Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pekerjaan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan seseorang.
Bagaimana tidak, status sosial akan mereka dapatkan jika mereka mendapatkan
pekerjaan yang bagus dan mapan. Semakin meningkatnya jumlah masyarakat
yang ada di Indonesia yang dibandingkan dengan lapangan perkerjaan yang cukup
sedikit, merupakan salah satu alasan mengapa ada banyaknya pengangguran di
Indonesia.
Tidak siapnya seorang lulusan baik dari sekolah menengah atas, sekolah
menengah kejuruan, bahkan dari perguruan tinggi pun juga berpengaruh dalam
meningkatnya pengangguran di negri ini. Hal inilah yang melatar belakangi
penulis untuk menulis makalah yang berjudul Penempatan Pegawai ini, agar para
siswa-siswi maupun mahasiswa-mahasiwi dapat mempersiapkan dirinya untuk
masuk ke dunia kerja dan tau apa bidang yang akan mereka ambil.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penulisan
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian penempatan pegawai?
2. Apa faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penempatan pegawai?
3. Metode-metode apa yang digunakan dalam penempatan pegawai?
4. Prinsip-prinsip apa yang menjadi acuan dalam penempatan pegawai?
5. Apakah ada sistem orientasi dalam penempatan pegawai?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui sistem penempatan pegawai
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam penempatan pegawai
3. Untuk mengetahui sistem orientasi dalam penempatan pegawai

1.4 Manfaat Penulisan

1
Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka manfaat dari penulisan makalah
ini adalah :
1. Makalah ini dapat bermanfaat menambah ilmu pengetahuan tentang
bagaimana sistem penempatan pegawai dalam sebuah perusahaan
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan
pembaca, agar pembaca juga dapat mempersiapkan dirinya jika akan masuk ke
dunia kerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penempatan Pegawai


Penempatan kerja merupakan proses / penugasan jabatan kembali pegawai
pada tugas/jabatan baru. Penugasan untuk pegawai baru direkrut, tetapi juga
melalui promosi, pengalihan, penurunan jabatan (demosi) atau bahkan pemutusan
hubungan kerja
Menurut Matihis dan Jackson (2006 : 262) menyatakan bahwa penempatan
kerja adalah menempatkan posisi sesorang ke posisi pekerjaan yang tepat,
seberapa baik seorang pegawai cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi
jumlah dan kualitas pekerjaan.
Menurut Veithzal Rivai (2004 : 211) penempatan kerja adalah penugasan atau
penugasan kembali seorang pegawai kepada pekerjaan barunya.
Menurut Malayu Hasibuan (2004 : 63) penempatan kerja adalah
menempatkan calon pegawai yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan /
pekerjaan yang membutuhkan dan sekaligus mendelegasikan authority kepada
orang tersebut.
Menurut Irianto (2002 : 156) penempatan kerja merupakan proses
penugasan / pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas /
jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
Dengan demikian penempatan pegawai ini merupakan usaha menyalurkan
kemampuan sumber daya manusia sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan dengan jalan
menempatkan pegawai pada suatu tempat atau jabatan yang paling sesuai, dengan
penempatan pegawai yang paling tepat, akan meningkatkan semangat kerja
pegawai yang bersangkutan, dengan kata lain bahwa penempatan dapat juga
diartikan sebagai usaha untuk mengisi posisi yang kosong, hal ini dapat dilakukan
dengan cara menggunakan sumber dari dalam maupun dari luar organisasi, yang
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tertertu.
Dalam kondisi jumlah personil yang tersedia lebih banyak dibandingkan
dengan posisi/pekerjaan yang ada, maka untuk seleksi penempatan dapat

3
dilaksanakan secara optimal karena mereka yang terbaiklah yang akan dipilih.
Tapi apabila sebaliknya dimana posisi yang lowongan lebih banyak daripada
personil yang tersedia, masih memungkinkan dilakukan pengelompokkan dan
penempatan yang optimal, melalui penempatan personil yang paling sesuai
dengan persyaratan jabatan.

2.2 Faktor-Faktor Dalam Penempatan Pegawai


Sebelum menempatkan pegawai dimana mereka harus bekerja, maka harus
dipertimbangkan terlebih dahulu faktor – faktor yang dipandang perlu dalam
kaitannya dengan penempatan pegawai.
1. Faktor prestasi akademik
Prestasi akademis yang telah dicapai oleh pegawai yang bersangkutan selama
mengikuti jenjang pendidikan harus mendapatkan pertimbangan. Dengan
mempertimbangkan faktor prestasi akademis, maka dapat ditetapkan dimana
pegawai yang bersangkutan akan ditempatkan sesuai dengan prestasi
akademisnya.
2. Faktor pengalaman
Pengalaman bekerja pada pekerjaan yang sejenis yang telah dialami
sebelumnya perlu mendapatkan pertimbangan telah dalam rangka penempatan
karyawan tersebut. Hal tersebut berdasarkan pada kenyataan yang mmenunjukkan
bahwa makin lama bekerja makin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pegawai
yang bersangkutan. Banyaknya pengalaman bekerja memberikan kecenderungan
bahwa karyawan yang bersangkutan memiliki keahlian dan pengalaman yang
relatif tinggi.
3. Faktor kesehatan fisik dan mental
Dalam rangka menempatkan karyawan faktor fisik dan mental perlu
dipertimbangkan karena tanpa pertimbangan yang matang maka hal-hal yang
bakal merugikan organisasi tidak menutup kemungkinan akan terjadi. Penempatan
pegawai pada tugas dan pekerjaan tertentu harus disesuaikan dengan kondisi fisik
dan mental karyawan yang bersangkutan.

4
4. Faktor status perkawinan
Mengenai status perkawinan pegawai adalah merupakan hal yang sangat
penting. Selain untuk kepentingan ketenagakerjaan juga sebagai bahan
pertimbangan dalam penempatan tenaga kerja.
5. Faktor usia
Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia pada diri pegawai yang
lulus dalam seleksi perlu medapatkan pertimbangan. Hal tersebut dimaksudkan
untuk menghindari rendahnya prestasi kerja karyawan yang bersangkutan.

2.3 Metode-Metode Dalam Penempatan Pegawai


Sebelum mengadakan penempatan pegawai dalam hal ini melihat metode-
metode yang harus ditempuh dalam penempatan pegawai. Adapun metode-metode
yang harus ditempuh adalah :
a. Menentukan kebutuhan-kebutuhan Sumber Daya Manusia
b. Mengupayakan persetujuan anggaran untuk mengadakan atau mengisi
jabatan-jabatan
c. Mengembangkan criteria penempatan yang valid
d. Pengadaan (recruitment)
e. Mengadakan test atau sebaiknya menscreening para pelamar
f. Menyiapkan daftar dari para pelamar dan pegawai yang berkualitas
g. Mengadakan seleksi pegawai.

2.4 Prinsip-Prinsip Dalam Penempatan Pegawai

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan karyawan menurut


Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
1. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai
persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus
dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin.

2. Prinsip demokrasi

5
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan
saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang
dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam
organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalan, serta
pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi
kerja yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan.
5. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang
bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan
pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.
7. Prinsip kesatuan komando
Karyawan yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan
sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

2.5 Orientasi Pegawai


Pengertian Orientasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut:
a. Marihot Tua Efendi Hariandja
Mendefinisikan orientasi dengan suatu program untuk memperkenalkan
pegawai baru pada peran-peran mereka, organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan,
nilai-nilai, keyakinann-keyakinan dan pada rekan kerja mereka. Kegiatan ini
biasanya dilakukan oleh departemen sumber daya manusia dan atasan langsung
dari pegawai tersebut untuk mensosialisasikan nilai-nilai organsiasi pada pegawai
baru.

b. Gary Dessler

6
Mendefinisikan orientasi dengan memberikan informasi mengenai latar
belakang kepada pegawai baru yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
secara memuaskan, seperti informasi perusahaan. Program ini bisa dimulai dari
perkenalan singkat secara informal atau dengan kursus formal yang panjang.
c. Susilo Martoyo
Orientasi adalah memperkenalkan para pegawai baru dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan para pegawai lain.
Program orientasi ini sering disebut induksi. Karena masalah
karyawan/pegawai baru bukanlah masalah yang ringan, dalam diri pegawai baru
tersebut mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan jelas dan
tepat. Masa pemberian jawaban itulah yang dinamakan orientasi atau induksi.
Orientasi pegawai dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek umum dan khusus :

Aspek Umum Aspek Khusus

a) Sejarah berdirinya instansi/ a) Kondisi kerja


lembaga b) Upah dan jaminan sosial
b) Nama-nama pejabat kunci c) Program kesehatan dan
c) Nama-nama pekerjaan dan fisik keselamatan
d) Layout peralatan fisik d) Program pelayanan
e) Aturan-aturan dan kebijaksanaan e) Deskripsi jabatan/pekerjaannya
instansi/ lembaga f) Tempat peralatan pekerjaannya
f) Buku pegangan pegawai g) Teman/bawahan dalam
g) Skala gaji pekerjaannya
h) Masa Cuti h) Dan lain-lain sesuai dengan
i) Bimbingan kerja kebutuhan penyesuaian diri.
j) Program pensiun
k) Perkenalan dengan rekan kerja
l) Keamanan kerja
m) Tujuan akhir

Orientasi pegawai memiliki beberapa tujuan, antara lain


1. Menanamkan rasa memiliki dan bangga terhadap instansi
2. Mengurangi kekhawatiran berkaitan dengan pekerjaan baru
3. Membantu melaksanakan pengembangan kontribusi dari anggota tim

7
4. Menjelaskan standar mutu yang menjadi ukuran kinerja
5. Membangun tanggung jawab bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi
yang dibagi antar pegawai dengan manajemen
Manfaat dengan dilakukannya orientasi pegawai adalah :
1. Berkurangnya kecemasan pada pegawai baru, dikarenakan adanya nuansa
"well informed" bagi pekerja baru dan dengan berkurangnya kecemasan
tersebut, pekerjaan mereka akan menjadi lebih baik.
2. Mampu mengatasi masalah yang disebabkan kritikan dari penyelia atau rekan
sekerja. kareka karyawan mendapat masa orientasi dengan baik dan
mempunyai harapan kerja yang lebih efisien dan efektif.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka kesimpulan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Penempatan pegawai adalah salah satu langkah perusahaan dalam mengisi
posisi yang kosong dalam perusahaan.
2. Kita harus memperhatikan faktor-faktor dalam penempatan pegawai agar
dapat mengisi posisi yang kosong dalam perusahaan, yang sesuai dengan
bidang keahlian kita.
3. Dalam penempatan pegawai, dibutuhkan masa orientasi agar pegawai baru
lebih nyaman dan mengenali pekerjaannya.

3.2 Saran
Sehubungan dengan materi penempatan yang telah diuraikan di atas, maka
penulis menyarankan kepada para pembaca, khususnya mahasiswa-mahasiswi
yang saat ini mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja agar dapat
memperhatikan faktor-faktor yang diperhatikan perusahaan dalam mencari
pegawai, agar mudah lolos dalam proses pencarian kerja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Najibi, Muchammad. 2012. Penempatan Pegawai.


http://n7portal.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-penempatan-
pegawai.html?m=1. Diakses pada 8 Oktober 2019

Faizal. 2016. Penempatan Kerja (Definisi) MSDM.


http://koin1991.blogspot.com/2016/06/penempatan-kerja-defenisi-
msdm.html. Diakses pada 8 Oktober 2019

10

Anda mungkin juga menyukai