Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Profil Singkat PT. Kreasi Auto Kencana Ford


PT. Kreasi Auto Kencana adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang otomotif, khusunya mobil. Melalui PT. Ford Motor Indonesia, PT.
Kreasi Auto Kencana terpilih sebagai Authorized Dealer Ford untuk wilayah
Jakarta Pusat dengan pelayanan sales, service dan sparepart (3S).
1.1.1 Sejarah Singkat Ford Service
Henry Ford lahir pada 30 July 1863 di Dearborn (Michigan, USA), yang
pada awalnya ingin menjadi pembuat jam tangan. Saat meninjak usia 16 tahun
minatnya dalam sistem mekanikal yang kompleks menyebabkan beliau pindah
mendekati Detroit untuk memulai magang di Perusahaan Mobil Michigan
(produsen gerbong kereta).
Beliau diberhentikan setelah hanya enam hari bekerja karena terlalu
bersemangat untuk para insinyur yang lebih tua karena beliau mampu
memecahkan masalah teknis yang selama ini telah membingungkan para
insinyur yang berpengalaman.
Henry Ford tidak keluar dari pekerjaan untuk waktu yang lama. Tahun 1880,
ia mulai magang sebagai seorang insinyur di Perusahaan Dock Detroit Dry
(sebuah perusahaan pembuatan kapal besar).
Mobil Ford perama “Quadricycle” di bangun dalam bengkel ini di musim
semi tahun 1896. Mobil ini di gerakkan oleh mesin dua silinder, mempunyai
empat ban roda sepeda dan beratnya 227 kg. Quadricycle dapat mencapai
kecepatan 16 sampai 32 km per jam bila dikemudikan lurus. Tidak ada gigi
mundur, rem atau bahkan roda kemudi pada quadricyle.
Pada tahun 1903 Henry Ford mendirikan Ford Motor Company dimana
sejak tahun 1908 ia membangun “Tin Lizzie” yang terkenal, lebih dari 15 juta di
antaranya dibangun pada tahun 1927. Mobil ini menjadi salah satu model yang
berhasil dalam sejarah otomotif. Ini sangat berpengaruh dengan masuknya
produksi conveyor ke dalam pabriknya pada awal tahun 1913. Pada tahun 1920-
an putera Ford Edsel mengembangkan Ford A yang menggantikan “Tin Lizzie”.

1
2

Ford A benar-benar sukses dan memproduksi lebih dari empat juta unit antara
tahun 1927 - 1931. Disain model ini juga terbukti menjadi basis yang baik
untuk truk yang kokoh. Pada tahun 1929, produksi di Jerman melampaui 10.000
unit pertahun.
Pada pertengahan tahun 1920-an, ford mengembangkan lokasi produksinya
ke Eropa. Ford Motor Company Aktiengesellschaft yang didirikan di Jerman.
(Berlin) pada 18 Agustus 1925. Model T (Tin Lizzie) yang legendaris dirakit di
lahan yang disewa di Westhafen Berlin sampai Agustus 1927.
Pada akhir tahun 1920-an Ford mencari pabrik baru di Jerman yang dapat
memproduksi jumlah yang lebih besar dan secara logistik jauh lebih baik
daripada Berlin. Model - model yang sukses seperti “Ecosport”dan “Capri” di
produksi pada tahun 1970-an. Fiesta, yang diluncurkan oleh Ford pada tahun
1976 adalah mobil kecil pertama dengan front-wheel drive. Pada akhir tahun
1970-an, Ford telah menjadi buah bibir untuk konstruksi kendaraan inovatif dan
pada tahun 1982 dengan berani tetapi juga sukses meluncurkan “Sierra”, dengan
penampilan yang membuatnya menonjol dari para pesaingnya.
PT. Kreasi Auto Kencana berdiri sejak tahun 2000 sebagai perusahaan yang
bergerak di bidang industri otomotif. Tanggal 27 Oktober 2002, PT. Ford Motor
Indonesia (FMI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) mobil Ford di
Indonesia menunjuk PT. Kreasi Auto Kencana sebagai Authorized Dealer Ford
untuk wilayah Jakarta Pusat dengan pelayanan sales, service dan sparepart (3S).
Tanggal 28 Februari 2003, diresmikanlah Ford Kelapa Gading sebagai sub
branch Ford Jakarta Pusat. Ditahun yang sama diresmikan juga Ford Medan
(3S) dengan PT. Auto Kencana Andhalas untuk melayani pelanggan yang
berada di wilayah Sumatera Utara dan Aceh (NAD). PT. Kreasi Auto Kencana
dan PT. Auto Kencana Andhalas lebih dikenal dengan sebutan Auto Kencana
Group.
Dengan berbagai prestasi di tahun 2010, FMI memberikan kepercayaan
kembali kepada AK Group dengan meresmikan Ford Pluit untuk melayani
masyarakat Jakarta Utara bersama Ford Kelapa Gading. Disusul diresmikannya
Ford Manokwari pada Maret 2011, dan menjadikan AK Group sebagai jaringan
dealer Ford terluas di Indonesia. Kejujuran kepada pelanggan, rekanan dan
3

perusahaan, mandiri, sportif, dan saling bekerjasama dalam tim menjadi ciri
khas karyawan - karyawan AK Group. Melalui pendidikan yang di berikan
kepada setiap karyawan mampu menghasilkan para juara dalam konteks -
konteks yang diadakan oleh FMI. AK Group memberikan jenjang karir yang
jelas bagi karyawan yang berprestasi. Peluang bagi setiap karyawan untuk
berkarya sebagai bagian dari Auto Kencana Family.

1.1.2 Pofil Perusahaan


Nama Perusahaan : PT. Kreasi Auto Kencana

Alamat : Jl. Pegangsaan Indah Barat Rt. 21/16, Pegangsaan Dua,

Kelapa Gading Jakarta Utara.

Telepon : (021) 29385551 / 081584114116

Fax : (021) 29382976

Tahun Pendirian : 2000

Awal Produksi : 2002

Setatus Perusahaan : Anak Perusahaan

Pemegang Saham : 1. PT. Kreasi Auto Kencana

2. Ford AK

Bidang Usaha : Jasa Perawatan mobil dan showroom.


1.1.3 Visi dan Misi PT. Kreasi Auto Kencana
Visi perusahaan PT. Kreasi Auto Kencana
“Melaksanakan kelanjutan dari ATPM ford (FMI) merawat dan

memperbaiki kendaraan Ford”

Misi Perusahaan PT. Kreasi Auto Kencana

1. Menjaga kepuasan pelanggan ford tidak beralih ke merk lain

2. Menjamin ketersediaannya mobil ford

3. Mengenalkan teknologi kendaraan ford terhadap masyarakat Indonesia


4

1.1.4 Struktur Organisasi


Strukrur organisasi
rganisasi dibuat untuk pemberian tugas dan wewenang dalam
mengawasi serta mengontrol jalannya operasional perusahaan sesuai dengan
tujuan yang telah disepakati sehingga tidak terjadi penyimpangan, dengan
susunan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Kreasi


Kreasi Auto Kencana Ford Kelapa
Gading

Berikut ini divisi yang terdapat pada PT. Kreasi Auto Kencana:
a. Divisi Sales
Bagian sales atau penjualan tidak hanya menjual unit mobil baru, tetapi
juga akan membantu para pelanggan dalam hal cara pembiayaan, asuransi
kendaraan dan juga mengenai seluk beluk kendaraan.

b. Divisi Service
Divisi Service mempunyai dua bagian yaitu general repair dan body
repair yang semuanya didukung oleh teknisi berpengalaman standar Ford.
Dalam pelayanan service dan reparasi, perbaikan sasis terdiri:
5

Tabel 1.1 Bagian-bagian divisi

Jumlah Personal
No. Bagian
(orang)
1 Service Advisor 3
2 Foreman 2
3 Mekanik Service berkala 4
4 Mekanik Service Umum 5

c. Sparepart Division
Untuk memudahkan di dalam pengerjaan perawatan dan reparasi
kendaraan, Divisi Sparepart menyediakan dan melayani penjualan suku
cadang yang langsung di datangkan dari Ford selaku distributor tunggal.
Jumlah karyawan dalam disivi Spare Part terdiri dari KA Manager dan Staff
adalah berjumlah 2 orang.

1.2 Lingkup Pekerjaan PKL


1. Penempatan pekerjaan di PT.Kreasi Auto Kencana Kelapa Gading.

2. Jenis pekerjaan service mobil.

3. Tugas dan kegiatan pekerjaan di PT. Kreasi Auto Kencana Kelapa Gading
adalah menservis mobil-mobil yang mengalami kerusakan dan yang
membutuhkan perawatan.
4. Membantu pekerjaan mekanik mobil sesuai dengan apa yang di tugaskan
oleh instruktur lapangan.

Gambar 1.2 Area Service Mobil


6

1.3 Peraturan Perusahaan


Tabel 1.2: Tata Tertib Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kreasi Auto
Kencana Kelapa Gading.
No Uraian Keterangan

1 Jam Kerja : Berdasarkan Ketentuan Yang


Hari senin – jum’at : 08.00 – 16.30 WIB Berlaku
Sabtu : 08.00 - 14.00 WIB
Istirahat I : 12.00 -13.00 WIB

2 Setiap pagi diadakan brieffing


Mengikuti P5M selama 5 menit untuk me-review
permasalahan yang terjadi dalam
proses mekanisme dalam
bengkel.

3 Etika Berpakian : Berdasarkan ketentuan yang


berlaku.
1. Memakai Baju Seragam yang telah
ditetapkan.
2. Sepatu Safety
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Perencanaan PKL

Perencanaan PKL yang dilakukan di PT. Kreasi Auto Kencana disesuaikan


dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat dan dipersiapkan sebelumnya. Pada
pekan pertama, mahasiswa mempelajari tentang profil perusahaan. Hal ini
ditujukan agar mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk perusahaan dan
memberikan gambaran mengenai apa yang akan diangkat dalam penyusunan
laporan PKL. Pada minggu berikutnya mahasiswa baru melakukan observasi
kelapangan untuk pengumpulan data.

Berikut tata tertib kerja yang harus dipatuhi:


1. Jam kerja dimulai pukul 08:30 WIB.
2. Wajib melakukan dan mengikuti brieffing sebelum memulai pekerjaan.
3. Wajib menggunakan pakaian sesuai Standard Operasional Prosedur (SOP).
4. Waktu istirahat pukul 12:00 s/d 13:00 WIB, terkecuali hari jum’at dimana
waktu istirahat dimulai dari pukul 11.30 WIB untuk persiapan shalat jum’at.
5. Jam kerja berakhir pada pukul 16.30 WIB.

Setelah melakukan brieffing, mahasiswa langsung melakukan kegiatan


observasi guna mendapatkan data-data yang akurat didalam perusahaan tersebut.
Sebelum melakukan pekerjaan, seluruh orang yang masuk ke ruang Work Shop
baik karyawan, mahasiswa PKL ataupun visitor wajib menggunakan pakaian
sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP) guna menjaga kesehatan
dan keselamatan kerja (K3).

Secara teknis bagian tubuh manusia yang harus dilindungi sewaktu bekerja
adalah kepala, wajah, telinga, tangan, badan, dan kaki. Untuk itu penggunaan alat
perlindungan diri pekerja yang sangat penting.

7
8

2.2 Pelaksanaan PKL

Tabel 2.1 Kegiatan PKL

No Waktu Deskripsi Kegiatan


Pengenalan awal PT. Kreasi Auto Kencana dan K3
1. Rabu, 02-08-2017 dalam pekerjaan. Membantu mekanik memperbaiki
mobil Ford tipe Focus dan Ranger .
Pengenalan type mobil, manual book service vehicle
2. Kamis, 03-08-2017 pada tiap tipe mobil. Membantu mekanik melakukan
service pada mobil Ford type Fiesta dan Everest.
Membantu mekanik melakukan service pada mobil
3. Jum’at, 04-08-2017 Ford tipe Everest dan Ranger sekaligus bertanya pada
mekanik untuk menambah wawasan serta pengalaman.
Membantu mekanik melakukan service berkala di
4. Sabtu, 05-08-2017
50.000 km pada mobil Ford tipe Fiesta.
Mengganti oli mesin, membersihkan filter udara,
memeriksa kondisi sepatu rem bagian belakang secara
5. Senin, 07-08-2017 visual dan melakukan bleeding setelah mengganti
break fluid pada mobil Ford tipe fiesta saat service
berkala di 50.000 km.
Mengamplas dan membersihkan sepatu rem, mengganti
6. Selasa, 08-08-2017 oli mesin, dan mengganti filter oli pada mobil Ford tipe
escape di service berkala 40.000 km.
Membantu mekanik dalam perbaikan transmisi pada
7. Rabu, 09-08-2017
mobil Ford tipe Fiesta.
Membantu mekanik melakukan service pada mobil
8. Kamis, 10-08-2017
Ford tipe Ecosport, Fiesta dan Everst.
Membantu mekanik dalam melakukan analisa cooling
9. Jum’at, 11-08-2017
system dan melakukan service radiator.
Membantu mekanik dalam perawatan dan service
10. Sabtu, 12-08-2017 berkala pada mobil Ford tipe Everst, Ecosport, dan
Fiesta.
Membantu mekanik dalam melakukan service berkala
11. Senin, 14-08-2017 di 20.000 km pada mobil Ford tipe 2 Fiesta dan 1
Focus
Mengganti oli mesin, mengganti filter oli,
membersihkan filter udara, memeriksa kondisi rem
12. Rabu, 16-08-2017 pada mobil Ford tipe Focus dan membantu mekanik
dalam service berkala di 40.000 km dan 50.000 km
pada mobil Ford tipe Fiesta.
Membantu mekanik dalam service berkala di 80.000
13. Jum’at, 18-08-2017 km dan 90.000 km pada mobil Ford tipe Fiesta, service
berkala di 70.000 km pada mobil Ford tipe Ranger.

8
9

Melakukan pengecekan kondisi rem secara visual,


mengganti thermostat, dan mengganti shock breaker
14. Senin, 21-08-2017
bagian depan di service berkala di 50.000 km pada
mobil Ford tipe Fiesta.
Mengganti oli mesin dan filter oli pada mobil Ford tipe
15. Selasa, 22-08-2017
Fiesta dan Focus.
Memeriksa kondisi rem, mengganti drive belt,
16. Rabu, 23-08-2017 mengganti filter udara di service berkala di 40.000 km
pada mobil Ford tipe Fiesta.
Mengganti oli garda, mengganti oli mesin, mengganti
filter oli, mengganti v-belt, memeriksa kondisi rem dan
17. Kamis, 24-08-2017
membantu mekanik melakukan bleeding setelah
mengganti break fluid pada mobil Ford tipe Everest.
Membantu mekanik melakukan service berkala pada
18. Jum’at, 25-08-2017
mobil Ford tipe Fiesta.
Membantu menakanik melakukan service berkala di
19. Sabtu, 26-08-2017
40.000 km pada mobil Ford tipe Fiesta.
Service Cooling system pada mobil Ford tipe Fiesta,
20. Senin, 28-08-2017 melakukan service pada system pengereman termasuk
melakukan bleeding pada mobil Ford tipe Ecosport.
Mengganti oli mesin dan filter oli pada mobil Ford tipe
21. Selasa, 29-08-2017 Ecosport, membersihkan radiator dan mengganti
thermostat pada mobil Ford tipe Fiesta.
Membantu mekanik melakukan service berkala pada
22. Rabu, 30-08-2017
mobil Ford tipe Everest dan Ranger.
Membantu mekanik melakukan service berkala pada
23. Kamis, 31-08-2017
mobil Ford tipe Fiesta dan Ecosport.
Membantu mekanik merapikan ruangan Specific
Special Tool (SST) dan memberikan ucapan terima
24. Sabtu, 02-09-2017 kasih kepada seluruh staff atas arahan dan bimbingan
telah menerima Mahasiswa UNJ sebagai prekerin di
PT. Kreasi Auto Kencana AK Kelapa Gading.
BAB III

ANALISA PEKERJAAN

3.1 Analisis Pekerjaan


Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya
overheating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja
secara stabil.
Fungsi dari sistem pendinginan pada kendaraan dapat dibagi menjadi
empat yaitu :
A. Mencegah terjadinya overheating
Panas yang dihasilkan saat pembakaran melalui campuran
bahan bakar dengan udara dapat mencapai suhu sekitar 2500 oC pada
ruang bakar. Panas yang cukup tinggi ini dapat merusak logam atau
komponen lain yang ada pada mesin, hal ini disebabkan karena
logam dan minyak pelumas pada suhu yang tinggi dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen yang ada pada
mesin dan apabila mesin tidak dilengkapi dengan sistem
pendinginan, maka tidak hanya mempengaruhi performa mesin,
namun juga dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan pada
komponen – komponen pada mesin tersebut.
B. Mempertahankan kondisi suhu mesin
Suhu mesin harus dipertahankan, agar selalu pada suhu kerja
yang efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyerap panas
yang dihasilkan pada saat terjadi proses pembakaran yang
berlebihan, berputarnya kipas pendingin ketika mesin dalam sedang
bekerja, dan katup thermostat yang membuka dalam kondisi mesin
pada suhu kerja.
C. Mempercepat mesin mencapai suhu kerja
Mempermudah mesin dalam mencapai suhu kerja pada awal
pengoperasian mesin (saat mesin idle/start).

10
11

D. Menaikkan suhu dalam ruang penumpang


Menaikkan temperature ruangan di dalam ruang penumpang
hanya berlaku pada negara - negara yang mengalami musim dingin/
Negara dengan empat musim.

3.1.1 Jenis Sistem Pendingin


Ada dua jenis sistem pendingin yang sering digunakan yaitu
pendinginan udara (pendingin langsung) dan pendinginan air
(pendinginan tidak langsung). Kedua cara di atas dapat menyerap panas
sekitar 33% ke atmosfir (udara lingkungan) melalui atau dengan
perpindahan secara konveksi, yaitu energi kalor atau energi panas pada
mesin dihamburkan ke lingkungan luar mesin melalui media udara.
A. Pendingin Udara (Pendingin Langsung)
Panas dari mesin yang bekerja atau bersirkulasi, dilewatkan
melalui sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Biasanya digunakan
pada mesin satu silinder atau kendaraan yang berdaya kecil (sepeda
motor).
Dasar penggunaan pada sistem pendinginan udara ini
tergantung pada beberapa hal, sebagai berikut:
1. Perbedaan suhu antara panas mesin dengan udara
luar/sekitar mesin.
2. Luas permukaan dimana panas dikeluarkan atau
dihamburkan
3. Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai
(Daryanto, 2002 : 12).
Penggunaan sistem pendinginan udara mempunyai
keuntungan seperti bahan bakar hemat dan keausan silinder
berkurang, tidak ada bahaya kerusakan karena pembekuan.
Selain dari keuntungan, sistem pendinginan udara memiliki
kekurangan seperti suara mesin menjadi keras karena tidak
menggunakan peredam suara dan pengontrolan suhu menjadi lebih
sulit dibandingkan dengan sistem pendinginan air.
12

B. Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)


Panas yang dilewatkan atau dialirkan atau diserap oleh air
disekitar head silinder dan silinder. Panas yang diserap oleh air
pendingin akan menyebabkan naiknya suhu air pendingin tersebut.
Panas dari air ditransfer ke sirip radiator kemudian panas tersebut
dihamburkan ke udara dan air kemudian kembali ke mesin
(Daryanto, 2002: 12).
Dasar penggunaan atau faktor yang menentukan tingkat
pendinginan air adalah sebagai berikut yaitu perbedaan suhu antara
air dan udara, perbandingan aliran air, luas permukaan kisi-kisi
radiator, perbandingan aliran udara (Daryanto, 2002: 12 - 13).
Sistem pendinginan air mempunyai keuntungan antara lain
lebih aman, karena ruang bakar dikelilingi oleh pendingin
(terutama air dengan adiktive dan anti beku). Sistem pendinginan
air disamping lebih aman juga mempunyai keuntungan lain seperti
sebagai peredam bunyi, air dingin yang panas dapat digunakan
sebagai sumber panas untuk pemanas udara di dalam kendaraan.
Pengontrolan suhu pendinginan dalam sistem ini lebih mudah
dibandingkan dengan sistem pendinginan udara karena pada sistem
pendinginan ini terdapat thermostat, pendinginan lebih merata,
suhu kerja lebih cepat tercapai karena adanya thermostat yang akan
bekerja pada waktu suhu mesin rendah.
Sistem pendinginan air juga mempunyai kerugian antara lain
lebih rumit dan lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendingin
udara (Daryanto, 2002: 13).
Cara kerja dari sistem pendinginan air adalah sebagai berikut:
1. Air pendingin dalam mantel pendingin yang
menyelubungi silinder - silinder dalam blok silinder dan
kepala silinder akan menyerap panas yang dihasilkan
mesin saat beroperasi.
13

2. Mantel pendingin head silinder berhubungan dengan


tangki radiator bagian atas dan mantel pendingin silinder
berhubungan dengan tangki radiator bagian bawah.
3. Air yang telah panas didalam mantel dialirkan ke radiator
untuk didinginkan.
4. Pendinginan dilakukan oleh udara yang mengalir melalui
sirip - sirip radiator. Aliran udara diperoleh dengan
bantuan kipas yang digerakkan oleh alternator atau
dengan memanfaatkan putaran mesin melalui pulley dan
belt. Namun pada mobil ford tipe fiesata, kipas radiator
tidak terhubung dengan belt ataupun karena putaran
alternator.

3.1.2 Komponen – Komponen Sistem Pendingin Pada Mobil Ford


Fiesta 1.4L Duratec-16V

Gambar 3.1 Komponen Utama Engine Cooling System Pada


Mobil Fiesta1.4L Duratec-16V

Keterangan: (1) Sub Tank Radiator; (2) Jalur Udara Cover


Head Cylinder; (3) Selang bypass; (4) Extra Fan; (5)
Radiator; (6) Lubang Bleeding Radiator; (7) Pulley Water
Pump
14

Gambar 3.2 Komponen - komponen Engine Cooling


System Pada Mobil Fiesta1.4L Duratec-16V

Keterangan: (1) Housing Thermotat with Thermostat; (2) Oil


Cooler; (3) Water Pump

Sistem pendingin mesin terdiri dari beberapa komponen, antara


lain:
A. Radiator

Gambar 3.3 Radiator Mobil Ford Fiesta


15

Radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan air


pendingin (coolant) yang menyerap panas dari mesin dengan cara
membuang panas tersebut melalui sirip - sirip radiator. Air dari
radiator tersebut dikirim ke bagian yang didinginkan melalui selang
radiator, baik dari radiator ke blok silinder ataupun dari blok silinder
ke radiator.
Konstruksi radiator terdiri dari :
 Tangki Atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air panas
yang telah keluar dari mesin. Tangki ini juga dilengkapi
dengan lubang pembuangan, saluran masuk air dari mesin
dan saluran keluar air dari mesin. Pipa udara keluar yang
terhubung dengan head silinder berhubungan dengan sub
tank radiator berfungsi untuk mengembalikan air yang
berlebih dan juga uap panas dari air sehingga tidak terdapat
gelembung air atau uap yang mengembun di dalam sistem.
 Inti Radiator
Inti radiator berfungsi sebagai jalur untuk membuang
panas dari air ke udara lingkungan agar suhu pada air
tersebut menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator
terdiri dari pipa - pipa air untuk mengalirkan air dari tangki
atas ke tangki bawah dan sirip-sirip pendingin untuk
membuang panas air yang ada pada pipa.
 Tangki Bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang
telah didinginkan oleh inti radiator dan selanjutnya
disalurkan ke mesin melalui kerja pompa.
16

B. Tutup Sub Tank Radiator

Gambar 3.4 Tutup Sub Tank Radiator Mobil Ford Fiesta

Fungsi tutup sub tank radiator antara lain:


1. Penutup sub tank radiator memastikan agar tidak terjadi
kebocoran pada sirkulasi sistem.
2. Membuat sistem menjadi bertekanan sehingga dapat mencegah
terjadinya penguapan air dalam sistem dan mempercepat
pencapaian suhu kerja mesin.
3. Untuk mengurangi tekanan apabila tekanan di dalam sistem
berlebihan sehingga dapat mencegah kerusakan dari bagian
sistem.
4. Memastikan air tetap mengalir selama siklus sistem bekerja
dari sub tank radiator ke radiator dan memasukkan kembali
pada saat tekanan dalam radiator turun.
17

C. Pompa air (Water Pump)


Pompa air berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari
radiator di dalam selimut pendingin sekitar blok silinder mesin
menuju thermostat sebelum akhirnya menuju radiator untuk
didinginkan. Pompa air yang digunakan dalam sistem pendingin
mesin Ford Fiesta adalah pompa tipe sentrifugal yang akan
dipasangkan pada bagian samping blok silinder. Gerak putar pompa
diperoleh dari putaran poros engkol yang diteruskan melalui pully
yang dihubungkan dengan drive belt.

Gambar 3.5 Water Pump Pack Sparepart Mobil Ford


Fiesta
Kelebihan dari pompa air mesin Ford Fiesta adalah mempunyai
tekanan yang tinggi. Kerugiannya apabila terjadi kerusakan atau
kebocoran maka harus dilakukan penggantian satu unit pompa,
sehingga jenis pompa ini tidak boleh dilakukan pembongkaran dalam
kondisi normal. Dalam pemasangannya, posisi piston harus dalam
kondisi top dan ditahan dengan SST (Specific Special Tool). Pompa
ini dilengkapi dengan gasket yang berguna untuk mencegah
terjadinya kebocoran air coolant.
18

Gambar 3.6 Special Specific Tool yang digunakan saat


mengganti water pump
Bagian-bagian pompa dari air :
1. Poros (shaft)
Merupakan komponen utama pada pompa dimana bagian
depannya dihubungkan dengan pully untuk mendapatkan
tenaga dari putaran poros engkol melalui drive belt, sedangkan
bagian belakang dihubungkan dengan impeler pompa.
2. Impeler
Impeler berfungsi untuk membuat tekanan - tekanan yang
berbeda pada saat pompa bekerja. Pada mesin Ford Fiesta ini
menggunakan sudu impeler yang berlawanan dengan arah
putarnya, hal ini bertujuan untuk menciptakan aliran yang
sempurna tanpa adanya kavitasi.
3. Water Pump seal (Gasket)
Water pump seal berfungsi untuk mencegah kebocoran
air coolant dari sistem pendingin pada yang melalui area
impeller pompa.
19

D. Extra Fan (Kipas Radiator)


Untuk memastikan aliran udara yang benar melalui inti radiator
dan sekitar mesin, kipas ini dipasang dibelakang radiator. Pada mobil
Ford Fiesta, kipas ini terdiri dari kotak penyangga dan sebuah bilah
kipas yang semuanya terbuat dari bahan polimer. Ketika baling-
baling berputar, bilah (blade) menggerakan udara keluar dari unit
mesin.

Gambar 3.7 Extra Fan Pada Mobil Ford Fiesta


Dalam keadaan panas ataupun dingin, pendinginan tetaplah
diperlukan karena ketika mesin dinyalakan dalam kondisi dingin,
kipas angin dengan segera menyebarkan udara dan menambah waktu
pemanasan.
Bilah kipas yang fleksibel terbuat dari bahan polimer sehingga
ketika kecepatan akan bertambah apabila sudut bilah digerakan oleh
tekanan udara. Metode ini mempunyai efek sebagai berikut:
1. Dalam kondisi kipas normal, operasinya tenang baik ketika
mesin idle/ start maupun saat berkecepatan tinggi.
2. Bilah kipas yang terbuat dari bahan polimer berbentuk
lempeng, untuk mengurangi aliran udara di atas mesin dan
20

juga beban ditempatkan pada mesin oleh kipas (Daryanto,


2002 : 33-35).
E. Sub Tank Radiator
Tangki cadangan (sub tank) radiator dihubungkan ke radiator
dengan selang over flow. Apabila suhu dan tekanan air pendingin
naik menyebabkan air coolant berekpansi. Saat tekanan dan volume
melebihi kemampuan kerja tutup sub tank radiator maka cairan
pendingin yang berlebihan akan dikirim kembali menuju sub tank.

Gambar 3.8 Sub Tank Radiator Pada Mobil Ford Fiesta

Apabila suhu turun, maka air coolant yang ada di dalam tangki
cadangan akan kembali ke radiator. Hal ini untuk mencegah
terbuangnya cairan pendingin saat diperlukan agar jumlah
volumenya tetap terjaga. Pada mobil Ford Fiesta menggunakan sub
tank berbahan dasar polimer dan berwarna putih, hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengecekan volume air
pendingin dalam radiator.
21

F. Thermostat
Thermostat pada mesin mobil Ford Fiesta dipasang pada
housing thermostat yang terletak di depan blok silinder atau lebih
tepatnya berdekatan posisi water pump dengan sambungan selang
yang menyalurkan air dari mesin ke radiator dan oil cooler.
Thermostat tidak bekerja ketika suhu coolant di bawah 95 0C. Ketika
suhu coolant berada di bawah 95 oC, thermostat berada dalam
kondisi tertutup sehingga coolant hanya beredar di sekeliling blok
silinder sampai ke radiator, dengan demikian suhu mesin dapat
dikendalikan.

Gambar 3.9 Thermostatr Pada Mobil Ford Fiesta


Fungsi Thermostat yaitu untuk mengendalikan suhu mesin
tetap pada suhu optimal kerja. Jenis Thermostat yang digunakan pada
mesin mobil Ford Fiesta adalah tipe wax pellet. Tipe wax pellet ini
menggunakan bahan lilin yang dapat mengembang pada saat
dipanaskan dan akan menyusut pada waktu dingin.
Cara kerja: Keterangan:
(A) Suhu yang dicapai ketika
thermostat mulai terbuka;
(B) Thermostat bekerja dengan
siklus terbuka-tertutup saat
mencapai suhu tertentu.

Gambar 3.10 Siklus Kerja Thermostat Pada Mobil Ford


22

Pada saat air coolant mencapai lebih dari 95 ºC, wax pellet
yang ada dalam thermostat akan memuai dan mendorong katup
untuk membuka.
Hal ini disebabkan karena pemuaian lilin tersebut mampu
menahan pegas thermostat. Pada saat suhu coollant turun sampai di
bawah 90 0C, maka wax pellet di dalam thermostat akan menyusut
sehingga pegas akan mendorong katup thermostat untuk menutup
kembali. Siklus ini akan terus terulang selama mesin hidup/ bekerja.
G. Selang Saluran Air Radiator
Pemasangan saluran pendingin memerlukan pipa saluran yang
fleksibel, seperti saluran utama bagian atas dan bagian bawah
radiator serta saluran bypass dan saluran lainnya yang bisa
digunakan untuk memindahkan air coolant menuju atau keluar dari
mesin.

Gambar 3.11 Selang Sistem Pendingin Mesin Pada


Mobil Ford Fiesta
Saluran radiator membentuk suatu hubungan fleksibel dengan
mesin dan radiator, sehingga memungkinkan untuk disirkulasikan
23

dan meredam dari getaran mesin yang bergerak. Pipa atau selang
terbuat dari karet, agar dapat menjaga kestabilan suhu, dan tekanan
dalam sistem (Daryanto, 2002 : 25).
Bagian luar selang dibalut dengan selang penjepit yang
berfungsi: membalut permukaan, menjaga tekanan dalam sistem
dengan menahan kelenturanya dan menjadi peredam suhu dalam
sistem pendinginan (Daryanto, 2002 : 11).
Macam-macam selang dalam sistem pendingin antara lain :
1. Selang Radiator atas
Selang radiator atas berfungsi menghubungkan bagian atas
dari radiator ke jalur pengeluaran dan menyalurkan air panas
dari mesin ke radiator.

2. Selang radiator bawah


Selang radiator bawah berfungsi menghubungkan bagian
lebih rendah pada housing thermostat ke sisi jalan masuk
pompa air dan menyalurkan air yang sudah didinginkan dari
radiator ke mesin.

3. Selang bypass (ketika dipasang)


Selang bypass (ketika dipasang) berfungsi untuk
menghubungkan bagian lebih rendah pada ruang thermostat ke
sisi jalan masuk pompa air dan menyediakan sirkulasi ke
pompa ketika thermostat tertutup.

4. Penjepit selang
Penjepit selang digunakan untuk melindungi kerapatan
selang dan untuk macam-macam hubungan pada tiap – tiap
ujung selang. Beberapa jenis dari penjepit selang pada
kendaraan antara lain jubilee, tipe skrup, dan tipe kancing atau
spring.
H. Coolant (Air Radiator)
24

Pada mesin mobil Ford Fiesta direkomendasikan


menggunakan Ford Motocraft Orange Concentrated Antifreeze
(Antifreeze Super Plus Premium). Coolant ini mempunyai kualitas
tinggi berbahan dasar ethane diol, sodium ethylhexanoate,
oxydiethanol, sodium neodecanoate, sodium hydroxide, propan,
sodium methyl IH benzotriazolide. Keuntungan pendingin dengan
menggunakan coolant ini yaitu :

Gambar 3.12a Coolant Rekomendasi Gambar 3.12b Coolant Yang Sering


Ford Pada Mobil Ford Fiesta Digunakan Pelanggan Pada Mobil Ford Fiesta
1. Meski coolant ini dicampur air dengan ratio 50:50, coolant
ini mampu melindungi mesin dari suhu rendah sampai suhu
-34 0F (-37 0C) dan dapat menyerap panas hingga 265 0F
(129 0C).
2. Coolant ini mampu memiliki jangka umur 6 bulan, tidak
mudah menguap, dan anti korosi (karat) sehingga saluran-
saluran sistem pendingin mesin selalu bersih.
3. Membasahi thermostat dan water pump sehingga tidak
macet.
4. Mencegah overheating pada mesin.

I. Oil Cooler (Pendingin Oli/ Pelumas Mesin)


25

Mungkin tidak seperti kebanyakan mobil pada umumnya,


semua mobil produk buatan Ford Motor Company memiliki
pendingin pelumas mesin/ oli mesin di dalam sistem pendingin
mesin mobil mereka. Dalam sistem pendingin mesin ini tidak hanya
coolant saja yang bekerja dalam menjaga suhu kerja mesin, namun
juga pendingin oli ini juga membantu menjaga suhu mesin tidak
melebihi kondisi normal suhu kerja mesin yang dapat mengakibatkan
rusak dan menurunnya kinerja komponen dalam sistem kerja mesin.

Gambar 3.13 Oil Coolant Pada Mobil Ford


Fiesta
26

3.1.3 Prinsip dan Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil Ford Fiesta
1.4L Duratec-16V
Prinsip kerja sistem pendingin mesin Ford Fiesta adalah sirkulasi
air coolant dimulai dari radiator kemudian air coolant ditarik oleh water
pump menuju kantong - kantong (water jacket) pada blok silinder mesin,
water pump ini terpasang pada bagian samping dari mesin dan
digerakkan oleh poros engkol melalui pulley yang digerakkan oleh drive
belt. Air coolant yang berada di water jacket berfungsi untuk menyerap
kalor/ energi panas yang dikeluarkan mesin saat beroperasi. Jumlah
volume air dalam water jacket harus selalu dalam keadaan penuh dan
tidak boleh terdapat gelembung air yang dapat mengakibatkan
penguapan di dalam sistem.
Saat mesin hidup (dalam kondisi dingin) air coolant dalam
radiator tidak dapat bersirkulasi karena keadaan thermostat yang masih
tertutup. Keadaan ini akan mempercepat proses naiknya temperatur kerja
mesin. Katub thermostat akan mulai membuka penuh apabila suhu air
coolant telah mencapai suhu mesin sekitar ± 95 0C.
Terbukanya katup thermostat menyebabkan air coolant dapat
bersirkulasi dan menyerap kalor/ energi panas yang dikeluarkan mesin
dengan tujuan untuk mengontrol suhu mesin. Air coolant yang telah
menyerap panas mesin, mengalir menuju radiator melalui selang atas
(bypass) dan didinginkan dengan persinggungan udara yang dilewatkan
pada sirip-sirip radiator dengan bantuan extra fan. Setelah suhu air
coolant yang melewati radiator turun, maka air coolant akan
disirkulasikan kembali menuju water jacket untuk menyerap energi
panas yang dihasilkan oleh mesin dan seterusnya disirkulasikan sampai
kandungan pendingin pada coolant diganti dengan yang baru. Apabila
tekanan pada sistem pendingin mesin berlebihan maka tutup radiator
akan mengalirkan air coolant menuju sub tank radiator.
Secara garis besar siklus aliran air dalam sistem pendingin dapat
dalam dijelaskan dalam skema berikut ini:
27

SELANG
BYPASS

SUB TANK OIL


RADIATOR ENGINE
RADIATOR COOLER

Gambar 3.14 Siklus engine cooling system ketika


thermostat dalam keadaan tertutup

SELANG OIL
ENGINE
BYPASS COOLER

SUB TANK WATER HOUSING


RADIATOR ENGINE
RADIATOR PUMP THERMOSTAT
Gambar 3.15 Siklus engine cooling system ketika
thermostat dalam siklus terbuka-tertutup
Demikian seterusnya, siklus kerja dalam sistem pendingin mesin
Ford Fiesta untuk mempertahankan suhu kerja antara ± 95 oC sehingga
dapat menghasilkan tenaga yang optimal dari mesin.
3.1.4 Analisa Gangguan Sistem Pendingin Mobil Ford Fiesta 1.4L
Duratec-16V dan Cara Mengatasinya
Mengacu pada tabel gejala pada manual book service sistem pendingin
mesin mobil Ford Fiesta (303-03- Engine Cooling-1.4L Duratec-16V),
dalam kinerja sistem pendinginan mesin dapat terjadi gejala – gejala
gangguan yang dapat mempengaruhi kinerja sistem pendinginan mesin
pada mobil Ford Fiesta. Hal yang pertama dilakukan ialah memastikan dan
menyocokkan keluhan dan gejala kerusakan yang dialami oleh mobil
pelanggan secara visual sebelum memutuskan tindakan yang akan
dilakukan untuk perbaikan. Gangguan yang sering terjadi dan dialami pada
engine cooling system mobil Ford Fiesta 1.4L Duratec-16V ini ialah:
1. Overheating
Suhu mesin yang terlalu panas menyebabkan komponen-
komponen mesin mengalami pemuaian yang melebihi
kemampuannya dan mengakibatkan deformasi bahan sebagai contoh
pada sub tank radiator dan seal head cylinder. Overheating biasanya
disebabkan karena:
28

a. Kekurangan air coolant pada sistem pendingin mesin


Air coolant merupakan media yang digunakan sistem
pendingin mesin untuk menyerap panas yang dikeluarkan mesin
ketika beroperasi, jika jumlah air coolant pada sistem pendingin
mesin kurang maka dapat menyebabkan pendinginan pada mesin
kurang optimal. Kekurangan air coolant pada sistem pendingin
mesin ini yang jika diteruskan akan menyebabkan terjadinya over
heating.
b. Tabung – tabung di dalam radiator tersumbat atau rusak
Air coolant yang menyerap panas pada mesin sebagian
volume-nya yang seharusnya didinginkan radiator tidak mengalir,
karena tabung - tabung pada radiator yang mengalirkan air
coolant tersumbat dan menyebabkan suhu mesin terus naik
sampai melebihi batas suhu kerja mesin.
c. Thermostat pada housing thermostat tidak bekerja optimal
Air coolant yang telah panas tidak bisa didinginkan dengan
lancar ke radiator dikarenakan thermostat tidak berfungsi secara
optimal, hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan
terjadinya overheating pada mesin.
d. Akumulasi kotoran dalam radiator atau water jacket pada
mesin
Akumulasi lumpur atau kotoran dalam radiator atau water
jacket menyebabkan panas yang diserap oleh air coolant menjadi
lebih kecil, hal ini juga yang menyebabkan terjadinya
overheating pada mesin.
2. Radiator rusak/ tersumbat
Penyebab radiator tersumbat adalah pemakaian yang lama,
menyebabkan banyak kotoran atau kerak yang menempel atau
mengendap yang dapat menyumbat saluran air coolant, sehingga
kemampuan membuang panas menurun. Suhu yang tinggi dapat
menyebakan kerusakan komponen-komponen mesin.
Bagian-bagian radiator yang mungkin terjadi kerusakan yaitu:
29

a. Mulut – mulut pipa air


Pada bagian mulut pipa sering adanya kerak - kerak yang
menempel pada setiap bagian lubang, sehingga air coolant tidak
dapat masuk melalui pipa yang tersumbat oleh kerak atau
kotoran. Cara untuk membersihkan kerak atau kotoran yang ada
pada bagian ujung pipa dapat dibersihkan dengan alat penggores
atau sekrap.
b. Pipa – pipa air
Cara mengatasinya gangguan pada saluran-saluran yang
tersumbat oleh kotoran air atau kerak dengan menggunakan
Sigma 99 Chamber Cleaner ke dalam pipa - pipa tersebut,
sehingga kerak - kerak yang menempel terangkat dan mudah
dikeluarkan. Perlu diperhatikan bahwa pipa - pipa tersebut dari
bahan logam yang tipis sehingga mudah rusak.
c. Sirip – sirip radiator

Gambar 3.16 Bentuk Sirip Radiator


Bentuk sirip - sirip pada radiator mesin Ford Fiesta
menggunakan sirip dari bahan logam bentuk zig - zag, sirip inilah
yang mudah terkena dan tersumbat oleh kotoran. Cara
membersihkan kotoran pada sirip - sirip radiator ialah dengan
menyemprotkan udara dari kompresor dengan menggunakan air
gun ke dalam sirip – sirip radiator agar kotoran keluar.
d. Bak air atas
Bak bagian atas pada radiator berfungsi untuk menampung
air panas yang masuk melalui selang bypass, bak penampung atas
dilengkapi dengan lubang bleeding. Kotoran yang menempel
30

pada dinding bak penampung atas dapat dihilangkan dengan cara


menguras radiator, kemudian diisi kembali dengan air coolant
yang baru.
e. Bak air bawah
Bak ini berfungsi menampung air yang telah didinginkan
oleh sirip - sirip radiator yang menyerupai pipa - pipa kecil
sebagai pendingin. Penampung bawah ini memiliki dua buah
jalur, dimana salah satunya mengarah ke mesin untuk menuju
water pump dan lubang yang lainnya menuju oil cooler. Agar
bak tetap penuh, maka saluran pipa - pipa kecil pada sistem
pendingin mesin harus selalu baik dan tidak ada endapan kotoran
yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan sumbatan
pada bagian lainya. Pipa - pipa kecil ini sangat mudah ditempeli
kotoran yang semakin lama akan semakin tebal sehingga dapat
mengurangi fungsi dari sistem pendingin mesin ini.
3. Terjadinya kebocoran
Penyebab terjadinya kebocoran pada sistem pendingin mesin
karena pemakaian yang lama dan perawatan sistem pendingin yang
kurang teratur sehingga menyebabkan kebocoran yang mengganggu
sirkulasi air coolant. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran
pada sistem pendingin mesin yaitu dengan melakukan tes tekanan
sistem pendingin.
Dilakukannya tes tekanan sistem pendingin ialah cara yang
dilakukan untuk menemukan tempat yang mengalami kebocoran di
dalam sistem, dengan memompakan udara pada sistem pendingin
melalui sub tank radiator akan menyebabkan air menetes/ keluar
pada bagian - bagian yang bocor. Alat yang digunakan adalah
radiator pressure tester. Bagian - bagian yang rawan bocor adalah
pada sambungan pipa air, selang – selang/ jalur air coolant dan sub
tank radiator.
Pemompaan ke dalam system pendingin mesin tidak boleh
melebihi tekanan kerja (1,38 bar atau 20 psi) dari sistem pendingin
31

karena dapat merusakkan bagian – bagian sistem pendingin lainya.


Setelah sistem diberi tekanan (1,38 bar atau 20 psi) dengan radiator
pressure tester maka dapat diketahui tempat terjadinya kebocoran
yang akan diperbaiki.

Gambar 3.17 Radiator Pressure Tester

4. Kipas/ Extra fan radiator rusak


Tidak seperti pada sistem pendingin mesin pada mobil Ford
dengan mesin diesel, kipas/ extra fan mobil Ford pada mobil bensin
merupakan 1 paket sparepart yang mana mendapat tenaga atau
sumber energi langsung dari aki/ battery sehingga bagian yang sering
rusak pada kipas/ extra fan ialah resistan/ resistor kipas dan bearing/
bantalan pada rotor kipas itu sendiri. Sehingga ketika mengalami
kerusakan selain dari mengganti resistan, maka bagian yang harus
diganti ialah 1 paket dari extra fan itu sendiri.
5. Thermostat tidak bekerja secara maksimal
Thermostat berfungsi mengatur sirkulasi air coolant agar kerja
mesin maksimal pada temperatur yang sesuai. Thermostat yang macet
pada saat tertutup dapat menyebabkan mesin menjadi overheating.
Penyebabnya thermostat sudah lama di pakai dan tidak mampu bekerja
32

dengan baik karena pegas-pegasnya sudah tidak mampu membuka


katup thermostat.
Cara mengatasinya:
Kedua gejala tersebut dapat merusakkan bagian dari mesin dan
tenaga yang dihasilkan menjadi turun. Bila pada saat suhu mesin
dingin sudah ada sirkulasi air, maka kemungkinan thermostat akan
macet dalam keadaan terbuka. Tetapi bila pada saat suhu mesin sudah
mencapai suhu kerja tetapi tidak ada sirkulasi air, maka ada
kemungkinan thermostat macet pada saat tertutup. Saat suhu air
mencapai 95 0C, maka katup thermostat akan mulai membuka dan
pada 102 0C katup tersebut terbuka penuh dan kemungkinan air
pendingin bersikulasi ke radiator dalam keadaan baik.
Apabila thermostat tidak dapat membuka atau tidak dapat bekerja
pada waktunya, maka thermostat harus diganti. Pengujian thermostat
perlu dilakukan untuk mengetahui kondisinya, dengan cara:
a) Panaskan air sampai mendidih.
b) Rendam thermostat ke dalam air.

Gambar 3.18 Pengetesan Kerja Thermostat

c) Periksa pertama terbukanya katup pada temperatur 95 0C.


d) Periksa saat terbuka penuuhnya pada temperatur 102 0C.
6. Water pump rusak
Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan air coolant ke
dalam sistem pendingin. Apabila water pump macet atau tidak
berfungsi maka sirkulasi air coolant akan terganggu, sehingga air yang
mengalir dari mesin ke radiator tidak dapat bersirkulasi. Adanya karat
di dalam sistem pendingin dapat merusakkan seal pompa yang
33

akhirnya dapat menimbulkan kerusakan pada poros dan bearing water


pump.
Apabila terjadi kerusakan pada water pump dalam sistem
pendingin mesin maka solusi yang direkomendasikan oleh service
advisor untuk mobil Ford Fiesta adalah dengan penggantian satu unit
water pump.
7. Kebocoran pada tutup sub tank radiator
Air coolant yang bocor melalui tutup sub tank radiator dapat
diakibatkan oleh perkaitan antara sub tank radiator dan tutupnya tidak
rapat, sehingga seal yang ada pada tutup sub tank radiator tidak
mampu mencegah kebocoran air coolant terutama apabila air coolant
telah mencapai suhu tertentu sehingga tekanan di dalam radiator juga
akan mengalami kenaikan. Akibatnya tekanan yang berupa uap air ini
akan keluar melalui seal. Kebocoran ini akan menyebabkan air coolant
pada radiator menjadi berkurang. Kebocoran pada tutup sub tank
radiator dapat dikertahui secara visual dan dengan menggunakan
radiator pressure test dengan terkanan 1.45 bar - 1.55 bar (21 – 23 psi).

Gambar 3.19 Pengetesan Tekanan Pada Tutup Sub Tank


Radiator

Cara mengatasinya:
Pemeriksaan tutup sub tank radiator untuk mengetahui keadaan
katup tekan dan katup hisapnya dengan pompa seperti terlihat pada
Gambar di atas. Dengan alat tersebut dapat diketahui apakah ada
kebocoran pada tutup sub tank radiator atau tidak. Apabila tutup sub
tank radiator rusak maka harus diganti.
34

3.2 Hambatan Pekerjaan

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung, mahasiswa yang


ikut terjun langsung ke lapangan sekaligus melakukan observasi mengalami
hambatan serta kesulitan yang baru pertama kali dirasakan ketika terjun
langsung ke lapangan. Hambatan serta kesulitan yang dialami mahasiswa PKL
tersebut ialah:

1. Tidak semua mekanik yang dibantu oleh mahasiswa memiliki kunci


atau tool yang lengkap sehingga mengharuskan mahasiswa dan
mekanik yang dibantu menunggu giliran dalam pemakaian tool
tersebut.
2. Terbatasnya SST (Special Service Tool) yang ada membuat service
engine cooling system tidak bisa dilakukan secara bersamaan bila
terdapat lebih dari 1 mobil yang mengelami kerusakan pada engine
cooling system.
3. Ada beberapa komponen yang terbuat dari bahan yang mudah patah
di dalam engine cooling system mobil Ford.
4. Sulitnya melakukan analisa overheating pada engine cooling system
yang tidak diketahui penyebabnya.

3.3 Pengembangan

Diantara banyaknya gangguan yang dapat dialami oleh engine cooling


system, salah satunya ialah overheating dan kebocoran. Pada saat overheating,
komponen yang sering rusak atau yang menjadi penyebabnya ialah thermostat
dan kotornya sirip – sirip radiator. Hal ini dapat diketahui melalui sensor ECT
(Engine Coolant Temperature) yang terhubung dengan PCM (Powertrain
Control Modul) dan dapat dilihat melalui layar digital yang terletak diantara
rpm dan speed pada speedometer. Berbeda dengan gangguan yang disebabkan
overheating, untuk gangguan yang disebabkan oleh kebocoran belum terdapat
pendeteksi atau indikator yang menunjukkan bahwa masalah ini telah terjadi.
Sehingga gangguan ini baru diketahui ketika mobil telah mengalami
overheating. Karena prosedur pertama yang dilakukan sebelum melakukan
service engine cooling system ialah melakukan tes untuk memeriksa ada-
35

tidaknya kebocoran yang terjadi pada sistem dengan menggunakan radiator


pressure test component. Untuk menangani masalah kebocoran yang terjadi
pada engine cooling system, ditawarkanlah beberapa solusi yang diantaranya
adalah water volume sensor dan water flow pressure sensor.

Gambar 3.20 Desain water flow pressure sensor


Water flow pressure sensor ialah sebuah alat atau inovasi yang dimaksudkan
untuk memberitahukan pengemudi bahwa telah terjadi kebocoran pada engine
cooling system sebelum terjadinya overheating.

Prinsip kerja yang dari alat ini seperti handgrip (alat olahraga) dengan sinyal
emergency lamp, yaitu dimana batang penekan yang menekan sensor tekan guna
untuk memutus atau menghambat aliran listrik yang akan dialirkan menuju lampu
indikator pada bagian speedometer dengan bantuan tekanan aliran air coolant
yang digerakkan oleh water pump pada engine cooling system ketika engine
beroperasi. Namun jika terjadi kebocoran pada engine cooling system, maka
batang penekan akan kembali pada posisi semula melalui dorongan pegas
sehingga sensor tekan akan terlepas dan aliran listrik akan mengalir menuju lampu
indikator untuk memberitahukan kepada pengemudi bahwa telah terjadi
kebocoran pada engine cooling system.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kreasi
Auto Kencana, penulis mengemukakan kesimpulan bahwa pada Analisa
gangguan Engine Cooling System pada mobil Ford Fiesta 1.4L Duratec -
16V (Sigma), yaitu:

Engine Cooling System pada mobil Ford Fiesta ini, merupakan salah
satu sistem yang rentan dan mudah mengalami gangguan (trouble).
Gangguan (trouble) yang sering terjadi pada engine cooling system mobil
Ford Fiesta ialah overheating yang disebabkan oleh rusaknya thermostat
dan kebocoran pada selang. Salah satu faktor yang menyebabkan
gangguan (trouble) ini terjadi ialah kelalaian dari pengemudi itu sendiri.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari laporan diatas, penulis menyarankan:
1. Pelanggan diharapkan memberikan perhatian pada sparepart
cooling engine system untuk mencegah dari kerusakan fatal yang
dapat diakibatkan dari kelalaian dalam perawatan sistem tersebut.
2. Bagi service advisor untuk mengingatkan serta memberi tahu
kepada pelanggan efek dan dampak yang terjadi pada mobil bila
sistem ini mengalami gangguan atau masalah.
3. Membuat indikator atau memasang sinyal pemberitahuan pada
mobil untuk pengemudi untuk mencegah terjadinya overheating
yang disebabkan karena kurangnya volume air coolant maupun
berkurangnya air coolant karena adanya kebocoran pada sistem.

36
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1994. “Reparasi Sistem Pendingin pada Mobil”. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Daryanto. 2002. “Pemeliharaan Sistem Pendingin dan Sistem Pelumasan Mobil”.
Bandung: Krama Widya
Irfan, A. (2007). Analisis Sistem Pendinginan Pada Mesin Isuzu Panther.
Semarang: Fakltas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Training Center. (1997). “Buku Praktek Untuk STM Otomotif”. PT. Toyota Astra
Motor

37

Anda mungkin juga menyukai