Anda di halaman 1dari 11

POTENSI PEMBANGUNAN TAMAN YA’AHOWU KOTA GUNUNGSITOLI

MENJADI RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) KOTA


GUNUNGSITOLI

Nama : Ivo Era-Era Zalukhu

NIM : 345150026

Abstrak: Pengembangan sebuah kota tidak terlepas dari penataan yang baik.
Sarana dan prasarana yang baik juga tentunya akan mendukung
perkembangan sebuah kota seperti sarana transportasi, sarana
pendidikan, peribadatan dan lain sebagainya sehingga mencukupi
kebutuhan dari masyarakat yang berada dalam kota tersebut. Ruang
terbuka juga merupakan salah satu kebutuhan penting dalam sebuah
penataan kota sehingga dapat menjadi paru-paru kota. Pentingnya
kebutuhan akan sebuah ruang terbuka membuat sebuah kota memiliki
aturan dan menerapkan pembangunan ruang terbuka menjadi sebuah
prioritas yang penting. Pengembangan ruang terbuka juga dilkuka di Kota
Gunungsitoli Kepulauan Nias yaitu Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
yang menjadikan taman ini menjadi salah satu Landmark yang dijadikan
sebagai salah satu tempat rekreasi. Namun fasilitas yang disediakan pada
taman ini masih lebih tertuju hanya untuk tempat rekreasi saja seperti
adanya kursi taman, lampu taman dan juga adanya panggung untuk
kebutuhan acara setempat sehingga yang dapat menikmati ruang terbuka
ini hanyalah remaja dan orang dewasa. Oleh sebab itu akan sangat baik
jika ruang terbuka ini dapat dilengkapi fasilitas kebutuhan untuk anak-anak
sehingga ruang terbuka ini dapat digunakan oleh seluruh kalangan.
I. Latar Belakang

Kota Gunungsitoli merupakan kota yang terletak di Pulau Nias, Provinsi


Sumatera Utara. Karena berupa daerah kepulauan maka Pulau Nias lebih banyak
dikembangkan sebagai daerah pariwisata, terutama juga Kota Gunungsitoli yang
menjadi pusat di Kepulauan Nias. Pembangunan selain bidang pariwisata juga
dikembangkan di Kota Gunungsitoli seperti pembangunan Taman Kota, pelebaran
jalan, serta tugu peringatan gempa yang menjadi poin-poin penting kegiatan prioritas
pemerintah daerah dalam rangka pengembangan infrastrukur wilayah yang lebih
terintegrasi.

Pembangunan Taman Kota yang dilakukan di Kota Gunungitoli yaitu


pembangunan Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli. Pembangunan taman ini
dibangun di Jalan Sirao Kota Gunungsitoli. Taman ini lebih difungsikan sebagai
sarana rekreasi dan juga sebagai tempat diadakannya acara-acara di Kota
Gunungsitoli. Fasilitas yang tersedia di Taman Ya’ahowu juga terdiri atas kursi, lampu
taman dan juga sebuah panggung sebagai tempat diadakannya acara-acara besar
maupun kecil di Kota Gunungsitoli. Oleh sebab itu Taman Ya’ahowu Kota
Gunungsitoli dapat menjadi salah satu taman yang berpotensi sebagai salah satu
Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sehingga Taman Ya’ahowu tidak hanya

Gambar: Taman Ya’ahowu


Sumber: Kabar Nias
sebagai pusat rekreasi melainkan juga manjadi pusat untuk memadukan kegiatan dan
aktifitas warga serta juga menjadi ruang terpadu yang ramah anak.

Berdasarkan peraturan provinsi DKI Jakarta dapat kita ketahui bahwa Ruang
Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah tempat dam/atau ruang terbuka yang
memadukan kegiatan dan aktifitas warga dengan mengimplementasikan 10 (sepuluh
program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga untuk mengintegrasikan
dengan program Kota Layak Anak. Oleh sebab itu maka akan sangat baik bila Taman
Ya’ahowu Kota Gunungsitoli dapat menjadi tepat rekreasi dan juga menjadi tempat
yang dapat dinikmati oleh anak-anak dengan fasilitas yang menunjang kegiatan anak-
anak.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan penulis dalam penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui
apakah Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli dapat menjadi ruang terbuka yang bukan
hanya menjadi sarana rekreasi melainkan menjadi ruang terpadu yang dapat
digunakan untuk anak-anak yaitu Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

III. Kajian Teori

Pengembangan sebuah kota tidak terlepas dari dasar kebutuhan masyaratnya


sendiri yang mencakup segala aspek mulai dari anak kecil sampai dewasa. Oleh
sebab itu maka segala aspek dalam pengembangan kota harus sesuai dan
mencukupi akan kebutuhan masyarakatnya. Indonesia merupakan salah satu negara
yang meratifikasi hak anak dan mewujudkannya dalam kebijakan Kota Layak Anak
(KLA). KLA dinilai merupakan isu yang sangat penting akhir-akhir inihal ini disebabkan
karena terbatasnya kebijakan pemerintah untuk mengimplementasikan isu hak anak
dalam perencanaan kabupaten atau kota. Dalam buku Kevin Lynch yang berjudul
“Children’s Perception of the Environment” mengatakan bahwa lingkungan yang baik
untuk anak adalah lingkungan yang memiliki kekuatan secara fisik dan sosial,
komunitas yang mempunyai aturan yang jelas dan tegas, komunitas yang memberi
kesempatan pada anak, dan komunitas yang mempunyai fasilitas pendidikan yang
memberi kesempatan anak untuk mempelajari dan menyelidiki lingkungan dan dunia
mereka (Panduan KLA,2006).

Anak-anak adalah karunia dari mandat Allah dan pada saat yang sama itu selalu
harus dijaga. Sayangnya, beberapa kasus seperti eksploitasi anak, pelecehan
seksual anak, perdagangan manusia, selalu ada di sana bahkan setelah Kota Layak
Anak (KLA) telah lama diproklamasikan.

Kebutuhan akan anak juga telah diatu dalam undang-undang yaitu Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 mengatur tentang hak-hak anak, sebagaimana tertuang
dalam pasal 28B ayat 2, “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Selain
UUD 1945, ada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagai Pelaksanaan Konvensi PBB tentang Hak Anak; Undang-undang Nomor 23
Tahun 2004 tentang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT);
Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; dan
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang memuat upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan anak dan mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan
berakhlak mulia; serta melindungi anak terhadap berbagai bentuk kekerasan,
eksploitasi, dan diskriminasi.

RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak merupakan salah satu
penerapan Kota Layak Anak (KLA) di DKI Jakarta yang telah diatur di dalam Pergub
DKI Jakarta yang didasarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 tentang
Kesejahteraan Anak; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 29 Taun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
lain sebagainya dengan kebijakan memadukan kegiatan dan aktivitas warga dengan
mengimplementasikan 10 (sepuluh) program Pokok Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga untuk mengintegrasikan dengan program Kota Layak Anak.
sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk diterapkan dalam rangka untuk
meningkatkan dan mencukupi kebutuhan akan anak.
IV. Metode Penulisan

Metode penulisan dari artikel ini terdiri atas:

I. Latar Belakang

II. Maksud dan Tujuan

III. Kajian Teori

IV. Metode Penulisan

V. Evaluasi Objek Studi

V. Evaluasi Objek Studi

Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli merupakan salah satu ruang terbuka yang
terletak di Kota Gunungsitoli, tepatnya di Jl. Sirao, Kelurahan Pasar Gunungsitoli, Kota
Gunungsitoli, Sumatera Utara

Gambar: Lokasi Taman Ya’ahowu Kota


Gunungsitoli
Gambar:Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli

Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli dulunya merupakan tempat pembuangan


reruntuhan bangunan pascagempa yang saat ini telah ditata menjadi Taman
Ya’ahowu oleh pemerintah kota Gunungsitoli. Taman ini merupakan salah satu ikon
dari Kota Gunungsitoli karena tidak hanya ditata menjadi sebuah taman yang
merupakan salah satu area pariwisata melainkan juga memiliki aspek historis karena
taman ini dulunya merupakan tempat pembuangan reruntuhan gempa pada tahun
2005.

Gambar: Reruntuhan Bangunan Pascagempa


2005 yang sekarang menjadi lokasi Taman Kota
Ya’ahowu
Lokasi dari Taman Kota Ya’ahowu terletak di dekat hunian dan juga terletak di
dekat pantai atau menghadap lautan sehingga taman kota ini tidak hanya memiliki
fungsi sebagai ruang terbuka melainkan juga sebagai objek pariwisata yang menarik
di Kota Gunungsitoli. Pengunjung yang mengunjungi Taman Kota Ya’ahowu terdiri
umur dewasa hingga anak anak yang datang untuk beristirahat dan juga untuk jalan-
jalan.
Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli tidak hanya ramai dikunjungi pada siang
hari melainkan ramai juga dikunjungi pada malam hari yang biasanya dikunjungi oleh
remaja untuk berkumpul bersama. Hal ini disebabkan karena pada taman kota ini
terdapat toko yang menjual snack, minuman dan dilengkapi dengan fasilitas tempat
duduk sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan pantai pada malam hari.

Gambar: Suasana Taman Ya’ahowu pada malam hari


Fasilitas di Taman Kota Ya’ahowu juga tergolong lengkap. Berikut adalah
fasilitas yang terdapat di Taman Kota Ya’ahowu Kota Gunungsitoli:

Tabel Fasilitas Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli

No Nama Fasilitas
1 Kursi Taman
2 Toilet
3 Lampu Taman
4 Panggung
5 Tiang Besi di sekitar jalan masuk
6 Warung/Toko
7 Tempat sampah
Fasilitas-fasilitas pada taman Kota Gunungsitoli secara umum sudah mencukupi
untuk kebutuhan pengunjung yang datang di taman kota tersebut. Seperti kursi taman
yang terdapat dengan jarak 1-2 meter. Kursi taman tersebut berbentuk panjang yang
terbuat dari semen sehingga tidak mudah untuk dirusak oleh pengunjung.

Gambar: Kursi Taman Kota Ya’ahowu


Kemudian untuk fasilitas lainnya yaitu terdapat toilet yang terletak di sudut
taman kota tersebut. Kondisi dari toilet tersebut tergolong kurang baik karena kotor
akibat kurangnya perhatian masyarakat akan kebersihan toilet di taman tersebut.

Pada tengah taman terdapat fasilitas panggung yang biasa digunakan untuk
acara-acara yang di adakan di taman kota tersebut, mulai dari event-event yang kecil
seperti perayaan natal, acara muda-mudi hingga event-event besar seperti Pemilihan
Putri Pariwisata. Panggung ini terbuat dari kayu dengan atap daun rumbia berbentuk
melengkung mengelilingi panggung dan pada puncak atapnya terdapat bentuk
menyilang yang konon katanya sebagai tempat burung untuk bertengger. Atap dari
panggung ini menyerupai atap pada rumah adat Nias pada umumnya. Tinggi dari
panggung ini sekitar 1 m yang dilengkapi tangga pada sebelah kiri dan kanan
panggung untuk naik. Tiang disekitar panggung memiliki ukiran-ukiran yang mirip
pada rumah adat nias sehingga sangat menonjolkan adat dari Pulau Nias. Letak dari
paggung ini terlihat sangat baik karena pada bagian depan panggung terdapat
lapangan kosong yang cukup luas sebagai tempat penonton saat diadakannya acara-
acara di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
Gambar: Panggung di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli

Fasilitas lain yang mendukung pada taman ini yaitu pada jalan masuk taman
kota ini terdapat fasilitas jalan untuk pengguna kursi roda yang di sampingnya terdapat
tiang besi sehingga memudahkan pengunjung yang memiliki kebutuhan khusus untuk
berkunjung ke taman ini.

Fasilitas lapangan yang tersedia di taman kota ini masih merupakan lapangan
kosong di area sekitar panggung yang cukup luas yang biasa digunakan oleh anak-
anak sebagai tempat bermain maupun juga orang dewasa yang beberapa
menggunakannya sebagai area olahraga seperti senam dan bermain sepatu roda.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa taman ini secara umum sudah
memiliki fasilitas yang memadai namun dari sisi lain kurangnya kesadaran
pengunjung akan kebersihan menyebabkan masih berserakannya sampah di sekitar
taman seperti sampah plastik, botol minuman bekas dan lain sebagainya yang
seharusnya diletakkan pada tempatnya yaitu tempat sampah.

Pembangunan dari Taman Kota Ya’ahowu masih memerlukan penambahan


fasilitas-fasilitas yang mencukupi kebutuhan anak. Sesuai dengan pembahasan
sebelumnya bahwa penerapan isu-isu hak anak masih kurang diterapkan dan
diintegrasikan oleh pemerintah sehingga pembangunan fasilitas yang dibangun di
Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli masih merupakan fasilitas umum yang
dibutuhkan oleh masyarakat luas. Pembangunan fasilitas-fasilitas yang mendukung
untuk anak-anak tentunya akan meningkatkan fungsi dan manfaat dari taman kota
tersebut sehingga anak-anak dapat berintegrasi dengan baik dan juga dapat
memanfaatkan Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli sebagai tempat belajar, bermain
dan berinteraksi. Fasilitas-fasilitas yang perlu ditambahkan seperti lapangan olahraga,
taman baca atau perpustakaan, fasilitas bermain sperti ayunan dan perosotan.

Pemerintah Kota Gunungsitoli merencanakan penataan lanjutan yang akan


segera dilaksanakan pada tahun yang akan datang dengan anggaran biaya Rp
750.000.000 di Tahun Anggaran (TA) 2018 sehingga hal ini tentu saja akan semakin
meningkatkan kualitas dari Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli. Salah satu rencana
yang akan dilaksanakan yaitu penambahan Closed Circuit Televison (CCTV) yang
disentralkan oleh Polres Nias untuk mengawasi area taman kota dari kejahilan
maupun kegiatan-kegiatan yang melanggar norma di area tersebut.

Usaha dari pemerintah Kota Gunungsitoli terbilang sangat baik terutama


dalam menggagaskan taman kota yang bukan hanya sebagai area terbuka melainkan
juga sebagai salah satu daerah pariwisata yang menarik di Kota Gunungsitoli. Respon
dari masyarakat sekitar juga sangat mendukung dengan adanya taman kota tersebut
sehingga pembangunan dan penataan dari Taman Kota Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
dapat semakin baik dan memiliki kualitas yang sangat bermanfaaat bagi masyarakat.
Oleh sebab itu maka akan sangat baik bila pemerintah Kota Gunungsitoli dapat
mengimplementasikan isu mengenai hak anak sehingga Kota Gunungsitoli dapat
mmanjadi kota yang mendukung sebagai Kota Layak Anak (KLA)
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hetanews.com/article/120615/penataan-taman-yaahowu-segera-
dilanjutkan

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Ruang+Publik+Terpa
du+Ramah+Anak&btnG=

http://www.iglobalnews.co.id/2018/02/taman-yaahowu-kota-gunungsitoli-akan-ditata-
dengan-indah/

https://kabarnias.com/sudut-pandang/opini-warga/sedikit-cerita-soal-cikal-bakal-
taman-yaahowu-9143

Anda mungkin juga menyukai