Anda di halaman 1dari 5

PROSES TERBENTUKNYA GAS ALAM

Sumberdaya Gas Alam, dalam hal ini gas yang dapat dibakar
(Combustible gas) adalah gas hidrokarbon. Ya, seperti halnya minyakbumi, gas juga
berupa hidrokarbon, merupakan rangkaian hidrogen (H) dan karbon (C). Gas
memiliki rangkaian C pendek sedangkan minyak memiliki rangkaian dengan C lebih
dari 5. Minyak dan gas alam yang dihasilkan dari sisa-sisa organisme yang
diendapkan dalam batuan sedimen berbutir halus bersama dengan butir mineral batu-
batu. Sebagai sumber batuan ini dimakamkan oleh sedimen diatasnya, yang bahan
organik diubah menjadi minyak dan gas bumi, pertama melalui proses bakteri dan
kemudian oleh suhu tinggi yang terkait dengan penguburan untuk beberapa ribu
meter. Minyak dan gas bumi kemudian keluar dari batuan induk ke batuan reservoir
yang berdekatan berpori. Karena minyak dan gas kurang padat daripada air yang
jenuh pada pori-pori batuan reservoir, mereka bergerak ke atas melalui sistem pori
sampai mereka hadapi batuan kedap air. Pada titik ini, minyak dan gas
mengumpulkan dan lapangan minyak atau gas dibentuk. Gas alam ini dapat terbentuk
secara biogenik dan thermogenik. Gas biogenik mirip dengan biogas yg dibuat oleh
manusia, sedangkan alam membuat gas bio ini di rawa-rawa, sehingga sering disebut
juga gas rawa. Sedangkan gas yang terbentuk akibat tekanan dan panasbumi disebut
gas thermogenik. Gas thermogenik ini terbentuknya mirip dengan minyak bumi yang
pernah dituliskan disini Proses pembentukan minyak bumi.

BIOGENIC GAS

Proses awal pembentukan gas biogenic ini sering terjadi di rawa, namun juga
terbentuk secara massal sehingga membentuk konsentrasi biogas alam yang cukup
besar. Gas ini dapat ditambang seperti mengambil gas alam biasa. Namun komponen
utamanya methana. Sering disebut Gas Metan.Intinya, gas biogenik ini merupakan
hasil metabolisme dari bakteri. Sehingga tidak akan terbentuk pada suhu tinggi.
Proses awal pembentukan gas biogenic ini sering terjadi di rawa, namun juga
terbentuk secara massal sehingga membentuk konsentrasi biogas alam yang cukup
besar. Gas ini dapat ditambang seperti mengambil gas alam biasa. Namun komponen
utamanya methana. Sering disebut Gas Metan.Intinya, gas biogenik ini merupakan
hasil metabolisme dari bakteri. Sehingga tidak akan terbentuk pada suhu tinggi.

Jenis-jenis terdapatnya gas alam:

A. Gas Konvensional

Keterdapatan gas alam yang selama ini sudah dikenal secara konvensional sering
berasosiasi dengan minyak bumi. Gas ini akan berada pada batuan berpori. Gas ini
akan mengisi pori-pori batupasir. Sama seperti terdapatnya minyak bumi yang berada
pada sela-sela butiran (pori-pori) batuuan reservoir yang berupa batupasir ataupun
batugamping.

Karena terbentuknya pada suhu tinggi, maka gas konvensional ini berada ditempat
yang sangat dalam dan tentusaja memiliki tekanan tinggi. Masih ingat kan, kalau kita
menyelam lebih dalam maka kita juga akan semakin mengalami tekanan. Demikian
juga dengan pembentukan gas thermogenik ini.
Karena gas ini terkumpul pada batuan berpori, maka lebih mudah mengeluarkan gas
ini. Sehingga walaupun sering dijumpai bersama-sama dengan minyak bumi, gas
konvensional lebih mudah diproduksi.

B. Gas Serpih (Shale Gas)

Pada batuan yang banyak mengandung material organik penghasil minyak dan
gas ini pada kedalaman yang sangat tinggi menghasilkan gas. Namun kadangkala
karena tekanan sekitar batuan ini cukup besar (karena sangat dalam), gas yang berada
dalam serpih ini tidak mampu keluar dari sarangnya. Gas ini terjebak dalam serpih,
tentusaja serpih tidak memiliki pori-pori sebesar batupasir. Bahkan gas-gas ini
terjebak dalam retakan-retakan yang berada pada serpih-serpih ini.

Namun karena dalam serpih ini juga seringkali tidak ada airnya, maka gas yang
terjebak ini dapat keluar apabila dilubangi. Ya dilubangi dengan membuat sumur
khusus. Sumur ini terutama sumur yang memotong batuan ini. Semakin panjang
sumur ini memotong batuan serpih, semakin banyak kemungkinan gas akan dapat
keluar dari sela-sela serpih, maupun dari sela-sela retakannya.
Karena sering terdapat pada posisi yang sangat dalam gas ini memiliki tekanan tinggi.
Tentusaja semakin dalam suhunya semakin tinggi. Itulah sebabnya gas serpih ini
tergolong gas non-konvensional. Memerlukan teknik dan teknologi khusus dalam
memproduksikannya.

C. Tight Sand Gas (Gas pada pasir berporositas rendah)

Gas serta minyak mengalir ke atas melalui batuan yang memiliki kemampuan
mengalirkan sangat baik, salah satunya batupasir. Ada kalanya batupasir ini sudah
terkubur pada kedalaman yang sangat dalam, sehingga tertekan oleh beban batuan
diatasnya yang menyebabkan pori-porinya sangat kecil. Karena porositasnya rendah,
gas yang melewatinya tidak mampu teralirkan lagi. Seolah-olah gas itu terjebak
dalam batupasir ini.

Mirip seperti pada gas serpih diatas, Tight Gas sand ini terdapat pada kedalaman
yang menyebabkan tekanan serta suhu tinggi. Sehingga untuk memproduksikannya
tidak dapat secara konvesional. Perlu teknik dan tenologi khusus.

Gas pada batupasir yang berporositas rendah ini termasuk gas non-konvensional.

Anda mungkin juga menyukai