Anda di halaman 1dari 18

SIRKULASI PEREDARAN DARAH PADA JANIN DAN NEONATUS

OLEH :
NAMA: SRI SUGNA
KELAS: TINGKAT 1 B
NIM: PO7124318054

FAKULTAS PRODI DIV KEBIDANAN (NON REGULER)


POLTEKKES KEMENKES PALU
2018

1
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Sirkulasi Peredaran Darah pada Janin dan Neonatus” tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Anatomi Fisiologi”. Saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Muliani, S.Kep., Ns., MSc. Selaku dosen mata
kuliah Anatomi Fisiologi atas pengarahan dan juga bimbingannya. Saya juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saya
sangat membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Palu 01 Desember 2018

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang.............................................................................1
Tujuan...........................................................................................1
Rumusan masalah..........................................................................1
BAB II
Kajian teori peredaran darah pada janin.....................................2
A. Sirkulasi darah janin...................................................................2
B. Faktor-faktor yang Menentukan Sirkulasi Darah Janin............................3
C. Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus)..........................................................4
D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir...................................................7
E. Neonatus..................................................................................................7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sirkulasi peredaran janin.................................................... 12
B. Oral Trush dan Candida Albicans............................................................12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.................................................................14
Saran..............................................................................14
Daftar pustaka.............................................................15
Daftar pustaka...............................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.latar Belakang
Sebelum menjelang kelahiran bayi ada beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh
seorang bidan diantaranya.Peredaran darah janin yang berbeda dengan orang Dewasa,hal ini
dikarenakan, pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh
plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya
sirkulasi darah pada janin diantaranya adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii,
duktus venousus aranthii, vena umbilikalis, arteri umbilikalis dan plasenta.
Bayi baru atau Neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini
sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologis agar bayi diluar kandungan
dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka
kematian Neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi dibawah umur satu tahun terjadi pada
masa Neonatus. Peralihan dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai
perubahan biokomia dan faali. Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang
spesifik terjadi pada masa perinatal.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya
2. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sirkulsi darah pada janin
3. Agar mengetahui proses sirkulasi darah janin
4. Untuk mengetahui Sirkulasi darah janin setelah lahir
5. Menambah pengetahuan Efek sakit pada Neonatus

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses sirkulasi darah fetus
2. Faktor-faktor apa saja yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
3. Bagaimana prinsip dasar penanganan bayi baru lahir
4. Bagaimana pemberian ASI pada BBL

4
BAB II
KAJIAN TEORI

1. PEREDARAN DARAH PADA JANIN


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan
oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan
bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali
pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau
sekitar 500 ml per menit.Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke
dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk
atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke
atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan
melalui venacafa superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel
kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. darah ini kembali ke plasenta melaui
aorta, arteri iliaka interna dan arteriumbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang
memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali
ke plasenta tanpa melalui paru-paru.

A. Sirkulasi Darah Janin


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi
sebagaialat ganti untuk
1. Paru janin
2. terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak
memerlukan aliran darah

5
3. Gastrointestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh
darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang
sendiri.

Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstrauterine


antara lain adalah :

1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta
melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui
duktus venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri
melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk
konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .

B. Faktor-faktor yang Menentukan Sirkulasi Darah Janin

1) Foramen Ovale

a. Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri


b. Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
c. Setelah janin lahir akan menutup.

2) Duktus Arteriosus Bothali

a. Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta.


b. Menutup setelah lahir.

3) Duktus venousus Aranthii

a. Pembuluh yang bera da dalam hepar menuju vena cava inferior.


b. Menutup setelah lahir.

4) Vena Umbilcalis

6
a. Berjumlah satu buah.
b. Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah ibu
(plasenta) ke peredaran darah Janin.

5) Arteri Umbilicalis

a. Berjumlah dua buah


b. Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
c. Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena
cava inferior

6) Palsenta

a. Jaringan yang menempel pada endometrium


b. Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu

C. Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak
dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi.
Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti
oleh plasenta.

7
 Proses sirkulasi darah janin(fetus)

1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui vena umbilicalies yang


membawa bahan makanan ang berasal dari ibu
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang
bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan
beredar dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava
hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus
venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2
dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi
O2 menurun
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini
merupakan darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang
sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju
atrium kiri melalui foramen ovale
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru
belum berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis
dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang

8
ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi
makanan kepada paru- paru yang sedang tumbuh
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi
sebelumnya darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri
iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima
nutrisi dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju
vena cava inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi .

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan Sebagai berikut:

Plasentavena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena


cava inferior – atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri– ventrikel
kiri – aorta– kepala, tangan/abdomen, thorax, kaki – arteri
umbilicalis – plasenta.

Ini aliran darah yang kaya dengan nutrisi dan oksigen yang
berasal dari sirkulasi darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi
darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini
akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru
mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah
seperti orang dewasa

9
D. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi
perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :

1. Paru-paru sirkulasi darah diantaranya berkembang dengan sempurna


dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat
perkembangan paru-paru terjadi perubahan adalah Pemotongan Tali
Pusat

2. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga


ductus arteriosus Bothalli akan menutup .

3. Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium


kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan
dialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsifadlie.web.id

4. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan


menutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah
menuju atrium kiri.

5. Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga


akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % .

Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi
telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.

E. Neonatus
1) Pengertian neonatus
Neonatus adalah bayi baru lahir dari kehamilan yang aterm (37-42 minggu) dengan
berat badan lahir 2500-4000 gr. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan bayi yang baru

10
lahir selama satu jam pertama kelahiran. (saiffudin, 2002) menurut M. Sholeh Kosim,
(2007) bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500-4000 gr, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang
berat.
Fase neonatus adalah fase yang sangat rawan akan hubungan ibu dan bayi. Karena
kegagalan relasi pada masa ini akn memberi dampak pada tahap berikutnya.
Kebutuhan psikologi fase ini meliputi tiga hal penting yaitu seiing (memandang)
touching (sentuhan), dan caretaking ( merawat dengan perhatian seluruh emosinya).
Dengan demikian kesempatan ibu kontak mata dan menyentuh serta melakukan
sendiri dalam mengganti popok adalah menjadi prioritas dalam intervensi perawat.
Penyakit atau kecacatan pada anak mempengaruhi terbinanya hubungan saling
percaya antara anak dengan orang tua. Penyakit pada anak dapat membuat harapan
orang tua menurun,npenyakit sering mengakibatkan gangguan dalam kemampua
motorik anak, keterbatasan gerak di tempat tidur dan berkurangnya kontak bayi
dengan lingkungan. Intervensi keperawatan sangat penting untuk membantu kelurga
dalam menghadapi bayi yang sakit.

2) Pengertian kelainan bawaan (pengertian kongenital)


Kelainan bawaan (kelainan kongenital) adalah suatu kelainan pada struktur, fungsi
maupun metabolisme tubuh yang di temukan pada bayi ketika di Lahirkan. Sekitar 3-
4% bayi baru lahir memiliki kelainan bawaan yang berat. Beberapa kelainan baru di
temukan pada saat anak mulai tumbuh, yaitu sekitar 7,5% terdiagnosis ketika anak
berusia 5 tahun, tetapi bersifat ringan.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko kelainan bawaan,


antara lain:
1. Teratogenik
Teratogenik adalah faktor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan
risiko kelainan bawaan.
Contoh: radiasi, obat tertentu dan racun.
2. Faktor gizi
Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekirangan
asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan saraf
lainnya. Spina bifida bisa tejadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dia hamil,

11
maka setiap wanita usia subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak
400 mikrogram/ hari.
3. Faktor rahim
Di dalam rahim, bayi terendam dalam cairan ketuban yang merupakan pelindung.
Jumlah ciaran ketuban yang abnormal bisa menyebabkan adanya kelainan bawaan.
Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa mempengaruhi pertumbuhan paru-paru dan
anggota gerak tubuh. Penimbunan cairan ketuban terjadi jika janin mengalami
gangguan menelan, yang bisa di sebabkan oleh kelainan otak yang berat misalnya
anensefalus dan atresia esophagus.
4. Faktor genetik
Genetik memegang peranan penting dalam beberapa kelainan bawaan. Beberapa
kelainan bawaan merupakan penyakit keturunan yang di wariskan melalui gen yang
abnormal dari salah atau kedua orang tua. Gen adalah pembawa sifat individu yang
terdapat didalam kromosom setiap sel didalam tubuh manusia. Jika 1 gen bisa hilang
atau cacat, bisa terjadi kelainan bawaan.

3) Neonatus sakit atau kematian bayi


Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa
neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi
diluar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Diperkirakan 2/3 kematian bayi
dibawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus. Peralihan dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubuhan biokimia dan faali.
Dengan terpisahnya bayi dari ibu, maka terjadinya awal proses fisiologik sebagai
berikut :
1. Peredaran darah melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk
bernafas (pertukaran oksigen dengan ksrbondioksida).
2. Saluran cerna berfungsi untuk menyerap makanan.
3. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi oleh tubuh
untuk mempertahankan homestasis kimia darah.
4. Hati berfungsi untuk menetralisasi dan mengekresi bahan racun yang tidak
diperlukan badan.
5. Sistem imunologik berfungsi untuk mencegah infeksi.

12
6. Sistem kardiovaskular serta endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan
fungsi organ tersebut diatas.

Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau
kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas,
kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada
persalinan maupun sesudah lahir.

Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada
masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan bersih, kurangnya
perawatan bayi baru lahir. . Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan
mempunyai kesempatan hidup yang kecil.

Untuk mampu mewujudkan koordinasi dan standar pelayanan yang berkualitas maka
petugas kesehatan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat melaksanakan
pelayanan essensial neonatal yang dikategorikan dalam dua kelompok yaitu:

A. Pelayanan Dasar
1. Persalinan aman dan bersih.
2. Mempertahankan suhu tubuh dan mencegah hipotermia.
3. Mempertahankan pernafasan spontan.
4. ASI Ekslusif.
5. Perawatan mat.

B. Pelayanan Khusus
1. Tatalaksana bayi neonatus sakit.
2. Perawatan bayi kurang bulan dan BBLR.
3. Imunisasi.

Efek Sakit pada Neonatus


Fase neonatus adalah fase yang sangat rawan akan hubugan ibu dan bayi. Karena
kegagalan relasi pada masa ini akan memberi dampak pada tahap berikutnya. Kebutuhan
psikologi fase ini meliputi tiga hal penting yaitu seeing(memandang),

13
touching(sentuhan), dan caretaking(merawat dengan perhatian seluruh emosinya).
Dengan demiakan kesempatan ibu kontak mata dan menyentu serta melakukan sendiri
dalam mengganti popok adalah menjadi prioritas dalam interfensi perawat.
Penyakit atau kecacatan pada anak mempengaruhi terbinanya hubungan saling percaya
antara anak dengan orang tua. Penyakit pada anak dapat membuat harapan orang tua
menurun penyakit sering mengakibatkan ganguan dalam kemampuan motorik anak,
keterbatasan gerak ditempat tidur dan berkurangnya kontak bayi dengan lingkungan.
Interfensi keperawatan sangat penting untuk membantu keluarga dalam menghadapi bayi
yang sakit. Keberadaan perawat yang selalu siap membantu sangat penting untuk
menenangan orang tua terhadap rasa ketikberdayaannya.

Reaksi Emosional Penerimaan Keluarga


Pada neonatus yang menderita sakit, maka keluarga akan merasa cemas, tidak berdaya,
dan lain sebagainya yang merupakan reaksi keluarga terhadap kenyataan bahwa bayinya
menderita suatu penyakit. Berikut adalah reaksi emosional penerimaan keluarga terhadap
neonatus sakit dan bagaimana perawat mengatasi hal tersebut:
1. Denial
Respon perawat terhadap penolakan adalah komponen untuk kebutuhan
individu yang kontinyu sebagai mekanisme pertahanan. Dukungan metode
efektif adalah mendengarkan secara aktif.
2. Rasa bersalah
Perasaan bersalah adalah respon biasa dan dapat menyebabkan kecemasan
keluarga. Mereka sering mengatakan bahwa merekahlah yang menjadi
penyebab bayinya mengalami kondisi sakit.
3. Marah
Marah adalah suatu reaksi yang sulit diterimah dan sulit ditangani secara
therapeutik. Aturan dasar untuk menolak marah seseorang adalah hindari
gagalnya kemarahan dan dorong untuk marah secara assertif.

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. Sirkulasi peredaran darah


Peredaran darah janin tidak dapat dipisahkan dari peredaran darah ibu.
Sewaktu mudigah tumbuh, pada permulaan yang mempunyai peranan penting
dalam memberikan nutrisi ke embrio (pembentukan dan peredaran darah janin
adalah yolk sac, yang hanya berfungsi sampai usia kehamilan 10 minggu.
Seiring dengan perkembangan mudigah maka organ-organ tubuh fetus pun
mulai terbentuk termasuk didalamnya plasenta dan pembuluh darah, sehingga
pemberian nutrisi oleh yolk sac pada janin diambil alih oleh plasenta.
Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauteri, dimana
plasenta memegang peranan penting yang menyalurkan darah dari ibu kejanin.
Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin.

B. Peredaran darah janin berfungsi untuk memenuhi nutrisi untuk pertumbuhan


dan perkembangan janin.
 ORAL TRUSH
Oral Trush adalah radang pada mulut (bibir atau lidah). Oral trush adalah
adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam (wong,
1995).
Oral Trush harus dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi, yang
mendapatkan susu formula. Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih tebal
pada lidah bayi dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang di basahi dengan air
hangat.
 Tanda dan Gejala
Biasanya dimulai dengan bercak putih pada lidah, bibir, dan mukosa
mulut. Hal ini dapat dibedakan dengan sisi susu bila sisa susu mudah
diangkat tetapi pada oral trush sukar dilepaskan dari dasarnya dan
dapat menyebabkan berdarah. Pada selaput lendir mulut tampak
bercak-bercak putih kekuningan yang timbul dari dasar selaput lendir
yang merah yang disebut membran palsu ini dapat meluas sampai
menutupi lidah dan platumole. Lesi-lesi ini dapat juga terlepas dari
15
selaput lendir sehinggs dasarnya tampak merah dan mudah berdarah,
penderita selalu mengelu sakit terutuma waktu tersentu makanan.
Kandidasi oral ini banyak diderita oleh bayi-bayi yang baru lahir,
penderita penyakit menahun yang sudsh mendapat anti biotika yang
lama atau penderita keganasan yang mendapat obat-obat sitostatika
atau pengobatan dengan radiasi.

 CANDIDA ALBICANS
Jamur ini sering ditemui pada neonatus biasanya tidak menimbulkan gejala
atau bersifat saprofit. Pada bayi yang mendapat makanan secara pareneral
dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian.
Kandidiasis (moniliasis;trush) merupakan istilah yang dipakai untuk unfeksi
kulit dan lendir yang disebabkan oleh jamur serupa ragi dan genuscandida.
Yang paling sering adalah candida albicans, yang dalam kondisi normal
merupakan komersial dalam saluran percernaan dimana C. Albicans berada
dalam keseimbangan dengan florabakteri. Dalam peran komersialnya, candida
merupakan ragi yang bertunas. Dalam suatu peran patogenik biasanya terdapat
dalam bentuk tunas dan miseilium. C.albicans hanya akan menjadi patogenik
bila terdapat situasi yang memungkinkan terjadi multiplikasi. Termaksud
diantaranya adalah pemakaian steroid sistemik maupun topikal, terjadinya
penurunan imunitas karena suatu sebab apapun (misalnya limfoma, AIDS)
pemakaian antibiotik spektrum luas, DM, dan aposisi daerah-daerah kulit
sehingga menghasilkan lingkungan yang hangat dan lembab.

16
BAB IV
PENUTUP

A.Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin
organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan
alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah:
 foramen ovale
 duktus arteriosus bothalii
 duktus venousus aranthii
 vena umbilikalis arteri umbilikalis dan plasenta
 Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala
secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
 Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,
namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu
 Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
 1. Vitamin K
 2. Tetes / zalf mata

B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan, saya mohon
maaf. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar saya
dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

17
Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/doc/206653732/Makalah-Sirkulasi-Darah-Janin
1. Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta. Pusdikkes. WHO. JHPIEEGO. 2001
2. Saifudin AB, Adriansy, E. Wiknjosastro GH. Waspodo D. Buku Acuan
Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. JNPKKR-
YBPSP. 2000

18

Anda mungkin juga menyukai