NIM : 345150026
Abstrak: Pengembangan sebuah kota tidak terlepas dari penataan yang baik.
Sarana dan prasarana yang baik juga tentunya akan mendukung
perkembangan sebuah kota seperti sarana transportasi, sarana
pendidikan, peribadatan dan lain sebagainya sehingga mencukupi
kebutuhan dari masyarakat yang berada dalam kota tersebut. Ruang
terbuka juga merupakan salah satu kebutuhan penting dalam sebuah
penataan kota sehingga dapat menjadi paru-paru kota. Pentingnya
kebutuhan akan sebuah ruang terbuka membuat sebuah kota memiliki
aturan dan menerapkan pembangunan ruang terbuka menjadi sebuah
prioritas yang penting. Pengembangan ruang terbuka juga dilkuka di Kota
Gunungsitoli Kepulauan Nias yaitu Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
yang menjadikan taman ini menjadi salah satu Landmark yang dijadikan
sebagai salah satu tempat rekreasi. Namun fasilitas yang disediakan pada
taman ini masih lebih tertuju hanya untuk tempat rekreasi saja seperti
adanya kursi taman, lampu taman dan juga adanya panggung untuk
kebutuhan acara setempat sehingga yang dapat menikmati ruang terbuka
ini hanyalah remaja dan orang dewasa. Oleh sebab itu akan sangat baik
jika ruang terbuka ini dapat dilengkapi fasilitas kebutuhan untuk anak-anak
sehingga ruang terbuka ini dapat digunakan oleh seluruh kalangan.
I. Latar Belakang
Berdasarkan peraturan provinsi DKI Jakarta dapat kita ketahui bahwa Ruang
Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) adalah tempat dam/atau ruang terbuka yang
memadukan kegiatan dan aktifitas warga dengan mengimplementasikan 10 (sepuluh
program Pokok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga untuk mengintegrasikan
dengan program Kota Layak Anak. Oleh sebab itu maka akan sangat baik bila Taman
Ya’ahowu Kota Gunungsitoli dapat menjadi tepat rekreasi dan juga menjadi tempat
yang dapat dinikmati oleh anak-anak dengan fasilitas yang menunjang kegiatan anak-
anak.
Maksud dan Tujuan penulis dalam penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui
apakah Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli dapat menjadi ruang terbuka yang bukan
hanya menjadi sarana rekreasi melainkan menjadi ruang terpadu yang dapat
digunakan untuk anak-anak yaitu Ruang Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Anak-anak adalah karunia dari mandat Allah dan pada saat yang sama itu selalu
harus dijaga. Sayangnya, beberapa kasus seperti eksploitasi anak, pelecehan
seksual anak, perdagangan manusia, selalu ada di sana bahkan setelah Kota Layak
Anak (KLA) telah lama diproklamasikan.
Kebutuhan akan anak juga telah diatu dalam undang-undang yaitu Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 mengatur tentang hak-hak anak, sebagaimana tertuang
dalam pasal 28B ayat 2, “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Selain
UUD 1945, ada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagai Pelaksanaan Konvensi PBB tentang Hak Anak; Undang-undang Nomor 23
Tahun 2004 tentang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT);
Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; dan
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang memuat upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan anak dan mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan
berakhlak mulia; serta melindungi anak terhadap berbagai bentuk kekerasan,
eksploitasi, dan diskriminasi.
RPTRA atau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak merupakan salah satu
penerapan Kota Layak Anak (KLA) di DKI Jakarta yang telah diatur di dalam Pergub
DKI Jakarta yang didasarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 tentang
Kesejahteraan Anak; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 29 Taun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
lain sebagainya dengan kebijakan memadukan kegiatan dan aktivitas warga dengan
mengimplementasikan 10 (sepuluh) program Pokok Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga untuk mengintegrasikan dengan program Kota Layak Anak.
sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk diterapkan dalam rangka untuk
meningkatkan dan mencukupi kebutuhan akan anak.
IV. Metode Penulisan
I. Latar Belakang
Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli merupakan salah satu ruang terbuka yang
terletak di Kota Gunungsitoli, tepatnya di Jl. Sirao, Kelurahan Pasar Gunungsitoli, Kota
Gunungsitoli, Sumatera Utara
No Nama Fasilitas
1 Kursi Taman
2 Toilet
3 Lampu Taman
4 Panggung
5 Tiang Besi di sekitar jalan masuk
6 Warung/Toko
7 Tempat sampah
Fasilitas-fasilitas pada taman Kota Gunungsitoli secara umum sudah mencukupi
untuk kebutuhan pengunjung yang datang di taman kota tersebut. Seperti kursi taman
yang terdapat dengan jarak 1-2 meter. Kursi taman tersebut berbentuk panjang yang
terbuat dari semen sehingga tidak mudah untuk dirusak oleh pengunjung.
Pada tengah taman terdapat fasilitas panggung yang biasa digunakan untuk
acara-acara yang di adakan di taman kota tersebut, mulai dari event-event yang kecil
seperti perayaan natal, acara muda-mudi hingga event-event besar seperti Pemilihan
Putri Pariwisata. Panggung ini terbuat dari kayu dengan atap daun rumbia berbentuk
melengkung mengelilingi panggung dan pada puncak atapnya terdapat bentuk
menyilang yang konon katanya sebagai tempat burung untuk bertengger. Atap dari
panggung ini menyerupai atap pada rumah adat Nias pada umumnya. Tinggi dari
panggung ini sekitar 1 m yang dilengkapi tangga pada sebelah kiri dan kanan
panggung untuk naik. Tiang disekitar panggung memiliki ukiran-ukiran yang mirip
pada rumah adat nias sehingga sangat menonjolkan adat dari Pulau Nias. Letak dari
paggung ini terlihat sangat baik karena pada bagian depan panggung terdapat
lapangan kosong yang cukup luas sebagai tempat penonton saat diadakannya acara-
acara di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
Gambar: Panggung di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli
Fasilitas lain yang mendukung pada taman ini yaitu pada jalan masuk taman
kota ini terdapat fasilitas jalan untuk pengguna kursi roda yang di sampingnya terdapat
tiang besi sehingga memudahkan pengunjung yang memiliki kebutuhan khusus untuk
berkunjung ke taman ini.
Fasilitas lapangan yang tersedia di taman kota ini masih merupakan lapangan
kosong di area sekitar panggung yang cukup luas yang biasa digunakan oleh anak-
anak sebagai tempat bermain maupun juga orang dewasa yang beberapa
menggunakannya sebagai area olahraga seperti senam dan bermain sepatu roda.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa taman ini secara umum sudah
memiliki fasilitas yang memadai namun dari sisi lain kurangnya kesadaran
pengunjung akan kebersihan menyebabkan masih berserakannya sampah di sekitar
taman seperti sampah plastik, botol minuman bekas dan lain sebagainya yang
seharusnya diletakkan pada tempatnya yaitu tempat sampah.
https://www.hetanews.com/article/120615/penataan-taman-yaahowu-segera-
dilanjutkan
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=Ruang+Publik+Terpa
du+Ramah+Anak&btnG=
http://www.iglobalnews.co.id/2018/02/taman-yaahowu-kota-gunungsitoli-akan-ditata-
dengan-indah/
https://kabarnias.com/sudut-pandang/opini-warga/sedikit-cerita-soal-cikal-bakal-
taman-yaahowu-9143