Oleh :
AULIA RISKITASARI
Aulia Riskitasari
Mengetahui
PENDAHULUAN
Hemolisis darah/
eritrosit
Preeklampsia/
Eklampsia HELLP sindrom
Kematian maternal:
Terminasi hamil: Impending Dekompensasiokordis,
Sembuh baik ANC
eklampsia, Fetal distress, Acute vascular accident,
teratur Persalinan
Solusioplasenta, Kriteria Kegagalan organ vital,
berencana
Eden, Biofisikprofil fetal Perdarahan, IUGR-asfiksia
buruk
2.2.7 Penatalaksanaan
1. Perawatan Ekspektatif Pada Preeklampsia tanpa Gejala Berat
a. Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklampsia
tanpa gejala berat denganusia kehamilan kurang dari 37 minggu
dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih ketat.
b. Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus
preeklampsia tanpa gejala berat.
c. Evaluasi ketat yang dilakukan adalah:
- Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh
pasien
- Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara poliklinis
- Evaluasi jumlah trombosit dan fungsi liver setiap mingguLevel
evidence II, Rekomendasi C
- Evaluasi USG dan kesejahteraan janin secara berkala (dianjurkan
2 kali dalam seminggu)
- Jika didapatkan tanda pertumbuhan janin terhambat, evaluasi
menggunakan dopplervelocimetry terhadap arteri umbilikal
direkomendasikan
Gambar 2.3 Menejemen eksplorasi preeklamsia
Sumber : Bagan ini diadaptasi oleh Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Diagnosis dan Tata laksana Preeklampsia 2016
2. Preeklampsia berat
Penatalaksanaan preeklamsia yang dilakukan tergantung dari berbagai
faktor, termasuk berat tidaknya kondisi preeklampsia, komplikasi seperti
HELLP syndrome atau impending eklamsia, usia kehamilan, kondisi ibu
dan janin, serta fasilitas dan sumber daya yang tersedia. Disebut
impending eklampsia bila preeklamsia disertai gejala subyektif berupa
nyeri kepala hebat, gangguan visus, mual muntah, nyeri epigastrum dan
kenaikan progresif tekanan darah. Pengelolaan preeklamsia dan eklampsia
mencakup pencegahan kejang pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan,
pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat.
2.3.3 Indikasi
Tahun
Penolong
Suamike
Hamilke
Penyulit
Penyulit
penyulit
Tempat
hidup
Jenis
Mati
ASI
UK
BB
JK
1 HAMIL INI
3.3 ANALISIS
Diagnosa : G1 P0000, UK 34/35 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin,
letkep, dengan PEB obes grade II + tak inpartu + post pematangan paru+
dalam terminasi misoprostol
Masalah : Cemas
3.4. PENATALAKSANAAN
Tanggal/
Penatalaksanaan Oleh
Jam
17/09/2019 - Melakukan timbang terima, cek kondisi pasien. K/U Aulia
17.20WIB baik anemis (-)
- mengecek kondisi pasien
- KU baik , DJJ 12.12.12.
17.30 WIB Kolaborasi dengan dokter untuk oemberian misoprostol Bidan
1/8 tablet per vaginam k-1, pro evaluasi 23.30 WIB jaga
18.00 WIB - Memfasilitasi pemenuhan nutrisi Aulia dan
- melakukan observasi HIS dan DJJ tiap 1 jam bidan
- memberikan therpy oral hemafort 1 tablet jaga
CATATAN PERKEMBANGAN
Data Rekam Medik
Tanggal/
Penatalaksanaan
Jam
18/09/2019 Kondisi pasien K/U baik, keasadaran komposmentis
07.00 WIB DJJ (+) 11-12-12, HIS (+) 1x10’
07.30 WIB Pasien memenuhi nutrisi, yang diberikan dari fasilitas RS
08.00 WIB Pasien minum therapy oral, dopamet 1 tablet, sf 1 tablet
09.00 WIB Hasil bservasi TTV
TD= 140/76 N/S= 77/36 RR= 20 x/menit
His = 1x 10’ Urine= 100cc
DJJ= 12.12.12
12.00 WIB -Hasil evaluasi kemajuan persalinan
VT 2cm, air ketuban jernih, hodge 1, eff 25% lunak
13.00 WIB - evaluasi kemajuan persalinan 6 jam , percepat kala II
- injeksi ceftri 1 gr, reaksi sementara (-)
- pemberian therapy misoprostol 25 gram
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Jam Pengkajian : 18 -09- 2019 / 14.00 WIB
S : nyeri semakin sering di bagian pinggang sangat sakit menjalar ke perut
O : KU baik
Terpasang infus +DC ditangan kiri RD 5% dan Drip SM/RL
TD : 140/90 mm Hg, Nadi : 87 x/menit, RR : 19 x/menit, Suhu : 36,8oC,
Urin =380 cc, VT= 3/4cm eff 50% sedang HI ketuban jernih
A : G1 P0000, UK 34/35 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, pres-kep,
dengan PEB, obes grade II riwayat KPP <12 jam + dalam terminasi
misoprostol
P : - menjelaskan hasil pemeriksaan dan rencana tindakan
- Memotivasi untuk sabar dan berdoa
- Koloborsi dengan dokter
Tanggal/Pukul Penatalaksanaan/Evaluasi Oleh
18-09-2019 Operan pasien Aulia
14.00 WIB Mengecek kondisi pasien : pasien gelisah
15.00 WIB Melakukan pemeriksaan TTV Aulia
TD= 140/107, S/N= 36,7/72, His 2x10’ DJJ= 11.12.12
16.00 WIB Memberikan asuhan sayang ibu Aulia
Memfasilitasi ibu untuk posisi nyaman
17.00 WIB Memfasilitasi pemenuhan nutrisi Aulia
17.30 WIB Asuhan sayang ibu dokter
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/ Jam Pengkajian 18-09-2019
Oleh : Aulia Riskitasari
5.1 Kesimpulan
1. Preeklamsia merupakan kelainan multi sistem tubuh dengan karakteristik
tekanan darah tinggi dan adanya protein urine atau disfungsi organ pada
kehamilan di atas 20 minggu pada wanita yang sebelumnya memiliki tensi
normal (Phyllis August, 2015).
2. Pada setiap persalinan patologis dengan PEB pertama-tama harus selalu
dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta, yang bisa
memnahayakan bagi ibu dan bayi.
3. Dari kasus pada Ny. “Y” PEB, dengan DMG, Obesitas grade II maka dapat
disimpulkan bahwa penatalaksanaan kasus ini sesuai dengan teori sehingga
dapat mempercepat pasien keluar dari rumah sakit.
4. Asuhan kebidanan yang diberikan meliputi pengkajian data subjektif dan
objektif, penegakan diagnosis serta penatalaksanaan yang telah dilaksakan
sesuai dengan konsep dasar asuhan kebidanan pada bersalin dengan PEB,
sehingga komplikasi yang disebabkan oleh PEB tidak terjadi pada ibu.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Petugas
Petugas harus senantiasa melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
protap (prosedur tetap) dalam menatalaksana suatu kondisi pada pasien.
Pada kasus ini, protap telah dilakukan dan hal ini harus tetap dipertahankan
agar bisa menatalaksana masalah pasien dengan hasil yang optimal.
5.2.2 Untuk Klien dan Keluarga
Diharapkan ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam melaksankan
anjuran yang diberikan oleh dokter/bidan/perawat agar dapat mendukung
asuhan yang diberikan, sehingga masalah ibu dapat segera teratasi dengan
baik
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, Selina, Selina Begum, dan Sultana Ferdousi, 2011, Calcium and Zinc
Deficiency in Preeclamptic Women, Bangladesh Soc Physiol Ed. 6
halaman 94-99
Angsar, M. Dikman, 2010, “Hipertensi dalam Kehamilan” dalam Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawirohardjo editor Abdul Bari Saifuddin, Jakarta:
YBPSP
Bezerra et al., 2010, Family history of hypertension as an important risk factor for
the development of severe preeclampsia, diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20423274pada tanggal 13
September 2016
Cynthia,D.White, Preeklampsia-Selfcare diakses dari
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000606.htm
pada tanggal 12 September 2016
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL et al. 2007. Williams Obstetri 21nd.
Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2009. Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi dengan Stiker. Jakarta: Depkes RI.
Fraser, Diane M and Cooper,Margaret A. 2009. Myles Buku Ajar Bidan Myles
Buku Ajar Bidan ed.14 alih bahasa Sri Rahayu, Jakarta: EGC
Gilbert, Jeffrey S, Michael J. Ryan, Babbette B. LaMarca, Mona Sedeek, Sydney
R. Murphy, Joey P. Granger, 2008, Pathophysiology of Hypertension
during Preeclampsia: Linking Placental Ischaemia with Endotelial
Dysfungction, American Journal of Physiology - Heart and Circulatory
Physiology Dipublikasi pada 1 Februari 2008 Vol.294 no. 2, Diakses dari
http://ajpheart.physiology.org/content/294/2/H541.long pada tanggal 13
September 2016
Haelterman et al., 2007, Population-based study on occupational risk factors for
preeclampsia and gestational hypertension, diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17717623, pada tanggal 12
September 2016
Kemenkes RI. 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan . Jakarta
Leveno KJ, Cunningham FG, Bloom SL et al. 2009. Obstetri Williams Panduan
Ringkas. Jakarta: EGC.
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri.
Jakarta: EGC
Matsuo et al., 2007, Late postpartum eclampsia: report of two cases managed by
uterine curettage and review of the literature. Am J Perinatol. 2007;24:257–266
Norwitz, Errol. R, dkk. 2007. At Glance Obstetri dan Ginekologi edisi kedua.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Petchey, Louisa, 2011, IVF increases risk of Preeclampsia by 40 percent, diakses
dari http://www.bionews.org.uk/page_110221.asp pada tanggal 13
September 2016
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis dan Tata laksana
Preeklampsia. 2016. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia
Himpunan Kedokteran Feto Maternal.
Powe, Camile et al, 2011, Preeclampsia, a Disease of the Maternal Endothelium,
diakses dari CrossRefMedlineGoogle
Scholarhttp://circ.ahajournals.org/content/123/24/2856.full pada tanggal 13
September 2016
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta :s PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Roberts et al., 2003, Nutrient involvement in preeclampsia, diakses dari
http://jn.nutrition.org/content/133/5/1684S.full pada tanggal 12 September
2016
Roberts, James, Cuningham, Marshal Lindheimer, 2009, Chesley's Hypertensive
Disorders in Pregnancy: Edition 3, San Diego: Academic Press
RS Dr Soetomo, 2008, “Pedoman Diagnosis dan Terapi. Surabaya.
Sofian, Amru. 2011, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, Ed. 3, Jilid 1., Jakarta
:EGC
Sibai, B.M. et al, 2014, Risk factors associated with preeclampsia in healthy
nulliparous women diakses dari
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002937897700048 pada
tanggal 14 September 2016
Steehman-Breen, 2002, Increased risk of preeclampsia among nulliparous
pregnant women with idiopathic hematuria diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12237651Am J Obstet Gynecol.pada
tanggal 13 September 2016
Tanneta, Dione dan Ian Sargent, 2013, Placental Disease and the Maternal
Syndrome of Preeclampsia: Missing Links?, diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3838579/ pada tanggal
14September 2016
Tubbergen et al., 1999, Change in paternity: a risk factor for preeclampsia in
multiparous women? Diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10660264 pada tanggal 14
September 2016
Varney, Helen, et al. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan volume 2. Jakarta : EGC
Institute of Obstetricians and Gynaecologists, Royal College of Physicians of
Ireland dan Clinical Strategy and Programmes Directorate, Health Service
Executive, 2013, The Diagnosis and Management of Pre-Eclampsia and
Eclampsia Clinical Practice Guideline, diakses dari
http://www.hse.ie/eng/about/Who/clinical/natclinprog/obsandgynaeprogram
me/guideeclamspsia.pdfhttp://www.hse.ie/eng/about/Who/clinical/natclinpr
og/obsandgynaeprogramme/guideeclamspsia.pdf