Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

T.A 2019/2020

Pengolahan Sumber Air, Padat, dan Energi

DISUSUN OLEH:

Anida Aulia H. (16.62.08297)

Mufty Fadillah P. (16.62.08418)

M. Rizqi H (16.62.08453)

M. Syafril (16.62.08455)

Tiofani Erlina (16.62.08545)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA


Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Bogor
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan
rahmat-Nya lah penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah yang berjudul Pengolahan Sumber Air, Sumber Padat, dan Energi ini
disusun khusus untuk membahas seputar permasalahan disekitar kita tentang energi, limbah
cair serta limbah padat, yang meliputi pembahasan materi dan studi kasus disekitar kita
yang mencangkup permasalahan seputar judul makalah kami.
Terima kasih yang sebesar besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga segala bantuannya
mendapat balasan dari Allah SWT.
Akhir kata, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan
makalah ini dimasa yang akan datang. Kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam
pengetikan dan penyusunan makalah ini.

Bogor, September 2019

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
Latar belakang.................................................................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
A. RESUME HASIL DISKUSI .......................................................................................... 2
Pengolalaan Sumber Air .................................................................................................................. 2
Pengelolaan Sumber Padat ............................................................................................................. 10
Pengelolaan Energi ........................................................................................................................ 16
B. STUDI KASUS ............................................................................................................ 22
Ketahanan Energi Indonesia Merosot .................................................................................. 22
BAB III.................................................................................................................................... 25
PENUTUP ............................................................................................................................... 25
KESIMPULAN .............................................................................................................................. 25
SARAN .......................................................................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kegiatan dan aktifitas manusia selalu berkaitan dengan energi sebagai sumber
penggerak kegiatan manusia tersebut dan hasil sampingan kegiatan itu sendiri yang
biasa disebut dengan limbah. Kedua hal ini selalu berkaitan karena penggunaan energi
akan menghasilkan limbah, baik berupa limbah cair, limbah padat maupun limbah gas.
Dewasa ini, penggunaan energi semakin dimaksimalkan. Kebutuhan energi
untuk keberlangsungan hidup manusia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
laju kehidupan manusia. Energi sendiri pun tidak akan selalu ada. Semakin lama,
energi tradisional yang biasa digunakan manusia akan habis. Contohnya adalah batu
bara dan minyak bumi. Selain itu, energi ini menimbulkan residu yang sangat besar,
pengambilannya pun meninggalkan kondisi yang dapat merusak ekosistem. Minyak
bumi yang diambil di laut berkemungkinan akan menimbulkan kebocoran, minyak
bumi dapat merusak ekosistem laut jika hal ini terjadi. Sehingga sudah seharusnya
manusia menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan. Energi pengganti ini
mudah ditemukan dan jumlahnya tak terbatas. Limbah yang dihasilkan pun akan lebih
sedikit.
Seperti yang telah diketahui, limbah menjadi permasalahan penting di negara
kita. Aktifitas sederhana manusia dalam rumah tangga pun akan menimbulkan limbah.
Semakin lama dan semakin banyak aktifitas yang dilakukan manusia, jumlah limbah
akan semakin banyak. Limbah ini akan bertambah terus jumlahnya jika tidak diolah,
sehingga sudah seharusnya limbah-limbah ini diolah agar tidak mencemari lingkungan

Tujuan
1. Menentukan karakteristik yang dimiliki suatu limbah sehingga dapat ditentukan cara
pengolahan limbah tersebut dengan baik.
2. Menentukan dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut kepada lingkungan dan
makhluk hidup.
3. Menentukan energi yang baik yang seharuskan dikembangkan untuk pemakaian
sehari- hari dalam kehidupan manusia.

1
BAB II

A. RESUME HASIL DISKUSI

Pengolalaan Sumber Air


Jumlah Kandungan air di Bumi terdapat , kurang lebih 97% yaitu Air Laut
yang tidak dimanfaatkan secara langsung dalam kehidupan manusia. 3% sisanya ,2%
berupa gunung –gunung es di kedua kutub bumi ,0,75% merupakan air tawar ,air
tawar ini yang dibutuhkan bagi mahluk hidup.

Makin bertambah penduduk dimuka bumi ini,maka banyak air yang


dibutuhkan.Ketersediaan air di dunia semakin hari semakin menipis. Sedangkan,
kebutuhan akan air bersih semakin tinggi. Maka perlu dilakukan penghematan air.
Menghemat air dapat dilakukan antara lain melalui :
- air bekas pakai dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain
- memilih peralatan yang tidak boros air
- memperbaiki peralatan yang bocor
- mendaur ulang limbah cair yang dihasilkan

Daur ulang
Keberadaan air di alam mengalami suatu perputaran/sirkulasi dan disebut
dengan siklus air/daur hidrologi. Dan dijelaskan pada gambar dibawah ini ;

2
3
Pemanafaatan air untuk manusia

Pemanfaatan air dilakukan pada banyak kegiatan dalan kehidupan sehari-hari


seperti untuk kebutuhan rumah tangga (minum, masak, mandi, cuci), pengairan atau
irigasi sawah, peternakan, sarana transportasi, pembangkit tenaga listrik,
industri,rekreasi, dll. Air yang dimanfaatkan sebagian dikonsumsi dan sebagian yang
lain dikembalikan ke lingkungan. Air yang dikembalikan ke lingkungan biasanya
disebut dengan limbah. Kualitas air limbah lebih buruk dibandingkan dengan kualitas
air yang dikonsumsi. Berikut ini tabel Perubahan Kualitas Air Akibat Pemanfaatan,
Pemanfaatan Air Perubahan Kualitan Air Badan Penerima
Pendingin, pembangkit tenaga listrik Pencemaran suhu
Terdapat insektisida,unsur hara (N,P,K)
Pertanian, peternakan
yang ada dalam pupuk,garam
Penambahan bahan organik dalam badan
Domestik/permukiman air penerima, kuman penyakit,
peningkatan kekeruhan
Penambahan berbagai zat kimia, zat
Industri
Organik

Proses pengolahan limbah cair mencakup proses fisik, kimiawi dan biologis.
Proses tersebut umumnya mengikuti urutan tahapan pengolahan sebagaiberikut:
- pengolahan pendahuluan ( penyaringan, pemerataan aliran)
- pengolahan pertama (pengendapan)
- pengolahan kedua ( proses biologis)
- pengolahan lumpur
 Pengolahan pendahuluan
- saringan kasar berfungsi untuk menyaring benda-benda kasar yang
- terbawa dalam limbah cair
- bak ekualisasi berfungsi untuk mencampur limbah cair dan mengatur agar
- aliran limbah menuju ke bak aerasi tidak berfluktuasi / tetap.
 Pengolahan pertama
- bak pengendapan pasir berfungsi untuk mengendapkan pasir
- bak pengendapan pertama berfungsi untuk mengendapkan partikel
- padatan

4
 Pengolahan kedua
- bak aerasi atau bak media saringan berfungsi untuk mengurangi bahan
- organik secara biokimia
- bak pengendapan kedua berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan
- Desinfeksi berfungsi untuk membunuh kuman penyakit
 Pengolahan lumpur
- bak pemekatan lumpur berfungsi untuk mengumpulkan danmengurangi
- kadar air dalam lumpur
- bak stabilisasi lumpur berfungsi untuk menstabilkan lumpur
- bak pengering lumpur berfungsi untuk mengeringkan lumpur
Pengelolaan terhadap air dan pengendalian pencemaran air diatur dalam Peraturan
Pemerintah nomor 82 tahun 2001 yang di dalamnya antara lain mengatur tentang
penggolongan badan air sesuai peruntukannya dan persyaratan kualitasnya. Badan air (tidak
termasuk air laut) dibagi atas 4 golongan, yaitu:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan lebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat
dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air.

Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan masuknya atau dimasukkannya mahkluk hidup, zat,


energi dan komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia baik secara sengaja atau
tidak sengaja sehingga kualitas air turun dan menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh beberapa factor, factor
pencemaran ini dibagi menjadi dua yaitu, pencemaran air dengan sumber langsung dan
sumber tidak langsung.
Sumber langsung adalah buangan (effluent) yang berasal dari sumber pencemarnya
yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan

5
buangan air bekas cucian, serta sampah. Sumber tidak langsung adalah kontaminan yang
masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah
industri maupundari limbah domestik.
Limbah cair berdasarkan sumbernya dibagi menjadi empat yaitu,
 Limbah cair domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat
perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat-tempat umum,
lalulintas, dll. Limbah jenis ini mempengaruhi tingkat kekeruhan, kadar bahan
organik yang diukur terhadap BOD (biological oxygen demand), COD (chemical
oxygen demand) dan kadar unsur N, P dalam system pasokan air.
 Limbah cair industri adalah limbah yang berasal dari industri. Sifat air limbah industri
relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yang digunakan, pemakaian air dalam
proses, dan bahan aditif yang digunakan selama proses produksi. Limbah jenis ini
mempengaruhi tingkat kekeruhan, BOD, COD, pH, dan juga senyawa kimia baik
yang organik maupun anorganik. Senyawa anorganik antara lain logam berat yang
beracun dan berbahaya bagi manusia.
 Limbah cair pertanian berasal dari buangan /sisa air irigasi yang disalurkan kembali
ke saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Sifat-sifat air limbah pertanian ini
bervariasi tergantung dari bahan pupuk, insektisida yang digunakan. Limbah ini akan
mempengaruhi tingkat kekeruhan, BOD, COD, pH, tetapi juga kadar unsur N, P, dan
pestisida, insektisida.
 Limbah pertambangan berasal dari buangan pemrosesan yang terjadi di area
pertambangan, misalnya tambang emas. Sifat-sifat air limbah pertambangan ini
bervariasi, tergantung dari jenis pertambangan, proses yang digunakan di dalamnya,
serta jumlah pemakaian air. Limbah ini akan mempengaruhi tingkat kekeruhan,
BOD5, COD, pH, tetapi juga kadar kimia yang digunakan dalam proses
penambangan.
Karakteristik lmbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair. Kualitas limbah cair
diukur terhadap kadar fisik,kimiawi dan biologis. Parameter yang diukur diantaranya:
a. Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yang ada dalam air ( padatan total,
padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ; warna ; bau dan temperatur.

6
b. Parameter kimia selain berupa kadar BOD5, COD dan TOC yang menggambarkan
kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yang terkait dengan amonia bebas,
nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik, sulfat, klorida,
belerang, logam berat (Fe, Al, Mn, Mg dan Pb), dan gas (H2S, CO2, O2 dan CH4).
c. Parameter biologis juga merupakan hal penting, karena ada beribu-ribu bakteri per
milimeter dalam air limbah yang belum diolah. Jenis bakteri yang diukur adalah
bakteri golongan Coli.
Pencemaran air yang terjadi juga dapat berdampak pada bermacam-macam aspek seperti
kesehatan manusia, fungsi sungai, air tanah, dan rantai makanan

Pengolaan Limbahan Cair

Tujuan dari pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi
pencemaran air atau menghasilkan zero pollution. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi peraturan yang digunakan sebagai landasan
hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil limbah, melakukanpenyuluhan pada
masyarakat, dan menegakkan hukum merupakan kelengkapan dari penerbitan peraturan
tersebut.
Industri sendiri sudah melakukan penanganan limbah yang dihasilkan dari proses
produksi nya seperti :
 Penangan limbah industry system setempat ditangani dengan membuat instalasi
pengelolahan limbah industry di tempat (end of pipe).
 Penanganan limbah industry system terpusat yaitu dengan dibuatkan jaringan air
kotor dan berakhir di instalasi pengolahan limbah industry (IPAL industry).

Pencegahan pencemaran
Pencegahan pencemaran adalah upaya dalam mencapai produksi bersih. Konsep
pencegahan pencemaran ditujukan pada limbah cair industri, sedangkan dalam limbah cair
domestik kegiatan minimisasi limbah terutama dalam hal hemat pemakaian air. Pencegahan
pencemaran merupakan upaya agar dalam penggunaan material, proses atau praktek
ditujukan untuk mengurangi atau mengeliminasi polutan dalam limbah sejak dari

7
sumbernya. Hal ini mencakup pengurangan penggunaan bahan berbahaya, energi, air atau
sumberdaya dan praktek yang melindungi sumberdaya melalui konservasi atau
pemanfaatan yang lebih efisien. EPA (Environmental Protection Agencies yaitu institusi
yang bertanggung jawab dalam perlindungan lingkungan)
Teknologi pengolaan limbah air
Teknologi pengelolaan limbah domestic dapat di jelaskan melalui bagan dibawah ini:

Limbah cair domestik yang telah diolah baik dengan system pananganan secara
individual maupun komunal, dapat digunakan kembali untuk keperluan sehari-hari. Ada
pun jenis tanaman air yang dapat menguraikan bahan organik yang ada di dalam limbah
cair.
Contoh tanaman air : Eceng gondok ( mampu menyerap logam berat) .

8
Pengendalian pencemaran air
Pengendalian pencemaran air harus dilakukan oleh semua pihak yang berkaitan
dalam menyebabkan terjadinya pencemaran, seperti:
 Pemerintah
Untuk penanggulangan masalah yang timbul akibat pencemaran limbah cair,
pemerintah berkewajiban:

1. Membuat kebijakan untuk mengatur pembuangan limbah cair ke badan- badan


air yang ada.
2. Bertindak tegas kepada masyarkat atau pemilik industri yang membuang
limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu yang ditetapkan ke badan air.
Hal ini ditunjukkan dengan memberikan sanksi akibat pelanggaran yang telah
dilakukannya.
3. Membangun sarana dan prasarana pengolahan limbah.
4. Memberikan pembinaan mengenai perlunya menjaga kelestarian lingkungan
hidup kepada anggota masyarakat.
 Lembaga
Penanggulangan limbah yang dapat dilakukan oleh lembaga adalah:
1. sebagai kontrol sosial terhadap adanya pencemaran dan dampak yang
mungkin terjadi pada masyarakat.
2. membangun, mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana yang
berkaitan dengan pengolahan limbah
3. melakukan penelitian dan mengembangkan teknologi untuk menangulangi
pencemaran yang terjadi
 Masyarakat
1. berpartisipasi aktif terhadap program-program yang dicanangkan pemerintah
seperti produksi bersih dan juga mematuhi kebijakan-kebiajakan pemerintah
yang berkaitan dengan penanganan limbah.
2. berperan sebagai kontrol sosial atas pencemaran yang disebakan oleh
mesyarakat lainnya atau pelaku kegiatan industri, pertanian, dll.

9
memanfaatkan sarana dan prasarana yang dibuat oleh lembaga sosial ataupun pemerintah
semaksimal mungkin dan memeliharanya

Pengelolaan Sumber Padat


I) Tentang Limbah Padat

Apa yang dimaksud dengan limbah padat???

Limbah padat adalah hasil buangan dari benda tak terpakai yang berupa padatan.jika ingin
digunakan kembali,maka benda tersebut bisa di daur ulang.namun jika tidak digunaka,maka
benda tersebut dibuang.

Contoh limbah padat yang sering dijumpai adalah kertas,plastik,besi,serbuk kayu, kain

II) Penggolongan limbah padat

Penggolongan limbah padat dapat dibedakan berdasarkan :

1) Sumbernya

2) Sifat Teruirainya

3) Kandungannya

1) Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, limbah padat dikelompokkan menjadi 2,yaitu Limbah padat domestik
dan Limbah padat non domestik.

A) Limbah padat domestik

Limbah padat domestik adalah limbah padat yang berasal dari kegiatan perkantoran,rumah
sakit,rumah tangga,dll.

Contohnya : sisa bahan, kertas, kardus, peralatan bekas rumah sakit(jarum suntik,botol bekas
infus), sampah dari kegiatan operasi

B) Limbah padat non domestik

Limbah padat non domestik adalah limbah padat yang berasal dari konstruksi gedung,kegiatan
pertanian dan perkebunan,dan industri umum.

10
Contohnya : jerami, paku bekas, sisa plastik suatu produk

2) Sifat Terurainya

Berdasarkan sifat teruirainya, limbah padat dikelompokkan menjadi 2 kelompok,yaitu Limbah


organik dan Limbah anorganik

A) Limbah organik

Limbah organik adalah limbah yang bisa diuraikan kembali oleh bakteri.limbah ini berasal dari
sisa aktivitas manusia dan hewan yang dapat diuraikan kembali.

Contohnya : kotoran hewan, kotoran manusia, sisa-sisa makanan, kulit telur, daun

B) Limbah anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa diuraikan kembali oleh bakteri

Contohnya : kain, plastik, sampah logam, limbah pabrik, limbah bekas pertambangan

3) Kandungannya

Berdasarkan kandungannya, limbah padat dikelompokkan menjadi 2 kelompok,yaitu Limbah


B3 dan Limbah non B3

A) Limbah B3

Limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat dan
konsentrasinya atau jumlahnya ,dan dapat mencemarkan lingkungan dan membahayakan
manusia,sifat dari limbah B3 diantaranya mudah meledak,mudah teroksidasi,korosif,dll

Contohnya : bahan kimia

B) Limbah non B3

Limbah non B3 adalah limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun

Contohnya : sisa sayuran,daun yang kering

11
III) Dampak Limbah Padat

1.A) Dampak terhadap lingkungan

1) Dampak terhadap tanah

Jika limbah padat dibuang ke tanah dan memberikan dampak terhadap kehidupan tanah dan
memberikan efek pada kesehatan mahluk hidup,seperti tumbuhan,hewan,manusia.itu dapat
dikatakan bahwa limbah padat telah mencemari lingkungan

2) Dampak terhadap air tanah dan air sungai

Limbah padat yang menumpuk dalam jangka waktu yang lama akan mengalami proses
dekompoisi yang menghasilkan bau,gas,dan juga padatan yang stabil. akibatnya badan air akan
tercemar dan tentunya akan mengganggu ekosistem air dan dapat menurunkan kualitas air
sehingga kemungkinan besar tidak dapat digunakan.
Untuk lahan pertanian yang tertimbun oleh limbah organik menyebabkan tumbuhan mati yang
disebabkan karena suhu yang panas saat proses penguraian,lalu akan terjadi persaingan antara
mikroorganisme dalam merebutkan suatu oksigen saat menguraikan limbah

1.B) Dampak negatif lokasi penimbunan limbah

Banyak orang yang menghendaki lokasi penimbunan limbah dibuat dekat dengan tempat tinggal
mereka, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dampak negatif
terhadap lingkungan hidup ini disebut “ DAMPAK PENCEMARAN SEKUNDER”. Berikut ini
dampaknya :

A) Pembentukan gas
“ gas yang ditimbulkan yaitu gas metana,ammonium,hidrogen sulfida,dan karbondioksida”

B) Bau yang tidak sedap


“ bau yang dihasilkan terbagi menjadi 2 jenis, yang pertama bau dari sampah itu sendiri,yang
kedua adalah bau dari gas yang dihasilkan melalui dekomposisi limbah”

C) kebisingan dan getaran


“ kendaraan angkutan limbah yang masuk dan peralatan penimbunan limbah yang menjadi
sumber kebisingan dan getaran”

D) Kebakaran
“ kebakaran dapat terjadi secara spontan akibat pembentukan gas metana atau penggunaan bahan
kimia.dan kebakaran juga bias disebabkan karena pemulung atau orang lain”

12
B) Dampak terhadap kesehatan

Bahaya limbah padat bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh penumpukan limbah padat adalah
berkembangnya berbagai penyakit,karena penumpukan limbah merupakan media yang baik
untuk berkembangnya penyakit. Penyakit yang ditimbulkan dari penumpukan limbah adalah :

1) penyakit cacing tambang,penyakit ereksi,dan keracunan logam berat


2) penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satunya adalah suatu penyakit
yang dijangkitkan oleh cacing pita.
3) Gangguan pernafasan seperti asma yang disebabkan oleh bau yang menyengat dari
penumpukan limbah

IV) Pengolalaan Limbah Padat

Limbah padat banyak diproduksi oleh manusia, karena sebagian besar barang yang dugunakan
oleh manusia adalah berbentuk fisik.sehingga ketika barang tersebut sudah dihabiskan nilai
gunanya,yang tertinggal hanyalah suatu bentuk fisik juga.Limbah padat ini juga sering dikenal
sebagai sampah. Keberadaan limbah padat ini dapat diolah dengan berbagai cara. Adapun
beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai bentuk penguraian limbah padat antara lain sebagai
berikut:

1) penimbunan terbuka

Solusi yang bisa digunakan untuk mengelola limbah padatan adalah penimbunan terbuka.pada
sistem ini,limbah dibagi menjadi limbah organik dan limbah anorganik,dan limbah yang
ditimbun adalah limbah organik.karena limbah organik akan diuraikan oleh
mikroorganisme,sehingga tanah akan subur.

2) penggunaan tanah tertutup (sanitary landfill)

Tujuan sanitary landfill yaitu mencegah polusi sekunder dengan sempurna dengan mendirikan
fasilitas pengolahan air limbah,misalnya, sejumlah besar uang dan teknologi yang tinggi
diperlukan.penggunan tanah tertutup,meskipun tidak sempurna dalam pencegahan polusi
sekunder, tetapi sistem ini dianjurkan karena cara ini merupakan cara yang ekonomis dan efektif.

Penggunaan tanah tertutup akan memberikan manfaat tersendiri,yaitu:


1)pencegahan terjadinya penyebaran sampah
2)pencegahan terjadinya bau tak sedap
3)pencegahan kebakaran serta penyebarannya

3) membuat kompos padat

13
Sama seperti penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa limbah padat yang
bersifat organik akan lebih bermanfaat apabila dibuat menjadi kompos. Kompos ini bisa
dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.

4) daur ulang

Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipisah kembali. Limbah padat yang masih bisa
diproses kembali bisa di daur ulang menjadi barang baru yang bermanfaat dan bernilai jual
tinggi. Sebagai contoh adalah kerajinan dari barang- barang bekas.

5) dibakar

Pembakaran limbah padat atau sampah juga bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk
mengatasi adanya limbah padat yang sangat banyak. Biasanya, sampah- sampah rumah tangga
akan dikumpulkan di sebuah bank sampah atau tempat pembuangan sampah. Apabila sampah
yang terkumpul tidak terlalu banyak, maka pembakaran ini bisa saja dilakukan. Namun perlu kita
ingat juga bahwasannya apabila kita membakar sampah, maka hal itu akan membuat udara yang
ada di sekitar kita menjadi tercemar. Jika udara sudah tercemar maka kita akan merasakan sesak
di bagian nafas dan hidung akan terasa sakit apabila menghirup udara

Apabila limbah padat ingin digunakan kembali dengan tujuan penghematan sumberdaya
alam,maka bias menerapkan konsep yang sedang dikembangkan,yaitu konsep 4R :

1.Reduce (pengurangan)
Mengurangi produksi limbah melalui :
A) menggunakan barang yang awet
B) mengurangi penggunaan bahan baku
C) melakukan proses setelah pakai

2.Reuse (penggunaan kembali)


Menggunakan kembali barang bekas tanpa memprosesnya :

A) penggunaan kembali kemasan


B) memanfaatkan kembali barang kemasan agar menjadi barang yang lebih berguna

3.Recycle (daur ulang)


Diolah menjadi bahan lain yang bermanfaat,seperti:

A) batako
B) pakan ternak

4.Recovery (transformasi)
Pada proses ini, limbah yang terpakai dijadikan bahan bakar

V)Peranan Pelaku dalam Pengelolaan Limbah Padat

14
Pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab semuanya,namun dikategorikan menjadi tiga
unsur,yaitu masyarakat,pemerintah,dan juga lembaga

A)Masyarakat

Setiap orang dapat menghasilkan sampah,oleh karena itu setiap masyarakat baik individu
maupun kelompok mempunyai tanggung jawab terhadap penanganan sampah tersebut agar tidak
mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan mahluk hidup.
Tanggung jawab tersebut adalah :

1) membuang sampah pada tempatnya


2) disiplin dalam meminimalisasi sampah dengan cara menggunakannya kembali
3) melakukan upaya pemisahan limbah padat dengan cara membedakan mana yang
limbah padat basah,dan mana yang limbah padat kering
4) membantu mengawasi dan memelihara lingkungan sekitar

B)Pemerintah

Tugas dan wewenang pemerintah dalam menjalankan pengelolaan sampah adalah :


1.menyusun peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah
2.mengontrol masyarakat dalam mengelola sampah
3.menjalankan dan mengontrol masyarakat agar menjalani peraturan tentang sampah
yang telah diberlakukan

C)Lembaga

Lembaga disini artinya suatu organisasi yang berasal dari swasta ataupun pemerintah. dalam
fungsi apapun,setiap lembaga mempunyai suatu kewajiban untuk menjalankan tercapainya
pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Tugas lembaga dalam menjalankan pengelolaan sampah:

1.lembaga dapat mempelopori upaya daur ulang dan penggunaan kembali suatu barang
bekas, misalnya suatu perusahaan bersedia membeli barang bekas kemasannya

2.membuat suatu produk yang ramah lingkungan,bahan yang digunakan terbuat dari
bahan yang mudah terurai oleh mikroorganisme secara alami

3.peran aktif dalam penegakan aturan pemerintah

4.menciptakan produk daur ulang yang bernilai ekonomi

5.melakukan penelitian dalam mencari teknologi daur ulang dan pengelolaan sampah yang
baik

15
Pengelolaan Energi

 PENGERTIAN ENERGI
Pengertian energi bila di artikan dari sudat pandang fisika, yaitu energi adalah terjadinya
gerak, perpindahan, transformasi,dan penyimpanan energi. Energi tidak dapat didaur ulang maka
dari itu harus terus-menerus disediakan. Energi dapat ditransformasikan dari satu bentuk ke
bentuk yang lain, dan dalam proses tersebut selalu ada energi yang hilang sebagai panas.

 SUMBER ENERGI
Matahari merupakan sumber utama dari segala bentuk energi. Hal ini karenan membentu
proses fotosintesis karena klorofil dalam tumbuhan hijau mengikat energi matahari yang
merupakan energi elektromagnetik yang terikat dalam karbohidrat yang terbentuk dari karbon
dioksida dan air. Dan kemudian karbohidrat ini dimenjadi dasar pembentukan bahan organik
lainnya seperti protein dan lemak yang nantinya akan menjadi sumber energi untuk kegiatan
kehidupan selanjutnya.
Sumber energi lainnya juga yaitu fosil yang tersimpan beribu-ribu tahun yang sudah
mengalami proses sehingga terbentuklah minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Energi dikelompok kan menjadi dua, yaitu energi terbaharukan dan energi tak
terbaharukan. Energi terbaharukan merupakan energi yang dapat diperbaharui dan dapat
digunakan tanpa adanya batasan waktu. Sedangkan, energi tidak terbaharukan merupakan energi
yang tidak dapat diperbaharui dan jika digunakan terus-menerus akan habis.
Sumber Energi Dilihat dari Aspek Lingkungan
Sumber energi tidak terbaharukan Sumber energi terbaharukan

Bahan bakar fosil : Sinar matahari

 Batu bara Tenaga air

 Gas alam/bumi Tenaga angin

Bahan bakar nuklir : Panas bumi

 Uranium Biogas : kayu,sampah,dll.


 Thorium

16
1. Bahan bakar fosil merupakan sumber energi yang paling sering digunakan saat ini. Bahan
bakar fosil atau bahan bakar mineral adalah sumber daya yang mengandung hidrokarbon
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah
menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga
pembakaran kayu atau peat untuk panas. Bahan bakar fosil, antara lain:
 Batu bara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan
sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-
sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
 Minyak bumi
Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan
di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan. Daerah tersebut biasanya
berupa laut, batas lagoon (danau) sepanjang pantai ataupun danau dan rawa di
daratan. Sedimen diendapkan bersama-sama dengan materi tersebut dan kecepatan
pengendapan sedimen harus cukup cepat sehingga paling tidak bagian materi organik
tersebut dapat tersimpan dan tertimbun dengan baik sebelum terjadi pembusukan.
Pada kondisi sirkulasi dan reduksi tertentu akumulasi hidrokarbon banyak ditemukan
pada bagian air laut dalam. Minyak bumi ini masih merupakan minyak mentah yang
kemudian nantinya akan diproses lebih lanjut dengan pengilangan minyak untuk
menghasilkan berbagai jenis bahan bakar yang dipisahkan berdasarkan titik didihnya
menjadi bensin, minyak tanah, aspal, dan lain-lain.
 Gas alam
Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan
di ladang minyak. Gas alam ini terdapat dalam kerak bumi di kedalaman 3-6 km
dalam kerak bumi.
2. Bahan Bakar Nuklir
Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia yang
dibakar untuk menghasilkan energi.

17
 Plutonium
Plutonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pu
dan nomor atom 94. Plutonnium ini dapat memancarkan energi yang dapat menjadi
sumber energi namun, plutonium masih terlalu berbahaya untuk digunakan.

 Uranium
Uranium-235 merupakan satu-satunya isotop unsur kimia alami yang
bersifat fisil (yakni dapat mempertahankan reaksi berantai pada fisi nuklir),
sedangkan uranium-238 dapat dijadikan fisil menggunakan neutron cepat. Selain itu,
uranium-238 juga dapat ditransmutasikan menjadi plutonium-239 yang bersifat fisil
dalam reaktor nuklir. Isotop uranium lainnya yang juga bersifat fisil adalah uranium-
233, yang dapat dihasilkan dari torium.
 Thorium
Thorium dalam keberadaannya tersedia 3-4 kali lebih banyak dibandingkan dengan
uranium yaitu sebesar 210.000-270.000 ton di Indonesia. Hal ini yang menyebabkan
Thorium lebih berpotensi untuk dijadikan sebagai pembangkit listrik komersial.
Namun, hal ini belum terwujudkan dikarenakan Thorium sendiri tidak dapat dijadikan
sumber energi sebagai Thorium melainkan sebagai Uranium-232 yang membutuhkan
Uranium-235 dalam proses pengkonversiannya. Sehingga pengembangan uranium
harus didahulukan yang kemudian diikuti dengan pengembangan Thorium ini.
3. Sinar Matahari
Pemanfaatan sinar matahari menjadi sumber energi yaitu dengan menggunakan panel
surya. Panel surya sendiri adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah panas
menjadi listrik. Sel surya atau sel PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap
energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari
pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.

18
5. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang berguna dari angin. Tenaga angin
modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi
arus listrik dengan menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin
digunakan untuk memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti
menggiling "grain" atau memompa air.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Untuk membangkitkan listrik
dengan panas Bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang memiliki potensi
panas Bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk
memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat
langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.
7. Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik
yang biodegradable dalam kondisi anaerobik.

Dilihat dari segi lingkungan energi juga dapat dibedakan menjadi sua yaitu sumber energi ramah
lingkungan dan tidak ramah lingkungan.
Sumber Energi yang Ramah dan Tidak Ramah Lingkungan
Sumber energi ramah lingkungan Sumber energi tidak ramah lingkungan

 Angin  bahan bakar minyak


 matahari  gas alam
 air  biogas
 biomassa
 uranium/zat radioaktif

19
 PEMANFAATAN DAN PENGUBAHAN ENERGI
Pemanfaatan energi digunakan pada bidang industri, iluminasi, penggunaan bahan bakar
di pemukiman, kendaraan bermotor dan masih banyak lagi. Dilihat dari banyak nya pemakaian
energi pada kehidupan sehari-hari maka kita perlu untuk mengubah energi agar mendapatkan
energi yang sesuai dengan kebutuhan manusia contohnya listrik dari pembangkit listrik tenaga
air (PLTA). Pengubahan bentuk energi ini juga bertujuan untuk memudahkan hidup manusia.

 PENGHEMATAN ENERGI
Apabila energi digunakan terus-menerus maka akhirnya energi yang terpakai ini lama-
kelamaan pasti akan habis. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan penggunaan energi.
Upaya pengelolaan penggunaan energi dimulai dengan membuat kebijakan berupa undang-
undang atau peraturan yang dapat melakukan penghematan atau konservasi energi.
Konservasi energi adalah penggunaan energi disertai usaha-usaha mencari teknologi baru
dengan memanfaatkan sumber energi terbarui (misalnya sinar matahari, tenaga air, panas bumi)
dengan lebih efisien. Untuk jangka panjang hal itu dapat berarti, menggunakan energi
sedemikian rupa sehingga dapat menekan kerugian energi seminimal mungkin. Penghematan
energi dapat dilakukan dengan cara konservasi energi dan penghematan energi sehari-hari.
Penghematan energi sehari-hari harus dilakukan sesuai segi kegiatan seperti :
1. Umum
a. Mematikan aliran listrik apapun apabila sudah tidak digunakan, seperti lampu, TV,
komputer, radio, dan lain-lain.
b. Jangan melakukan pembakaran apabila tidak perlu, misalnya limbah padat tidak perlu
dibakar.
c. Hidup sederhana.
d. Mempunyai dan menggunakan kendaraan secukupnya. Gunakan kendaraan umum. Dan
minimalisir penggunaan kendaraan tersebut.
2. Industri
a. Gunakan mesin-mesin seoptimal mungkin pada kegiatan produksi.
b. Manfaatkan sisa energi (panas) untuk keperluan lain.
c. Utamakan pemanfaatan energi dari sumber energi terbarukan (misalnya sel surya).
3. Pemilihan Peralatan Hemat Energi dalam Kehidupan

20
Gunakan alat rumah tangga ( lampu penerangan, kulkas, kompor, mesin cuci, peralatan audio-
video, peralatan listrik domestik kantor) yang hemat penggunaan listrik dan minimalisir
kegiatan yang dapat menyebabkan alat tersebut untuk bekerja lebih untuk menstabilakan
kondisinya.
4. Menggunakan energi alternatif
a. Energi Matahari
- Alat pemanas energi matahari
- Photovoltaik (lihat Gambar Sel Surya)
b. Energi Biogas
c. Energi Angin

21
B. STUDI KASUS

Ketahanan Energi Indonesia Merosot


Sumber : Kompas

JAKARTA, KOMPAS — Posisi ketahanan energi Indonesia semakin merosot dalam beberapa tahun
terakhir. Penyebabnya, ketidakseimbangan laju ketersediaan energi dengan kebutuhan.

Berdasarkan data yang dirilis Dewan Energi Dunia, Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 129
negara pada 2014. Ketahanan energi meliputi tiga aspek, yakni ketersediaan sumber energi,
keterjangkauan pasokan energi, dan kelanjutan pengembangan energi baru terbarukan.

Peringkat itu melorot dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2010, Indonesia ada di
peringkat ke-29 dan pada 2011 turun ke peringkat ke-47.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Rinaldy Dalimi, mengatakan, posisi Indonesia dalam
peringkat ketahanan energi itu disebabkan ketidakseimbangan laju ketersediaan energi dengan
kebutuhan energi di masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi minyak dalam negeri
terus merosot, sedangkan permintaan selalu meningkat.

"Ketahanan energi kita terbilang rendah karena tidak seimbangnya laju ketersediaan dengan laju
kebutuhan energi," kata Rinaldy. Indonesia pun terlalu bertumpu pada minyak bumi sebagai sumber
energi, tidak mengembangkan energi lain.

Energi bersih

Pengamat ekonomi Darmawan Prasodjo menekankan pentingnya menyelaraskan pertumbuhan


ekonomi dengan ketersediaan energi dan kebutuhan energi. Hal ini berkaitan dengan penyediaan
energi yang murah, tetapi tetap memperhatikan kondisi lingkungan melalui penggunaan energi
bersih. Titik keseimbangan energi harus dipilih. "Pilihan ini berhubungan dengan ketahanan dan
keamanan energi nasional," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pertambangan dan Energi periode 1978-1988 Subroto, saat berkunjung ke
harian Kompas, mengkritik minimnya upaya dalam mencari energi alternatif dan menghemat energi.
Kondisi itu akibat belum adanya kemauan politik dari pemerintah. Bahkan, rencana strategis
mengenai ketahanan energi nasional juga belum jelas (Kompas, 5/3).

Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, kebutuhan energi juga semakin besar,
misalnya untuk transportasi dan kebutuhan rumah tangga, seperti penyejuk ruangan.

Dari sisi suplai, ada beragam pilihan energi untuk memenuhinya. Batubara sejauh ini merupakan
energi yang ongkosnya murah, Rp 400-Rp 500 per kilowatt jam (kWh). Akan tetapi, emisi gas
buangnya 1.000 gram per kWh.

22
Energi panas bumi dan tenaga surya beremisi rendah, tetapi ongkosnya masih tinggi, yakni Rp
2.000 per kWh untuk tenaga surya dan Rp 1.100-Rp 1.200 per kWh untuk panas bumi. Adapun gas
alam menghasilkan emisi 600 gram per Kwh, ongkosnya Rp 600-Rp 700 per kWh.

Cadangan minyak Indonesia yang sekitar 3,7 miliar barrel cukup untuk 11-12 tahun ke depan.
Perhitungan ini dengan asumsi produksi 700.000-800.000 barrel per hari. Konsumsi minyak
Indonesia saat ini sekitar 1,5 juta barrel per hari.

Dengan asumsi pertumbuhan konsumsi minyak 6 persen per tahun, pada 2025 kebutuhan minyak
menjadi 2,7 juta barrel per hari. Pertumbuhan konsumsi dipengaruhi pertumbuhan ekonomi dan
pertambahan populasi atau jumlah penduduk di Indonesia.

Energi terbarukan

Perihal energi baru terbarukan, Rinaldy berpendapat, pemerintah sudah memberikan perhatian
terhadap pengembangan energi baru terbarukan. Namun, belum padunya antar-kementerian yang
terlibat dalam pengembangan energi baru terbarukan menyebabkan program tersebut tersendat.

"Misalnya, pengembangan panas bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
terganjal aturan larangan pengembangan di kawasan konservasi yang diatur undang-undang di
bawah Kementerian Kehutanan. Akibatnya, pengembangannya pun terhambat," tutur Rinaldy.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional yang
dirumuskan DEN, peran energi baru terbarukan dalam bauran energi pada 2025 sedikitnya sebesar
23 persen. Pada 2050, porsinya meningkat menjadi sedikitnya 31 persen.

"Tugas kami dari DEN adalah menciptakan sinergi antar-pemangku kepentingan. Tujuannya, agar
semua program pemerintah terkait pengembangan energi baru terbarukan menjadi tercapai," ujar
Rinaldy.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, prioritas pemerintah
untuk mengembangkan energi baru terbarukan adalah dari panas bumi, hidro, dan bioenergi
(biomassa). Alasannya, potensi di Indonesia besar.

Berdasarkan data DEN, potensi panas bumi di Indonesia 28.910 megawatt, potensi tenaga hidro
75.000 megawatt, dan potensi biomassa 32.654 megawatt.

Alternatif

Kementerian Perindustrian menawarkan pemikiran alternatif pemenuhan kebutuhan energi


menggunakan torium sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Torium yang tersedia di Indonesia
dinilai dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dalam jangka panjang.

"Sumber daya torium ada di Bangka Belitung sebesar 170.000 ton," kata Direktur Jenderal Basis
Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto.

23
Torium sebanyak itu diperkirakan cukup untuk mengoperasikan 170 pembangkit listrik berdaya
1.000 megawatt selama 1.000 tahun.

Dari artikel tersebut kita mengetahui bahwa sumber dari energi-energi yang selama ini kita
gunakan sudah sedikit jumlahnya. Hal tersebut dikarenakan penggunakan dari masyarakat yang
tidak seimbang dan jauh lebih banyak dari jumlah ketersediaan dari sumber energi itu sendiri,
dimana sumber energi yang biasa kita gunakan adalah sumber energi yang tak terbarukan.
Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan bahan bakar yang dapat
terbarukan seperti Pembangkit listrik menggunakan panas matahari, air, udara, dan panas bumi.
Atau bisa juga menggunakan biogas yang berasal dari tanaman. Atau kita juga dapat
mengembangkan pembentukan pembangkit listrik tenaga nuklir seperti menggunakan thorium
yang melimpah di Indonesia maupun Uranium. Sehingga dengan ditemukannya solusi terhadap
minimnya sumber energi ini kita dapat menikmatinya dengan baik.

24
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Air dapat digunakan dalam banyak aspek. Seperti contohnya, air digunakan dalam proses industri,
pertanian, bahkan kegiatan rumah tangga. Air yang telah terpakai itu akan mengalami perubahan
kualitas yang menjadikan air tersebut menjadi limbah. Limbah ini bila ingin dipakai kembali harus
melalui beberapa tahap pengolahan untuk pemurnian kembali. Namun, bila air-air tersebut tidak diolah
kembali maka akan menjadi limbah yang hanya akan mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, kita sebagai
masyarakat harus mengurangi dan mengatasi pencemaran tersebut dengan meminimalisir maupun
mengolah limbah tersebut. Limbah padat dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, waktu terurainya,
dan kandungannya. Banyak dari limbah-limbah tersebut sulit untuk diurai yang menyebabkan terjadinya
pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu, kita harus menjalankan program 3R yaitu reuse, reduce, dan
recycle untuk mengurangi dan mengatasi pencemaran tersebut. Dan untuk sumber energi, ada berbagai
macam energi yang dapat kita gunakan untuk kehidupan sehari-hari. Namun, dikarenakan kebutuhan
manusia akan sumber energi ini jauh lebih banyak dibandingkan ketersediaan dari sumber energi itu
sendiri, maka sumber energi yang tersedia pun semakin menipis yang menyebabkan sulitnya
ketersediaan sumber energi. Oleh sebab itu, kita harus dapat mengurangi penggunaan sumber energi
tersebut dengan cara menggunakan seefektif mungkin. Dan kita juga harus dapat menemukan solusi
atau alternatif lain yang dapat menjadi sumber energi yang baru.

SARAN

Saran yang dapat kami berikan terhadap 3 masalah diatas yaitu:

1. Kurangi penggunaan benda padat yang berpotensi menjadi limbah


2. Jalankan program 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
3. Gunakan air, benda padat, maupun energi seefektif mungkin yang tidak menyebabkan
pemborosan terhadap hal-hal tersebut.
4. Untuk sumber energi, sebisa mungkin apabila sedang tidak digunakan untuk dimatikan

25

Anda mungkin juga menyukai