Penetralan adalah reaksi dari asam dan basa. Titrasi adalah teknik
yang biasa digunakan untuk penetralan. Titik kritis titrasi adalah titik ekivalen,
suatu titik dimana asam dan basa berada bersama sama dalam proporsi
stoikiometri, tanpa sisa. Perubahan warna indikator asam basa biasa digunakan
untuk menetapkan titik ekivalen. Titik pada titrasi dimana indikator indikator
berubah warna dinamakan titik akhir dari indikator, yang didapat dengan cara
menyesuaikan titik akhir indikator dengan ekivalen pada penetralan. Sehingga,
kita memerlukan suatu indikator yang perubahan warnanya terjadi dalam rentang
pH yang meliputi pH sesuai dengan titik ekivalen. Semua nilai-nilai yang
didapatkan digambarkan dalam kurva titasi untuk reaksi penetralan.
Asam dalam air akan menghasilkan ion H+ dan basa dalam air akan
menghasikan OH¯. Reaksi penetralan adalah reaksi antarasebuah ion H+ dan ion
OH¯ membentuk suatu molekul H2O, dan sifat kedua larutan hilang. Secara
molekuler, reaksi penetralan asam-basa menghasilkan garam dan air.
1. Titik ekivalen
Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol
OH¯. Biasanya ditunjukkan dengan harga pH
2. Titik akhir
Perubahan pH pada penetralan asam kuat oleh basa kuat kurva yang
didapatkan sebagai berikut : pada titrasi HCl oleh NaOH, mula mula pH
naik sangat lambat, kemudian terjadi lonjakan pH dan selanjutnya
kenaikan pH lambat sekali. Titik tengah bagian vertikal grafik adalah titik
ekivalen titrasi. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat titik ekivalen
terjadi pada pH = 7. Larutan dengan pH bersifat netral yaitu jumlah ion H+
sama dengan jumlh ion OH¯. Contoh titrasi asam kuat oleh basa kuat
adalah titrasi HCl oleh NaOH. Berikut kurva titrasi asam kuat (HCl) dan
basa kuat (NaOH) :
M1.V1.Val1 = M2.V2.Val2......................................................................(1)
M2 = 𝑀1.𝑉1.𝑉𝑎𝑙1..................................................................................(2)
𝑉2𝑉𝑎𝑙2
14
Kurva Titrasi HCl Oleh NaOH
12
10
8
pH
6
Equivalen Point : pH
4 : 7,00
Acidic Range Y-Values
2
Basic Range
0
0 20 40 60 80 100
VNaOh (Ml)
Perbedaaan dengan titrasi asam kuat, dalam titrasi asam lemah oleh basa
kuat adalah
4. bagian terjal dari kurva titrasi pada titik ekivalen dalam rentang sempit
5. pemilihan indikator yang cocok untuk titrasi asam lemah oleh basa
kuat lebih terbatas. Khususnya dapat menggunakan indikator
perubahan warna dibawah pH : 7,00
14
12 pH = pKa = 4,76
10 Half equivalence point
Equivaleince point pH
pH
8
: 8,73
Y-Values
6
4
Basic Range
2
Buffer Zone
0
-20 0 20 40 60 80 100
Alat
NaOH
NaOH
C2H2O4
V
Titrasi HCl terhadap NaOH
HCl
pengamatan
No Perlakuan
sebelum sesudah
1 10 ml C2H2O4 + 3 tetes Tidak bewarna Tidak bewarna
indikator pp
2 10 ml C2H2O4 + 3 tetes Tidak bewarna Bewarna
indikator pp + NaOH merah muda.
Membutuhkan
volume NaOH
sebanyak
V1 = 3,6 ml
V2 = 3,8 ml
V3 = 3,6 ml
X. Jawaban Pertanyaan
Jawaban :
a. Titik ekivalen
Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol
OH¯. Biasanya ditunjukkan dengan harga pH. Dimana saat larutan +
indikator ditetesi sudah berubah warna tetapi warnanya masih bisa
kembali lagi ke warna semula
b. Titik akhir
Titik akhir adalah titik saat dimana indikator berubah warna dan
warnanya sudah tidak bisa kembali lagi kebentuk semula
3. Pada larutan diatas mana yang berfungsi sebagai larutan baku primer,
larutan baku sekunder dan larutan baku tersier ?
Jawaban :
Larutan baku primer : larutan C2H2O4, karena larutan C2H2O4 sudah
diketahui molaritasnya terlebih dahulu
Larutan baku sekunder : larutan NaOH, karena Larutan NaOH tidak dapat
diketahui konsentrasinya secara langsung tetapi harus melalui tittrasi
dengan asam oksalat yang sudah diketahui konsentrasinya
Larutan baku tersier : larutan HCl, karena lrutan HCl konsentrasinya
didapat dari titrasi dengan NaOH. Dimana konsentrasi NaOH sendiri
didapatkan dari titrasi dengan C2H2O4