Ifal
N~~~:~il;(~11~~~~9-Q~tb~t~~ (f~i ~!af~~(~~(t 'S~~i
1__
__ TaJW<l~~_ _ ~02L _ 1.150
Cina 35
r--;:-:---- - - - - - - - ---- - - - --~-
50
Sing,apura 5.794 _2_.901
Victnam 20 30
A;;bSalldi--- 50------60
;---
Tuvalu 88 206
Jerman 1 1
Tolal
-....:..: 8.174 8.904
Tahel 1.2 Impor Mcntcga dari Indonesia (Januari -- Descmber 2008) ("Sta/is/ili
Per(/([gang([/I LilaI' Negeri Indonesia-Impor", Badan Plisal Statistik Indonesia)
1.S I'rcmis
Premis ... prcmis yang digunakan dahun pcnelitian ini adalah :
l. Pcmisahan krim dapat dilakukan dcngan metodc scntrifugasi dan metode gravitasi,
("Bailey's Industrial Oil and Fat Products Sixlh Edition", Fereidoon Shahidi.)
2. Dalam proses C'hurning harus ada ruang kosong sebanyak 40-50% untuk
mengantisipasi tCljadinya foaming. ("DaiIY processing handhook ", Gcista Bylund,
1v1.Sc.)
3. Proses Churning mcnggunakan waktu sckitar I menit dcngan kcccpatan 500 - 3000
RPM (mcmbutuhkan him dcngan kadar lcmak tinggi >50%) (metodc ji'itz, alat
pcmbuat I11cntega kontinu) ("Daily Science and Technology Second Fdition ", "icter
Walstra, Jan T. M, Wouters, Tom J. Geurts,)
4. Proses churning dilakukan pada suhu 14 ()C ("Dairy Science (lnd Technology Second
Dlilion ". Pieter Walstra, Jan T. 1vl. Wouters, Tom.l. Geurts,)
4
mUl1cul. ("Bailey's 1ndlls/riol Oil ami Fa/ l'rodllcls Six/h Edi/io}} ", Fercidoon Shahidi.)
8. Waktu yang dibutuhkan sckitar 45 mcnit unluk membuat globula IClllak berlull1bukan
dan terpisah sempurna clari buttermilk. ("Bailey's Indus/rial Oil and Fa/ Products Six/h
Edition ", Fereidoon Shahicli.)
Untuk lebih jelasnya clapat clilihat pacla label berikut:
Tabel 1.3 Prelllis-prelllis untllk proses churning
Variabel
1. 7 Manillat
Manfaat yang dapat diperolcil dari pCllciitian ini adalah :
• Bagi i'vlahasiswa
i\1cnambah pcngctahuan I11cngcndl proses churning dan f~tktor filktor yang
I11cmpengaruhinya; mcnanliJah pcngctahuan !1lcngcnal pcmiluatan J11cntcga •vanob
5
memiliki cita rasa khas: dan mcnambah pcngctahuan mcngenat pcmbuatan l11cntcga
yang dapat lahan lama: sena mcnumbah pcngdahuan Illengenal pcmbuatan 111cntcga
yang ranlah kcschatan.
• Bagi T'v1asY~lI'akat
• Bagi Pcmcrintah
Membantu Pcmcrintah dalam hal mcmberikan wawasan bagail11ana pell1bllatan
mcntcga yang Icbih baik; dan Il1cll1berikan wawasan bagaimana prosedllr menganaIisa
SUSll, krim, dan melltega yang Icbih baiIc
2.1 Susu
SUSLI dideflnisikan sebagai hasil sekrcsi dari kclcnjar SllSll mamalia. FUllgsi alallliah
utamanya adalah I11cnjadi lllllrisi bagi hcwan muda. SllSU dari beberapa hewan, terutama
sapi. kerbau. kambing dan domba. juga digunakal1 ulltuk konsul11si manusia dalam bentuk
berbagai produk susu. Mikrostruklur susu diberikan dalam Gambar 2.1 .
.\tiIL
----------il'
..... ,"
F,\l
.J ..lqJ."
',') .
. () "';'
I, ,'..,.:111
mi,_-.:U,-,~
1. Fal globules. Sampai bat as terlenlu, SllSll adalah emulsi minyak dalam air. Pada
lempcralur di bawah 35°C, bagian dari lcmak dalalll globula akan mcngkristal.
(,
7
2,2 Krim
Mcnurut Rcgu[asi PCl11berian Label Ivlakanan UK tahun 1996, Kril11 adalah bagian
dart susu sapi yang kaya akan lcnulk yang tel;:lh dipisahkan dengan proses skinlI11ing dan
dimana digttnakan untttk diittal scbagai bahan pangan rnanttsia. ;\da bcberapa jcnis him,
biasanya diklasillkasikan bcrdasarkan kada!' kmaknya, dan serIng dijelaskan dalam
Jlcrundang·undangan. [3crikut adalah 8 tip" yang dikcnal di lnggris:
I. Hal/cream 2: 12% 5. Whipping cream 2:35%
2. Sieriliscd Iud/cream 2:12% 6. rVhipped crcOin 2:35%
3. /)'ing/e cream or crcam :.:: I W},() 7. DOllble crealll ;>48%
8, Clolled cream ;>55%
Pcmisahan him ada[ah suatu kondisi dimana globu[a Icmak bcrkol1sentrasi dan
lcpas dari kOll1poncn susu. Biasanya di[akukan dcngan melakukan skimming, namun saar
ini dapat ciigunakan alat scntrifuga untuk Illcll1isahkan krim. Untllk mcminima[kan
kerllsakan pada g[obll[a [emak, pemisahan biasanya dija[ankan pada suhu 40-50 °c yakni
pada saat pertUll1bllhan mikroba seeal'a cepat sangat dapat teriadi. O[eh karena itn
temperature yang Icbih tinggi (55·65 0(:) sangatlah disarankan. Untuk beberapa separator
v<lng. dignnakan 1I1lluk "wnghasilkan krilll den~"'lIl kadar iell1ak tinggi (40% kadar iemak)
8
dapat dilaksanakan pada suhu 5 Dc. yakni pad a saat dim<1na tcmperature perturnbuhan
mikroba seem-a signillkan tidak akan tCljadi.
Standarisasi krim biasanya diperlukan sctclah dilakllkan pcmisahan karena
terkadang agak sulit untuk mencapaJ hasil kadar lemak \ang diinginkan. Olch karena itu
separator biasanya diset untuk memberikan kadar lemak !cbih linggi dari kadar lemak yang
diharapkan. dan skim milk ditambahkan untuk mcmlwribn nil:1i L1dar kl11:1k \ang sc,suai.
Standarisasi dilakukan pada suhu 40 DC dan dilakukan dengan segera untuk menccgah
(f l)~, - '2 ~4
{f'p - (l,)
""~------""
18 '1
" )1,
- 2 q' q
::::
o "(f·
2t 3t
GambaI' 2.2- Proses Naiknya Partikcl Lemak dalam Susu (Bylund, 1995)
Cairan yang diberikan perlakuan harus mcrupakan sebuah dispersi· eampuran dari
dua t:1sa atau Ichih, dimana salah satllnya mcrupabn 1i1sa kontinu. Dalam susu hal ini
adalah serum susu, atau skilllmilk. Lemak akan tcrdispcrsi didalam skimmilk dalam bentuk
globula dcngan diameter yang bcrvariasi sampai 15 pm. susu juga mcngandung f~lsa
keliga, terdiri alas partikd Jl<l(ial vang lerdisJlcrsi scpcrti sci lIt/d(/", bllbllk jerami, dan
rambul. Fasa yang akan dipisahkan hill'us lidak larlll krhadap satll filsa dcngan fa sa lain.
SubSlansi dalam Jarlilan lidak dapal dipisahkan dcngan cara scdimcntasi. Laktosa vang
terlarllt tidak dapa( dipisahakan dcngan cara scntrifllgasi (elapi clapat dipisahkan dcngan
cara kristalisasi. Kriswl laktosa krschul k('l1ludian dapat dipisahkan dcngan cara
sedimentasi. F.'asa ~/ang dipisahkan harus mcmiliki dcnsitas yang bcrbcda. Fasa dalan1 SliSU
memiliki pcrsyaratan ini; kelidakmurnian pad a padatan memiliki densitas lcbih tinggi
daripada skim milk, dan gJobllJa lemak Il1cmiliki densilas lebih rcndalL
Sctiap substansi mcmiliki properly fisik yang disebut densitas. Densitas adalah
sebuah pengukuran untuk mengukur seberapa berat suatu substansi dan diekspresikan
dalam kg/m3 Ketika sebuah objek dijatuhkan dalam suatu cairan, kita membandingkan
densitas objek dengan densitas air yang akan mcncntukan apakah objek akan mengapllng
atau tenggelam. Jika densitas objek Icbih tinggi daripada eairan maka objek akan
tcnggeJam, tctapi akan mcngapung jika dcnsitas objck lcbih kceiL
f
h·
j
GambaI' 2.3 -. L tek luas lcmpal dekantasi tcrhadap pcmbcnlukan him (Bylund, J 995)
Suatu p'lrtikcl pad'lt atau tetcsan cairan yang bcrgerak mclalui medium larutan
viscous dibawah pengaruh gravitasi akan seeara perlahan-Iahan mencapai keccpatan
konstan. Hal ini discbul scbagai kecepatan sedimcntasi. Dinyatakan dalam nllllUS hukum
stokes sebagai berikut:
de il\,·'< ;\)
9
(I) 1 B 11
Pcmisahan krim secara dekantasi terjadi scperti Gambar 2.3 dimanil densitas
globula lcnwk yang lebib rcndab akan lcrpisah dcngan dcnsilas air dWl membentuk lapisan
diatas yang dinyatakan sebagai him. Pad a Gambar 2.3 wadah A I1lcngandllng disperse
dilnana rasa lerciispersi mc.n1iliki partikcl padal dcngan diameter yang scragam dan dcnsitas
yang Jebih tinggi dibandingkan cairan, stlspcnsi hanls clidiatnkan cukup l~lll1a schingga
partikd IHulai dari penl1ukaan mcncapai ke bagi~ln dasaL Jarak scdilllcntasi daJaJl1 kasus
10
ini adabh hi 111. \Vaklu yang dibUlullkan unluk pCl11isallan sCl11purna dapal diperkccil
apabila jarak scdimcnlasi dipcrkecil. Tinggi dari wadah B Ie/ah dipcrkecil dan area
diperJebar schingga masih memiliki volume yang sama. Jarak scdil11cnlasi pacla wadah B
dipcrkecil mencapai 1/5 hi dan waklu vang dibuluhkan unluk I11cncapai pcmisahan
sel11purna akan Illcngccil scbanyak 115 kali. Namun, sCl11akin kceil jarak dan waktu yang
dihutuhkan dalarn sedilllt'nttlsi. mak<l area \\'ad~lh yang digunakun akan scmakin bcsar.
_ ------ ["(\)
(3)
Dari pcrsamaan hukum stokes dapat ditcmukan bahwa keccpatan Datasi dari satu
globula Icmak bcrukuran 3 pm dalam diameter aclalah 0,166 x 10--6 Il1ls atau 0,6 1111l1/h
dibawah pcngaruh gravitasi. Pad a pcrsamaan ketiga clitentukan untuk mengukur kecepatan
Datasi dari glabula lemak dengan diameter yang sama pada posisi radial 0,2 m dalam
scntrifugc yang bcrputar dcngan kccepatan 5400 rpm. Dill1ana kcccpatan angular dapat
dihitung dcngan nllnus bcrikut:
(4)
Kccepatan angular yang didapat aclalah 564,49 rad/s dan keeepalan sedilllentasi
yang didapat aclalah 1.08 111l11/s atau 3896 nun/h. Apabila kecepatan scdimcntasi secara
scntriJ~lga dibagi dcngan kcccpalan scdimcntasi secant clekantasi akan lllemberikan
efisiensi proses pCl11isahan sccara sClltrifuga dibandingkan dcngan dekantasi. Kcc-cpatan
sedimcntasi dcngan sentrifuga adalah 6500 kali Icbih ccpat daripada dckantasi.
2.:1 Mentega
II
Mentega, aclalah emulsi paclatan kuning mucla clari lemak, uclara, clan 3lr yang
clibuat clengan proses churning pacla susu atau him clan cligunakan sebagai makanan" Basil
clari mentega tergantung clari isi lemak clalam susu" Mentega memiliki lemak jenuh
sebanyak :"80% clan kadar air sebanyak 15-17% dan 0,5 - 1% karbohiclrat clan protein.
Warna mcntega hasil procluksi bervariasi dari isi karolen yang acla pacla susu. Biasanya
berkisar <lntara I J% -" 50% clari total vitamin A pacla susu" karoten ini bergantung dari apa
yang diJllakan oleh hcwan.
ull1ulllnya Illcllliliki pcnycbab lain: kira-kira 0,2% (v / v) air dapat larut dalam lemak caiL
yang mcnjcIask.Cln bahwa (lir dapat I1lcllyebar mctaiui elSe minyak tcrUS-Il1CnCTUS.
suhu 63-63 °C untuk 15 menit dan clidinginkan pada suhu 2-4 0c. Pasturisasi harus secepat
mungkin dilakukan setelah terbcntuk krim.
Krim dipasturisasi pacla sllhu linggi, biasanya pada suhu 95°C atau lebih, biasanya
tanpa ada waktu tinggal. Proses pcmanasan seharusnya cukup llntuk mcndapatkan hasil
ncgatif dalam test peroksida. pcrlakuan ini tidak hanya mcmbunuh balderi pathogenic tapi
juga bakteri lain dan c-nzinl yang dapal Illcmpengaruhi kualitas yang dijaga. Proses
pcmanasan scharusnya tidak boleh bcgitu kuat karcna takut mcmiJcrikan eaeat, scpcrti rasa
yang tclah dimasak.
13
. :.
,
!. ~
Gambar 2.5 .. Asam dan Pcngcmbangan Aroma dalam Skimmilk pacla Suhu 20 0 e dan
Dasis Kultur LD 1%. (Bylund, 1995)
Starter kuttur biasanya dari LD atau tipe L, yang berarti bahwa mereka
mengandung bakteri penghasit aroma Sir. diacelyiaclis (eil + Laclococci) dan Leue.
cilrovorull1 (Lellcol1osloc mesenleroides ssp. crel71oris), aWu hanya tipc yang tcrakhir.
Dalam kultLir LD. proporsi Str. diaccliylactis Japat bcrvariasi antma 0,6 dan 13%,
semcntara isi L.CLlC-. citrovonlln bcrvariasi 0,3-5,9%) dari total baktcri yang terhitung.
Hubungan proporsional antara produscn aroma diatur olch kondisi pcrtumbuhan U111U111.
Skil11milk kcbanyakan digunakan sebagai substrat, alau media perlumbuhan, ulltuk kultur
starter, karena Iebih mudah untuk mcndetcksi eaeat rasa pad a kultur skil1ll11ilk.
Pcngcmbangan asam dan proses pcmbcntukan aroma dalam kultur LD ditunjukkan pada
Gambar 2.5.
Tabel 2.3 - Prinsip dasar program tcmperatur disesliaikan denganjumlah iodine dan
volull1 kultur yang dianjurkan, bila digllnakan (Bylund, 1995)
I'roduksi asam yang lambat adalah karaktcristik tahap pertama pacta pertumbuhan
ktlitut'. Selama fase ini asal11 sitrat fermcntasi dan hasil diaedyl rclatif tidak signifikan.
Produksi asam mcnjadi cepat pada filSC bcrikutnya ciimana icnnentasi asam sit rat
14
mCl11bcntuk diacetyl. Sebagian bcsar diacetyl dikurangi dcngan baktcri pcmbcntuk aroma.
Kctika produksi asam meiambaL pcngurangan cliacctyl bcrkurang clan isi mcnjadi Icbih
atau kurang stabil. Kultur mcmasuki iilSC pcmatangan ketika filSC pembentukan asam
ber'lkhir. Karakteristik tahap ini tcnnasuk pembcntukan asam yang sangat bertahap dan
pengllrangan cliacetyl llntuk materi hambar oleh bakteri aroma.
Pruses m~'llg;isal1lkall krim dall pcrlaklldl1 tcrnpcratur akall Ilk'mbcri)..::illl lcmak Sl1atu
struktur kristai )"allg dipcrlukan unwk lllcl1tcga dcngan konsistcnsi yang optima! clan
biasanya dilakukan eli tanki pcmatangan seem·a si11lultan. Tabel 2.3 mcmberikan contoh-
contoh program llntuk bcrbagai nilai yodium. Suhu pertama adalah nilai dimana him
didinginkan sctelah pasturisasi, keclua adalah nilai pemanasan I pengasaman dan yang
ketiga adalah nilai pematangan. Jumlah bulk starter yang akan ditambahkan ke dalam him
harus diputuskan berdasarkan basis dari program temperatur untuk proses seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2.4. Jumlah bulk starter harus proporsional sesuai dengan suhu
pengasaman clan pcmatangan serta durasi dari bcrbagai f~lsa. Dosis bulk starter dapat
bervariasi clari 1-7% jumlah krim. Persentasc yang lebih renclah berlaku pada suhu 21°C
dimana him dengan lcmak yang keras (nilai yodiul11 rcndah) adalah diperoleh lcbih laniut;
pcrscntase yang lcbih tinggi llntuk krim dcngan lemak yang lembut diaelakan pada
tempcratur 15-16 0c. Proses pcngasaman hanls sclesai saat perlakuan tcmpcratur selesai
dan hasil krim dilanjutkan kc dalam proses churning. Keasaman bagian non-lcmak dari
• Pendinginan cepal pada suhu 8 0(' dan pcnyimpanan sckilar 2 jam pada suhu 8 0('
• Pcmanasan yang halus anlara 20 ~- 21 0(' dan pcnyimpanan pada suhu 20 ~- 21°C
minimal selmna 2 jam~ Tcmpcralur air lang digllnakan Illaksimal 27 0('
PClldinginan sekiwr 8 °C dimulai pad a saal formasi dari krislal c~llnpuran yang
mengikal lemak dari fasa cair konlinu. KClika krim dipanaskan dengan halus an lara SUhll
20 - 21 °C, bulk dari Krislal call1puran mcleleh, ll1eninggalkan hanya icmak Kristal l11urni
dcngan lilik didih linggi. Sclama periodc pcnyimpanan pad a suhu 20 -~ 21°C Krislallcmak
yang mele/eh akan kembali mengkrislal, membentuk Krislal yang murni. Selelah I - 2 jam
lemak dengan titik didih yang linggi ll1ulai l11elakukan rekristalisasi. Ketika temperatur
diturunkan menjadi 16°C, lelchan lemak akan mulai mengkristalisasi dan membentuk
Kristal l11urni. kctika peri ode holding pad a suhu 16 0(' semua lemak dengan litik didih 16
0(' atau Icbih akan mengkrislal. Pcrlakuan ini mcnyebabkan lcmak dengan titik didih tinggi
l11cmbcnluk krislal 111urni dan oleh karena itu mcreduksi jumlah krislal c3111puran. Hal ini
111eningkalkan rasio lemak cair kc padat, dan mcntcga yang dibuat dari him akan 111cnjadi
lebih iel11but.
Pad a pennukaan aktif~ mcrnbran globula lemak akan nail< ke interbcl' udara / air
dan globula Icmak akan tcrkollsentrasi di clalam busa. Kctika proses agiIasi berlanjuL
gclembung akan menjadi lebih kceil scbagaimana protein Il1clepaskan ail', Il1cmbuat busa
Il1cnjadi Icbih kompak dan mel11berikan tck~Ulan pacia globula lemak, lni I11cnY<:babbn
proporsi tertentu dari lemak eair menjacii tertckan kcluar dari globula lemak dan bcber;lpa
mcmbran hanelll". Cairan lemak, yang juga meng;1ndung kristal Jema]\. I1K'!1)\.'b;:lf dalatl1
lapisan tipis pada pcnnukaan geicmbung dan pada globliia lemak, Scbagaimana gelcmbung
mcnjadi scmakin padat, lemak cair akan lebih menckan keluar dan busa akan menjacii tidak
stabil dan rllntuh. globula lemak akan terkoagulasi menjadi butir-butir mcntcga.
Pada produk utama (mentega) clan produk antara (krim) dilakukan anal isis kuantitas dan
kualitas produk (ditinjau dari kadar lemak dan pcrolehan mentega). Paela salah saW produk
yang dianggap tcrbaik seeara kualitas dan kuantitas, akan dilakukan anal isis lebih lanjut
bcrupa anal isis proksimat dan organoleptik, yang juga akan dibandingkan dcngan mcntcga
yang ada di pasaran.
Seeara garis besar, kerangka penelitian eIapat dilihat pad a GambaI' 3.1.
17
18
- --------
r-------------------------- --- -.-----.-"
---------
I
Krim
I------~I Analisa Kornposisi Krirn --- ~
digllnakan lIntlik l11enganalisis bdar Iel11ak SliSlI, kael'1r protein SliSlI, kadar Iel11ak kri 111 ,
kaclar lemak mentl'gLL dan kadar air mentega.
.+ Beaker Glass
Cairan Susu
3.4.2 Kc!ual'an
Kcluaran yang diharapkan dari pcnelitian ini adalah:
1. Kondisi optimum (suhu, waktu clekantasi) untuk pCl11buatan him dari susu seem'a
lradisional/dekantasi.
2. Kondisi optimum (kcecpalan putar, waktu scntrifugasi) unluk pcmbuatan him dari
SlISU mcnggunakan alat scntrifuga.
21
3. Konclisi optimum (kecepatan pcngocokan dan waktu) lIntuk proses churning pad a
pCl11buatan mcntega.
Temperatur (0C)
5 [0 IS
8 DI Ih D1
Waktu 16 D4 Ds D6
(Jam) 24 DJ Ds D9
Kecepatan (rpm)
1000 3000 6000
5 SI S2 S]
Waktu 15 S4 Ss S6
(mcnit) 30 S) Ss S9
22
5-20-10 Tl
-- r
'I'"
T ---~.
S-2il-IS , I, L'
.
10-15-10 T, Tu
-~ ~- ~---~ ---"---- .,- -
10-15-15 1(, '1',4
- - - ..- ... -~ - .. - .. ~~----- .. ~
Unlllk mcndapatkan acuan dan pCl11banding tcrhadap prodllk him yang akan
dibllal, tcrlcbih dahulu dilakukan analisa kadar lemak tcrhadap him lokal dan krim
il11Jlor yang tcrci<lpat eli pasar, dcngan hasil sebagail11ana dibcrikan pada Tabel 4.2.
24
Hasil 3nalisis tcrhadap krim kOlllcrsial mcnllnjllkkan bahwa krim IInpor mcmiliki
kadar lemak yang lebih tinggi dari pada krim lokal.
-Krim
- -Lokal
- Kadar Lemak (%b/b)
_._---------_...-
Krim Lokal
_____ ..
31,739
_ _ .._.·' _ _ m··
.~.
Sebagai ujicoba awal metode pembuatan mcntega yang akan digunakan pada
penclitian ini, krim komersial impor kemudian digunakan sebagai bahan baku untuk
mcmbuat Hasil analisis terhadap mcntega yang dihasilkan di laboratorium dengan
menggunakan krim impor kcmudian dibandingkan dengan hasil analisis tcrhadap dua
jenis mentcga komcrsial yang terdapat di pasaran dan ditampilkan pada Tabcl 4.3.
Tabel 4.3. Kadar lemak, kadar air dan kadar totalmentega yang dibuat eli
labora_~~~j~~,.~~!~.~.~_ dan ta,I])a tell1J?er~]IUI~<!__ fre(jIIL~e!!t d~~ent~Ba k~_~~lcrsial
l
---I\i~;;teg;~;;;;i~5ib~;t;ji-FadarL:~1l~1;(';Ob!b)-rl ~:'d"'I~~!,;obi"l _ __
Lab ( I anpa T r e a t m e n t ) '
--c----------,-------.---------
r"tenlega yang Dlbuat dl 71 99
-------r----------- ,
170')
_Lab~;r:;~;~~:':~~~~;;G+'''L ___~;:~~__ ~_____~~
.- Me;~~~~~~k~,~~~rSial--
(l~e,'dah Lel11ak}_____ _______
39,98 --ll---=49,8~~.-----
_ _ _ _ ____ ____ __ _
*Tcmperature treatment yang digunakan:
- Pcnelinginan pad a 10°C selama 120 men it
- Pemanasan pada 20"C selama 120 men it
- Pcndinginan sampai 15°C
Ilasil anal isis pada Tabel 4.3. mcnlllljllkkall bahwa kadar lemak mentcga yang
diblla( di laboratorillin dari krim komcrsial (71,99%) jauh Ichih tillggi dibandingkan
dcngan mcnlega komcrsial rendah Icmak (39,93%), lelapi masih di bawah kadar
lemak rala-rala mcnlcga komcrsial yang dipilih unluk dianalisis (83,84%),
Pada krim yang diperoleh dari proses dekanlasi juga dilakukan anal isis kadar
Icmak. Hasil penenluan kadar lemak krim dari hasil proses dekantasi dibcrikan pada
Tabcl 4.S.dan pad a GambaI' 4.I.b.
[~.~_~~~~ Lel'~~_~"""1-_8_Ja_n_'_+-_1_6_J_a_Il1_+-_2_4_1_a_n_'--I
5"C 6,66 % 14,07 % J 4,23 (lIn
f - - - - - - - J ..- - - ..-. ----_ ..
10"C 11,88 '}o
Hasil rcgrcsi terhadap data pcrolchan dan kadar Icmak yang ditunjukkan pacla
GambaI' 4.1. 111cnunjukkan bahwa pcrolchan krim terbanyak didapatkan untuk suilu
sekitar suhu SoC dan waktu sckitar 24 jam. Kadar lernak tcrtinggi didapatkan pad a
suhu sekitar 15°C dan \VakIli sekilar 24 jam.
26
:' 'J>' ~
Ll,:.j
I
dekantasi yang makin lama, kcnaikan suhll dekantasi tidak akan terlalu
mcmpcngaruhi pcrolehan krim, tctapi sangat mcmpcngaruhi kadar Iemak krim_
Secant Ulllum, dapat disimpulkan dari GambaI' 4, I babwa kondisi proses untuk
pCll1bentukan him seeara dckantasi yang paling disarankan adalah suhu 15°C dan
wak.lu pembuatan selama 24 jam. Pcmiliilan waktu yang Ichih lama dan suhu yang
Icbill tinggi tidak disarankan karcna, sclain akan Icbih tidak ckonomis, juga
bcrpotensi mcnyebabkan kerusakan produk akibat tllmbuhnya ll1ikroba yang tidak
diinginkan. PCll1isallan Icrnak (him) dari susu dipengaruhi oleh ukuran globula lemak
dan perbedaan herat jenisnya dibandingkan berat jcnis fasa air pada susu. \Vaktll yang
lebih lama akan memungkinkan lebih ban yak globllia lemak yang naik dan terklll11pul
di permllkaan susu, sehingga dihasilkan krim dcngan perolchan dan bdar lemak yang
lebih tinggi. SUhll dekantasi akan mcmpengarllhi solidifikasi ICl11ak dan perturnbuhan
mikroba dalam SllSU. Pada slIhll yang lebih rcndah, lemak akan ccncicrung Illcmadat
schingga Icbih Illudah terpisah dari SUSLI. Penggunaan suhu yang rc-l1dah sampai 5 °c
secant mikrobiologis juga akan I11cmberikan kCllntlingan, karena pad a sulllt tersebllt
pertlll11bllhan mikroba Illcnjadi clikup lamba!' sehingga produksi metabolit yang
27
dapat mcnurunkan kualitas procluk krim clapat ditckan sampai minimum (WalslI'a, et.
aI., 2006). Walaupun clemikian, suhu yang terlalu rcndah juga mcnurunkan prociuksi
asam-3sam organik o!eh mikrob~l, yang dapat t11t.'!1lbantu tcl~jadillya keticlakstabilan
cmulsi lemak clalam susu dan Illcngakibatkan pcmisahan krim dari susu. Hasil
percobaan mcnunjukkan bahwa pada tcmperatur 15 "c perlumbuhan mikroba cukup
tcrbatas (mikroba pad a susu umumnya bcrsifat I11csotilik dan termotilik), tetapi masih
cukup memadai lIntuk produksi I11ctabolit asam-asam organik yang dapat digunakan
untuk mcmbantu pcmisahan krim dari susu.
proeluk jauh Icbih besar. Pael" pemisahan elengan dekantasi, air yang terkllmpul
bersal11a dcngan lemak pada lapisan krim di bagian atas SliSlI clIkllp banyak, sehingga
krim Icbill enCCL sedangkan pada pcmisahan deng~1Il sentrifugasi didapatkan krim
yang Icbih padat elan I11cngandllng lebih sedikit air. Ilasil pcrcobaan l11el1lll~lIkkan
bahwa pcnggunaan gaya sentrifugal yang jauh Icbih besar dibandingkan gaya
gravitasi pada proses dckantasi memllngkinkan pemisahan dengan sentrifugasi dapa!
dilangsungkan dengan Icbih cepat, dan dengan pemisahan yang lebih baik. Pada
kecepatan putar yang lebih tinggi, gaya yang diberikan juga lebih besar, sehingga
pemisahan lebih sempurna. Waktu pemisahan yang lebih lama memungkinkan
partikellemak dapat bergerak lebih jauh dan terpisah dari air.
",
(i a 111 bar 4.2. Illcnunjukl<3n bahwa \Vaktu senlrifugasi yang lebih lama akan
I11cnaikkan pcrolehan kriJ11, sedangkan kccepatan sentrifugasi tidak terlalu
I11cll1pengaruhi perolchan krim. Sebaliknya, \Vaklu sent"ifugasi sangat mell1pengaruhi
kadar lemak krim, sedangkan \Vaktu sentrifugasi hanya berpcngaruh pada kadar
Icmak pada waktu sentrifugasi yang scbentar. ProJuk dcngan perolehan cukup tinggi
dan kadar lemak tertinggi didapatkan untuk kecepatan putar sentrifuga 6000 rpm dan
waktu JO I11cnit.
20
Data analisis kadar lemak dan kadar air krim yang dibuat scbagai intermcdict
untuk pcmbuatan mcntcga diberikan pada Tabel 4,8,
Tabcl 4.8. Kadar lemak dan kadar air him bahan baku mcntcga
1:~ada~~~~1,:(~(%~~~~ar3~i:~%l=)IKad3~'\(:b~')j
30
kecepatan pengadukan. Ilasil pcrcobaan diberikan pada dan GambaI' 4.5.- 4.7.
31
)j I,'
.", .
1 ,,',,'
:) ..-," .
.~ -~ .:':.'
',ili.I'k'"
f'<il;>,'-'"
;;[,,:.(,
"'.,: ,
(J.tj('-,.
filktorial 3 filktor dan 2 level dengan 2 replikasi. Pcnciitian sebelumnYil (Walstra, ct.
aI., 2006) mcntlnjukkall bahwa proses churning dapa! beriangstlllg dCllgan Illudah
33
pada tcmperatur sekitar 15-20 (\;, sehingga proses churning dilakukan tepat setelah
pendinginan kcmbali dilakukan dan dijaga agar tcrjadi paJa sullu 15"C.
Hasil percobaan yang menlilljukkan pcngaru!1 per!akuan {cmperalur terhadap
perolehan mentega dan kadar lemak Illcntega dibcrikan pada Tabel 4.9.
I-'P..c:E2,~~_~lanJV!~._I.lt eg~.L~::~.L
Kadar Lemak (%)
Variasi Temperatur
('C) I II Average . __ 1_ _JI_._Average
(5.15·10) 59,90 64,26 62,08 42,87 _ _ _27,4.4......._~5, 16
(5·15·15) 60,69 65,62 63,15 52,24 29,82 41,03
(5·20·10) 67,86 65,33 66,60 41,43 30,84_ _ 36,14._
(5·20·15) 64,95 66,25 65,60 .5.I-,L'.. _ ... 32,0 1... .._41 ,58_
(10·20·10) 69,21 62,52 65,87 ... 6722...j_.7,I,Ol. _69,3ll...
(10·20·15) 69,43 65,59 67,51 _.6L29i.22,,7,().....2(),'O.O"""
(10·15·10) 64,13 57,45 60,79 77,92 ,61,58 69,75
(10·15·15) 61,44 62,52 61,<)8 .~i~~T~;,;,J~L=Z2~~-
mentega dengan kualitas (kadar lemak) dan kuantitas (pcrolehan) yang baik
34
Kctcrangan:
A: '}'cmperatur Pendinginan Pert am a
13: T<:mpcratur Pcmanasan
C: Tcmpcratur Pcndinginan Kcdua
Ke-tcrangan:
1\: Tcrnpe.raiur Pe,ndinginan Pertama
Dari sciuruh produk I11cntc~a ,anl' dihasilkan. dipilih salah satu salllpel
dengan kadar ICllIak tcrtinggi dan \\ aklu pembuatan tcrcepat. Produk mentega yang
dihasilkan ditunjukkan seeara visual pada Gambar 4.9. Pad a produk ini kcmudian
dilakukan anal isis organoleptik scdcrhan<l, yaitu pembandingan rasa, tckstur, warna,
dan aroma mentega yang dihasilkan dengan mcntcga komcrsial. Uji dilakukan dengan
mcminta pendapat dari 26 orang paneiis.
tcrhadap kccmpat jenis mcntcga tersebut. Hasil up terse but dibcrikan pad a Gambar
4.10.
juga dilakukan analisis kandungan gizi, yang mclipllti kadar protein, karbohidrat, air,
lemak, mineral, dan vitamin. Hasil anal isis ditunjllkkan pada Tabel 4.12.
37
BABS
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kcsimpulllll
Berdasarkan hasil pcneiitian dan pcngolahan data. dapat ditarik bcbcrapa
kcsilllpulan sebagai bcrikut.
I. Proses sentrifugasi Illenghasilkan krim dengan kadar lemak dan perolehan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan proses dekantasi.
2. Kondisi terbaik untuk proses dekantasi yang menghasilkan krim dengan kadar lemak
dan perolehan tertinggi adalah 24 jam dan 15°C
3. Kondisi terbaik untuk proses sentrifugasi yang menghasilkan krim dengan kadar lemak
dan perolehan tertinggi adalah pcmutaran dengan kecepatan 6000 rpm dan \Vaktu
sentrifugasi 30 menit.
4. Kondisi terhaik untuk proses churning pada pembuatan mentega adalah kecepatan
pemutaran 500 rpm yang didahului dengan fCinperature freafmel1l. Pada kondisi ini
didapatkan waktu pClllbentukan l11cntcga tcrsingkat, yaitu 1,5 menit
5. Kaciar lemak mentega tertinggi ciiciapatkan untuk temperature treafmem I 0-20-IS "c
(scbcsar 69,43%), scdangkan perolchan mcnlcga lertinggi didapatkan untuk
temperaiure treatment J 0-15-15 "c (77,36%).
5.2. Saran
l. Penclitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mcngamati pengaruh proses working pacia
peningkatan kualitas mentega yang dihasilkan
2. Pcnelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mcrancang pcralalan yang dapat
ciigunakan untuk produksi krim dan mcntcga skala ;cbih besarl pilot
3S
DAFT AR PlJS1'AKA
I. A. S. Rao, 'A ('olllpal"Olive SII/(ly o/COJJ1pelilive Saprophylic Abi/ily ill hl'elve Roo/-
In/eeling FUllgi hy lin Agar Plalc Mclili"/"". The Botany School, University of
Cambridge.
/\lejanclro i'vlarco'. Roser Flubio, Ramon ComIK.n"o·, Isidre Casals, "Comparison 0/
Ihe Kieldahl A.-felhod ond a COJJ1buslioll MeillOdjiJr TOlal Nilrogen Delerminalion in
Animal Feed", Departamcnl de QUI'mica Anah'lica, Universitat de Barcelona,
Barcelona, Spain, 2002.
3. Baedhowie. M., Sri Pranggono\vati B.Sc. "Pelunjuk Praklek Pcngawosan A1ulu Ifasil
Perlanian r, Dcparlemen Pendidikall dan Kebudayaall. 1982.
4, Douglas C Montgomery" "Design and Analysis 0/ Experiments Fiflh Edilion ", John
Wiley and Son Inc, New York, 2001.
5. Fereidooll S., "Bailey's lnduslrial Oil and Fal Producls Sixlh Eclilion", A John
Wiley & Sons, Inc., Newfoundland, 2005
6. Gary S, Tucker., "Food Biodelerioralioll and Preservalion ", Blackwell Science Ltd,
OXf(lrCI,2008.
7. Georges Knaysi and E. S, Guthrie, "Colorimelric Melhodji)r ESlilllaling Ihe Qualily
0/ Buller. ---A Preliminmy Reporl ", Department or Dairy Industry, New York State
College of Agriculture, Cornell University, Ithaca, New York.
8, Gisela Jellinek "Sensory Evaluation of Food Theory and Practice" Ellis Horwood,
England.
9. Giista Bylund, lvLSc., "DailY processing handbook", Tetra Pak Processing Systems"
Sweden, 1995.
10. Harjadi. W, "11111u Kill1ia Allalilik Dasar ", Gramcclia, Jakarta. 1986
II. Jim Smith, Lily Iiong-Shum., "FiJOd Addilives Dala Book", Blackwell Science Ltd,
Oxrord,2003.
12. M, Shafiur Rahman, "Handbook oj'I;i)od Preservalion Second Fdilion ", Taylor &
Francis Group, New York, 2007
13. Ncide K.K. Kamizake, Mauricio M, Goncalves, Cassia T.B,V. Zain, Dimas A. M.
Zaia, "Delerlllinalioll o/Iolal prole ins ill C011' milk powder samples: a comparalive
sludv belwecn Ihe Kjeldahlmelhod and speciropholollleiric mel hods ", Departamento
de Qllimica-CCF, Universidadc Estadllal de Londrina, Londrina, Brazil, 2002.
39
40
29. "RecoII/l/Iended Melho(i\- of Ana IVsis and ,)'ampling ,. - Codex Sion 234-1999
!!:\'II' IV," 0 c1<;\ ali J11 e JllarilJi)lelL(I~\\Jll(la cI / s t aJl~laJ:c1 sf, 0J)L<;~\:~ 2,J"J)(iI')
30. "Codex General Siondord for FiJOd Addilives"- ('odex Sian 192-!995
( wIny. co~I"x alirrJlCn(ilJi ll~ll"t/g,;lil(mlille/(:X5_.ln "J)cIn
31. "Slandar Nasional1ndonesia -- Jllenlcga"- Badan Siandaris(lsi Nasion,,!