HUKUM BISNIS
DISUSUN OLEH
FERNANDO AKIMURA VIDI SANTOSO
1
KATA PENGANTAR
Kebaikan Tuhan Yang Maha agung telah memberikan pencerahan pikiran kepada
penulis sehingga penulis dapat segera menyelesaikan makalah ini. Oleh sebab itu, tiada kata
yang pantas selain ucapan syukur tak terhingga karena penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Pentingnya Hukum Bisnis bagi Para Pengusaha”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karenanya, penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para
pembaca.
Fernando Akimura V S
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2.3 Ruang lingkup apa saja yang termasuk ke dalam hukum bisnis?
1.2.4 Darimanakah sumber atau acuan hukum bisnis?
1.2.5 Bagaimana caranya agar para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai
dengan ketentuan hukum bisnis?
1.2.6 Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa yang menetukan tingkah laku manusia
dalam masyarakat. Meliputi aturan tertulis dan tidak tertulis yang berlaku dalam
penyelenggaraan segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Van
Vollenhoven (Het adatrecht van Nederlandsche Indie), Hukum adalah suatu gejala dalam
pergaulan hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa henti-
hentinya dengan gejala lainnya.
Norma hukum masih diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat meskipun ada norma-
norma atau kaidah-kaidah lain seperti norma agama, norma kesusilaan, dan norma kesopanan.
Norma hukum masih diperlukan karena dari ketiga norma tersebut tidak mampu memberikan
secara langsung rasa keadilan dan kebenaran bagi masyarakat. Dalam hukum dikenal dengan
istilah berlaku secara unifikasi (berlaku bagi seluruh golongan). Norma semacam ini dapat
berlaku secara menyeluruh dikarenakan dalam pembuatan norma itu jelas, atau dengan kata
lain ada azas legalitas dalam hukum.
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara
teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-jasa
maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan, atau disewakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. (R.B. Simatupang). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisnis
adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan, karena
dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi; Bisnis merupakan
aktivitas dalam perdagangan; Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan/laba
Ada 3 bidang usaha bisnis:
1. Perdagangan
2. Industri
3. Jasa
Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan dalam bisnis karena :
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih
daripada sekadar janji serta iktikad baik saja.
6
2. Adanya kebutuhan untuk menciptkan upaya-upaya hukum yang dapat digunakan seandainya
salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya, tidak memenuhi janjinya. Disinilah peran
hukum bisnis tersebut.
Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-
nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan
motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan. (Munir Fuady,
2005 : 2).
Dapat dikatakan bahwa hukum bisnis penting atau perlu diketahui atau dipelajari oleh pelaku
ekonomi atau bisnis karena setiap aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum. Untuk itu
para pelaku bisnis atau ekonomi perlu mengetahui atau mempelajarinya agar bisnisnya bisa
berjalan dengan lancar sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal
yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat
(konsumen).
Etika Bisnis
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988),
memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku Etika bisnis, yaitu :
7
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang
kokoh.
8
15. Keagenan dan distribusi
16. Asuransi (UU No. 2/1992)
17. Perpajakan
18. Penyelesaian sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan (dart, laut, udara)
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi
pemilik teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai bentuk
dan cara pengalihan teknologi asing ke dalam negeri.
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate/perumahan/banguna
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun 2002)
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan) tersebut ada :
9
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)
2. Hukum Dagang (KUHDagang)
3. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)
4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata, KUHPidana,
KUHDagang
Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh untuk memiliki bisnis yang taat
hukum, sebagai berikut:
10
perusahaan Anda justru melakukan pelanggaran. Hal ini karena
bagaimanapun, pelanggaran hukum yang dilakukan karyawan Anda pasti
akan menyeret nama Anda dan perusahaan Anda.
4. Meningkatkan sistem pengawasan di perusahaan Anda sehingga ketika ada
indikasi praktik pelanggaran hukum bisnis, dapat ditangani sesegera
mungkin, sebelum masalahnya berkembang menjadi besar.
5. Meminta bantuan hukum kepada ahlinya, misalnya pengacara atau notaris,
untuk menangani permasalahan hukum bisnis ketika Anda hendak
membangun sebuah bisnis dan masa sesudahnya (ketika Anda telah
menjalankan kegiatan bisnis).
6. Menetapkan standar yang tinggi ketika memilih rekanan kerja. Pilihlah
rekanan kerja yang kinerjanya baik dan ketaatannya pada hukum bisnis
telah teruji. Hal ini dapat menjadi langkah pencegahan Anda terseret
tindakan pelanggaran hukum yang mungkn dilakukan oleh rekanan bisnis
Anda. Juga langkah pencegahan timbulnya perselisihan akibat rekanan
kerja Anda tidak menaati hukum
1
1
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau
undang-undang yang bersangkutan.
Hak dan kewajiban yang ditimbulkan sebagai subyek hukum dan obyek
hukumnya.
Sanksi-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggaran hukum yang
bersangkutan.
Misal, sebuah bisnis tidak memiliki surat izin tempat usaha maka besar
kemungkinan tersangkut hukum, seperti: pembongkaran tempat usaha,
denda atau pun sanksi lainnya.
Manfaat keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha
dan pihak-pihak lain yang terkait.
Dengan keberadaan hukum maka bisnis yang melibatkan dua atau
beberapa pihak di dalamnya, hanya dijalankan berdasarkan itikad baik atau
kesepakatan lisan, tentu tidak ada yang menjamin. Sehingga hukum dapat
menjamin bahwa masing-masing pihak akan menunaikan seluruh
kewajibannya, atau sebaliknya mendapatkan seluruh haknya. Hukum
bisnis juga diperlukan ketika terjadi perselisihan atau konflik di ranah
bisnis. Tanpa hukum bisnis, bukan tidak mungkin perselisihan yang
berkaitan dengan aktivitas bisnis diselesaikan menggunakan “hukum
rimba” atau melalui jalan kekerasan.
12
KESIMPULAN
Hukum tentu sangat penting untuk bisnis, seluruh subjek dan objek bisnis
tak akan terlepas dari hukum. Hukum menjamin agar kegiatan bisnis dapat
berjalan dengan aman,tertib dan terlindungi oleh kepastian hukum. Sesuai dengan
fungsinya, bahwa Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis,
Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis, Agar terwujud
watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan
dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).
1
3
DAFTAR PUSTAKA
Hj. Suarny Amran, S. M. (t.thn.). Etika dan Hukum Bisnis. Dipetik Juni 23, 2013,
dari slideshare: http://www.slideshare.net/085289742051/etika-
danhukumdalambisnis
Investasionline.com. (T.thn.). Gambaran Mengenai Bahasa Hukum Kontrak
Bisnis. Dipetik Juni 24, 2013, dari InvestasiOnline.com:
www.investasionline.net/gambaran-mengenai-bahasa-hukum-kontrak-
bisnis-144.html
Irwanto, B. (2012, 02 02). Membangun Bisnis yang Kukuh dengan Menaati
Hukum Bisnis . Dipetik Juni 24, 2013, dari bambangirwanto.com:
http://www.bambangirwanto.com/membangun-bisnis-yang-kukuh-dengan-
menaati-hukum-bisnis/
Pitaloka, D. A. (2011, 02 26). Aspek Hukum dan Etika Dalam Bisnis. Dipetik Juni
25, 2013, dari DEWI AYU PITALOKA:
http://dewiayupitaloka.wordpress.com/2011/02/26/aspek-hukum-dan-
etika-dalam-bisnis/
Tiar Ramon, S. M. (t.thn.). Hukum Bisnis. Dipetik Juni 25, 2013, dari Tiar Ramon,
SH. MH: http://tiarramon.wordpress.com/category/bahan-kuliah/hukum-
bisnis/
14