Penetapan Harga Jual Produk Dan Penetapan Harga Transfer Fix
Penetapan Harga Jual Produk Dan Penetapan Harga Transfer Fix
HARGA TRANSFER
(MANAJEMEN AKUNTANSI)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : IV (EMPAT)
Nita Erviany : 4122.1.16.12.0008
Randy Fachri F : 4122.1.16.12.0009
Cahyadi : 4122.1.16.12.0015
Berius Wenda : 4122.1.16.12.0014
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang membahas tentang “penetapan
harga jual produk dan penetapan harga transfer produk”. Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi.
Pada kesempatan ini kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Kami ucapkan terima kasih
kepada Dra. Ana Yohana, M. P. sebagai dosen mata kuliah Manajemen Akuntansi.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati kami sampaikan bahwa setiap manusia tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif sehingga kami dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa
yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................2
1.3 Rumusan masalah..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Penetapan harga Jual produk..................................................................................................3
2.2 Penetapan Harga Transfer Produk..........................................................................................8
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persoalan rumit yang dihadapi perusahaan adalah menetapkan harga
jual produk perusahaan, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
perusahaan dalam mencapai tujuanya. Harga jual yang terlalu tinggi akan membuat
masyarakat tidak membeli atau mengurangi jumlah pembelian produk, sehingga
perusahan tidak dapat mendapat pendapatan dan laba yang cukup. Karena itu
menetapkan harga jual produk pada harga yang tepat sangatlah penting agar tujuan
perusahaan secara umum dapat tercapai.
1
2
1.2 Tujuan
1) Mengetahui metode-metode yang dapat digunakan dalam penetapan harga jual
prouk
2) Mengetahui metode – metode yang dapat digunakan dalam penetapan harga
transfer produk.
PEMBAHASAN
Jika faktor harga jual akan berpengaruh secara nyata terhadap volume
penjualan, maka menghitung dan menganalisis berbagai variasi serta alternatif harga
jual dan volume penjualan sangat diperlukan untuk melihat alternatif yang paling
menguntungkan bagi perusahaan. Kombinasi antara harga jual dan volume penjualan
yang paling menguntungkan harus dipilih untuk melihat dampak optimalnya terhadap
perolehan laba perusahaan.
Contoh :
PT. Koinmas membuat suatu barang dengan kapasitas 140.000 unit pertahun.
Jumlah biaya tetap total yang akan dikeluarkan untuk membuat seluruh produk
tersebut adalah Rp. 300.000.000,-. Sedangkan biaya variabel yang diperlukan untuk
membuat produk diperkirakan Rp. 7.000 per unit. Manajemen perusahaan sedang
mempertimbangkan harga jual yang tepat untuk produk tersebut, agar laba usaha total
yang akan diperoleh perusahaan menjadi optimal.
3
4
Berdasarkan data tersebut, manajemen PT. Koinmas membuat tabel alternatif harga
dan volume penjualan sebagaiberikut :
Contoh : PT. Prima Niaga adalah produsen pemanas air listrik. Total modal yang
digunakan oleh perusahaan ini adalah Rp. 500.000.000 dengan tingkat pengembalian
investasi atas modal yang digunakan sebesar 20%. Volume produksi dan volume
penjualan yang direncanaan adalah 50.000 unit produk. Sedangkan biaya yang
dikeluarkan untuk membuat seluruh produk tersebut adalah Rp. 320.000.000.
berdasarkan tingkat pengembalian investasi atas modal yang digunakan, harga jual per
unit pemanas air listrik adalah :
Bukti :
Jika suatu perusahaan membuat lebih dari satu produk dengan komposisi biaya
yan berbeda satu dengan yang lainya, maka perusahaan tersebut dapat
mempertimbangkan untuk membuat pilihan produksi yang paling menguntunkan.
Artinya, jika memiliki 2 produk dengan jumlah laba per unit yang sama antara satu
produk dengan lainya, maka perusahan harus melihat komposisi biaya masing-masing
produk. Dengan melihat dan menganalisis komposisi biaya dari kedua produk tersebut,
perusahaan dapat memilih untuk membuat salah satu produk saja yang memberikan
keuntungan total yang lebih besar bagi perusahaan.
6
Contoh : PT. Kuncimas adalah produsen barang elektronik. Perusahan ini menghasilkan
dua produk yang diberik kode A dan B. Perusahaan dapat memproduksi A sebanyak 20.000
unit dan B sebanyak 20.000 unit dengan harga jual masing-masing sebesar Rp. 5.000/unit.
Walaupun memiliki harga jual per unit yang sama, A dan B memiliki komposisi biaya produksi
yang berbeda. Untuk memproduksi A sebanyak 20.000 unit dan B sebanyak 20.000 unit,
prediksi nilai penjualan dan biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Jika seluruh sumber daya yang ada digunakan hanya untuk membuat produk A saja
dan produk B dihentikan, maka jumlah produksi A akan dapat ditingkatkan 2 kali lipat dari
volume sebelumnya. Peningkatan produksi ini akan menghasilkan penjualan sebesar Rp.
200.000.000 dan peningkatan masing-masing jenis biaya sebesar 2 kali lipat, kecuali biaya
overhead tetap.
Dari tabel di atas dapat dikatakan jika perusahaan memproduksi produk B saja
akan menghasilkan laba kotor yang lebih besar dibanding memproduksi produk A saja
atau memproduksi ke duanya sekaligus.
Marjin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi variabel
yang diukeluarkan untuk menghsilkan produk. Marjin kontribusi bukanlah laba kotor
usaha, dan dihitung mengabaikan biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan. Jika
perusahaan telah mencapai titik impas (BEP), maka biaya tetap yang dikeluarkan pada
periode tersebut telah dibebankan dan ditutup oleh volume impas. Itu juga berarti
bahwa untuk volume penjualan diatas volume impas, perusahaan mengabaikan biaya
tetap dalam menentukan harga jual produknya. Metode ini dapat diambil ketika
perusahaan menghadapi persoalan ketika dalam menghadapi persaingan harga yang
ketat, menentukan harga jual produk untuk pesanan khusus, menentukan harga jual
produk untuk pesanan tambahan dan sebagainya.
Jika perusahaan telah memiliki biaya standar yang dijadikan tolak ukur dalam
menentukan besarnya biaya produksi, maka penentuan harga jual dapat pula ditentukan
berdasarkan biaya standar yang dimiliki perusahaan. Persoalanya, seringkali realisasi
biaya produksi menyimpang dari biaya standar yang dimiliki perusahaan. Jika terjadi
penyimpangan realisasi biaya produksi dari biaya standarnya, maka harus segara
diambil tindakan untuk merevisi keputusan harga jual yang telah di tetapkan.
Secara umum terdapat 4 jenis perusahaan dilihat dari reaksi yang diberikan atas
penyimpangan terhadap biaya standar, yaitu :
Perusahaan yang tidak merevisi standar yang telah ditetapkan, walaupun terjadi
penyimpangan dalam realisasi biaya produksi
Perusahaan yang merevisi standar yang telah ditetapkan dalam batas tertentu,
ketika terjadi penyimpangan dalam realisasi biaya produksi.
Perusahaan yang merevisi standar yang telah ditetapkanya agar lebih sesuai dengan
kondisi aktual, ketika terjadi penyimpangan dalam realisasi biaya produksi
Perusahaan yangmnggunakan harga pasar, ketika terjadi penyimpangan terhadap
realisasi biaya produksi.
8
Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar adalah penetapan harga jual
produk dari suatu unit organisasi ke unit organisasi lainya pada harga jual produk yang
berlaku di pasar. itu juga berarti, unit organisasi pembeli tidak memperoleh perlakuan
khusus dari unit organisasi penjual walaupun dalam kelompok perusahan yang sama.
Contoh :
Dalam kasus ini yang dimaksud dengan harga transfer adalah harga jual produk
PT. DoReMi kepada PT. MiFaSol (harga beli bahan baku PT. MiFaSol dari PT.
DoReMi) dan harga jual produk PT. MiFaSol kepada PT.LaSiDo (harga beli bahan
baku PT. LaSiDo dari PT. MiFaSol). Jika harga transfer tersebut ditetapkan berdasarkan
harga pasar, maka harga transfer dari PT. DoReMi Kepada PT.MiFaSol adalah Rp.
120.000 per unit. Sementara harga transfer PT.MiFaSol kepada PT.LaSiDo adalah Rp.
300.000 per unit.
2. Berdasarkan biaya
Penetapan harga transfer berdasarkan biaya adalah penetapan harga jual produk
dari suatu unit organisasi ke unit organisasi lainnya pada baiay yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk tersebut. Dasar yang digunakan untuk penetapan dapat berupa
biaay total atau biaya variabel. Dengan menggunakan biaya sebagai dasar penetapan
harga transfer, berarti bagi unit organisasi penjual, transaksi tersebt tidak memberikan
keuntungan finansial apapun bagi unit tersebut. Jika metode ini yang dipilih, berarti
terdapat pertimbangan lain sehingga dilakukan transaksi tersebut.
Dalam kasus PT. Melodi Indah yang memiliki 3 anak perusahaan yaitu PT.
DoReMi, PT MiFaSol, dan PT. LaSiDo, jika harga transfer ditetapkan berdasarkan
biaya, maka harga transfer dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh biaya yang
dikeluarkan entitas penjual.
Penetapan harga transfer berdasarkan biaya plus adalah penetapan harga jual
produk dari suatu unit organisasi ke unit organisasi lainnya pada biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produk ditambah sejumlah nominal tertentu. Dasar yang digunakan
untuk menetapkan biaya-plus dapat berupa biaya total plus atau berupa biaya variabel
plus. Dean menggunakn biaya plus sebagai dasar penetapan harga transfer, berarti bagi
unit organisasi penjual, transaksi tersebut masih memberikan keuntungan finansial
sebesar nominal tambahan.
Contoh : harga transfer berdasarkan biaya total plus 10 %, maka jumlahnya adalah :
4. Berdasarkan Negosiasi
Karena setiap unit organisasi diperlakukan sebagi pusat laba yang otonom satu
dengan lainnya, seringkali terdapat tarik menarik kepentingan dianara unit-unit tersebut.
Setiap unit organsasi yang melakukan transaksi pasti menginginkan transaksi yang
paling menguntungkan unit organisasinya. Karena itu setiap unit pasti akan memilih
metode yang paling menguntungkan unitnya.
5. Secara Arbitrer
Untuk melihat manfaat yang lebih luas bagi seluruh kelompok perusahaan,
seringkali pihak unit organisasi penjual dan unit organsasi pembeli tidak diberi
kewenangan untuk menentukan harga transfer antarunit tersebut. Keputusan mengenai
11
harga transfer yang digunakan ditetapkan oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi,
sehingga unit organisasi penjual maupun unit organisasi pembeli tinggal melaksanakn
keputusan tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam penetapan harga jual produk ada beberapa metode – metode yang dapat
digunakan oleh perusahaan, yaitu : memaksimalkan laba, tingkat pengembalian atas modal
yang digunakan, biaya konversi, marjin kontribusi, dan biaya standar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13