Anda di halaman 1dari 17

1

KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN


LINGKUNGAN
DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI1
Oleh

PRAMU WARDHANI
20181330053

1. PENDAHULUAN

Lingkungan kerja yang manusiawi dan lestari akan menjadi pendorong bagi
kegairahan dan efisiensi kerja. Lingkungan kerja yang melebihi produktivitas
kemampuan manusia tidak saja merugikan produktivitas kerjanya, tetapi juga menjadi
sebab terjadinya penyakit atau kecelakaan kerja. Hanya lingkungan kerja yang aman,
selamat dan nyaman merupakan prasyarat penting untuk terciptanya kondisi
kesehatan prima. Untuk menjamin ke arah itu diperlukan pemantauan lingkungan
Pemantauan lingkungan kerja tidak hanya dilakukan dengan pengukuran secara
kualitatif, tetapi harus dilakukan melalui pengukuran serta kuantitatif dengan
menggunakan peralatan lapangan atau analisis laboratorium agar diperoleh data
obyektif. Meskipun belum ada norma dan kajian yang baku, seyogyanya pemantauan
lingkungan kerja dilakukan sekerap mungkin untuk mendapatkan data dan akurasi
yang tepat. Agar didapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam melakukan
pemantauan lingkungan kerja harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dilakukan oleh personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang
K3, mampu melakukan pengumpulan data dan menganalisisnya.
2. Menggunakan peralatan yang akurat dan terkalibrasi.
3. Menggunakan metode yang telah disepakati baik secara nasional maupun
internasional.

1
2

4. Diikuti dengan langkah membandingkan hasil pemantauannya terhadap standar


(nilai) dan ketentuan yang ada, sekaligus menemukan awal penyebabnya.
Selanjutnya diupayakan untuk melakukan saran tidak lanjutnya (pengendalian).
Populasi pekerja di Indonesia pun meningkat terus, menurut data Biro
Pusat Statistik, jumlah tenaga kerja di Indonesia yang pada tahun 1997 masih
sekitar 89 juta, pada tahun 2005 sudah mencapai lebih dari 120 juta orang,
diantaranya hampir 50% bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan,
yang menurut ILO merupakan sektor pekerjaan yang paling berisiko terhadap
kesehatan keselamatan pekerja, selain sektor penambangan.
Selain itu 70-80% dari angkatan kerja yang ada bergerak di sektor
informal, yang umumnya bekerja dalam lingkungan kerja yang kurang baik,
belum terorganisir dan tingkat kesejahteraannya rendah. Saat ini Indonesia belum
memiliki data mengenai kejadian penyakit akibat kerja maupun yang
berhubungan dengan pekerjaan, namun dari informasi di atas dapat diperkirakan
bahwa masalah kesehatan populasi pekerja di Indonesia cukup besar dan sudah
saatnya untuk mendapatkan perhatian yang serius, baik dari pihak pembuat
kebijakan maupun dari pihak pemberi pelayanan kesehatan.
Data ILO tahun 2003, penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan
adalah sebagai berikut
3

Gambar di atas menunjukkan bahwa kanker akibat kerja merupakan penyebab


kematian utama, sedangkan dalam kelompok penyebab lain antara lain termasuk
Penumoconiosis, penyakit neurologis, dan penyakit ginjal. Selain penyakit akibat
hubungan pekerjaan yang menyebabkan kematian di atas, masalah kesehatan lain
terutama adalah ketulian, gangguan muskuloskeletal, gangguan reproduksi, penyakit
jiwa, dan sistem syaraf.

II. KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Perkembangan industri dengan proses produksinya, sistem kerja, peralatan kerja


dan bahan (kimia) yang digunakan dapat menyebabkan risiko bahaya, dan
menganggu kesehatan tenaga kerja. Perubahan lingkungan kerja sebagai akibat
perubahan dunia kerja harus tetap mendukung keselamatan, kesehatan, dan
kenyamanan bagi karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan efisien dan
produktif. Salah satu upayanya adalah melakukan pemantauan lingkungan kerja yang
diikuti dengan pemantauan terhadap kesehatan tenaga kerja, yang dilakukan saecara
periodik oleh unit kerja di luar atau oleh (rumah sakit) itu sendiri. Sesuai dengan
kemampuan, teknologi dan sarana yang dimiliki faktor bahaya di lingkungan kerja
dapat ditekan serendah mungkin (nol), selanjutnya kondisi kesehatan karyawan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan untuk membantu visi dan misi suatu rumah sakit yang
pada gilirannya akan membantu program pemerintah terutama menuju Indonesia
Sehat 2010.
Di samping itu, tuntutan masyarakat konsumen terhadap mutu barang dan jasa
akan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan tuntutan hak asasi manusia dan
perlindungan tenaga kerja. Maka keamanan proses produksi dan jasa juga menjadi
salah satu persyaratan. Oleh karena itu ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
juga mengalami perkembangan sehingga juga dapat diartikan sebagai berikut :
4

a. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu upaya untuk menekan atau
mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya
tidak dapat dipisahkan antara keselamatan dan kesehatan.
b. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban
kerja, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya.
c. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan.
d. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga
oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih
dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwa kecelakaan
disertai kerugian materiil maupun penderitaan dari yang paling ringan sampai
kepada yang paling berat tidak diinginkan.
Kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga
kerja.

Pasal 23 ayat (2) :


Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat
kerja, dan syarat kesehatan kerja.
Pasal 23 ayat (3) :
Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
Pasal 23 ayat (4) :
Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan
ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 84 ayat (3):
5

Barang siapa menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (3) : dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak
Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
. Tujuan kesehatan Lingkungan pada prinsipnya antara lain:
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada
kesehatan
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur masalah lingkungan
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia
3. Melakukan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah
dan non pemerintah untuk menghadapi bencana alam dan penyebaran
penyakit menular
4. Menguasahakan pengendalian lingkungan yang bebas dari pencemaran udara
seperti polusi udara akibat bahan bakar minyak, pembakaran hutan dan lain-
lain.
5. Mengusahakan pengendalian lingkungan akibat pembungan limbah industri
ke laut yang dapat merusak ekosistem.
6. survei sanitasi untuk pencemaran dan pemantauan evaluasi program
kesehatan lingkungan.
Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di
kota-kota besar hal itu disebabkan antara lain
1. Urbanisasi penduduk
2. Tempat pembuangan sampah
3. penyediaan air bersih
4. penyemaran udara pembungan limbah industri dan rumah tangga
5. Bencana alam dan pengungsian
6. perencanaan tata kota akibat kebijakan pemerintah yang sebraut.
6

Bahaya bagi tenaga kerja yang timbul dari lingkungan dapat bersumber dari
faktor fisik, kimia, biologi, fisiologi, dan psikologi. Beberapa bentuk pendekatan
preventif dari aspek K3 dan lingkungan, antara lain :
1. Analisis dampak lingkungan dan kesehatan kerja pada saat desain dan
pemasangan mesin atau alat produksi yang baru di tempat kerja.
2. Pemilihan teknologi yang lebih aman, dengan tingkat bahaya dan polusi yang
minimal.
3. Pemilihan lokasi industri yang layak dari aspek lingkungan.
4. Pemilihan desain, layout, teknologi pengendali lingkungan kerja termasuk
penanganan bahan yang lebih aman dari sisa-sisa dan limbah dan penanganan
limbah industri.
5. Penegakan pelaksanaan pedoman, standar dan peraturan perundang-undangan.
Keselamatan dan kesehatan kerja baik sekarang maupun di masa datang
merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah
lingkungan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan produktivitas yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua pihak, baik bagi penguasa
maupun pekerja. Dengan demikian pemantauan dan pelaksanaan norma-norma
kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja merupakan usaha meningkatkan
kesejahteraan pekerja, keamanan aset produksi dan menjaga kelangsungan bekerja
dan berusaha dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Isu pemanasan global, efek rumah kaca, jebolnya lapisan ozon, menjadi isu-isu
yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Apa yang terjadi saat ini adalah
akumulasi yang dilakukan oleh generasi di masa lalu. Sebab semua kejadian di masa
lalu dengan pengembangan industri yang mengeksploitasi sumber daya alam besar-
besaran, menggunakan energi dalam proses produksinya yang mengakibatkan polusi,
pertumbuhan demografi yang luar biasa, kesemuanya itu menekan bumi. Bumi
dieksploitasi untuk kebutuhan manusia. Kerusakan alam, hilangnya habitat bahwa
hewan dan tanaman yang bermuara kepada punahnya hewan dan tanaman.
7

Timbulnya puluhan penyakit baru dalam jangka waktu seperempat abad terakhir
adalah hasil yang harus kita panen saat ini.
Untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, pencermaran udara
lebih disebabkan oleh sektor transportasi, sektor industri. Indonesia termasuk paling
lambat dalam menyikapi polusi udara. Padahal untuk ukuran negara berkembang,
Indonesia termasuk maju di Asia. Tetapi dalam penanganan kasus pencemaran udara,
Indonesia termasuk paling belakang jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia.
Ada dua hal yang membuat penanganan pencemaran udara lambat. Pertama,
kemauan dari pemerintah dalam mengatasinya. Kita ambil contoh, untuk mengganti
bensin tanpa timbal saja susah sekali. Padahal negara-negara semacam Filipina,
Singapura, Malaysia, semuanya sudah menggunakan bensin tanpa timbal. Di
Indonesia, baru Jakarta saja. Kemudian yang kedua, kewaspadaan masyarakat masih
kurang. Masyarakat Indonesia itu kalau sudah ada kasus yang parah, baru waspada.
Kalau tidak santai-santai saja. Seperti setelah terjadi kebakaran hutan tahun 1997,
baru penanganan pencemaran udara menjadi penting. Karena akibat pencemaran
udara itu dapat mengakibatkan dampak yang fatal, seperti pesawat tidak bisa
mendarat, komunikasi terputus, jarak pandang sudah pendek. Masyarakat itu
ditingkatkan kewaspadaannya dahulu, kalau masyarakat sudah ditingkatkan
kewaspadaannya secara politis, pemerintah juga harus melakukan tindakan, jadi harus
dilakukan dua sisi.
Pengaruh kadar timbal dalam darha yang tinggi itu sangat banyak terutama
pada anak-anak, bisa menghambat pertumbuhan otak dan akhirnya terimbas pada
kecerdasan yang menurunkan IQ-nya alias terjadi kebodohan pada anak. Kemudian
juga, konsentrasi timbal yang terlalu tinggi bisa menimbulkan kematian. Selain itu,
bagi pria dan wanita mengakibatkan terganggunya alat reproduksi. Kandungan timbal
dalam darha ada batas-batasnya. Untuk anak 10 mikrogram/desiliter. Jadi kalau anak
12 tahun kadar timbalnya lebih dari itu artinya sudahb harus diwaspadai. Apalagi
kalau kadar timbal dalam darah anak sudah mencapai 20 mikrogram/desiliter, artinya
8

si anak harus segera di bawa ke rumah sakit untuk diuji darahnya. Sementara itu
untuk orang dewasa, toleransi kadar timbal bisa sampai 22 mikrogram/desiliter.
Lain, Jakarta, lain halnya kota New York. Kota metro dunia ini yakin
menghasilkan polusi udara yang sama bahkan mungkin lebih banyak dari Jakarta.
Tetapi, selain memiliki paru-paru kota berupa taman umum Central Park yang
luasnya sekitar 3,4 juta m2, ini, banyak usaha lainnya yang telah dilakukan untuk
mengurangi polusi udara di kota New York. Diantaranya larangan merokok di dalam
berbagai tempat umum seperti restoran, pub, gedung-gedung perkantoran, hotel, dan
sebagainya. Keadaan cuaca dan letak geografis sebuah kota juga sangat menentukan.
Kota New York yang karena letak geografisnya mengalami empat musim, memiliki
musim dingin di mana udara dingin ketika musim gugur dan musim salju tiba
menghalau kabut tebal polusi ini ke atas. Sedangkan di Jakata yang tropis, asap
polusi ini mengambang dan terus menumpuk di udara tidak jauh dari tanah,
pemandangan yang dilihat dari pesawat ketika akan mendarat.
Sadar akan bahaya polusi udara yang tinggi, pemerintah AS juga telah
mengeluarkan Undang-Undang Udara Bersih (Clean Air Act) pada tahun 1990. UU
yang tebalnya 800 halaman ini sebenarnya telah dikeluarkan sejak tahun 1970, tetapi
banyak amandemen baru yang dimasukkan di UU tahun 1990.
Hujan asam dapat meningkatkan tingkat keasamaan sungai dan danau yang
mengakibatkan matinya ikan-ikan dan penghuni habitat kedua tempat tersebut. Hujan
asam juga dapat merusak bangunan dan properti lainnya, menodainya menjadi hitam.
Hal ini kentara jika kita melihat gedung-gedung di Jakarta yang bagian atasnya
kehitam-hitaman. Hujan asam juga terbukti memberikan efek buruk kepada
kesehatan. Udara yang terkena siraman hujan asam telah dibubungkan dengan
problema pernapasan dan paru-paru anak-anak dan orang-orang yang menderita
asma.

III. PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM MENGATASI PENCEMARAN LINGKUNGAN


9

Jika teknologi didefenisikan sebagai pengetahuan terbaru dari keahlian,


pengetahuan, dan praktik dalam produksi konsumsi dan distribusi dari produk dan
layanan dalam proses pembangunan, maka teknologi dapat digambarkan seperti di
bawah ini

Production
- Food
- Energy
- Materials
Knowledge
Tecnolog Economi
y Skills Distribution & c
Ciosumption Growth
- Transportation
Practice - Communication

Services
- Trading
- Banking

Teknologi berkembang dengan tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan


kesejahteraan yang didasarkan kepada budaya/sosial, sumber daya alam, lingkungan,
serta penelitian dan pengembangan.
Artinya, dalam setiap perkembangan teknologi selalu disertai dengan tanggung
jawab dan konsekuensi dari segala akibatnya. Pertumbuhan teknologi tidak hanya
terpacub pada peningkatan kesejahteraan semata atau penumpukanb emas dan
keuntungan. Tetapi pertumbuhan teknologi yang bertanggung jawab disertai dengan
tanggung jawab kepada keberlangsungan hidup masa depan manusia, tidak hanya
Budaya/Sosial
Knowledge
pemenuhan kebutuhan tetapi juga mendorong kesejahteraan ummat manusia.
Tecnolog
y
Sumber Daya Alam Skills

Practice
Lingkungan

RESEARCH &
DEVELOPMENT
10

Parameter budaya / sosial, sumber daya alam, lingkungan, dan science saling
berhubungan dalam pengembangan teknologi.
BUDAYAHubungan
& tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut : SOSIAL

SUMBER
DAYA Teknolo LINGKUNGANN
ALAM gi

SCIENCE

Selain parameter-parameter di atas, untuk mencapai tujuan kesejahteraan, atau


perkembangan ekonomi, terdapat lima faktor eksternal yang memengaruhi
perkembangan teknologi, antara lain :
 Negara
 Politik
 Pertahanan Nasional
 Peraturan
 Pendidikan

Dengan penerapan teknologi yang tepat, mampu dibuktikan dengan adanya


pertumbuhan ekonomi suatu negara, pasti akan menarik perhatian internasional untuk
mengadopsi teknologi yang dimiliki.
Melanjutkan penjelasan pada subbab di atas, perhatian internasional juga
berhubungan dengan faktor-faktor berikut ini :
 Hak asasi manusia
 Hak intelektual
11

 Pasar
 Sumber daya alam
 Lingkungan
 Buruh
Adanya permintaan negara bagian California US untuk memberlakukan aturan
standar yang lebih ketat bagi penggunaan perangkat kendali pencemaran untuk mobil
dan truk di tahun, para pembuat katalis mulai memperbaiki mutu produk me-reka
dengan pengembangan sarana untuk memanaskan katalis sehingga mesin kendaraan
dapat hidup lebih cepat dan pencemaran berkurang. Persyaratan California itu juga
membangkitkan arus inovasi dalam industri kendaraan. Walaupun mobil listrik
merupakan salah satu kendaraan pertama di abad ini, teknologi ini tak berkembang
sampai California menetapkan penjualan kendaraan tanpa emisi (zero-emitting
vehicles/ ZEV), mulai model tahun 1998. Sejak saat itu, boleh dikatakan semua
pembuat mobil terkemuka di dunia, mulai BMW sampai General Motors, telah
mengembangkan kendaraan bertenaga baterai, demikian pula sebagian pembangkit
tenaga. Untuk membantu para pembuat mobil AS, pemerintah memberikan 8 juta
dollar AS kepada US Advanced Battery Consortium untuk mengembangkan baterai
yang ringan dan bertenaga tinggi.
Pemerintah Selandia Baru merupakan satu komponen dari berbagai aturan
standar pipa knalpot yang lebih ketat dan rumit yang disyaratkan oleh California
dalam usahanya untuk secara tajam menurunkan pencemaran dan mobil, truk, dan
bus. Per-aturan negara bagian ini juga mensyaratkan penjualan kendaraan beremisi
ultra-rendah [ultra-low emitting vehicles/'ULEV) dan kendaraan transisi beremisi
rendah [transitional low emitting vehicles/TLEV) yang semuanya diperhitungkan
untuk memasukkan tidak hanya mobil-mobil yang lebih bersih, tetapi juga bahan
bakar yang lebih bersih ke pasar-an. Sejauh ini, program California telah berhasil.
Di Brasil yang mengiklankan dirinya sebagai ibu kota lingkungan yang indah
Sebuah metropolis dengan 2,3 juta jiwa, Curitiba berhasil menyediakan pelayanan
medis, gigi dan anak-anak secara cuma-cuma, menciptakan laju daur ulang yang
12

termasuk tertinggi di dunia, dan menurunkan tingkat penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan, semuanya berjalan kendati inflasi membubung dan kemiskinan melanda
kewasan sekelilingnya. Tetapi, inti dari prestasi ini adalah sistem angkutan bus.
Sekalipun tingkat pemilikan mobil per kepala lebih tinggi daripada kota lain
kecuali tiga kota utama Brasil, pemakaian bahan bakar angkutan dan demikian juga
polusi udara 25 sampai 30 persen lebih rendah. Alasannya: bus berjalan lebih cepat,
lebih murah, dan lebih nyaman daripada mobil. Bus mengangkut orang sama
efisiennya dengan kereta bawah tanah modern, tetapi dengan biaya hanya 3
persennya. Dan, bus mengangkut lebih dari 900.000 penumpang sehari. Banyaknya
orang yang dapat diangkut menjadikannya salah satu sistem angkutan umum terbaik
didunia.
Di Curitiba mulai membangun sistem angkutan busnya pada tahun 1970-an di
bawah pimpinan Wali Kota Jainie Lemer, seorang arsitek dan perencana kota. la
menciptakan gabungan antara jalan arteri cepat, bus sambungan lokal, dengan rute
khusus pusat kota. Apartemen tinggi hanya boleh dibangun di dekat jalan arteri
utama, dan setiap gedung harus menyediakan dua lantai dasarnya untuk pertokoan.
Banyaknya toko itu meminimalkan perlunya penghuni bepergian, dan gedung tinggi
memberi banyak pe-numpang akses cepat ke angkutan bus.
Dalam tiga tahun terakhir, Curitiba menambahkan satu gagasan asli yang makin
mempercepat jalannya bus: tabung pemberangkatan. Didirikan di pinggir jalan,
silinder kaca dan baja ini panjangnya 10 meter dan lebarnya hampir tiga meter.
Penumpang tidak perlu naik tangga ke bus dan membayar ongkos di atas, tetapi
memasukkan koin untuk naik, lalu cukup menunggu di dalam tabung yang dirancang
khusus untuk pemberhentian bus itu.
Setelah menunggu sebentar biasanya sekitar lima menit lonceng berbunyi, lalu
sebuah bus volvo yang dirancang khusus merapat ke tabung itu dengan bantuan lensa
fotoelektrik. Pintu selebar 1,3 meter terbuka ke samping, sebuah lempengan baja
diturunkan, dan, dalam beberapa detik para penumpang sudah naik ke bus yang
dilengkapi dengan kursi pahat dan kaca lebar dan berbagai hiasan baja tidak berkarat
13

menyerupai sistem kereta bawah tanah paling modem. Bus itu tiga kali lebih panjang
dari bus biasa, dapat mengangkut 270 penumpang, lalu bergerak cepat dan dalam 20
menit penumpang sudah menempuh jarak 12 kilometer ke pusat kota.
Kota Meksiko, Sebuah metropolis berpenduduk 20 juta orang, Kota Meksiko
biasanya dijuluki kota berpolusi udara paling buruk. Upaya penanggulangannya
mem-butuhkan apa yang bisa disebut upaya yang mahaberat. Ini mencakup suatu
larangan mengemudi sekali seminggu pada 1989 dengan kampanye besar-besaran
dan denda $ 150 untuk pelanggaran.
Upaya ini telah berhasil mengurangi polusi sebesar sekitar 10%. Kendati
penduduk kota mula-mula mengeluhkan program ini, 80 persen di antaranya seka-
rang meminta program itu diteruskan. Keberhasilan larangan mengemudi Kota
Meksiko telah mendorong dua kota besar lainnya, Monterrey dan Guadalejara, untuk
memulai program mereka sendiri.
Kota Singapura membanggakan program yang paling diterima di dunia guna
mengurangi polusi dengan rnengendalikan lalu lintas. Bennobil ke Distrik Pusat
Bisnis (CBD) memerlukan izin khusus, yang dapat dibeli untuk harian atau bulan-an.
Larangan lalu lintas di CBD berlaku dari pukul 7.30 pagi sampai 6.30 sore setiap hari
kecuali hari Minggu dan hari libur. PoEsi ditempatkan di pos di CBD untuk
mengawasi pelanggaran, dan denda dipungut langsung. Pengawasan keras ini
melebar ke taksi yang dilengkapi dengan meteran dan ruang duduk penumpang yang
akan otomatis berbunyi jika kecepatan melebihi 80 kilometer per jam. Semua
kendaraan bermotor harus men-jalani pemenksaan setiap tahun untuk menjamin
kelayakan jalannya dan memenuhi standar emisi. Jaringan angkutan umum yang luar
biasa ini mencakup bus, taksi, dan suatu sistem Mass Rapid Transit, serta kereta
bawah tanah.
Bejing, Cina, kota terbesar keenam di dunia. Beijing menyusun serangan
terhadap polusi udara dengan berbagai program untuk melindungi batas air kota,
memugar daerah kumuh, mendorong penggunaan sepeda (90 persen perjalanan di
kota dilakukan dengan sepeda), dan menghapus pembakaran batu bara di kota. Untuk
14

mencegah pemakaian batu bara besar-besaran, kota itu sudah membangun dua pabrik
besar untuk membuat gas batu bara yang disalurkan dengan pipa ke sekitar satu juta
rumah dan 600 industri.
Kemajuan yang amat cepat dan luar biasa juga telah terjadi dalam pengembangan
mesin gas alam superbersih. Walaupun mobil dan truk berbahan bakar gas alam ber-
jumlah ratusan ribu, terutama paling banyak di Italia, Selandia Baru, dan negara-
negara bekas Uni Soviet, tidak satu pun dan kendaraan-kendaraan itu telah
dioptimasikan untuk mengurangi pencemaran udara dari knalpot. Tetapi dengan
masuknya program LEV/ZEV California, para pembuat mobil dan pemasok gas alam
mulai bekerja sama dalam mengembangkan kendaraan yang dirancang dari dasar
untuk menggunakan gas alam dengan hasil yang menakjubkan: setelah 80.000
kilometer, kendaraan tidak saja memenuhi standar ULF-V, tetapi juga 96 persen di
bawahnya.
Polusi udara itu berbentuk briket gypsum sekeras karang dan ukuran serta
warnanya sama dengan telur yang tergeletak bertumpuk-tumpuk di musim salju yang
menggigit. Briket itu merupakan produk samping dari "penggosok" cerobong asap,
suatu alat yang menyemprotkan udara bermuatan polutan dengan campuran air dan
batu kapur sehingga menyebabkan endapan yang di banyak negara cuma dibuang ke
galian.
D Jerman, pabrik pembangkit tenaga harus mengembangkan alternatif bagi
penggosok atau mencari cara untuk memanfaatkan endapan itu. Industri Jerman
melakukan kedua hal itu; yang pertama menghasilkan inovasi dengan tujuan
mengembangkan pengawasan polusi terhadap penggosok dan lainnya
menyempurnakan penggunaan endapan penggosok. Salah satu hasilnya adalah proses
"rumah dari polusi" Knauf. Dengan datangnya musim semi dan pembangunan,
tumpukan briket itu pun menyusut karena briket lalu dijadikan pasta dan dicampur
dengan air untuk dipres dengan kertas bungkus dan dikeringkan agar menjadi berbagi
produk seperti "papan dinding", "lapisan kerang", dan papan gypsum. Dikirim ke
berbagai lokasi pembangunan di seluruh negeri, papan polusi itu menjadi dinding dan
15

langit-langit perkantoran dan rumah-rumah. Produk itu begitu sukses, memang,


sehingga pada 1990 Knauf Gypsum membuka pabrik baru di Sittingborne-on-
Thames di lnggris.
Lebih jauh, karena alasan praktis, mobil bertenaga baterai sekali dipasarkan akan
mencapai dan mempertahankan pasaran kendaraan ringan yang semakin besar.
Meng-ikuti inisiatif California, 11 negara bagjan AS, yang sebagian besar di bagian
Timur Laut, memberlakukan pula standar ZEY/LEV. Jika pemberlakuan ini terus
berlanjut, akan ada sekitar 2 juta ZEV di jalan-jalan AS pada tahun 2003. Jika
diasumsikan lebih jauh bahwa tiap mobil dikemudikan sejauh rata-rata di AS saat ini,
yaitu 48 km tiap hari, menggunakan 0,5 kilowatt jam per 1,5 kn vaitu konsumsi
mobil bertenaga baterai TEVAN dari Chrysler, yang merupakan mobil listrik paling
boros sampai sekarang), maka tiap mobil akan mengonsumsi 15 kilowatt sehari
semalam, dengan waktu isi ulang [recharge] delapan jam. Konsumsi keselurihsr. zzri
semua kendaraan ini berjumlah kurang lebih 4 juta kilowatt, atau satu persen
kenaikan pada permintaan puncak. Untuk mengubah semua jenis kendaraan itu
menjadi kendaraan bertenaga baterai diperlukan peningkatan kebutuhan listrik
sekitar 25 persen tetapi juga penurunan emisi karbon dioksida dalam jumlah yang
sama, asalkan konsumsi listrik sama dengan saat ini.
Dengan demikian, mobil bertenaga baterai akan membawa dua berita baik:
pencemaran lokal seperti asap kabut dan karbon monoksida akan sangat terkurangi
karena penghapusan pipa knalpot, pencemaran pemanasan global seperti karbon
dioksida akan terkendali dengan digantinya mesin berpembakaran di dalam (internal
combusfion engine) oleh pembangkit tenaga sentral yang lebih efisien. Jika semua
mobil dapat diubah menjadi mobil bertenaga baterai yang lebih efisien daripada
TEVAN, maka keuntungan akan lebih besar lagi.

IV SIMPULAN
16

Menurut World Health Organization (WHO), dalam laporannya tahun


2007, masing-masing sekitar 5-10% pekerja di negara berkembang dan 20-50%
pekerja di negara maju telah mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan
kerja yang memadai. Dari jumlah tersebut data mengenai penyakit akibat
kecelakaan pekerja hanya merupakan bagian dari suatu puncak gunung es. Artinya
pengawasan langsung di perusahaan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan
keselamatan kerja tidak dilakukan secara reguler baik dinegara maju maupun di
negara berkembang.
Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang
tidak aman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut International
Labor Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang disebabkan
oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000
kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena
diakibatkan oleh hubungan pekerjaan, sekitar 160 juta penyakit akibat dampak dari
pekerjaan baru setiap tahunnya.

Daftar Pustaka
Budiman Chandra,ed. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta : 2005
Candra Yoga Aditama,, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: UI Press. 2002
H.J. Mukono. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Jakarta Airkangga university
Press, 2006.
John Ridley. Kesehatan dan Keselamatan Kerja….. Ihtisar. Jakarta: Erlangga. 2002
17

Munir, M.I.T. Kurikulum berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:


CV. Alfabeta bekerjasama dengan UPI Bandung. 2008
Suwarno Tahid. Konsep Teknologi dalam Perkembangan Produk Industri. Jakarta
Predana Media Group. 2007
Daniel, A.O. Waste water Collection and Disposal Healt and Preventive medicine
Maxcy –Resenau Last 13 Edition New Jersey.
Dekes RI. Pedoman sanitasi Rumah sakit Indonesia bakti Husada Jakarta 1992.
Ketehum. PA. Microbiologi Introduction for Health Frofessional. John Wiley and
Sons Inc. New york 1984.

Anda mungkin juga menyukai