Makalah Hubungan Filsafat Dengan Peranan Ilmu
Makalah Hubungan Filsafat Dengan Peranan Ilmu
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. MUHAMMAD WILDAN HADYAN (201643501356)
2. RIKI SOPANI (201643501334)
3. SYAHRUL HIDAYAT (201643501330)
4. DEDE YUSUF (201643501328)
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................... 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Kami menyusun makalah yang bertemakan Hubungan Filsafat dengan Ilmu
ini adalah agar kami dapat lebih mengetahui bagaimana sebenarnya pengertian
dari keduanya secara menyeluruh, juga agar kami dapat mengetahui bagaimana
hubungan dan perbedaan di antara keduanya, dan bagaimana filsafat tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan ilmu, serta agar kami dapat membagi ilmu
pengetahuan yang telah kami dapatkan kepada rekan-rekan mahasiswa
seangkatan setelah melakukan tahap perangkuman dari beberapa buku dan situs
internet sebagai acuan kami. Kami berharap dengan makalah ini, rekan-rekan
4
mahasiswa dapat mengerti dan memahami Pengertian serta Hubungan Filsafat
Dengan Ilmu.
1.4 Manfaat
Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada Mahasiswa/Mahasiswi untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mereka tentang Hubungan Filsafat dengan Ilmu.
Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam pembelajaran Mata Kuliah
Filsafat Ilmu.
5
Bab II
KAJIAN TEORI
2.3 Definisi-Definisi
A. Definisi Filsafat Secara Umum
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang
luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Adapula yang mengatakan filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk
solusi tertentu.
6
2.4 Pendapat Para Tokoh
1. Pengertian Filsafat Menurut Para Tokoh
a. Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM,
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring
perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti :
”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis;
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan
“falsafah” dalam bahasa Arab.
b. Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran
yang asli. Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
c. Aristoteles (384 – 322 SM)
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung
di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika. Dan kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala
benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas
penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
d. Rene Descartes
Pelopor filsafat modern dan pelopor pembaruan dalam abad ke-17 yang
terkenal dengan ucapannya: “Cogito ergo Sum” (karena berpikir, maka saya
ada) sebagai landasan filsafatnya. Berfilsafat berarti berpangkal kepada suatu
kebenaran yang fundamental atau pengalaman yang asasi.
e. Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat
yang sebenarnya.
f. Cicero (106 – 43 SM )
Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia
juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
g. Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum,
yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu
mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
7
h. Paul Nartorp (1854 – 1924)
Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan
pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang
memikul sekaliannya .
i. Imanuel Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari
segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
Apakah yang dapat kita kerjakan? (jawabannya metafisika)
Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (jawabannya Etika)
Sampai dimanakah harapan kita? (jawabannya Agama)
Apakah yang dinamakan manusia? (jawabannya Antropologi)
j. Notonegoro
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
k. Prof. Dr. N. Driyarkara S. J.
Filsafat adalah pikiran manusia yang radikal, dengan mengenyampingkan
pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang diterima saja dengan
mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain
pandangan dan sikap praktis. Pandangan diarahkan kepada sebab-sebab yang
terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan kepada sebab
yang terdekat (secundary causes), sepanjang kemungkinan yang ada pada budi
nurani manusia sesuai kemampuannya.
l. Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan
alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
m. Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya
seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
n. Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan
qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis,
fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan
kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
8
o. Bertrand Russel
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal
manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
9
dapat diamati oleh panca indera manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan
sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika …. maka“.
h. Afanasyef
Ilmu adalah segala yang diketahui manusia tentang alam, masyarakat dan
pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-
hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman
praktis.
i. Communality, The Liang Gie 1991
Ilmu adalah sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam
pernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang bersifat general,
rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu
menjadi milik umum.
j. J. Haberer 1972
Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori,
metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
k. J.D. Bernal 1977
Ilmu adalah suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai
alam semesta dan manusia.
l. E. Cantote 1977
Ilmu adalah suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan
metode.1977 -1992
10
BAB III
PEMBAHASAN
Sudut praktis yang sesungguhnya mengenai arti dan nilai hidup itu, arti dan nilai
manusia itu. Dengan demikian, dapat diberikan definisi filsafat sebagai berikut:
`Filsafat adalah pengetahuan yang mempelajari sebab-sebab yang pertama atau
prinsip-prinsip yang tertinggi dari segala sesuatu yang dicapai oleh akal budi
manusia`
Dari definisi tersebut, jelas yang menjadi objek materialnya (lapangannya) ialah
segala sesuatu yang dipermasalahkan filsafat. Sedangkan objek formalnya (sudut
pandangnya) ialah mencapai sebab-sebab yang terdalam dari segala sesuatu, sampai
kepada penyebab yang tidak disebabkan , ada yang disebabkan, ada yang mutalk ada,
yaitu penyebab pertama (causa prima) ialah Allah itu sendiri.
Mengenai “ada” yang tidak mutlak adalah segala ciptaan Tuhan, sewaktu-waktu bisa
punah di muka bumi ini apabila sudah ada saatnya sesuai dengan hukum alamatau
hukum Allah (sunnatullah).
11
B. Cabang-cabang Filsafat
1. Epistemologi, yaitu menyoroti dari sudut sebab pertama, gejala pengetahuan
dan kesadaran manusia.
2. Kritik ilmu, adalah cabang filsafat yang menyibukkan diri dengan teori
pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian
dan jenis keterangan yang diberikan yang tidak termasuk bidang ilmu
pengetahuan melainkan merupakan tugas filsafat.
3. Ontologi, sering disebut metafisika umum atau filsafat pertama adalah filsafat
tentang seluruh kenyataan atau segala sesuatu sejauh itu ”ada”.
4. Teologi Metafisik, membicarakan filsafat ke-Tuhan-an atau Logos (ilmu)
tentang theos (Tuhan) menurut ajaran dan kepercayaan.
5. Kosmologi, membicarakan tentang kosmos atau alam semesta hal ihwal dan
evolusinya. Filsuf yang berperan antara lain Pitagoras, plato dan ptolemeus.
6. Antropologi, berkaitan dengan filsafat manusia mempelajari manusia sebagai
manusia, menguraikan apa atau siapa manusia menurut adanya yang terdalam,
sejauh bisa diketahui mulai dengan akal budinya yang murni.
7. Etika, atau filsafat moral adalah bidang filsafat yang mempelajari tindakan
manusia. Etika dibedakan dari semua cabang filsafat lain karena tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia seharusnya
bertindak dalam kaitannya dengan tujuan hidupnya.
8. Estetika, sering juga disebut filsafat keindahan (seni), adalah cabang filsafat
yang berbicara tentang pengalaman, bentuknya hakikat keindahan yang bersifat
jasmani dan rohani.
9. Sejarah filsafat, sejarah filsafat adalah cabang filsafat yang mengajarkan jawaban
para pemikir besar, tema yang dianggap paling penting dalam periode tertentu,
dan aliran besar yang menguasai pemikiran selama satu zaman atau suatu bagian
dunia tertentu.
Adanya bidang kajian khusus atau cabang-cabang khusus filsafat yang terdiri dari
cabang-cabang/bagian-bagian pokok filsafat, misalnya filsafat tentang:
a. Bahasa
b. Sejarah
c. Kebudayaan
d. Hukum
e. Ekonomi
12
f. Administrasi
g. Politik
h. Ilmu-ilmu pengetahuan: Ilmu Matematika, Ilmu Alam, Ilmu Teknik
i. Agama, dll
Dengan demikian dapatlah kita simpulkan sebagai berikut:
1. Objek filsafat ialah segala sesuatu yang ada
2. Sudut pandangaannya ialah sebab-sebab yang terdalam
3. Sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan
4. Metode filsafat ialah metode perenungan (contemplation) yang spekulatif
5. Jalan filsafat dalam usaha mencari dan menemukan jawaban atas segala
pertanyaan hidup dan kehidupan manusia adalahdengan berdasarkan kekuatan
pikiran manusia atau budi nurani (ratio) dan tidak berdasarkan kepada wahyu
Allah atau pertolongan istimewa dari agama/Tuhan.
C. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab ‘alima/ya’lamu yang berarti tahu/mengetahui.
Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi
Kartanegara mengatakan ilmu adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains
menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih
terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi, sedangkan ilmu melampauinya pada
bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.
Dalam Ensiklopedia Indonesia, kita temukan pengertian sebagai berikut:
“Ilmu adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing sesuatu
lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas
tertentu, hingga menjadi kesatuan. Suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang
masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan
secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.”
Menurut Prof. DR. Mohammad Hatta:
“Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal
dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun menurut kedudukannya
tampak dari luar maupun menurut bangunnya dari dalam.”
13
Sejalan dengan perkembangan zaman, meningkatnya kebutuhan hidup manusia, dan
semakin berkembangnya kehidupan modern maka semakin terasalah kebutuhan untuk
menjawab segala tantangan yang dihadapi manusia. Dalam keadaan yang demikian,
lahirlah apa yang disebut ilmu-ilmu pengetahuan khusus. Momentum pemisahan antara
filsafat dengan ilmu pengetahuan khusus itu bermula disekitar Abad Pertengahan, pada
saat lahirnya Zaman Renaissance (misalnya Ilmu Fisika dan Ilmu Matematika).
Bentuk ilmu yang lain (Ilmu Pengetahuan) bertujuan membantu manusia dalam
mempermudah pelaksanaan kehidupannya atau untuk mensejahterakan manusia. Disegi
lain, dapat pula bertujuan menyusahkan atau menghancurkan manusia, apabila ilmu dan
teknologi itu dipergunakan untuk tujuan perang dengan menciptakan senjata mutakhir.
14
bagian dari perkembangan filsafat yang sudah menjadi sektoral dan terkotak dalam satu
bidang tertentu. Dalam konteks inilah kemudian ilmu sebagai kajian filsafat sangat
relevan untuk dikaji dan didalami (Bakhtiar, 2005).
Hubungan filsafat dengan ilmu dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Filsafat mempunyai objek yang lebih luas, sifatnya universal, sedangkan ilmu
objeknya terbatas, khusus lapangannya saja.
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan, insight/pemahaman lebih dalam dengan
menunjukkan sebab-sebab yang terakhir. Sedangkan ilmu juga menunjukkan
sebab-sebab, tetapi yang tak begitu mendalam. Dengan satu kalimat dapat
dikatakan:
15
Ilmu Filsafat
Segi-segi yang dipelajari Mencoba merumuskan pertanyaan atas
dibatasi agar dihasilkan jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum,
rumusan-rumusan yang tidak membatasi segi pandangannya
pasti bahkan cenderung memandang segala
Obyek penelitian yang sesuatu secara umum dan keseluruhan
terbatas Keseluruhan yang ada
Tidak menilai obyek dari Menilai obyek renungan dengan suatu
suatu sistem nilai tertentu. makna, misalkan , religi, kesusilaan,
Bertugas memberikan keadilan dsb.
jawaban Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu
16
kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam
disiplin tertentu.
Obyek formal [sudut pandangan]
Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala
sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu
bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu
bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita.
Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya
spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset
lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada
kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada
pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam
sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab
yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary
cause]
Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada
eksperimen. Sedangkan ilmu selalu dengan eksperiman untuk menemukan
jawaban dari pertanyaannya.
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu pengetahuan.
Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruang lingkup ilmu pengetahuan yang
khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu, tetapi obyeknya tak terbatas. Filsafat dapat
mempengaruhi ilmu, karena dalam memperoleh ilmu tersebut seseorang dengan sendirinya,
tanpa direncanakan sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun mungkin tidak
semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menanyakan sesuatu, ataupun saat berfikir
dan menjawab sesuatu mereka sebenarnya sedang berfilsafat. Mengenai pendapat para tokoh
yang di antaranya adalah Plato, Rene Descartes dan yang lainnya menyadari bahwa berfikir
itu adalah sesuatu yang sangat berharga, serta meyakini bahwa berfilsafat berarti berpangkal
kepada suatu kebenaran yang hakiki. Juga seperti yang dikatakan oleh Maurice Marieau
Ponty “Jasa dari filsafat itu terletak dalam sumber penyelidikannya, yakni eksistensi dan
dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia.” Lalu, mengenai hubungan filsafat
dengan ilmu, yakni penting adanya, serta saling melengkapi, juga saling menghormati dan
mengakui batas-batas dan sifatnya masing-masing. Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-
ilmu yang khusus, mempersatukan, dan mengkoordinasikannya.
B. SARAN
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://tanbihun.com/pendidikan/definisi-atau-pengertian-filsafat-dan-ilmu-
pengetahuan-serta-perbedaannya/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090913053818aa54to6
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&s
qi=2&ved=0CCYQFjAA&url=http%3A%2F%2Fhamidpakis.blogspot.com%2F2013
%2F01%2Fhubungan-filsafat-dan-
ilmu.html&ei=kqeiUsG6OoaQrQfFtIHQDA&usg=AFQjCNFAxeXiU1H8XSCrJbU2
IUFFK2rk4Q&sig2=jc6c1Cb87_bjP2-_HJIz1Q&bvm=bv.57752919,d.bmk tanggal
07-12-2013 jam 09.000
http://www.geschool.net/296092/blog/post/hubungan-filsafat-ilmu-dan-agama tanggal
07-12-2013 jam 09.000
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/13/hubungan-antara-filsafat-dengan-
ilmu/ tanggal 07-12-2013 jam 09.000
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/27/hubungan-ilmu-filsafat-dan-agama-
458566.html tanggal 07-12-2013 jam 09.000
20