Anda di halaman 1dari 4

PUNKSI THORAX

No. Dokumen No. Revisi Halaman

61/PPI/I/2019 00 1/5
Ditetapkan oleh:
Direktur RSU PMC
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
07 Januari 2019
OPERASIONAL

dr.H. Mas’ud Hanafiah


NIK. 001 151105 2606 43

PENGERTIAN Adalah suatu tindakan baik diagnostik maupun


terapeutik dengan cara memasukkan jarum ke
rongga pleura tidak untuk mengeluarkan udara,
cairan , dan darah yang ada di rongga sekeliling
paru.
TUJUAN Untuk mengeluarkan cairan, udara atau darah dan
rongga pleura.

KEBIJAKAN Peraturan Direktur RSU Permata Medical Center


No.001/Keb-PPI/Dir.RSUPMC/XII/2018.Tentang
Kebijakan Pencegahan dan pengendalian Infeksi.
PROSEDUR A. Persiapan
1. Pasien
a) Sebelum memulai tindakan seorang klinisi
harus memberikan penjelasan kepada
pasien tentang apa yang akan dilakukan,
tujuan tindakan, serta risiko yang
mungkin terjadi.
b) Selanjutnya adalah menentukan lokasi
pungsi dengan cara pemeriksaan fisis dan
foto thoraks.
c) Pungsi dilakukan ditempat yang paling
pekak (redup).
d) Pada pneumotoraks, pungsi dilakukan di
tempat tertinggi, dan dapat dilakukan di
garis aksilaris anterior ataupun posterior.
Setelah pemeriksaan fisis dilakukan foto
PUNKSI THORAX

No. Dokumen No. Revisi Halaman

61/PPI/I/2019 00 2/5
Ditetapkan oleh:
Direktur RSU PMC
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
07 Januari 2019
OPERASIONAL

dr.H. Mas’ud Hanafiah


NIK. 001 151105 2606 43

thoraks posteroanterior dengan posisi


tegak dan lateral dekubitus dengan sinar
horizontal posteroanterior.
e) Pungsi bisa dilakukan di garis aksilaris
anterior ataupun posterior. Tusukan di
garis aksilaris anterior harus dilakukan
diatas tulang iga agar tidak mengenai
pembuluh darah dan saraf intercostal.
f) Dalam memilih sisi untuk pungsi perlu
dipertimbangkan bentuk rongga dada
pasien. Perlu berhati-hati agar jarum tidak
mengenai pembuluh darah atau
diafragma.

2. Alat dan Bahan


a) Sarung tangan, masker, baju operasi, duk
steril yang berlubang.
b) Semprit 5cc dengan jarum steril berisi
lidokain HCl 1%.
c) Beberapa buah semprit steril 10-20cc.
d) Keran tiga arah (three way-stop clock)
steril.
e) Jarum pungsi nomor 18-22 sesuai
kebutuhan.
f) Beberapa tabung steril untuk pemeriksaan
laboratorium.
B. Pelaksanaan
1. Premedikasi pada pasien, terutama bayi dan
anak kecil, dengan sedasi yang adekuat.
2. Pasien didudukan atau dibaringkan dengan
PUNKSI THORAX

No. Dokumen No. Revisi Halaman

61/PPI/I/2019 00 3/5
Ditetapkan oleh:
Direktur RSU PMC
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
07 Januari 2019
OPERASIONAL

dr.H. Mas’ud Hanafiah


NIK. 001 151105 2606 43

kedua lengan terangkat keatas; pada bayi dan


anak kecil lebih disukai posisi berbaring.
Pungsi dilakukan di garis mid-aksilaris sela
iga 5,6, atau 7. Pada anak yang lebih besar
dan kooperatif, posisi duduk lebih baik.
Pungsi lebih disukai di garis aksilaris
posterior sela iga 6,7, atau 8. Pungsi pada
mid-aksilaris dan posterior lebih disukai
karena paling sedikit menimbulkan
kerusakan.
3. Tindakan aseptic dan antiseptic daerah
pungsi dan sekitarnya.
4. Kain duk steril berlubang diletakkan
diatasnya.
5. Anestesi lokal secara infiltrasi.
6. Semprit dengan nomor jarum 18-21 (sesuai
kebutuhan) ditusukan tegak lurus dinding
thoraks, sehingga adanya tahanan tidak
terasa lagi (lebih kurang 1-2cm). Posisi
semprit dalam keadaan siap menghisap,
sehingga bila jarum telah mencapai rongga
pleura, cairan/udara dalam rongga segera
terhisap dengan sendirinya.
7. Apabila cairan yang keluar purulen, maka
PUNKSI THORAX

No. Dokumen No. Revisi Halaman

61/PPI/I/2019 00 4/5
Ditetapkan oleh:
Direktur RSU PMC
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
07 Januari 2019
OPERASIONAL

dr.H. Mas’ud Hanafiah


NIK. 001 151105 2606 43

jarum dapat diganti dengan jarum yang lebih


besaragar cairan lebih mudah keluar.
Kemudian dihubungkan dengan kerantiga
arah dan selang penghubungnya.
8. Bila tujuan pungsi semata-mata untuk
diagnostic, maka semprit diganti, jarum tetap.
Cairan yang didapat kemudian diperiksa.
9. Bila tujuannya adalah diagnostic dan
terapetik, maka dipasang keran tiga arah dan
selang penghubungnya untuk dapat
mengeluarkan cairan sebanyak-banyaknya.
10.Tampung cairan yang didapat secukupnya
dalam botol steril, periksa di laboratorium.
11.Bekas tusukan dirawat dan ditutup kasa
steril.
12.Pengawasan Paska Tindakan
13.Dilakukan foto toraks secepatnya untuk
melihat

UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai