Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagaimana lazimnya, definisi karakter lebih terfokus kepada watak, sifat dan yang dibawa
oleh seseorang untuk menjalankan roda kepemimpinannya, dalam rangka memengaruhi,
menggerakkan, mengarahkan pikiran serta perbuatan masyarakat dengan menggunakan ilmu,
seni dan ketrampilan tertentu. Apabila dikaitkan dengan manajemen dakwah maka semua
elemen yang tercakup dalam pengertian harus dikemas secara utuh dan terpadu oleh setiap da’i
dalam melaksanakan dakwahnya, sehingga proses dakwahnya menjadi semakin bermutu dan
berarah.
Dalam proses berdakwah seorang da’i haruslam memiliki karakteristik yang tepat karna
sejatinya seorang da’i iala orang yang menyampaikan amal makruf nahi mungkar, Dengan kata
lain da’i adalah orang yang menggerakkan orang lain yang ada di sekitarnya untuk mengikutinya
dalam proses mencapai tujuan dakwah. Seorang da’i harus harus berusaha mengembangkan
motif-motif dalam diri sasaran dakwah serta mengarahkan motif-motif tersebut kearah tujuan
dakwah.
Seorang da’i harus memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri dinamis yang dapat mempengaruhi dan
menggerakkan orang kearah satu tujuan sehingga terciptalah suatu dinamika di kalangan
pengikutnya yang terarah dan bertujuan. Dan untuk pembentukan karakter seorang da’i harus
bisa manajemen dakwah baik dalam pembentukan karakter dai tersebut.
Rumusan Masalah
Apa Yang Dimaksud Dengan Karakteristik?
Bagaimanakah Karakteristik Menejemen?
Bagaimanakah Karakteristik Dakwah?
Bagaimanakan Karakteristik Menejemen Dakwah?
Rumusan masalah
Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Karakteristik.
Untuk Mengetahui Bagaimanakah Karakteristik Menejemen.
Untuk Mengetahi Bagaimanakah Karakteristik Dakwah.
Untuk Mengetahui Bagaimanakan Karakteristik Menejemen Dakwah.

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Karakteristik
Dalam kamus besar bahasa indonesia karakteristik bermakna mempunyai sifat khas sesuai
dengan perwatakan tertentu. Karakteristik adalah sesuatu yang khas atau mencolok dari
seseorang, ataupun sesuatu benda atau hal. karakteristik merupakan fitur pembeda anatara
yang satu dengan yang lain (Kualitas atau Sifat) dibedakannya dari Bentuk, Struktur, Pola dan
lain-lain atau sesuatu yang mencolok. Yamg kemudian membentuk hati diri menjadi Karakter
atau watak yang merupakan sifat batin yang kemudian memengaruhi segenap pikiran, perilaku,
budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Karakteristik Manajemen
Kepemimpinan
Manajer yang baik harus bisa memimpin karyawan dengan baik agar mampu mengelola
yang sudah direncanakan dan mencapai tujuan.
Komunikasi
Manajer yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik, agar menciptakan kerja sama
dan salin pengertian. Berkomunikasi bisa dilakukan secara personal maupun non-personal baik
bertatap muka, telpon, email. Manajemer yang baik harus bisa mendengarkan secara efektif
serta mampu meluangkan waktu.
Perencanaan
Manajer yang baik harus mampu mengorganisir. Agar mereka tau yang diperlukan dan hal-
hal apa yang haruss dilakukan. Mereka tahu dan memahami tujuan bisnis Anda dan apa yang
dibutuhkan oleh karyawan yang mereka awasi untuk mencapai tujuan tersebut. Jika ada tujuan
atau sasaran, manajer yang baik dapat merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut dan mengkomunikasikan langkah-langkahnya kepada karyawan yang
perlu menerapkan langkah-langkah tersebut. Persis apa yang perlu direncanakan bervariasi
tergantung dari jenis usaha. Biasanya, manajer yang baik harus dapat merencanakan jadwal,
persediaan dan anggaran departemen.
Pemecahan Masalah
Manajer yang baik mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah entah itu masalah
personil. Pelanggan yang kesal maupun vendor yang sulit. Manajer yang baik dapat memikirkan
solusi kreatif untuk masalah kemudian mengeksekusi solusinya. Manajer yang baik juga
bertanggung jawab kepada orang lain dan kemudian mengambil pendekatan etis dalam
pemecahan masalah tersebut.
Karakteristik Dakwah
Dakwah tidak lagi dipahami dalam arti sempit, yaitu sebagai ceramah, tabligh, pidato diatas
mimbar. Dakwah sendiri dalam kajiannya secara keilmuan sudah mampu sejajar dengan ilmu-
ilmu sosial lainnya. Sehingga, dakwah memiliki kajian lebih baik melalui ilmu dakwah itu sendiri
ataupun transdisipliner yakni manajemen dakwah. Sebelum memahami karakteristik
menajemen dakwah. Maka kita harus memahami terlebih dahulu karakteristik dakwah secara
universal yaitu sebagai berikut;
Rabbaniyah (berorientasi ketuhanan). Dimana dalam segala aktivitas dakwah diorientasikan
kepada Allah. Rabbani berarti segala aktivitas dakwah Islam harus merujuk kepada Allah
sebagai Rabb. Manhaj dan ghoyah harus dikembalikan kepada Allah SWT.
Islamiyah qobla jam’iah dalam hal ini agenda atau aktivitas utama dakwah adalah Islam itu
sendiri. Organisasi dijadikan sebagai cara atau alat untuk mencapai tujuan maupun targetan
dakwah. Karena, organisasi dakwah sangat signifikan sebab banyak kegiatan dakwah yang
mesti dilakukan secara bersama-sama. Islam mengajak dan meyeru persatuan bukan
perpecahan.
Syamil (Komprehensif) tidak sebagian-sebagian. Dalam hal ini penyampaian dakwah Islam
haruslah menjadi satu kesatuan sistem yang kemudian tidak dapat terpisahkan.
Mu’ashirah (aktual), dan tidak konservatif. Dakwah harus mampu menyelasaikan dan menjawab
problematika yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Dimana pmu’asirah berarti
mengambil situasi dan kondisi, peristiwa, sikap dan kemudian dikaitkan dengan sasaran dan
tujuan dakwah.
Mahaliyah wa’alamiyah syarah yakni, dakwah Islam sesuai dengan nilai-nilai Islam yang
universal. Dimana Islam adalah agama untuk semua manusia dan juga rahmat bagi seluruh
alam maka Islam disebut agama dakwah atau dakwah Islam adalah universal. Kehadiran
Islam yang universal merupakan ciri dari dakwah Islam.
‘Ilmiyah Syarah adalah dakwah yang berjalan melalui pendekatan ilmiyah, sehingga muncul
kesadaran mengenai Islam. Pendekatan kuliah, ceramah, perbincangan, latihan adalah
sebagian usaha pendekatan dakwah secara ilmiyah.
Bashirah Islamiyah Syarah, yakni memberikan keterangan yang nyata dengan bukti yang jelas
dan benar adalah sifat Islam. Dakwah harus mendasarkan manhaj dan programnya kepada
Islam. Dimana sesuai daripada rujukan dan panduan dari Islam itu sendiri.
Mana’ah Islamiyah, dakwah harus mempunyai ciri-ciri mana’ah untuk mencapai ini maka
dakwah berorientasi kepada pencapaian penguasaan teori, penguasaan moral dan
penguasaan amal.
Inqilabiyah ghoiru tarqi, iyyah Syarah, perubahan yang dikehendaki oleh dakwah adalah
perubahan yang bertahap dalam mencapai sasaran dakwah.
Karakteristik dakwah Rasulullah SAW Ketika menjalankan dakwah adalah sebagai berikut:
Memberikan peringatan (al-indzar) adalah penyampaian dakwah dimana isinya berupa
peringatan terhadap manusia akan adanya kehidupan akhirat.
Menggembirakan (al-Tabsyir) adalah penyampaian dakwah yang berisi kabar-kabar yang
menggembirakan bagi orant-orang yang mengikuti dakwah.
Kasih sayang dan lemah lembut (al-Rafiq wa al-Lin) diantara karakteristik dakwah Islam
rasulullah adalah menjalankan dakwah bersikap kasih sayang dan lemah lembut.
Memberikan kemudahan (al_Taisir) agama Islam yang diwayuhkan Nabi Muhammad saw
sarat dengan kemudahan-kemudahan. Islam mengenal adanya dispensasi, yaitu
kemudahan-kemudahan yang diperoleh karena adanya sebab-sebab tertentu.
Tegas dan Keras di samping sikap-sikap lemah lembut dan tidak mempersulit, pada saat-
saat tertentu Nabi saw juga meunjukan sikap tegas dan keras. Sikap
Surat tantangan dan ujian. Dakwah dan tantangannya adalah hal yang tidak dapat
dipisahkan. Nabi Muhammad Saw memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan kisah-
kisah yang memilukan. Salah satu contohnya adalah orang-orang quraisy yang ingin
membunuh Rasulullah, dan seseorang yang bernama ‘Uqba bin Abi Muait yang
meletakkan kotoran dan usus onta yang masih berlumuran darah tepat di pundak
beliau saat beliau sedang shalat. Ketika orang-orang quraisy gagal membunuh
Rasulullah, mereka sepakat untuk memberlakukan “embargo ekonomi dan sosial” .
Embargo ditulis di atas kertas lebar yang berisikan bahwa orang-orang quraisy dilarang
melakukan jual-beli, pernikahan dan memberikan bantuan kepada Nabi Saw dan para
pengikutnya sehingga embargo yang berjalan sampai 3 tahun membuat Nabi dan para
pengikutnya sangat menderita.
Ofensif dan Aktif (Hujuni wa Fa’ali) Dakwah yang dapat diartikan dengan mengajak, megundang,
memanggil dan menyeru adalah pekerjaan-pekerjaa yang memiliki karakteristik khusus.
Karenanya dari sini dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah upaya yang bersifat ofensif
dan aktif, karena ia memulai perbuatan lebih dahulu. Ia tidak bersfat defensif (bertahan)
yang hanya berbuat apabila ada oarng lain yang memula. Dakwah juga bersifat aktif, karena
ia merupakan upaya persuasif yang berusaha untuk meyakinkan pihak lain agar mau
mengikuti isi dakwah. Dakwah tidak bersifat reaktif, yang hanya melakukan sesuatu apabila
mendapat umpan.

Karakteristik menejemen dakwah


Karateristik Manajemen Dakwah dan Kepemimpinan Seorang Dai
Untuk menjalankan organisasi dakwah dibutuhkan sebuah pemimpin atau manajer yang
handal. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memadukan
antara dimensi institusional dengan dimensi individual.
Adapun karateristik manajer dakwah yang ideal itu dapat dikategorikan sebagai berikut :
Amanah
Amanah merupakan kunci kesuksesan setiap pekerjaan dan sangat penting dimiliki oleh
para manajer, karena seorang manejer di beri amah untuk mengelola organisasi dakwah
yang cakupannya sangat luas dan memerhatikan hak-hak orang banyak, sebagaimana
tergambar dalam surat Ali Imran ayat 26;
Artinya:

“katakanlah: Wahai tuhan yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kerajaan


kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engakau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang engkau kehendaki dan engkau dihinakan orang
yang engkau kehendaki. Di tangan engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Memiliki ilmu dan keahlian

Seorang pemimpin harus menerapakan manajemen dengan mengetahui spesialisasi


bidang pekerjaan dan ahli dalam spesialisasi tersebut. Karena tanpa ilmu dan keahlian,
maka seorang manajer menjadi manajer tradisional yang hanya mengerjakan apa yang
diketahui tentang pekerjannya.

Memiliki kekuatan dan mampu merealisir

Jika seorang pemimpin tidak memiliki kekuatan, maka tidak sanggup mengendalikan
karyawannya dan jika pemimpin tidak memiliki potensi untuk merealisir keputusannya,
maka pemimpin tersebut tidak lebih sebagai dekorasi yang diletakkan di atas jabatan.

Rendah diri

Sebagaimana seorang pemimpin harus kuat tapi tidak keras, dan juga harus rendah diri,
namun tidak lemah untuk mendapatkan hati seluruh anggota yang bekerja sama denganny.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Luqman ayat 18:

‫خورر‬
‫خرتارل رف ت‬ ‫رورلا تترصضنعرر رخ نردرك ضلل نرناضس رورلا تررمضش ضفي ال رأ رررضض رمررححا ۖ ضإ ن رن الل ن رره رلا ي تضح نت‬
‫ب ك ت ن رل تم ر‬
Artinya:

“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan


janganlah kamu berjalan di muka bumi karena angkuh. Sesungguhnya tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Sifat rendah hati bagi seorang pemimpin tidak akan menurunkan martabat, bahkan
akan mengangkat derajat bagi seorang pemimpin, karena sifat sederhana itu sangat
disenangi oleh Allah Swt.

Toleransi dan sabar

Karena keduannya adalah syarat bagi siapa saja yang memiliki kedudukan di muka
bumi ini. Tanpa sifat kedua tersebut seseorang tidak mendapatkan kepemimpinan.

Benar, adil dan dapat dipercaya

Pemimpin yang jujur, adil dan dapat dipercaya merupakan pemimpin yang dikehendaki
oleh Allah Swt, karena Allah senantiasa menyuruh untuk berlaku adil dan berbuat baik
kepada sesama.

Musyawarah

Pemimpin yang sukses harus mampu mambangun suasana dialogis dan komunikasi
yang baik antara seluruh komponen dalam organisasi dengan jalan melakukan musyawarah
antar karyawan, sehingga seluruh komponen merasa ikut terlibat dan libatkan, sehingga
melahirkan sikap sense of bilonging terhadap organisasi.

Cerdik dan memiliki firasat

Pemimpin harus memiliki keceerdikan dan insting yang kuat dalam merespon
fenomena yang ada, sehingga dapat membawa kesuksesan bagi seluruh organisasi.
Kepemimpinan dalam pengertian umum adalah suatu proses ketika seseorang memimpin,
membimbing, mempengaruhi, mengontrol pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain. Dari
pengertian umum tersebut dapat dipahami bahwa kepemimpinan merupakan tindakan atau
perbuatan seseorang yang menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak ke arah
tujuan-tujuan tertentu.

Sedangkan pengertian secara khusus dapat dilihat dari beberapa pendapat, yakni

Haiman, berpendapat bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang


memimpin, membimbing, memengaruhi pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain.

Munson, berpendapat bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan menghendel orang lain untuk
memperoleh hasil maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dsn kerja sama yang besar.

John Pfifner, berpendapat bahwa kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasi dan
memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
.

Kepemimpinan manajemen dakwah merupakan suatu kepemimpinan yang berfungsi dan


peranannya sebagai manajer suatu organisasi atau lembaga dakwah yang bertanggung jawab atas
jalannya semua fungsi manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan.

Secara umum tujun dan kegunaan manajemen dakwah merupakan untuk menuntun dan
memberikan arah agar pelaksanaan dakwah dapat diwujudkan secara profesional dan
proposianal, artinya, dakwah harus bisa dikemas dan dirancang sedekimian rupa, sehingga gerak
dakwah merupakan upaya nyata sejuk dan menyenangkan dalam usaha meningkatkan kualitas
akidah dan spiritual, sekaligus kualitas kehidupan sosial , ekonomi, budaya dan politik umat
dalam kehidupan masyarakat, baerbangsa dan bernegara.

Jadi pada hakikatnya tujuan manajemen dakwah disamping memberikan arah juga dimaksud
agar pelaksanaan dakwah tidak lagi berjalan secara konvensional seperti dalam bentuk pengajian
dengan tatap muka tanpa pendalaman materi, tidak ada kurikulum, jauh dari interaksi yang
diologis dan sulit untuk dievaluasi keberhasilannya.

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dakwah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kepemimpinan sebagai salah satu seni dalam berdakwah untuk mencapai kesesuaian dalam
mencari titik temu. Itu berarti, bahwa setiap pemimpin atau manajer harus mampu bekerja sama
dengan anggota organisasinya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasif dan inspirasi dalam dakwah. Di mana
kepemimpinan yang dimaksud ialah sebagaimana suatu kemampuan mempengaruhi umat yang
dilakukan bukan melalui paksan melainkan melalui himbauan dan persuasif.

Kepemimpinan adalah kepribadian yang memiliki pengaruh. Dalam kepemimpinan dakwah ini
bersifat nilai-nilai pribadi yang mengacu pada akhlak Rasulullah yang merupakan sumber utama.

Selain ditinjau karakteristik manajemen dakwah seorang dai sebagai pemimpin ada beberapa
hal karakteristik manajemen dakwah itu sendiri yaitu; Pertama, manajemen dakwah memiliki
ciri sebagai satu kesatuan pengaturan dakwah itu sendiri untuk mencapai tujuan Islam rahmatan
lil’alamin (ISRA). Kedua, ciri manajemen dakwah yaitu menjadi salah satu solusi dalam
permasalah yang ada di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, adanya perencanaan program dakwah
yang nantinya dapat di organisasikan untuk mencapai tujuan dakwah baik secara umum maupun
khusus.
BAB III
PENUTUP
Dalam menejemen dakwah terkusus dalam karakteristik sendiri ialah bagaimana seorang da’i
bisa membentuk diri menjadi contoh bagi pendengar dakwah, sehingga apa yang di sampaikan
oleh pendakwah bisa di respon dan terima dengan baik.
Maka dari itu da’i harus memiliki karakter yang amanah, memiliki ilmu dan keahlian, memiliki
kekuatan dan manmu merealisir, rendah diri toleransi dan sabar, benar adil dan dapat di
percaya, bisa mebangun suasana musyawarah, cerdik dan mempuyai firasat kepekaan yang
tinggi.
Secara umum tujun dan kegunaan manajemen dakwah merupakan untuk menuntun dan
memberikan arah agar pelaksanaan dakwah dapat diwujudkan secara profesional dan
proposianal, artinya, dakwah harus bisa dikemas dan dirancang sedekimian rupa, sehingga gerak
dakwah merupakan upaya nyata sejuk dan menyenangkan dalam usaha meningkatkan kualitas
akidah dan spiritual, sekaligus kualitas kehidupan sosial , ekonomi, budaya dan politik umat
dalam kehidupan masyarakat, baerbangsa dan bernegara.
Daftar Pustaka
Ali Mustafa Yaqub,1997. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, Jakarta:Pustaka Firdaus.
Khatib pahlawan Kayo,2007. Manajemen Dakwah (Dari Dakwah konvensional menuju
Dakwah profesional), Jakarta: Sinar grafika Offset.
Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Didi Ardi Munadi. 2012. Psikologi Dakwah. Bandung: Mimbar Pustaka.

http://smallbusiness.chron.com/characteristics-attributes-good-manager-34592.html 11 tgl 14-


10-2019

Anda mungkin juga menyukai