Bab III
Bab III
A. Hasil Kegiatan
1. Gambaran Umum RSUD Dr. Moewardi
a. Keadaan Umum
Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Kotamadya
Surakarta dan merupakan Rumah Sakit tipe A pendidikan. RSDM juga
menjadi Rumah Sakit Pendidikan (Teaching Hospital) bagi calon
dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I). Rumah Sakit Daerah
Dr. Moewardi terletak di Jl. Kolonel Soetarto No. 132 Surakarta,
dengan luas tanah sebesar 41.024 m2 dan luas bangunan sebesar
56.542 m2. Pada bulan maret 2017 RSUD Dr. Moewardi
melaksanakan Joint Commision International Accreditation (JCIA)
dengan berbagai persiapan yang telah dimatangkan guna mendukung
pelaksanaan akreditasi tersebut.
RSUD Dr. Moewardi sebagai rumah sakit rujukan mempunyai
wilayah cakupan yang cukup luas meliputi wilayah Karesidenan
Surakarta dan Provinsi Jawa Timur Bagian Barat, dan sebagai rumah
sakit pendidikan yang mulai berkembang dengan pendidikan Dokter
Spesialis. Pelayanan yang diberikan sebagai berikut:
1) Pelayanan Rawat Jalan Reguler dan VIP, dengan 26
Poliklinik
2) Pelayanan Rawat Inap dengan tempat tidur 808 buah
3) Pelayan Kamar Operasi
4) Pelayanan Perawatan Intensif
5) Pelayanan Jantung Terpadu
6) Pelayanan PONEK
7) Pelayanan VCT, Pelayanan TB MDR-DOTS serta
pelayanan penunjang dengan peralatan canggih.
b. Visi, Misi, Motto/Jargon, dan Budaya 5R RSUD Dr. Moewardi
1) Visi
Rumah sakit terkemuka berkelas dunia.
2) Misi
16
2
Tabel 3.1
Kelengkapan Informasi Penunjang Keakuratan Kode Penyakit
Calculus Of Kidney Pada Dokumen Pasien Rawat Inap
di RSUD Dr. Moewardi
Tidak
Lengkap Total
Lengkap
No Informasi Penunjang
n (%) n (%) n
1 Diagnosis Utama 30 100 0 0 30
2 Anamnesis 30 100 0 0 30
2 Hasil Pemeriksaan 30 100 0 0 30
Laboratorium
3 Hasil Pemeriksaan 27 90 3 10 30
Radiologi
Sumber : Dokumen rekam medis pasien rawat inap Calculus Of Kidney & SIM-RS
tahun 2018
1 Tindakan 30 100 0 0 30
2 Laporan Operasi 30 100 0 0 30
Sumber : Dokumen rekam medis pasien rawat inap Calculus Of Kidney & SIM-RS tahun
2018
Jumlah 30 100%
Sumber : Dokumen rekam medis pasien rawat inap Calculus Of Kidney & SIM-RS tahun
2018
7 Ureterotomy 2 100 0 0 2
8 Irrigation of 2 100 0 0 2
wound
Sumber : Dokumen rekam medis pasien rawat inap Calculus Of Kidney & SIM-
RS tahun 2018
B. Pembahasan
1. Aturan dan Tata Cara Klasifikasi, Kodefikasi Penyakit dan
Tindakan Penyakit Calculus Of Kidney Pada Dokumen Rekam Medis
Pasien Rawat Inap
Pengkodean penyakit dan tindakan pada dokumen rekam medis
pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi dilakukan oleh PJRM atau
petugas koding disetiap bangsal. Hal tersebut bertujuan supaya
pengkodean dapat dilakukan secara akurat dan tepat waktu.
Tata cara pengkodean di RS Dr. Moewardi dilakukan sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan No. Dokumen
RSDM/YANMED/RM/041 tentang prosedur coding rekam medis
pasien pulang rawat inap. Pengkodean dilakukan dengan menggunakan
ICD-10 dan ICD-9-CM dengan format elektronik maupun manual.
Untuk penggunaan ICD elektronik menggunakan aplikasi yang
bernama ICD WHO untuk kode diagnosis dan ICD 9CM.pdf 2010
untuk kode tindakan.
Pengkodean dikatakan sesuai karena pada SPO dengan No.
Dokumen RSDM/YANMED/RM/041 tentang prosedur coding rekam
medis pasien pulang rawat inap tidak dijelaskan jenis ICD yang harus
digunakan untuk proses pengkodean, namun hal tersebut dapat
menimbulkan perbedaan persepsi pengkodean jika ICD yang digunakan
8
berbeda versi antar petugas koding. SOP tentang prosedur coding rekam
medis pasien pulang rawat inap seharusnya disusun berdasarkan logika,
utk menyelesaikan proses kerja secara efektif, efisien dan aman,
sehingga jelas ICD yang harus digunakan dalam pengkodean penyakit
dan tindakan.
Contoh kode tidak akurat pada dokumen rekam medis rawat inap:
a) Nama Pasien : P4
b) Diagnosis : Batu ginjal HHD
c) Anamnesa : Nyeri pinggang
T :160/80 mmHg
R : 22x/menit
N : 82x/menit
d) Hasil radiologi : radioplaque diproyeksi setinggi
VL kiri suspek nephrolithiasis kiri
e) Pengkodean : Kode RS = N20.2 dan I11.9
Kode ICD 10= N20.0
Dalam hal ini kode N20.2 merupakan kode untuk diagnosis batu
ginjal yang disertai dengan batu pada ureter dan dalam aturan
pengkodean ICD-10 volume 2, diagnosis utama hanya boleh diisi satu
kondisi sebagai kondisi utama. Pada kasus pasien P4 berdasarkan
informasi yang diperoleh dari dokumen rekam medis pasien seharusnya
batu ginjal dituliskan sebagai kondisi utama karena penyakit batu ginjal
adalah penyakit yang menyerap paling banyak sumber daya dalam
episode perawatan pasien tersebut dan tidak terdapat pembahasan
terkait batu pada ureter sehingga kode yang tepat adalah N20.0,
sedangkan HHD (Hypertensive Heart Disease) ditulis sebagi kondisi
sekunder dengan kode I11.9.
Ketidakakuratan kode pada dokumen rekam medis juga
disebabkan oleh penulisan diagnosis yang kurang jelas terbaca dan
10