuai dengan sasaran
yang dituju)
Efisien (Koordinasi dengan atasan
dan pihak yang terlibat dilakukan
tengan cepat dan tepat sehingga
dapat terlaksananya kegiatan)
Anti Korupsi
Jujur (Komunikasi yang dilakukan
pada pasien dan keluarga harus
secara terbuka, terus terang, dan
siap menerima kritik)

Keterkaitan dengan agenda peran


dan kedudukan ASN:
Pelayanan Publik
Evaluasi kegiatan penyuluhan
berkaitan dengan keberhasilan dari
penyuluhan yang telah dilakukan
sehingga dapat meningkatkan
kualitas dari pelayanan.

49
H. Jadwal Rencana Kegiatan
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan/Minggu Ke-

OktoberNovember

III IV V I II III

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait


aktualisasi yang akan dilakukan di lingkungan kerja
RSUD Palembang BARI.
2. Mengumpulkanbahan atau data terkait tentang
Hipertensi dan senam hipertensi.
3. Membuat konsep untuk penyuluhan (konsep leaflet).

4. Merealisasikan konsep yang telah dibuat (mencetak


leaflet).
5. Melakukan penyuluhan kesehatan pada pasien
tentang kegiatan senam hipertensi.
6. Melaksanakan kegiatan senam hipertensi pada
pasien hipertensi

7. Melakukan evaluasi terkait penyuluhan kesehatan


yang sudah dilakukan.

50
I. Kendala dan Antisipasi
1. Kendala Aktualisasi
Kendala-kendala yang mungkin terjadi saat aktualisasi nilai-
nilai dasar dalam pelaksanaan habituasi yaitu:
a) Kurang antusiasnya pasien dalam menerima materi
penyuluhan.
b) Kesulitan dalam mengajak pasien untuk mengikuti kegiatan
Brisk Walking Exercise.
c) Kesulitan dalam menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal
kegiatan aktualisasi latsar.

2. Antisipasi
Adapun langkah langkah yang dilakukan sebagai solusi
penyelesaian kendala kendala tersebut yaitu:
a) Melakukan komunikasi yang baik dengan pasien.
b) Meminta izin langsung kepada kepala ruangan.
c) Meminta masukan dan bimbingan dari mentor dan coach.

51
DAFTAR PUSTAKA

Herlambang. (2013). Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Jakarta


Selatan: Tugu Publisher.

Sukarmin, E. N. (2013). Penurunan Tekanan Darah pada Pasien


Hipertensi melalui Brisk Walking . Jurnal Keperawatan Indonesia,
Vol 16 , 33-39.

Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Dalimartha, S. d. (2011). Care your self, hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, & Darmawan, R.


(2011). Care your self hipertensi. Depok: Penerbit Plus+.

Smeltzer & Bare (2010) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC

Chandra I.(2014 ). Hipertensi PrimerIn:Buku AjarIlmu Penyakit Dalam. Jilid


II (ed VI) Jakarta: Interna Publishing. pp:2285-2286.

Kowalski, R.E (2010) Terapi Hipertensi : Program 8 Minggu Mengurangi


Tekanan Darah dan Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan
Stroke Secara Alami. Bandung : Mizan Pustaka.

Nadesul Hendrawan (2012) Sehat Itu Murah. Jakarta: Kompas Media


Nusantara

Williams, Wilkins (2011) American college of sports medicine. Guidelines


for exercise testing and prescription. 7th ed. USA

Dwiyanto, Agus.dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


GolonganIII.Akuntabilitas.Jakarta: LAN.

Latief, Yudi.dkk.2015.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan


III.Nasionalisme.Jakarta:LAN.

52
BIODATA

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Aci Sabrina

Tempat,Tanggal Lahir : OKU Timur (Marga Cinta), 24 Mei 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Desa Marga Cinta kecamatan Belitang Madang


Raya Kabupaten OKU Timur

No.Hp/Email : 085281982492 / acisabrina5@gmail.com.

B. Riwayat Pendidikan
1. SDN 695 OKU : 1998-2004
2. SMPN 1 Madang Suku 1 : 2004-2007
3. SMA Muhammadiyah Belitang : 2007-2010
4. STIKes Muhammadiyah Palembang Prodi PSIK : 2010-2014
5. STIKes Muhammadiyah Palembang Prodi NERS : 2014-2015

C. Pengalaman Kerja
1. Rumah Sakit Palembang Bari : Mei 2017 -Maret 2019

53

Anda mungkin juga menyukai